You are on page 1of 9

Bahasa Satire

PUSTAKA VolDalam
. XX, NMeme
o. 1 • Media
1 – 9 Sosial ........................................................................................ Ni Nyoman
P-ISSN
Ayu: Suciartini
2528-7508
E-ISSN : 2528-7516

BAHASA SATIRE DALAM


MEME MEDIA SOSIAL

Satire in
Social Media Meme

Ni Nyoman Ayu Suciartini


Institut Teknologi dan Bisnis ITB STIKOM Bali
Jalan Raya Puputan Renon Denpasar
Posel: uci_geg@yahoo.com

Abstrak
Gaya satire dipilih untuk mengungkapkan sindiran dan kritik secara eksplisit. Dalam gaya berkomunikasi di media
sosial, satire pun digunakan dalam pembuatan meme. Fokus penelitian ini adalah mengungkap bagaimana satire politik
diwacanakan dalam meme di media sosial. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih dalam bagaimana
wacana satire tersebut tertuang dalam teks-teks bergambar ataupun murni teks dalam meme media sosial. Penelitian ini
menjadi menarik karena gaya satire humor yang terdapat dalam meme menjadi respons politik, ekonomi, pendidikan,
budaya, dan lain-lain yang efektif, absurd, yang mampu menggeser, menghilangkan, kemudian membalikkan dan
memunculkan wacana baru. Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough yang memiliki
identifikasi bahwa wacana dapat berupa rangkaian ujar secara lisan dan tulisan atau rangkaian tindak tutur. Melalui
analisis ini ditemukan bahwa satire dalam meme di media sosial digunakan dalam bentuk menyindir dan mengkritik hal-
hal yang sedang viral dan bagaimana isu tersebut memengaruhi media sosial hingga dunia senyatanya. Meme dilihat
bukan sebagai teks yang diam, pasif, dan selesai begitu diproduksi. Sebaliknya, meme adalah strategi yang dinamis dan
bergerak, lewat satire.

Kata kunci: satire, meme, media sosial

Abstract
The satire style was chosen to express satire and criticism explicitly. In the style of communicating on social media,
satire is also used in making memes. The problem with this research is how is satire language in meme culture on
social media? The focus of this research is to reveal how political satire is discussed in memes on social media. The
purpose of this study is to examine more deeply how the satire discourse is contained in pictorial texts or purely texts in
social media memes. This research is interesting because the satire humor style contained in memes becomes an
effective, absurd political, economic, educational, cultural, and other response that is able to shift, eliminate, then
reverse and bring up new discourses. This study uses a critical discourse analysis by Norman Fairclough which has an
identification that the discourse can be a series of verbal and written words or a series of speech acts. With this knife of
analysis, it was found that satire in memes on social media is used in the form of satire and criticism of things that are
being viral and how these issues affect social media to the real world. Memes are not seen as silent, passive, and
finished texts as they are produced. Memes, on the other hand, are dynamic and moving strategies, through comedy-
satire.
Keywords: satire, meme, social media

Pendahuluan pemakainya. Bahasa memegang peranan penting


Bahasa memiliki kekuatan yang bisa dalam menentukan kesuksesan sebuah
diibaratkan sebagai dua sisi mata uang. Di satu komunikasi. Penting kiranya memahami
sisi, bahasa dapat menjadi daya tarik seseorang. pemakaian bahasa yang ditunjang oleh bahasa
Di sisi lain, bahasa dapat menjadi bumerang bagi nonverbal agar komunikasi dapat berjalan dengan

1
PUSTAKA Vol. XX No. 1 • Pebruari 2020

efektif dan terarah. Dalam hal menyampaikan dianggap ampuh untuk menyampaikan kritik atau
kritik pun, bahasa memegang peranan penting. sindiran. Hal ini menjadi menarik sebab
Tidak melulu kritik harus disampaikan dengan penggunaan bahasa satire ini membuat munculnya
bahasa yang keras cenderung kasar. Kritik akan diksi atau pilihan kata, kalimat, jargon, yang viral
lebih efektif jika disampaikan lewat bahasa yang dan fenomenal di masyarakat. Hal ini menarik
santai, lugas, tetapi tetap mengena sebagai sebuah untuk diteliti sebab meme di media sosial dapat
kritik atau sindiran kepada pihak-pihak tertentu. menjadi sindiran, kritikan juga hiburan terkait
Namun, banyak orang yang kurang dapat dengan beragam hal yang sedang viral.
membungkus bahasa dalam penyampaian kritik
agar tidak terkesan menggurui atau menjatuhkan. Untuk mendukung penelitian ini
Banyak alternatif penggunaan bahasa yang santun dgunakan kajian pustaka berupa penelitian sejenis.
dalam mengkritik atau menyindir. Salah satu di Penelitian terdahulu terkait dengan penggunaan
antaranya, yaitu dengan memanfaatkan bahasa bahasa satire pernah dilakukan dengan judul
satire sebagai gaya dalam mengkritik sesuatu. Satire Politik dalam Lagu “Andai Ku Gayus
Tambunan” memaparkan bahwa pesan satire
Tulisan dengan nada mengkritik dapat dalam lagu “Andai Ku Gayus Tambunan” ini
disampaikan, baik dalam bentuk kalimat pendek setidaknya mengangkat tiga hal penting. Pertama,
maupun panjang di media online, media sosial, tentang ketidakberdayaan masyarakat kelas
atau jejaring lainnya yang dirasakan efektif dan proletar berhadapan dengan ketidakadilan hukum.
bermanfaat. Media komunikasi yang terbaru yang Kedua, masalah moralitas dan skandal terselubung
digunakan sebagai penyampaian kritik atau aparat penegak hukum dan pemilik kekuasaan.
persemaian ide lainnya yang sedang hangat Ketiga, adanya hubungan antara struktur
digeluti, yaitu penggunaan kritik lewat gaya kekuasaan yang korup dan tuntutan publik.
meme. Penelitian lainnya, yaitu penelitian berjudul
“Wacana Satire Politik dalam Situs Mojok.co
Penelitian ini berfokus pada yang menyatakan bahwa gaya penulisan di situs
mengeksplorasi wacana dalam bentuk meme mojok.co ini memang bernada satire, menghibur
yang bersifat satire. Peneliti memilih meme di dan terdapat banyak kritik. Setiap kontributor
media social sebagai sumber data sebab meme yang menulis wajib mengikuti gaya satire yang
dianggap efektif sebagai media komunikasi yang diusung berdasarkan isu-isu tertentu. Berdasarkan
berisikan sifat jenaka dan sarat akan kritikan atau penelitian terdahulu sebagai kajian literatur
sindiran yang kreatif. Dalam hal ini wacana yang terdahulu, penelitian dengan judul “Bahasa satire
diteliti adalah wacana dalam meme di media dalam kultur meme di media sosial” ini memiliki
sosial. kebaharuan dan penting dilakukan. Perbedaan
Meme dikenal luas di media sosial penelitian ini terletak pada objek penelitiannya,
menampilkan kombinasi antara gambar foto, yaitu mengangkat satire dalam meme yang beredar
gabungan gambar dengan teks, kartun dengan di media sosial. Berdasarkan latar belakang yang
teks, atau jenis lainnya yang kerap menyindir telah diuraikan, dapat dirumuskan masalah, yaitu
sesuatu yang sedang menjadi perbincangan bagaimanakah analisis bahasa satire dalam meme
hangat di dunia maya. Meme merupakan di media sosial? Fokus penelitian ini adalah
respons kreatif yang diciptakan oleh kalangan mengungkap bagaimana satire politik
tertentu yang mungkin merasa gerah atau diwacanakan dalam meme di media sosial.
perasaan lainnya yang dicurahkan dalam bentuk Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
parodi atau komedi tertentu untuk menanggapi mengkaji lebih dalam bagaimana wacana satire
isu hangat yang sedang terjadi. tersebut tertuang dalam teks-teks bergambar
Meme yang beredar di media sosial ataupun murni teks dalam meme media sosial.
sungguh menggelitik dan layak untuk dikaji Penelitian ini menjadi menarik karena gaya satire
sebagai sebuah media penyampaian kritik yang humor yang terdapat dalam meme menjadi
sangat efektif, terlebih lagi didukung dunia digital respons politik, ekonomi, pendidikan, budaya, dan
yang serba cepat, serba viral. lain-lain yang efektif, absurd, yang mampu
menggeser, menghilangkan, kemudian
Bahasa satire kini banyak ditemukan, membalikkan dan memunculkan wacana baru.
khususnya di media sosial sebagai media yang Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis

2
Bahasa Satire Dalam Meme Media Sosial ........................................................................................ Ni Nyoman Ayu Suciartini

Norman Fairclough. Penelitian ini menggunakan Dalam penelitian ini digunakan metode
rancangan penelitian kualitatif yang memaparkan dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan
secara terperinci terkait dengan objek penelitian. salah satu metode pengumpulan data kualitatif
dengan melihat atau menganalisis dokumen-
Penelitian ini menggunakan metode dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau
penelitian kualitatif dengan analisis wacana kritis oleh orang lain. Dokumentasi merupakan salah
Norman Fairclough. Pandangan Fairclough satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif
mengenai analisis wacana kritis adalah bagaimana untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang
bahasa menyebabkan kelompok sosial yang ada subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen
bertarung dan mengajukan ideologinya masing- lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh
masing. Pandangan Fairclough terbagi atas tiga subjek yang bersangkutan berupa ungkapan satire
tradisi, yaitu (1) dimensi tekstual dan sarkasme. Dalam hal ini peneliti mencatat
(mikrostruktural), (2) dimensi kewacanaan dengan teliti ungkapan satire dan sarkasme yang
(mesostruktural), dan (3) dimensi praktis sosial terdapat dalam meme yang beredar di media
budaya (makrostruktural). Penelitian ini ingin sosial. Kemudian menganalisis dengan dibantu
mengeksplorasi wacana mengenai isu yang kajian pragmatik sebagai analisisnya. Adapun
diproduksi culture meme di media sosial. Dalam jenis data yang dikumpulkan melalui teknik
analisis wacana dibongkar makna yang terdapat pengumpulan data, yaitu kata atau kalimat yang
dalam meme melalui dimensi tekstual. Analisis mengandung bahasa satire. Adapun jenis data
tingkat makro yang didasarkan pada pendapat yang dikumpulkan melalui teknik pengumpulan
bahwa konteks sosial yang ada di luar media yang data, yaitu kata-kata atau kalimat yang
memengaruhi bagaimana wacana yang ada ada merepresentasikan gaya bahasa satire dalam
dalam media. kultur meme di media sosial, baik instagram,
Sebagai penelitian yang bersifat facebook, twitter, maupun lainnya. Teknik
deskriptif-kualitatif, penelitian ini tidak pengumpulan data ini memberikan arahan bagi
menggunakan hipotesis sebagai jawaban alternatif peneliti dalam memperoleh data yang kemudian
terhadap permasalahan yang diajukan disusul dengan cara-cara menyusun alat bantunya,
sebagaimana yang lazim dilakukan dalam yaitu instrumen penelitian (Emzir, 2010). Data
penelitian kuantitatif. Namun, hipotesis itu hidup yang diperlukan untuk menjawab permasalahan
dalam pikiran peneliti yang digunakan sebagai yang dipecahkan adalah tuturan, kata, kalimat,
tuntunan dalam melakukan penelitian ini. gaya bahasa, gesture yang merepresentasikan
Landasan teoretis dalam kajian pustaka tidak gaya bahasa satire. Instrumen penelitian juga
dimaksudkan sebagai dasar yang mengikat gerak digunakan untuk mendukung teknik pengumpulan
peneliti, juga tidak bermuara pada hipotesis data dalam penelitian ini. Pemilihan instrumen
alternatif tertentu yang perlu diverifikasi dengan ditujukan untuk menunjang penggunaan metode
data empiris. Teori yang disajikan lebih berfungsi dalam pengumpulan data. Instrumen penelitian
sebagai dasar berpijak dan bekal wawasan yang adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
memandu peneliti dalam menggeluti objek peneliti dalam mengumpulkan data agar kegiatan
penelitiannya. penelitian berjalan lancar dan sistematis
(Arikunto, 2006:160). Alat atau fasilitas ini
Berdasarkan rancangan penelitian ini, ada penting bagi kegiatan penelitian. Tujuannya untuk
lima pokok yang dilakukan, yaitu (1) merumuskan mempermudah kerja peneliti, dalam arti peneliti
masalah, (2) menentukan jenis data yang lebih cermat, lengkap, sistematis, dan
diperlukan, (3) menentukan prosedur menghasilkan yang terbaik.
pengumpulan data, (4) menentukan prosedur
pengolahan data, dan (5) menarik simpulan. Analisis data dalam penelitian ini
Sesuai dengan rancangan penelitian kualitatif, menggunakan prosedur analisis data kualitatif.
maka dalam menentukan subjek dan objek Secara umum analisis data dengan menggunakan
penelitian dijabarkan sebagai berikut. Subjek model tersebut mencakup tiga tahapan, yaitu (1)
dalam penelitian ini adalah meme di media sosial, reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) verifikasi
sedangkan objek penelitiannya adalah bahasa atau penarikan simpulan. Ketiga tahapan tersebut
satire yang digunakan, baik dari segi pilihan kata saling berinteraksi, berawal dari pengumpulan
(diksi) maupun kalimat. data dan berakhir pada selesainya penulisan

3
PUSTAKA Vol. XX No. 1 • Pebruari 2020

laporan penelitian. Semua tahapan tersebut semua masyarakat Indonesia yang sudah
memiliki keterkaitan proses satu dengan yang memenuhi persayaratan untuk dapat
lainnya. menggunakan hak pilihnya dengan datang ke
tempat pemilihan. Hal ini dikampanyekan agar
Indonesia mendapatkan pemimpin terbaik.
Hasil dan Pembahasan Dilihat dari segi diksi yang dipilih, yaitu
Meme culture merupakan fenomena baru ratusan purnama yang seolah melekat merek film
dalam dunia ilmu komunikasi, khususnya ketika tertentu dianggap ampuh untuk menyerukan
dunia digital dan dunia maya hadir sebagai media sesuatu oleh sang pembuat meme.
dalam penyampaiannya yang serba cepat, serba
instan. Meme sangat diminati dan dinikmati oleh Gaya bahasa satire juga tak luput
berbagai kalangan karena kemudahan bahasa dan disematkan pada meme di atas. Penggunaan
mengandung unsur jenaka di dalamnya. Menurut kalimat yang fenomenal dalam salah satu adegan
KBBI, meme adalah ide, perilaku, atau gaya yang film Ada Apa dengan Cinta 2 tampak menjadi
menyebar dari satu orang ke orang lain dalam sindiran tertentu. Nunggu ratusan purnama aja
sebuah budaya. Atau bisa juga cuplikan gambar nyesek. Masak udah nunggu 5 tahun gak lo
dari acara televisi, film, dan sebagainya atau seriusin? Kalimat ini menyindir sekaligus
gambar-gambar buatan sendiri yang dimodifikasi menyerukan kepada generasi, khususnya generasi
dengan menambahkan kata-kata atau tulisan- muda dan yang hendak golput. Pemilihan presiden
tulisan untuk tujuan melucu dan menghibur. berlangsung lima tahun sekali ini harus dirayakan
Meme sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun dengan penuh kesadaran bahwa Indonesia
yang lalu. Namun, belum banyak yang membutuhkan pemimpin terbaik di negeri ini.
mengetahui maksud atau makna sebenarnya yang Sayang sekali jika warganya tidak menggunakan
terdapat di meme sehingga dapat menunjang kita hak pilih tersebut. Pemilihan umum merupakan
dalam berkomunikasi. hal yang serius sebab menentukan nasib bangsa
dan rakyat selama lima tahun ke depan. Jika salah
Berikut beberapa meme di media sosial memilih pemimpin, rakyatlah yang akan rugi atau
yang mengandung makna satire dalam kalimat sengsara. Dengan padu padan gambar adegan
atau diksi yang dipilih oleh sang pembuat meme di Rangga dan Cinta yang beradu debat semakin
media sosial, baik instagram, facebook, twitter, membuat satire dalam meme di atas tampak sangat
berita online, maupun lainnya. nyata. Satire sindirian sekaligus pengingat bahwa
pesta demokrasi sebentar lagi akan berlangsung
dan saatnya menetukan suara.

Data1
Meme pada data nomor 1 ini beredar di Data 2
media sosial tepat dua hari sebelum pemilihan Meme ini dibuat sebagai calon presiden
presiden secara langsung tahun 2019. Konteks dan wakil presiden tandingan yang sejatinya
yang melatarbelakangi kemunculan meme di atas, hanya dimaksudkan untuk menghibur dunia
yaitu mencegah adanya pemilih yang golput serta perpolitikan yang sedang tegang-tegangnya.

4
Bahasa Satire Dalam Meme Media Sosial ........................................................................................ Ni Nyoman Ayu Suciartini

Kehadiran capres dan cawapres imajiner, putus tanpa banyak hal yang perlu diselesaikan.
yaitu pasangan Nurhadi Aldo memang dibuat Jika saja dalam pemilihan presiden atau pimpinan
untuk meneduhkan suasana politik di Indonesia. lainnya, ternyata tidak cocok dengan kehendak
Meme Nurhadi Aldo ini beredar luas di dunia rakyat di tengah jalan, dapat putus atau
maya. Isinya adalah kampanye dengan bahasa- diberhentikan seketika tanpa banyak riuh.
bahasa politikus, tetapi bisa membuat seseorang
menertawakan dirinya sendiri. Meme
kampanyenya pun sangat menggelitik. Banyak hal
konyol dan bernada satire yang turut meramaikan
pertarungan politik pada tahun 2019. Kutipan
meme di atas adalah salah satu di antaranya.
Bahasa yang digunakan dalam meme nomor 2
bernada satire, yaitu terdapat sindiran kepada
wakil rakyat yang banyak berjanji, tetapi setelah
terpilih, kadang melupakan janji tersebut. Bahasa
yang dipilih pada akhirnya yang bermaksud untuk
menyindir, yaitu sebagai capres pilihan saya
tidak berjanji. Kalimat tersebut bernada gaya Data 3
bahasa satire sebagai fungsi sindiran. Sindiran
terhadap wakil rakyat, baik dalam pemilihan Dipandang dari segi analisis teks,
presiden, DPR, DPRD, maupun pimpinan di khusunya dalam pilihan kata atau diksi, meme
tingkat lokal lainnya. nomor tiga ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Indonesia sempat gempar dengan adanya kabar
Meme nomor dua berdasarkan analisis penganiayaan terhadap aktivis perempuan era
diksi dan kalimatnya, secara implisit tahun 1998, yaitu Ratna Sarumpaet. Ratna
menyampaikan bahwa tidak ada calon pemimpin menyatakan bahwa dirinya dikeroyok oleh
yang berkampanye tidak dengan janji atau beberapa orang yang tidak dikenal. Berita
berjanji. Semuanya mengumbar janji manis agar penganiayaan itu cepat tersebar dan mengundang
dapat simpati rakyat untuk melanggengkan kuasa simpati seluruh rakyat Indonesia. Kondisi wajah
atau merebut kursi pimpinan. Di antara yang Ratna yang babak belur menjadi kekhawatiran
berjanji tersebut, banyak yang menepati. Namun, tersendiri. Akhirnya, banyak politisi, pemimpin
tidak sedikit pula yang akhirnya ingkar terhadap menyatakan keprihatinan dan mengecam aksi
janji tersebut. Untuk itu, kehadiran media sosial brutal tersebut. Hingga konferensi pers di mana-
dapat menjadi tempat merekam segala bentuk mana dikampanyekan bahwa siapa pun dalang
janji, segala bentuk kampanye yang dilakukan pengeroyokan Ratna Sarumpaet akan diganjar
oleh para calon. Jika nanti ada janji yang belum dengan hukuman yang tidak main-main. Namun,
ditepati atau ada janji yang diingkari, hal itu akan sayang seribu saying setelah dilakukan
dimunculkan kembali oleh netizen, baik dalam penyelidikan, kabar tersebut ternyata hanya hoaks
bentuk meme, slogan, maupun yang lainnya. yang disebar oleh Ratna dan pendukungnya. Luka
Pilihan bahasa yang lain, yaitu Kita jalani saja lebam yang ditunjukkan Ratna ternyata bukan
dulu, siapa tahu cocok adalah gaya bahasa satire hasil pengeroyokan, melainkan hasil operasi
yang bermaksud untuk menghibur. Dalam meme plastik yang dilakukan Ratna. Kabar hoaks ini pun
ini ada semacam persamaan antara pemilihan sangat disayangkan oleh masyarakat dan
presiden dengan pemilihan pacar atau suami istri ditanggapi nyinyir oleh masyarakat Indonesia.
dalam sebuah hubungan. Hal ini tentu Banyak meme bermunculan. Semuanya bernada
menggelitik. Jika cocok, seseorang dapat menjalin satire yang menggelitik. Salah satu di antaranya,
hubungan yang mesra dan kekal. Begitu pula yaitu meme di atas. Pilihan kalimat yang
sebaliknya. Hal ini tentu dimaknai sama dengan digunakan, yaitu seberapa hebat lo? Kemarin gue
pemilihan presiden yang langsung dipilih oleh operasi plastik, satu negara gue bohongin. Gaya
rakyat dengan hati nurani, tanpa pemaksaan agar bahasa satire ini bermaksud menyindir Ratna dan
mesra dan selaras dengan rakyat. Bedanya, ketika kubunya yang telah melakukan pembohongan
menjalin sebuah hubungan asmara, jika tidak publik. Entah apa motif di balik berita bohong
cocok, di tengah jalan dapat langsung bubar atau yang sengaja disebarnya, publik menjadikan kasus

5
PUSTAKA Vol. XX No. 1 • Pebruari 2020

ini sebagai hal konyol dan ditertawakan banyak saudara untuk ambil alih kekuasaan apalagi
pihak. Meme di atas juga bermaksud membentuk dinasti.
mengingatkan publik bahwa memproduksi dan
menebar berita bohong itu tidak ada gunanya,
malah akan menurunkan harga diri seseorang dan
dapat menyebabkan kehancuran dan perpecahan
bangsa.

Data 4
Meme ini diunggah di salah satu akun
media online. Meme ini memuat bahasa satire
dalam kalimat sindiran berikut Hayoo, ndak usah Data 5
pingin. Kamu konsen aja jualan martabak.
Konteks yang melatarbelakangi pembuatan meme Meme di atas memang tidak secara
ini terkait dengan kebiasaan atau kecenderungan eksplisit memuat bahasa satire di dalamnya.
pemimpin tinggi di negeri ini menggunakan Namun, tulisan koruptor semuanya dalam kertas
kekuasaannya untuk sebesar-besarnya suara yang hendak dicoblos nantinya seakan
kepentingan dirinya sendiri dan keluarganya. mengatakan satire dalam bentuk sindiran. Konteks
Tidak jarang yang menjadi pucuk pimpinan yang melatarbelakangi pembuatan meme ini
seakan menghendaki dinasti kepemimpinan dan adalah terkait dengan keadaan yang
kelanggengan kekuasaan. Di Indonesia sendiri memungkinkan seorang narapidana kasus korupsi
banyak dijumpai jika sang ayah adalah politisi, ternyata masih dan dapat memiliki hak untuk
pemimpin negeri, atau pemimpin daerah, anaknya dipilih kembali dan mengikuti pemilihan umum.
pun ikut terjun dalam politik dan menjadi Pembuat meme merasa bahwa hal tersebut tidak
penguasa nantinya. Namun, kecenderungan adil. Jelas-jelas sang calon telah memiliki citra
tersebut seolah dibantah oleh kepemimpinan yang kurang baik, apalagi terlibat kasus korupsi,
Presiden Jokowi yang meminta anak-anaknya, maka dianggap tidak pantas untuk dipilih kembali
salah satu di antaranya Gibran Raka untuk tetap menjadi pemimpin. Bahkan, untuk pimpinan
menjalankan apa yang dipilihnya terdahulu, yaitu dusun sekali pun. Ada juga partai yang tetap
berwirausaha, berjualan martabak. Meme di atas percaya diri memamerkan foto calonnya yang
menyatakan sindiran, baik kepada pejabat jelas-jelas telah tersiar pernah memakai rompi
terdahulu maupun yang akan datang bahwa oranye dari KPK. Hal ini tentu dipandang tidak
jabatan tinggi bukan berarti harus memaksakan sesuai dengan misi penuntasan korupsi hingga ke
sanak saudara untuk menduduki jabatan akar-akarnya. Siapa yang dapat menjamin bahwa
setelahnya. Jika dipandang mampu, kemungkinan yang pernah jadi pesakitan kasus korupsi, begitu
keluarga atau keturunan pemimpin negeri bisa jadi terpilih akan meniadakan sifat-sifat curang dan
dikehendaki rakyat. Namun, bukan atas culasnya sebagai koruptor? Untuk membendung
kehendaknya sendiri memaksa anak atau sanak kembali terpilihnya calon mantan koruptor, dibuat
meme dengan menyebut bahwa semua foto dalam

6
Bahasa Satire Dalam Meme Media Sosial ........................................................................................ Ni Nyoman Ayu Suciartini

kertas suara adalah koruptor. Dengan gaya bahasa orang yang sama, apakah akan ada penyelesaian?
satire tersebut, pihak-pihak terkait diharapkan Bukankah yang terlapor dan melaporkan memiliki
dapat tersadar dan dapat menentukan pilihan pemikiran dan jiwa yang sama, satu orang?
terbaik untuk memimpin negeri ini.

Data 7
Data 6
Pemilihan Umum 2019 memang menyita
Gaya bahasa satire dalam meme di atas perhatian masyarakat luas. Banyak yang terpecah
tampak dalam kalimat bahkan paragraf yang karena politik. Banyak juga yang menjadikan
dibentuk oleh sang penulis. Konteks yang politik sebagai bahan perbincangan yang lebih
melatarbelakangi munculnya meme ini adalah penting daripada apa pun. Masyarakat awam
terkait dengan rangkap jabatan, rangkap tiga politik, masyarakat kelas menengah ke bawah
sekaligus yang terjadi pada sosok Edy juga berbicara soal politik. Hingga civitas
Rahmayadi. Edy memenangi Pilgub Sumut 2018 akademika pun dituntut paham terhadap isu-isu
dan dilantik Presiden Joko Widodo di Istana politik dan tidak jarang menjadikannya topik
Negara, Jakarta Pusat, pada 5 September 2018. dalam setiap mata kuliah. Meme di atas sengaja
Per hari itu, Edy double job sebagai Ketum PSSI. dibuat untuk menyatakan keadaan tersebut. Bukan
Edy menegaskan rangkap jabatannya tidak hanya jurusan sosial politik yang berbicara
mengganggu pemerintahan Sumut. Soal rangkap tentang politik, jurusan-jurusan lain, termasuk
jabatan Edy, Kemendagri pernah mengimbau akuntansi pun membahas urusan politik. Ada yang
kepala daerah tidak menjadi pengurus di induk pro dan kontra terkait dengan menghadirkan
olahraga. Kemendagri mengatakan bahwa kepala sajian politik ke dalam kelas atau kampus. Yang
daerah harus sepenuh hati pro tentu mendukung dengan alasan bahwa
mempertanggungjawabkan jabatannya. Seiring generasi muda harus memahami situasi politik di
dengan berjalannya waktu, desakan agar Edy Indonesia dan mulai menentukan sikap terlepas
mundur dari Ketum PSSI bermunculan. Salah satu apa pun jurusan ataupun mata kuliahnya. Yang
di antaranya dengan tagar Edy Out di medsos, kontra akan menolak sebab politik tidak dapat
menyusul hasil buruk timnas Indonesia di Piala dimasukkan dalam pendidikan. Politik dan
AFF 2018. Tim Garuda gagal melaju ke babak pendidikan merupakan dua hal yang jauh dan
semifinal setelah hanya menempati peringkat tidak saling berhubungan.
keempat di Grup B. Meskipun tekanan terus
berdatangan kepadanya, Edy menegaskan tak
akan melepas jabatan sebagai Ketum PSSI.
Peristiwa rangkap jabatan ini sangat riuh
ditanggapi oleh netizen. Keinginan Edy untuk
tidak melepaskan satu jabatan pun akhirnya
membuat citranya kurang baik dan menimbulkan
kekacauan di ketiga tempat yang dipimpinnya.
Kalimat satire yang dimaksud dalam meme di
atas, yaitu satu orang bernama Edy melapor
kepada orang yang sama bernama Edy, tetapi
dengan jabatan yang berbeda. Jika lapor dengan

7
PUSTAKA Vol. XX No. 1 • Pebruari 2020

Simpulan
Pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa dalam kultur meme politik di media sosial
yang tersebar tersebut mengandung gaya bahasa
satire yang berfungsi untuk menyindir, mengkritik
dengan humor. Penggunaan bahasa dan kalimat
yang dipilih benar-benar menggelitik sesuai
dengan karakteristik meme yang sesungguhnya.
Dengan adanya alat komunikasi meme dalam
dunia digital seperti pembuatan meme ini, wadah
kreativitas mengkritik lebih terbuka dan lebih
bervariasi. Meme dapat menjadi humor juga bahan
perenungan atas kenyataan yang terjadi. Oleh
karena itu, meme menjadi respons baru atas
peristiwa-peristiwa nasional, khususnya dalam
politik. Meme memperjelas sikap kritik dan
sindiran, tetapi dapat pula menghasilkan sindiran
Data 8 dan kritik dalam humor.

Dalam kontestasi politik 2019, meme


politik yang tersebar di media sosial cenderung Daftar Pustaka
mengangkat bahasa satire yang cukup
menggelitik. Seperti salah satu meme di atas yang Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian :
dimuat dalam media sosial instagram Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI.
mengandung gaya bahasa satire. Kalimat yang Jakarta: PT Rineka Cipta.
dipilih seperti Selamat untuk kemenangan
Prabowo Sandi berhasil menjadi runner up di Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004.
Pilpres 2019 merupakan satire yang bermaksud Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Edisi
menyindir. Pilihan kata runner up di meme Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
tersebut menyatakan bahwa kubu Prabowo Sandi Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan:
memang menang, tetapi menjadi juara kedua Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:
dalam Pemilihan Presiden 2019. Konteks yang Rajawali Press.
melatarbelakangi kemunculan meme di atas, yaitu
klaim kemenangan sepihak yang dilakukan oleh Eriyanto. 2001. Analisis Wacana. Yogyakarta:
pihak terkait terhadap hasil pemilu. Padahal, Lkis.
dalam hitungan cepat, kubu terkait dinyatakan Fairclough, Norman. 1995. Critical Discourse
kalah. Salah satu kubu belum dapat menerima Analysis: The Critical Study of Language.
kekalahan, malah mendeklarasikan kemenangan Harlow: Pearson.
sepihak tersebut dan menyatakan kemenangan
dengan cara yang berlebihan. Banyak netizen di Haryatmoko. 2016. Critical Discourse Analysis
dunia maya yang berkomentar bahwa pasangan (Analisis Wacana Kritis): Landasan
tersebut tidak siap menerima kekalahan dan Teori, Metodologi, dan Penerapan.
sangat ambisius untuk menjadi presiden Jakarta: Rajawali Pers
Indonesia. Karena geram dengan deklarasi Kunia, Dedi. 2012. Media dan Politik.
kemenangan sepihak tersebut, tanpa menunggu Yogyakarta: Graha Ilmu.
pengumuman yang nyata dan terpercaya, netizen
ramai-ramai mengucapkan selamat dengan nada Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa.
satire, menyindir. Selamat menjadi juara kedua, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
selamat atas kekalahan yang berulang, serta meme Pahrun, Rendy Wadipalapa. 2015. “Meme Culture
selamat lainnya yang menyatakan arti sebaliknya, & Komedi-Satire Politik: Kontestasi Pemilihan
yaitu kegagalan. Presiden dalam Media Baru”. Jurnal Ilmu

8
Bahasa Satire Dalam Meme Media Sosial ........................................................................................ Ni Nyoman Ayu Suciartini

Komunikasi VOLUME 12, NOMOR 1, Juni 2015: Sumarsono. 2011. Sosiolinguistik. Yogyakarta:
1—18. Pustaka Pelajar.
Rahmiati, Dyah. 2011. Satire Politik dalam Lagu Sumarsono dan Paina Partana. 2002.
“Andai Ku Gayus Tambunan”. Jurnal JP Sosiolinguistik. Yogyakarta: Penerbit Sabda.
Komunikasi.
Suciartini, Ayu Ni Nyoman. 2019. “Analisis
Suhardi, B. 1996. Sikap Bahasa: Suatu Telaah Bahasa Satire dalam Pertarungan Politik 2019”.
Eksploratif atas Sekelompok Sarjana dan Jurnal Sirok Bastra Vol.7 Nomor 01 Juni 2019.
Mahasiswa di Jakarta. Depok: Fakultas
Suminar, Agustina. 2017. “Wacana Satire Politik
Sastra UI.
dalam Situs Mojok.co”.

You might also like