You are on page 1of 2

a) Tema dan Skema

Widow Display pada brand Mango mengusung tema minimalis dengan tampilan yang
sederhana, tidak banyak campuran warna dan properti pendukung. Tampilan minimalis
tersebut ditujukan untuk menghindari kekacauan dan tetap mempertahankan fokus pada
produk yang ditawarkan. Mango menghadirkan tiga skema window display yang
berbeda, masing-masing diantaranya adalah : pakaian wanita, pakaian pria, dan pakaian
anak. Busana yang terpajang pada window display sebagian besar bergaya casual yakni
pakaian sehari-hari dan terdapat beberapa pakaian yang bergaya classic elegant.

b) Property/props
Dalam ketiga tampilan window display brand Mango, terdapat 3-4 manekin full body,
property pendukung berupa meja tabung dengan berbagai ukuran yang ditempatkan
secara variatif, meja tabung tersebut tidak hanya digunakan sebagai pajangan, namun
juga berinteraksi dengan manekin yang menggunakannya sebagai tempat berdiri dan
duduk. Selain itu, ketiga window display brand Mango juga memberikan komponen
interaktif diantaranya :
(1) Situs web toko, situs web yang ditulis dalam window display memungkinkan
pelanggan untuk mengakses produk yang ditawarkan tanpa harus memasuki store,
situs web tersebut berisi katalog produk, pembelian online, dan berbagai
penawaran menarik.
(2) Uraian produk yang terpajang dalam window display, terdapat rangkaian tulisan
yang menerangkan nama produk yang terpajang beserta harganya.
(3) Poster penawaran potongan harga, poster yang ditempatkan di etalase
memungkinkan pelanggan tertarik untuk mengunjungi store.

Dalam window display juga terdapat lampu LED yang ditempatkan membentuk kotak
mengikuti bentuk etalase, menegaskan produk-produk yang ditawarkan dan menjadikan
etalase tersebut eye-catching.

c) Layout dan Grouping


Secara garis besar tampilan window display brand Mango menggunakan keseimbangan
informal dimana pose/gaya manekin-manekin tersebut berbeda-beda, teknik penempatan
manekin tersebut juga memungkinkan pelanggan dapat melihatnya dengan jelas dari
segala arah, hal itu dapat diuraikan sebagai berikut:

(1) Pada window display pakaian wanita terdapat tiga manekin yang diposisikan
berdekatan, satu manekin berdiri tegak menghadap kedepan memakai busana dengan
warna yang berbeda dari dua manekin lainnya, menjadikan nya sebagai focal point.
Dua manekin lainnya mengenakan busana yang senada, masing-masing menyerong
kanan dan kiri. Layout dan Grouping pada window display ini secara jelas
menyajikan titik fokus dan bobot optic dari objek-objek tersebut terdistribusi secara
merata.
(2) Tampilan pada window display pakaian pria tidak jauh berbeda dari window display
pakaian wanita: terdapat tiga manekin, satu manekin yang berdiri di tengah menjadi
focal point, dua manekin lainnya menyerong kanan dan kiri, hanya saja terdapat
penyangga yang memisahkan satu manekin dari dua manekin lainnya. Penyangga
tersebut membuat pejalan kaki dari sisi kiri hanya melihat dua manekin yang
terpajang, sebaliknya pada sisi kanan, pejalan kaki hanya melihat satu manekin saja,
dan jika melihat dari depan, peyangga tersebut seperti tidak memiliki esensi yang
jelas, dan justru terkesan mengganggu tampilan pada window display.
(3) Pada window display pakaian anak, terdapat empat manekin yang pendistribusian
bobot optiknya merata, pejalan kaki dapat melihat produk dari arah manapun dengan
jelas. Penyajian titik fokus terdapat pada dua manekin yang berada di depan,
menggunakan pakaian berwarna merah cerah. Dua manekin lainnya ditempatkan
diatas meja tabung dibelakang, membuatnya terlihat jelas tanpa terhalang manekin
yang berada di depannya.

You might also like