Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Word THT
Jurnal Word THT
Disusun oleh:
Hana F Z Jamaludin
2022-84-012
Pembimbing:
AMBON
2023
DAFTAR ISI
Judul Halaman
JURNAL ................................................................................................ 1
LAMPIRAN .......................................................................................... iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan
telinga tengah saat menyelam”. Tugas ini merupakan salah satu persyaratan dalam
menyadari sungguh bahwa tugas ini tidak luput dari kekurangan. Oleh sebab itu,
Penulis
Barotrauma Telinga Tengah saat Menyelam
telinga tengah dalam menyelam. Penyelaman dan Pengobatan Hiperbarik. 31 Maret 2021; 51
Pengantar: Barotrauma telingah tengah (MEBt) adalah komplikasi medis yang paling umum
terjadi pada penyelaman, yang menimbulkan resiko serius terhadap keselamatan penyelaman.
Mengingat prevalensi ini dan pertumbuhan industri selam yang terus berlanjut, diperlukan
Metode: Ini adalah penelitian survei. Kuesioner elektronik anonim didistribusikan kepada
penyelamatan Finlandia, dan badan warisan Finlandia; dan penyelam rekreasi yang terdaftar
sebagai anggota Asosiasi penyelam Finlandia yang dapat dihubungi melalui email (sekitar
dua pertiga dari semua anggota dan penyelam rekreasi di Finlandia). Hasil utama adalahb
prevalensi yang dilaporkan sendiri, karakteristik klinis, dan efek kesehatan dari MEBt saat
menyelam. Hasil sekunder adalah rasio odds (OR) yang disesuaikan untuk frekuensi MEBt
Hasil: Sebanyak 1.881 responden berpatisipasi dalam penelitian ini (tingkat respons 27%).
Secara total, 81% responden pernah mengalami MEBt saat menyelam. Dari mereka yang
terkena dampak, 38% telah menggunakan obat-obatan dan 1% telah menjalani prosedur
pembedahan terkait otorhinolaryngology karena MEBt. Faktor yang paling terkait dengan
MEBt adalah keberhasilan subyektif yang buruk pada manuver Valsava (‘kadang-kadang’ vs
Kesimpulan: MEBt umum terjadi pada penyelam rekreasi dan professional, dan
mempengaruhi 81% responden. Faktor risiko utama yang mungkin terjadi adalah
Pendahuluan
Barotrauma telinga tengah (MEBt) saat menyelam dianggap sebagai hasil dari fungsi tuba
Eustachius (ET) yang tidak memadai selama perubahan tekanan lingkungan yang cepat, dan
secara umum dianggap sebagai bentuk disfungsi ET (ETD) yang paling ringan. Gejala-gejala
yang timbul biasanya berupa sensai tekanan atau rasa sakit di telinga, gangguan pendengaran,
atau pendengaran tidak jelas, dan terkadang tinnitus. Jarang kondisi ini dapat bermanifestasi
sebagai vertigo alternobarik, fistula perilimfatik dan bahkan lebih jarang, pada kasus saraf
kranial VII pecah, sebagai baroparesis pada wajah. Komplikasi lebih lanjut yang sangat
jarang terjadi adalah fraktur tulang temporal (kemungkinan besar dihasilkan oleh dehiscent
tegmen tympani), yang menyebabkan gejala sisa intracranial berikutnya. Gejala-gejala ini
secara luas dianggap sebagai kelainan yang paling umum terjadi adalah semua pengobatan
dalam pengujian ruang tekanan hiperbarik pada rekrutmen Angkatan Laut Taiwan, angka
23,2% telah dilaporkan pada penyelam militer dalam kondisi perairan terbuka yang lebih
representatif. Selain itu, prevalensi yang lebih tinggi lagi (45,0%) telah dilaporkan diantara
penyelam rekreasi dengan angka yang semakin meningkat (71-72%). Jika
Mengingat besarnya skala industri selam, tingginya prevalensi MEBt saat menyelam, serta
terhadap kondisi ini perlu dilakukan. Dengan mengingat hal ini, tujuan utama dari penelitian
ini adalah untuk menentukan frekuensi, karakteristik klinis, dan efek kesehatan jangka
pendek MEBt saat menyelam. Tujuan sekundernya adalah untuk memeriksa faktor risiko
yang mungkin terjadi. Tujuan tersiernya adalah untuk memeriksa apakah paparan berulang
Metode
Penelitian ini dilakukan sesuai dengan Deklarasi Helsinki dan disetujui oleh Komite Etik
DESAIN STUDI
Literatur sebelumnya yang menjelaskan kuesioner tentang MEBt saat menyelam telah
ditinjau. Tak satu pun dari kuesioner yang diterbitkan dapat diterapkan secara langsung pada
tujuan penelitian, sehingga kuesioner baru dikembangkan oleh kelompok peneliti dengan
Kuesioner terdiri atas 22-55 pertanyaan (tergantung jawaban) yang dirancang untuk
memeriksa riwayat penyelaman dan medis responden serta frekuensi MEBt saat menyelam.
Selain itu, para responden ditanya tentang kemungkinan pengujian ruang tekanan,
karakteristik klinis dan kebutuhan mereka akan obat-obatan serta prosedur pembedahan yang
berhubungan dengan otorhinolaringologi (ORL) akibat MEBt. Terjemahan kuesioner dalam
Kuesioner dikirim secara elektronik melalui email kepada 7.060 penerima: penyelam
professional dari penjaga perbatasan Finlandia, layanan penyelamatan Finlandia, dan badan
warisan Finlandia; dan penyelam rekreasi yang terdaftar sebagai anggota Asosiasi Penyelam
Finlandia yang dapa dihubungi melalui email (kira-kira dua pertiga dari semua anggota dan
semua Penyelam rekreasi di Finlandia). Akusisi data dilakukan antara November 2018 dan
September 2019, terdiri dari email utama dan email pengingat berulang dengan interval
kurang lebih 1-2 bulan. Rincian lengkap akuisisi data disajikan di Lampiran 2.
ANALISIS STATISTIK
Semua analisis statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS Statistics for Windows, versi
25.0, 2017 (IBM Corp, Armonk, NY, USA). Nilai P-value dua sisi <0,05 ditafsirkan untuk
Statistik deskriptif disajikan dalam bentuk angka dan persentase untuk variable kategori dan
sebagai median dan rentang interkuartil (IQR) untuk variable kontinu. Data kategorik
dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney U atau uji Kruskal-Wallis yang sesui. Koreksi
yang terkait dengan MEBt saat menyelam. Variable yang dimasukkan dalam model adalah
jenis kelamin, jumlah tahun tahun menyelam, usia, indeks massa tubuh (BMI), alergi serbuk
sari, merokok, jumlah infeksi saluran pernapasan atas (URTI) per tahun, dan keberhasilan
subyektif dalam manuver Valsava dan Tonybee. Hasilnya disajikan sebagai rasio odds yang
disesuaikan (OR) dengan interval kepercayaan 95% (CI). Frekuensi MEBt dikotomikan pada
dua titik batas yang berbeda: antara “tidak pernah” dan setidaknya “secara sporadik”
menderita MEBt selama hidup; dan antara menderita MEBt hanya “secara sporadis” dan
setidaknya “kadang-kadang”. Dua titik batas yang terpisah ini dipilih untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik secara keseluruhan mengenai faktor-faktor yang terkait dengan
kondisi tersebut.
Hasil
Survei ini mencapai tingkat respons akhir sebesar 26,6% (1.881/7.060). Rincian sampel
penelitian dan frekuensi MEBt saat menyelam disajikan dalam Tabel 1 dan 2.
Secara keseluruhan, laki-laki merupakan mayoritas sampel penelitian, terdiri dari 79,8%
lainnya (76,8%) adalah penyelam rekreasi. Sebagian besar responden melaporkan sebagai
penyelam scuba (91,9%), beberapa melaporkan penyelaman teknis (18,3%) dan beberapa
penyelaman bebas (15,6%) sebagai jenis penyelaman masing-masing. Usia median (IQR)
adalah 43 (35-52) tahun, 44 (36-53) pada pria dan 41 (33-50) pada Wanita. Karakteristik
Keberhasilan subyektif dalam manuver Valsava dan Tonybee juga dinilai (lihat Tabel 2).
“tidak pernah” , sedangkan 51,9% melaporkan “hampir selalu” (tetapi tidak selama ISPA)
melaporkan berhasil “kadang-kadang” atau “tidak pernah”, 35,8% lainnya “hampir selalu”,
pelaporan 17,0% terakhir melaporkan keberhasilan “selalu” berhasil dalam manuver tersebut.
MEbt saat menyelam telah memengaruhi 80,7% sampel. Lebih dari setengah (61,2%)
responden melaporkan gejala “secara sporadis”, 15,5% lainnya “kadang-kadang”, dan 4,0%
lainnya “hampir selalu” atau “selalu” sambal menyelam. Proporsi responden yang tidak
pernah mengalami gejala adalah 20,5% pada laki-laki dan 14,7% pada perempuan, sedangkan
proporsi yang mengalami gejala minimal “kadang-kadang” adalah 17,4% pada pria dan
TELINGA TENGAH
Faktor yang terkait dengan frekuensi MEBt saat menyelam disajikan sebagai rasio odds (OR)
dan kepercayaan interval 95% pada Tabel 3. Keberhasilan subyektif yang buruk pada
manuver Valsava dan Tonybee keduanya sangat terkait dengan frekuensi MEBt, sedangkan
jenis kelamin perempuan dan jumlah ISPA yang tinggi per tahun sedikit terkait dengan
kondisi tersebut. Faktor-faktor seperti alergi, merokok, atau jumlah tahun penyelaman tidak
Tabel 2.
Barotrauma telinga tengah pada 1.881 penyelam. Data disajikan sebagai n (%). ISPA – infeksi saluran
pernapasan
Keberhasilan yang buruk dalam Valsava adalah variabel yang paling kuat terkait dengan
frekuensi MEBt saat mneyelam. Responden yang melaporkan berhasil dalam manuver
Valsava saja “kadang-kadang” atau “tidak pernah” memiliki ORyang disesuaikan sebesar
4,80 (95% CI 2,44-9,44) untuk mengalami MEBt setidaknya “secara sporadic” dan OR 11,56
Keberhasilan yang buruk dalam Tonybee juga dikaitkan dengan MEBT. Responden yang
masing-masing 1,83 (95% CI 1,32-2,53) dan 3,51 (95% CI 1,95-6,30) untuk setidaknya
yang melaporkan “selalu” berhasil dalam manuver. Secara keseluruhan, OR untuk mengalami
MEBt lebih sering meningkat seiring dengan menurunnya keberhasilan subyektif dalam
KLASIFIKASI ME BAROTRAUMA
Karakteristik MEBt dan keadaanya disajikan pada Tabel 4. Tabel tersebut melaporkan hasil
kuesioner dari responden yang terkena dampak MEBt (n = 1.518) dan dibagi menjadi tiga
Separuh (54,6%) responden pernah mengalami MEBt 1-9 kali, separuh lainnya 10-19 kali
(19,1%) atau 20 kali atau lebih (26,3%) sepanjang tahun. Jumlah peristiwa MEBt yang
dialami saat menyelam meningkat karena keberhasilan subyektif dalam Valsava (P< 0,001).
Gejala-gejala tersebut Sebagian besar muncul saat turun, 94,6% responden melaporkan gejala
terutama saat turun dan minoritas 14,3% terutama pada saat naik. Selain itu, gejala paling
sering muncul di perairan yang relative dangkal (dimana perbedaan tekanan relative paling
besar). Secara keseluruhan, 38,4% responden melaporkan gejala pada kedalaman air laut 0-4
meter, 43,1% pada kedalaman 5-9 meter, dan 18,4% pada kedalaman ≧ 10 meter.
Gejala MEBt bervariasi. Gejala seperti nyeri (80,0%) dan sensasi tekanan (52,2%) pada
telinga adalah paling umum, yang lain seperti gangguan pendengaran (5,9%) dan telinga
berdenging (4,7%) muncul lebih jarang. Di antara gejala lainnya, perforasi membrane timpani
telah dialami oleh 3,0% responden, sedangkan vertigo dan mual telah mempengaruhi
proporsi masing-masing 10,7% dan 1,7%. Sebagai catatan, vertigo (34,1% berbanding 6,5%,
P<0,001) dan mual (6,0% berbanding 1,0% P<0,001) lebih sering dilaporkan oleh mereka
Gejala lateralitas juga diperiksa. Gejala dilaporkan pada kedua telinga pada 43,4% kasus dan
pada satu telinga pada 22,8% kasus. Sisanya 33,8% responden tidak dapat menentukan
jumlah telinga yang terkena, proporsi yang menurun karena keberhasilan subyektif Valsava
menurun (P<0,001).
Tabel 3.
Analisis regresi logistik multivariat tentang faktor-faktor yang terkait dengan barotrauma
telinga saat menyelam. OR yang disesuaikan lebih dari 1 menunjukan peningkatan
kemungkinan mengalami MEBt dalam oenyelaman. BMI – Indeks massa tubuh; CI -interval
kepercayaan; OR – rasio peluang; ISPA – infeksi saluran pernapasan atas
Durasi gejala sangat bervariasi. Gejala biasanya menghilang dalam ≦2 menit pada 67,3%
kasus, antara 2-120 menit pada 22,7% kasus dan antara 2 jam-2 hari pada 6,7% kasus. Dalam
sisa 3,2% kasus, gejala biasanya berlangsung selama >2 hari dan umumnya, durasi gejala
meningkat seiring dengan menurunnya keberhasilan subyektif Valsava (P<0,001). Gejala
yang biasanya berlangsung selama > 2 jam lebih sering dilaporkan oleh mereka yang
Mayoritas, 56,1% melaporkan tidak ada perubahan kea rah mana pun, sedangkan 37,9%
menyelam mereka. Sebaliknya, 5,9% sisanya melaporkan saat ini mengalami lebih banyak
gejala daripada sebelumnya, dan proporsi responden tersebut meningkat karena keberhasilan
Efek Kesehatan dari MEBt disajikan pada Tabel 5. Tabel tersebut terdiri atas hasil kuesioner
dari responden yang terkena dampak (n = 1.518) dan dibagi menjadi tiga kategori
berdasarkan keberhasilan subyektif dalam Valsava. Penggunaan obat untuuk mengatasi gejala
dilaporkan oleh 37,5% penyelam yang terkena dampak. Sebanyak 27,5% melaporkan telah
menggunakan obat yang diresepkan dan 22,3% menggunakan obat yang tidak diresepkan.
Penggunaan semua obat meningkat seiring dengan menurunnya keberhasilan subyektif pada
Valsava (P<0,001).
Tabel 4.
Karakteristik barotrauma telinga tengah saat menyelam dan pengaruh keberhasilan subyektif dalam manuver
Valsava. Data disajikan dalam bentuk n (%) dan dianalisis menggunakan uji Fisher’s exact (dua sisi) dan Chi-
square. Koreksi Bonferroni diterapkan pada beberapa perbandingan. Setiap huruf subskrip (a,b, dan c)
menunjukan subset kategori yang proporsi kolomnya tidak berbeda secara signifikan satu sama lain pada tingkat
0,05. xxdata hilang dalam 582 kasus. TM – membrane timpani; ISPA – infeksi saluran pernapasan atas
Tabel 5.
Efek Kesehatan dari barotrauma telinga tengah saat menyelam dan efek keberhasilan subyektif dalam manuver
Valsava. Pengobatan mengacu pada penggunaan obat sebagai akibat dari gejala MEBt. Data disajikan dalam
bentuk n (%) dan dianalisis menggunakan uji Fisher’s exact (dua sisi) (dengan koreksi Bonferroni). Setiap huruf
subskrip (a dan b) menunjukan subset kategori yang proporsi kolomnya tidak berbeda secara signifikan satu
sama lain pada tingkat 0,05. BET – balon tuboplasty eustachius; ISPA – infeksi saluran pernapasan atas.
Prosedur pembedahan akibat gejala dilaporkan oleh 1,3% penyelam yang Tekena dampak.
Secara keseluruhan, enam responden (0,4%) telah menjalani miringotomi, dua (0,1%)
responden yang telah menjalani prosedur tampaknya meningkat seiring dengan menurunnya
Diskusi
PERBANDINGAN DENGAN PENELITIAN SEBELUMNYA
Dalam penelitian ini, keberhasilan subjektif dalam manuver Valsava dan Tonybee merupakan
faktor yang paling kuat terkait dengan MEBt saat menyelam. Meskipun pengukuran
timpanometri sebelum dan sesudah manuver Valsava (dan pengukuran sebelum dan sesudah
menelan, yaitu manuver Tonybee secara efektif) telah diteliti sebagai predictor MEBt
(otoskopik), tidak ada penelitian yang meneliti keberhasilan subjektif dalam manuver
Valsava atau Tonybee sehubungan dengan gejala MEBt secara khusus. Selain itu, dalam
penelitian ini, jenis kelamin perempuan dan jumlah ISPA yang tinggi per tahun dikaitkan
dengan MEBt (OR masing-masing 1,43 dan 2,11); keduanya telah dicatat sebelumnya
sebagai faktor risiko yang mungkin terjadi. Meskipun tidak ada hubungan yang terdeteksi
dengan merokok atau alergi serbuk sari, hubungan rhinitis alergi dan vertigo alternobarik
telah dilaporkan sebelumnya pada pasien dengan ETD (diduga terjadi melalui fenomena
Tonybee).
MEBt saat mneyelam dialami oleh 80,7% sampel, kurang lebih sejalan dengan laporan
sebelumnya: 23,9-52,1% penyelam rekreasi telah melaporkan gejala serupa di survei lain, dan
prevalensi 36,5-72,0% telah dilaporkan pada kursus menyelam beberapa hari, dan bahkan
barotrauma otoskopi, belum tentu merupakan gejala MEBt). Karena penelitian ini memeriksa
prevalensi MEBt seumur hidup (hingga saat ini) dalam penyelaman, angkanya tidak
mengherankan melampaui penelitian yang mencakup periode waktu yang lebih pendek.
Temuan yang berkaitan dengan kondisi dimana gejala muncul (fase penyelaman, kedalaman)
atau bagaimana gejala tersebut bermanifestasi (gejala, lateralisasi, durasi) belum pernah
Validitas eksternal dari hasil ini tentunya merupakan keterbatasan terbesar dari penelitian ini.
Karena populasi penelitian kami tidak terdiri dari seluruh populasi target (yaitu, semua
Penyelam rekreasi dan profesional di Finlandia) dan sampel penelitian hanya terdiri dari
26,6% dari populasi penelitian, hasilnya hampir tidak dapat dianggap mewakili semua
Penyelam yang beroperasi di Finlandia. Namun, penelitian ini (sejauh ini) adalah survei
terbesar pada ME barotraumas saat menyelam hingga saat ini, dan oleh karena itu merupakan
Mengenai validitas internal, data yang menggambarkan frekuensi, karakteristik klinis, dan
efek kesehatan dari MEBt dapat dianggap dapat diandalkan, sedangkan data yang berkaitan
dengan faktor risiko yang mungkin rentan terhadap beberapa bias, yang sebagian besar
mana keberhasilan yang buruk dalam manuver Valsava dan Toynbee dikaitkan dengan
frekuensi gejala. Asosiasi ini selanjutnya didukung oleh penerapan pedoman Bradford Hill
Kekuatan utama penelitian ini adalah ukuran sampelnya yang besar dan tingkat detail
mengenai pertanyaan yang diajukan kepada responden: belum ada penelitian sebelumnya
yang meneliti MEBt sambil menyelam dalam skala yang begitu besar dan tingkat yang
mendetail. Selain itu, anonimitas kuesioner merupakan kekuatan tambahan: tanpa risiko
yang melekat. Meskipun ini adalah batasan, banyak hasil penelitian yang dirancang untuk
diselidiki itu sendiri bersifat subyektif, sehingga batasan seperti itu tidak dapat dihindari.
Selain itu, efek kesehatan dari MEBt yang dicakup oleh kuesioner kami gagal memasukkan
efek jangka panjangnya, seperti gangguan telinga dan pendengaran permanen akibat MEBt
berulang. Selain itu, ada kemungkinan bahwa sebagian dari gejala, yang dikaitkan dengan
MEBt, sebenarnya merupakan akibat dari patologi lain seperti barotrauma telinga bagian
dalam atau penyakit dekompresi telinga bagian dalam. Terakhir, mengingat tingkat respons
Mengingat tingginya prevalensi dan terkadang gejala sisa yang berbahaya dari MEBt saat
menyelam, diperlukan metode yang andal untuk mengevaluasi pemerataan telinga tengah
ukuran sampel yang relatif kecil atau terutama berfokus pada barotrauma otoskopi (bukan
gejala). Selain itu, penelitian sebelumnya yang meneliti keberhasilan dalam manuver Valsava
atau Toynbee telah menunjukkan nilai prediksi yang buruk, meskipun penelitian ini juga
Komunitas penyelaman akan sangat diuntungkan dari alat prediksi yang cepat dan mudah
dilakukan di berbagai lingkungan (misalnya, pada penyelaman perahu selama beberapa hari)
dan yang dapat diandalkan untuk memprediksi MEBt bergejala (atau ketidakhadirannya) saat
menyelam. Sementara penelitian di masa depan harus fokus pada Penemuan alat semacam
itu, sebagian besar MEBt tampaknya muncul di kedalaman yang relatif dangkal dan oleh
karena itu, dalam beberapa kasus, penyelam dapat dengan mudah menguji fungsi ET-nya di
awal penyelaman, dan hentikan jika masalah pada pemerataan telinga tengah muncul.
Hubungan MEBt dengan keberhasilan seseorang dalam pemerataan tekanan dapat
menunjukkan bahwa mempraktikkan teknik ini mungkin merupakan cara yang efektif untuk
Kesimpulan
MEBt umum terjadi pada Penyelam rekreasi dan profesional yang memengaruhi 80,7% dari
sampel lebih dari 1.800 penyelam, dan paling sering terlihat saat turun pada kedalaman yang
relatif dangkal. MEBt sangat terkait dengan keberhasilan yang buruk dalam teknik
pemerataan tekanan, tetapi wanita dan mereka dengan jumlah URTI yang tinggi per tahun
juga tampaknya memiliki risiko yang meningkat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
menentukan apakah praktik teknik pemerataan tekanan dapat mencegah MEBt saat
menyelam. Ini dapat menawarkan cara yang efektif untuk mengurangi beban MEBt bagi