You are on page 1of 40

KESEHATAN MENTAL

ASESSMEN BK TEKNIK TES

Disusun Oleh Kelompok 5:

1. Adinda Annisa Luthfiyah (1203151024)


2. Regina Marenata Ketaren (1203151067)
3. Karimatul Izzah Dina (1203151039)
4. Tasya Sastira Harahap (1203151048)
DOSEN PENGAMPU : SHOFIA MAWWADAH, S.Psi, M.Sc
MATA KULIAH : ASESSMEN BK NON TES

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEI 2022

KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan Puji Syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa karunia-Nya,
penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah dengan baik. Terimakasih penulis
ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah ini.

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Assesmen BK
Teknik Tes di Universitas Negeri Medan.Besar harapan penulis, makalah ini dapat berguna bagi
pihak yang membacanya sehingga dapat menambah wawasan dalam mengkritisi sebuah buku.

Bila mana ada beberapa kesalahan dalam pembuatan makalah ini, penulis menghanturkan
permohonan maaf. Sebab, makalah ini belum sempurna dan masih banyak memiliki
kelemahan.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini
yang nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian hasil dari proses
pembuatan makalah ini, sekian dan terimakasih

Medan, 17 Mei 2022

Kelompok 5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

2
DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................

A. Kesehatan Mental Anak Remaja.............................................................................


B. Kesehatan Mental Dewasa & Lansia.......................................................................
C. Gangguan Mental secara Sosial...............................................................................
D. Gangguan Mental Ringan........................................................................................
E. Gangguan Mental Berat...........................................................................................

BAB III BLUEPRINT WAWANCARA..........................................................................

A. Kisi-Kisi Angket......................................................................................................
B. Pedoman Angket......................................................................................................

BAB IV PENUTUP............................................................................................................

A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

3
Kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting bagi manusia sama halnya seperti
kesehatan fisik pada umumnya. Dengan sehatnya mental seseorang maka aspek kehidupan
yang lain dalam dirinya akan bekerja secara lebih maksimal. Kondisi mental yang sehat tidak
dapat terlepas dari kondisi kesehatan fisik yang baik. Menurut Center for Public Mental
Health(2020) terdapat berbagai masalah yang muncul di tengah pandemi ini. Sebelum
adanya pandemiini, mahasiswa sudah sering mengalami stres dan tekanan lainnya akibat
tugas perkuliahan. Namun, di masa pandemi ini semakin banyak mahasiswa yang
mengalami stres karena tugas yang dikerjakan jauh lebih banyak daripada sebelumnya.
Banyak dosen yang memberikan tugas saat perkuliahan onlinekarena dianggap
mahasiswa tidak memiliki tugas yang lainnya.

Pada kenyataannya banyak mahasiswa yang kesulitan untuk mengerjakan tugas karena
pemahaman yang didapatkan tidak banyak. Begitu juga dengan fasilitas yang dimiliki,
tidak semua mahasiswa memiliki fasilitas yang memadai dan pengetahuan untuk
mengoperasikan teknologi saat melakukan perkuliahan online. Perubahan metode belajar ini
berlangsung cepat sehingga banyak pihak yang belum siap dan merasa kesulitan dalam
menguasai teknologi. Untuk itu, pentingnya mahasiswa memahami pembelajaran mata kuliah
kesehatan mental adalah karena mahasiswa akan lebih tahu dan paham betapa pentingnya
mengatasi masalahnya, salah satunya kendalanya adalah moody. Mood jauh lebih terkontrol,
sehingga pada saat menjalani pendidikan mahasiswa akan lebih siap, baik mental dan juga
fisik, karena mental yang tidak sehat memang dapat mempengaruhi moodnya dalam kondisi
kesal, marah dan gelisah mengganggu konsentrasi belajarnya

B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana mengukur seberapa jauh pemahaman mengenai materi Kesehatan Mental
mahasiswa BK FIP Unimed?
b. Bagaimanakah pemahaman mengenai materi Kesehatan Mental mahasiswa BK FIP
UNIMED?

C. TUJUAN MASALAH
a. Untuk mengukur seberapa jauh pemahaman mengenai materi Kesehatan Mental
mahasiswa BK FIP Unimed

4
c. Untuk mengetahui pemahaman mengenai materi Kesehatan Mental mahasiswa BK FIP
UNIMED

BAB II

LANDASAN TEORI

5
1. Kesehatan Mental Anak dan Remaja

Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013di Indonesia, prevalensi


penduduk yang mengalami gangguan mental emosional berumur 15 tahun ke atas secara nasional
adalah 6,0% (37.728 orang dari 703.946).Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
pentingnya membangun kesehatan mental sejak usia dini dengan melatih kemampuan
mengelola emosi anak. Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki
kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki
kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan,
mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada
komunitasnya. Mengutip dari jargon yang digunakan oleh WHO, “there is no health without
mental health” menandakan bahwa kesehatan mental perlu dipandang sebagai sesuatu yang
penting sama seperti kesehatan fisik. Mengenali bahwa kesehatan merupakan kondisi yang
seimbang antara diri sendiri, orang lain dan lingkungan membantu masyarakat dan individu
memahami bagaimana menjaga dan meningkatkannya (WHO, 2004).

Memahami kesehatan mental pada anak dan remaja artinya perlu memahami juga faktor-
faktor apa saja yang dapat membahayakan kesehatan mental (risk factor) dan faktorfaktor apa
saja yang dapat melindungi kesehatan mental (protective factor) anak. Risk factor menimbulkan
kemungkinan kerentanan dalam diri anak, sedangkan protective factor menimbulkan
kemungkinan kekuatan dalam diri anak. Semakin banyak risk factor, maka semakin besar
tekanan pada anak. Di sisi lain, semakin banyak protective factor, maka besar kemungkinan anak
untuk dapat terhindar dari gangguan. Risk factor merupakan faktor yang dapat memunculkan
kerentanan terhadap distress. Artinya, ketidakmampuan menyesuaikan diri dapat dikarenakan
adanya kondisi-kondisi yang menekan, seperti anak yang tumbuh pada keluarga yang memiliki
status ekonomi rendah, tumbuh di lingkungan penuh kekerasan dan adanya pengalaman trauma
(Schoon, 2006). Kesehatan mental pada anak dan remaja juga melibatkan kapasitasnya untuk
dapat berkembang dalam berbagai area seperti biologis, kognitif dan sosial-emosional
(Remschmidt, et al., 2007). Oleh karenanya, penting bagi kita memahami tahapan perkembangan
sebagai upaya untuk melihat adanya indikasi permasalahan pada perkembangan anak dan remaja.

Masalah kesehatan mental anak dan remaja dapat diamati dari adanya permasalahan pada
tahapan perkembangan pada tiga area besar, yaitu area emosi, perilaku dan perkembangan.

6
a. Emosi  Anak yang selalu merasa sedih, mudah murung dan merasa kurang bahagia memiliki
kemungkinan mengalami permasalahan kesehatan mental. Mereka akan mermiliki
banyak kekhawatiran dan kecemasan yang membuat anak tidak berani melakukan
eksplorasi. Ketika mengekspresikan emosinya, anak lebih memilih menangis berlebihan,
berteriak berlebihan ataupun mengalami tantrum. Anak perlu diperkenalkan dan
dibimbing untuk dapat memahami serta mengekspresikan emosinya dengan cara yang
sesuai.

b. Perilaku  Dalam mengamati permasalahan perilaku pada anak, penting untuk mengingat
proses pembentukan perilaku berdasarkan pendekatan behavioristik. Pendekatan ini
memiliki prinsip dimana gangguan perilaku terjadi karena adanya pengalaman salah
belajar. Salah belajar disini memiliki dua arti, yaitu anak mempelajari dengan benar
contoh perilaku yang tidak baik, atau anak mempelajari dengan salah contoh perilaku
yang baik. Adanya masalah perilaku pada anak dapat dideteksi dari aktivitas yang ia
lakukan setiap hari, seperti aktivitas tidur, makan, dan bermain.

c. Perkembangan  Adanya masalah perkembangan sangat terkait dengan tahapan


perkembangan anak. Beberapa permasalahan terkait perkembangan dapat dilihat dari
faktor kognisi dan juga atensi. Faktor kognisi terkait dengan permasalahan kecerdasan
dan juga kesulitan belajar. Atensi adalah fokus dari sumber daya mental (Santrock, 2011).
Atensi meningkatkan proses kognitif untuk banyak tugas, mulai dari meraih mainan,
memukul bola, hingga menari. Anak-anak memiliki rentang atensi yang terbatas, artinya
hanya sejumlah informasi yang mampu mereka perhatikan. Atensi akan berkembang
seiring dengan usia dan aktivitas anak. Kesulitan anak memusatkan perhatian pada tugas,
anak yang gelisah, tidak bisa diam, mudah teralihkan perhatiannya menjadi indikasi
masalah kesehatan mental.

Menurut Erik Erikson (dalam Pastoret.al., 2009), tugas utama remaja sebagai anak pada usia
atau fase akhir adalah mencapai identitas ego yang didefinisikan suatu konsep kesadaran
(awareness) yang mampu mengenal diri sendiri dan mengetahui arah tujuan hidupnya.
Selanjutnya Erik Erikson menjelaskan perjuangan yang normal bagi masa remaja yang kadang-
kadang mengalami kebingungan identitas menjalankan peran tersebut. Identitas ego adalah
perasaan yang kuat tentang kemampuan mengenal diri, sedangkan kebingungan disebut Difusi

7
Identitas, yaitu kegagalan mengembangkan diri yang bersatu untuk mencapai kesadaran diri atau
self awareness yang baik.

Menurut Esquirol dan Wilhelm Griesinger dalam teorinya yang dikenal dengan "Des
maladies mentales"; gangguan mental anak dipengaruhi oleh Triad model yaitu spesific agent,
host dan environment. Artinya penyebab dari gangguan mental dapat disebabkan dari anak itu
sendiri, pola pengasuhan orangtua, dan lingkungan.

a. Penyebab dari Lingkungan  Lingkungan yang buruk, kurang bersih, tidak ada tempat
bermain untuk anak akan membuat anak menjadi penakut, cemas dan depresi, pemarah
dan keras kepala
b. Penyebab dari anak  Anak dengan gangguan mental emosional cenderung
bertempramen tinggi. pemarah, keras kepala, sulit beradaptasi, mudah frustasi dan
menglami kendala dalam berkomunikasi dan bersosialisai dengan keluarga dan
lingkungan sekitarnya.
c. Penyebab dari orangtua  Keluarga dengan ekspresi emosi negatif ditandai dengan
komunikasi yang buruk, disiplin yang kaku, sering mengkritik, mencela, mengancam,
berkata-kata kasar, memberikan stigma buruk pada anak, misalnya bodoh, nakal, jelek,
sukar diatur dan sering membandingkan perilaku anak dengan saudaranya, terlalu banyak
tuntutan, kurang memberikan pujian, dan banyak memberikan hukuman akan membuat
anak kurang percaya diri, peragu, frustasi, pemarah, keras kepala, dan berbuat sesuai
keinginannya sendiri tanpa memperdulikan perasaan orang lain.

Beberapa gangguan mental lainnya yang dapat terjadi pada diri remaja adalah
penyalahgunaan NAPZA, gangguan kecemasan, depresi, serta Skizofrenia yang merupakan
gangguan kesehatan jiwa yang menyerang mental seseorang, dimana pengidapnya mengalami
halusinasi, kesulitan konsentrasi, perubahan perilaku dan delusi. Seseorang yang mengalami
Skizofrenia kesulitan membedakan dunia nyata dengan dunia yang diciptakan pikirannya sendiri.

2. Kesehatan Mental Dewasa & Lansia

Kesehatan jiwa Dewasa yang baik adalah kondisi dimana Dewasa secara batin dalam
keadaan tenteram dan tenang, sehingga memungkinkan untuk menikmati kehidupan sehari-hari
dan menghargai orang lain di sekitar.

8
Seseorang yang mengalami mengalami gangguan kesehatan mental, harus segera diatasi
agar tidak menimbulkan penyakit mental. Karena gangguan kesehatan mental dapat
mempengaruhi bagaimana cara seseorang berperilaku, berhubungan/sosial dengan orang lain,
membuat pilihan, hingga dapat memicu hasrat untuk menyendiri dan menyakiti diri sendiri.
Beberapa jenis gangguan mental Dewasa yang umum ditemukan di masyarakat adalah, depresi
pada Dewasa, gangguan bipolar pada Dewasa, kecemasan atau ketakutan pada Dewasa, stres
pada Dewasa, dll. Sebagai deteksi dini, berikut gejala-gejala awal seorang Dewasa mengalami
gangguan kesehatan jiwa:

- Perubahan sikap
- Delusi, paranoia, atau halusinasi.
- Kesulitan hingga kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi terhadap suatu hal.
- Mulai timbul perasaan ketakutan, kekhawatiran.
- Kinerja di tempat kerja menurun
- Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
- Mudah marah dan rentan melakukan kekerasan.
- Suka menyendiri dan menarik diri dari lingkungan.

Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan dan penurunan daya
kemampuan untuk hidup serta kepekaan secara individual (Efendi dkk, 2009). Klasifikasi umur
lansia menurut World Health Organization (WHO) dibagi menjadi 4 yaitu umur 45 sampai 59
tahun (middle age), 60 sampai 74 tahun (elderly), 75 sampai 90 tahun (old) dan usia di atas 90
tahun (very old). Proses aging yang terjadi pada lansia akan memunculkan beberapa masalah
kesehatan pada lansia. Masalah kesehatan yang muncul ini dipengaruhi oleh penurunan di
beberapa aspek seperti fisik, psikososial dan kapasitas intelektual lansia yang berhubungan erat
dengan perubahan fungsi kognitif pada lansia (Lumbantobing, 2006

Tugas perkembangan lansia lebih banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang
daripada kehidupan orang lain (Hurlock, 2006). Adapun tugas perkembangan lansia adalah:

a. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan

9
b. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income (penghasilan)
keluarga
c. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
d. Membentuk hubungan dengan orang-orang seusia
e. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
f. Menyesuaikan dengan peran sosial secara luwes

Penurunan fungsi kognitif yang terjadi pada lansia ditandai dengan adanya tanda dan gejala
seperti gangguan memori, perubahan persepsi, masalah dalam berkomunikasi, penurunan fokus,
perhatian dan hambatan dalam melaksanakan tugas harian. Penurunan fungsi kognitif ini akan
semakin meningkat seiring dengan ber-tambahnya usia. Marlina (2012) mengemukakan bahwa
lansia pada umumnya akan mengalami penurunan fungsi kognitif, memori dan inteligensi
bersamaan dengan terus bertambahnya usia.

3. Gangguan Mental secara social (masalah penyesuaian diri)

Penyesuaian diri pada masa remaja berkaitan dengan perubahan kebutuhan yang
meningkat karena adanya perubahan dan perkembangan fisik, psikis dan sosialnya. Untuk dapat
melewati masa remaja dengan lancar, dibutuhkan adanya penyesuaian diri yang baik. Apa bila
individu mengalami hambatan dalam proses penyesuaian diri pada masa remaja ini maka akan
mengalami hambatan-hambatan penyesuaian diri dimasa-masa kehidupan selanjutnya.
Sebaliknya apabila remaja mampu mengadakan penyesuaian diri dengan baik maka dapat
diharapkan adanya perkembangan kearah kedewasaan yang optimal dan dapat diterima oleh
lingkungannya.

Menurut Schneiders (1964) ciri-ciri individu yang penyesuaian dirinya terhambat yaitu :

a. Tidak dapat menahan diri dari emosi yang berlebihan, cenderung kaku dan tidak
fleksibel dalam berhubungan dengan orang lain.
b. Mengalami kesulitan untuk bangkit kembali setelah mengalami masalah yang berat.
c. Tidak mampu mengatur dan menentukan sesuatu yang terbaik bagi dirinya dan yang
sesuai dengan lingkungan, baik di dalam pikiran maupun sikapnya.
d. Individu lebih terpaku pada aturan yang diterapkan oleh orang lain yang belum tentu
cocok dengan dirinya.

10
e. Kurang realitas dalam memandang dan menerima dirinya, serta memiliki tuntutan yang
melebihi kemampuan dirinya.

4. Gangguan Mental Ringan (stress, kecemasan dan psikosomatis)

Stres dikenali sebagai interaksi antara kemampuan coping seseorang dengan tuntutan
lingkungannya. Stres merupakan proses psikobiologikal (adanya: stimulus yang membahayakan
fisik dan psikis bersifat mengancam, lalu memunculkan reaksi-reaksi kecemasan). Menurut
Atwater (1983), stres merupakan suatu tuntutan penyesuaian, yang menghendaki individu untuk
meresponnya secara adaptif.

Pembedaan jenis stres berdasar efeknya (Berne, Selye, 1991):

- Eustress (good stress) merupakan stres yang menimbulkan stimulasi dan kegairahan,
sehingga memiliki efek yang bermanfaat bagi individu yang mengalaminya.
- Distress, merupakan stres yang memunculkan efek yang membahayakan bagi individu yang
mengalaminya, seperti: tuntutan yang tidak menyenangkan atau berlebihan yang menguras
energi individu sehingga membuatnya menjadi lebih mudah jatuh sakit.
- Hyperstress, yaitu stres yang berdampak luar biasa bagi yang mengalaminya. Meskipun
dapat bersifat positif atau negatif tetapi stres ini tetap saja membuat kita terbatasi
kemampuan adaptasinya. Contohnya adalah stres akibat serangan teroris.
- Hypostress, merupakan stres yang muncul karena kurangnya stimulasi. Contohnya, stres
karena bosan atau karena pekerjaan yang rutin

Faktor-faktor yang mempengaruhi stress adalah:

1. Sosial:
a. Jumlah peristiwa yang menjadi stressor, kemunculannya secara bersamaan
b. situasi tertentu, misal: dengan siapa kita hidup, seberapa lama kita mengalami stres tersebut

2. Individual:
a. Karakteristik kepribadian individu, misal: pemarah, ambisius, agresif
b. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan stres, antara lain:
inteligensi, fleksibilitas berpikir, banyak akal

11
c. Harga diri (self-esteem)
d. Bagaimana individu menerima atau mempersepsikan peristiwa yang potensial memunculkan
stress
e. Toleransi terhadap stres, tergantung pada: kondisi kesehatan, tingkat kecemasan.

Sedangkan, Psikosomatis sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche, yang artinya “jiwa”
dan soma yang berarti “badan”. Istilah psikosomatis berarti pikiran mengakibatkan tubuh sakit
atau penyakit-penyakit yang telah diciptakan secara fisik di dalam tubuh akibat kekacauan
pikiran. Psikosomatis merupakan suatu gangguan fisiologis yang disebabkan oleh tekanan-
tekanan emosional dan psikologis atau gangguan fisik yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan
psikologis.

5. Gangguan Mental Berat (depresi berat dan halusinasi)

Depresi adalah gangguan mental yang umumnya ditandai dengan perasaan depresi,
kehilangan minat atau kesenangan, penurunan energi, perasaan bersalah atau rendah diri, sulit
tidur atau nafsu makan berkurang, perasaan kelelahan dan kurang konsentrasi. Kondisi tersebut
dapat menjadi kronis dan berulang, dan secara substansial dapat mengganggu kemampuan
individu dalam menjalankan tanggung jawab seharihari. Di tingkat yang paling parah, depresi
dapat menyebabkan bunuh diri (WHO, 2012).

Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fifth Edition (DSM-
V), seseorang dikatakan depresi jika setidaknya selama dua minggu mengalami minimal lima
dari sembilan kriteria berikut, yaitu (1) adanya perasaan depresi yang muncul di sebagian besar
waktu, bahkan hampir setiap hari, (2) adanya penurunan minat dan kesenangan di hampir
sebagian besar kegiatan dan hampir setiap hari, (3) adanya perubahan berat badan atau nafsu
makan yang signifikan, (4) adanya perubahan tidur: menjadi insomnia atau hipersomnia, (5)
adanya perubahan aktivitas, (6) merasa kelelahan dan kehilangan energi, (7) munculnya perasaan
bersalah atau tidak berharga yang berlebihan dan sebenarnya tidak pantas muncul, (8)
mengalami penurunan konsentrasi, dan (9) memiliki pikiran berulang tentang kematian (tidak
hanya takut mati), adanya keinginan bunuh diri berulang tanpa rencana spesifik, usaha bunuh
diri, atau rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri.

12
Halusinasi adalah gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari
luar, suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus ekstren
atau persepsi palsu (Prabowo, 2014).

Menurut (Azizah, 2016) tanda dan gejala perlu diketahui agar dapat menetapkan masalah
halusinasi, antara lain:

a. Berbicara, tertawa, dan tersenyum sendiri


b. Bersikap seperti mendengarkan sesuatu
c. Berhenti berbicara sesaat ditengah-tengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
d. Disorientasi
e. Tidak mampu atau kurang konsentrasi
f. Cepat berubah pikiran
g. Alur pikiran kacau
h. Respon yang tidak sesuai
i. Menarik diri
j. Sering melamun

13
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

2. Sumber Data

Pengumpulan sumber data dalam penelitian ini melibatkan 31 mahasiswa Fakultas Bimbingan
dan Konseling di Universitas Negeri Medan Angkatan 2020 yang telah mengambil mata kuliah
Kesehatan Mental.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui media Google Form yang berisi 40 soal
dengan waktu pengerjaan 45 menit.

4. Teknik Analisis Tes

Peneitian ini menggunakan 5 teknik analisis data, yaitu analisis tes validitas SPSS, analisis tes
tingkat kesukaran, analisis tes daya pembeda, analisis tes pengecoh, dan analisis tes reliabilitas.

5. Analisis tes validitas SPSS


1). Tabel skor diurutkan dari total skor tertinggi ke terendah. 2). Setiap butir soal dihitung nilai
validitasnya dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson. 3). Nilai
korelasi (r) dibandingkan dengan r-table pada taraf signifikansi 5% (∝ = 0,05) dan dk n-
1.

6. Teknik analisis tes tingkat kesukaran


Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat
kemampuan tertentu yang dinyatakan dalam bentuk indeks 0,00 - 1,00
• Rumus

14
• Kriteria: 1). Indeks kesukaran 0,00-0,30 tergolong sukar, 2). Indeks kesukaran 0,31-0,70
tergolong sedang, dan 3). Indeks kesukaran 0,71-1,00 tergolong mudah.

6. Analisis tes daya pembeda


a. Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk dapat membedakan antara
siswa yang menguasai materi dan siswa yang tidak/kurang/belum menguasai materi yang
diberikan

b. Kriteria
• 0,40 - 1,00 soal diterima baik
• 0,30 - 0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
• 0,20 - 0,29 soal diperbaiki
• 0,19 - 0,00 soal tidak dipakai/dibuang

c. Rumus

7. Analisis tes pengecoh


a. Mengukur apakah distraktor atau pengecoh yang disediakan tepat atau tidak benar
b. Pengecoh dikatakan efektif bila minimal dijawab oleh 5% peserta dan lebih banyak
dipilih oleh kelompok siswa yang belum paham materi, berarti 5% x (A+B)

8. Analisis tes realiabilitas

15
a. Mengukur tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes.
b. Suatu tes dikatakan memiliki nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat
memiliki hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur.
c. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas tes/soal bentuk pilihan ganda digunakan
rumus Kuder Richadson 21 (KR-21) dengan persamaan:

BAB III
16
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. HASIL ANALISIS TES UJI VALIDITAS


Tabel Hasil Analisis Tes Uji Validitas

17
Nomor Soal rhitung rtabel Keterangan
1 0,664 0,361 Valid
2 0,835 0,361 Valid
3 0,554 0,361 Valid
4 0,676 0,361 Valid
5 0,791 0,361 Valid
6 0,548 0,361 Valid
7 0,777 0,361 Valid
8 0,187 0,361 Tidak Valid
9 0,308 0,361 Tidak Valid
10 0,453 0,361 Valid
11 0,403 0,361 Valid
12 0,583 0,361 Valid
13 0,660 0,361 Valid
14 0,714 0,361 Valid
15 0,640 0,361 Valid
16 0,714 0,361 Valid
17 0,518 0,361 Valid
18 0,383 0,361 Valid
19 0,403 0,361 Valid
20 0,627 0,361 Valid
21 0,733 0,361 Valid
22 0,423 0,361 Valid
23 0,484 0,361 Valid
24 0,377 0,361 Valid
25 0,583 0,361 Valid
26 0,369 0,361 Valid
27 0,574 0,361 Valid
28 0,378 0,361 Valid
29 0,447 0,361 Valid
30 0,765 0,361 Valid
31 0,615 0,361 Valid
32 -0,167 0,361 Tidak Valid
33 0,580 0,361 Valid
34 0,571 0,361 Valid
18
35 0,742 0,361 Valid
36 0,602 0,361 Valid
Dari hasil pengujian validitas pada tabel diatas, terdapat kuesioner yang terdiri dari 40
soal dan telah diisi oleh 31 responden pada penelitian ini. Setiap butir soal dihitung nilai
validitasnya dengan menggunakan rumus korelasi product moment person. Nilai korelasi (r)
dibandingkan dengan r-table pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dan dk n-1. Dari hasil
perhitungan validitas paa tabel diatas, dinyatakan bahwa terdapat 35 soal valid dan terdapat 5
soal yang tidak valid.

2. HASIL ANALISIS TES TINGKAT KESUKARAN


Jumlah siswa yang benar
Tingkat Kesukaran Soal :
Jumlah siswa yang mengikuti tes

Kriteria:
a. Tingkat kesukaran 0,00 – 0,30 tergolong sukar
b. Tingkat kesukaran 0,31 – 0,70 tergolong sedang
c. Tingkat kesukaran 0,71 – 1,00 tergolong mudah

Nomor Jumlah Jumlah Tingkat Keterangan


Soal Benar Siswa Kesukaran
1 26 31 0,83 Mudah
2 24 31 0,77 Mudah
3 22 31 0,70 Sedang
4 20 31 0,64 Sedang
5 24 31 0,77 Mudah
6 23 31 0,74 Mudah
7 21 31 0,67 Sedang
8 2 31 0,06 Sukar

19
9 27 31 0,87 Mudah
10 25 31 0,80 Mudah
11 26 31 0,83 Mudah
12 27 31 0,87 Mudah
13 22 31 0,70 Sedang
14 27 31 0,87 Mudah
15 23 31 0,74 Mudah
16 27 31 0,87 Mudah
17 25 31 0,80 Mudah
18 28 31 0,90 Mudah
19 26 31 0,83 Mudah
20 22 31 0,70 Sedang
21 22 31 0,70 Sedang
22 26 31 0,83 Mudah
23 26 31 0,83 Mudah
24 24 31 0,77 Mudah
25 25 31 0,80 Mudah
26 25 31 0,80 Mudah
27 26 31 0,83 Mudah
28 25 31 0,80 Mudah
29 23 31 0,74 Mudah
30 24 31 0,77 Mudah
31 20 31 0,64 Sedang
32 12 31 0,38 Sedang
33 24 31 0,77 Mudah
34 22 31 0,70 Sedang
35 25 31 0,80 Mudah
36 25 31 0,80 Mudah
37 24 31 0,77 Mudah
38 23 31 0,74 Mudah

20
39 22 31 0,70 Sedang
40 28 31 0,90 Mudah

1) Pada soal 1 terdapat 26 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,83 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
2) Pada soal 2 terdapat 24 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,77 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
3) Pada soal 3 terdapat 22 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,70 sehingga masuk dalam kriteria Sedang.
4) Pada soal 4 terdapat 20 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,64 sehingga masuk dalam kriteria Sedang.
5) Pada soal 5 terdapat 24 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,77 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
6) Pada soal 6 terdapat 23 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,74 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
7) Pada soal 7 terdapat 21 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,67 sehingga masuk dalam kriteria Sedang.
8) Pada soal 8 terdapat 2 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,06 sehingga masuk dalam kriteria Sukar.
9) Pada soal 9 terdapat 27 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,87 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
10) Pada soal 10 terdapat 25 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,80 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
11) Pada soal 11 terdapat 26 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,83 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
12) Pada soal 12 terdapat 27 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,87 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
13) Pada soal 13 terdapat 26 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,83 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
14) Pada soal 14 terdapat 22 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,70 sehingga masuk dalam kriteria Sedang.
15) Pada soal 15 terdapat 23 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,74 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
16) Pada soal 16 terdapat 27 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,87 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
17) Pada soal 17 terdapat 25 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,80 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
18) Pada soal 18 terdapat 28 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,90 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.

21
19) Pada soal 19 terdapat 26 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,83 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
20) Pada soal 20 terdapat 22 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,70 sehingga masuk dalam kriteria Sedang.
21) Pada soal 21 terdapat 22 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,70 sehingga masuk dalam kriteria Sedang.
22) Pada soal 22 terdapat 26 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,83 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
23) Pada soal 23 terdapat 26 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,83 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
24) Pada soal 24 terdapat 24 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,77 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
25) Pada soal 25 terdapat 25 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,80 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
26) Pada soal 25 terdapat 26 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,80 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
27) Pada soal 27 terdapat 26 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,83 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
28) Pada soal 28 terdapat 25 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,80 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
29) Pada soal 29 terdapat 23 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,74 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
30) Pada soal 30 terdapat 24 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,77 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
31) Pada soal 31 terdapat 20 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,64 sehingga masuk dalam kriteria Sedang.
32) Pada soal 32 terdapat 12 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,38sehingga masuk dalam kriteria Sedang.
33) Pada soal 33 terdapat 24 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,83 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
34) Pada soal 34 terdapat 22 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,70 sehingga masuk dalam kriteria Sedang.
35) Pada soal 35 terdapat 25 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,80 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
36) Pada soal 36 terdapat 25 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,80 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
37) Pada soal 37 terdapat 24 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,77 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
38) Pada soal 38 terdapat 23 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,74 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.

22
39) Pada soal 39 terdapat 22 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,70 sehingga masuk dalam kriteria Sedang.
40) Pada soal 40 terdapat 28 jawaban benar dari 31 responden. Dan diperoleh tingkat
kesukaran pada soal 1 ialah 0,90 sehingga masuk dalam kriteria Mudah.
Dari hasil analisis tingkat kesukaran, maka dapat disimpulkan terdapat 29 soal dengan
kriteria Mudah, 10 soal dengan kriteria Sedang dan 1 soal dengan kriteria Sukar.

3. HASIL ANALISIS TES DAYA PEMBEDA


Tabel Hasil Analisis Tes Daya Pembeda

Nomor Soal Hasil Keterangan


1 0,32 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
2 0,45 soal diterima baik
3 0,45 soal diterima baik
4 0,58 soal diterima baik
5 0,45 soal diterima baik
6 0,26 soal diperbaiki
7 0,65 soal diterima baik
8 0,13 soal tidak dipakai/ dibuang
9 0,26 soal diperbaiki
10 0,26 soal diperbaiki
11 0,19 soal tidak dipakai/ dibuang
12 0,13 soal tidak dipakai/ dibuang
13 0,45 soal diterima baik
14 0,26 soal diperbaiki
15 0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
16 0,26 soal diperbaiki
17 0,26 soal diperbaiki
18 0,19 soal tidak dipakai/ dibuang
19 0,06 soal tidak dipakai/ dibuang
20 0,58 soal diterima baik
21 0,58 soal diterima baik
22 0,32 soal diterima tetapi perlu diperbaiki

23
23 0,19 soal tidak dipakai/ dibuang
24 0,19 soal tidak dipakai/ dibuang
25 0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
26 0,19 soal tidak dipakai/ dibuang
27 0,32 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
28 0,26 soal diperbaiki
29 0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
30 0,45 soal diterima baik
31 0,52 soal diterima baik
32 -0,13 soal tidak dipakai/ dibuang
33 0,32 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
34 0,32 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
35 0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
36 0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
37 0,32 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
38 0,32 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
39 0,45 soal diterima baik
40 0,19 soal tidak dipakai/ dibuang

1) Soal nomor 1 memperoleh hasil 0,32 dan masuk pada kriteria soal diterima
tetapi perlu diperbaiki.
2) Soal nomor 2 memperoleh hasil 0,45 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
3) Soal nomor 3 memperoleh hasil 0,45 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
4) Soal nomor 4 memperoleh hasil 0,58 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
5) Soal nomor 5 memperoleh hasil 0,45 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
6) Soal nomor 6 memperoleh hasil 0,26 dan masuk pada kriteria soal diperbaiki.
7) Soal nomor 7 memperoleh hasil 0,65 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
8) Soal nomor 8 memperoleh hasil 0,13 dan masuk pada kriteria soal tidak
dipakai/dibuang.
9) Soal nomor 9 memperoleh hasil 0,26 dan masuk pada kriteria soal diperhaiki.

24
10) Soal nomor 10 memperoleh hasil 0,26 dan masuk pada kriteria soal
diperbaiki.
11) Soal nomor 11 memperoleh hasil 0,19 dan masuk pada kriteria soal tidak
dipakai/dibuang.
12) Soal nomor 12 memperoleh hasil 0,13 dan masuk pada kriteria soal tidak
dipakai/dibuang.
13) Soal nomor 13 memperoleh hasil 0,45 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
14) Soal nomor 14 memperoleh hasil 0,26 dan masuk pada kriteria soal
diperbaiki.
15) Soal nomor 15 memperoleh hasil 0,39 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
16) Soal nomor 16 memperoleh hasil 0,26 dan masuk pada kriteria soal
diperbaiki.
17) Soal nomor 17 memperoleh hasil 0,26 dan masuk pada kriteria soal
diperbaiki.
18) Soal nomor 18 memperoleh hasil 0,19 dan masuk pada kriteria soal tidak
dipakai/dibuang.
19) Soal nomor 19 memperoleh hasil 0,06 dan masuk pada kriteria soal tidak
dipakai/dibuang.
20) Soal nomor 20 memperoleh hasil 0,58 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
21) Soal nomor 21 memperoleh hasil 0,58 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
22) Soal nomor 22 memperoleh hasil 0,32 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
23) Soal nomor 23 memperoleh hasil 0,19 dan masuk pada kriteria soal tidak
dipakai/dibuang.
24) Soal nomor 24 memperoleh hasil 0,19 dan masuk pada kriteria soal tidak
dipakai/dibuang.
25) Soal nomor 25 memperoleh hasil 0,39 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
26) Soal nomor 26 memperoleh hasil 0,19 dan masuk pada kriteria soal tidak
dipakai/dibuang.
27) Soal nomor 27 memperoleh hasil 0,32 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
28) Soal nomor 28 memperoleh hasil 0,26 dan masuk pada kriteria soal
diperbaiki.
29) Soal nomor 29 memperoleh hasil 0,39 dan masuk pada kriteria soal diterima
tetapi perlu diperbaiki.
30) Soal nomor 30 memperoleh hasil 0,45 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
31) Soal nomor 31 memperoleh hasil 0,52 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
32) Soal nomor 32 memperoleh hasil -0,13dan masuk pada kriteria soal tidak
dipakai/dibuang.

25
33) Soal nomor 33 memperoleh hasil 0,32 dan masuk pada kriteria soal diterima
tetapi perlu diperbaiki.
34) Soal nomor 34 memperoleh hasil 0,32 dan masuk pada kriteria soal diterima
tetapi perlu diperbaiki.
35) Soal nomor 2 memperoleh hasil 0,39 dan masuk pada kriteria soal diterima
tetapi perlu diperbaiki.
36) Soal nomor 2 memperoleh hasil 0,39 dan masuk pada kriteria soal diterima
tetapi perlu diperbaiki.
37) Soal nomor 2 memperoleh hasil 0,32 dan masuk pada kriteria soal diterima
tetapi perlu diperbaiki.
38) Soal nomor 2 memperoleh hasil 0,32 dan masuk pada kriteria soal diterima
tetapi perlu diperbaiki.
39) Soal nomor 2 memperoleh hasil 0,45 dan masuk pada kriteria soal diterima
baik.
40) Soal nomor 2 memperoleh hasil 0,19 dan masuk pada kriteria soal tidak
dipakai/dibuang.

Dari hasil pengujian tes daya pembeda pada tabel diatas menggunakan
rumus :
Jumlah siswa yang benar
Tingkat Kesukaran Soal :
Jumlah siswa yang mengikuti tes

Kriteria:
a. Tingkat kesukaran 0,00 – 0,30 tergolong sukar
b. Tingkat kesukaran 0,31 – 0,70 tergolong sedang
c. Tingkat kesukaran 0,71 – 1,00 tergolong mudah

maka diperoleh sebanyak 12 soal diterima tetapi perlu diperbaiki, 11 soal


diterima baik, 7 soal diperbaiki dan 10 soal tidak dipakai/dibuang.

4. HASIL ANALISIS TES PENGECOH


Tabel Hasil Analisis Tes Pengecoh

A 6,5 % Efektif A 16,1 % Efektif


B 3,2 % Tidak Efektif B 0% Tidak Efektif
1 C 3,2 % Tidak Efektif 21 C 3,2 % Tidak Efektif
D 87,1 % KJ D 9,6 % Efektif
E 0% Tidak Efektif E 70,9 % KJ
A 13,0 % Efektif A 3,2 % Tidak Efektif
B 3,2 % Tidak Efektif B 3,2 % Tidak Efektif
2 C 3,2 % Tidak Efektif 22 C 83,8 % KJ
D 80,6 % KJ D 6,5 % Efektif
E 0 Tidak Efektif E 3,2 % Tidak Efektif
A 22,5 % Efektif A 9,6 % Efektif

26
B 71,0 % KJ B 3,2 % Tidak Efektif
3 C 6,5 % Efektif 23 C 83,8 % KJ
D 0% Tidak Efektif D 3,2 % Tidak Efektif
E 0% Tidak Efektif E 0% Tidak Efektif
A 64,5 % KJ A 77,4 % KJ
B 22,5 % Efektif B 9,6 % Efektif
4 C 6,5 % Efektif 24 C 12,9 % Efektif
D 6,5 % Efektif D 0% Tidak Efektif
E 0% Tidak Efektif E 0% Tidak Efektif
A 9,6 % Efektif A 9,6 % Efektif
B 77,4 % KJ B 0% Tidak Efektif
5 C 9,6 % Efektif 25 C 80,6 % KJ
D 0% Tidak Efektif D 6,5 % Efektif
E 3,2 % Tidak Efektif E 3,2 % Tidak Efektif
A 6,5 % Efektif A 80,6 % KJ
B 6,5 % Efektif B 3,2 % Tidak Efektif
6 C 12,9 % Efektif 26 C 9,6 % Efektif
D 74,1 % KJ D 6,5 % Efektif
E 0% Tidak Efektif E 0% Tidak Efektif
A 3,2 % Tidak Efektif A 83,8 % KJ
B 6,5 % Efektif B 6,5 % Efektif
7 C 6,5 % Efektif 27 C 6,5 % Efektif
D 16,1 % Efektif D 0% Tidak Efektif
E 67,7 % KJ E 3,2 % Tidak Efektif
A 6,5 % Efektif A 9,6 % Efektif
B 16,1 % Efektif B 80,6 % KJ
8 C 67,7 % KJ 28 C 3,2 % Tidak Efektif
D 3,2 % Tidak Efektif D 6,5 % Efektif
E 6,5 % Efektif E 0% Tidak Efektif
A 87,0 KJ A 9,6 % Efektif
B 3,2 % Tidak Efektif B 12,9 % Efektif
9 C 0% Tidak Efektif 29 C 74,1 KJ
D 3,2 % Tidak Efektif D 0% Tidak Efektif
E 6,5 % Efektif E 3,2 % Tidak Efektif
A 9,6 % Efektif A 0% Tidak Efektif
B 80,6 % KJ B 0% Tidak Efektif
10 C 6,5 % Efektif 30 C 77,4 % KJ
D 0% Tidak Efektif D 9,6% Efektif
E 3,2 % Tidak Efektif E 12,9 % Efektif
A 83,8 % KJ A 6,5 % Efektif
B 9,6 % Efektif B 12,9 % Efektif
11 C 0% Tidak Efektif 31 C 16,1 % Efektif
D 0% Tidak Efektif D 64,1 % KJ
E 6,5 % Efektif E 0% Tidak Efektif
A 9,6 % Efektif A 25,8 % Efektif

27
B 0% Tidak Efektif B 9,6 % Efektif
12 C 0% Tidak Efektif 32 C 12,9 % Efektif
D 3,2 % Tidak Efektif D 12,9 % Efektif
E 87,1 % KJ E 38,7 % KJ
A 70,9 KJ A 6,5 % Efektif
B 16,1 % Efektif B 3,2 % Tidak Efektif
13 C 6,5 % Efektif 33 C 16,1 % Efektif
D 3,2 % Tidak Efektif D 3,2 % Tidak Efektif
E 3,2 % Tidak Efektif E 70,9 % KJ
A 0% Tidak Efektif A 12,9 % Efektif
B 87,1 % KJ B 9,6 % Efektif
14 C 9,6 % Efektif 34 C 0% Tidak Efektif
D 0% Tidak Efektif D 6,5 % Efektif
E 3,2 % Tidak Efektif E 70,9 % KJ
A 9,6 % Efektif A 80,6 % KJ
B 9,6 % Efektif B 9,6 % Efektif
15 C 74,2 % KJ 35 C 0% Tidak Efektif
D 3,2 % Tidak Efektif D 9,6 % Efektif
E 3, 2% Tidak Efektif E 0% Tidak Efektif
A 6,5 % Efektif A 6,5 % Efektif
B 6,5 % Efektif B 80,6 % KJ
16 C 87,1 % KJ 36 C 3,2 % Tidak Efektif
D 0% Tidak Efektif D 6,5 % Efektif
E 0% Tidak Efektif E 3,2 % Tidak Efektif
A 80,6 % KJ A 77,4 % KJ
B 0% Tidak Efektif B 3,2 % Tidak Efektif
17 C 9,6 % Efektif 37 C 16,1 % Efektif
D 6,5 % Efektif D 3,2 % Tidak Efektif
E 3,2 % Tidak Efektif E 0% Tidak Efektif
A 6,5 % Efektif A 3,2 % Tidak Efektif
B 90,3 % KJ B 9,6 % Efektif
18 C 0% Tidak Efektif 38 C 6,5 % Efektif
D 3,2 % Tidak Efektif D 6,5 % Efektif
E 0% Tidak Efektif E 74,1 % KJ
A 3,2 % Tidak Efektif A 3,2 % Tidak Efektif
B 3,2 % Tidak Efektif B 9,6 % Efektif
19 C 83,8 % KJ 39 C 70,9 % KJ
D 6,5 % Efektif D 3,2 % Tidak Efektif
E 3,2 % Tidak Efektif E 12,9 % Efektif
A 70,9 % KJ A 0% Tidak Efektif
B 9,6 % Efektif B 0% Tidak Efektif
20 C 9,6 % Efektif 40 C 9,6 % Efektif
D 6,5 % Efektif D 90,3 % KJ
E 3,2 % Tidak Efektif E 0% Tidak Efektif

28
1) Pada soal nomor 1;
pilihan A memperoleh persentase 6,5%, termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan C memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan D memperoleh persentase 87,1% termasuk KJ
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
2) Pada soal nomor 2;
pilihan A memperoleh persentase 13,0% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan C memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan D memperoleh persentase 80,6% termasuk KJ
pilihan E memperoleh persentase 0 termasuk Tidak Efektif
3) Pada soal nomor 3;
pilihan A memperoleh persentase 22,5% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 71,0% termasuk KJ
pilihan C memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
4) Pada soal nomor 4;
pilihan A memperoleh persentase 64,5% termasuk KJ
pilihan B memperoleh persentase 22,5% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
5) Pada soal nomor 5;
pilihan A memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 77,4% termasuk KJ
pilihan C memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
6) Pada soal nomor 6;
pilihan A memperoleh persentase 6,5%, termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 12,9% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 74,1% termasuk KJ
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
7) Pada soal nomor 7;
pilihan A memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan B memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 16,1% termasuk Efektif
29
pilihan E memperoleh persentase 67,7% termasuk KJ
8) Pada soal nomor 8;
pilihan A memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 16,1% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 67,7% termasuk KJ
pilihan D memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
9) Pada soal nomor 9;
pilihan A memperoleh persentase 87,0% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 3,2% termasuk KJ
pilihan C memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan D memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
10) Pada soal nomor 10;
pilihan A memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 80,6% termasuk KJ
pilihan C memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
11) Pada soal nomor 11;
pilihan A memperoleh persentase 83,8% termasuk KJ
pilihan B memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan D memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
12) Pada soal nomor 12;
pilihan A memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan C memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan D memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 87,1% termasuk KJ
13) Pada soal nomor 13;
pilihan A memperoleh persentase 70,9% termasuk KJ
pilihan B memperoleh persentase 16,1% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
14) Pada soal nomor 14;
pilihan A memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan B memperoleh persentase 87,1% termasuk KJ
pilihan C memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
30
pilihan D memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
15) Pada soal nomor 15;
pilihan A memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 74,2% termasuk KJ
pilihan D memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
16) Pada soal nomor 16;
pilihan A memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 87,1% termasuk KJ
pilihan D memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
17) Pada soal nomor 17;
pilihan A memperoleh persentase 80,6% termasuk KJ
pilihan B memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan C memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
18) Pada soal nomor 18;
pilihan A memperoleh persentase 6,5%, termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 90,3% termasuk KJ
pilihan C memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan D memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
19) Pada soal nomor 19;
pilihan A memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan B memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan C memperoleh persentase 83,8% termasuk KJ
pilihan D memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
20) Pada soal nomor 20;
pilihan A memperoleh persentase 70,9% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
21) Pada soal nomor 21;
pilihan A memperoleh persentase 16,1% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
31
pilihan C memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan D memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 70,9% termasuk KJ
22) Pada soal nomor 22;
pilihan A memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan B memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan C memperoleh persentase 83,8% termasuk KJ
pilihan D memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
23) Pada soal nomor 23;
pilihan A memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan C memperoleh persentase 83,8% termasuk KJ
pilihan D memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
24) Pada soal nomor 24;
pilihan A memperoleh persentase 77,4% termasuk KJ
pilihan B memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 12,9% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
25) Pada soal nomor 25;
pilihan A memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan C memperoleh persentase 80,6% termasuk KJ
pilihan D memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
26) Pada soal nomor 26;
pilihan A memperoleh persentase 80,6% termasuk KJ
pilihan B memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan C memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
27) Pada soal nomor 27;
pilihan A memperoleh persentase 83,8% termasuk KJ
pilihan B memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 0% termasuk Tidao Efektif
pilihan E memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
28) Pada soal nomor 28;
pilihan A memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
32
pilihan B memperoleh persentase 80,6% termasuk KJ
pilihan C memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
29) Pada soal nomor 29;
pilihan A memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 12,9% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 74,1% termasuk KJ
pilihan D memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
30) Pada soal nomor 30;
pilihan A memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan B memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan C memperoleh persentase 77,4% termasuk KJ
pilihan D memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 12,9% termasuk Efektif
31) Pada soal nomor 31;
pilihan A memperoleh persentase 6,5%, termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 12,9% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 16,1% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 64,1% termasuk KJ
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
32) Pada soal nomor 32;
pilihan A memperoleh persentase 25,8% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 12,9% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 12,9% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 38,7% termasuk KJ
33) Pada soal nomor 33;
pilihan A memperoleh persentase 6,5%, termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan C memperoleh persentase 16,1% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 70,9% termasuk KJ
34) Pada soal nomor 34;
pilihan A memperoleh persentase 12,9% termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan D memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 70,9% termasuk KJ
35) Pada soal nomor 35;
33
pilihan A memperoleh persentase 80,6% termasuk KJ
pilihan B memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan D memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
36) Pada soal nomor 36;
pilihan A memperoleh persentase 6,5%, termasuk Efektif
pilihan B memperoleh persentase 80,6% termasuk KJ
pilihan C memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan D memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
37) Pada soal nomor 37;
pilihan A memperoleh persentase 77,4% termasuk KJ
pilihan B memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan C memperoleh persentase 16,1% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
38) Pada soal nomor 38;
pilihan A memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan B memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 6,5% termasuk Efektif
pilihan E memperoleh persentase 74,1% termasuk KJ
39) Pada soal nomor 39;
pilihan A memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan B memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan C memperoleh persentase 70,9% termasuk KJ
pilihan D memperoleh persentase 3,2% termasuk Tidak Efektif
pilihan E memperoleh persentase 12,9% termasuk Efektif
40) Pada soal nomor 40;
pilihan A memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan B memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif
pilihan C memperoleh persentase 9,6% termasuk Efektif
pilihan D memperoleh persentase 90,3%termasuk KJ
pilihan E memperoleh persentase 0% termasuk Tidak Efektif

Dari hasil pengujian tes pengecoh pada tabel di atas, Pengecoh dikatakan efektif bila minimal
dijawab oleh 5% peserta dan lebih banyak dipilih oleh kelompok siswa yang belum paham
materi. maka diperoleh terdapat 78 pilihan soal yang termasuk efektif, 80 termasuk tidak efektif
dan 39 termasuk KJ
34
5. HASIL
ANALISIS TES RELIABILITAS

Berdasarkan hasil analisis tes relialibilitas melalui excel diatas, maka kuesioner dinyatakan
reliabel.

35
DAFTAR PUSTAKA

Astutik, Nanik Dwi dkk (2017) PENGARUH FUNGSI KOGNITIF TERHADAP KUALITAS
HIDUP LANSIA DI POSYANDU LANSIA SRIKANDI KELURAHAN GADINGKASRI
KECAMATAN KLOJEN MALAN. Jurnal Keperawatan Malang (JKM), 2(2), 90-94.
Bagus Hernandi, (2020) PENERAPAN AKTIVITAS TERJADWAL PADA KLIEN DENGAN
GANGGUAN HALUSINASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN 1. Diploma
thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Dianovinina, Ktut (2018) Depresi pada Remaja: Gejala dan Permasalahannya. Jurnal
Psikogenesis, 6(1), 69-78.
Gunatirin, Elly Yuliandari (2018) Kesehatan Mental Anak dan Remaja. Graha Ilmu, Yogyakarta
Hermawan, Kiki Setiana (2017) HUBUNGAN SOSIALISASI, KESEPIAN DENGAN DEPRESI
PADA LANJUT USIA DI FORUM KESEHATAN DESA KARANGTENGAH
KECAMATAN BATURRADEN. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO.
Putri, Priastika Ardini (2018) Dukungan Sosial Teman Sebaya, Loneliness. dan Penyesuaian Diri
Pada Mahasiswa Tahun Pertama Universitas Islam Indonesia. Skripsi.
YOGYAKARTA: UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA.
Setiawati, Yunias (2017) Pedoman Deteksi Dini Gangguan Mental Emosional Masa Kanak
Untuk Petugas Kesehatan di Puskesmas. Surabaya: Dwiputra Pustaka Jaya.

36
Takhfa, Layla dkk (2019) PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL ANAK DAN REMAJA
MELALUI IBADAH KEISLAMAN. Al-Hikmah:Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan,
16(2), 120-129.
Kartika Sari Dewi . 2012. BUKU AJAR Kesehatan Mental. Semarang: CV. Lestari Mediakreatif

37
38
39
40

You might also like