You are on page 1of 23

MAKALAH

“Harga dan Strategi Penentuan Harga”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
Dosen Pengampu : Muhammad Musyfiq Salami, S.SOS., M.M.

Disusun Oleh :
1. Dini Setiyowati (221010502013)
2. Septia Aurelissa Ismat (221010502016)
3. Yunisa Windu Saputri (221010502005)

Kelas : 02SMJP020 (319)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
limpahan rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Harga dan Strategi Penentuan Harga”. Penulisan ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran semester
dua dengan dosen pengampu Muhammad Musyfiq Salami, S.Sos., M.M.

Kami menyadari penyusunan makalah ini tidak akan terwujud tanpa


bantuan dan dukungan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak,
maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran yang telah memberikan arahan
atau bimbingan dan kepada orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,


diharapkan dengan segala kekurangan tersebut agar menjadi bahan pembelajaran
bagi penulis selanjutnya. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang sudah membantu, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.

Depok, 27 Mei 2023

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep dasar dalam


pemasaran, dimana didalamnya memuat tentang tahapan-tahapan pemasaran suatu
produk atau jasa. Tahapan-tahapan dalam bauran pemasaran ini secara umum
dikenal dengan istilah ‘4P’ yakni, Produk, Price, Place dan Promotion.
Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’
yaitu Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus
menetapkan tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta
pencapaian-pencapaian lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau
jasa yang dimilikinya.
Salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah
dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang
tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga
tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Namun, banyak
perusahaan yang kurang memperhatikan penetapan harga dengan baik. Kesalahan
yang paling umum adalah sebagai berikut :
1. Pertama adalah penetapan harga yang terlalu berorientasi biaya.
2. Kedua, harga kurang sering direvisi untuk mengambil keuntungan dari
perubahan pasar.
3. Ketiga, harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran
lainnya dan bukannya sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi
pasar.
4. Keempat, harga kurang cukup bervariasi untuk berbagai macam
produk, segmen pasar, dan saat pembelian.

3
1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan permasalahan pada makalah ini yaitu :


1. Apa Definisi dari Harga?
2. Apa saja Tujuan dari Penetapan Harga?
3. Apa saja Metode dalam Penetapan Harga?
4. Apa saja Strategi dalam Penetapan Harga?
5. Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga?
6. Bagaimana Prosedur dalam Penetapan Harga?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini yaitu :


1. Untuk Mengetahui Definisi dari Harga
2. Untuk Mengetahui Tujuan dari Penetapan Harga
3. Untuk Mengetahui Metode dalam Penetapan Harga
4. Untuk Mengetahui Strategi dalam Penetapan Harga
5. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga
6. Untuk Mengetahui Prosedur dalam Penentuan Harga

1.4 Manfaat

Adapun penulisan makalah ini diharapkan memberikan manfaat yaitu :


1. Manfaat Teoritis
Makalah ini dapat memberikan berbagai pelajaran atau pengetahuan
mengenai apa itu harga dan bagaimana strategi yang digunakan dalam
penetapan harga.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Pemakalah
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki khususnya
mengenai strategi penetapan harga.
2. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan
pengetahuan lebih mengenai bagaimana strategi dan prosedur dalam
penetapan harga serta apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya,
yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam menentukan harga suatu
produk yang akan dipasarkan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Harga

Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga merupakan faktor penting


dalam menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah perusahaan.
Harga adalah suatu nilai yang dinyatakan dalam bentuk rupiah untuk alat
pertukaran atau transaksi atau sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk
mendapatkan barang dan jasa.1
Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan
atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-
manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Monroe
(1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang
dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah
salah satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk
melakukan transaksi atau tidak.
Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah
sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk
atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan
umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll).
Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan
seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahaan dari
produk atau jasa yang dihasilkan. Penetapan harga telah memiliki fungsi yang
sangat luas di dalam program pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana
mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus
mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.

1 Dr. Budi Rahayu Tanama Putri,S.Pt.,MM, Strategi harga, (Denpasar, Universitas Udayana,
2017), hal. 103.

5
Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara mendalam
besaran sensitivitas konsumen.
Menurut Roberto pada buku Applied Marketing Research, bahwa terhadap
harga dari hasil penelitian menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan
sensitivitas harga yaitu; elasitas harga dan ekspektasi harga.
Sedangkan pengertian dari elasitas harga adalah :
1. Konsumen cenderung memberikan respon yang lebih besar atas setiap
rencana kenaikan dibandingkan dengan kenyataan pada saat harga tersebut
naik.
2. Konsumen akan lebih sensitif terhadap penurunan harga dibandingkan
dengan kenaikan harga.
3. Elastisitas konsumen akan berkurang ketika melakukan shopping dengan
teman atau dipengaruhi oleh sales person.
Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang
harus dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa
dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan selain harga.

2.2 Tujuan dari Penetapan Harga

Pada dasarnya ada empat tujuan dari penetapan harga, yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan yang Berorientasi Pada Laba
Tujuan ini meliputi dua pendekatan yaitu maksimalisasi laba (asumsi teori
ekonomi klasik) dan target laba. Pendekatan maksimalisasi laba
menyatakan bahwa perusahaan berusaha untuk memilih harga yang bisa
menghasilkan keuntungan yang paling tinggi. Dalam praktiknya, sulit
sekali (tidak mungkin) perusahaan bisa mengetahui secara pasti tingkat
harga yang dapat memaksimalkan laba, apalagi dalam era persaingan
global yang kondisinya sangat komplek.
6
Pendekatan target laba adalah tingkat laba yang sesuai atau diharapkan
sebagai sasaran laba. Ada dua jenis target laba yang biasa dipakai yaitu
target margin dan target ROI (Return On Investment).
Target margin merupakan target laba suatu produk yang dinyatakan
sebagai persentase yang mencerminkan rasio laba terhadap penjualan.
Sedangkan target ROI merupakan target laba suatu produk yang
dinyatakan sebagai rasio laba terhadap investasi total yang dilakukan
perusahaan dalam fasilitas produksi dan aset yang mendukung produk
tersebut. Tujuan berorientasi pada laba ini mengandung makna bahwa
perusahaan akan mengabaikan harga pesaing. Pilihan ini cocok dalam
kondisi tidak ada pesaing, perusahaan beroperasi pada kapasitas produksi
maksimum dan harga bukan merupakan atribut yang penting bagi pembeli.

2. Tujuan yang berorientasi pada volume (volume pricing objectives)


Dalam tujuan ini harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai
target penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar 1 (absolute maupun
relative). Tujuan ini biasanya dilandaskan strategi mengalahkan atau
mengatasi persaingan. Contoh: Pada perusahaan penerbangan, lembaga
pendidikan, perusahaan tour and travel, pengusaha bioskop, pemilik bisnis
pertunjukan dan penyelenggaraan seminar.

3. Tujuan yang berorientasi pada citra


Citra perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga.
Penetapan harga, baik itu penetapan harga tinggi maupun penetapan harga
rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap
keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan. Dalam tujuan ini
perusahaan berusaha menghindari persaingan dengan jalan melakukan
diferensiasi produk atau dengan jalan melayani segmen pasar khusus.

7
4. Tujuan stabilisasi harga

Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk


mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan
dengan harga pemimpin industri (industry leader). Dalam tujuan ini harga
didasarkan pada strategi menghadapi atau memenuhi tuntutan persaingan.
Contoh nya yaitu pada industri–industri yang produknya sangat
terstandarisasi, misalnya minyak bumi.

5. Tujuan-tujuan lainnya
Harga juga dapat ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya
pesaing,mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang
atau mencegah campur tangan pemerintah. Menurut Kotler dan Keller
menyatakan, dalam menetapkan harga ada 5 tujuan yaitu :
1. Kemampuan Bertahan
Perusahaan mengejar kemampuan bertahan sebagai tujuan utama
mereka jika mereka mengalami kelebihan kapasitas, persaingan
ketat, atau keinginan konsumen yang berubah.Selama harga
menutup biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan tetap
berada dalam bisnis.
2. Memaksimalkan Laba
Banyak perusahaan berusaha menetapkan harga yang akan
memaksimalkan laba saat ini. Perusahaan memperkirakan
permintaan dan biaya yang berasosiasi dengan harga alternatif dan
memilih harga yang menghasilkan laba saat ini, arus kas, atau
tingkat pengembalian atas investasi maksimum.

8
3. Pangsa Pasar Maksimum
Perusahaan percaya bahwa semakin tinggi volume penjualan, biaya
unit akan semakin rendah dan laba jangka panjang semakin tinggi.
Perusahaan menetapkan harga terendah mengasumsikan pasar
sensitif terhadap harga. Strategi penetapan harga penetrasi pasar
dapat diterapkan dalam kondisi :
a. Pasar sangat sensitif terhadap harga dan harga yang rendah
merangsang pertumbuhan pasar.
b. Biaya produksi dan distribusi menurun seiring
terakumulasinya pengalaman produksi.
c. Harga rendah mendorong persaingan aktual dan potensial.
4. Market Skimming Pricing
Perusahaan mengungkapkan teknologi baru yang menetapkan
harga tinggi untuk memaksimalkan memerah pasar dimana pada
mulanya harga ditetapkan tinggi dan secara perlahan turun seiring
waktu. Skimming pricing digunakan dalam kondisi antara lain :
a. Terdapat cukup banyak pembeli yang permintaan saat ini
yang tinggi.
b. Biaya satuan memproduksi volume kecil tidak begitu tinggi
hingga menghilangkan keuntungan dari mengenakan harga
maksimum yang mampu diserap pasar.
c. Harga awal tinggi menarik lebih banyak pesaing kepasar.
d. Harga tinggi mengkomunikasikan citra produk yang
unggul.
5. Kepemimpinan kualitas produk.
Banyak merek berusaha menjadi “kemewahan terjangkau” produk
atau jasa yang ditentukan karakternya oleh tingkat kualitas
anggapan, selera dan status yang tinggi dengan harga yang cukup
tinggi agar tidak berada diluar jangkauan konsumen.2

2 Satriadi, Satriadi, Wanawir, dkk. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran, (DI Yogyakarta, Samudra
Biru, 2021), hal. 114-117.
9
2.3 Metode Penetapan Harga

Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai, maka
langkah atau tahapan selanjutnya adalah menentukan metode penetapan harga.
Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan,
yaitu :
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
a. Penetapan Harga Biaya Plus
Di dalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan
menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu
untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut (margin)
Rumus : Biaya Total + Margin = Harga Jual
b. Penetapan Harga Mark-Up
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan
menghitung harga pokok pembelian per unit ditambah (mark-up)
jumlah tertentu.
Rumus : Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual
c. Penetapan Harga BEP (Break Even Point)
Metode penetapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah
total biaya keseluruhan dengan jumlah total penerimaan
keseluruhan. Perusahaan berusaha menentukan harga saat
mencapai titik impas atau mencapai sasaran laba yang diincar.
Penetapan harga pada BEP ini, menggambarkan biaya total dan
penghasilan total yang diharapkan pada tingkatan volume
penjualan yang berbeda-beda.
Rumus : BEP => Total Biaya = Total Penerimaan

10
2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing atau Kompetitor
Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor
sebagai referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk
yang standar dengan kondisi pasar oligopoli.
Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para pelanggan,
perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan strategi
harga jual juga bisa digunakan untuk menyiasati para pesaingnya,
misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan
maksud untuk meraih pangsa pasar.
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap nilai
yang diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived quality.
Untuk mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price
Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang dapat
digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan
pernyataan dimana konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa
mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas yang diterima.

2.4 Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan


mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya
merupakan ‘produk baru’ yang belum memiliki konsumen loyal atau tetap atau
‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar tersendiri.
Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan produk
(Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki 4 tahapan utama yakni,
Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.
Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari :

11
1. Produk Baru

Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk


baru atau tahap perkenalan ini terdapat 2 alternatif strategi penetapan
harga, yaitu :
a. Harga Mengapung (Skimming Price)
Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan
laba maksimum (perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa
produknya berbeda dengan produk sejenis yang lain.) Pendekatan
skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi harga pada
segmen tertentu dan pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat
dimanfaatkan untuk membatasi permintaan sampai perusahaan
merasa siap untuk melakukan produksi massal. Apalagi skimming
dapat meningkatkan nilai produk menjadi sangat prestisius.
b. Harga Penetrasi
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan
permintaan, strategi ini dapat diterapkan pada situasi pasar tidak
terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta produk
tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan
ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.
2. Produk Yang Telah Beredar
Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya
tidak terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan
produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 tingkatan
berikutnya setelah perkenalan yaitu :
a. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat
disertai munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan
yang cepat, strategi yang diterapkan adalah tetap mempertahankan
harga produk atau pasar.
12
Ketika pertumbuhan melambat, terapkan strategi harga agresif
yaitu dengan menurunkan harga untuk mendorong penjualan
sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.
b. Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci
efektivitas strategi penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan
harus benar-benar responsif terhadap situasi pasar, konsumen
maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat menggunakan
‘psikologis konsumen’ maupun ‘potongan harga’(diskon),
sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa
pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan yang
diperoleh.
c. Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya
jumlah permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir
daur hidup produk terdapat dua alternatif langkah utama yang
dapat dipilih. Pertama, strategi discounting (potongan harga)
Kedua,mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya yang
berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk promosi.

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Ada 2 faktor yang mempengaruhi penetapan harga pada sebuah produk, yaitu :

1. Faktor Internal, terdiri dari


a. Tujuan Pemasaran Perusahaan yaitu Maksimalisasi laba,
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa
pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dlm hal kualitas,
mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dll.

13
b. Strategi Bauran Pemasaran yaitu Harga perlu dikoordinasikan dan
saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya yaitu produksi,
distribusi dan promosi.
c. Biaya Merupakan faktor yang paling menentukan harga minimal yang
harus diterapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian, dalam
hal ini biaya tetap dan variabel.
d. Organisasi
1. Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang
harus menetapkan harga.
2. Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga menurut
caranya masing-masing.
3. Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh
manajemen puncak.
4. Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga
ditangani oleh divisi atau manajer suatu lini produk.
5. Dalam pasar Industri, para wiraniaga diperkenankan untuk
bernegosiasi dengan pelanggannya guna menetapkan rentang
(range) harga tertentu.
6. Dalam industri penetapan harga merupakan faktor kunci (misalnya
perusahaan minyak, penerbangan luar angkasa) biasanya setiap
perusahaan memiliki departemen penetapan harga tersendiri yang
bertanggung jawab kepada departemen Pemasaran atau manajemen
puncak.
7. Pihak-pihak lain yang mempunyai pengaruh terhadap penetapan
harga adalah manajer penjualan, manajer produksi, manajer
keuangan dan akuntan

14
2. Faktor Eksternal, terdiri dari
a. Sifat Pasar dan Permintaan yaitu Setiap perusahaan perlu
memahami sifat dan permintaan yang dihadapinya, apakah
termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik,
oligopoli, atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya
adalah elastisitas permintaan
b. Persaingan. Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam
persaingan suatu industri yaitu :
1. Persaingan dalam industri yang bersangkutan
2. Produk Substitusi
3. Pemasok
4. Pelanggan
5. Ancaman-ancaman baru

Informasi yg dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik


persaingan yg dihadapi :

1. Jumlah Perusahaan dalam Industri


2. Ukuran relatif setiap anggota dalam Industri
3. Diferensiasi Produk
4. Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan

2.6 Prosedur Penetapan Harga

Jika tujuan penetapan harga sudah ditentukan, maka manajemen dapat


mengalihkan perhatian pada prosedur penentuan harga barang atau jasa yang
ditawarkan. Prosedur penentuan harga yang dipakai meliputi 6 tahap,
yaitu :

15
1. Mengestimasikan Permintaan untuk Barang Tersebut
Dalam tahap pertama ini, penjual membuat estimasi permintaan barangnya
secara total.
Hal ini lebih mudah dilakukan terhadap permintaan barang yang ada
dibandingkan dengan permintaan barang baru. Pengestimasian permintaan
tersebut dapat dilakukan dengan cara yaitu :
a. Menentukan harga yang diharapkan (expected price), yaitu harga
yang diharapkan dapat diterima oleh konsumen,
b. Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat harga.
Hal ini menyangkut pula pertimbangan tentang masalah elastisitas
permintaan suatu barang. Mengestimasikan volume penjualan pada
berbagai tingkat harga yang berbeda adalah penting juga dalam
hubungannya dengan penentuan break-even point.

Metode Bentuk Tujuan

Untuk menciptakan fakta


Daftar dan opini dari responden
Survey pertanyaan(wawancara yang berkaitan baik
secara pribadi, telepon, terhadap proyeksi
surat) kuantitas pada berbagai
tingkat harga ataupun
terhadap keinginan
untuk membeli segera

Untuk memisahkan dan


mengawasi berbagai
dorongan pasar yang
mempengaruhi
Eksperimen Contoh wisata untuk permintaan,dan
laboratorium berbelanja kemudian mengamati
reaksi pembeli terhadap
perubahan faktor
pendorong
tersebut

Eksperimen Penyimpangan harga Untuk mengamati reaksi


Lapangan yang terkendali di toko terhadap harga dalam
suatu lingkungan alami

Derivasi persamaan
Statistik permintaan dari Untuk mengestimasikan
sejumlah hubungan harga kuantitas
pengamatan

2. Mengetahui Lebih Dulu Reaksi dalam Persaingan


Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijaksanaan penentuan harga
bagi perusahaan atau penjual. Oleh karena itu penjual perlu mengetahui
reaksi persaingan yang terjadi di pasar mengetahui reaksi persaingan yang
terjadi di pasar serta sumber-sumber penyebabnya. Adapun sumber-
sumber persaingan yang ada dapat berasal dari :
a. Barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain
b. Barang pengganti atau substitusi
c. Barang-barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-
sama menginginkan uang konsumen

3. Menentukan Market Share yang Dapat Diharapkan


Perusahaan yang agresif selalu menginginkan market share yang lebih
besar. Kadang-kadang, perluasan market share harus dilakukan dengan
mengadakan periklanan dan bentuk lain dan persaingan bukan harga.
Market share yang diharapkan tersebut akan dipengaruhi oleh kapasitas
produksi yang ada, biaya ekspansi, dan mudahnya memasuki persaingan
4. Memilih Strategi Harga untuk Mencapai Target Pasar
Dalam hal ini penjual dapat memilih di antara dua macam strategi harga
yang dianggap paling ekstrim, yaitu : skim-the-cream-pricing dan
penetration pricing.
5. Mempertimbangkan Politik Pemasaran Perusahaan
Tahap selanjutnya dalam prosedur penentuan harga adalah
mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan dengan melihat pada
barang, sistem distribusi, dan program promosinya. Perusahaan tidak dapat
menentukan harga suatu barang tanpa mempertimbangkan barang lain
yang dijualnya. Demikian pula dalam saluran distribusinya, harus
diperhatikan ada atau tidaknya penyalur yang juga menerima sebagian dari
harga jual.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun
keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar,
Yen dll). Penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahaan dari produk atau
jasa yang dihasilkan. Tujuan dari Penetapan Harga terdiri dari 4 yaitu tujuan yang
berorientasi pada laba, volume, citra dan tujuan pada stabilisasi harga. Sedangkan
metode yang digunakan dalam penetapan harga terdiri dari Penetapan harga
berdasarkan biaya, Penetapan harga berdasarkan harga Pesaing atau Kompetitor,
dan Penetapan harga berdasarkan Permintaan. Strategi penetapan harga adalah
tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau
jasa yang dihasilkannya merupakan produk baru yang belum memiliki konsumen
loyal atau tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar
tersendiri. Dalam menetapkan harga terdapat dua faktor baik itu faktor dari
internal maupun faktor dari eksternal, kedua faktor tersebut sangat berpengaruh
terhadap strategi penetapan harga. Prosedur penetapan harga terdiri dari
Mengestimasikan permintaan untuk barang, mengetahui lebih dulu reaksi dalam
persaingan, menentukan market share yang dapat diharapkan, memilih strategi
harga untuk mencapai target pasar, dan mempertimbangkan politik pemasaran
perusahaan.

3.2 Saran

Dalam menentukan penetapan harga, perusahaan tidak hanya


memperhatikan harga namun perlunya perhatian khusus mengenai faktor-faktor
diluar harga yang mempengaruhi jumlah permintaan, situasi pasar secara global,
perilaku konsumen, siklus kehidupan produk dll, sehingga strategi penetapan
harga ini dapat terarah, efektif dan sesuai dengan tujuan perusahaan atas produk
atau jasa yang dihasilkannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/penetapan-harga/universitas-

agung-podomoro/. Accessed 28 Mei 2023.

Dr. Budi Rahayu Tanama Putri,S.Pt.,MM. Manajemen Pemasaran.

Denpasar, Universitas Udayana, 2017, https://simdos.unud.ac.id.

Accessed 27 Mei 2023.

Satriadi, Satriadi, Wanawir, Eka Hendrayani, Leonita Siwiyanti,

Nursaidah. Manajemen Pemasaran. Samudra Biru, 2021,


http://repository.unmuhjember.ac.id/12398/1/Dasar-dasar%20Manajemen

%20Pemasaran. Accessed 27 Mei 2023.

You might also like