You are on page 1of 17

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM KONTEKS


GLOBALISASI

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampuh : Dr. Muh. Herisman M.pd

Disusun Oleh :

Kelompok 7

1. Fitriani Malik (1054011148)


2. Sitti Khairunnisa (105401115321)
3. Nurfadilah (105401114721)

Universitas Muhammadiyah Makassar

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Pendidikan
Kewarganegaraan Dalam Konteks Globalisasi” dapat kami selesaikan dengan baik.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai
kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni
melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh
mata kuliah pendidikan kewarganegaraan, bapak Dr. Herisman M.Pd. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna,
karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah
kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa
membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Makassar, 10 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................6

A. Hak dan kewajiban Negara...........................................................................6


B. Hubungan warga Negara dengan Negara.....................................................8
C. Kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga Negara...........10
D. Pemetaan Hak dan Kewajiban Kewarganegaraan........................................12
.......................................................................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................................15

A. Simpulan.......................................................................................................15
B. Saran.............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan menjadi penyangga dalam membangun karakter
yang artinya Pendidikan Kewarganegaraan membimbing peserta didik untuk menjadi
warga negara yang baik terlebih sebagai generasi penerus yang akan menghadapi
perkembangan dan perubahan dunia di era globalisasi. Pendidikan kewarganegaraan pada
hakikatnya adalah salah satu  bentuk pendidikan untuk generasi penerus yang bertujuan
agar mereka menjadi warga negara yang baik dan sadar mengenai hak dan kewajibannya
dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. 
Hal ini sesuai dengan hakikat tujuan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) yaitu upaya sadar serta terencana yang bertujuan untuk
mengembangkan siswa menjadi warga negara yang baik yang memiliki rasa kebanggaan
terhadap Negara Indonesia, cinta tanah air, jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi di lingkungan rumah, sekolah, dan sekitarnya serta
berbangsa dan bernegara (Supriyanto, 2018: 116).
Globalisasi adalah proses integrasi ke ruang lingkup dunia. Kemajuan teknologi
dan transportasi, membuat hubungan yang bersifat global yang meliputi semua hubungan
yang terjadi dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. Globalisasi menyentuh
seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah
yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai
ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pendidikan Kewarganegaraan?
2. Apa tujuan Pendidikan Kewarganegaraan?
3. Apa nilai-nilai Pendidikan Kewarganegaraan ?
4. Apa itu Globalisasi?
5. Apa itu Nilai-nilai Globalisasi?
6. Apa Faktor Penyebab Globalisasi?
7. Apa saja Dampak Pendidikan kewarganegaraan dalam konteks Globalisasi?
8. Apa Hubungan Pendidikan Kewarganegaraan dalam konteks Globalisasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pendidikan Kewarganegaraan
2. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
3. Untuk mengetahui nilai-nilai Pendidikan Kewarganegaraan

4
4. Untuk mengetahui konteks Globalisasi
5. Untuk mengetahui Faktor Penyebab Globalisasi
6. Untuk mengetahui itu Nilai-nilai Globalisasi
7. Untuk mengetahui Dampak Pendidikan kewarganegaraan dalam konteks
Globalisasi
8. Untuk mengetahui Hubungan Pendidikan Kewarganegaraan dalam konteks
Globalisasi

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut Numan Sumantri dalam buku Pembaharuan Pendidikan IPS (2001), pendidikan


kewarganegaraan adalah pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan
sumber-sumber pengetahuan lainnya guna melatih siswa untuk berpikir kritis, analitis, dan
bertindak demokratis dalam mempersiapkan kehidupan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan pentingnya nilai-nilai hak
dan kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan
cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang di harapkan.

Secara ringkas pendidikan kewarganegaraan, atau PKN adalah pendidikan yang


mengarahkan diarahkan untuk menanamkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai moral bangsa bagi
pelajar sejak dini. Pendidikan ini menjadi patokan dalam menjalankan kewajiban dan
memperoleh hak sebagai warga negara, demi kejayaan dan kemuliaan bangsa. Azyumardi Azra
mengatakan pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang
pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban
warganegara serta proses demokrasi. Menurut dia pendidikan demokrasi menyangkut: sosialisasi,
diseminasi dan aktualisasi konsep; sistem, nilai, budaya hingga praktek demokrasi melalui pendidikan.

Tidak hanya itu Merphin Panjaitan juga mengatakan pengertian pendidikan


kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda
menjadi warganegara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial.
Sedangkan Soedijarto mengatakan pengertian pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan
politik yang bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warganegara yang secara
politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang demokratis.

B. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Adapun tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah agar peserta
didik memiliki kemampuan yaitu :
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti-korupsi.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.

6
Tujuan lainnya adalah meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi
luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung  jawab, dan
produktif serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan kewarganegaraan juga harus
dipadukan dengan penguasaan ilmu dan teknologi, sehingga terciptalah generasi masa
depan yang kelak bisa memberikan sumbangsih dalam pembangunan bangsa.
Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan bagaimana sikap yang mencerminkan
cinta tanah air. Dengan demikian pendidikan ini sangat penting sebab bisa
membangun pondasi rasa nasionalis sejak dini.

Bagaimanapun, setiap warga harus memiliki rasa cinta tanah air sebab jika tidak
maka bangsa akan diambang kehancuran. Jadi, dengan pendidikan kewarganegaraan
ini para generasi muda diharapkan memiliki kesadaran penuh akan demokrasi dan
HAM.

Dengan demikian mereka akan memberikan kontribusi yang berarti dalam


mengatasi berbagai masalah yang dihadapi bangsa, seperti konflik dan kekerasan
yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, dengan cara-cara yang damai dan
cerdas.nMencetak generasi muda yang bertanggungjawab atas keselamatan dan
kejayaan tanah air adalah tujan berikutnya. Rasa tanggung jawab ini akan tercermin
dalam partisipasi aktif generasi muda dalam pembangunan. Generasi muda yang
bertanggung jawab akan menyaring pengaruh-pengaruh dari luar, mengambil sisi
positifnya dan menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai luhur dan moral
bangsa.

Dan pada akhirnya, Pendidikan kewarganegaraan diharapkan mampu


menumbuhkan sikap setia kepada tanah air dan bersedia dengan tulus iklhas untuk
menyumbangkan setiap potensinya demi kemajuan tanah air walaupun mendapat
iming-iming popularitas atau harta dari pihak-pihak lain.

C. NILAI-NILAI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Banyak nilai yang ditanamkan pada diri siswa dalam PKn untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Salah satu nilai yang penting ditanamkan pada siswa yaitu:

1. NilaI Moral
Nilai moral ini diajarkan guru kepada muridnya tentang bagaimana bersikap dalam
masyarakat yaitu antara lain: saling membantu, tolong menolong, dan sopan santun
dalam bertindak.Misalnya pada siswa SD pemberian materi lebih ditekankan pada nilai-
nilai moral yaitu bagaimana siswa bersikap dan bertindak. Siswa ditekankan pada soal-
soal tentang asas gotong royong dalam masyarakat, tolong menolong antar sesama teman
dan saling mengasihi, menjenguk teman yang sakit dan sopan santun dalam berbicara dan

7
bertindak. Sesuai dengan Pancasila sila pertama yang berbunyi KeTuhanan yang maha
Esa jelas terlihat bahwa dalam PKn mengandung nilai agama. Nilai-nilai tersebut penting
ditanamkan kepada siswa.

2. Nilai persatuan
Nilai adalah nilai yang harus ditanamkan kepada siswa. Nilai ini dalam PKn
ditunjukan dengan cara bagaimana siswa harus menghargai perbedaan yang ada. Seperti
semboyan negara kita bhinekha tunggal ika, yang artinya walaupun berbeda-beda tetap
satu yaitu negara Indonesia. Dengan demikian siswa akan lebih mengahargai perbedaan
di keluarga, kelas dan masyarakat. Sesuai yang terdapat dalam Pancasila sila ketiga,
Persatuan Indonesia.

3. Nilai sosial
Nilai juga nilai yang penting yang harus ditanamkan pada siswa. Dalam PKn guru
mengajarkan siswanya untuk memiliki jiwa sosial, gotong royong dan saling membantu.
Nilai ini penting karena siswa harus bisa menjalani perannya sebagai masyarakat
Indonesia dan harus dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. Hal ini dapat
diimplementasikan di sekolah. Misalnya dengan organisasi- organisasi yang di bentuk
untuk melatih siswa dalam bersosialisasi. Sesuai dengan Pancasila sila keempat,
kerakyatan yang di pimpin oleh hikmah kebijaksaanaan permusyawaratan perwakilan.
Siswa diajarkan dalam musyawarah harus mncapai mufakat. Di dalamnya juga
mengandung nilai demokrasi. Dan harus demokratis dalam pelaksanaanya.
PKn di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga
negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia
adalah negara kebangsaan modern.
Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada
semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk
membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama, walaupun warga
masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya. PKn merupakan
usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang
berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa
dan negara. Disini terihat bahwa PKn mengandung nilai nasionalisme(kebangsaan), nilai
agama, nilai persatuan dan nilai sosial.

8
D. Pengertian Globalisasi

Menurut Peter Drucker, globalisasi adalah istilah menyeluruh untuk menggambarkan


proses yang ada di jantung ekonomi global. Artinya, istilah globalisasi digunakan untuk
menggambarkan proses penyebaran komunikasi global secara instan, pertumbuhan perdagangan
internasional, dan pasar uang global. Tidak hanya itu, Menurut Peter Drucker, globalisasi adalah
istilah menyeluruh untuk menggambarkan proses yang ada di jantung ekonomi global. Artinya,
istilah globalisasi digunakan untuk menggambarkan proses penyebaran komunikasi global secara
instan, pertumbuhan perdagangan internasional, dan pasar uang global.

Globalisasi adalah proses mendunianya suatu hal sehingga batas antara negara menjadi
hilang. Globalisasi didukung oleh berbagai faktor, seperti perkembangan teknologi, transportasi,
ilmu pengetahuan, telekomunikasi, dan sebagainya yang kemudian berpengaruh pada perubahan
berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat. Misalnya dalam aspek ekonomi, globalisasi
menimbulkan terbentuknya pasar bebas yang membuat perdagangan antar negara dapat
dilakukan lebih bebas. Konsep dasar globalisasi bukanlah hal baru. Perdagangan internasional
menjadi lebih terintegrasi karena negara-negara menjadi lebih dekat secara ekonomi. Namun,
prosesnya terjadi jauh lebih cepat daripada yang dipikirkan kebanyakan orang. Globalisasi bukan
hanya tentang perdagangan. Ini juga tentang teknologi, imigrasi, dan budaya politik.

Perdagangan internasional dan integrasi budaya adalah contoh globalisasi yang paling
jelas, tetapi ada banyak hal lain yang telah menjadi globalisasi di mata sejarawan dan ilmuwan
sosial selama bertahun-tahun. Definisi globalisasi saat ini bisa sedikit membingungkan. Dalam
bentuknya yang paling sederhana, globalisasi adalah frase payung luas yang mencakup semua
proses yang mengarah pada perubahan batas-batas nasional dan mempengaruhi pasar domestik
masing-masing negara. Perubahan teknologi dan imigrasi adalah kekuatan utama di balik
fenomena ini.

Beberapa pendukung globalisasi mengklaim bahwa globalisasi ekonomi telah membantu


banyak negara berkembang menjadi masyarakat dan lingkungan yang lebih stabil dan aman bagi
warganya. Banyak kritikus globalisasi menunjukkan kurangnya pasar baru untuk negara maju,
yang menghambat pembangunan. Mereka berpendapat bahwa globalisasi telah merugikan
pembangunan ekonomi dengan mengurangi daya beli produsen lokal. Kritikus globalisasi juga
menyalahkan globalisasi sebagai penyebab tingkat kemiskinan saat ini di banyak negara
berkembang. Banyak pendukung pasar terbuka dan pasar bebas mengklaim bahwa globalisasi
telah menguntungkan si kaya dengan mengorbankan si miskin. Masing-masing kubu mengklaim
bahwa itu adalah hasil dari proses globalisasi, tanpa ada kelompok yang berdiri teguh di mana
yang benar.

9
E. Nilai -Nilai Globalisasi

Globalisasi berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Ada


masyarakat yang dapat menerima adanya globalisasi, namun ada pula masyarakat yang sulit
menerima atau bahkan menolak globalisasi. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam
masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu
kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan
kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang
muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Dampak Globalisasi itu bisa postif dan bisa juga negatif. Di nilai dari sisi positifnya
globalisasi terhadap perubahan nilai-nilai masyarakt Indonesia memiliki dampak positif seperti:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk
berpikir lebih maju.

2. Kehidupan yang lebih Baik Globalisasi mendorong pertumbuhan industri canggih yang
merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.

Sedangkan dampak negatif Globalisasi terhadap perubahan nilai-nilai masyarakat


Indonesia meliputi:

1. Munculnya Pola Hidup Konsumtif Modernisasi dan globalisasi mendorong


perkembangan industri yang pesat untuk penyediaan barang kebutuhan masyarakat
sehingga tingkat konsumsi masyarakat juga akan meningkat.
2. 2. Gaya Hidup Kebarat-baratan Modernisasi dan globalisasi memunculkan sifat kebarat-
baratan dari generasi muda. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah
anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.

F. Faktor Penyebab Globalisasi

Globalisasi tidak terjadi begitu saja. Ia memiliki beragam penyebab. Berikut


beberapa penyebab globalisasi yang telah dirangkum dari laman

1. Perkembangan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan

10
Penyebab globalisasi salah satunya adalah perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menciptakan berbagai
inovasi yang memberikan kemudahan di kehidupan sehari-hari pada setiap manusia.

2. Perdagangan Bebas

Perdagangan bebas turut memberikan sumbangan semakin terbukanya globalisasi.


Perdagangan bebas juga menjadi pemicu terjadinya globalisasi. Hal tersebut disebabkan karena
saat ini. mayoritas negara-negara di dunia menerapkan sistem ekonomi terbuka.

3. Kemudahan Migrasi

Kemudahan mobilisasi dari satu daerah ke daerah lain memberikan peluang besar
terjadinya globalisasi. Setiap orang dapat dengan mudah melakukan migrasi dari satu daerah ke
daerah lain meskipun harus melewati samudra yang luas. Tujuannya pun beragam misalnya
untuk menuntut ilmu, wisata, bekerja, dan lain sebagainya.

4. Kerjasama atau Hubungan Antarnegara

Kerja sama atau hubungan antarnegara menjadi salah satu penyebab adanya globalisasi.
Sebagai contoh Indonesia yang bekerjasama dengan negara-negara lain baik itu hubungan
bilateral, multilateral, maupun internasional.

5. Peran Lembaga Internasional

Lembaga internasional seperti PBB, IMF, WHO, ASEAN, WTO, dan sebagainya
memberikan kemungkinan yang besar untuk setiap negara dapat duduk bersama untuk
membahas mengenai masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh negara-negara di dunia
ataupun perkembangan internasional.

6. Perkembangan HAM

Beberapa tahun terakhir Hak Asasi Manusia (HAM) menarik perhatian masyarakat dunia.
Berbagai elemen masyarakat berupaya untuk menegakkan dan melindungi HAM. Oleh sebab itu,
HAM juga menjadi pembuka adanya globalisasi.

7. Ketergantungan Terhadap Negara Lain

Negara saling bergantung dengan negara lainnya. Hal ini menjadi salah satu penyebab
adanya globalisasi. Negara-negara berkembang membutuhkan barang dan jasa dari negara-
negara maju untuk membangun negerinya. Hal tersebut juga selaras dengan kebutuhan negara
maju yang harus selalu terhubung dengan negara berkembang yang menjadi sasaran eskpor
produk atau barang-barang yang memiliki nilai ekspor.

8. Kebebasan Pers atau Media

11
Kebebasan pers atau media memberikan peran yang cukup penting dalam era globalisasi.
Hal ini dapat dilihat dari perannya sebagai penghubung antara sebuah negara dengan masyarakat
ataupun antara satu negara dengan negara lainnya.

G. Dampak Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Konteks Globalisasi

Pendidikan Kewarganegaraan menjadi penyangga dalam membangun karakter yang


artinya Pendidikan Kewarganegaraan membimbing peserta didik untuk menjadi warga negara
yang baik terlebih sebagai generasi penerus yang akan menghadapi perkembangan dan
perubahan dunia di era globalisasi

1. Dampak Positif Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Konteks Globalisasi

Globalisasi sendiri mempunyai pengaruh besar baik positif maupun negatif bagi suatu
negara. Pengaruh positif yang dirasakan dari globalisasi dalam penataan nilai dan sikap yaitu,
adanya perubahan nilai-nilai dan sikap masyarakat yang menjadi lebih logis dan masuk akal.
Berbagai manfaat yang diberikan globalisasi memberikan kemudahan yang bisa dirasakan saat
ini, namun berbagai kemudahan inilah yang seringkali malah memanjakan. Selain itu, globalisasi
memengaruhi gaya hidup yang kebarat-baratan dan mengurangi nilai-nilai dan nasionalisme
bangsa, bahkan dampak dari globalisasi memengaruhi aspek pendidikan yang berpengaruh pada
bagaimana cara siswa berpikir, bersikap, dan bagaimana masyarakat bertindak (Sakman, &
Bakhtiar., 2019)

a. Peningkatan IPTEK dapat memperkaya sumber belajar,

b. Nilai dan sikap siswa berubah ke arah yang positif,

c. Tingkat kehidupan siswa menjadi lebih baik,

d. Aturan dalam pembelajaran semakin baik,

e. Memperkaya budaya dalam proses pembelajaran

2. Dampak Negatif Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Konteks Globalisasi

Mengatasi dampak negatif globalisasi oleh guru untuk mengatasi dampak


negatif globalisasi oleh guru globalisasi merupakan tindakan yang harus dilakukan
oleh guru; Kedua, menumbuhkan semangat nasionalisme dengan mengingatkan hari-
hari besar di negara kita, selalu ajaklah siswa untuk menghormati orang yang lebih
tua; Ketiga, mengamalkan nilai-nilai pancasila, tindakan yang dapat dilakukan
yaitudengansaling menghormati antar siswa karena ada siswa yang bukan muslim
sehingga dituntut untuk saling bertoleransi

a. Gaya hidup siswa menjadi konsumtif dan kebarat-baratan

12
b. Sikap menjadi individualistis,
c. Ketimpangan sosial antar siswa,
d. Peraturan atau kaidah dalam pembelajaran proses,
e. Bidang budaya atau kebiasaan dalam proses pembelajaran.

H. Hubungan Pendidikan Kewarganegaraan dalam konteks Globalisasi

Pendidikan Kewarganegaraan menjadi penyangga dalam membangun karakter yang


artinya Pendidikan Kewarganegaraan membimbing peserta didik untuk menjadi warga negara
yang baik terlebih sebagai generasi penerus yang akan menghadapi perkembangan dan
perubahan dunia di era globalisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai
dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia
pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai
melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada
Perguruan Tinggi-Perguruan Tinggi negeri dan swasta, dengan diterapkannya bahasa
asing seperti bahasa Inggris mata ajar wajib Perguruan Tinggi. Selain itu berbagai
jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri
maupun swasta yang membuka program kelas internasional.

Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja
berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja
Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan
bebas, misalnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia
pendidikan di Indonesia harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak
menjadi “budak” di negeri sendiri.

Pelajaran PKn serta pendidikan moral yang disampaikan oleh dosen di dalam
kelas, belum mampu menjiwai setiap gerak gerik mahasiswa dalam kehidupan di
lingkungan masyarakatnya. Hal ini tentunya, disebabkan oleh minimnya proses
belajar yang diinginkan mahasiswa, pokok bahasan pelajaran PKn dianggap sebagai
pelajaran yang harus dihapal, kemudian ditagih disaat ujian tengah semester (UTS)

13
ataupun Ujian Akhir semeter. Setelah UTS atau UAS selesai, materi itupun dilupakan
tanpa bekas. Yang lebih serius lagi, di Perguruan Tinggi selama ini pembelajaran
terkesan tidak ubahnya seperti pembelajaran di SMA, dimana mahasiswa dikekang
dengan aturan yang serba ketat dan materi pelajaran yang begitu padat dan tidak
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Hampir ide yang berasal dari mahasiswa dapat
berkembang dan menjadi perhatian. kenyataanya, ketika mahasiswa selesai ujian
akhir Semester (UAS), mereka dengan meriahnya mencoret coret baju, berteriak
dijalanan dan ngebut-ngebutan. Seolah-olah mereka sudah bebas dan lepas dari
semua pengekangan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Menurut Numan Sumantri dalam buku Pembaharuan Pendidikan IPS (2001),
pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang berintikan demokrasi politik
yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya guna melatih siswa untuk
berpikir kritis, analitis, dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan kehidupan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan berpikir secara kritis, rasional, dan
kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
3. Nilai moral ini diajarkan guru kepada muridnya tentang bagaimana bersikap
dalam masyarakat yaitu antara lain: saling membantu, tolong menolong, dan
sopan santun dalam bertindak.
4. Nilai-nilai Globalisasi yaitu mudah memperoleh informasi dan ilmu
pengetahuan, perubahan tata nilai dan sikap, meningkatkan kualitas hidup,
cepat dalam bepergian atau mendorong mobilitas sosial
5. Globalisasi berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Ada
masyarakat yang dapat menerima adanya globalisasi, namun ada pula
masyarakat yang sulit menerima atau bahkan menolak globalisasi.

6. Penyebab globalisasi salah satunya adalah perkembangan teknologi dan ilmu


pengetahuan. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
menciptakan berbagai inovasi yang memberikan kemudahan di kehidupan
sehari-hari pada setiap manusia.
7. Globalisasi sendiri mempunyai pengaruh besar baik positif maupun negatif
bagi suatu negara. Pengaruh positif yang dirasakan dari globalisasi dalam
penataan nilai dan sikap yaitu, adanya perubahan nilai-nilai dan sikap
masyarakat yang menjadi lebih logis.

8. Pendidikan Kewarganegaraan menjadi penyangga dalam membangun karakter


yang artinya Pendidikan Kewarganegaraan membimbing peserta didik untuk
menjadi warga negara yang baik terlebih sebagai generasi penerus yang akan
menghadapi perkembangan dan perubahan dunia di era globalisasi

B. Saran
a. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
b. Kami selaku penulis sadar bahwa banyak kekurangan-kekurangan dalam
makalah ini

15
c. Kami selaku penulis berharap kritikan dan saran atas makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
Inin, Fitria. "KONSEP, NILAI, MORAL, DAN NORMA (KNMN) DALAM HUBUNGAN
WARGA NEGARA DENGAN NEGARA."

Moendoeng, Nathania Griseldis Kirsten. "Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Pelanggaran Hak
Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara Berdasarkan UUD 1945." Lex Et Societatis 7.7
(2020).

Pratama, Nurfaizul Imam, and Safari Hasan. "HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA BERDASARKAN PANCASILA
DAN UUD 1945."

Rahmandani, Fahdian, and Samsuri Samsuri. "Hak Dan Kewajiban Sebagai Dasar Nilai Intrinsik
Warga Negara Dalam Membentuk Masyarakat Sipil." Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial Dan
Budaya 4.1 (2019): 113-128.

16
Muchji, Achmad dkk, 2007, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, Universitas Gunadarma,
Jakarta.

Ujang permana.2021 Tujuan pendidikan kewarganegara

17

You might also like