You are on page 1of 12

MAKALAH

ALGORITME PROGAMAN DAN PRAKTIK LINTAS BIDANG

HALINA

X TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF

TAHUN PELAJARAN 2022-2023


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dan tak lupa shalawat serta salam
kita curahkann kepada nabi besar Muhammad SAW karena atas perjuangannya lah kita dapat
merasakan kenikmatan iman dan islam sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu dengan judul ‘’ALGIRITME PROGAMAN DAN PRAKTIK LINTAS BIDANG’’

Batam 24 mei 2023

Halina
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………ii

BAB I SEJARAH ALGORITME……………………………………………………….iii


1.1 Sejarah algoritme ………………………………………………………………………………………...1

BAB II PENGERTIAN ALGORITME…………………………………………………iv


2.1 pengertian algoritme ……………………………………………………………………………………2

2.2 praktik lintas bidang...........................................................................................3

2.3 kelebihan dan kekurangan …………………………………………………………………………….4

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………….V


3.1 saran……………………………………………………………………………………………………………...5

3.2 kesimpulan……………………………………………………………………………………………………..6
BAB I

SEJARAH ALGORITME
1.1 Sejarah algoritme

Algoritma berasal dari. nama penulis buku, yakni Abu Ja`far Muhammad Ibnu Musa Al-
Khwarizmi yang berasal dari Uzbekistan. Orang Barat menyebut Al-Khwarizmi dengan Algorism.

Pada saat itu, Al-Khwarizmi menulis buku dengan judul Al Jabar wal-Muqabala yang artinya
`Buku Pemugaran dan Pengurangan` (The book of Restoration and Reduction). Dari judul buku
tersebut, kita juga memperoleh kata “aljabar” atau biasa dikenal dengan algebra.

Abu Abdullah Ibnu Musa al-Khawarizmi (770M-840M) lahir di Khawarizm (Kheva), kota yang
berada di selatan Sungai Oxus (sekarang disebut Uzbekistan) pada 770 M. Al Khawarizmi
merupakan salah satu ilmuan terkenal di zamannya. Ada beberapa cabang ilmu matematika
yang berhasil ditemukannya, antara lain yang dikenal sebagai astronom dan geografer.

Awalnya, algoritma merupakan istilah yang merujuk kepada aturan-aturan aritmetis yang
berguna untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan numeric Arab.

Pada tahun 1950, kata algoritma pertama kali digunakan pada "algoritma Euclidean" (Euclid`s
algorithm). Euclid, seorang matematikawan Yunani (lahir pada tahun 350 M), dalam bukunya
yang berjudul Element menuliskan langkah-langkah untuk menemukan pembagi bersama
terbesar (common greatest divisor atau gcd), dari dua buah bilangan bulat, m dan n [KNU73]
(tentu saja Eulid tidak menyebut metodenya itu sebagai algoritma, baru di abad modernlah
orang-orang menyebut metodenya itu sebagai "algoritma Euclidean"). Pembagi bersama
terbesar dari dua buah bilangan bulat tak negatif adalah bilangan bulat positif terbesar yang
habis membagi kedua bilangan tersebut.
Salah satu dari algoritma sederhana adalah menemukan bilangan terbesar dalam sebuah
deretan angka (tak berurut). Solusinya membutuhkan pemeriksaan setiap angka dalam deret,
tapi hanya sekali. Dari hal ini munculah algoritma sederhana, yang bisa dinyatakan dalam
kalimat bahasa deskripsi tingkat-tinggi, sebagai

Jika tidak ada angka dalam deret makan tidak ada bilangan terbesar.

Asumsikan item pertama dalam deret adalah yang terbesar.

Untuk setiap sisa angka dalam deret, jika angka tersebut besar dari angka terbesar sekarang,
anggap angka tersebut menjadi yang terbesar dalam deret.

Bila tidak ada lagi angka yang tersisa pada deret untuk diperiksa, anggap angka terbesar
sekarang menjadi angka yang terbesar dalam deret.

Deskripsi (Quasi-)formal: Ditulis dalam kalimat yang lebih dekat dengan bahasa tingkat-tinggi
dari program komputer, berikut ini adalah kode formal dari algoritma dalam pseudokode atau
kode pijin.
BAB II

PENGERTIAN ALGORITME
2.1 Algoritma

Algoritme adalah metode atau langkah yang direncanakan secara tersusun dan berurutan untuk
menyelesaikan atau memecahkan permasalahan dengan sebuah intruksi atau kegiatan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan manusia mampu menghasilkan


karya-karya yang semakin canggih dan kompleks. Meskipun komputer dapat melakukan
perhitungan dengan cepat dibandingkan manusia pada umumnya, namun komputer tidak bisa
menyelesaikan masalah begitu saja tanpa diajarkan oleh manusia melalui urutan langkah-
langkah (algoritma) penyelesaian yang dide?nisikan terlebih dahulu. Selain digunakan untuk
pemecahan masalah menggunakan komputer, algoritma juga dapat diterapkan dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang membutuhkan sederet proses atau langkah-
langkah prosedural. Agar lebih memahami apa itu algoritma mari kita pelajari pengertiannya
dari beberapa sumber.

Pada beberapa sumber buku diperoleh pengertian dari algoritma di antaranya :

1. Algoritma menurut (Kani, 2020, 1.19) adalah suatu upaya dengan urutan operasi yang
disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah untuk menghasilkan
suatu output tertentu.

2. Algoritma berasal dari kata algoris dan ritmis yang pertama kali diperkenalkan oleh Abu
Ja’far Muhammad Ibn Musa Al Khwarizmi pada 825 M di dalam buku Al-Jabr Wa-al Muqabla.
Dalam bidang pemrograman, algoritma dide?nisikan sebagai metode yang terdiri dari
serangkaian langkah yang terstruktur dan sistematis untuk menyelesaikan masalah dengan
bantuan komputer (Jando & Nani, 2018, 5).

3. Algoritma menurut (Munir & Lidya, 2016, 5) adalah urutan langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu persoalan.
4. Algoritma merupakan sekumpulan instruksi atau langkah-langkah yang dituliskan secara
sistematis dan digunakan untuk menyelesaikan masalah / persoalan logika dan matematika
dengan bantuan komputer (Sismoro, 2005, 29).

2.2 Praktik lintas bidang

Praktik lintas bidang yang kerap disingkat PLB merupakan aktivitas yang memanfaatkan satu
keahlian untuk menyelesaikan permasalahan di bidang lain yang bukan keahliannya.

Dengan kata lain, praktik lintas bidang menawarkan kolaborasi antara satu bidang dengan
bidang lainnya agar bisa bekerja sama.

Dalam ilmu informatika, komputer hadir sebagai media penyelesaian berbagai macam masalah
data dan informasi. Semua permasalahan tersebut diolah melalui sistem komputasi agar lebih
mudah pengerjaannya.

Wildan Aprizal dan Fernaldy Akbar dalam Informatika Kelas X (2018) menjabarkan bahwa
komputer kini dapat digunakan untuk berbagai hal. Di antaranya bisa sebagai pembuat laporan,
penghitung sesuatu, pengolah data, dan masih banyak lagi.

Semua hal tersebut dilakukan atas susunan algoritma-algoritma tertentu (sistem komputasi).
Dengan begitu, beberapa tugas dikerjakan melalui komputer dan manusia bertugas sebagai
pengolahnya.

Sedikit gambaran di atas menjelaskan bahwa informatika berguna untuk bidang lain. Misalnya,
menghitung yang notabene merupakan pekerjaan manusia. Praktik lintas bidang ini juga
berlaku di ranah ilmu-ilmu lainnya.

Lantas, bagaimana fungsi praktik lintas bidang dalam informatika?

Fungsi Praktik Lintas Bidang dalam Informatika dan Tujuannya

Dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua hal sekarang berhubungan dengan informatika
(ilmu komputer dengan sistem komputasi).
Kita bisa melihat contoh mudah dari pemanfaatan internet yang digunakan sebagai media
komunikasi.

Dengan alat tersebut, manusia tak perlu tatap muka untuk bisa berhubungan dengan orang
lain.

Bukan hanya itu, orang-orang juga bisa menemui orang lain dari berbagai negara dunia tanpa
harus pergi ke lokasinya. Melalui hal tersebut, komunikasi jarak jauh bisa terjalin berkat adanya
ilmu informatika.

Jika berbicara mengenai fungsi praktik lintas bidang, baik itu orang yang ahli dalam informatika
atau pihak di bidang lain, sama-sama memperoleh keuntungan.

Dari contoh komunikasi di atas, mungkin saja orang yang ahli ilmu informatika tak ahli dalam
studi komunikasi.

Akan tetapi, mereka secara sadar melakukan proyek bersama ahli komunikasi agar bisa
menyelesaikan permasalahannya.

Kemudian, Mushthofa dkk. dalam Informatika (2021) menyebutkan adanya situs belanja online
yang kini marak digunakan orang-orang.

Sebenarnya, ini merupakan bentuk praktik lintas bidang antara ilmu informatika dan ilmu
perdagangan atau marketing.

Al hasil, tak heran jika kita menemukan produk-produk dan bisa membeli barang hanya dengan
menggunakan aplikasi.

Secara umum, setidaknya fungsi praktik lintas bidang dalam lmu informatika meliputi daftar
berikut.

•Membantu pelajar ilmu informatika untuk mengetahui permasalahan di bidang lain;

•Membantu pelajar informatika agar bisa bekerja sama dengan orang di bidang lain;

•Membantu pelajar untuk bisa berkomunikasi secara logis dan sistematis dengan individu lain;
•Membantu pelajar mengetahui lingkungan sekitarnya;

•Membantu pelajar untuk bisa memahami algoritma bidang lain di dalam dunianya.

Sementara itu, tujuan praktik lintas bidang dalam ilmu informatika hampir sama dengan fungsi-
fungsi yang ditawarkan.

Sesuai dengan namanya, praktik yang dijalankan berarti para pelajar informatika berusaha
menyelesaikan berbagai masalah dengan ilmu yang dimiliki.

Akan tetapi, perbedaan yang terjadi di sini adalah mereka melakukan kolaborasi dengan
bidang-bidang lain yang bukan keahliannya.

Dengan begitu, praktik lintas bidang mempunyai tujuan untuk menyelesaikan semua
permasalahan dunia dengan ilmu yang mereka miliki.

Terkait permasalahannya, bisa apa saja menyesuaikan dengan keperluan dan kondisi
masyarakat.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Algoritma

Ada beberapa Algoritma yang ada pada saat ini, masing-masing Algoritma memiliki perbedaan
serta alur sistematis yang berbeda. Jika disebutkan satu persatu macam-macam Algoritma
mungkin akan banyak sekali, namun beberapa Algoritma seperti Algoritma Greedy, Algoritma
Naive Bayes, Algoritma Brute Force dan beberapa Algoritma lainnya cukup populer dan cukup
dikenal.

Algoritma yang seringkali kita jumpai adalah FYP dari aplikasi Tiktok. Nah, mungkin pernah
terselipkan bagaimana bisa konten video yang dianggap 'biasa saja' bisa menjadi FYP? FYP-nya
suatu konten video di Tiktok merupakan hasil dari Algoritma yang ada pada sistem aplikasi
tersebut. Algoritma akan melakukan tugasnya untuk membuat suatu konten video masuk
menjadi salah satu FYP.

Pada artikel kali ini kita tidak akan membahas lebih jauh mengenai contoh-contoh dari
Algoritma. Pembahasan yang akan di ulas pada artikel kali ini adalah mengenai Kelebihan dan
Kekurangan Algoritma Brute Force.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap Algoritma memiliki perbedaan masing-masing
termasuk kelebihan dan kekurangannya. Algoritma Brute Force ini bisa dibilang cukup populer
dan banyak digunakan untuk beberapa kebutuhan sistem dan bahkan beberapa orang meyakini
bahwa Algoritma Brute Force lebih mudah di implementasikan dibandingkan dengan Algoritma
yang lain.

Contoh Algoritma Membuat Kopi Dengan Flowchart dan Pseudocode

Kelebihan dan Kekurangan Algoritma Apriori

tentang Algoritma Brute Force dalam mata seharusnya sudah ti

Keunggulan dan Kekurangan Algoritma Brute Force

Kelebihan Algoritma Brute Force :

1.Sederhana dan lebih mudah dimengerti.

2.Cocok untuk memberikan solusi seperti pengurutan, pencarian, pencocokan.

3.Proses pemecahan masalah menjadi lebih baik dan optimal.

Kekurangan Algoritma Brute Force :

1.Tidak cocok untuk kebutuhan pemecahan masalah yang cepat.

2.Proses pemecahan menggunakan Algoritma Brute Force agak lama.

3.Terlalu banyak mempertimbangkan opsi sebelum eksekusi.masyarakat.


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 kesimpulan

Berikut adalah kesimpulan dari tugas akhir ini:

1. Algoritma Principal Type (PT) dan algoritma pencarian Type Inhabitant berhasil
diimplementasikan dengan PROLOG. Hasil implementasi tersebut bekerja

sesuai dengan definisi algoritmanya. Dari hasil uji coba, rata-rata waktu komputasi algoritma PT
adalah 78,24 millisecond, dan untuk algoritma pencarian Type

Inhabitant adalah 62,61 millisecond.

2. Telah dipelajari literatur mengenai algoritma Principal Type dan algoritma pencarian Type
Inhabitant pada TAλ, beserta konsep-konsep terkait yang diperlukan

untuk memahami kedua algoritma tersebut. Selain itu, kedua algoritma tersebut

juga telah dipaparkan dalam laporan tugas akhir ini dengan cara yang diharapkan

dapat lebih mudah dimengerti dibandingkan dengan literatur yang sudah ada.

Salah satu cara yang digunakan adalah dengan memberikan contoh penerapan

algoritma untuk setiap langkahnya.

3. Parser untuk λ-term dan tipe dari λ-term berhasil dikembangkan dengan menggunakan
Definite Clause Grammar (DCG) dalam PROLOG. Parser yang dikembangkan dapat berfungsi
dengan baik untuk menguraikan λ-term dan tipe sesuai
3.2 saran

1.Menggabungkan proses parsing untuk input dan komputasi algoritma, baik pada algoritma
Principal Type dan algoritma pencarian Type Inhabitant. Hal ini

diperkirakan dapat meningkatkan performa program.

2. Algoritma yang dijelaskan dalam laporan tugas akhir ini masih memiliki banyak

kemungkinan untuk dilakukan efisiensi. Oleh karena itu dalam pengembangan

penelitian ini, masih mungkin dilakukan efisiensi kinerja. Sebagai contoh, dalam algoritma
Principal Type, salah satu kesempatan untuk melakukan efisiensi

kinerja adalah dengan menggunakan algoritma unifikasi lain yang lebih efisien.

3. Kualitas antarmuka yang dikembangkan dalam penelitian ini masih dapat ditingkatkan,
karena masih terdapat keterbatasan dan kelemahan, terutama performa

saat menampilkan output hasil pemrosesan. Salah satu penyebab kurang baiknya

performa aplikasi dalam hal tersebut adalah karena output menggunakan berkas

PDF. Hal ini membuat program membutuhkan waktu ekstra untuk menampilkan

hasil pemrosesan. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan ini
adalah dengan mengembangkan algoritma output formatting untuk

menampilkan hasil pemrosesan langsung, tanpa harus menggunakan perantara berkas PDF.

You might also like