Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH Strategi Penetapan Harga
MAKALAH Strategi Penetapan Harga
Disusun Oleh :
1. Dini Setiyowati (221010502013)
2. Septia Aurelissa Ismat (221010502016)
3. Yunisa Windu Saputri (221010502005)
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
limpahan rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Harga dan Strategi Penentuan Harga”. Penulisan ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran semester
dua dengan dosen pengampu Muhammad Musyfiq Salami, S.Sos., M.M.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1.4 Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
1 Dr. Budi Rahayu Tanama Putri,S.Pt.,MM, Strategi harga, (Denpasar, Universitas Udayana,
2017), hal. 103.
5
Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara mendalam
besaran sensitivitas konsumen.
Menurut Roberto pada buku Applied Marketing Research, bahwa terhadap
harga dari hasil penelitian menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan
sensitivitas harga yaitu; elasitas harga dan ekspektasi harga.
Sedangkan pengertian dari elasitas harga adalah :
1. Konsumen cenderung memberikan respon yang lebih besar atas setiap
rencana kenaikan dibandingkan dengan kenyataan pada saat harga tersebut
naik.
2. Konsumen akan lebih sensitif terhadap penurunan harga dibandingkan
dengan kenaikan harga.
3. Elastisitas konsumen akan berkurang ketika melakukan shopping dengan
teman atau dipengaruhi oleh sales person.
Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang
harus dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa
dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan selain harga.
Pada dasarnya ada empat tujuan dari penetapan harga, yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan yang Berorientasi Pada Laba
Tujuan ini meliputi dua pendekatan yaitu maksimalisasi laba (asumsi teori
ekonomi klasik) dan target laba. Pendekatan maksimalisasi laba
menyatakan bahwa perusahaan berusaha untuk memilih harga yang bisa
menghasilkan keuntungan yang paling tinggi. Dalam praktiknya, sulit
sekali (tidak mungkin) perusahaan bisa mengetahui secara pasti tingkat
harga yang dapat memaksimalkan laba, apalagi dalam era persaingan
global yang kondisinya sangat komplek.
6
Pendekatan target laba adalah tingkat laba yang sesuai atau diharapkan
sebagai sasaran laba. Ada dua jenis target laba yang biasa dipakai yaitu
target margin dan target ROI (Return On Investment).
Target margin merupakan target laba suatu produk yang dinyatakan
sebagai persentase yang mencerminkan rasio laba terhadap penjualan.
Sedangkan target ROI merupakan target laba suatu produk yang
dinyatakan sebagai rasio laba terhadap investasi total yang dilakukan
perusahaan dalam fasilitas produksi dan aset yang mendukung produk
tersebut. Tujuan berorientasi pada laba ini mengandung makna bahwa
perusahaan akan mengabaikan harga pesaing. Pilihan ini cocok dalam
kondisi tidak ada pesaing, perusahaan beroperasi pada kapasitas produksi
maksimum dan harga bukan merupakan atribut yang penting bagi pembeli.
7
4. Tujuan stabilisasi harga
5. Tujuan-tujuan lainnya
Harga juga dapat ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya
pesaing,mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang
atau mencegah campur tangan pemerintah. Menurut Kotler dan Keller
menyatakan, dalam menetapkan harga ada 5 tujuan yaitu :
1. Kemampuan Bertahan
Perusahaan mengejar kemampuan bertahan sebagai tujuan utama
mereka jika mereka mengalami kelebihan kapasitas, persaingan
ketat, atau keinginan konsumen yang berubah.Selama harga
menutup biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan tetap
berada dalam bisnis.
2. Memaksimalkan Laba
Banyak perusahaan berusaha menetapkan harga yang akan
memaksimalkan laba saat ini. Perusahaan memperkirakan
permintaan dan biaya yang berasosiasi dengan harga alternatif dan
memilih harga yang menghasilkan laba saat ini, arus kas, atau
tingkat pengembalian atas investasi maksimum.
8
3. Pangsa Pasar Maksimum
Perusahaan percaya bahwa semakin tinggi volume penjualan, biaya
unit akan semakin rendah dan laba jangka panjang semakin tinggi.
Perusahaan menetapkan harga terendah mengasumsikan pasar
sensitif terhadap harga. Strategi penetapan harga penetrasi pasar
dapat diterapkan dalam kondisi :
a. Pasar sangat sensitif terhadap harga dan harga yang rendah
merangsang pertumbuhan pasar.
b. Biaya produksi dan distribusi menurun seiring
terakumulasinya pengalaman produksi.
c. Harga rendah mendorong persaingan aktual dan potensial.
4. Market Skimming Pricing
Perusahaan mengungkapkan teknologi baru yang menetapkan
harga tinggi untuk memaksimalkan memerah pasar dimana pada
mulanya harga ditetapkan tinggi dan secara perlahan turun seiring
waktu. Skimming pricing digunakan dalam kondisi antara lain :
a. Terdapat cukup banyak pembeli yang permintaan saat ini
yang tinggi.
b. Biaya satuan memproduksi volume kecil tidak begitu tinggi
hingga menghilangkan keuntungan dari mengenakan harga
maksimum yang mampu diserap pasar.
c. Harga awal tinggi menarik lebih banyak pesaing kepasar.
d. Harga tinggi mengkomunikasikan citra produk yang
unggul.
5. Kepemimpinan kualitas produk.
Banyak merek berusaha menjadi “kemewahan terjangkau” produk
atau jasa yang ditentukan karakternya oleh tingkat kualitas
anggapan, selera dan status yang tinggi dengan harga yang cukup
tinggi agar tidak berada diluar jangkauan konsumen.2
2 Satriadi, Satriadi, Wanawir, dkk. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran, (DI Yogyakarta, Samudra
Biru, 2021), hal. 114-117.
9
2.3 Metode Penetapan Harga
Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai, maka
langkah atau tahapan selanjutnya adalah menentukan metode penetapan harga.
Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan,
yaitu :
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
a. Penetapan Harga Biaya Plus
Di dalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan
menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu
untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut (margin)
Rumus : Biaya Total + Margin = Harga Jual
b. Penetapan Harga Mark-Up
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan
menghitung harga pokok pembelian per unit ditambah (mark-up)
jumlah tertentu.
Rumus : Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual
c. Penetapan Harga BEP (Break Even Point)
Metode penetapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah
total biaya keseluruhan dengan jumlah total penerimaan
keseluruhan. Perusahaan berusaha menentukan harga saat
mencapai titik impas atau mencapai sasaran laba yang diincar.
Penetapan harga pada BEP ini, menggambarkan biaya total dan
penghasilan total yang diharapkan pada tingkatan volume
penjualan yang berbeda-beda.
Rumus : BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
10
2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing atau Kompetitor
Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor
sebagai referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk
yang standar dengan kondisi pasar oligopoli.
Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para pelanggan,
perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan strategi
harga jual juga bisa digunakan untuk menyiasati para pesaingnya,
misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan
maksud untuk meraih pangsa pasar.
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap nilai
yang diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived quality.
Untuk mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price
Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang dapat
digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan
pernyataan dimana konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa
mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas yang diterima.
11
1. Produk Baru
Ada 2 faktor yang mempengaruhi penetapan harga pada sebuah produk, yaitu :
13
b. Strategi Bauran Pemasaran yaitu Harga perlu dikoordinasikan dan
saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya yaitu produksi,
distribusi dan promosi.
c. Biaya Merupakan faktor yang paling menentukan harga minimal yang
harus diterapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian, dalam
hal ini biaya tetap dan variabel.
d. Organisasi
1. Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang
harus menetapkan harga.
2. Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga menurut
caranya masing-masing.
3. Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh
manajemen puncak.
4. Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga
ditangani oleh divisi atau manajer suatu lini produk.
5. Dalam pasar Industri, para wiraniaga diperkenankan untuk
bernegosiasi dengan pelanggannya guna menetapkan rentang
(range) harga tertentu.
6. Dalam industri penetapan harga merupakan faktor kunci (misalnya
perusahaan minyak, penerbangan luar angkasa) biasanya setiap
perusahaan memiliki departemen penetapan harga tersendiri yang
bertanggung jawab kepada departemen Pemasaran atau manajemen
puncak.
7. Pihak-pihak lain yang mempunyai pengaruh terhadap penetapan
harga adalah manajer penjualan, manajer produksi, manajer
keuangan dan akuntan
14
2. Faktor Eksternal, terdiri dari
a. Sifat Pasar dan Permintaan yaitu Setiap perusahaan perlu
memahami sifat dan permintaan yang dihadapinya, apakah
termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik,
oligopoli, atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya
adalah elastisitas permintaan
b. Persaingan. Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam
persaingan suatu industri yaitu :
1. Persaingan dalam industri yang bersangkutan
2. Produk Substitusi
3. Pemasok
4. Pelanggan
5. Ancaman-ancaman baru
15
1. Mengestimasikan Permintaan untuk Barang Tersebut
Dalam tahap pertama ini, penjual membuat estimasi permintaan barangnya
secara total.
Hal ini lebih mudah dilakukan terhadap permintaan barang yang ada
dibandingkan dengan permintaan barang baru. Pengestimasian permintaan
tersebut dapat dilakukan dengan cara yaitu :
a. Menentukan harga yang diharapkan (expected price), yaitu harga
yang diharapkan dapat diterima oleh konsumen,
b. Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat harga.
Hal ini menyangkut pula pertimbangan tentang masalah elastisitas
permintaan suatu barang. Mengestimasikan volume penjualan pada
berbagai tingkat harga yang berbeda adalah penting juga dalam
hubungannya dengan penentuan break-even point.
Derivasi persamaan
Statistik permintaan dari Untuk mengestimasikan
sejumlah hubungan harga kuantitas
pengamatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun
keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar,
Yen dll). Penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahaan dari produk atau
jasa yang dihasilkan. Tujuan dari Penetapan Harga terdiri dari 4 yaitu tujuan yang
berorientasi pada laba, volume, citra dan tujuan pada stabilisasi harga. Sedangkan
metode yang digunakan dalam penetapan harga terdiri dari Penetapan harga
berdasarkan biaya, Penetapan harga berdasarkan harga Pesaing atau Kompetitor,
dan Penetapan harga berdasarkan Permintaan. Strategi penetapan harga adalah
tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau
jasa yang dihasilkannya merupakan produk baru yang belum memiliki konsumen
loyal atau tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar
tersendiri. Dalam menetapkan harga terdapat dua faktor baik itu faktor dari
internal maupun faktor dari eksternal, kedua faktor tersebut sangat berpengaruh
terhadap strategi penetapan harga. Prosedur penetapan harga terdiri dari
Mengestimasikan permintaan untuk barang, mengetahui lebih dulu reaksi dalam
persaingan, menentukan market share yang dapat diharapkan, memilih strategi
harga untuk mencapai target pasar, dan mempertimbangkan politik pemasaran
perusahaan.
3.2 Saran
https://www.studocu.com/id/document/penetapan-harga/universitas-