You are on page 1of 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA TANAMAN

“Persamaan Kinetika”

Disusun Oleh
Nama : Salwa Resty Daffanti
NIM : 205040201111094
Kelas : H
Asisten : Alzena Aufannisa Syahda

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Enzim merupakan molekul protein yang kompleks yang dihasilkan
oleh sel hidup dan bekeja sebagai katalisator dalam berbagai proses kimia di
dalam tubuh makhluk hidup. Hampir semua proses biologis sel memerlukan
enzim agar dapat berlangsung dengan cepat. Apabila tidak ada enzim, maka
proses-proses tersebut akan terjadi dengan lambat atau tidak terjadi sama
sekali. Enzim dapat menurunkan energi aktivasi sehingga akan
mempermudah reaksi yang terjadi melalui percepatannya. Enzim akan
mengikat molekul substrat kemudian membentuk kompleks enzim yang
bersifat sementara lalu terurai menghasilkan enzim bebas dan produknya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penurunan rumus Michaelis Menten
2. Untuk mengetahui penurunan rumus Lineweaver Burk
3. Untuk mengetahui penurunan rumus Eadie Hofstee

4. Untuk mengetahui penurunan rumus Hanes Woolf

5. Untuk mengetahui perbandingan antara masing-masing persamaan

1.3 Manfaat
Laporan ini diharapkan dapat memberikan sejumlah kontribusi baik
untuk pembaca maupun penulis dalam menumbuhkan minat untuk
mempelajari biokimia khususnya materi persamaan kinetika. Selain itu juga,
menambah ilmu pengetahuan, wawasan serta keterampilan yang
berhubungan dengan materi kinetika enzim.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penurunan rumus Michaelis Menten
Tetapan Michaelis-Menten dapat diartikan sebagai konsentrasi substrat
tertentu ketika enzim mencapai setengah dari kecepatan maksimumnya
(Kurnia, 2010). Nilai km merupakan unsur kunci di dalam persamaan
Michaelis-Menten dan bersifat khas bagi setiap enzim dnegan menggunakan
substrat tertentu yang spesifik pada kondisi pH dan temperatur tertentu.
Persamaan Michaelis-Menten mengajukan teori umum tentang aksi dan
kinetika enzim teori menjelaskan perjalanan dari reaksi enzimatik yaitu :

Enzim E pertama akan bereaksi dengan substrat untuk membentuk


kompleks enzim-substrat ES, kemudian menghasilkan enzim produk P.
Kedua reaksi ini dianggap reversible dan empat kecepatan elementer konstan
disebut sebagai K1, K2, K3, dan K4. Hanya saja, sebagian besar enzim
memperlihatkan perilaku kinetika yang lebih kompleks. Misalnya suatu
reaksi dapat memiliki dua substrat, dua produk dan dua komplesks ES,
sebagai berikut :

Adapun reaksi yang melibatkan lebih dari satu kompleks perantara :

Berdasarkan reaksi di tas, EAB dan EA adalah kompleks perantara.


Michaelis dan Menten berhasil mengembangkan suatu persamaan yang
kemudian dimodifikasi oleh George E. Briggs dan John B. S. Haldane yang
melaporkan suatu kurva hiperbolik yang didapat dengan meningkatkan
konsentrasi substrat. Meskipun adanya keterbatasan dalam persamaan
Michaelis-Menten, tetapi hal ini masih digunakan untuk analisis umum dari
kinetika enzim (Ratnayani et al, 2015). Berikut ialah persamaan
Michaelis-Menten :
Dengan Vo = kecepatan awal pada konsentrasi substrat [S]
Vmaks = kecepatan maksimum
Km = tetapan Michaelis-Menten
Sementara, berdasarkan model modifikasi dari Briggs-Haldane Km
didefinisikan sebagai suatu rasio konstan untuk pemecahan dan pembentukan
ES. Vmaks ditentukan sebagai kecepatan yang dicapai apabila jumlah total
enzim dijenuhkan dengan substrat. Vo merupakan kecepatan yang dicapai
dengan kompleks enzim-substrat pada substrat tertentu. Kenyatan bahwa
Michaelis-Menten merupakan konsentrasi substrat yang menghasilkan
separuh dari kecepatan maksimal dapat sinyatakan secara aljabar dengan
menggantikan 1/2 Vmaks dalam persamaan Michaelis-Menten yakni :

Persamaan di atas dapat disusun kembali menjadi :

2.2 Penurunan Rumus Lineweaver Burk


Cara yang baik dalam mengevaluasi Km dan Vmaks adalah memplot
data kinetik sebagai perbandingan terbalik dari V dan [S]. Plot perbandingan
terbalik ganda telah diajukan oleh Hans Lineweaver dan Dean Burk. Apabila
perbandingan terbalik masing-masing sisi dari persamaan Michelis-Menten
diambil, maka dapat diturunkan rumus sebagai berikut :

Persamaan ekuivalen digunakan untuk pernyataan matematis suatu


garis lurus y = ax + b. Sehingga dapat dikatakan bahwa idealnya suatu plot
Leneweaver Burk dari data kinetik akan menghasilkan suatu garis llurus dan
suatu lereng = Km/Vmaks dan pintasan 1/[S] dan 1/V masing-masing -1/Km
dan 1/Vmaks.
Pada plot ini memiliki keuntungan karena tidak perlu menukur v pada
konsentrasi substrat yang sangat tinggi karena [S] dapat diramalkan
kemungkinannya dari nilai 1/[S] = 0. Suatu plot kinetika normal juga
menggambarkan jenis plot yang didapat jika suatu enzim memperlihatkan
inhibisi substrat ataupun aktivasi substrat (Fathimah et al, 2014).

2.3 Penurunan Rumus Eadie Hofstee


Adapun plot linear lain untuk data kinetik yang telah dikembangkan
salah satunya oleh Eadie Hofstee (Risdianto et al, 2018). Pada plot Hofstee
menghasilkan Km dan Vmaks dengan cara langsung dan memaparkan awal
dari linearitas yang kemungkinan ditutupi oleh grafik lain (Ratnayani et al,
2015). Dengan demikian dapat dinyatakan rumus menurut Eadie Hofstee
ialah :
2.4 Penurunan Rumus Hanes Woolf
Serupa dengan Eadie Hofstee, Hanes Woolf juga menghasilkan Km
dan Vmaks dengan cara langsung dan memaparkan awal dari linearitas yang
kemungkinan ditutupi oleh grafik lain (Ratnayani et al, 2015). Dengan
demikian dapat dinyatakan rumus menurut Hanes Woolf ialah :

2.5 Perbandingan Antara Masing-Masing Persamaan


Persamaan Michelis-Menten didasarkan pada modal mekanistik yang
paling sederhana untuk katalisis enzim dimana perubahan substrat tunggal
menjadi produk runggal melalui suatu kompleks tunggal ES, namun
kecepatan awal hiperbolik kinetika pada steady state diperlihatkan oleh
banyak enzim yang secara mekanistik lebih kompleks. Keterbatasan dalam
persamaan Michelis-Menten akhirnya dimodifikasi oleh Briggs-Haldane.

Kemudian Hans Lineweaver dan Dean Burk melakukan plot


perbandingan terbalik ganda dari V dan [S]. Dimana plot ini memiliki
kelebihan karena tidah perlu mencari nilai v pada konsentrasi substrat yang
sangat tinggi karena kemungkinan nilai 1/[S] = 0. Sementara pada plot
Woolf-Hofstee menghasilkan nilai Km dan Vmaks dengan cara langsung dan
memaparkan awal dari linearitas yang kemungkinan ditutupi oleh grafik lain.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Data Konsentrasi Substrat dan Laju Reaksi
Lineweaver Burk

No [S] (µM) V (unit) x y x2 xy


1 50 3.647 0.020 0.274 0.000 0.005
2 100 6.962 0.010 0.144 0.000 0.001
3 250 11.272 0.004 0.089 0.000 0.000
4 500 16.244 0.002 0.062 0.000 0.000
5 750 16.907 0.001 0.059 0.000 0.000
6 1000 16.907 0.001 0.059 0.000 0.000
7 1250 16.907 0.001 0.059 0.000 0.000
TOTAL 0.039 0.746 0.001 0.008
KUADRAT 0.002

Eadie Hofstee

No [S] (µM) V (unit) x y x2 xy


1 50 3.647 0.073 3.647 0.0053 0.266
2 100 6.962 0.070 6.962 0.0048 0.485
3 250 11.272 0.045 11.272 0.0020 0.508
4 500 16.244 0.032 16.244 0.0011 0.528
5 750 16.907 0.023 16.907 0.0005 0.381
6 1000 16.907 0.017 16.907 0.0003 0.286
7 1250 16.907 0.014 16.907 0.0002 0.229
TOTAL 0.273 88.846 0.014 2.682
KUADRAT 0.075

Hanes Woolf

No [S] (µM) V (unit) x y x2 xy


1 50 3.647 50 13.71 2500 685.49
2 100 6.962 100 14.36 10000 1436.37
3 250 11.272 250 22.18 62500 5544.71
4 500 16.244 500 30.78 250000 15390.30
5 750 16.907 750 44.36 562500 33270.24
6 1000 16.907 1000 59.15 1000000 59147.10
7 1250 16.907 1250 73.93 1562500 92417.34
TOTAL 3900 258.47 3450000 207891.56
KUADRAT 15210000

3.2 Perhitungan Persamaan


3.2.1 Lineweaver Burk

No [S] (µM) V (unit) x y x2 xy


1 50 3.647 0.020 0.274 0.000 0.005
2 100 6.962 0.010 0.144 0.000 0.001
3 250 11.272 0.004 0.089 0.000 0.000
4 500 16.244 0.002 0.062 0.000 0.000
5 750 16.907 0.001 0.059 0.000 0.000
6 1000 16.907 0.001 0.059 0.000 0.000
7 1250 16.907 0.001 0.059 0.000 0.000
TOTAL 0.039 0.746 0.001 0.008
KUADRAT 0.002

Berdasarkan data di atas, didapatkan nilai Km dan Vmaksnya ialah :


Nilai Km = 255.819
Nilai Vmaks = 22.817
3.2.2 Eadie Hofstee

No [S] (µM) V (unit) x y x2 xy


1 50 3.647 0.073 3.647 0.0053 0.266
2 100 6.962 0.070 6.962 0.0048 0.485
3 250 11.272 0.045 11.272 0.0020 0.508
4 500 16.244 0.032 16.244 0.0011 0.528
5 750 16.907 0.023 16.907 0.0005 0.381
6 1000 16.907 0.017 16.907 0.0003 0.286
7 1250 16.907 0.014 16.907 0.0002 0.229
TOTAL 0.273 88.846 0.014 2.682
KUADRAT 0.075

Berdasarkan data di atas, didapatkan nilai Km dan Vmaksnya ialah :


Nilai Km = 219.209
Nilai Vmaks = 21.245
3.2.3 Hanes Woolf

No [S] (µM) V (unit) x y x2 xy


1 50 3.647 50 13.71 2500 685.49
2 100 6.962 100 14.36 10000 1436.37
3 250 11.272 250 22.18 62500 5544.71
4 500 16.244 500 30.78 250000 15390.30
5 750 16.907 750 44.36 562500 33270.24
6 1000 16.907 1000 59.15 1000000 59147.10
7 1250 16.907 1250 73.93 1562500 92417.34
TOTAL 3900 258.47 3450000 207891.56
KUADRAT 15210000

Berdasarkan data di atas, didapatkan nilai Km dan Vmaksnya ialah :


Nilai Km = 181.040
Nilai Vmaks = 19.991
3.3 Analisa Rumus
Berdasarkan tabel data perhitungan konsentrasi dan laju substrat
dengan menggunakan ketiga persamaan antara Lineweaver Burk, Eadie
Hofstee dan Hanes Woolf, terbukti bahwa masing-masing menghasilkan nilai
Km dan Vmaks yang berbeda-beda. Diantara ketiga persamaan, nilai Km dan
Vmaks terbesar berada pada persamaan Lineweaver Burk yaitu
masing-masing sebesar 255.819 dan 22.817. Sementara, nilai Km dan Vmaks
terkecil berada pada persamaan Hanes Woolf yaitu masing-masing sebesar
181.040 dan 19.991. Adapun pada persamaan Eadie Hofstee, diperoleh nilai
Km dan Vmaks masing-masing sebesar 219.209 dan 21.245.

Diantara ketiga persamaan tersebut, metode Hanes Woolf merupakan


metode yang paling akurat. Sedangkan pada metode Lineweaver merupakan
metode yang paling tidak akurat karena tidak bisa memasukkan data pada
konsentrasi substrat yang sangat tinggi sehingga dihasilkannya nilai Km dan
Vmaks yang belum akurat. Adapun pada metode Eadie Hofstee merupakan
metode yang teliti dan akurat karena terdapat batas konsentrasi substrat
dengan laju reaksi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tetapan Michaelis-Menten dapat diartikan sebagai konsentrasi substrat
tertentu ketika enzim mencapai setengah dari kecepatan maksimumnya.
Persamaan Michelis-Menten merupakan dasar bagi semua aspek kinetik kerja
enzim. Michaelis dan Menten berhasil mengembangkan suatu persamaan
yang kemudian dimodifikasi oleh George E. Briggs dan John B. S. Haldane
yang melaporkan suatu kurva hiperbolik yang didapat dengan meningkatkan
konsentrasi substrat. Meskipun adanya keterbatasan dalam persamaan
Michaelis-Menten, tetapi hal ini masih digunakan untuk analisis umum dari
kinetika enzim.
Kemudian Hans Lineweaver dan Dean Burk melakukan plot
perbandingan terbalik ganda dari V dan [S]. Dimana plot ini memiliki
kelebihan karena tidah perlu mencari nilai v pada konsentrasi substrat yang
sangat tinggi karena kemungkinan nilai 1/[S] = 0. Sementara pada plot
Woolf-Hofstee menghasilkan nilai Km dan Vmaks dengan cara langsung dan
memaparkan awal dari linearitas yang kemungkinan ditutupi oleh grafik lain.
Berdasarkan tabel data perhitungan konsentrasi dan laju substrat
dengan menggunakan ketiga persamaan antara Lineweaver Burk, Eadie
Hofstee dan Hanes Woolf, terbukti bahwa masing-masing menghasilkan nilai
Km dan Vmaks yang berbeda-beda. Diantara ketiga persamaan, nilai Km dan
Vmaks terbesar berada pada persamaan Lineweaver Burk yaitu
masing-masing sebesar 255.819 dan 22.817. Sementara, nilai Km dan Vmaks
terkecil berada pada persamaan Hanes Woolf yaitu masing-masing sebesar
181.040 dan 19.991. Adapun pada persamaan Eadie Hofstee, diperoleh nilai
Km dan Vmaks masing-masing sebesar 219.209 dan 21.245.
4.2 Kritik dan Saran
Demikian paparan materi yang menjadi pokok pembahasan dalam
laporan ini, tentunya memiliki banyak kekurangan karena keterbatasannya
pengetahuan dan refrensi. Oleh karena itu, alangkah baiknya untuk membaca
banyak literatur baik berupa buku, jurnal maupun sumber informasi lainnya.
Dengan begitu akan membantu penyusunan laporan khususnya bagian isi
untuk meminimalisis terjadinya kesalahan informasi. Semoga laporan ini
berguna bagi penulis maupun pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Fathimah, Siti., Nora I., Adhitiyawarman, dan Lucy Arianie. 2014. Penentuan
Kinetika Hidrolisis Enzimatis Dalam Pembuatan Bioetanol Dari Tandan
Kosong Kelapa Sawit. JKK, Vol 3(4): 46-47.

Kurnia, Dianty Rosida D. 2010. Studi Aktivitas Enzim Lipase dari Aspergillus
niger sebagai Biokatalis pada Proses Gliserolisis untuk Menghasilkan
Monoasligliserol. Master Thesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Ratnayani, Ketut., Laksmiawati, A. A. I. A. Mayun., Sudiarto, Maman. 2015.


Penentuan Laju Reaksi Maksimal (Vmaks) dan Konstanta
Michaelis-Menten (Km) Enzim Lipase Pankreas pada Substrat Minyak
Kelapa, Minyak Sawit dan Minyak Zaitun. Jurnal Kimia. 9(1).

Risdianto, Hendro dan S. K. Wirawan. 2018. Studi Kinetika Lakase Untuk Proses
Biorefining Pulp Kimia. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia
Kejuangan. UPN “Veteran”, Yogyakarta.
LAMPIRAN

You might also like