You are on page 1of 17

MAKALAH

HAL-HAL YANG MERUSAK IBADAH

“Disusun Dalam Rangkah Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Pembelajaran PKN SD”

Dosen Pengampun : Drs.Samsuriadi P Salenda, MA

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Putri Handayani 105401130121


Putri Pratiwi 105401114521
Sitti Khairunnisa 105401114521

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2023/2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaiku, Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “ Hal-hal yang membatalkan ibadah”.

Makalah ini telah kami susun secara maksimal atas bantuan dari berbagai pihak,
sehingga makalah ini bisa selesai dengan lancar. Untuk itu, kami selaku penyusun, banyak
berterima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu atas segala
bantuan dan supportnya.

Kami menyadari, makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kriktik dan saran yang
membangun dari pembaca, guna menghasilkan laporan makalah yang lebih baik.

Kami berharap, makalah yang telah kami sususn bisa memberikan manfaat dan inspirasi bagi
pembaca.

Wassalamu’alaikum .Wr.Wb.

Makassar, 10 Mei 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN…… ................................................................................. 1

A. Latar Belakang……………… .................................................................. 1


B. Rumusan Masalah…………. .................................................................. 2
C. Tujuan Masalah……………… ................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN………………. .................................................................. 3

A. Pengertian Ibadah…………… ................................................................. 3


B. Pengertian Ibadah Sholat….. .................................................................. 4
C. Hal-Hal Yang Membatalkan Ibadah Sholat ............................................. 5
D. Pengertian Ibadah Puasa….. .................................................................. 7
E. Hal-Hal Yang Membatalkan Ibadah Puasa .............................................. 8
F. Pengertian Ibadah Zakat……. .................................................................. 9
G. Hal-Hal Yang Membatalkan Ibadah Zakat .............................................. 9
H. Pengertian Ibadah Haji………. ............................................................... 10
I. Hal-Hal Yang Membatalkan Ibadah Haji ................................................. 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 12

A. Kesimpulan…………………… ............................................................... 12
B. Saran…………………………. ................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA………………….. .................................................................. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAH

A. Latar Belakang

Ibadah merupakan bentuk taat atau tunduk kepada Allah berupa doa dan segala
tingkah dan perilaku yang berdasarkan pada al-Qur‟an dengan menjalankan segala
perintahNya dan menjauhi hal-hal yang di laranganNya, ibadah baik berupa ritual, sikap dan
tingkah laku menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim sebagai wujud dari
keimanan yang dimiliki untuk menggapai ridho Allah1 .

Menurut Alim ibadah berarti wujud dari seseorang berbakti kepada Allah SWT
yang disebabkan oleh dorongan dalam diri sehingga membentuk akidah dan tauhid menjadi
suatu keimanan dalam jati diri manusia, ibadah menjadi sebuah bingkai dalam kehidupan
dalam mengembangkan suatu keimanan yang nyata, selain itu ibadah juga memiliki manfaat
sebagai usaha secara sadar dalam memelihara keimanan seseorang, kemudian Alim
menambahkan bahwa ada dua pembagian ibadah dalam islam yaitu iadah mahdhah yang
bersifat khusus dan ibadah ghoiru mahdhah yang sifatnya umum2 .

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa ibadah merupakan kegiatan


yang dilandaskan oleh iman sehingga mendorong ketaatan seseorang untuk terbiasa
melakukan ibadah dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan mendapatkan ridha Allah Swt,
sebagaimana Islam mengajarkan kepada umatnya bahwa dalam kehidupan tak lepas dari
sebuah unsur balasan baik berupa pahala maupun berupa siksaan, maka seseorang yang
dikatakan memiliki tingkat terbiasa dalam kegiatan beribadah maka memiliki nilai ketaatan
tersendiri, sedangkan ibadah itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu ibadah mahdhah dan ibadah
ghoiru mahdhah.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah Adalah Sebagai Berikut:
1. Pegertian Ibadah ?
2. Pengertian Ibadah Sholat?
3. Hal-Hal Yang Membatalkan Ibadah Sholat?
4. Pengertian Ibadah Puasa?
5. Hal-Hal Yang Membatalkan Ibadah Puasa?
6. Pengertian Ibadah Zakat?
7. Hal-Hal Yang Membatalakan Ibadah Zakat?
8. Pengertian Ibadah Haji?
9. Hal-Hal Yang Membatalkan Ibadah Haji?

C. Tujuan Makalah

Adapun tujuan makalah adalah sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui Pengertian Ibadah


2. Untuk Mengetahui Pengertian Ibadah Sholat
3. Untuk Mengetahui Hal-Hal Yang Membatalkan Ibadah Sholat
4. Untuk Mengetahui Pengertian Ibadah Puasa
5. Untuk Mengetahui Hal-Hal Yang Membatalkan Ibadah Puasa
6. Untuk Mengetahui Pengertian Ibadah Zakat
7. Untuk Mengetahui Hal-Hal Yang Membatalkan Ibadah Zakat
8. Untuk Mengetahui Pengertian Ibadah Haji
9. Untuk Mengetahui Hal-Hal Yang Membatalkan Ibadah Haji

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ibadah

Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk.


Sedangkan menurut syara‟ (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi
makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah:

1. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui


lisan para Rasul-Nya.

2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan
tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang
paling tinggi.

3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai
Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun
yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling lengkap.

Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa khauf
(takut), raja‟ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah
(senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati).
Sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan hati adalah
ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati). Sedangkan shalat, zakat, puasa dan haji,
adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak lagi macam-
macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati, lisan dan badan.

3
B. Pengertian Ibadah Sholat

Secara bahasa, sholat berasal dari bahasa Arab yaitu shalla, yang berarti doa
atau cara berdoa untuk meminta permohonan kepada Allah SWT.

Sementara kata sholat atau salat dalam KBBI dideskripsikan sebagai ibadah kepada
Allah SWT dan wajib dilakukan setiap Muslim sesuai syarat, rukun, dan bacaan.

Makna dari pengertian sholat secara bahasa ini tertulis dalam arti Q.S.At-
Taubat ayat 103 dengan bunyi seperti berikut:

Artinya: "Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi

ketenteraman jiwa bagi mereka, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui."

Sholat secara istilah ini disampaikan Syekh Muhammad bin Qasim al-
Gharabili dalam kitab Fathul Qarib (Surabaya:Harisma, 2005) hal.11 dengan narasi
berikut:

‫شر ا‬ - ‫ا راف عي ق ال ك ا‬: ‫ف عال ق ال‬ ،‫ب ر‬ ‫ب ا‬ ‫س‬ ‫ب ا‬ ‫ب را‬

Artinya: "Dan secara istilah (syara') sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ar-
Rofi'i, salat adalah rangkaian ucapan dan perbuatan yang diawali takbir dan diakhiri
dengansalam.

4
C. Hal-Hal Yang Membatalkan Ibadah Sholat

Adapun hal-hal yang membatalkan ibadah puasa adalah sebagai berikut:

1. Terjadi sesuatu yang membathalkan wuduk

Wudhu‟ adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum


melakukan sholat. Sah atau tidak sholat, sangat bergantung pada wudhu‟
disamping syarat-syarat lainnya. Oleh karena itu masalah wudhu‟ ini supaya
diperhatikan benar, sehingga sholat yang dikerjakan tidak sia-sia.

2. Terkena Najis

Shalat menjadi batal jika jatuh kepada orang yang sedang melaksanakan
sholat, yaitu najis yang tidak bisa dimaafkan.

3. Salah satu dari rukun sholat itu tertinggal


4. Secara sengaja mengucapkan ucapan diluar apa yang dibaca diwaktu sholat[10]

Dalam sholat sudah ada ketentuan apa saja yang mesti dibaca
(diucapkan) sesuai dengan keterangn hadist maupun ijma‟ ulama, dalam hal
ini ada sebuah hikayat yang diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam R.A. “kami
berkata-kata dalam sholat, sehingga turun ayat [berdirilah kepada tuhanmu
dengan seksama] kemudian kami disuruh diam dan kami dilarang berkata-
kata. Dan Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda:

ٌ‫س ٔ قساءة انقسأ‬ٛ‫ح ٔ انُكب‬ٛ‫ئ يٍ كالو انُاس اًَا ْٕ انخضب‬ٛ‫ٓا ش‬ٛ‫صهح ف‬ٚ ‫اٌ ْرِ انصالة ال‬

Sesungguhnya sholat ini, tidak boleh ada padanya sesuatu perkataan manusia,
kecuali hanya tasbih, takbir, dan bacaan al-Qur‟an.

5. Banyak bergerak

5
6. Terbuka aurat

‫ء‬ْٙ ‫ْش اع اهٗ اعاحِّ ِّق ِّّ ِّي ُُّْ اش‬ ِّ ٕ‫ب اا ْن ا‬
‫ ا‬ٛ‫اح ِّد نا‬ ِّ ْٕ َّ ‫ اانث‬ِّٙ‫ أ ا احد ُ ُك ْى ف‬ٙ‫ص ِّه‬
‫ُ ا‬ٚ ‫اال‬

Artinya:

Menurut riwayat Bukhari-Muslim dari hadits Abu Hurairah Radliyallaahu


'anhu beliau bersabda: Janganlah seseorang di antara kamu sholat dengan
memakai selembar kain yang sebagian dari kain itu tidak dapat ditaruh di atas
bahunya.

7. Berubah niat

: ‫اقُ ْٕ ُل‬ٚ ‫ص ْٕ ال هللاِّ ملسو هيلع هللا ىلص‬


ُ ‫ اص ًِّ ْعجُ از‬: ‫ هللاُ اعُُّْ قاا ال‬ٙ ‫ض ا‬ ِّ ‫ب از‬ َّ ‫ص عُ اً اس ب ٍِّْ ْان اخ‬
ِّ ‫طا‬ ٍ ‫ اح ْف‬ْٙ ‫ٍْا أ ا ِّب‬ُِّٛ‫ ِّْس ْان ًُؤْ ِّي‬ٛ‫اع ٍْ أ ا ِّي‬
ِّ ٗ‫ص ْٕ ِّن ِّّ فا ِّٓج اْسحُُّ ِّإ ان‬
‫هللا‬ ِّ ٗ‫اج ِّْج اْسحُُّ ِّإ ان‬
ُ ‫هللا أ از‬ ْ َ‫ فا اً ٍْ كاا‬. ٖٕ‫ئ ايا َ اا‬ ٍ ‫اي ِّس‬ ِّ ‫َّا‬ُِّٛ‫ِّإََّ اًا اْأل ا ْع اًا ُل ِّبان‬
ْ ‫ث أ ِّإََّ اًا ِّن ُك ِّم‬
ْٙ ‫ا ُْ ِّك ُح آا فا ِّٓج اْسحُُّ إِّناٗ ايا ْاا اج اس إِّنا‬ٚ ٍ‫ب ُ آا أ ا ْٔ ا ْي اسأاة‬ْٛ ‫ُص‬ ِّ ٚ ‫اا‬َْٛ ُ ‫جْسحُُّ ِّند‬
‫اج ِّْ ا‬ْ َ‫ أ اي ٍْ كاا‬،ِّّ ‫ص ْٕ ِّن‬ُ ‫أ از‬

Artinya:

Dari Amirul Mu‟minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu,


dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam bersabda
: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya
setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang
hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka
hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya
karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya
maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

8. Membelakangi kiblat

ُ ‫ُاا ا ا ْن ِّق ْبهات‬ْٛ ‫ج اعها‬ْ ‫ظها اً ٍت فاأ ا ْش اكها‬ْ ‫ها ٍت اي‬ْٛ ‫ نا‬ِّٙ‫ ِّ ملسو هيلع هللا ىلص ف‬ِّٙ‫ ( ُكَُّا اي اع اانَُّب‬: ‫ال‬
‫ هللا عُّ قا ا‬ٙ‫عاتا زض‬ِّٛ‫اي ِّس ب ٍِّْ ازب‬ ِّ ‫أ اع ٍْ اع‬
) ) ِّ‫ّللَا‬ ْ ‫ ِّْس ا ا ْن ِّق ْبها ِّت فاُازا نا‬ٛ‫ُاا إِّناٗ اغ‬ْٛ َّ‫صه‬
َّ ‫ُا اًا ح ُ إنُّٕا فاث ا َّى أ ْجُّ ا‬ْٚ ‫ (فاأ ا‬: ‫ج‬ ‫ش إِّذاا َا ْح ٍُ ا‬
ُ ًْ ‫ج اان َّش‬ ‫ فاها ًَّا ا‬. ‫ُاا‬ْٛ َّ‫صه‬
ِّ ‫طهاعا‬ ‫فا ا‬
ُ ّ‫ضعَّفا‬ ُّ ‫أ ا ْخ اس اجُّ اانخِّ ْس ِّي ِّر‬
‫٘ أ ا‬

6
Artinya:

Amir Ibnu Rabi'ah Radliyallaahu 'anhu berkata: Kami pernah bersama Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam suatu malam yang gelap maka kami
kesulitan menentukan arah kiblat lalu kami sholat.Ketika matahari terbit
ternyata kami telah sholat ke arah yang bukan kiblat maka turunlah ayat
(Kemana saja kamu menghadap maka disanalah wajah Allah). Riwayat
Tirmidzi. Hadits lemah menurutnya.

9. Tertawa terbahak-bahak

D. Pengertian Ibadah Puasa

Secara umum, puasa merupakan salah satu kegiatan yang dinilai sebagai
kegiatan sukarela yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makanan,
minuman atau juga bisa keduanya, perilaku buruk, dan semua hal yang memiliki
potensi untuk membatalkan puasa tersebut selama masih dalam periode pelaksanaan
puasa tersebut.

Menurut agama islam, puasa disebut dengan Shaum yang berasal dari Bahasa
Arab : ‫م‬ merupakan ibadah yang bersifat wajib untuk dilaksanakan ketika bulan
Ramadhan telah tiba. Ibadah ini juga dilaksanakan selama satu bulan penuh lalu akan
ditutup dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Puasa sendiri merupakan terjemahan dari istilah aslinya yang berasal dari
Bahasa Arab, yaitu kata Shaum. Kata tersebut secara Bahasa memiliki arti mencegah
atau menahan. Sedangkan secara bahasa, puasa berarti menahan.

7
E. Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa

Adapun hal-hal yang membatalkan ibadah puasa adalah sebagai berikut :

1. Makan dan Minum

Memasukkan sesuatu berupa makanan, minuman, maupun benda lainnya ke dalam


tubuh melalui lubang yang berpangkal pada organ bagian dalam (jauf) seperti mulut,
telinga, dan hidung dalam keadaan sengaja maka dapat membatalkan puasa. Akan
tetapi, jika perbuatan tersebut dilakukan tanpa kesengajaan atau lupa, maka tidak
membatalkan puasa.

Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits:

ْ ‫ص ْٕ ايُّ فا ِّاََّ اًا ا ا‬


ُ ِ‫ط اع اًُّ هللاُ أ اصقاا‬ ‫ُخِّ َّى ا‬ٛ‫ب فا ْه‬
‫صائِّى فاا ا اك ام أاش ِّاس ا‬ ‫اي ٍْ َاض ا‬
‫ أْ إُ ا‬ِّٙ

Artinya: Siapa yang lupa keadaannya sedang berpuasa, kemudian ia makan dan
minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya, karena sesungguhnya Allah-
lah yang memberikan makanan dan minuman itu". (Hadits Shahih, riwayat al-
Bukhari: 1797 dan Muslim: 1952)

2. Memasukan Obat atau Benda Melalui Dua Jalan

Ketika seseorang melakukan pengobatan dengan cara memasukkan benda (obat atau
benda lain) pada salah satu dari dua jalan (qubul dan dubur). Misalnya pengobatan
bagi orang yang sedang mengalami ambeien dan juga bagi orang yang sakit dengan
memasang kateter urin, maka dua hal tersebut dapat membatalkan puasa.

3. Muntah dengan Sengaja

Muntah secara sengaja termasuk hal yang dapat membatalkan puasa. Akan tetapi, jika
seseorang muntah tanpa disengaja atau muntah tiba-tiba dan tidak ada sedikitpun dari
muntahannya yang tertelan, maka puasa tetap sah.

8
4. Berjimak di Siang Hari

Melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis atau berjimak di siang hari pada
saat berpuasa secara sengaja maka dapat membatalkan puasa. Selain itu, orang yang
melakukannya juga akan dikenakan denda atau kafarat.

F. Pengertian Ibadah Zakat

Zakat berasal dari kata „Zaka‟ yang memiliki arti suci, baik, berkah, tumbuh,
dan berkembang. Sebutan zakat sendiri diberikan lantaran di dalamnya terdapat
harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa, dan memupuknya dengan
kebaikan.

Menurut bahasa adalah tumbuh, berkembang, subur atau bertambah.


Sedangkan menurut istilah, zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan
Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada penerima sesuai syariat Islam
sedangkan zakat menurut istilah dan bahasa memiliki keterkaitan. Setiap harta yang
sudah dibayarkan zakatnya akan menjadi suci. Zakat juga bisa disebut sebagai cara
agar jiwa menjadi bersih.

Dalam buku Dr. Wahbah Al-Zuhayli, jika diucapkan, zakat adalah zaka
al-zar yang artinya tanaman itu tumbuh dan bertambah. Apabila diucapkan sebagai
zakat al-nafaqah berarti nafkah tumbuh dan bertambah.

G. Hal-Hal Yang Membatalkan Ibadah Zakat

Adapun hl-hal yang membatalkan ibadah zakat adalah sebagai berikut:

1. Menyebut-sebut atau menyakiti hati penerim

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka


tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut
pemberiaannya dan dengan tidak menyakiti perasaan si penerima, mereka

9
memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka.
Dan tidak pula mereka bersedih hati”. (QS. Al Baqarah:262)

2. Riya
“Hai orang-orang yang beriman , janganlah kamu menghilangkan pahala
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima seperti
orang yang menafkahkan hartanya karena Riya‟ kepada manusia dan dia tidak
beriman kepada Allah dan hari kemudia. Maka perumpamaan orang itu seperti batu
licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat lalu menjadilah
dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka
usakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. (QS. Al
Baqarah:264)

3. Harta yang diinfaqkan dipilih yang buruk

“Hai orang-orang yang beriman , nafkahkanlah di jalan Allah sebagian dari


hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi
untukmu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk buruk lalu kamu menafkahkan
daripadanya padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memicingkan mata terhadapnya dan Ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.” (QS. Al Baqarah:267)

H. Pengertian Ibadah Haji

Haji menurut istilah adalah menyengaja pergi ke tanah suci (Mekkah) untuk
beribadah, menjalankan tawaf, sa‟i, serta wukuf di Arafah, maupun menjalankan
seluruh ketentuan-ketentuan ibadah haji pada waktu yang telah ditentukan serta
dilakukan dengan tertib sedangkan Haji menurut bahasa berarti menyengaja,
bermaksud atau mengunjungi. Sedangkan menurut syarak, haji adalah mengunjungi
atau menziarahi Baitullah (Kakbah) dengan niat beribadah kepada Allah swt. dalam
waktu yang telah ditentukan dan cara-cara yang sesuai dengan syariat.

10
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), haji adalah rukun Islam
kelima (kewajiban ibadah) yang harus dilakukan oleh orang Islam yang mampu
dengan berziarah ke Ka‟bah pada bulan Haji (Zulhijah) dan mengerjakan amalan haji,
seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf di Padang Arafah.

Dalam hadis Nabi, dasar kewajiban haji berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, yang artinya:

“Islam dibangun atas lima perkara; bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat,
puasa di bulan Ramadan dan melakukan haji ke Baitullah bagi orang yang mampu
melakukan perjalanan ke sana.”

I. Hal-Hal Yang Membaalkan Ibadah Haji

Adapun hal-hal yang membatalkan ibadah haji adalah sebagai berikut

1.Meninggalkan Wajib Haji

Sandainya ada orang yang meninggalkan melempar jumrah, mabit di Muzdalifah,


mabit di Mina, tawaf Wada‟, atau bahkan berihram dari miqat, maka mereka dianggap
melanggar wajib haji. Bentuk fidyah dari meninggalkan wajib haji adalah kewajiban
damm, yaitu menyembelih satu ekor kambing.Jika tidak mampu beli kambing, maka
berpuasa sebanyak sepuluh hari, yaitu tiga hari saat di tanah suci dan tujuh hari saat
kembali ke Indonesia. Jika berpuasa saat haji tidak mampu, maka boleh berpuasa
dengan tujuh hari tadi di Indonesia saja.

2.Jima‟ Saat Ihram

Jika ada jamaah yang sebelum bertahalul sudah berjima dengan istrinya, maka hajinya
tidak dianggap sah, tapi tetap harus menyelesaikan semua rukunnya. Bagi mereka
juga wajib dam, yakni seekor kambing atau puasa 10 hari: tiga hari di Makkah dan
tujuh hari di Indonesia. Maka, harus berhati-hati jika Anda berangkat bersama
pasangan.

11
3.Berhubungan intim

Jika dilakukan sebelum melempar jumrah „Aqabah, apabila dilakukan setelah


melempar jumrah „Aqabah dan sebelum thawaf Ifadhah hajinya tidak batal walaupun
demikian ia berdosa.Sebagian ulama berpendapat bahwa hubungan intim tidak
membatalkan haji karena tidak ada dalil yang jelas mengenai hal ini.

4. Meninggalkan salah satu rukun dari rukun-rukun haji

Apabila haji seseorang batal karena salah satu dari dua perkara ini, maka wajib
baginya berhaji kembali tahun berikutnya apabila ia mampu, sebagaimana yang telah
kami jelaskan tentang makna mampu. Jika tidak, maka pada waktu ia mampu untuk
ber-haji, karena kewajiban haji bersifat segera setelah ada kemampuan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk.


Sedangkan menurut syara‟ (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi
makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah: Ibadah adalah taat kepada
Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya. Ibadah
adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang
paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.Ibadah
adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa
Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Yang
ketiga ini adalah definisi yang paling lengkap.

B. Saran

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan kami sekalu penulis
mohon maaf jika banyak kekurangan dari penulisan makalah kami dan mohon kirit
dan saran dari pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arifin.2023. Hal-Hal Yang Membatalakan Sholat. https/www.academia.edu

Azizah. 2023.Pengertian Puasa: Jenis,Syarat,Rukun daKetentuannya.

https://cnnindonesia.com

Husnul.2023. Pengertian Haji Dan Hal-Hal Yang Membatalkan Haji.https//: www.org.com

Yonif.2022. Pengertian Sholat Secara Bahasa Dan Istilah.https:www.gramedia.com

Bambang.2021.aqidah dan ibadah.malang.ummu press

Syahrial.2021. 3 hal yang membatalkan zakat fira dan zakata ramadan.gremedia blog

Al-bani.2015. Sifat Shalat Nabi.Jakarta Timur.Qisthi Press

Abu Bakr. Imam taqiyuddin,t.th. Kifayatul Akhyar, Surabaya: nurul Huda

al-Asyfahani. 2011, Abu Suja‟, Matn abu Suja‟, Solo: Media Zikir

Al-Hadromy. Samir bin Salim, Safinah an-Najah, Jakarta: Maktabah Sa‟diyah putra

Asy-Syathiri. Ahmad Bin Umar, 2007, nailurroja‟ Bi Syarhi Safinatunnajah, (Beirut: Darul

Manhaj

Baqi. Muhammad Fu‟ad Abdul, 2006, al-Lu‟lu‟ Wal Marjan, Surabaya: PT. Bina Ilmu

Depertemen Agama, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Surakarta: CV. Alhanan).

14

You might also like