You are on page 1of 7

Al-Insyirah Midwifery

Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)


https://jurnal.stikes-alinsyirah.ac.id/index.php/kebidanan
Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
p-ISSN: 2338-2139
e-ISSN: 2622-3487

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG


KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA
SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 12 PADANG

Elma Rezi

STIKes Pekanbaru Medical Centre


*email : elmarezi8601@gmail.com

ABSTRAK
Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan persentase kasus baru tertinggi yaitu 43,3%
dan penyebab kematian kedua tertinggi setelah penyakit kanker paru yaitu 12,9%. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara dengan
pemeriksaan payudara sendiri di SMA Negeri 12 Padang. Jenis penelitian ini analitik dan desain
cross sectional study sesuai dengan pengambilan sampel dengan propotional sample. Analitik
yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan Chi-square. Hasil penelitian dilihat melalui
analisa univariat dari 71 responden, lebih dari setengah siswi memiliki tingkat pengetahuan
rendah tentang kanker payudara yaitu 37 siswi (52,1%), sedangkan persentase yang tidak
melakukan SADARI lebih besar dibandingkan yang melakukan pemeriksaan payudara sendiri
yaitu 44 siswi (62,0%). Berdasarkan analisa bivariat menunjukan adanya hubungan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan pemeriksaan payudara
sendiri dimana nilai p = 0,013 (> 0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang kanker payudara maka akan
melakukan pemeriksaan payudara sendiri sebagai deteksi dini awal dalam menemukan tanda-
tanda terjadinya kanker payudara. Sebaliknya, jika responden yang memiliki tingkat
pengetahuan yang rendah tentang kanker payudara maka responden tidak akan melakukan
pemeriksaan payudara sendiri.
Kata kunci : Pengetahuan, Kanker Payudara dan Pemeriksaan Payudara Sendiri

ABSTRACT
Breast cancer is highest percentage of new cases of cancer (43.3%) and it is the second highest
cause of death after lung cancer, namely 12.9%. This study aimed to determine The Correlation
between Teenagers‟ Level of Knowledge toward Breast Cancer with self-breast Examination at
SMAN 12 Padang. The type of this research was analytic and cross sectional design. The
samples were selected by proportional sample technique. Then, the data were analyzed by
frequency distribution and Chi-square. The results of this research obtained that from 71
respondents, 37 students (52.1%) had low level of knowledge about breast cancer and 44
students (62.0%) did not do BSE was greater than who did breast self-examination. Next, based
on the bivariate analysis, there was a significant correlation between the level of knowledge
about breast cancer and breast self-examination with p = 0.013 (> 0.05). In short, it can be
concluded that respondents who have a good level of knowledge about breast cancer will do
breast self-examination as early detection in finding signs of breast cancer. However, the
respondents who has a low level of knowledge about breast cancer will not do it.
Keywords : Knowledge, Breast Cancer and Breast Self-Examination

1 | STIKes Al-Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. 10, No. 1, Tahun 2021

PENDAHULUAN SADARI atau pemeriksaan


Kanker payudara adalah suatu payudara sendiri adalah suatu metode
penyakit neoplasma ganas yang yang digunakan untuk mendeteksi
mempunyai spektrum yang luas dan secara dini kanker payudara. SADARI
komplek. Kanker payudara merupakan merupakan cara termudah dan termurah
ancaman serius dan menakutkan bagi mengetahui adanya benjolan pada
kaum wanita karena kanker payudara payudara yang kemungkinan
salah satu jenis penyakit terganas. berkembang menjadi kanker ganas.
Faktor penting dalam mengatasi atau Ketepatan dan kebiasaan dalam
mencegah terjadinya kanker payudara melakukan pemeriksaan payudara
yaitu adanya pengetahuan yang sendiri akan mempermudah dan
memadai tentang kanker payudara mempercepat mengenali serta
(Sitiatava, 2015). menyadari jika terdapat suatu hal yang
Sekarang penderita kanker tidak normal pada payudara (Olfah,
payudara terjadi dalam usia produktif. dkk. 2013).
Penyebab pasti kanker payudara belum Menurut World Health
diketahui, namun salah satu faktor yang Organization (WHO) penyakit kanker
dapat memicu terjadinya kanker merupakan penyebab ke dua dari
payudara, yaitu masih rendahnya kematian. Diperkirakan pada tahun
pengetahuan masyarakat mengenai 2030 orang yang menderita kanker
kanker payudara. Hal ini membuat sebanyak 26 juta dengan 17 juta orang
setiap wanita di seluruh dunia memiliki meninggal dunia. Secara signifikan
resiko menderita kanker payudara, terdapat 7 juta penderita dan 5 juta
sehingga angka kejadian kanker orang meninggal karena kanker
payudara cukup tinggi (Savitri, 2015). payudara. WHO memperkirakan
Menurut Soekodjo Notoatmodjo, sebanyak 69% kematian terjadi di
perilaku seseorang tentang kesehatan negara berkembang disebabkan karena
salah satunya ditentukan oleh kanker payudara (Emilda, dkk. 2015).
pengetahuan (knowledge) yang Laporan data International Agency
merupakan suatu domain sangat penting for Research on Cancer (IARC) tahun
dalam pembentukan tindakan 2012, kanker payudara merupakan jenis
seseorang. Sehingga, untuk mengatasi kanker dengan persentase kasus baru
bertambahnya penyakit kanker tertinggi, yaitu sebesar 43,3%.
payudara diperlukan pengetahuan Sementara itu, kanker payudara juga
tentang kanker payudara dan merupakan penyebab kematian kedua
pemeriksaan payudara sendiri tertinggi setelah penyakit kanker paru,
(Notoatmodjo, 2010). yaitu sebesar 12,9% (Kemenkes RI,
Menemukan kanker payudara 2015).
sedini mungkin dapat menekan angka Berdasarkan hasil rekapulasi
kematian sebesar 25-30%. Salah satu kegiatan deteksi dini kanker serviks dan
metode deteksi dini kanker payudara payudara menurut provinsi yang
adalah pemeriksaan payudara sendiri dilakukan sejak tahun 2007 sampai
(SADARI) yang dilakukan pada hari ke dengan tahun 2016 di Indonesia,
7-14 awal siklus menstruasi. tercatat sebanyak 4.030 orang wanita
Ketidakaturan dan jarang dilakukan yang menderita tumor payudara dan 611
dengan benar merupakan masalah orang wanita yang dicurigai kanker
utama dalam pelaksanaan SADARI payudara. Di Provinsi Sumatera Barat,
(Hasibuan, dkk. 2014). ditemui sebanyak 127 orang wanita atau

2 | STIKes Al-Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. 10, No. 1, Tahun 2021

3,15% yang memiliki tumor payudara remaja putri tentang kanker payudara)
dan yang dicurigai kanker payudara dan variabel dependen (pemeriksaan
sebanyak 18 orang wanita atau 2,94% payudara sendiri/SADARI), melakukan
(Ditjen P2P, Kemenkes RI. 2017). pengumpulan data sekaligus pada waktu
Cakupan deteksi dini kanker leher yang sama.
rahim dengan metode Inspeksi Visual Populasi pada penelitian ini adalah
dengan Asam Asetat (IVA) dan kanker seluruh Siswi kelas X dan XI di SMA
payudara dengan pemeriksaan Clinical Negeri 12 Padang tahun ajaran 2018
Breast Examination (CBE) menurut dengan jumlah 304 orang.
kecamatan dan puskesmas kota Padang Cara pengambilan sampel dari
tahun 2016, memperkirakan sebanyak masing-masing kelas dilakukan dengan
259 orang wanita atau 9,51% memiliki teknik propotional sample atau sampel
tumor atau benjolan pada payudara. imbangan untuk memperoleh sampel
Berdasarkan laporan tersebut, yang representatif, seimbang atau
Kecamatan Nanggalo merupakan sebanding dengan banyaknya subjek
kecamatan yang memiliki jumlah tumor yang terdapat pada setiap strata atau
atau benjolan payudara tertinggi yaitu wilayah yang tidak sama. Besar sampel
sebanyak 126 orang wanita atau 48,6% yang diperoleh sebanyak 71 orang Siswi
(Bidang pengendalian masalah Kelas X dan XI di SMA Negeri 12
kesehatan dinas kesehatan kota Padang, Padang.
2017).
Berdasarkan data survei awal yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan peneliti di salah satu sekolah A. Analisa Univariat
Kecamatan Nanggalo yaitu SMA
Negeri 12 Padang, berupa wawancara Digunakan untuk melihat distribusi
yang dilakukan pada 15 orang siswi frekuensi dan persentase dari masing-
kelas X dan XI SMA Negeri 12 Padang masing variabel sesuai dengan
tanggal 27 November 2017, diperoleh alternative jawaban kuesioner dari
sebanyak 4 orang yang mengetahui dan setiap responden.
pernah melakukan SADARI dan 3
Tabel 1. Distribusi frekuensi responden
orang yang mengetahui tapi tidak
berdasarkan tingkat pengetahuan tentang di
pernah melakukan SADARI. SMA Negeri 12 Padang
Sedangkan yang tidak mengetahui dan Tingkat Frekuensi Persentase
tidak pernah melakukan SADARI pengeahuan (f) (%)
sebanyak 8 orang. Tinggi 34 47,9
Berdasarkan latar belakang diatas, Rendah 37 52,1
Jumlah 71 100
maka peneliti tertarik melakukan
penelitian untuk melihat “Hubungan
Dari table.1 dapat dijelaskan bahwa
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
dari 71 siswi kelas X dan XI di SMA
Tentang Kanker Payudara Dengan
Negeri 12 Padang, lebih dari setengah
Pemeriksaan Payudara Sendiri
siswi memiliki tingkat pengetahuan
(SADARI) di SMA Negeri 12 Padang,
rendah tentang kanker payudara yaitu
sebanyak 37 siswi (52,1%).
METODE Hasil penelitian ini sama dengan
Jenis penelitian ini adalah Analitik
hasil penelitian yang dilakukan oleh
dengan menggunakan desain cross
Raisa Rahmatika (2015) dengan judul
sectional study yaitu variabel
Hubungan Pengetahuan Tentang
independen (tingkat pengetahuan
Kanker Payudara Dengan Tindakan

3 | STIKes Al-Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. 10, No. 1, Tahun 2021

SADARI Pada Mahasiswa Semester II ditemukan benjolan, karena hampir


DIV Kebidanan DI STIKES „Aisyiyah 86% benjolan di payudara di temukan
Yogyakarta Tahun 2015 menyimpulkan oleh penderita itu sendiri.
bahwa sebagian besar mahasiswi Namun, salah satu faktor yang
memiliki pengetahuan yang cukup membuat setiap wanita diseluruh dunia
tentang kanker payudara yaitu sejumlah memiliki resiko menderita kanker
14 orang (46,7%). payudara yaitu masih kurangnya
Menurut Soekidjo Notoatmodjo pengetahuan masyarakat mengenai
(2010) tingkat pengetahuan merupakan kanker payudara serta ketidakaturan dan
hasil tahu manusia dalam menjawab jarang dilakukan dengan benar.
pertanyaan apa sesuatu itu melalui Sedangkan pada umumnya,
penginderaan yang dilakukan oleh perkembangan kanker payudara sangat
seseorang, sehingga memungkinkan cepat, dari stadium 1 hingga tidak
seseorang untuk memecahkan masalah tertolong hanya membutuhkan waktu
yang dihadapinya. sekitar satu tahun.
Kanker payudara adalah suatu
penyakit neoplasma gannas yang Tabel 2. Distribusi frekuensi responden
berdasarkan pemeriksaan payudara sendiri
mempunyai spectrum yang luas dan
(SADARI) di SMA Negeri 12 Padang Tahun
komplek. Kanker payudara merupakan 2018
ancaman serius dan menakutkan bagi Pemeriksaan Frekuensi Persentase
kaun wanita karena kankr payudara Payudara (f) (%)
salah satu jenis penyakit terganas Sendiri
(Sitiatava, 2015). (SADARI)
Ya 27 38,0
Hasil pengumpulan data tingkat Tidak 44 62,0
pengetahuan tentang kanker payudara Jumlah 71 100
yang tercatat di master tabel,
didominasi oleh siswi dengan tingkat Dari tabel. 2 dapat dijelaskan
pengetahuan yang rendah, disebabkan bahwa dari 71 siswi kelas X dan XI di
karena masih kurangnya pengetahuan SMA Negeri 12 Padang, persentase
tentang langkah-langkah SADARI. yang tidak melakukan melakukan
Pertanyaan tersebut terbukti dari jumlah Pemeriksaan Payudara Sendiri
jawaban kuesioner terendah yaitu pada (SADARI) lebih besar dibandingkan
pertanyaan nomor 8, 11 dan 12 tentang yang melakukan SADARI yaitu
langkah-langkah SADARI. sebanyak 44 siswi (62,0%).
Menemukan kanker sedini mungkin Hasil penelitian ini sama dengan
dapat menekan angka kematian sebesar hasil penelitian Raisa Rahmatika (2015)
25–30%. Bila kanker ditemukan secara tentang Hubungan Pengetahuan Kanker
dini dengan ukuran kecil dari 1 cm dan Payudara Dengan Tindakan SADARI
ditangani dengan benar, maka ada Pada Mahasiswa Semester II DIV
kemungkinan dapat disembuhkan secara Kebidanan DI STIKES „Aisyiyah
total. Salah satu cara dalam Yogyakarta Tahun 2015 terdapat 6
mengantisipasi terjadinya kanker orang (20,0%) melakukan SADARI
payudara yaitu dengan melakukan dengan rutin, 14 orang tidak melakukan
Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI dengan rutin dan 10 orang
(SADARI). Keuntungan dari SADARI tidak pernah melakukan SADARI.
yaitu dapat memastikan bahwa adanya Menurut Notoatmodjo (2010) ada
kelainan pada payudara dan dapat tiga factor yang berpengaruh terhadap
mengantisipasi secara cepat jika perilaku indivisu atau masyarakat

4 | STIKes Al-Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. 10, No. 1, Tahun 2021

sehingga melakukan suatu tindakan B. Analisa Bivariat


yaitu faktor presdisposisi, faktor
pendukung dan faktor pendorong. Digunakan untuk melihat adanya
Faktor presdisposisi atau faktor yang hubungan atau kolerasi antara dua
mempermudah merupakan suatu variabel yaitu variabel independen dan
tindakan yang terwujud dalam sebuah variabel dependen.
pengetahuan yang dimiliki seseorang,
Tabel 3. Hubungan tingkat pengetahuan
sikap kepercayaan, keyakinan, nilai- remaja putri tentang kanker payudara
nilai dan sebagainya. dengan pemeriksaan payudara sendiri
SADARI atau pemeriksaan (SADARI) di SMA Negeri 12
payudara sendiri adalah suatu metode Pemeriksaan Payudara Sendiri
yang digunakan untuk mendeteksi Tingkat (SADARI)
Pengetahuan
secara dini kanker payudara. SADARI Tentang YA TIDAK
merupakan cara termudah dan termurah Kanker
mengtahui adanya benjolan pada Payudara Freku Perse Frek Perse
payudara yang kemungkinan ensi (f) ntase uensi ntase
(%) (f) (%)
berkembang menjadi kanker ganas. Tinggi 18 52,9 16 47,1
Ketepatan dan kebiasaan dalam
melakukan pemeriksaan payudara Rendah 9 24,3 28 75,7
sendiri akan mempermudah dan Jumlah 27 38,0 44 62,0
mempercepat mengenali serta
menyadari jika terdapatnya suatu hal
yang tidak normal pada payudara Berdasarkan tabel 4.3 dapat
(Olfah, dkk. 2013). dijelaskan bahwa dari 71 sampel di
Dari hasil kuesioner yang telah SMA Negeri 12 Padang didapatkan
dijawab oleh responden, kebanyakan bahwa persentase responden yang tidak
siswi tidak melakukan SADARI melakukan SADARI lebih besar
dikarenakan tidak mengetahui tentang persentasenya pada responden yang
langkah-langkah SADARI. Padahal berpengetahuan rendah yaitu 28 siswi
SADARI merupakan cara termudah (75,7%) dibandingkan yang
dan termurah untuk mengetahui adanya berpengetahuan tinggi yaitu 16 siswi
benjolan pada payudara yang (47,1%).
kemungkinan berkembang menjadi Setelah dilakukan uji Chi-square
kanker ganas. Ketepatan dan kebiasaan terhadap tingkat pengetahuan remaja
dalam melakukan SADARI akan putri tentang kanker payudara dengan
mempermudah dan mempercepat tindakan SADARI di dapat nilai p =
mengenali serta menyadari jika terdapat 0,013 (p < 0,05), maka dapat
suatu hal yang tidak normal pada disimpulkan ada hubungan tingkat
payudara. Sebaiknya SADARI mulai pengetahuan remaja putri tentang
dilakukan pada usia 20 tahun, hari ke 5 kanker payudara dengan Pemeriksaan
-7 setelah menstruasi, pada saat Payudara Sendiri (SADARI) di SMA
payudara tidak mengeras, membesar Negeri 12 Padang.
atau nyeri. Jika pada saat melakukan Hasil penelitian ini sama dengan
SADARI ditemukan benjolan atau hasil penelitian yang dilakukan oleh
keganjilan pada payudara, disarankan Raisa Rahmatika (2015) tentang
untuk konsultasi ke dokter untuk Hubungan Pengetahuan Tentang
melakukan pemeriksaan penunjang. Kanker Payudara Dengan Tindakan
SADARI Pada Mahasiswa Semester II

5 | STIKes Al-Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. 10, No. 1, Tahun 2021

DIV Kebidanan DI STIKES „Aisyiyah SIMPULAN


Yogyakarta Tahun 2015 dengan hasil Dengan demikian disimpulkan, jika
penelitian yaitu terdapat hubungan yang responden memiliki pengetahuan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan baik tentang kanker payudara maka
tentang kanker payudara dengan responden akan melakukan
tindakan SADARI, dimana nilai Pemeriksaan Payudara Sendiri
koefesien Spearman Rank sebesar 0,875 (SADARI) sebagai deteksi dini awal
dengan taraf signifikan (p) 0,000 dan dalam menemukan tanda-tanda
intreprestasi kekuatan hubungan dalam terjadinya kanker payudara. Sebaliknya,
kategori kuat. jika responden memiliki tingkat
Kanker payudara merupakan salah pengetahuan yang rendah tentang
satu kanker terganas yang mengancam kanker payudara maka responden tidak
serius dan menakutkan bagi kaum akan melakukan SADARI sebagai
wanita. Faktor penting dalam mengatasi deteksi dini awal dalam menemukan
atau mencegah terjadinya kanker adanya perubahan pada payudara yang
payudara yaitu adanya pengetahuan memicu terjadinya kanker payudara.
yang memadai tentang kanker payudara Namun, memilki pengetahuan baik
(Sitiatava, 2015). Menemukan kanker belum tentu dapat menunjang seseorang
payudara sedini mungkin dapat melakukan SADARI dengan baik sesuai
menekan angka kematian sebesar 25- dengan strukturnya.
30%. Salah satu metode menemukan
kanker payudara yaitu deteksi dini
kanker payudara yaitu Pemeriksaan DAFTAR PUSTAKA
Payudara Sendiri (SADARI) yang Abdullah, Nurhayati. dkk. 2013.
dilakukan pada hari ke 7-14 awal siklus “Hubungan Pengetahuan Tentang
menstruasi. Ketidakaturan dan jarang Kanker Payudara Dengan Cara
dilakukan dengan benar merupakan Periksa Payudara Sendiri Pada
masalah utama dalam pelaksanaan Mahasiswi Semester IV Program
SADARI (Hasibuan, dkk.2014). Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Sehingga faktor yang dapat Kedokteran Universitas SAM
mempengaruhi pembentukan Ratulangi”. Manado: Universitas
pengetahuan dengan sikap yang baik SAM Ratulangi. Vol. 1, No. 1, 4
yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan,
orang lain yang dianggap penting, Anggrainy, Rizka. 2017. “Hubungan
media massa, institusi dan faktor Pengetahuan, Sikap Tentang
emosional dalam diri. Ketepatan dan SADARI Dalam Mendeteksi Dini
kebiasaan dalam melakukan Kanker Payudara Pada Remaja”.
pemeriksaan payudara sendiri akan Pekanbaru: AKBID Helvetia. Vol.
mempermudah dan mempercepat 2, No. 2, 235
mengenali serta menyadari jka terdapat
suatu hal yang tidak normal pada Arikunto, Suharsimi. 2010. “Prosedur
payudara. Penelitian Suatu Pendekatan
Hasil tabulasi silang menunjukkan Praktik”. Jakarta: Rineka Cipta
bahwa ada hubugan yang signifikan
antara tingkat pengetahuan remaja putri Bidang pengendalian masalah kesehatan
tentang kanker payudara dengan dinas kesehatan kota Padang.
pemeriksaan payudara sendiri di SMA 2017. “Profil Kesehatan Kota
Negeri 12 Padang tahun 2018.

6 | STIKes Al-Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. 10, No. 1, Tahun 2021

Padang Tahun 2016”. Padang: Nursalam. 2013. “Metodologi


Dinas Kesehatan Kota Padang. Penelitian Ilmu Keperawatan”.
Jakarta Selatan: Salemba Medika
Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI.
2017. “Data dan Informasi Profil Olfah, Yustiana. dkk. 2013. “Kanker
Kesehatan Indonesia 2016”. Payudara & SADARI”.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Yogyakarta: Nuha Medika
RI.
Rahmatika, Raisa. 2015. “Hubungan
Emilda, dkk. 2015. “Hubungan Pengetahuan Tentang Kanker
Pengetahuan Remaja Putri Payudara Dengan Tindakan
Tentang Pemeriksaan Payudara SADARI Pada Mahasiswa
Sendiri (SADARI) di SMK Negeri Semester II DIV Kebidanan di
1 Langsa Tahun 2014”. Poltekkes STIKES „AISYIYAH
Kemenkes Aceh. Vol.8, No.2, YOGYAKARTA Tahun 2015”.
215-216 STIKES „Aisyiyah Yogyakarta.

Hasibuan, dkk. 2014. “Pengaruh Riwidikdo, Handoko. 2008. “Statistik


Pengetahuan Dan Motivasi Kesehatan”. Yogyakarta: Mitra
Terhadap Sikap Remaja Putri Cendikia.
Yang Melakukan Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) Satiatava, R.P. 2015. “Buku Lengkap
Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara”. Yogyakarta:
Kanker Payudara di SMA Negeri Laksana.
1 Marbau Kabupaten
Labuhanbatu Utara Tahun 2014”. Savitri, Astrid. 2015. “Kupan Tuntas
Fakultas Kesehatan Masyarakat Kanker Payudara, Leher Rahim
USU dan Rahim”. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.
Kementerian Kesehatan RI. 2015.
“INFODATIN. Situasi Penyakit
Kanker”. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.

Maryunani, Anik. 2016. “Manajemen


kebidanan terlengkap”. Jakarta:
Trans Info Media

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. “Ilmu


Perilaku Kesehatan”. Jakarta:
Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.


“Metodologi Penelitian
Kesehatan”. Jakarta: Rineka Cipta

7 | STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

You might also like