You are on page 1of 5

2021 Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM) ISSN 2809-2767

Purwokerto, Indonesia, 06 Oktober 2021

Pemberian Informasi Prosedur Pemasangan Implant


dalam Mengurangi Kecemasan Calon Akseptor Baru
KB Implant

Endah Yulis Setiani1, Rosi Kurnia Sugiharti2, Arlyana Hikmanti 3


1,2,3
Fakultas Kesehatan, Universitas Harapan Bangsa, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia
rosikurnia23@gmail.com

ABSTRAK

Fear of during implant insertion is a major source of anxiety for many women, the pain that is actually
experienced is not as severe as imagined. Providing procedural information or information about the
procedure for the action to be taken can reduce anxiety about what will happen and what will be felt.
Data collection methods used are interviews, physical examinations, and documentation studies.
Participant is prospective new acceptors of family planning implants, blood pressure < 140/90 mmHg
and willing to be respondents. The result of this case study is that information on the procedure for
placing KB implants has been carried out on new acceptors. The conclusion of this study is that the
provision of information on the implant installation procedure greatly affects the anxiety level of
prospective implant acceptors where there is a difference in the level of anxiety before and after giving
information on the implant installation procedure. Suggestions from this study are expected to
increase knowledge and insight as well as optimize the provision of information on the procedure for
installing KB implants in reducing the anxiety level of prospective KB implant acceptors.

Keywords: Information giving, new acceptors, KB Impan.

ABSTRAK

Ketakutan akan rasa nyeri saat penyisipan Impant merupakan sumber kecemasan utama banyak
wanita, nyeri yang sebenarnya dialami tidak separah yang dibayangkan. Memberikan informasi
procedural atau informasi mengenai prosedur tindakan yang akan dilakukan dapat menurunkan
kecemasan mengenai apa yang akan terjadi dan apa yang akan dirasakan. Metode pengumpulan
data yang dilakukan yaitu wawancara, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Partisipannya
adalah calon akseptor baru KB implant, tekanan darah < 140/90 mmHg dan bersedia menjadi
responden. Hasil studi kasus ini adalah telah dilakukan pemberian informasi prosedur pemasangan kb
implan pada akseptor baru. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Pemberian informasi prosedur
pemasangan Implant sangat berpengaruh terhadap tingkat kecemasan calon akseptor Implant dimana
terjadi perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah pemberian informasi prosedur
pemasangan Implant. Saran dari penelitian ini yaitu diharapkan menambah pengetahuan dan
wawasan serta optimalisasi Pemberian informasi prosedur pemasangan KB implant dalam
menurunkan tingkat kecemasan calon akseptor KB implant.

Kata Kunci : Pemberian informasi, Akseptor baru, KB Implant.

PENDAHULUAN Berencana (KB). keluarga berencana (KB)


Pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah upaya mengatur kelahiran anak,
akan menghambat laju pembangunan jarak dan usia ideal melahirkan,mengatur
diberbagai bidang, oleh karena itu upaya kehamilan,melalui promosi, perlindungan,
untuk menurunkan tingkat kelahiran perlu dan bantuan sesuai dengan hak
ditingkatkan. Pemerintah telah reproduksi untuk mewujudkan keluarga
merencanakan beberapa program, salah yang berkualitas (BKKBN, 2015).
satunya adalah program Keluarga

Setiani, Sugiharti, & Hikmanti 226


Menurut World Health Organization spoting, ekspulsi, infeksi pada daerah
(WHO) tahun 2018 secara global insisi dan kenaikan berat badan.
penggunaan kontrasepsi moderen sedikit Untuk mengantisipasi hal tersebut,
meningkat dari 54% pada tahun 2008 bidan dalam menjalankan praktek
menjadi 57,4% pada tahun 2015. Secara pelayanan bagi Keluarga Berencana yang
regional, proporsi wanita berusia 15-49 meliputi pemberian alat kontrasepsi
tahun yang melaporkan penggunaan suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim,
metode kontrasepsi modern telah dan memberikan pelayanan alat
meningkat secara minimal antara 2008 kontasepsi bawah kulit (Implant). Peran
dan 2015 dari 23,6% menjadi 28,5%. di bidan dalam memberikan asuhan kepada
Indonesia jumlah peserta KB aktif pada akseptor kb implant yaitu konseling pra
tahun 2020 sebanyak 591,667 akseptor, pemasangan dan perlu dianjurkan pada
dengan penggunaan Metode Kontrasepsi asuhan pasca pemasangan diantaranya
Jangka Panjang (MKJP) yaitu Implant adalah konseling pasca pemasangan
sebanyak 51,536 akseptor, Intra Uterine implant serta anjurkan untuk melakukan
Device (IUD) sebanyak 23,383 akseptor, kunjungan ulang untuk memantau
sedangkan untuk Non MKJP yaitu Suntik keadaan akseptor (Jitowiyono,2019)
sebanyak 341,109 akseptor, Pil sebanyak Ketakutan akan rasa nyeri saat
146,767 akseptor, Metode kontrasepsi penyisipan Implant merupakan sumber
mantap yaitu Metode Oprasi Wanita kecemasan utama banyak klien, nyeri
(MOW) sebanyak 8,093 akseptor, Metode yang sebenarnya dialami tidak separah
Oprasi Pria (MOP) sebanyak 1,196 yang dibayangkan. Seorang ibu berumur
akseptor, kondom sebanyak 19,583 35 tahun datang ke puskesmas
akseptor (BKKBN, 2020). mengatakan ingin memasang KB implant
Sejauh ini peneliti menemukan jumlah untuk menunda kehamilan. Hasil dari
Pasangan Usia Subur (PUS) di Jawa anamnesa, pasien mengatakan sedikit
Tengah pada tahun 2019 sebanyak cemas saat pemasangan, haid terakir
6.652.248 (Dinkes Jawa Tengah, 2019). tanggal 15 Maret 2021, ibu tidak
Salah satu Kabupaten di Jawa Tengah mempunyai riwayat penyakit jantung,
yaitu Banjarnegara tahun 2019, KB ginjal, TBC paru, hepatitis, DM, hipertensi,
Implant sebanyak 19.616 dari total IMS, keputihan, HIV/AIDS, penyakit
keseluruhaan peserta KB sebanyak hormon dan infeksi radang panggul. Pada
381.779. Dan menduduki peringkat kedua pemeriksaan umum terdapat keadaan
di Provinsi Jawa Tengah untuk umum pasien baik, tekanan darah 180/80
penggunaan metode kontrasepsi jangka mmHg, nadi 80x/menit, respirasi
panjang (Dinkes Jawa Tengah, 2018). 19x/menit, suhu 36,7°C, LILA 27 cm, BB
Berdasarkan data di Puskesmas 53 Kg dan pada pemeriksaan fisik dalam
Mandiraja 1 pada bulan januari-februari batas normal. Tingkat kepuasan ternyata
2021 dengan jumlah peserta KB Implant tinggi pada pengguna yang memotivasi
sebanyak 273 dari 11.641 pasangan usia dirinya sendiri dan mendapat informasi.
subur dan menduduki urutan ke-2. Semua klien menghadapi penyisipan
Hasil survai terhadap tujuh bidan di dengan suatu tingka kecemasan yang
Puskesmas Mandiraja I didapatkan dapat dikurangi dengan cara memberi
bahwa akseptor KB implant lebih sedikit penjelasan dan persiapan yang terperinci
dibandingkan akseptor KB Suntik dan tujuan dari penelitian ini adalah
disebabkan karena sejak ibu kunjungan menganalisis pemberian informasi
kehamilan sudah diberikan KIE tentang prosedur pemasangan implant terhadap
KB Suntik, sehingga pengetahuan tingkat kecemasan calon akseptor baru
masyarakat untuk KB Implant masih KB implant. Tetapi memberikan
kurang dan ketakutan pasien untuk gambaran untuk pemberian informasi
menggunakan KB Implant, kemungkinan penting yang disampaikan sebelum
lain juga disebabkan karena adanya pemasangan Implant diantaranya adalah
komplikasi dari timbulnya efek samping kebersihan daerah yang akan dipasang
KB Implant yaitu seperti amenorea, implant, penjelasan pemasangan implant
dibawah kulit termasuk penyuntikan obat

Setiani, Sugiharti, & Hikmanti 227


anastesi, penjelasan tentang daerah insisi yang terjadi melalui perangsangan
yang harus dibiarkan bersih dan kering hipotalamus dan nuclei amigdaloid. Nuclei
selama 48 jam pertama, penjelasan amigdaloid bekerja menekan memori-
tentang sedikit rasa perih, bengkak atau memori yang memutuskan rasa takut.
lebam pada daerah insisi setelah Implant Teori yang mendukung bahwa pemberian
terpasang serta anjuran yang akan informasi dapat menurunkan tingkat
dilakukan ibu pasca pemasangan Implant, kecemasan adalah teori menurut
sehingga hal ini tidak perlu dikhawatirkan Abraham, Charles (2014), bahwa dengan
oleh calon akseptor. Tujuan dari memberikan informasi procedural atau
penelitian ini adalah menganalisis informasi mengenai prosedur tindakan
pemberian informasi prosedur yang akan dilakukan dapat menurunkan
pemasangan implant terhadap tingkat kecemasan mengenai apa yang akan
kecemasan calon akseptor baru KB terjadi dan apa yang akan dirasakan.
implant. Persepsi terhadap rasa nyeri saat
penyisipan Implant merupakan sumber
METODE PENELITIAN kecemasan utama banyak wanita, nyeri
Jenis penelitian yang digunakan dalam yang sebenarnya dialami tidak separah
penelitian ini adalah studi kasus. Lokasi yang dibayangkan. Memberikan informasi
penelitian dilaksanakan di Puskesmas mengenai prosedur pemasangan Implant
Mandiraja I, yang dilaksanakan pada merupakan cara untuk mengatasi
bulan Maret – April 2021. Teknik kecemasan.
pengumpulan data menggunakan data Salah satu tindakan untuk mengurangi
primer dan data sekunder, untuk tingkat kecemasan adalah dengan cara
mengetahui pengaruh pemberian mempersiapkan mental dari klien.
informasi prosedur pemasangan Implant Persiapan mental tersebut salah satunya
terhadap tingkat kecemasan calon dapat dilakukan melalui pendidikan
akseptor Implant dengan cara melakukan kesehatan (Health education).
pengamatan awal terlebih dahulu tingkat Kemampuan mendengarkan secara aktif
kecemasan klien. Responden yang untuk pesan baik verbal dan nonverbal
masuk dalam kriteria penelitian yaitu : sangat penting untuk membangun
1. Calon akseptor baru KB implan. hubungan saling percaya dengan pasien
2. Tekanan darah < 140/90 mmHg. dan keluarga. Pendidikan kesehatan pre
3. Bersedia menjadi responden. operasi dapat menbantu klien dan
keluarga mengidentifikasi kekhawatiran
HASIL DAN PEMBAHASAAN yang dirasakan. Penelitian ini didukung
Sebelum pasang KB Implant ibu oleh penelitian Arisandi (2014), dimana
mengalami kecemasan sedang, hal ini pemberian informasi sebelum tindakan
terjadi karena ibu merasa takut saat atau informed consent berperan akif
proses pemasangan. Setelah dilakukan dalam segala intervensi yang dilakukan
pemberian informasi tentang proses oleh petugas kesehatan terutama dalam
pemasangan KB Implant kecemasan ibu menggambarkan serta membantu klien
berkurang menjadi kecemasan ringan hal dalam mengartikan setiap tindakan medis
ini terjadi karena ibu sudah mengetahui yang akan dilakukan.
penjelasannya. Menurut peneliti Konseling adalah proses pemberian
kecemasan calon akseptor sebelum informasi obyektif dan lengkap, dilakukan
pemberian informasi prosedur secara sistematik dengan panduan
pemasangan Implant disebabkan keterampilan interpersonal, teknik
terjadiya perubahan emosi atau perasaan bimbingan dan penguasaan pengetahuan
khawatir tentang suatu hal yang akan klinik yang bertujuan untuk membantu
terjadi. Pada saat pikiran dijangkiti rasa seseorang mengenali kondisinya saat ini,
takut, sistem saraf otonom menyebabkan masalah yang dihadapi dan menentukan
tubuh bereaksi secara mendalam, jantung jalan keluar agar optimal digunakan Alat
berdetak lebih keras, nadi dan nafas Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK)
bergerak meningkat, wajah menjadi pucat. ber-KB. ABPK ber-KB tidak hanya berisi
Kecemasan disebabkan oleh reaksi takut informasi mutakhir seputar

Setiani, Sugiharti, & Hikmanti 228


kontrasepsi/KB namun juga standar mempersiapkan mental dari klien.
proses dan langkah konseling KB yang Persiapan mental tersebut salah satunya
berlandaskan pada hak klien KB. dapat dilakukan melalui pendidikan
Efisiensi penyebaran informasi dengan kesehatan (Health education).
adanya konseling akan lebih membuat Kemampuan mendengarkan secara aktif
penyebaran informasi menjadi efisien. untuk pesan baik verbal dan nonverbal
Bentuk ABPK ber-KB berupa lembar balik sangat penting untuk membangun
yang menarik sehingga membuat ibu hubungan saling percaya dengan pasien
lebih partisipatif untuk bertanya dan bisa dan keluarga. Pendidikan kesehatan
memahami apa yang menjadi preinsisi dapat menbantu klien
kebutuhannya. ABPK merupakan mengidentifikasi kekhawatiran yang
panduan standar pelayanan konseling KB dirasakan (Rolly,2014).
yang tidak hanya berisi informasi mutakhir
seputar kontrasepsi/KB namun juga SIMPULAN
standar proses dan langkah konseling KB Kesimpulan dari penelitian ini
yang berlandaskan pada hak klien KB didapatkan bahwa responden
dan Informed Choice. ABPK juga mendapatkan informasi baik sebelum
mempunyai fungsi ganda antara lain pemasangan Implant. Tingkat kecemasan
membantu pengambilan keputusan calon akseptor Implant dengan
metode KB, membantu pemecahan kecemasan sedang, sedangkan tingkat
masalah dalam penggunaan KB, alat kecemasan calon akseptor setelah
bantu kerja bagi provider (tenaga diberikan informasi prosedur pemasangan
kesehatan) menyediakan referensi atau Implant menjadi kecemasan ringan.
informasi teknis, dan sebagai alat bantu Pemberian informasi prosedur
visual untuk pelatihan provider (tenaga pemasangan Implant sangat berpengaruh
kesehatan) yang baru bertugas terhadap tingkat kecemasan calon
(Handayani,2012). akseptor Implant dimana terjadi
Perasaan gelisah dan tidak tenang perbedaan tingkat kecemasan sebelum
dapat memicu peningkatan kecemasan, dan sesudah pemberian informasi
yang disebabkan oleh suatu keadaan prosedur pemasangan Implant.
dimana individu merasa takut dalam
menghadapi akibat yang akan terjadi SARAN
dalam situasi tertentu. Kecemasan Hasil penelitian diharapkan menambah
prosedural adalah kekhawatiran pengetahuan dan wawasan serta
mengenai apa yang akan terjadi dan apa optimalisasi Pemberian informasi
yang akan dirasakan selama dalam suatu prosedur pemasangan KB implant dalam
prosedur dan kecemasan hasil adalah menurunkan tingkat kecemasan calon
kekhawatiran tentang hasil atau akibat akseptor KB implant.
dari suatu prosedur. Pentingnya
mengidentifikasi kecemasan klien DAFTAR PUSTAKA
sebelum suatu prosedur dilaksanakan Affandi B. 2012. Keluarga Berencana (KB)
(Rolly,2014). dan Kontrasepsi. Jakarta : PT
Tenaga kesehatan harus memiliki Pustaka Sinar.
kemampuan untuk dapat memberikan Ayu,Riska., 2019. Serba-serbi Kesehatan
komunikasi terapeutik yang bertujuan Reproduksi Wanita Dan Keluarga
meningkatkan kepercayaan klien, Berencana .DKI Jakarta : PT Sahabat
mengontrol dan mengatasi Alter Indonesia.
kecemasannya serta membantu klien BKKBN., 2020. Badan Koordinasi Keluarga
berpikir positif menjalani proses Berencana Nasional (BKKBN)
pembedahan. Komunikasi terapeutik yang https://www.ibi.or.id/media/Webinar%
20IDM%202020/IDM%202020%20BK
dilakukan tenaga kesehatan merupakan KBN.pdf Diakses pada tanggal : 29
strategi yang paling baik mengurangi Desember 2020 Pukul 20.00.
kecemasan klien (Putu,2013). Dinas Kesehatan provinsi jawa tengah. 2019.
Salah satu tindakan untuk mengurangi Statistik daerah profinsi jateng,
tingkat kecemasan adalah dengan cara (Diakses 29 Desember 2020 pukul

Setiani, Sugiharti, & Hikmanti 229


22.00) tersedia dari
https://jateng.bps.go.id/dynamictable/
2019/02/20/405/jumlah-pasangan-
usia-subur-pus-dan-peserta-kb-aktif-
menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-
jawa-tengah-2015---2017.html.
Fauziah. 2020. Buku Ajaran Praktik Asuhan
Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
https://books.google.co.id/books?id=H
aYQEAAAQBAJ&lpg=PA5&dq=kb%2i
mplant&hl=id&pg=PR2#v=onepage&q
&f=true Diakses pada tanggal : 10
januari 2020 Pukul 13.00.
Ratu, fitriana. 2019. Buku Ajaran Keluarga
Berencana Dan Kontrasepsi.
Yogyakarta : CV. Pustaka Ilmu.
Sugeng,Masniah. 2019. Keluarga Berencana
(KB) Dalam Perspektif
Bidan .Yogyakarta : PT PUSTAKA
BARU.
World Healt Organisation. (2018). WHO |
Family Planing/Contraception.
https://www.who.int/en/news-
room/fact-sheets/detail/family-
planning-contraception Diakses pada
tanggal 29 Desember 2020 pukul
18.30.
Handayani, S. Pelayanan Keluarga
Berencana. Pustaka
Rihama.Yogyakarta; 2013
Rolly. R, Lucia. M dan Ramandha. P.
Hubungan Pengetahuan Dengan
Tingkat Kecemasan Pada Klien Pre
Operasi Katarak Di Balai Kesehatan
Mata Masyarakat (BKMM) Manado.
Juiperdo, Vol 3, No. 2. September
2014

Setiani, Sugiharti, & Hikmanti 230

You might also like