Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh
ANGGITA MAWAR SARI
NIM. 18108840033
SKRIPSI
Diajukan
Kepada
OLEH:
NIM. 18108840033
AGUSTUS 2022
iii
iv
Pembimbing Utama
NIK. 071070317
Pembimbing Pendamping
NIK. 071070378
PENGESAHAN SKRIPSI
Dewan Penguji
Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Program Studi Pendidikan Dekan Fakultas Keguruan
Guru Sekolah Dasar dan Ilmu Pendidikan
v
vi
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.
Berdasarkan hasil observasi peneliti dan wawancara dengan guru kelas III
sekolah dasar, dapat disimpulkan bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam
memahami materi bangun datar karena media pembelajaran yang digunakan kurang
menarik. Selanjutnya, untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi sebaiknya
diciptakan inovasi baru yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik agar tidak
ada hambatan dalam proses pembelajaran khususnya materi bangun datar. Tujuan
penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk ABATA
(Aplikasi Bangun Datar) untuk peserta didik kelas III sekolah dasar sebagai media
pembelajaran dan untuk memperjelas keterbacaan guru dan peserta didik dalam
pengembangan media pembelajaran ABATA. (Aplikasi Bangun Datar) untuk
peserta didik kelas III sekolah dasar.
Penelitian pengembangan atau RnD ini menggunakan model penelitian
ADDIE. Model ADDIE ini memiliki lima langkah atau tahapan yang dapat
diterapkan untuk dilakukan pengembangan produk yaitu, Analyze (Analisis),
Design (Desain), Development (Pengembangan), Implement (Implementasi), dan
Evaluate (Evaluasi). Media ABATA (Aplikasi Bangun Datar) untuk peserta didik
kelas III sekolah dasar telah divalidasi oleh 9 validator yaitu 3 validator media, 3
validator materi, dan 3 validator bahasa. Berdasarkan hasil penelitian dan
pengembangan produk media pembelajaran ABATA (Aplikasi Bangun Datar),
pengembangan produk media pembelajaran ABATA (Aplikasi Bangun Datar),
dapat disimpulkan sebagai berikut, Pada aspek media mendapat nilai 90%, pada
vii
viii
aspek materi mendapat nilai 76%, kemudian pada aspek bahasa mendapat nilai
95%. Selain melakukan validasi, peneliti juga melakukan uji keterbacaan yang
dilakukan uji coba terbatas berupa keterbacaan oleh guru mendapat nilai sebesar
90%, sedangkan keterbacaan peserta didik mendapatkan nilai sebesar 100%.
Berdasar hasil validasi ahli dan uji keterbacaan didaptkan hasil bahwa media
ABATA (Aplikasi Bangun Datar) untuk peserta didik kelas III sekolah dasar layak
digunakan sebagai media pembelajaran kelas III dan sangat layak digunakan untuk
membantu proses pembelajaran terkhusus materi bangun datar kelas III sekolah
dasar.
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kami ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
ABATA (Aplikasi Bangun Datar) Untuk Peserta Didik Kelas III Sekolah Dasar”.
tanpa bantuan dan bimbingan dari pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
2. Devita Sulistiana, S.Si., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
6. Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa-Siswi UPT SD Negeri Dermojayan 01, UPT
SD Negeri Kauman 01, UPT SD Negeri Srengat 03, UPT SD Negeri Bagelenan
7. Orang tua tercinta, Bapak Suwarno dan Ibu Mafurokhumami, yang selalu hadir
ix
x
Azizah, dan Vicky Putra Farez Izulhaq yang merupakan kekuatan terbesar bagi
peneliti untuk terus belajar dan berjuang demi terselesaikannya skripsi ini.
Akhir kata peneliti berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Peneliti beranggapan bahwa skripsi
ini merupakan karya terbaik yang dapat peneliti persembahkan. Tetapi peneliti
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya..
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 7
xi
xii
3.8 Publikasi.................................................................................................. 41
BAB IV .................................................................................................................. 42
BAB V................................................................................................................... 60
PENUTUP ............................................................................................................. 60
LAMPIRAN .......................................................................................................... 64
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
macam ilmu aljabar, kalkulus, dan geometri. Geometri sendiri merupakan suatu
cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang titik, garis, ruang, dan volume
sehingga membentuk sebuah bangun datar ataupun bangun ruang. Materi bangun
datar sendiri adalah salah satu topik yang mempelajari objek atau bentuk benda dua
dimensi. Bangun datar merupakan bangun yang memiliki luas dan keliling namun
tidak memiliki volume. Ada berbagai macam bangun datar yang diperkenalkan oleh
guru, namun hanya materi secara abstrak sehingga mengakibatkan multitafsir oleh
peserta didik.
bosan, kurang aktif, dan kurang fokus dalam kegiatan pembelajaran, solusinya guru
sesekali menegur dan memberi peringatan agar peserta didik dapat lebih fokus
dalam memperhatikan pembelajaran yang diberikan.
1. Bagi Peneliti
Penelitian yang dilakukan ini dimaksudkan untuk membantu guru
dalam menyampaikan materi bangun datar yang dikemas dalam bentuk
aplikasi berbasis android yang dapat digunakan di sekolah maupun di
rumah.
2. Bagi Guru
Penelitian yang dilakukan ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan
ketrampilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, memberikan
variasi media pembelajaran, dan meningkatkan kreatifitas dalam merancang
media pembelajaran yang menarik, efektif dan efisien.
3. Bagi Peserta Didik
Penelitian yang dilakukan ini dimaksudkan agar peserta didik dapat
menggunakan media pembelajaran ABATA sebagai salah satu media
pembelajaran matematika materi bangun datar yang menarik untuk
mempermudah dalam penguasaan materi.
5. Media ini berisi menu yaitu petunjuk, kompetensi dasar, materi, kuis,
latihan soal, dan pengembang
6. Media ini terbuat dari website 2 apk builder, Corel Draw X7, dan iSpring Suite
9
Oleh karena itu, media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan guru
untuk melakukan pembelajaran, menyediakan materi yang dibuat dalam format
7
8
yang menarik, efektif dan efisien, serta menciptakan daya tarik dan semangat
belajar peserta didik.
8
9
Selain manfaat diatas, media pembelajaran memiliki nilai dan manfaat untuk
membuat konkret konsep-konsep yang abstrak, seperti menjelaskan tentang arus
listrik, perubahan arah angin, dan atau menjelaskan tentang peredaran darah
manusia. Menghadirkan benda-benda yang terlalu berbahaya atau sulit didapat,
seperti binatang buas (harimau, singa, gajah, dan sebagainya). Menunjukkan objek
yang terlalu besar atau terlalu kecil seperti kereta, virus, nyamuk atau semut.
Mempertunjukkan gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat (slow motion)
seperti pertumbuhan tunas, tembakan panah, atau mekarnya bunga.
1. Media pembelajaran yang baik haris jelas, rapi dan teratur dalam
penyaiannya,
2. Bersih dan menarik, dalam artian media pembelajaran tidak perlu
menampilkan sesuatu yang berlebihan pada teks, gambar, suara ataupun
video,
3. Sesuai dengan sasaran pembelajaran, maksudnya media pembelajaran
untuk kelompok besar belum tentu cocok apabila digunakan dalam
kelompok kecil, untuk itu media pembelajaran harus sesuai dengan
sasarannya,
4. Media pembelajaran harus sesuai dengan topik yang sedang dibahas,
5. Sesuai dengan tujuan pembelajaran, maksudnya media pembelajaran
yang baik adalah media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
11
telah ditetapkan dan umumnya dikaitkan dengan satu atau kombinasi dari
dua atau tiga bidang kognitif, afektif, dan psikomotor,
6. Praktis, fleksibel, dan tahan lama, maksudnya kriteria ini memandu guru
untuk memilih media yang praktis, mudah diperoleh, atau mudah dibuat
oleh guru sendiri,
7. Media yang baik secara teknis harus berkualitas baik agar guru dan
peserta didik dapat menggunakan media dengan baik.
8. Ukuran media sebaiknya sesuai dengan lingkungan belajarnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bangun datar adalah sebuah
bangun dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar yang dikelilingi oleh
beberapa sisi dan memiliki simetri lipat dan simetri putar.
b) Segitiga sama sisi adalah sebuah bangun datar yang memiliki sifat sebagai
berikut :
1. Semua sisinya sama panjang
14
b) Segitiga siku-siku adalah sebuah bangun datar yang memiliki sifat sebagai
berikut :
1. Memiliki 1 buah sudut sebesar 90° (sisi ABC)
2. Memiliki 2 buah sisi tegak lurus (sisi BA dan sisi BC)
3. Memiliki 1 buah sisi miring yang disebut dengan ‘hipotenusa’
4. Memiliki 2 buah sisi lancip (sisi BA dan sisi BC)
c) Segitiga tumpul adalah sebuah bangun datar yang memiliki sifat sebagai
berikut :
1. Ketiga sisinya tidak sama panjang
2. Besar sudutnya lebih dari 90°
A
B C
2. Persegi
Menurut (Ayuningtyas, 2014: 51) persegi adalah sebuah bangun datar
yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Memiliki 4 sisi yang sama panjang
2. Memiliki 4 sudut
3. Memiliki 4 titik sudut
4. Keempat sudutnya siku-siku dengan besar sudut 90˚
5. Memiliki 4 simetri putar, dan
16
Gambar 2. 7 Persegi
3. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah sebuah bangun datar yang memiliki sifat-sifat
sebagai berikut :
1. Memiliki 2 sisi yang sama panjang
2. Memiliki 4 sudut
3. Memiliki 4 titik sudut
4. Keempat sudutnya siku-siku dengan besar sudut 90˚
5. Memiliki 2 simetri putar, dan
6. Memiliki 2 simetri lipat (AB dan DC , AD dan BC)
4. Jajar Genjang
Jajar genjang adalah sebuah bangun datar yang memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
1. Memiliki 2 sisi yang saling berhadapan sama panjang
2. Sudut yang berhadapan sama besar
3. Keempat sudutnya siku-siku dengan besar sudut 90˚
4. Memiliki 2 diagonal yang berpotongan sama panjang (AC dan BD)
5. Memiliki 2 simetri putar
6. Tidak memiliki simetri lipat
17
5. Trapesium
Trapesium adalah sebuah bangun datar segiempat yang kedua sisinya
sejajar sedangkan dua sisi lainnya tidak sejajar. Pada umumnya kita mengenal
3 macam trapesium, yaitu :
a) Trapesium sama kaki
Trapesium sama kaki memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Terdiri dari 4 sisi, 2 tegak yang sama panjang (sisi AD dan sisi BC) dan
2 sisi yang tidak sama panjang (sisi AB dan sisi DC)
2. Sisi terpanjang dinamakan alas (sisi AB)
3. Memiliki 4 titik sudut
4. Memiliki 1 simetri lipat (AD dan BC)
5. Memiliki 1 simetri putar
b) Trapesium siku-siku
Trapesium siku-siku memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Salah satu sudutnya siku-siku dengan besar sudut 90˚
2. Kedua sisi atas bawah sejajar
3. Memiliki 4 titik sudut
4. Tidak memiliki simetri lipat
5. Memiliki 1 simetri putar
18
c) Trapesium sembarang
Trapesium sembarang memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Memiliki 4 sisi yang tidak sama panjang
2. Memiliki 4 buah titik sudut
3. Tidak memiliki simetri lipat
4. Memiliki 1 simetri putar
6. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah sebuah bangun datar dua dimensi yang memiliki
sifat-sifat sebagai berikut :
1. Memiliki 4 sisi yang sama panjang
2. Memiliki 4 titik sudut
3. Memiliki 2 simetri lipat (ADC dan ABC , DAB dan DCB)
4. Memiliki 2 simetri putar
5. Memiliki 2 diagonal yang berpotongan sama panjang
7. Layang-layang
Layang-layang adalah sebuah bangun datar dua dimensi yang memiliki
sifat-sifat sebagai berikut :
1. Memiliki 4 sisi berpasangan sama panjang
2. Memiliki 4 titik sudut
3. Memiliki 1 simetri lipat (BAD dan BCD)
4. Tidak memiliki simetri putar
5. Memiliki 2 buah diagonal yang tidak sama panjang
Gambar 2. 14 Layang-layang
8. Lingkaran
Lingkaran adalah sebuah bangun datar dua dimensi yang memiliki sifat-
sifat sebagai berikut :
1. Memiliki simetri lipat dan putar yang jumlahnya tidak terhingga.
2. Memiliki jumlah derajat lingkaran sebesar 360 derajat.
3. Memiliki satu titik pusat.
4. Memiliki diameter yang membagi lingkaran menjadi dua sisi yang
seimbang.
5. Memiliki jarak pada tepi garis ke titik pusat yang biasa disebut dengan
jari-jari atau dilambangkan r
Gambar 2. 15 Lingkaran
Judul
No Nama Tahun Hasil Penelitian Pengembangan
Penelitian
Tindak Lanjut
Pengembangan media pembelajaran ABATA (Aplikasi Bangun Datar) untuk peserta didik
kelas III sekolah dasar.
Uji coba pemakaian dengan uji keterbacaan oleh guru dan peserta didik
belajar peserta didik yaitu melihat dan mendengar. Media pembelajaran yang masih
digunakan oleh guru yaitu berupa PPT dan video yang diambil dari youtube.
23
24
Analyze Design
(Analisis) (Desain)
1. Mencari potensi dan 1. Melakukan analisis materi pembelajaran dan
masalah dengan analisis kurikuluim
melakukan observasi, 2. Membuat isi produk dengan menyesuaikan KI, KD
wawancara dengan dan Indikator
guru kelas 3 sekolah 3. Merancang dan mendesain produk
dasar, dan penyebaran
angket untuk siswa
kelas 3 di 5 sekolah
dasar.
Development
(Pengembangan)
Implementation
1. Pengembangan produk
(Implementasi)
2. Melakukan validasi produk kepada
1. Melakukan uji coba keterbacaan
9 ahli masing-masing;
dengan guru kelas 3 sekolah
a. 3 ahli media
dasar menggunakan angket skala
b. 3 ahli materi
likert
c. 3 ahli bahasa
2. Melakukan uji coba dengan 10
3. Validasi dilakukan dengan
peserta didik kelas 3 sekolah
menggunakan angket skala likert
dasar menggunakan angket skala
4. Melakukan revisi / perbaikan sesuai
guttman
saran dan masukan dari validator.
Evaluation
(Evaluasi)
1. Melakukan perbaikan sesuai
dengan saran dan masukan dari
guru dan peserta didik.
Tahap yang dilakukan selanjutnya adalah tahap desain. Dalam tahap desain,
ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti :
1. Melakukan analisis pembelajaran terhadap kebutuhan peserta didik,
analisis materi pembelajaran, dan analisis kurikulum.
2. Mencari referensi desain terkait pengembangan aplikasi bangun datar
(ABATA).
3. Merencanakan isi produk aplikasi bangun datar (ABATA) yang
disesuaikan dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator.
4. Merancang dan mendesain aplikasi bangun datar (ABATA).
Media ABATA yang dikembangkan nantinya akan divalidasi oleh ahli media
dan materi. Pada tahap validasi, validator adalah dosen yang memiliki keahlian atau
pengalaman dalam proses validasi media dan materi. Proses validasi nantinya akan
diberi kritik, saran, dan komentar yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan
untuk perbaikan media ABATA. Media yang telah diperbaiki dan dinyatakan
layak dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu implementasi media ABATA
kepada guru dan peserta didik untuk uji keterbacaan penggunaan media ABATA.
Pada tahap implementasi ini, media yang sudah dirancang dan direvisi akan
diuji coba kan langsung pada guru dan peserta didik kelas III sekolah dasar. Selama
26
implementasi, peneliti akan mencatat semua kendala selama masa uji keterbacaan
dan kekurangan yang ditemui dalam implementasi produk, dan setelah selesai
peserta didik akan diberi angket keterbacaan mengenai penggunaan media
ABATA.
Pada jam pembelajaran baik secara daring maupun luring guru mengalami
kendala yang tentu saja menghambat berlangsungnya pembelajaran. Hal tersebut
terjadi karena media pembelajaran yang digunakan kurang menarik untuk peserta
didik, sehingga guru mengatakan bahwa perlu adanya pengembangan aplikasi
bangun datar agar peserta didik memiliki kemampuan menghafal materi macam-
macam bangun datar beserta sifatnya.
27
b. Analisis Materi
Materi yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengembangkan media yaitu
materi bangun datar. Analisis materi tersebut meliputi :
Peneliti membuat lembar angket yang ditujukan kepada ahli materi, ahli
media, dan ahli bahasa, guru dan peserta didik kelas III sekolah dasar guna
memberikan penilaian pada produk ABATA.
29
d. Pembuatan Produk
d. Pada menu aktivitas siswa terdapat tugas yang harus dikerjakan oleh
peserta didik pada sebuah lembar portofolio.
e. Pada menu kuis akan ditampilkan 3 macam kuis dengan level yang
berbeda, yaitu mudah, sedang dan sulit.
f. Pada menu latihan soal berisi 10 soal evaluasi pilihan ganda yang harus
diselesaikan oleh peserta didik.
g. Pada menu pengembang berisi data diri pengembang Media ABATA.
6. Pemilihan warna background pada media ABATA adalah warna-warna
yang cerah dan menarik sesuai dengan tema anak-anak yang ceria.
7. Spesifikasi produk ABATA berupa soft file yang dapat diinstall atau
dioperasikan melalui handphone android. Bentuk fisik media ini berupa
aplikasi/soft file dengan skenario penggunaan, pilihan tombol navigasi
dengan variasi tata letak, pemilihan warna, huruf maupun background yang
berkaitan dengan materi bangun datar.
Berikut adalah desain produk media ABATA untuk peserta didik kelas III
sekolah dasar yang akan peneliti krmbangkan menggunakan website 2 apk builder,
corel draw x7, dan ispring suite 9 :
31
Aspek Indikator
Aspek Indikator
Aspek Indikator
Teknik analisis data validasi yang digunakan oleh peneliti adalah teknik
analisis data kuantitatif. Adapun teknik analisis data ini bertujuan untuk
mengelompokkan data berdasarkan responden dan variabel, data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Berikut teknik analisis
data kuantitatif :
1. SS (sangat setuju) 5
2. S (setuju) 4
3. C (cukup) 3
4. K (kurang) 2
5. SK (sangat kurang) 1
Setelah melakukan pengisian angket akan diketahui jumlah nilai yang diperoleh,
kemudian akan diolah menggunakan rumus berikut :
Σx
𝑃= × 100%
Σxt
Keterangan :
P = kelayakan
Σx = total skor yang dipilih
36
guru dan peserta didik diminta untuk mengerjakan kuis dan memainkan
latihan soal pada media ABATA.
3. Memberikan angket keterbacaan kepada guru dan peserta didik guna
mengetahui keterbacaan terhadap penggunaan produk yang peneliti
kembangkan.
Berikut adalah kisi-kisi angket keterbacaan untuk guru dan peserta didik :
a. Kisi-kisi angket keterbacaan untuk guru:
Aspek Indikator
Aspek Indikator
a. Data Kuantitatif
Teknik pengumpulan data kuantitatif yaitu dengan membaca jumlah atau skor
dari angket keterbacaan guru dan peserta didik, serta angket validasi ahli. Data
kuantitatif tersebut berisi penilaian yang akan dihitung menggunakan skala likert
untuk guru dan skala guttman untuk peserta didik, selanjutnya akan dianalisis
39
Analisis data yang telah dilakukan akan menghasilkan nilai akhir dari
akumulasi butir-butir yang sesuai. Berikut dibawah ini kisi-kisi analisis data :
Peneliti menggunakan skala likert lima guna mengukur keterbacaan produk pada
guru dengan rincian poin pada pertanyaan positif dan negatif sebagai berikut :
No Kriteria Skor
1. SS (sangat setuju) 5
2. S (setuju) 4
3. C (Cukup) 3
4. K (kurang) 2
5. SK (sangat kurang) 1
Setelah pengisian angket akan diketahui jumlah nilai yang diperoleh, kemudian
nilai pada angket tersebut akan diolah menggunakan rumus berikut :
Σx
𝑃 = Σxt × 100%
Keterangan :
P = kelayakan
Σx = total skor yang dipilih
Σxt = total seluruh skor
Setelah diketahui persentase hasil validasi yang dilakukan, maka langkah
berikutnya adalah membandingkan persentase yang diperoleh dengan kriteria
kelayakan media interaktif. Kriteria kelayakan tersebut yakni :
40
2. Tidak 0 1
Setelah pengisian angket akan diketahui jumlah nilai yang diperoleh, kemudian
nilai pada angket tersebut akan diolah menggunakan rumus berikut :
Σx
𝑃 = Σxt × 100%
Keterangan :
P = kelayakan
Σx = total skor yang dipilih
Σxt = total seluruh skor
0% - 50% Layak
3.8 Publikasi
Publikasi dilakukan di beberapa SD di Kabupaten Blitar serta akan
dipublikasikan secara ilmiah menggunakan jurnal mahapeserta didik Universitas
Islam Balitar.
42
BAB IV
4.1.1 Analisis
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di 5 sekolah dasar di
Kabupaten Blitar yaitu UPT SDN Dermojayan 01, UPT SDN Kauman 01, UPT
SDN Srengat 03, UPT SDN Bagelenan 03, dan UPT SDN Bagelenan 02 melalui
observasi, penyebaran lembar angket, dan wawancara kepada guru dan peserta
didik. Hasil observasi, penyebaran lembar angket dan wawancara dengan guru dan
peserta didik adalah, guru kekurangan media pembelajaran terutama pada mata
pelajaran matematika materi bangun datar. Dalam melakukan proses pembelajaran
terkhusus matematika materi bangun datar, guru masih menggunakan buku LKS
atau papan tulis untuk kemudian menjelaskan materi bangun datar kemudian
memerintahkan peserta didik untuk mengerjakan soal latihan. Sarana dan prasana
di sekolah sudah cukup lengkap dengan adanya laptop, komputer, LCD, proyektor,
dan buku perpustakaan yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Guru
merasa bahwa kurangnya inovasi dalam media pembelajaran membuat peserta
didik kurang berminat pada pembelajaran matematuka terkhusus materi bangun
datar.
pembelajaran matematika materi bangun datar untuk peserta didik kelas 3 sekolah
dasar, dimana peneliti berharap media pembelajaran ini dapat meningkatkan minat
peserta didik dalam belajar matematika materi bangun datar dan juga
mempermudah guru dalam mengajar.
4.1.2 Desain
Langkah awal yang dilakukan dalam membuat aplikasi ini adalah
menganalisis KD yang digunakan. Setelah melakukan analisis KD peneliti
membuat indikator dan tujuan pembelajaran. Selanjutnya peneliti membuat materi
pembelajaran yaitu materi bangun datar yang diperoleh dari Buku Tema
Pendamping Terpadu kelas III. Penyusunan kuis dan latihan soal yang akan
digunakan disesuaikan dengan materi yang telah disusun.
4.1.3 Pengembangan
Setelah selesai membuat produk peneliti melakukan validasi kepada 9
validator yaitu, 3 validator ahli media, 3 validator ahli materi, 3 validator ahli
bahasa.
Ahli media yang dipilih oleh peneliti sebagai validator produk ABATA adalah
Ibu Desy Anindia Rosyida, M.Pd.I sebagai validator 1 yang merupakan dosen FKIP
Universitas Islam Balitar, Bapak Luky Priyanto, M. E sebagai validator 2 yang
merupakan dosen FKIP Universitas Islam Balitar, dan Ibu Deni, S.Pd sebagai
validator 3 yang merupakan guru sekolah dasar yang berpengalaman mengajar
selama 18 tahun di UPT SDN Bagelenan 03. Para validator merupakan ahli yang
cukup kompeten dalam bidang menilai media. Proses validasi dilakukan dengan
angket validasi media.
Pada angket validasi media, peneliti memuat bahasan berupa tampilan, bahasa,
dan teknik penggunaan dalam aplikasi yang dikembangkan. Dari beberapa kriteris
tersebut peneliti mengembangkan menjadi 9 poin pernyataan dan didapat penilaian
oleh validator seperti pada tabel berikut :
Hasil validasi dari 3 validator ahli media mendapatkan total rata-rata skor
40,5 dari skor maksimal 45, sehingga perolehan persentase sebesar 90% dengan
kategori “sangat layak” digunakan sebagai media pembelajaran. Dari 9 poin
indikator yang mendapat nilai tertinggi ada : (1) pemilihan ikon atau tombol yang
digunakan dalam media; (2) media memiliki desain yang menarik untuk peserta
didik dengan pemilihan warna, jenis dan ukuran huruf pada media; (3) ketepatan
pemilihan gambar; (4) mudah digunakan; (5) keefektifan dan efisiensian media saat
digunakan, dan (6) media dapat digunakan di semua versi android; dan (7)
kemudahan dalam mengelola dan memelihara media.
Selama proses validasi terdapat beberapa revisi yang perlu dibenahi dan
ditambahi untuk mencapai kelayakan. Revisi tersebut adalah :
Tabel 4. 2 Revisi Ahli Media
Validator
menyarankan untuk https://s.id/Download
1 Validator 1 mendistribusikan -ABATA
media menggunakan
barcode.
Validator
menyarankan untuk
membuat sub menu
2 Validator 2 pada materi agar
pengguna lebih
mudah memahami
materi yang dibaca.
48
Validator menuliskan
bahwa media
ABATA sudah
3 Validator 3 menarik dan materi - -
sesuai untuk peserta
didik kelas 3 sekolah
dasar.
Hasil validasi dari 3 validator ahli materi mendapatkan total rata-rata skor 38
dari skor maksimal 50, sehingga perolehan nilai persentase sebesar 76% dengan
kategori “layak” digunakan sebagai media pembelajaran dengan revisi media yang
perlu diperhatikan. Terutama pada poin kelengkapan materi pada media
pembelajaran perlu diberikan aktivitas siswa dan materi perlu dilengkapi dengan
video pembelajaran agar peserta didik lebih mudah memahami materi yang sudah
dibaca.
Selama proses validasi terdapat beberapa revisi yang perlu dibenahi dan
ditambahi untuk mencapai kelayakan. Revisi tersebut adalah :
No Validator Revisi Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Validator
menyarankan untuk
1 Validator 1
memperbaiki
indikator.
Validator
menyarankan untuk
membuat aktivitas
2 Validator 2 siswa yang dapat di
kerjakan sebagai
potofolio peserta
didik.
50
Validator
menyarankan agar
menambahkan
materi dalam bentuk
3 Validator 3
video agar peserta
didik tidak bosan
hanya dengan
membaca saja.
Ahli bahasa yang dipilih oleh peneliti sebagai validator produk ABATA adalah
Ibu Sripit Widiastuti, M.Pd sebagai validator 1 yang merupakan dosen FKIP
Universitas Islam Balitar, Bapak Sabitul Kirom, M.Pd sebagai validator 2 yang
merupakan dosen FTI Universitas Islam Balitar, dan Bapak Heri Tri Gunarso,
S.Pd.SD sebagai validator 3 yang merupakan guru sekolah dasar yang
berpengalaman mengajar selama 19 tahun di UPT SDN Dermojayan 01. Para
validator merupakan ahli yang cukup kompeten dalam bidang menilai bahasa dalam
produk yang dikembangkan.. Proses validasi dilakukan dengan angket validasi
media.
Angket validasi memuat tentang aspek penggunaan bahasa dalam media. Dari
aspek tersebut, peneliti mengembangkan menjadi 6 kriteria penilaian dan
memperoleh penilaian validator seperti pada tabel berikut :
Hasil validasi dari 3 validator ahli bahasa mendapatkan total rata-rata skor 28,5
dari skor maksimal 30, sehingga perolehan persentase sebesar 95% dengan kategori
“sangat layak” digunakan sebagai media pembelajaran. Terutama pada poin
kesesuaian dengan kaidah bahasa, penggunaan kalimat efektif sesuai dengan
perkembangan peserta didik, bahasa mudah dipahami. Hal tersebut menjelaskan
bahwa bahasa pada media pembelajaran ABATA sudah sesuai dengan tingkat
berpikir peserta didik
Selama proses validasi terdapat beberapa revisi yang perlu dibenahi dan
ditambahi untuk mencapai kelayakan. Revisi tersebut adalah :
No Validator Revisi Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1 Validator 1
Validator
menyarankan untuk
2 Validator 2 mamperbaiki tanda
baca yang masih
salah.
3 Validator 3
52
layak”. Hal ini dapat dikatakan bahwa media pembelajaran ABATA menarik untuk
digunakan sebagai media pembelajaran.
Sedangkan hasil angket keterbacaan peserta didik membahas tentang
kesesuaian media dengan konsep, komposisi warna yang digunakan dalam media,
kesesuaian pemilihan jenis dan ukuran huruf, petunjuk yang diberikan jelas, materi
dan soal mudah dipahami, didapatkan hasil sebagai berikut :
hasil penilaian angket oleh guru dan peserta didik setelah mengoperasikan media
ABATA (Aplikasi Bangun Datar).
a. tampilan menarik;
b. materi, kuis, dan latihan soal yang ada sudah sesuai dengan
karakteristik peserta didik;
c. bahasa yang mudah dipahami peserta didik;
d. menumbuhkan minat belajar peserta didik.
4.1.7 Publikasi
Publikasi ini dilakukan di jurnal ilmiah mahasiswa Universitas Islam Balitar
4.2 Pembahasan
wawancara, observasi, dan angket dari lima sekolah dasar yang ada di Kabupaten
l l l l l l l l l l l l l l l l l
Blitar yaitu, UPT SDN Dermojayan 01, UPT SDN Kauman 01, UPT SDN Srengat
l l
55
03, UPT SDN Bagelenan 02, dan UPT SDN Bagelenan 03. Berdasarkan hasil l l l l
kesulitan dalam memahami materi bangun datar dan guru memerlukan media
l l l l
pembelajaran yang bervariasi serta menarik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
l l l l l l l l l l
dengan menarik dimana peserta didik dapat mempelajari materi bangun datar,
l l l l l l l l
mengisi kuis, dan mengerjakan latihan soal yang diambil dari materi bangun datar l l l l
sehingga membuat peserta didik fokus dan tertarik untuk belajar. Melalui
l l l l l l l l
android
l yang l diharapkan l l l dapat l l meningkatkan l l kualitas l l pembelajaran, l l l
Selain itu, penelitian ini juga didukung oleh beberapa penelitian terdahulu
l l l l l l l
milik Yonaz Akbar Fauzan (2020) dengan judul “Pengembangan Media Papan
Magnetik Bangun Datar Pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar” dan milik Anggun
Tiyas Ningrum (2021) yang berjudul “Aplikasi Pengenalan Bangun Datar dan l
Bangun Ruang Berbasis Android untuk Peserta Didik Sekolah Dasar”, Penelitian l
tersebut mengarah pada berbagai masalah yang dihadapi oleh peserta didik terkait l l l l l l l l l l l l l l
56
satuan berat dan media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan topik yang
l l l l l l l l l l l l l l
“Pengembangan Media Papan Magnetik Bangun Datar Pada Siswa Kelas 3 Sekolah
dukungan tersebut dapat dilihat dari materi dan sasaran yang dituju memiliki
kesamaan yaitu tentang bangun datar untuk kelas 3 sekolah dasar. Media
pembelajaran yang dikembangkan Yonaz Akbar Fauzan adalah media non digital
sedangkan media yang dikembangkan peniliti adalah media digital yang mudah dan
Akbar Fauzan berfokus pada permainan yang memuat materi bangun datar,
tersebut memuat materi, video pembelajaran, juis, latihan soal, dan aktivitas siswa.
perkembangan zaman dimana media digital sangat disukai baik guru maupun
peserta didik, selain itu mediaa digital juga mudah dan praktis dalam
penggunaannya.
“Aplikasi Pengenalan Bangun Datar dan Bangun Ruang Berbasis Android untuk
karena multimedia interaktif adalah suatu media dalam proses pembelajaran ialah
l l l l l l l l l l l l l
suatu produk maupun layanan digital (multimedia) yang diberikan oleh guru kepada
l l l l l l l l l l l
peserta didik dengan menyajikan mesia pembelajaran seperti teks, gambar bergerak
l l l l l l l l l l
atau animasi, video, audio hingga video game. Media interaktif dapat merangsang
l l l l l l l l l l l l l
pola pembelajaran agar dapat menunjang keberhasilan dari proses belajar mengajar
l l l l l l l l l l l l l l l l
sehingga kegiatan belajar mengajar dapat efektif untuk mencapai tujuan yang
l l l l l l l l l l l l l
disampaikan. l l l
media daapat diakses melalui web dengan menggunakan barcode. Fitur yang
terdapat pada media ABATA yaitu petunjuk, materi, aktivitas siswa, kuis, latihan
soal, dan pengembang media ABATA memiliki ukuran 50.78 MB. Aplikasi yang l l l
macam bangun datar dan sifat-sifat bangun datar. Oleh karena itu, materi yang ada
di dalam media ABATA memuat materi bangun datar. Media ABATA yang
dasar yang memasuki tahap bermain dan memahami berbagai hal dengan sesuatu
yang konkrit atau nyata dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu media ABATA juga
sangat mudah digunakan dan praktis sehingga baik guru maupun peserta didik
58
dapay mengoperasikan media ABATA ini dimana saja dan kapan saja. Dikalrenalkaln
medial pembelaljalraln memiliki malnfalalt balgi guru daln siswal hall tersebut sesuali
dengaln pernyaltalaln Sudjalnal & Rivali (2013:28) balhwal malnfalalt medial pembelaljalraln
dallalm proses belaljalr siswal yalitu, pembelaljalraln alkaln lebih menalrik perhaltialn siswal
sehinggal pembelaljalraln alkaln jelals malknalnyal daln lebih dipalhalmi oleh siswal sertal
metode mengaljalr guru alkaln lebih bervalrialsi, tidalk semaltal-maltal komunikalsi verball
pembelajaran yang interaktif hal ini agar kegiatan belajar mengajar dapat efektif
l l l l l l l l l l l l l l l l
untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menjadikan siswa lebih memehami
l l l l l l l l l l
meteri yang disampaikan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan menurut Arsyad,
l l l l l l l l l l
tanggapan/respon atau pekerjaan peserta didik, dan umpan balik dapat disesuaikan.
khususnya pada materi bangun datar. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya
l l l l l l l l l l l l l
media ini dapat membantu peserta didik dan guru agar lebih mudah mempelajari
l l l l l l l l l l l
materi tersebut dengan lebih efektif. Adapun kelebihan dan kekurangan media
l l l l l l l l l
sebagai media yang dapat digunakan guru dan peserta didik untuk
l l l l l l l l l
dikembangkan yaitu ketika media ini digunakan secara online atau melalui
l l l l l l l l l l l l
web perlu adanya koneksi internet yang baik, karena jika tidak ada akses
l l l l l l l l l l l l
internet maka media tidak akan terbuka bahkan loading memerlukan waktu
l l l l l l l l l l l
BAB V
PENUTUP
Di bagian bab V hasil penelitian dan pembahasan ini nantinya akan membahas
5.1 Simpulan
1. Pada aspek media, media ABATA dinilai “sangat layak” oleh validator dengan
persentase 90%, pada aspek materi, materi ABATA dinilai “layak” oleh
validator dengan persentase 76% kemudian pada aspek bahasa, media ABATA
dinilai “sangat layak” oleh validator dengan persentase 95% Kelayakan media
ABATA sebagai media pembelajaran dari hasil penilaian ahli media, ahli
materi, dan ahli bahasa mendapat hasil 87% yang berarti media ABATA ini
2. Hasil uji keterbacaan yang didapat dari guru dinilai “sangat layak” dengan
persentase 90% dan hasil uji keterbacaan yang didapat dari peserta didik dinilai
“sangat layak” dengan persentase 100%. Kelayakan media dari hasil angket
keterbacaan pendidik dan peserta didik mendapatkan hasil 95% sehingga media
ini dapat digunakan dan layak sebagai media pembelajaran menurut guru dan
peserta didik.
5.2 Saran
Saran yang dapat dituliskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
media penyampaian materi yang lebih menarik peserta didik untuk fokus
materi yang lain. Selain itu dapat membuat media dengan aplikasi lain yang
lainnya.
62
DAFTAR PUSTAKA
Murianti, S. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Biologi Sel Dengan Model Addie
Pada Program Studi Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makasar. Tesis
tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri
Malang.
Ningrum, Anggun Tiyas (2021) Aplikasi Pengenalan Bangun Datar dan Bangun
Ruang Berbasis Android Untuk Siswa Sekolah Dasar. Universitas Widya
Dharma Klaten
Purwono, Urip., Standar Penilaian Bahan Ajar, Jakarta : BNSP, 2008.
LAMPIRAN
N
65