You are on page 1of 16

MAKALAH

RANCANG BANGUNAN EKONOMI ISLAM

Diajukan untuk Dipresentasikan dalam Mata Kuliah Ekonomi Makro Islam

Oleh:
KELOMPOK I
AIDIL (2020.161.203)
ARICHA (2020.161.207)
ULANDIA MAHARANY (2020.161.234)

Dosen Pengampu:
LELY INDRIYANI SEI., MA

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM
NUSANTARA BATANGHARI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “rancang bangun ekonomi Islam” ini tepat dengan
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas ibu Lely Indriyani, SEI.MEI pada mata kuliah Ekonomi Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kenapa
harus ada eksis dan bagaimana prinsip umum ekis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Muara Bulian, 16 Maret 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………....i
Daftar Isi……………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………….…………1
B. Rumusan Masalah………………………………………….….3
C. Tujuan…………………………………………………………...3

BAB II PEMBAHASAN
A. Tujuan Ekonomi Makro Islam…………………………………4
B. Prinsip Umum Ekonomi Makro Islam……………………...…6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………………12
B. Saran…………………………………………………….............12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi Islam merupakan paradigma ekonomi yang diterima dan
diimplementasikan oleh masyarakat melalui berbagai pembuktian empiris
yang diciptakan, melalui tangan-tangan akademisi, banker, ekonom
praktisi dan para profesional lainnya yang tentu saja dikawal oleh para
ulama dan fuqaha yang memahami ilmu agama dan muamalah. Materi
yang telah dikaji dalam ekonomi Islam ini sudah mencapai pencarian
format baru dalam sistem ekonomi dan keuangan Islam, pembentukan
berbagai infrastruktur dalam Lembaga Keuangan Islam seperti perbankan
Islam dan lembaga dan jasa keuangan Islam lainnya. 1
Ekonomi Makro Islam adalah ilmu yang membahas permasalahan
kebijakan ekonomi secara makro, berupa pengelolaan dan pengendalian,
sesuai dengan ajaran Islam. Dalam membahas perspektif Ekonomi Islam,
ada satu titik awal yang benar-benar harus kita perhatikan, yaitu : ekonomi
dalam islam itu sesungguhnya bermuara kepada akidah islam, yang
bersumber dari syariatnya. Dan hal ini baru dari satu sisi. Sedangkan dari
sisi lain adalah Al-Qur’an al-Karim dan As-Sunnah Nabawiyah yang
berbahasa Arab.
Karena itu, berbagai terminologi dan substansi ekonomi yang sudah
ada, haruslah dibentuk dan disesuaikan terlebih dahulu dalam kerangka
Islami. Atau dengan kata lain, harus digunakan kata dan kalimat dalam
bingkai lughawi. Supaya dapat disadari pentingnya titik permasalahan ini.
Karena dengan gamblang, tegas dan jelas mampu memberi pengertian
yang benar tentang istilah kebutuhan, keinginan, dan kelangkaan (al
nudrat) dalam upaya memecahkan problematika ekonomi manusia.
Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang hakikat ekonomi Islam,
maka ada baiknya diberikan beberapa pengertian tentang ekonomi islam
yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi islam.

1
Fauziah et.al., Ekonomi Syariah (Bandung: Media Sains Islam, 2022), hal. 13

1
2

1. M. Akram Khan
Islamic economics aims the study of the human falah (well-being)
achieved by organizing the resources of the earth on the basic of
cooperation and participation. Secara lepas dapat diartikan bahwa ilmu
ekonomi makro Islam bertujuan untuk melakukan kajian tentang
kebahagiaan hidup manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan
sumber daya alam atas dasar bekerja sama dan partisipasi.
2. Muhammad Abdul Manan
Islamic economics is a social science which studies the economics
problems of a people imbued with the values of Islam. Jadi, menurut
Manan ilmu ekonomi makro Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh
nilai-nilai Islam.
3. M. Umar Chapra
Islamic economics was defined as that branch of knowledge which
helps realize human well-being through an allocation and distribution of
scarce resources that is in conformity with Islamic teaching without unduly
curbing individual freedom or creating continued macro economics and
ecological imbalances. Jadi, menurut Chapra ekonomi makro Islam adalah
sebuah pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagiaan
manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas yang
berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran islam tanpa
memberikan kebebasan individu atau tanpa perilaku makro-ekonomi yang
berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan.
Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas, kita dapat
memunculkan suatu pertanyaan apakah ilmu ekonomi makro islam
bersifat positif atau normatif? Menurut Chapra, ekonomi Islam jangan
terjebak oleh pendekatan positif dan normatif. Karena sesungguhnya
pendekatan itu saling melengkapi dan bukan saling menafikan.
Sedangkan Manan mengatakan bahwa, ilmu ekonomi makro Islam
adalah ilmu ekonomi positif dan normatif. Jika ada kecenderungan
3

beberapa ekonom yang sangat mementingkan positivisme dan sama


sekali tidak mengajukan pendekatan normatif atau sebalikya, tentu sangat
disayangkan.2

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa harus ada ekonomi makro Islam?
2. Bagaimana prinsip umum ekonomi makro Islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan dari ekonomi Makro Islam.
2. Untuk mengetahui bagaimana prinsip umum ekonomi Makro Islam.

2
Muhammad Syahbudi, Ekonomi Makro Perspektif Islam, Tesis Magister Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara Medan, 2018
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Ekonomi Makro Islam
Ekonomi Islam berasal dari asas adil), Ekonomi Islam adalah studi
tentang perilaku ekonomi manusia yang mengatur perilaku ekonomi
manusia yang mengatur perilaku menurut hukum agama Islam dan
berdasarkan tauhid yang dituangkan dalam rukun Islam dan rukun iman.
Ekonomi Islam tidak hanya sekedar ekonomi syariah, tetapi juga ekonomi
yang melambangkan peradaban Islam dengan ruang lingkup yang sangat
besar.
nash serta hadits. Sistem ekonomi Islam diambil dari gagasan para
filsuf dari Alquran dan hadis. Konsumsi Ekonomi Islam bermaksud untuk
memperoleh manfaat dalam segala hal yang dia konsumsi, untuk
menjamin kepentingan sehari-harinya, dan kepentingan dunia serta
akhirat, orang Islam tidak hanya menggunakan untuk kepentingan setiap
hari agar memiliki nilai spiritual kepada Allah SWT, agar tercipta
ekuilibrium antara dunia serta akhirat. Ini bermaksud untuk menaungi
agama, nyawa, sanak saudara, aset, akal.
Di dalam ekonomi Islam, terdapat keabsahan, transparansi,
sederhana, murah hati dan etis, lalu mengkonsumsi sebuah benda harus
mencermati kesenangan, tapi dalam peristiwa ini dengan kata lain,
komoditas yang dikonsumsi itu tidak haram, perlu diketahui bahaya halal,
tidak mengonsumsi berlebihan, serta dasar tujuannya untuk mendapatkan
kebahagiaan Allah.
Aturan ekonomi Islam tidak dapat dipisahkan dari semua aturan
pengajaran Islam secara penting dan luas. Fondasi akar ekonomi Islam
mengarahkan pada esensi doktrin Islam. aturan ini sesuai dengan
karakter manusia sehingga tidak ada konflik dalam implementasi. 3
Kebebasan ekonomi yang terkendali adalah sebuah fitur dan
prinsip sistem ekonomi Islam. Kepentingan pribadi terbuka dan tidak ada
3
Hendri Hermawan Adinugraha et.al., Ekonomi Makro Islam (Pekalongan: Nasya
Expanding Management, 2021), hal. 3-4

4
5

pembatasan pendapatan dan manusia secara aktif berpartisipasi dalam


segala hal untuk mengembangkan potensinya, kecenderungan manusia
terus mencari nafkah yang tak terbatas dipengaruhi oleh kejiwaan
seseorang terhadap masyarakat, ekuilibrium antara relevansi
perseorangan dan relevansi kolektif melahirkan penggerak roda
perdagangan tanpa menghancurkan aturan kemasyarakatan yang sudah
ada.4
Nasution, mengemuakakan sistem ekonomi Islam adalah suatu
sisitem ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam yang
bersumber A-Qur’an, Sunnah, Ijma, Qiyas atau sumber lainnya. Nilai-nilai
sistem ekonomi Islam ini merupakan bagian intergal dari keseluruhan
ajaran Islam yang komperhensif. Secara umum, lahirnya ide tentang
sistem ekonomi islam didasarkan pada pemikiran bahwa sebagai agama
yang lengkap dan sempurna, Islam tentulah tidak hanya memberikan
penganutnya aturan-aturan soal ketentuan dan iman, melainkan juga
jawaban atas berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia,termasuk
ekonomi.
Sistem ekonomi Islam hadir jauh lebih dahulu dari kedua sistem
yang dimaksud di atas, yaitu pada abag ke-6, sedangkan kapitalis abag
17, dan sosial abad 18. Dalam sisitem ekonomi Islam, yang ditekankan
adalah tercapainya pemerataan distribusi pendapatan, seperti tercantum
dalam surat Al-Hasyr ayat 7.
Islam telah mengatur kehidupan manusia dengan ketentuan-
ketentuan yang telah di syariahkan. Keberadaan aturan itu semata-mata
untuk menunjukkan jalan bagi manusia dalam memperoleh kemuliaan.
Perilaku orang muslim dalam bidang ekonomi selalu diorientadikan pada
peningkatan keimanan, karena implementasi dari pemahaman islam akan
membentuk kehidupan yang islami dalam masyarakat secara langsung.
Sistem ekonomi islam di bangun berdasarkan atas sumber islami yakni
Al-Qur’an dan Hadist.

4
Ibid., hal. 4-5
6

Secara konseptual, terdapat perbedaan mendasar antara ekonomi


konvensional dan ekonomi Islam dalam memandang manusia. Ekonomi
konvensional mengamsumsikan manusia sebagai Rational economic man
atau manusia ekonomi yang rasional, sedangkan ekonomi yang
berkarakter Islam atau Islamic economis man.Islamic economis man
dianggap perilakunnya rasional jika konsisten dengan prinsip-prinsip Islam
yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang seimbang. Tauhidnya
mendorong untuk senantiasa yakni bahwa Allah lah yang berhak
membuat rules untuk mengantarkan kesuksesan hidup di dunia dan di
akkhirat.5
B. Prinsip Umum Ekonomi Makro Islam
Pada dasarnya, ekonomi Islam merupakan kajian ilmu
pengetahuan modern dimana cabang ilmu tersebut mulai muncul pada
tahun 1970-an, namun sejak Islam diberikan kepada Nabi Muhammad,
asal muasal pemikiran ini semakin berkembang. Dalam catatan sejarah
Islam, Nabi Muhammad mulai mempraktekkan pembangunan ekonomi di
Madinah, dan mulai mengemukakan prinsip-prinsip ekonomi yang
melibatkan nilai-nilai Islam, khususnya akidah dan tauhid.
Konsep dasar ilmu ekonomi Islam bersumber dari pemahaman
filosofi ekonomi Islam yang menyeluruh dan mendalam. Hasil dari
landasan filosofis ini dapat digunakan sebagai kerangka untuk kontrusksi
sosial dan perilaku sistematik, yaitu pengaturan kepemilikan, pembatasan
perilaku individu dan pengaturan pelaku ekonomi.
Disiplin ilmu ekonomi makro mempelajari bagaimana ekonomi
secara keseluruhan atau yang meliputi perubahan karakteristik
perekonomian secara keseluruhan, perubahan harga secara keseluruhan,
dan pengangguran. Perilaku ini menyebabkan semua perilaku keluarga
dan perusahaan terjadi secara bersamaan. Misalnya, ketika membahas
pasar di pasar, terdapat hubungan tertentu antara jenis paras satu dengan
pasar lainnya. Namun berbeda dengan pasar mikro, dalam ekonomi
5
Amiral (2017). Perbandingan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam, Turast: Jurnal
penelitian & pengabdian, 5(2), 154-155
7

makro pasar ibarat unit yang saling berhubungan dan berinteraksi. Oleh
karena itu, output, tingkat pengangguran, dan tingkat harga telah menjadi
data makro ekonomi dan pertimbangan penting bagi para ahli makro
ekonomi sehingga menjadi acuan bagi pembuat kebijakan untuk lebih
memahami kondisi ekonomi dan mengukur perekonomian suatu negara.
Ilmu ekonomi makro dalam Islam mengacu pada ilmu yang
didalamnya banyak pokok bahasan mengenai masalah kebijakan ekonomi
makro yang berupa pengelolaan dan pengolahan menurut ajaran Islam.
Ekonomi Islam memiliki beberapa pemahaman tentang ekonomi dalam
Islam.
1. M. Akram Khan
Dalam ekonomi Islam terdapat suatu unsur pelajaran mengenai
kebahagaiaan hidup manusia melalui kerja sma dan partisipasi dalam
penyelenggaraan sumber daya alam.
2. Muhammad Abdul Manan
Menurut Abdul Manan, masalah-masalah sosial ekonomi yang
berdasarkan nilai-nillai ke Islaman merupakan ruang lingkup yang
dipelajari dalam ekonomi makro Islam.
3. Umar Chapra
Menurut Umar Chapra, ekonnomi makro Islam adalah ilmu dediksi
untuk mewujudkan kesenangan manusia dengan mengalokasikan dan
mengalokasikan sumber daya yang lebih sedikit. Ini mengacu pada tidak
adanya kebebasan pribadi atau perilaku ekonomi makro yang
berkelanjutan dan proses pembelajaran Islam tnapa ketimpangan
lingkungan.6
Islam sebagai agama Allah, mengatur kehidupan manusia baik
kehidupan di dunia maupun di akhirat. Perekonomian adalah bagian dari
kehidupan manusia, maka tentulah hal ini ada dalam sumber yang mutlak
yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang menjadi panduan dalam menjalani
kehidupan. Kedudukan sumber yang mutlak ini menjadikan Islam sebagai

6
Hendri Hermawan Adinugraha et.al , Op.Cit., Hal. 1-3
8

suatu agama yang istimewa dibandingkan dengan agama lain sehingga


dalam membahas perspektif ekonomi Islam segalanya bermuara pada
akidah Islam berdasarkan Al-Qur’an al Karim dan As-Sunnah Nabawiyah.
Ekonomi Islam secara mendasar berbeda dari sistem ekonomi
yang lain dalam hal tujuan, bentuk, dan coraknya. Sistem tersebut
berusaha memecahkan masalah ekonomi manusia dengan cara
menempuh jalan tengah antara pola yang ekstrim yaitu kapitalis &
komunis. Singkatnya, ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang
berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia di dunia dan akhirat (al-Falah). Ada tiga asas filsafat
ekonomi Islam, yaitu:
1. semua yang ada di dalam alam semesta ini adalah milik Allh SWT,
manusia hanyalah khalifah yang memegang amanah dari Allah untuk
menggunakan milik-Nya. Sehingga segala sesuatunya harus tunduk pada
Allah sang pecinta dan pemilik.
Firman Allah dalam QS. an-Najm: 31:
‫هّٰلِل‬
َ ‫ي الَّ ِذ ْينَ اَ َسٓاءُوْ ا بِ َما َع ِملُوْ ا َويَجْ ِز‬
‫ي‬ ِ ْ‫ت َو َما فِى ااْل َ ر‬
َ ‫ض ۙ لِيَجْ ِز‬ ِ ‫َو ِ َما فِى السَّمٰ ٰو‬
‫ الَّ ِذ ْينَ اَحْ َسنُوْ ا بِا ْل ُح ْس ٰنى‬

Artinya: Dan hanya kepunyaan Allah lah apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat jahat terhadap apa yang telah dikerjakan dan memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik
(surga).
2. Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah, manusia
wajib tolong-menolong dan saling membantu dalam melaksanakan
kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk beribadah kepada Allah.
3. Beriman kepada hari kiamat, yang merupakan asas penting dalam
suatu sistem ekonomi Islam karena dengan keyakinan ini tingkah laku
9

ekonomi manusia akan dapat terkendali sebab ia sadar bahwa semua


perbuatannya akan dimintai pertanggung jawaban kelak oleh Allah SWT. 7
Selain dari asas filsafat tersebut di atas, ekonomi Islam juga
memiliki nilai-nilai tertentu, yaitu:
1. Nilai dasar kepemilikan, menurut sistem ekonomi Islam:
a. kepemilikan bukanlah penguasaan mutlak atas sumber-sumber
ekonomi, tetapi setiap orang atau badan dituntut kemampuannya untuk
memanfaatkan sumber-sumber ekonomi tersebut.
b. Lama kepemilikan manusia atas sesuatu benda terbatas pada lamanya
manusia tersebut hidup di dunia.
c. Sumber daya yang menyangkut kepentingan umum atau yang menjadi
hajat hidup orang banyak harus milik umum. Hal ini berdasarkan Hadist
Nabi Muhammad dan Abu Daud yang mengatakan: “semua orang
berserikat mengenai tiga hal, yaitu air (termasuk garam), rumput dan api”.
Sumber alam ini dapat dikiaskan (sekarang) dengan minyak dan gas
bumi, barang tambang dan kebutuhan pokok manusia lainnya.
2. Keseimbangan
Keseimbangan yang terwujud dalam kesederhanaan, hemat, dan
menjauhi sikap pemborosan. Seperti yang terdapat dalam Qs. al-Furqan:
67:

َ ِ‫ْرفُ ْوا َولَ ْم يَ ْقتُر ُْوا َو َكا َن بَي َْن ٰذل‬ ۤ


‫ك قَ َوا ًما‬ ِ ‫َوا لَّ ِذي َْن اِ َذا اَ ْنفَقُ ْوا لَ ْم يُس‬
Artinya: Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka
tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan
itu) di tengah-tengah antara yang demikian. Selain itu, Firman Allah dalam
QS. Ar-Rahman: 9:

‫ْط َواَل تُ ْخ ِسرُوا ْال ِمي َْزا َن‬


ِ ‫َواَ قِ ْي ُموا ْال َو ْز َن بِا ْلقِس‬
Artinya: Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi neraca itu.

7
Nurul Huda et.al., Ekonomi Makro Islam; Pendekatan Teoretis (Jakarta: Kencana,
2018), hal. 3-4
10

3. Keadilan
Keadilan di dalam Al-Qur’an, kata adil disebutkan lebih dari seribu
kali, setelah perkataan Allah dan ilmu pengetahuan. Nilai keadilan sangat
penting dalam ajaran Islam, terutama dalam kehidupan hukum sosial,
politik dan ekonomi. Untuk itu keadilan harus diterapkan dalam kehidupan
ekonomi seperti proses distribusi, produksi, konsumsi dan lain
sebagainya. Keadilan juga harus diwujudkan dalam mengalokasikan
memasuki pasar, melalui zakat, infak dan hibah.
Selain dari ketiga nilai tersebut di atas, Islam memiliki nilai
instrumental yang mempengaruhi tingkah laku ekonomi seorang muslim
dan masyarakat pada umumnya. Apabila nilai instrumental tersebut
adalah Zakat, larangan riba, kerja sama ekonomi, dan jaminan sosial. Jika
nilai instrumental ini dilaksanakan, maka akan terwujud sistem ekonomi
yang seimbang, menguntungkan dan mensejahterakan semua pihak. 8
Tauhid adalah fondasi keimanan Islam. Ini bermakna bahwa segala
apa yang ada di alam semesta ini didesain dan dicipta dengan sengaja
oleh Allah SWT, bukan kebetulan dan semuanya pasti memiliki tujuan.
Tujuan inilah yang memberikan signifikansi dan makna pada eksista jaga
raya, termasukk manusia yang menjadi salah satu penghuni di dalamnya.
Manusia merupakan Khalifah Allah SWT di muka bumi dengan
dibekali perangkat baik jasmani maupun rohani dapat berperan secara
efektif sebagai khalifah-Nya. Implikasi dari prinsip ini adalah persaudaraan
yang universal, sumberdaya adalaha aman, gaya hidup sederhana dan
kebebasan manusia.
Keadilan adalah salah satu misi utama ajaran Islam, implikasi dari
prinsip ini adalah pemenuhan kebutuhan pokok manusia, sumber-sumber
pendapatan yang halal dan baik, distribusi pendapatan dan kekayaan
yang merata dan pertumbuhan dan stabilitas.
Dalam ekonomi Islam, hukum hak milik individu adalah hak untuk
memiliki, menikmati, dan memindah tangankan kekayaan yang diakui dan

8
Ibid., hal.4-5
11

dipelihara oelh Islam, tetapi mereka mempunyai kewajiban moral untuk


menyedekahkan hartanya, karena kekayaannya itu juga merupakan hak
masyarakat bahkan hemwan. Oleh karena itu, al-Qur’an tidak
menginginkan harta kekayaan itu hanya berputar diantara orang-orang
kaya saja.
Dalam ajaran Islam, hak miliki dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
1. hak milik individu (Milkiyah fardbiyabl privat ownership).
2. Hak milik umum atau publik (Milkiyah ‘amma/lpiblic ownership).
3. Hak milik negara (Milkiyah daulah/state ownership).9

9
Amiral, Op.Cit., hal. 156
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi Islam merupakan
mempelajari tentang perilaku ekonomi manusia yang mengatur perilaku
menurut hukum agama Islam dan berdasarkan tauhid yang dituangkan
dalam rukun Islam dan rukun iman. Ekonomi Islam tidak hanya sekedar
ekonomi syariah, tetapi juga ekonomi yang melambangkan peradaban
Islam dengan ruang lingkup yang sangat besar.
Singkatnya, ekonomi Islam merupakan sebuah sistem ekonomi
yang berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia di dunia dan akhirat (al-Falah).

B. Saran
Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masing jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran demi menyempurnakan
makalah ini sangat kami nantikan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Amiral. Perbandingan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam. Turast:
Jurnal penelitian & pengabdian, (2017), 154-155
Fauziah, dkk., Ekonomi Syariah. Bandung: Media Sains Islam. 2022.
Hendri Hermawan Adinugraha, dkk., Ekonomi Makro Islam. Pekalongan:
Nasya Expanding Management. 2021.
Muhammad Syahbudi. Ekonomi Makro Perspektif Islam. Tesis Magister
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. 2018.
Nurul Huda dkk., Ekonomi Makro Islam; Pendekatan Teoretis. Jakarta:
Kencana. 2018.

You might also like