Professional Documents
Culture Documents
Wildan Prapassel - F1D114025 (Skripsi)
Wildan Prapassel - F1D114025 (Skripsi)
SKRIPSI
WILDAN PRAPASSEL
F1D114025
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam melakukan penelitian dalam rangka
penulisan Skripsi pada Program Studi Teknik Pertambangan
Wildan Prapassel
F1D114025
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis
atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti
tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Tanda tangan yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika tidak
asli, saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Wildan Prapassel
F1D114025
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui :
Diketahui :
Prof. Drs. Damris, M.Sc., Ph.D Dr. Lenny Marlinda, S.T., M.T.
NIP. 19660519199112001 NIP. 197907062008122
iv
RINGKASAN
v
SUMMARY
vi
RIWAYAT HIDUP
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan
hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “RANCANGAN DISPOSAL DAN
DRAINASE DI PT KAMALINDO SOMPURNA KABUPATEN SAROLANGUN
PROVINSI JAMBI. Skripsi ini untuk salah satu syarat menyelesaikan studi serta
untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Teknik Pertambangan.
viii
6. Bapak Romi Mulyadi S.T Selaku Pembimbing Lapangan yang telah
mengizinkan penulis untuk penelitian dan membimbing penulis selama
penulis melakukan penelitian.
7. Seluruh Karyawan serta jajaran yang ada di PT Kamalindo Sompurna yang
telah membantu penulis dalam pengambilan data dan penyusunan
skripsi.
8. Teruntuk kedua Orang tua Bapak Hardison dan Ibu Sahari Bulan S.Pd
dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara moral dan
finansial kepada penulis.
9. Terimakasih kepada Dwi Yunita Safitri S.T atas segala doa, bantuan, dan
motivasi yang telah diberikan kepada penulis.
10. Teruntuk Luxvhyona Fharadhylla Prapassel (Adik) dan Vifvo Brianva
Magadiva Prapassel (Adik) terimakasih banyak selalu memberikan
semangat dan setia mendengarkan keluh kesah penulis selama penulis
menyelesaikan skripsi ini.
11. Teruntuk sahabatku Agung Dwi Nugroho, Royan Dwinda, Windi Eko
Saputro, Bima Imam Santosa, Ardi Yulanda, Wanda Delandra, Andana,
dan Wildan Prapassel yang telah memberi motivasi, membantu serta
menemani penulis hingga saat ini.
12. Terimasih kepada keluarga Tambang 14 yang selalu memberi semangat
kepada penulis.
13. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
mendoakan, membantu serta mendukung penulis secara langsung
maupun tidak langsung sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan
sebaik-baiknya.
Wildan Prapassel
F1D114025
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iv
RINGKASAN………………………………………………………………………… v
SUMMARY………………………………………………………………………….. vi
DAFTAR ISI......................................................................................... x
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah....................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………... 2
1.4 Batasan Masalah…………........................................................ 2
1.5 Manfaat Penelitian................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTA
2.1 Geologi Regional…………………………………………………............ 4
2.2 Geologi Lokal Perusahaan......................................................... 6
2.3 Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 MEM 2018………. 7
2.4 Desain Disposal/Waste ……………….……………….………………. 10
2.5 Disposal Secara Umum ………………………………………………… 10
2.6 Jenis-Jenis Disposal ……………………….……………………………. 11
2.7 Lokasi Penimbunan………………………………………………………. 12
2.8 Pemadatan dan Kekerasan Tanah ………………………….………... 15
2.9 Pengendalian Erosi ……………………………………………………..... 15
2.10 Metode Penampang Vertikal………………………………………...... 16
2.11 Pengembangan Volume (Swell) Dan Penyusutan Volume (Shrinkage)
Pengembangan Volume (Swell)……………………………………………… 17
2.12 Daerah Tangkapan Hujan (Catchment Area)………………………. 18
2.13 Air Limpasan (run off) dan Infiltrasi…………………………………. 19
x
III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu.................................................................... 21
3.2 Bahan dan Peralatan................................................................. 21
3.3 Metode Penelitian...................................................................... 21
3.4 Alur Kerja Penelitian................................................................. 25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan Disposal................................................................ 26
4.1.1 Pemilihan Lokasi Disposal........................................................ 26
4.1.2 Rancangan Disposal............................................................... 26
4.1.3 Perancangan Ramp................................................................. 29
4.1.4 Metode Timbunan................................................................... 30
4.2 Pengembangan Volume (Swell) Dan Penyusutan (shirkage)......... 31
4.3 Umur Disposal............................................................................ 32
4.4 Sistem Penyaliran........................................................................ 32
4.4.1 Air Limpasan........................................................................... 32
4.4.2 Dimensi Paritan...................................................................... 32
V. Kesimpulan Dan Saran
5.1 Kesimpulan................................................................................ 35
5.2 Saran......................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 36
LAMPIRAN…………………………………………………………………………….. 38
xi
DAFTAR TABEL
Gambar Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xiv
I. PENDAHULUAN
1
2
maka tidak akan ada batubara yang dapat dikeluarkan dari pit dan tidak akan
ada batubara yang bisa di produksi. Oleh karena itu penulis memilih Judul:
Rancangan Disposal dan Drainase di PT Kamalindo Sompurna, Kabupaten
Sarolangun, Provinsi Jambi.
Pihak Perusahaan
Untuk PT Kamalindo Sompurna, hasil penelitian dapat menjadi bahan
pertimbangan dan masukan dalam mendesain disposal dan drainase agar
kegiatan produksi batubara bisa berjalan dengan baik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
4
5
arah N65oE dan percepatan gerak lempeng mulai bertambah. Gaya kompresi yang
ditimbulkan oleh arah lempeng ini menyebabkan pengangkatan cekungan
sehingga terjadi regresi yang diikuti dengan pengendapan Formasi Air Benakat,
Formasi Muara Enim, dan Formasi Kasai. Gaya kompresi ini mencapai
puncaknya pada Plio-Pleistosen yang menyebabkan sedimen-sedimen Tersier
terlipat dan terpatahkan.
Fase pengendapan yang menyebabkan terdapatnya endapan batubara
pada Sub-cekungan Jambi yaitu fase regresi. Berikut ini endapan yang dihasilkan
dari fase regresi:
1. Formasi Air Benakat
Batuan satuan ini adalah serpih gamping yang kaya akan
foraminifera di bagian bawahnya, makin ke atas dijumpai batupasir yang
mengalami glaukonitisasi. Pada puncak satuan ini kandungan pasirnya
meningkat, kadang- kadang dijumpai sisipan tipis batubara atau sisa-sisa
tumbuhan. Formasi ini diendapkan pada lingkungan neritik dan berangsur-
angsur menjadi laut dangkal dan prodelta. Diendapkan selaras diatas Formasi
Gumai pada Miosen Tengah – Miosen Akhir, dengan ketebalan kurang lebih 600
meter.
2. Formasi Muara Enim
Terletak selaras di atas Formasi Air Benakat, litologinya terdiri dari
batupasir, batulanau, batulempung, dan batubara. Lingkungan pengendapan
formasi ini adalah paparan delta – lagoon. Ketebalannya bervariasi antara 200 –
800 meter, berumur Miosen Akhir – Pliosen. Formasi Muara Enim mewakili tahap
akhir dari fase regresi tersier. Formasi ini diendapkan secara selaras di atas
Formasi Air Benakat pada lingkungan laut dangkal, dataran delta dan non marin.
Batupasir pada formasi ini dapat mengandung glaukonit dan debris volkanik.
Pada formasi ini terdapat oksida besi berupa konkresi-konkresi dan silisified
wood. Sedangkan batubara yang terdapat pada formasi ini umumnya berupa
lignit.
3. Formasi Kasai
Litologi formasi ini terdiri dari interbeded tuffa, batupasir tuffaan, batulanau
tuffaan, batulempung tuffaan, banyak dijumpai sisa tumbuhan dan lapisan tipis
lignit serta kayu yang terkersikkan. Fasies pengendapannya adalah fluvial dan
alluvial fan diendapkan pada lingkungan Fluviatil, selaras di atas Formasi Muara
Enim. Ketebalan Formasi ini antara 500 – 1000 meter dan berumur Miosen Atas
– Pliosen. Berikut ini kolom stratigrafi cekungan sumatera selatan dengan kolom
berwarna merah sebagai formasi yang berasal dari fase regresi di Sub-cekungan
Jambi.
6
Dalam jumlah material ini ditentukan oleh nisbah pengupasan yang telah
ditentukan. (Arif, I dan Gatut S. Adisoma, 2005)
Lokasi dan bentuk dari disposal akan berpengaruh terhadap jumlah gilir
truk, biaya operasi dan jumlah truk dalam satu armada yang diperlukan. Pada
umumnya daerah yang diperlukan untuk disposal luasnya berkisar antara 2–3
kali dari daerah penambangan (pit). Hal ini berdasarkan pertimbangan
diantaranya; Material yang telah dibongkar (loose material) berkembang 30 – 45
% dibandingkan dengan material in situ. Sudut kemiringan untuk suatu dump
umumnya lebih landai dari pit. Material pada umumnya tidak dapat ditumpuk
setinggi kedalaman dari pit. (Sunarno, 2008)
b. Terraced Dump
Pada metode terraced dump, timbunan dibangun dari bawah ke atas
dengan membentuk beberapa jenjang penimbunan. Jenjang-jenjang berikutnya
terletak lebih ke belakang sehingga sudut lereng keseluruhan (overall slope)
12
menggunakan alat angkut dengan rasio tebal layer tidak lebih dari 1/3 tinggi alat
angkut atau berdasarkan hasil kajian teknis. dalam hal penimbunan batuan
penutup dengan sistem curah, dilakukan berdasarkan hasil kajian teknis
kestabilan timbunan, kepadatan timbunan, dan rekomendasi sudut lereng. area
penimbunan batuan penutup memiliki sistem penyaliran dan/atau pengelolaan
air yang mampu mengalirkan debit air larian puncak. Tipe out pit dump pada
umumnya :
Bila kadar air suatu tanah rendah, maka tanah itu keras atau kaku dan
sukar dipadatkan. Bila kadar air ditambah, maka air itu akan berfungsi sebagai
pelumas. Sehingga tanah tersebut lebih mudah dipadatkan dan ruang kosong
antara butir menjadi lebih kecil (tanah memadat). Pada kadar air yang terlalu
tinggi, kepadatannya akan turun lagi karena pori-pori tanah menjadi penuh terisi
air yang tidak dapat dikeluarkan dengan cara memadatkan (sulit dipadatkan).
Jadi untuk memperoleh kepadatan maksimum maka diperlukan kadar air yang
tertentu selam proses pemadatan.
Rumus Mean
Dimana :
Rumus untuk menghitung swell factor (SF) dan % swell ada dua, yaitu:
𝑏𝑎𝑛𝑘 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
SF = %
𝑙𝑜𝑜𝑠𝑒 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Rumus SF dan % swell berdasarkan densitas (pada volume yang tetap):
𝑙𝑜𝑜𝑠𝑒 𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡
SF = 𝑥 100%
𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑖𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑘
Sehingga dirumuskan:
Q = 0,278 × C × I × A
Keterangan : Q = Debit Rencana/Puncak
C = Koefesien Limpasan
I = Intensitas Hujan ( mm/jam )
A = Luas daerah tangkapan hujan
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Primer. Merupakan data yang penulis dapat langsung dari observasi
dilapangan yang dibantu oleh pembimbing lapangan beserta karyawan yang
terkait. Data primer yang dikumpulkan seperti: data ramp, data luasan area
disposal dan cross section.
21
22
Bulan
No Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 5 6
1 Konsultasi Diskusi mengenai judul penelitian dan dalam segala hal mengenai
pengambilan dan pengolahan data hingga pembahasan penelitian
Penyusunan Proposal Penyusunan proposal penelitian dibimbing oleh pembimbing utama
2
Penelitian dan pendamping di kampus dengan menyusun Bab I hingga Bab III
Seminar Proposal Presentasi proposal penelitian serta evaluasi oleh pembimbing serta
3
Penelitian penguji sebelum proses pengambilan data di lapangan.
Revisi Proposal Perbaikan proposal penelitian berdasarkan saran, masukan serta
4
Penelitian rekomendasi yang didapat dari seminar proposal penelitian
Pengambilan data di lapangan berupa data primer maupun data
5 Pengambilan Data
sekunder di PT Kamalindo Sompurna.
Tahapan analisis data pada penelitian ini adalah melakukan
boundary areal yang mau di rancang sebagai tempat
6 Pegolahan Data Disposal,kemudian merancang Disposal menggunakan perangkat
lunak,kemudian di hitung umur dan kapasitas disposal dan
merancang Drainase.
7 Penyusunan Skripsi Mengevaluasi Bab I, II dan III serta menyusun Bab IV hingga lampiran
yang dibimbing oleh pembimbing utama dan pendamping.
Seminar Hasil Evaluasi data dan draft tugas akhir yang telah disusun kepada
8
Penelitian pembimbing dan penguji tugas akhir
Revisi Hasil Perbaikan draft tugas akhir berdasrakan masukan, saran serta
9
Penelitian rekomendasi yang didapat dari seminar hasil
10 Sidang Presentasi hasil final dari tugas akhir yang telah diperbaiki didepan
pembimbing dan penguji tugas akhir
23
Cross Section. Cross section dibuat dengan bantuan alat simulasi dan komputasi
tambang dengan cara membuat sayatan yang melintasi disain disposal yang telah
dibuat dan topografi area disposal, dari sayatan tersebut maka dapat dilihat
kenampakan desain dan topografi dari samping dengan dua dimensi.
tersebut maka dapat dibuat rancangan disposal yang kemudian dapat di evaluasi
kembali untuk menentukan nilai kestabilan lerengnya.
Data Rencana Kerja Produksi, Data rencana kerja produksi berupa data
produksi coal getting dan overburden removal perbulannya, untuk perencanaan
area disposal ini yang digunakan yaitu produksi overburden removal
perbulannya, dengan mengetahui produksi overburden maka dapat ditentukan
umur pemakaian disposal dan luasan area disposal yang akan di rencanakan.
Observasi lapangan
1. Kegiatan penambangan
2. Kondisi topografi area
disposal
3. Material overburden
Permasalahan
1. Tidak adanya disposal dapat menghambat kegiatan penambagan
karena tidak adanya area untuk membuang material overburden.
2. Rancangan disposal yang tidak sesuai dengan kondisi topografi.
Studi literatur
Pengambilan Data
Pengolahan data
Rancangan Disposal
Data volume disposal
Umur disposal
Rancangan drainase
Dimensi saluran
Penyusunan laporan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Selain dilihat dari topografi permukaan, pemilihan lokasi ini juga dilihat
berdasarkan jarak angkut dari pit ke lokasi disposal dan jarak aman dari sungai
dikarenakan apabila disposal di bangun di dekat sungai akan terjadi longsor,
kemudian disposal juga harus di daerah yang kering agar memudahkan dalam
proses pembuatan disposal. Dimana yang kita ketahui salah satu syarat untuk
merencanakan area disposal yaitu jarak lokasi pit ke disposal harus memiliki
jarak tempuh yang pendek. Oleh karena itu area tersebut merupakan salah satu
tempat yang baik untuk penampungan overburden di PT Kamalindo Sompurna
yang memiliki keterbatasan lahan untuk pembuangan overburden tersebut.
26
27
500 FM 260 dengan lebar total alat angkut sebeasar 2,45 m (Lampiran 9) dan
jalur yang diinginkan adalah jalan 2 jalur. Kemudian dihitung lebar tiap jalan
untuk jalan lurus dan jalan tikungan, sehingga didapatkan untuk lebar jalan
lurus sebesar 12 m dan untuk jalan tikungan sebesar 17 m. (Lampiran 10)
Metode timbunan valley fill atau crest dump dilakukan pada awal mula
timbunan, dikarenakan terdapat lembah dan dengan menumpahkan material di
atas lereng atau crest dump yang kemudian akan dibantu bulldozer untuk
mendorong dan mengisi area yang memiliki topografi lembah tersebut. Setelah
didorong pada area yang diinginkan dan memiliki volume yang cukup maka akan
di lanjutkan dengan motode penimbunan terraced dump. Kegiatan penimbunan
terraced dump dilakukan dengan menimbun dari bawah keatas, dengan cara
dumping overburden pada satu sisi kemudian akan diratakan menggunakan
bulldozer dan dilanjutkan dengan tahap pemadatan. Jenis terraced dump ini
memiliki keunggulan yaitu untuk tahap pemadatan dalam perencanaannya
semua lapisan timbunan dapat terbantu dengan dump truck dan bulldozer yang
bekerja lalu lintas di atasnya.
Tanah lepas / loose (LCM) yaitu Tanah setelah digusur / digali / diangkut
dan sebagainya (telah terkena campur tangan manusia baik dengan alat manual
maupun alat mekanis, Ukurannya dinyatakan dalam loose measure (LCM) atau
loose cubic meter dan Volume tanah lepas lebih besar dari volume tanah asli
karena mengembang.
overburden mencapai 25% dari tanah aslinya dengan nilai Swell Factor (SF)
sebesar 0,8 (Lampiran 16).
5.1 Kesimpulan
1 Perencanaan area disposal memiliki luasan area 11.112,640 m2 atau
seluas 11,1 Ha, dan dilakukan penimbunan dari elevasi dasar 45 mdpl
hingga ke elevasi 75 mdpl. Geometri lereng lebar bench 5 m, tinggi bench
5 m dan slope 30˚, dengan lebar jalan lurus sebesar 12 m dan jalan
tikungan sebesar 17 m.
2 Target produksi overburden dari perusahaan PT Kamalindo Sompurna
adalah sebesar 1.500.000 BCM, dan target bulanan sebesar 100.000
BCM. Maka didapat umur disposal selama 1,3 tahun. Sehingga hasil
rancangan disposal dapat menampung overburden dari pit dengan
kapasitas 1.635.855 BCM.
3 Luasan tangkapan hujan dan air limpasan sebesar 6,04 m3/s, maka
dapat di buat rancangan drainase berbentuk trapesium dengan
kedalaman 1,06 m, lebar atas 5,33 m dan lebar bawah 1,66 m yang
berada di utara kaki disposal.
5.2 Saran
35
DAFTAR PUSTAKA
Arif, I dan Gatut S. Adisoma. 2005. Perencanaan Tambang. Teknik Pertambangan
ITB. Bandung
Bargawa, W. S. 2018. Perencanaan Tambang Edisi Kedelapan. Penerbit Kilau
Book: Hal 53 – 52, 110-111.
D.C Wyllie, C.W. Mah. 2004. “Rock Slope Engineering Civil and Mining 4-Ed, Spoon
Press”. London and Newyork
De Coster, G. L. 1974. "The Geology of the Central and South Sumatra
Basins."Indonesian Petroleum Association, 3rd Annual Convention
Proceeding, p. 77110. Jakarta.
Dewanti, A., Sri Widodo, Arif Nurwaskito. 2015. Analisis Produksi Material Sipil
Dan Overburden Pada Disposal Area PT. Vale Indonesia, Tbk. Dalam Jurnal
Geomine. Vol 2: 72-77
Endriantho, M., Muhammad Ramli. 2013. Perencanaan Sistem Penyaliran
Tambang Terbuka Batubara. Dalam Geosains. Vol 9 (No. 1): 29-39
Fernando, Maryanto, Chusarini Chamid. 2015. Perancangan PIT II Penambangan
Batubara Sistem Tambang Terbuka Pada Blok 3 PT Tri Bakti Sarimas Desa
Ibul, Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi
Riau. Dalam Prosiding Penelitian SPeSIA: 30-38.
Hardiatmo, HC. 2006. Mekanika Tanah 1, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Hermawan, E. R. 2014. Perencanaan Drainase Tambang Terbuka Pit South
Pinang PT. Kaltim Prima Coal Sangatta Kalimantan Timur Periode Tambang
2014-2017
Indonesianto, Y. 2014. Pemindahan Tanah Mekanis. Program Studi Teknik
Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta. Yogyakarta
Indonesianto, Y. dan Sidiq, H. 2017. Perencanaan Tambang Terbuka. Jurusan
Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta. Hal
V-14 – V-16.
Indrawan, E.A., M. Taufik Toha, Bochori. 2017. Desain Teknis Pit Penambangan
Batubara Dengan Target Produksi 630.000 Ton Per Tahun Di Pit 5 PT.
Golden Great Borneo Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Dalam Jurnal
Pertambangan. Vol 1 (No.4): 38-47
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. 2018.
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik. Nomor
1827 K/30/MEM/2018.
Kusuma, R. C. 2014. Evaluasi Desain Tahap 1 Disposal SWD 11 Pit 116 Tambang
Batubara Distrik Baya Desa Separi Kecamatan Tenggarong Seberang
Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Jurusan Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Diponorogo
Londong, C dan Nurhakim 2012. Perencanaan Disposal Pada Tambang Terbuka
Batubara PT Servo Mining Contractor. Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
Mulyanti, W.R., Yuliadi, Maryanto. 2017. Analisa Teknis Dan Ekonomis Strategi
Short Distance Disposal West Block (Anoa South) Studi Kasus Oleh Section
Short Term Planning, Departemen Mines And Exploration Di PT Vale
Indonesia, Tbk. Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur Propinsi
Sulawesi Selatan. Dalam Prosiding Teknik Pertambangan. Vol 1 (No. 1): 1-
8.
36
Nursa’ban, M. 2006. Pengendalian Erosi Tanah Sebagai Upaya Melestarikan
Kemampuan Fungsi Lingkungan. Dalam Jurnal Geomedia, Vol. 4 (No. 2):
93-116.
R.W. McGinn, P.Eng. 1991. Investigation and Design Of Mine Dumps. Piteau
Associates Engineering Ltd. Canada.
Sembiring, N., Iswan, Muhammad Jafri. 2016. Studi Perbandingan Uji Pemadatan
Standar dan Uji Pemadatan Modified Terhadap Nilai Koefisien Permeabilitas
Tanah Lempung Berpasir. Dalam Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain. Vol 4
(No. 3): 371-380.
Sinclair, Alastair J & Blackwell, Garston H. 2005. Applied Mineral Inventory
Estimation. Cambridge University Press.
Sunarno, P. 2008. “Standard Job Procedure Perencanaan dan Pelaksanaan
Disposal. Mining Departement”. PT. Inco Tbk. Sorowako.
Suwandhi, A. 2004. Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang. Diklat
Perencanaan Tambang Terbuka. UNISBA. Bandung.
Suyono. A, Fathurrahman dan Wahyuningsih, T. 2018. Rancangan Disposal dan
Drainase pada Quarter Tiga dan Empat Tahun 2017 di Area Disposal PT.
Jasapower Indonesia Job Site Adaro Indonesia Kabupaten Tabalong,
Provinsi Kalimantan Selatan. Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan
UPN “Veteran” Yogyakarta
37
Lampiran 1. Peta Topografi Original Daerah Penelitian
38
Lampiran 2. Peta Rancangan Disposal Triwulan I Tahun 2020
39
Lampiran 3. Peta Rancangan Disposal Triwulan II Tahun 2020
40
Lampiran 4. Peta Rancangan Disposal Triwulan III Tahun 2020
41
Lampiran 5. Peta Rancangan Disposal Triwulan IV Tahun 2020
42
Lampiran 6. Bentuk 3 Dimensi Rancangan Disposal
Triwulan II Triwulan IV
43
Lampiran 7. Line Section Disposal
44
Lampiran 8. Penampang Rancangan Disposal Triwulan I – IV
45
46
Lampiran 9. Spesifikasi Alat
Spesifikasi Alat Angkut Dump Truck Hino 500 Fm260Ti
47
Minimal Radius Putar 8,8
Transmisi Lb
Tipe ZF 9S 1110TD
C 12,728
Ke 1 8,829
Ke 2 6,281
Ke 3 4,644
Ke 4 3,478
Ke 5 2,538
Ke 6 1,806
Ke 7 1,335
Ke 8 1,000
Mundur 12,040
(Sumber : WWW.Hino.CO.Id, 2021)
48
Lampiran 10. Perhitungan Lebar Jalan
Lebar Jalan Lurus
1
𝐿 𝑚𝑖𝑛 = 𝑛 𝑥 𝑊𝑡 + (𝑛 + 1) (2 𝑥 𝑊𝑡)
1
= 2 x 2,45 + (2+1)( 2 x 2,45)
= 8.575 m
𝑈 + 𝐹𝑎 + 𝐹𝑏
𝑍 =
2
1,27+1+1,7
= 2
= 1,985 m
𝑊 𝑚𝑖𝑛 = 2 (𝑈 + 𝐹𝑎 + 𝐹𝑏 + 𝑍 ) + 𝐶
= 2 (1,27+1+1,7+1,985) + 1,985
= 13,895 m
49
Lampiran 11. Curah Hujan
Tabel 4. Data Curah Hujan Kabupaten Sarolangun
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jumlah Rata-Rata Min Max
2013 460 250 x 93 91 59 x 54 188 390 305 355 2245 224,5 54 460
2014 269 168 64 238 221 106 116 208 24 156 307 460 2337 194,75 24 460
2015 106 44 197 187 214 90 38 62 98 52 485 657 2230 185,833 38 657
2016 221 175 426 292 311 47 136 261 159 168 585 201 2982 248,5 47 585
2017 267 373 245 276 384 121 103 221 174 349 440 274 3227 268,917 103 440
Jumlah 1323 1010 932 1086 1221 423 393 806 643 1115 2122 1947
rata-rata 264,6 202 233 217,2 244,2 84,6 98,25 161,2 128,6 223 424,4 389,4
min 106 44 64 93 91 47 38 54 24 52 305 201
max 460 373 426 292 384 121 136 261 188 390 585 657
50
Lampiran 12. Perhitungan Curah Hujan Rencana
Tabel 5. Curah Hujan Rencana
𝑆
Xt = X + (Yt-Yn)
𝑆𝑛
95,65
= 520,4 + (1,5004 − 0,5561)
1.175
= 597,27 mm/bulan
= 19,91 mm/hari
= 0.83 mm/jam
51
Lampiran 13. Intensitas Curah Hujan
52
Berdasarkan tabel di atas yang menunjukkan jam hujan harian dan hari
hujan selama satu bulan sehingga dari data diatas dapat ditentukan intensitas
curah hujan sebagai berikut:
Diketahui : R24 : 19,91 mm/hari
Jam hujan rata-rata : 43,21 jam
Hari hujan rata-rata : 10 hari
jam hujan rata−rata
tc =
hari hujan rata−rata
43,21
=
10
= 4,24 jam/hari
Intensitas curah hujan yang terjadi pada daerah penambangan adalah sebagai
berikut :
2/3
𝑅24
I = 24 (24
𝑡
)
Keterangan
2/3
𝑅24
I = 24 (24
𝑡
)
2/3
19,91
= 24 (24
1
)
= 0,83 (24)2/3
= 6,98 mm/jam.
53
Lampiran 14. Debit Air Limpasan
Q = 0,278 x C x I x A
Keterangan
C : Koefisien limpasan
A : Luas (Ha)
Q = 0,278 x C x I x A
= 6,04 m3/s
54
Lampiran 15. Dimensi Paritan
∆Z = Z1-Z2
S = (∆Z / L) x 100%
Keterangan
∆Z = Z1-Z2
= 49,11 – 45,21
= 3,9 m
S = (∆Z / L) x 100%
= 0,56%
Dengan ketentuan:
m = cotg 𝛼
R =½d
a = d / sin 𝛼
A = b d + m d2
B =b+2md
x = 0,15 d
55
Dengan menngunakan rumus diatas maka dimensi paritan yang ideal
dapat dihitung sebagai berikut:
m = cotg 𝛼
= cotg 30°
= 1,73
b = 1,57 d
A = b d + m d²
= 1,57 d² + 1,73 d²
= 3,3 d²
Sehingga :
𝑄
d = [ 1
1 ]3/8
2,079 ( )(𝑆2 )
𝑛
6,04
= [ 1
1 ]3/8
1,111 ( )(0,00562)
0,03
6,04
= [ ]3/8
1,111 (33,33)(0,075)
6,04 3/8
= [ ]
5,19
= 1,1643/8
= 1,06 m
b = 1,57 x d
= 1,66 m
a = d / sin 𝛼
= 1,06 / 0,5
= 2,12 m
56
A = 3,3 d2
= 3,3 (1,06)2
= 3,3 (1,12)
= 3,69 m
B =b+2md
= 1,66 + 3,67
= 5,33 m
x = 0,15 d
= 0,15 (1,06)
= 0,16 m
57
Lampiran 16. Perhitungan Pengembangan Volume (Swell) Dan Penyusutan
Volume (Shrinkage)
= 1.500.000 x 1.25
= 1.875.000 LCM
𝑏𝑎𝑛𝑘 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
SF = %
𝑙𝑜𝑜𝑠𝑒 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
1,500.000
SF = %
1.875.000
SF = 0,8 %
Perhitungan % Swell
1.875.000 − 1.500.000
%swell = x 100%
1.500.000
375.000
%swell = x 100%
1.500.000
%swell = 25%
Perhitungan % Shrinkage
1.500.000 − 1.350.000
% 𝑠ℎ𝑟𝑖𝑛𝑘𝑎𝑔𝑒 = 𝑥100%
1.500.000
% 𝑠ℎ𝑟𝑖𝑛𝑘𝑎𝑔𝑒 = 10%
58
Lampiran 17. Umur Disposal
Volume 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑏𝑢𝑟𝑑𝑒𝑛
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 =
Target Produksi Perbulan
1.500.000 Bcm
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 = = 15 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 Atau 1,3 Tahun.
100.000 Bcm
59
Lampiran 18. Perhitungan Volume OB Triwulan I – Triwulan IV
60
C - C' 4529.62
C - C' 4529.62
3 100 362688
D - D' 2724.14
D - D' 2724.14
4 100 217058.5
E - E' 1617.03
Total Keseluruhan Overburden 1635855
61