You are on page 1of 2

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

JULI YANI HASIBUAN


CGP ANGKATAN 7
SMAN 1 LAWE BULAN
ACEH TENGGARA

Model 5: Connection, challenge, concept, change (4C)

A.Connection
Pada modul 1.3 ini, saya sebagai CGP mempelajari modul tentang Visi Guru Penggerak.
Dari modul ini saya mendapatkan banyak pelajaran terkait bagaimana membuat visi yang dapat
membuat kita semangat dan menggerakkan hari kita ketika membacanya. Pada modul 1.3 ini,
secara tidak langsung juga membantu sekolah saya untuk memenuhi Standar Nasional
Pendidikan, misalnya saja dengan bagaimana profil murid dan lulusan dalam visi mampu
memberikan gambaran mengenai Standar Kompetensi Lulusan sekolah. Saya juga diajak untuk
menelusuri visi mendasar dari pendidikan, betapa pentingnya pendidik memiliki visi, dan
mengembangkan visi untuk mewujudkan keberpihakan pada murid-murid di daerah saya
sehingga mereka bertumbuh dengan maksimal dan dapat mencapai kebahagiaan setinggi-
tingginya. Dalam mewujudkan visi yang bertujuan berpihak pada murid, saya sebagai calon guru
penggerak tentu juga memiliki peran dan tanggung jawab yang besar. Ketika ingin mewujudkan
hal tersebut, saya harus belajar bagaimana membuat prakarsa perubahan dari visi yang saya
miliki. Melalui prakarsa perubahan yang positif dan apresiatif (Paradigma Inquiri Apresiatif),
saya sebagai pendidik bisa membantu murid dalam menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila di
dalam dirinya melalui salah satu alat Inkuiri Apresiatif (IA), yaitu alur BAGJA. Di dalam Alur
BAGJA tersebut saya bisa mengurai tindakan/penyelidikan yang dilakukan untuk
mewujudkannya. Dimana dalam semua aksi yang dilakukan tentu saja bisa melibatkan peran
saya sebagai calon guru penggerak yaitu, Menjadi pemimpin pembelajaran, Menggerakkan
komunitas praktisi, Menjadi coach bagi guru lain, Mendorong kolaborasi antar guru dan
Mewujudkan kepemimpinan murid. Apabila pendidik dalam perannya yang besar tadi berhasil
menghantarkan murid mereka mencapai Profil Pelajar Pancasila melalui rancangan prakarsa
perubahan, maka saya sebagai pendidik telah berhasil menghantarkan murid saya dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional bangsa kita.

B. Challenge
Ketika saya mempelajari tentang cara membuat prakarsa perubahan dari beberapa sumber
(modul di lms, fasilitator, pemahaman diskusi di ruang kolaborasi, dan elaborasi pemahaman
dari instruktur, rekan sekolah (CGP Angkatan 5) serta bahan pelajaran lainnya dari internet),
mulanya saya sempat merasakan kebingungan. Sebelumnya di sekolah kami sudah ada Calon
Guru Penggerak Angkatan 5 yang sudah pernah secara bersama-sama merumuskan visi dan
membuat BAGJA namun karena saat itu saya tidak mempelajari secara mendalam, saya
mempercayai bahwa yang kami buat adalah benar. Namun ketika saya melaksanakan praktik
langsung dalam membuat alur BAGJA, saya melihat bahwa ternyata ada sedikit kekeliruan dari
alur BAGJA mereka. Saya mendapati bahwa beberapa tindakan/ penyelidikan yang mereka buat
masih banyak yang tidak dimulai dari kata kerja. Sebagian isian di kolom tindakan bahkan
mereka isi langsung dengan jawaban yang berasal dari kolom pertanyaan sehingga terkadang
jawaban di kolom tindakan/ penyelidikan bukan diawali dengan kata kerja operasional. Sebagai
contoh kalimat yang ada di kolom pertanyaan “Siapa saja yang berperan meningkatkan
kreativitas murid di kelas?”, Dan jawaban yang terisi pada kolom tindakan/penyelidikan “Guru
dan murid”. Hal tersebutlah yang menjadi tantangan bagi saya untuk mempelajari kembali semua
konsep yang saya bangun di pikiran saya. Kebingungan saya sudah mulai terjawab ketika
fasilitator kami memberi gambaran bahwa alur BAGJA yang kelompok kami kerjakan sudah
mulai menyertakan banyak tindakan. Ini tentu saja membuat saya bersemangat ketika membuat
tugas individu karena saya sudah mulai faham tentang materi di modul ini arahnya kemana.
Namun dalam merumuskan visi kelompok, saya harus mengkaji ulang dimana yang harus
direvisi dari visi kami. Tetapi ketika mendapat penjelasan dari instruktur dan diskusi di sesi
pertemuan elaborasi pemahaman tentu saja memantapkan ilmu yang sudah saya pelajari
sebelumnya tentang bagaimana merumuskan visi yang dapat menggerakkan hati orang yang
membacanya.

C. Concept
Konsep-konsep utama yang saya pelajari dari modul 1.3 ini adalah bagaimana seorang
pendidik sebelum membayangkan harapan dan impiannya tentang murid, pendidik harus sudah
serta merta memikirkan potensi positif apa yang dia dan sekelilingnya miliki yang mungkin bisa
saja diberdayakan untuk mewujudkan visinya. Saya sebagai pendidik juga harus waspada namun
tetap bergerak apabila menemui tantangan. Karena itu dalam mempelajari perumusan visi, saya
sebagai pendidik harus memahami ATAP (Aset, Tantangan, Aksi dan Pembelajaran) sebelum
saya membuat prakarsa perubahan dan alur BAGJA. Saya berpandangan bahwa Inkuiri
Apresiatif tersebut sangat berguna dalam membantu saya menemukan solusi dari permasalahan
yang saya temui di sekolah saya karena saya bisa melihat tindakan apa yang bisa saya lakukan
dan juga saya juga bisa membayangkan rencana selanjutnya ke depannya apabila sudah berhasil
menjalannya beberapa kegiatan.

D. Change
Perubahan yang saya ingin lakukan setelah saya mendapatkan materi dalam modul ini
adalah saya ingin membuat prakarsa perubahan melalui alur BAGJA sesuai dengan kondisi di
sekolah saya sehingga saya bisa mewujudkan visi saya yaitu “Serentak berinovasi dalam
mewujudkan Indonesia Maju”. Saya juga akan memulai dari hal dan potensi yang positif yang
saya dan sekolah saya miliki. Saya merasa semakin optimis dalam membuat perubahan baik di
sekolah saya karena sebagai calon guru penggerak saya sudah diberi kepercayaan untuk belajar
menjadi pendidik yang lebih baik lagi melalui program guru penggerak.

You might also like