You are on page 1of 49

PERTEMUAN I

STANDAR KOMPETENSI BIDAN


DAN ETIKA LEGAL DALAM
PRAKTIK KEBIDANAN

OLEH
BADERIAH
PPPK
BIDAN
FILOSOFI KEBIDANAN
Definisi Bidan:
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan
pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta
memperoleh kualifikasi dan diberi ijin untuk melaksanakan
praktik kebidanan di negara itu (ICM dan FIGO).
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti
dan menyelesaikan pendidikan yang telah diakui
pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang
berlaku dan diberi ijin secara sah untuk melaksanakan
praktik. (IBI)
Kebidanan (Midwifery) merupakan ilmu yg terbentuk dari
sintesa berbagai disiplin ilmu (multidisiplin) yang terkait
dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran,
ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu
budaya, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu
manajemen untuk dapat memberikan pelayanan
kepada ibu dari masa pra konsepsi, masa hamil, ibu
bersalin / post partum, bayi baru lahir.

Pelayanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan


abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling dan
pendidikan kesehatan terhadap individu, keluarga dan
masyarakat.
Pelayanan kebidanan ; Suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari sistem pelayanan yang diberikan oleh
bidan secara mandiri, kolaborasi dan / rujukan.

Praktik kebidanan : Kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan


oleh bidan dalam bentuk asuhan kebidanan

Asuhan kebidanan : Rangkaian kegiatan yang yang di dasarkan


pada proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan
oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanannya.

Manajemen Askeb : Pendekatan yang digunakan bidan dalam


memberikan askeb mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa,
perencanaan, implementasi, evaluasi dan pencatatan
Falsafah kebidanan sama dengan filosofi /

keyakinan / pandangan hidup atau penuntun

bagi bidan dalam memberikan pelayanan

kebidanan.
STANDAR KOMPETENSI BIDAN,

PERAN DAN FUNGSI BIDAN


STANDAR KOMPETENSI
BIDAN

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor Hk.01.07/Menkes/320/2020 Tentang Standar Profesi Bidan
Kompetensi 1

(Etik Legal dan Keselamatan Klien )

• Mampu melaksanakan praktik kebidanan dengan


menerapkan etika, legal dan keselamatan klien
dalam seluruh praktik dan pelayanan kebidanan
untuk perwujudan profesionalisme Bidan.
Contoh Kasus
• Ny.A datang ke BPM dengan keluhan mules disertai
pengeluaran darah sejak malam hari. Setelah dilakukan
pemeriksaan ternyata pasien tersebut akan melahirkan
kemudian bidan menolongnya namun bidan mengalami
kesulitan krn distosia bahu, bidan tersebut tetap menuruti
egonya untuk menolong persalinan sendiri akhirnya bayi
tersebut meninggal. Karena tuntutan warga sekitar akhirnya
izin bidan tersebut dicabut.

Isu etik : Bidan terlalu menuruti egonya untuk tetap menolong


tanpa memperhatikan keselamatan pasien
Dilema : Bidan tersebut bingung untuk melakukan rujukan
atau tetap menolong dgn kondisi tersebut
Solusi : Bidan dlm setiap melakukan tindakan harus
berdasarkan SOP dan memberikan informed consent stiap
akan melakukan tindakan
KOMPETENSI 2

(KOMUNIKASI EFEKTIF )

Untuk interaksi dengan klien, Bidan, tenaga kesehatan lain


dan masyarakat dalam bentuk anamnesis, konseling,
advokasi, konsultasi dan rujukan, dalam rangka memenuhi
kebutuhan klien dan menjaga mutu pelayanan kebidanan.

1. Menggunakan bahasa yg sederhana


2. Memberikan informasi dengan jelas
3. Tidak menutupi informasi
4. Tidak memotong pembicaraan
5. Memberikan kesempatan untuk bertanya
6. Memberikan perhatian penuh
7. Kontak mata

Informasi yang disampaikan diterima dengan baik sebagaimana yg


dimaksud oleh pemberi pesan
KOMPETENSI 3
(PENGEMBANGAN DIRI DAN PROFESIONALITAS )

Melakukan praktik kebidanan dengan memahami keterbatasan diri,


kesadaran meningkatkan kemampuan profesional dan
mempertahankan kompetensi yang telah dimiliki, serta senantiasa
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
memberikan pelayanan kebidanan yang terbaik bagi masyarakat
dan semua pemangku kepentingan.

1. Mengikuti pendidikan berkelanjutan


2. Mengikuti kegiatan organisasi IBI
3. Mengikuti perkembangan IPTEK dalam memberikan pelayanan
KOMPETENSI 4

LANDASAN ILMIAH PRAKTIK


KEBIDANAN

Melakukan praktik kebidanan dengan mengaplikasikan ilmu


biomedik, kebidanan, ilmu kesehatan anak, sosial budaya,
kesehatan masyarakat, biokimia, fisika kesehatan, dan
farmakologi, perilaku, humaniora, hukum kesehatan, komunikasi
secara terintegrasi untuk pemberian asuhan kebidanan
komprehensif secara optimal, terstandar, aman dan efektif.
KOMPETENSI 5

(KETERAMPILAN KLINIS DALAM


PRAKTIK KEBIDANAN )
Mampu mengaplikasikan ketrampilan klinis dalam pelayanan
kebidanan berlandasakan bukti (evidence based) pada setiap tahap
dan sasaran pelayanan kebidanan

BBL
Bayi, Balita dan
KesPro
anak prasekolah

KB Remaja

Masa
antara/Klimakteri Kehamilan
um

Nifas Persalinan/Abortus
KOMPETENSI 6

(PROMOSI KESEHATAN DAN


KONSELING )
Mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk
berperan aktif dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan
perempuan dan anak dalam bentuk-bentuk edukasi dan konseling
masalah-masalah kesehatan khususnya dalam bidang reproduksi
perempuan.
pencegahan penyakit tanpa harus menggunakan
pengobatan dan perawatan terlebih dahulu.

1. Membangun kebijakan kesehatan publik


2. Menciptakan lingkungan yang mendukung
kesehatan
3. Memberdayakan masyarakat
4. Mengembangkan kemampuan personal
5. Berorientasi pada layanan kesehatan
6. Promote sosial responsibility of health
KOMPETENSI 7
(MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN )
Menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan dalam
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dalam pelayanan
kebidanan sehingga mampu menetapkan prioritas dan menyelesaikan
masalah dengan menggunakan sumber daya secara efisien.

Sebuah metode dengan


pengorganisasian
Manajemen dalam pemikiran dan tindakan
pelayanan kebidanan : dengan urutan yang
logis dan
(7 langkah Varney) menguntungkan bagi
klien maupun tenaga
kesehatan
Next…………….

MODEL MANAJEMEN :

Model PIE : Planning, Implementation dan Evaluation

Model POAC : Planning, Organizing, Actualiting dan


Controlling

Model P1-P2-P3 :

P-1 : Perencanaan Tingkat Puskesmas

P-2 : Penggerakan pelaksanaan beebentuk lokakarya mini


Puskesmas

P-3 : Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian berbentuk


pemantauan wilayah setempat dan stratifikasi Puskesmas
Tugas mandiri,
tugas kolaborasi,
dan tugas
rujukan.
Pelaksana

PERAN
Pengelolah
DAN Peneliti
FUNGSI
BIDAN

Pendidik
PERAN SEBAGAI PELAKSANA:
Tugas mandiri :

Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan


kebidanan yang diberikan
Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja
dan dengan melibatkan mereka sebagai klien
Membuat rencana tindak lanjut tindakan / layanan
bersama klien.
Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama
kehamilan normal
Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa
persalinan dengan melibatkan klien / keluarga
Lanjutan…………

Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan


melibatkan klien / keluarga

Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang


membutuhkan pelayanan keluarga berencana

Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem


reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause

Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan


melibatkan keluarga dan pelaporan asuhan.
Tugas Kolaborasi :
Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien
dan keluarga.

Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi

Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.

Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi serta keadaan kegawatdaruratan
yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga

Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga

Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.

Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
Tugas Rujukan :
1.Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarg

2) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus


kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan,

3) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa


persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.

4) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu


dalam masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan
dengan melibatkan klien dan keluarga.
5) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan
dengan melibatkan keluarga.
6) Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu
dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan
melibatkan klien / keluarga.
PERAN SEBAGAI PENGELOLA

1.Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar


kesehatan, terutama pelayanan kebidanan untuk
individu, keluarga kelompok khusus, dan masyarakat
di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat / klien.

2. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan


program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya
melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader
kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di
bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.
PERAN SEBAGAI PENDIDIK

Memberi pendidikan dan


penyuluhan kesehatan pada
klien Bidan memberi pendidikan
dan penyuluhan kesehatan
kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, serta maryarakat) Melatih dan membimbing kader.
tentang penanggulangan Bidan melatih dan membimbing
masalah kesehatan, khususnya kader, peserta didik kebidanan
yang berhubungan dengan dan keperawatan, serta
kesehatan ibu, anak, dan membina dukun dl wilayah atau
keluarga berencana tempat kerjanya.
PERAN SEBAGAI PENELITI / INVESTIGATOR

Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang


kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok, mencakup:

Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang


akan dilakukan.

Menyusun rencana kerja pelatihan.

Melaksanakan investigasi sesuai dengan


rencana

Mengolah dan menginterpretasikan data hasil


investigasi.

Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak


lanjut.
FUNGSI BIDAN
FUNGSI PELAKSANA :

Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta


masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.

Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal,


kehamilan dengan kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan
risiko tinggi.

Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis


tertentu.

Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko
tinggi.

Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.

Next……………..
Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.

Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan


prasekolah

Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan


wewenangnya.

Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus


gangguan sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa
klimakterium internal dan menopause sesuai dengan
wewenangnya.
FUNGSI PENGELOLA

Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,


keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.

Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit


kerjanya.

Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan. Melakukan kerja


sama serta komunikasi intersektor dan antarsektor yang terkait dengan
pelayanan kebidanan

Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan


FUNGSI PENDIDIK

Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan


kelompok masyarakat terkait dengan pelayanan
kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga
berencana.

Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader


kesehatan sesuai dengan bidang tanggung jawab bidan.

Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan


dalam kegiatan praktik di klinik dan di masyarakat.

Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan


lainnya sesuai dengan bidang keahliannya
FUNGSI PENELITI

Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan


penelitian yang dilakukan sendiri atau berkelompok
dalam lingkup pelayanan kebidanan.

Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan


keluarga berencana
KODE ETIK BIDAN INDONESIA
KODE ETIK :

Suatu sistem Norma nilai dan juga aturan profesional


tertulis yg secara tegas menyatakan apa yg benar dan
baik dan tidak baik bagi profesional.

Pernyataan Benar / Salah apa yang harus dilakukan /


Tidak dilakukan

Kode Etik Bidan : Standar Perilaku bidan dalam


melaksanakan tugas Profesinya.
1. Kewajiban Bidan Terhadap Klien Dan Masyarakat

Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan


mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas
pengabdiannya.

Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada


peran, tugas dan tanggung jawab sesuai kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.

Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan


klien, menghormati hak klien dan nilai nilai yang dianut klien

Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan


kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam


hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong patisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal
2. Kewajiban Bidan Terhadap Tugasnya

Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan


paripurna kepada klien, keluarga dan masyarakat
sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya
berdasarkan kebutuhan klien, kelurga dan
masyarakat.

Setiap bidan berkewajiban memberikan pertolongan


sesuai dengan kewenangan dalam mengambil
keputusan termasuk mengadakan konsultasi dan
atau rujukan

Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan


yang didapat dan atau dipercayakan kepadanya,
kecuali jika diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan dengan kepentingan klien
3. Kewajiban Bidan Terhadap Sejawat Dan Tenaga Kesehatan Lainnya

Setiap bidan dalam


Setiap bidan harus
melaksanakan tugasnya
menjalin hubungan
harus saling
dengan teman
menghormati baik
sejawatnya untuk
terhadap sejawatnya
menciptakan suasana
maupun tenaga
kerja yang serasi.
kesehatan lainnya
4. Kewajiban Bidan Terhadap Profesinya

Setiap bidan wajib


Setiap bidan wajib
menjaga nama baik dan
senantiasa
menjunjung tinggi citra
mengembangkan diri dan
profesi dengan
meningkatkan
menampilkan kepribadian
kemampuan profesinya
yang bermartabat dan
sesuai dengan
memberikan pelayanan
perkembangan ilmu dan
yang bermutu kepada
teknologi
masyarakat,
5. Kewajiban Bidan Terhadap Diri Sendiri

Setiap bidan wajib


Setiap bidan wajib
meningkatkan
memelihara
pengetahuan dan Setiap bidan wajib
kesehatannya
keterampilan memelihara
agar dapat
sesuai dengan kepribadian dan
melaksanakan
perkembangan penampilan diri.
tugas profesinya
ilmu pengetahuan
dengan baik
dan teknologi
6. Kewajiban Bidan Terhadap Pemerintah, Nusa, Bangsa Dan
Tanah Air

Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya


senantiasa melaksanakan
ketentuanketentuan pemerintah dalam
bidang kesehatan reproduksi, keluarga
berencana dan kesehatan keluarga.

Setiap bidan melalui profesinya


berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikiran kepada pemerintah untuk
meningkatkan mutu dan jangkauan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan
KIA/KB dan kesehatan keluarga.
ASPEK HUKUM DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN
 Penggunaan norma hukum yang telah disahkan oleh
badan yang ditugasi untuk menjadi sumber hukum
yang paling utama dan sebagai dasar pelaksanaan
kegiatan dan membantu memenuhi kebutuhan
seseorang/ pasien/kelompok masyarakat oleh Bidan
dalam upaya peningkatan, pencegahan, pengobatan
dan pemulihan kesehatan
ISTILAH-ISTILAH HUKUM
Hukum Administrasi : 01
mencakup ketentuan2 Hukum pidana :
hukum dalam rangka mencakup keseluruhan
penyelenggraan upaya ketentuan hukum yang
kesehatan mengandung perintah dan
larangan dengan disertai
Hukum perdata : mencakup sanksi pidana bagi yang
ketentuan2 hukum yang melanggarnya
mengatur hubungan antar yg
satu dengan yg lainnya yg
menitikberatkan pada
kepentingan perorangan
LEGISLASI

01
Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang
yang berhubungan erat dengan tindakan, Melalui serangkaian
kegiatan SERTIFIKASI, REGISTRASI DAN LISENSI

Tujuan legislasi adalah memberikan perlindungan


kepada masyarakat terhadap pelayanan yang telah
diberikan.
Bentuk perlindungan tersebut adalah meliputi :
1. Mempertahankan kualitas pelayanan

03
2. Memberi kewenangan
3. Menjamin perlindungan hukum
4. Meningkatkan profesionalisme
Sertifikasi

Dokumen penguasaan kompetensi tertentu


melalui kegiatan pendidikan formal maupun non-
formal

Bentuk sertifikasi dari pendidikan formal adalah ijazah


yang diperoleh melalui ujian nasional yang menunjukkan
penguasaan kompetensi tertentu sedangkan sertifikasi dari
lembaga non-formal adalah berupa sertifikat yang terakreditasi
sesuai standart nasional.
REGISTRASI

Sebuah proses dimana seorang tenaga


profesi mendaftarkan dirinya pd suatu
badan tertentu secara periodik guna
mendapatkan kewenangan dan hak untuk
melakukan tindakan profesionalnya setelah
memenuhi syarat-syarat tertentu yang
ditetapkan oleh badan tersebut.
IBI_KTKI
LISENSI
Proses administrasi yg dilakukan oleh
pemerintah /yang berwenang berupa surat izin
praktek yang diberikan kpd tenaga profesi yg
teregistrasi utk melakukan pelayanan mandiri.
Memberikan kejelasan batas wewenang

SIPB : Bukti tertulis yang dikeluarkan oleh


pemerintah daerah Kabupaten/Kota (Dinkes
Kab/Kota)
SIKB untuk Faskes dan SIPB untuk BPM
ISTILAH-ISTILAH HUKUM
HAK
Keputusan berdasarkan hak
seseorang yang tidak dapat
diganggu. Hak berbeda dengan
DEONTOLOGI : keinginan, kebutuhan dan kepuasan.
Tugas Keputusan yang
diambil berdasarkan keserikatan 05 INSTUSIONER
dengan tugas. Dalam
pengambilan keputusan, Keputusan diambil berdasarkan
pengkajian dari dilemma etik dari
perhatian utama pada tugas. kasus per kasus. Dalam teori ini ada
beberapa kewajiban dan peraturan

06
yang sama pentingnya.

BENEFICIENCE
Keputusan yang diambil harus selalu
menguntungkan.
ISTILAH-ISTILAH HUKUM
MAL-EFECIENCE

07
Keputusan yang diambil merugikan
pasien

08
MALPRAKTEK/LALAI

Gagal melakukan tugas/kewajiban


kepada klien. Tidak melaksanakan
tugas sesuai dengan standar.
Melakukan tindakan yang mencederai
klien. Klien cedera karena kegagalan
melaksanakan tugas.
PENTINGNYA LANDASAN HUKUM DALAM PRAKTEK
PROFESI

1. Segala kebijakan hukum yang ada tidak bisa meninggalkan


etika dan moral yang berlaku. Kebijakan yang dibuat harus
tetap memperhatikan kaidah etika dan moral yang diakui
secara umum. Tanpa etika dan moral kebijakan hukum akan
menjadi hukum yang kaku tanpa adanya dinamisasi yang
harmonis dan selaras antara peraturan dan yang
menerapkan peraturan dalam kehidupan sehari-hari
2. Hukum merupakan cerminan nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat dan memegang nilai-nilai secara konsisten
merupakan tindakan yang etis , sehingga antara hukum dan
etika juga memiliki keterkaitan. Digunakan sebagai pedoman
bagi Bidan dalam menjalankan tugas profesinya
ASPEK HUKUM DAN KETERKAITANNYA DENGAN
PELAYANAN BIDAN DAN KODE ETIK
Dasar hukum dalam praktik kebidanan yaitu berupa norma
hukum atau ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
yang menjadi landasan atau dasar bagi setiap
penyelenggaraan tindakan pelayanan kesehatan terutama
kebidanan.
Dasar hukum dalam praktik kebidanan yaitu Undang-undang
Kebidanan, Undang-Undang Kesehatan RI, Peraturan Menteri
Kesehatan RI dan lain-lain.
Hukum dasar dalam praktik pelayanan kebidanan adalah
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan
pernyataan secara umum yang menjadi landasan terbentuknya
spesifikasi dari peraturan perundang-undangan yang dibuat.
DASAR HUKUM

1. PP No.32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan


2. UU tentang aborsi, adopsi, bayi tabung dan transplantasi
3. Kepmenkes RI No.900/ Menkes/SK/VII/2002 Tentang
Registrasi dan praktik Bidan
4. UU No.4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan
5. Permenkes RI NO. 1464/Menkes / PER/X/2010 Tentang
registrasi dan Praktik Bidan
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/320/2020 Tentang Standar Profesi Bidan
“Masa Depan Adalah milik mereka
yang mau menyiapkan Hari ini.

Teruslah Belajar, Berusaha dan Berdo’a

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

PPPK
BIDAN

You might also like