You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam menyusun suatu kelayakan bisnis, sebagai titik tolak untuk melakukan
analisis, diperlukan informasi lingkungan luar perusahaan untuk mengetahui seberapa
jauh lingkungan luar tersebut memberikan peluang sekaligus ancaman bagi rencana
bisnis, selain itu juga untuk mengetahui apa saja yang dapat disumbangkan oleh
proyek bisnis bagi lingkungan luar jika bisnis telah direalisasikan. Berhubungan
dengan kemanfaatan dan biaya terhadap lingkungan luar, kedalam dan keluasan
analisis yang akan dilakukan tergantung pada kriteria-kriteria yang telah ditentukan
untuk menilai suatu proyek.
Perkembangan bisnis atau usaha pada saat ini telah menjadi suatu
perkembangan yang sangat signifikan bagi Indonesia. Untuk menjalankan usaha
diperlukan sebuah studi kelayakan bisnis, apakah sebuah usaha layak dijalankan atau
tidak layak dijalankan. Studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang
menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya,
aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek
manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian
studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu
proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditadak dijalankan.
Lingkungan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika dalam
menentukan lingkungan kita salah memilih maka usaha tersebut bisa tidak berjalan
dan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Studi lingkungan usaha merupakan
suatu langkah yang penting dilakukan dengan tujuan untuk menemukan apakah
lingkungan di mana usahanya itu akan berdiri nantinya tidak akan menimbulkan
ancaman dan justru dapat memberikan peluang di luar dari usaha yang utama.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan aspek ekonomi?
2. Hambatan apa saja yang ada di bidang ekonomi?
3. Apa saja dampak negatif dan positif dari aspek ekonomi?
4. Apa yang dimaksud dengan aspek lingkungan hidup ?
5. Apa saja dampak dari bisnis E-Commers LA/GO atau LA/CAR dalam
AMDAL?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu aspek ekonomi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui hambatan dalam bidang ekonomi
3.  Mahasiswa dapat mengetahui dampak positif dan negatif dari aspek ekonomi.
4. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu aspek lingkungan hidup
5. Mahsiswa dapat mengetahui dampak dari bisnis E-Commers tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. ANALISIS EKONOMI
Analisis ekonomi (economic analysis) suatu proyek bisnis tidak hanya
memperhatikan manfaat yang dinikmati dan pengorbanan yang ditanggung
oleh perusahaan , tetapi oleh semua pihak dalam perekonomian. Sedangkan
analisisyang hanya membatasi manfaat dan pengorbanan dari sudut pandang
perusahaan disebut sebagai analisis keuangan atau analisis finansial( financial
analysis).
Dengan demikian hampir dapat dipastikan bahwa analisis kedua aspek
tersebut akan memberikan hasil yang berbeda. Perbedaan akan menjadi makin
besar kalau terdapat berbagai distorsi dalam pembentukan harga (seperti
proteksi misalnya). Meskupun demikian perlu disadari bahwa suatu proyek
bisnis mungkin saja memberikan manfaat yang lebih besar kepada ekonomi
nasional daripada kepada perusahaan yang menjadi pelaksana proyek bisnis
tersebut. Upaya untuk mengidentifikasikan manfaat dn pengorbanan bukan
hanya dari sudut pandang perusahaan , merupakan tujuan analisis ekonomi
suatu proyek bisnis.
Analisi ekonomi terutama penting dilakukan untuk proyek bisnis,
proyek bisnis dalam skala besar, yang seringkali menimbulkan perubahan
dalam penambahan supply dan demond akan produk tertentu, karena dampak
yang ditimbulkan pada ekonomi nasional akan cukup berarti.
Secara rinci analisis ekonomi dengan alasan karena adanya:
1. Ketidaksempurnaan pasar (termasuk di dalamnyaberbagai distorsi yang
timbul karena peraturan pemerintah).
2. Adanyan pajak dan subsidi. Dengan adanya pajak penghasilan akan
mengurangi profiyabilitas proyek bisnis di mata perusahaan , tetapi
meningkatkan kekayaan pemerintahan.
3. Berlakunya konsep Cunsumers Surplus dan Producers Surplus.
Penjelasan kedua konsep tersebut akan diberikan kemudian, tetapi
keduanya bisa dijelaskan sebagai berikut. Pada saat terjadi
penambahan supply karena adanya suatu proyek bisnis , maka
mungkin sekali terjadi penurunan harga. Bagi peruahaan yang
melaksanakan proyek bisnis tersebut , harga yang relevan tentu saja
adalah harga yang baru ( yang lebih rendah dari harga yang lama
karena ada penurunan harga). Dari sisi konsumen sebaliknya, meraka
diuntungkan dalam hal bisa membeli produk dengan harga yang lebih
murah?
Demikian pula kalau terjadi kenaikan demond karena adanya
suatu proyek bisnnis (misal demond akan bahan baku meningkat)
sehimgga terjadi kenaikan harga.

2
B. ASPEK EKONOMI
Cukup banyak data makroekonomi yang tersebar di berbagai media
yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan perusahaan.
Data makroekonomi tersebut banyak yang dijadikan sebagai indikator
ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi
kelayakan bisnis , misalnya : PDB ( produk domestik bruto), investasi, inflasi,
dan kurs valuta asing. Selain menjadikan fakta makroekonomi sebagai imput
dalam study kelayakan bisnis, hendaknya perlu dikaji imbal-baliknya yaitu
bahwa bisnis yang direncanakan hendaknya bermanfaat bagi pihak lain.
Aspek-aspek penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dari
beberapa sisi yang penjelasannya disajikan berikut ini :
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar proyek
dapat:
a) Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
Kegiatan usaha yang dapat dikerjakan oleh tenaga kerja lokal
tidak perlu digantikan oleh tenaga kerja asing. Juga ,
penggunaan tenaga mesin perlu dipertimbangkan terlebih
dahulu apakah tidak akan menjadi lebih baik jika menggunaka
tenaga bukan mesin atau menggunakan tenaga kerja
masyarakat sekitar.
b) Menggunakan sumber daya lokal
Sumber daya lokal misalnya bahan baku. Komponen bahan
baku produk lokal jika dimanfaatkan ( dengan catatatn kualitas
cukup layak sesuai standart) untuk proses produksi , jelas akan
meningkatkan perekonomian di daerah tersebut karena sumber
daya lokal ini dapat dijadikan usaha bagi masyarakat.
c) Menghasilkan dan menghemat devisa
Penggunaan bahan baku yang diambil dari produk lokal berarti
mengurangi penggunaan bahan impor. Sudah tentu oenggunaan
han baku lokal ini menghemat devisa negara apalagi jika
kandungannya dapat terus ditingkatkan jika perlu sampai
seluruhnya untuk pasar ekspor , maka bisnis ini akan
menghasilkan devisa.
d) Menumbuhkan industri lain
Dengan adanya proyek bisnis yang baru , diharapkan tumbuh
industri lain baik yang sejenis atau industri pendukung lainnya
seperti industri bahan baku maupun industri sebagai dampak
positif adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
e) Menambah pendapatan nasional
Sudah jelas bahwa dengan bertumbuhnya bisnis didalam
mnegeri misalnya dengan diproduksinya produk yang
dikonsumsi secara baik di dalam negeri , maka ekspor atas
produk tersebut atau bahkan meningkat dan produsen dapat

3
memenuhi permintaan itu, sudah tentu bisnis ini akan
menambah pendapatan nasional.
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah
Maksudnya adalah agar proyek yang dibangun memiliki nilai tambah.
Nilai tambah hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif. Dalam
perhitugan tersebut, agar lebih mudah, dapat diasumsikan bahwa
proyek diproduksi drngan kapasitas normal. Setelah nilai tambah
diketahui besarnya , nilai ini selanjutnya dapay didistribusikan.
Hendaknya , perhitungan-perhitungan yang dilakukan jelas.
Contoh sederhana perhitungan kuantitatif untuk menentukan
nilai tambah disajikan berikut ini.

Rp. 1000 %
Penerimaan penjualan Rp. 378.000 100
Biaya-biaya Rp. 209.718 55,5
Nilai tambah kotor Rp. 168.282 44,5
Biaya depresiasi&amortisasi Rp. 33.000 8,7
Nilai tambah bersih Rp. 135.282 35,8

Dari perhitungan diatas , nilai tambah bersih adalah Rp. 135.282.000,00. Nilai
ini selanjutnya didistribusikan kepada pihak-pihak tertentu dengan nilai
persentase tertentu pula. Misalnya

Pihak yang menerima nilai tambah Presentase Nilai


Pajak – pajak bagi pemerintah 15,3 Rp.20.720.000
Gaji dan upah bagi karyawan 33,3 Rp.45.082.000
Deviden bagi pemegang saham 21,9 Rp.29.616.000
Kreditor/ Bank 29,5 Rp.39.864.000
Jumlah 100,0 Rp.135.282.000

Jadi , dengan adanya nilai tambah berarti bisnis yang dijalankan perusahaan
meningkatkan kesejahteraan berbagai pihak.

3. Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja


Penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan
kesempatan kerja. Salah satu cara mengkur proyek padat modal atau
padat karya adalah dengan mebagi jumlah tenaga kerja yang terlibat
sehingga didapat nilai investasi pertenaga kerja. Untuk proyek
perluasan , perhitungan nilai investasi merupakan jumalah investasi
sebekum dan sesudah investasi .

4. Hambatan Di Bidang Ekonomi


Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus dilakukan dalam rangka
menaikkan atau paling tidak memperhatikan pendapatn yang telah
dicapai. Bagi indonesia masih banyak tantangan dan hambatan yang

4
dihadapi ,sehingga tidak mudah untuk melakukan pembangunan
ekonomi , yang juga akan dampak pada aspek sosial dan politik.
Beberapa penghambat pembangunan proyek LA GO/CAR antara lain :
a) Iklim tropis , menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang
panas dan lembab
b) Produktivitas rendah , ini disebabkan oleh kualitas manusia dan
sumber alam yang relatif kurang menguntungkan.
c) Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan, misalnya
keuntungan lebih banyak dimiliki oleh sebagian kecil golongan
tertentu saja.
d) Tekanan penduduk yang berat, hal ini disebabkan antara lain
naiknya rata rata umur manusia dibarengi dengan masih
besarnya presentase kenaikan jumlah penduduk yang makin
lama makin membebani sumber daya lain untuk memenuhi
kebutuhan hidup.

C. KONSEP CONSUMER SURPLUS DAN PRODUCER SURPLUS

Konsep consumer surplus berkaitan erat dengan konsep consumers willingnes


to pay yang berguna untuk menghitung harga yang relevan pas
Da analisis ekonomi. Untuk menjelaskan konsep tersebut , perhatikan gambar
18.1 berikut ini.

Harga


D

P
E

S D¹

Q Kuantitas
Gambar 18.1 Consumers dan Producer Surplus

Pada gambar 18.1 garis DD¹ menunjukkan kurva permintaan dan SS¹
menunjukkan kurva penawaran. Titik E menunjukkan titik ekuilibrium , OQ
menunjukkan kuantitas yang dibeli dan OP mmenunjukkan harga per unit
yang dibayar oleh konsumen. Kalau kita mengamati kurva permintaan
tersebut, maka kurva tersebut menjelaskan bahwa unit yang pertama bersedia

5
dibayar oleh konsumen dengan harga per unit sebesar OD. Sedeangkan unit
terakhir bersedia dibayar oeleh konsumen dengan harga OP. Willingnes to pay
dari para konsumen ditunjukkan oleh garis DE. Dengan demikian keseluruhan
kesediaan membayar oleh para konsumen tersebut dari area ODEQ.
Sedangkan harga yang dibayar oleh konsumen tersebut hanyalah OPEQ.
Selisihnya ( yaitu area PED) disebut sebagai consumer surplus .

D. PENDEKATAN YANG DILAKUKAN

Pendekatan yang dipergunakan untuk melakukan analisis ekonomi


suatu proyek bisnis pada dasarnya mendasarkan diri atas pendekatan UNIDO
Guide to protical appraisal. Metode yang pergunakan disini memulai analisis
dengan melakukan analisis profitabilitas finansialberdasarkan atas harga.
Setelah itu baru dilakukan penyesuaian untuk meng-estimate manfaat bersih
proyek bisnis sesuai dengan harga ekonomi. Dimaksudkan harga ekonomi
adalah harga seandainya tidsk terdapat distorsi apapun. Penentuan harga
ekonomi tersebut. (disebut juga dengan shadow price ataub harga bayangan
atau opportunity cost) perlu dilakukan untuk setiap input output proyek bisnis.
Apabila dilakukan analisis dari sisi biaya dan manfaat sosial (SCBA) UNIDO
meneruskan langkah-langkah diatas dengan :

1. Melakukan penyusunan dampak proyek bisnis terhadap tabungan dan


investasi
2. Melakukan penyesuaian dampak proyek bisnis tersebut pada distribusi
pendapatan (income distribution) ,dan
3. Melakukan penyesuaian dampak proyek bisnis tersebut sesuai dengan
pertimbangan akan merit wants.

Harga Bayangan untuk Resources (Sumber Daya)


1. Input dan output yang diperdagangkan (treadeable). Suatu produk
dikatakan diperdagangkan apabila kita bisa memperolehnya dipasar
dunia. Untuk jenis produk ini harga internasional (atau border price)
ysng dinyatakan dalam satuan moneter setemoat pada kurs pasar
merupakan harga bayangannya.
2. Input dan output yang tidak diperdagangkan (Non- treadeable). Suatu
produk dikatakan tidak diperdagngkan apabila :
1) Harga impornya (harga CIF) lebih besar dari biaya produksi
domestik.
2) Harga ekspornya (Harga FOB) kurang dari biaya produksi
domestik. Nilai barang yang yidak diperdangangkan
seharusnya diukur sesuai dengan biaya produksi marjinalnya
(apabila adanya proyek bisnis menimbulkan tambahan
produksi atau adanya proyek bisnis mengakibatkan

6
berkurangnya produksi perusahaan lain). Untuk output , kita
perlu memperhatikan custumers willingness to pay.
3) Tenaga Kerja. Apabila proyek bisnis memperkerjakan tenaga
kerja , maka akan terdapat tiga kemungkinan. Proyek bisnis
tersebut mungkin menarik tenaga kerja dari sektor lain, atau
proyek bisnis tersebut mungkin menarik tenaga kerja dari
sektor lain, atau proyek bisnis tersebut akan mengurangi
pengangguran atau akan mengimpor tenaga kerja dari luar
negeri. Apabila proyek bisnis menarik karyawan dari sektor
lain, maka harga bayangannya adalah berapa seltor
lainbersedia membayar untuk tenaga kerja tersebut. Kalau
proyek bisnis tersebut menciptakan lapangan kerja
(employment) , dan memperkerjakan mereka yang sebelumnya
menganggur, makan mungkin sekali harga bayangan tenaga
kerja jauh lenih rendah fibanding dengan upah yang
dibayarkan perusahaan kepada mereka. Apabila proyek bisis
mengimpor tenaga kerja , maka harga bayangan adalag upah
yang mereka inginkan ditambah dengan premium dalam
bentuk devisa yang dikirimkan ke negara asal mereka ( wage
remittance).
4) Modal. Kadang-kadang suatu negara mengambil kebijakan
untuk membantu mengembangka suatu sektor dengan jalam
memberikan kredit murah. Bagi perusahaan yang memperoleh
kredit tersebut, cost of debt yang ditanggung tentu saja sesuai
dengan bunga yang dibayar (lebih murah dari seharusnya).
Meskipun demikian, dalam perhitungan harga bayangan dari
modal tersebut kita memperhatikan opportunity cost dari
modal tersebut. Opportunity cost inilah (dengan memperhatika
unsur resiko) yang mungkin merupakan harga bayangan dari
modal tertentu.
5) Valuta Asing. Mungkin kita menjumpai adanya dua kurs
valuta asing , yaitu kurs resmi dan kurs pasar. Di berbagai
negara yang sedang berkembang kurs resmi jauh lebih rendah
dari kurs pasar. Dalam keadaan itu harga bayangan yang
relevan untuk valuta asing adalah kurs pasar.

E. Dampak Aspek Ekonomi


1. Dampak Postif dari Aspek Ekonomi dengan Adanya Suatu Proyek atau
Usaha.
A. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui :
a) Terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekaligus mengurangi angka pengangguran.
b) Tersedianya sarana dan prasarana umum yang kelak akan
bisa berguna untuk masyarakat banyak juga pemerintah
berupa : jalan raya, listrik, sekolah,masjid dan lain-lain.
7
c) Tersedianya beragam produk barang dan jasa di masyarakat,
sehinggameningkatkan persaingan dalam menciptakan dan
memenuhi kebutuhan masyarakat.
B. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam
melalui :
a) Penggunaaan lahan yang efisien dan efektif
b) Peningkatan sumber daya alam yang belum terjamah
c) Pemilikan dan penguasaaan sumber daya alam yang teratur.
C. Meningkatkan perekonomian pemerintah yaitu:
a) Menambah peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat.
b) Pemerataan pendistribusian pendapatan.
c) Meningkatkan devisa negara.
d) Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber
yang dikelola oleh perusahaan.
e)  Memberikan nilai tambah proses manufaktur.
f) Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal di
masyarakat.
g) Menimbulkan efek ganda ekonomi.
D. Pengembangan Wilayah
a) Meningkatkan pemerataan pembangunan (dengan prioritas
daerah tertentu)
b) Membuka isolasi wilayah dan cakrawala pemikiran
masyarakat dengan masuknya pembanguan.
2. Dampak Negatif dari Aspek Ekonomi dengan Adanya Suatu Proyek atau
Usaha
A. Eksplorasi sumberdaya yang berlebihan.
B. Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau
peluang kerja bagi masyarakat sekitar.

F. MANFAAT EKONOMI DAN SOSIAL


Pengukuran manfaat lebih sulit dibanding pengukuran biaya ekonomi,
karena disamping manfaat ekonomi yang diterima secara langsung berupa
output proyek bisnis yang dapat diukur dengan satuan moneter, terdapat
manfaat sekunder dan manfaat intangiable yang sulit diukur degan satuan
moneter.
Pengukuran manfaat ekonomi utama (primair) yang berupa output
untama dan penentuan manfaatnya dilakukan dengan penghasilan devisa,
makan perlu juga mendapatkan penyesuaian dengan konsep harga bayangan.
Beberapa manfaat sekunder dari proyek bisnis yang kadang-kadang
sulut diukur dalam satuan moneter adalah:
a. Menaiknya tingkat konsumsi.
b. Membantu proses pemerataan ekonomi.
c. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
d. Mengurangi ketergantungan (menambah swadaya negara).
e. Mengurangi pengangguran (menambah kesempataj kerja).
f. Manfaat sosial budaya dan lain-lain.

8
Dari beberapa manfaat tersebut jika misalnya suatu proyek
bisnis lenoh menekankan pada efek sosial dan distribusi maka
manfaat tersebut hendaknya diusahakan dinyatakan dalam
satuan ukuran yang jelas , terkecuali jika memang proyek bisnis
ini menekan pada aspek finansial ini tidak berarti bahwa dalam
analisa ekonomi tidak terdapat statement(laporan) biaya dan
manfaat secara jelas dan dari laporan ini setelah dilakukan
penyesuaian biaya dan manfaat seperti yang dibahas terdahulu
diterapkan kriteria investasi yang lazim berlaku.

Sebagai contoh lain untuk manfaat bisnis LA GO/ LA CAR adalah:


1. Berkurangnya eksploitasi para pemalai bisnis tersebut.
2. Menghemat waktu bagi penumpang.
3. Bertambahnya kenyamanan dan perasaan
menyenangkan.

G. USAHA LANJUTAN
Dari keseluruhan aspek ekonomi yang dilakukan ini, harga bayangan
(shadow prices). Hal ini terjadi karena pengukuran feasibilitas aspek ekonomi
dinyatakan dalam efek pertumbuhan, dengan tidak memperhatikan efek
pemerataan ( distributif). Apakah efek proyek bisnis terbedakan dalam efek
pendapatan untuk kegiatan inverstasi atau konsumsi atau untuk oranf kaya dan
oranf miskin, diabaikan sama sekali. Jadi , dalam pendekatan ini mhanya
proyek bisnis-proyek bisnis yang memberikan sumbangan kepada maksimisasi
pendapatan nasional yang dianggao feasible. Praktik penilaian proyek bisnis
seperti ini sering disebut praktik tradisional , walau baru pada tataran ini yang
telah tersusun kerangka teori dan kontruknya secara jelas.
Pada dasawarsa belakangan ini sudah serinng dinyatakan bahwa
penilaian proyek bisnis tidak lagi sekedar menitikberatkan pafa efek
pertumbuhan yang tercermin dalam maksimisasi pendapatan nasional,tetapi
hendaknya juga memperhatikan efek distributifnya yakni apakah efek itu
mendukung investasi berikutnya atau efek konsumtuf, demikian pula untuk
orang kaya atau orang miskin.
Demikian pula, perlu di perhatikan dan efek proyek bisnis terhadap
kerugian (biaya) dan manfaat sosial lain , terutama dalam kaitannya dengan
budaya masyarakat setempat.

H. ASPEK LIGKUNGAN HIDUP


Disesuaikan dengan tujuan dengan tujuan penulisan , analisis lingkungan
hidup yang akan dijelaskan, mengacu pada analisis AMDAL ( Analisis mengenai
dampak lingkungan).

a) Mengapa AMDAL?

9
Analisis dampak lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa
negara maju sejak tahun 1970 dengan Nama Environmental Impact
Analysis Atau Environmental Impact Assesment,yang keduanya
disingkat EAI. AMDAL diperlukan untuk melakukan sesuatu study
kelayakan bisnis dengan dua alasan pokok yaitu:
1) Karena undang-undang dan peraturan pemerintah menghendaki
demikian. Jawaban ini cukup efektif untuk memaksakan para
pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitas
lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan proyeknya
sebesar mungkin tanpa menghiraukan dampak samping yang
timbul.
2) AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak
dengan beroperasinya proyek-proyek industri. Menusia
usahanya untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan
kesejahteraan melakukan aktivitas yang makin lama makin
mengubah lingkungannya. Pada awalnya perubahan lingkunga
itu belum menjadi masalah , tapi setelah perubahan itu menjadi
di luar ambang batas , maka manusia tidak dapat mentolerir
lagi perubahan yang merugikan itu.
b) Kegunaan AMDAL
AMDAL bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri melainkan bagian
dari proses AMDAL yang lebih besar dan lebih penting, menyeluruh
dan utuh dari perusahaan dan lingkungannya, sehingga AMDAL dapat
dipakai untuk mengelola dan memantau proyek dan lingkungannya
dengan menggunakan dokumen yang benar.
Beberapa peran AMDAL dijelaskan sebagai berikut :
 Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan. Aktivitas
pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan apabila rencana
pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan
dampak lingkungan yang akan timbul akibat dari proyek yang
akan dibangun. Agar dapat dihindari kegagalan pengelolaan ini
maka pemantauan haruslah dilakukan sedini mungkin sejak
awal, secara terus menerus dan teratur.
 Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek. AMDAL
merupakan salah satu studi kelayakan lingkungan yang
disyaratkan untuk mendapatkan perizinan selain aspek-aspek
studi kelayakan yang lain seperti aspek teknis dan ekonomi.
Bagian dari AMDAL yang dilakukan oleh aspek teknis dan
ekonomi biasanya adalah sejauh mana keadaan lingkungan
dapat menunjang perwujudan proyek , terutama sumber daya
yang diperluakan proyek tersebut seperti air, energi , manusia
dan ancaman alam sekitar.
 AMDAL sebagai dokumen yang penting. Laporan AMDAL
merupakan dokumen penting sumber informasi yang detail

10
mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek
dan gambaran keadaan lingkungan dimasa setelah proyek
dibangun, dokumentasi ini juga penting untuk evaluasi , untuk
membangun proyek yang lokasinya berdekatan dan dapat
digunakan sebagai alat legalitas.
I. AMDAL DI INDONESIA
Pengertian AMDAL yang baru saja disebutkan itu rasanya juga dipergunakan
sebagai salah satu acuan dalam memahami pengertian AMDAL. Khas indonesia, di
indonesia makna dan teknis pelaksanaan amdal pada mulanya diatur dalam
peraturan pemerintah (PP) nomor 29 tahun 1986 (PP 29/1986). Pada tahun – tahun
sesudahnya diatur dalam peraturan pemerintah (PP) nomor 51 tahun 1993
(PP51/1993) , dan kemudian diganti (disempurnakan ) lagi dengan peraturan
pemeritah (PP) nomor 27 tahun 1999 (PP 27/1993). PP 29/ 1986 ditindak lanjuti
dengan peraturan yang lebih detail dalam surat keputusan (SK). Menteri Negara
Lingkungan Hidup nomor 10-15 tahun 1994.
Dibanding dengan pengertian AMDAL yang tertera pada PP 29/1986 , secara
subtansial terdapat perbedaan suatu tekanan kata saja , yakni tambahan kata “besar”
berubah frasa “dampak penting” menjadi frasa “dampak besar dan penting ” dalam
peraturan tersebut makna AMDAL masih diartikan sebagai berikut :” AMDAL
adalah suatu hasil studi mengenai kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup” ( dikutip dari umar
2005:306).
J. PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Langkah awal tim AMDAL dalam melakukan studi adalah memahami
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku mengenai lingkungan hidup
dilokasi tmpat studi AMDAL dilakukan. Sumber peraturan dan perundangan
tersebut ada yang berlaku secara internasional dan juga yang berlaku untuk
suatu negara saja. Dalam satu negara , dapat saja peraturan dan
perundangannya berbeda menurut propinsi dan sektrolarnya.
Berlaku secara iternasional. Peraturan – peraturan yang bersifat internasioanal
penting diperhatikan terutama oleh mereka yang melakukan studi AMDAL
yang dampak proyeknya akan melampaui daerah yang digunakan secara
internasioanal , seperti misalnya proyek yang limbahnya akan dibuang ke laut
atau limbah yang dapat ditiup angin sampai jatuh kenegara lain, seperti
misalnya hujan asam. Peraturan – peraturan yang berlaku secara internasional
mengenai AMDAL dapat beruoa deklarasi , perjanjian-perjanjian bilateral
maupun multirateral.
K. ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI
Aspek   lingkungan   industri   lebih   mengarah   pada   aspek   persaingan
dimana   bisnis perusahan berada. Akibatnya,faktor – faktor yang mempengaruhi
kondisi persaingan seperti ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang dimiliki
perusahaan termasuk kondisi persaingan itu  sendiri   menjadi   perlu   untuk  
dianalisis   guna   studi   kelayakan   bisnis. Michael E.Porter mengemukakan
konsep Competitive Strategy yang menganalisis persaingan bisnis berdasarkan 5

11
aspek utama yang disebut 5 kekuatan bersaing. Lalu R.E. Freeman sebagaimana
dikutip oleh Wheelen merekomendasikan aspek yang keenam untuk
melengkapinya. Keenam aspek yang menjadi pokok bahasan tersebut adalah :
Ancaman masuk pendatang baru., Persaingan sesama perusahaan di dalam
industrinya., Ancaman dari produk pengganti, Kekuatan tawar menawar
pembeli (buyers), Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers), Pengaruh
kekuatan stakeholder lainnya.
1. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah
implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi
bertambah,terjadinya,perebutanpangsa   pasar   serta   perebutan   sumber   daya
produksi   yang   terbatas. Ada   beberapa   faktor   penghambat pendatang baru
masuk ke dalam suatu industri, yang sering disebut dengan Hambatan Masuk,
diataranya adalah :
a)  Skala Ekonomi. Apabila pendatang baru berproduksi dengan skala
kecil, maka mereka akan dipaksa berproduksi   pada   biaya   per  
unit   yang   tinggi   padahal   perusah-an   yang   ada   tengah berupaya
pada skala produksi yang terus diperbesar dan proses produksi yang
terus menerus diefisiensikan sehingga harga per unit barang menjadi
lebih rendah.
b)  Diferensiasi Produk.
Diferensiasi   yang   menciptakan   hambatan   masuk   memaksa  
pendatang   baru   untuk mengeluarkan biaya dan usaha yang besar
untuk merebut para pelanggan yang loyal kepada perusahaan utama.
c) Kecukupan Modal. Jenis industri  yang   memerlukan modal besar
merupakan hambatan yang besar bagi pemain baru, terutama pada jenis
industri yang memerlukan biaya yang besar untuk riset dan
pengembangan serta eksplorasi.
d) Akses ke saluran distribusi. Jalur distribusi sangat menentukan
penyebaran produk. Perusahaan yang mempunyai jalur distribusi yang
luas dan bekerja secara baik akan sangat menghambat masuknya
produk baru ke dalam pasar.
2. Persaingan Sesama Perusahaan.
Persaingan sangat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Dalam situasi
oersaingan yang diobligasi perusahaan mempunyai kekuatan yang cukupbesar
untuk mempengaruhi pasar. Persaingan pasar yang sempurna biasnya akan
memaksa perusahaan manjadi follower termasukdalam hal harga. Tingkat
persiangan di pengaruhi beberapa faktor :
a) Jumlah kompetitor. Jumlah kompetitor atau pesaing sudah tentu akan
mempengaruhi tingkat persaingan kompetitor hendaknya dilihat dari
beberapa sisi seperti jumlah, ukuran dan kekuatan
b) Biaya tetap yang besar. Pada jenis industri yang mempunyai total biaya
tetap yang besar , perusahaan hendaknya beroperasi pada skala ekonomi
yang tinggi.
c) Hambatan keluar. Hambatan keluar memaksakan perusahaan untuk
tidak keluar dari industri hambatan ini dapat berupa aset-aset khusus
ataupun efisiensi biaya perunit.

12
L. TOLAK UKUR DAMPAK

Studi aspek lingkungan hidup bertujuan untuk menentukan apakah secara


ligkungan hidup misalnya dari sisi air , udara , rencana bisnis diperkirakan dapat
dilaksanakan secara layak dan sebaliknya. Dampak – dampak yang mungkin akan
terjadi dari bisnis E- Commers LA/GO atau LA/ CAR :
1. Dampak Sosial Usaha
Para pakar lingkungan sangat menghawatirkan adanya suatu
usaha yang didirikan akan merusak lingkungan termasuk tatanan
kehidupan masyarakat akan mengalami perubahan dengan adanya
usaha yang didirikan. Pelaku studi harus membuat prediksi sebelum
usaha itu ada. Dampak sosial yang sering muncul adalah ketidakpuasan
dari masyarakat di sekitar lokasi, baik mengenai kompetensi yang
mereka terima ataupun adanya kecemburuan kepada tenaga kerja asing
yang datang.
2. Dampak Fisik
Studi mengenai dampak fisik ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya kemungkinan bahwa akibat dari pendirian usaha baru itu
akan menimbulkan pencemaran udara, pencemaran air, dan sebagainya
di sekitar lokasi usaha.
Dampak negatif yang mungkin akan timbul jika akan didirikan
bisnis E- Commers LA/GO atau LA/CAR sebagai berikut:
1) Dampak terhadap Udara
a) Udara disekitar lokasi menjadi berdebu
b) Dapat menimbulkan suara bising
c) Menimbulkan aroma tidak sedap karena terlalu
banyak asap kendaraan
d) Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas.
2) Dampak terhadap Tanah
a) Melakukan rehabilitasi
b) Melakukan penggurukan berbagai penggalian
yang menyebabkan tanah menjadi berlubang.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

13
Dalam penelitian studi kelayakan bisnis, aspek ekonomi akan
menjawab apakah sebuah bisnis mampu menaikkan atau bahkan justru
menurunkan rata-ata pendapatan perkapita di wilayah setempat.
Aspek ekonomi memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan,
sedangkan bagi pemerintah akan memberikan pemasukan berupa pendapatan
baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.Dalam Aspek ekonomi
perlu ditelaah apakah keberadaaan suatu proyek atau usaha akan memberikan
manfaat kepada berbagai pihak atau sebaliknya.
Aspek ekonomi memiliki 2 sisi yaitu sisi negatif dan sisi positif. Dari
segi negatif, aspek ekonomi yaitu penggunaan sumber daya alam yang
berlebihan, pengangguran yang semakin bertambah banyak karena masuknya
masyarakat luar. Dari segi positif, aspek ekonomi yaitu pendapatan yang
masuk dari pemerintah.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakuknya,
yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Lingkungan tempat bisnis akan dijalankan harus
dianalisis dengan cermat. Hal ini disebabkan lingkungan di satu sisi dapat
menjadi peluang dari bisnis yang akan dijalankan, namun disisi lain
lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi perkembangan bisnis.
Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik lingkungan
masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan dijalankan.
Analisis aspek lingkungan tidak hanya membahas tentang kesesuaian
lingkungan dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang
dampak bisnis terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang
akan datang terhadap bisnis. Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai
aktivitas sehinggga menimbulkan dampak bagi lingkungan disekitar lokasi
bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat dari adanya aktivitas
bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis, timbulnya
kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup

DAFTAR PUSTAKA

Husein, Umar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis.  Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

14
Suad Husnan, Suwarsono Muhammad. 2014. Studi kelayakan proyek bisnis. Yogyakarta
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen

Suliyanto. Dr. 2008.  Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis, Yogyakarta, Andi.

http://tyasnurhayati.blogspot.com/2017/04/makalah-aspek-ekonomi.html di Akses pada


Tanggal 19 Oktober 2019. Pukul 15:44 WIB

15

You might also like