You are on page 1of 32

MODUL AJAR KELAS XI – FASE F

SMA MUHAMMADIYAH 1
KARANGANYAR
Mata Pelajaran Biologi – Jaringan Hewan

Disusun oleh :
Bernika Raya, S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2023
Informasi A. IDENTITAS MODUL
Umum
Nama Penyusun Bernika Raya, S.Pd
Nama Institusi SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar
Tahun 2023/2024
Jenjang Sekolah SMA
Fase/Kelas F/XI
Elemen Pemahaman IPA & Keterampilan proses
Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan
hewan dengan fungsi organ pada hewan. Selanjutnya peserta didik memiliki
kemampuan menerapkan konsep pertumbuhan dan perkembangan dalam
kehidupan sehari-hari. Peserta didik melakukan keterampilan proses secara
mandiri untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari hingga menciptakan
ide untuk mengatasi permasalahan tersebut. Melalui keterampilan proses tersebut,
dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila khususnya bernalar kritis,
mandiri, kreatif dan kerja sama..

Pembelajaran Ke 1/2
Alokasi Waktu 2x45 menit
B. KOMPETENSI AWAL
Kata Kunci Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara
struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ
pada hewan (C4).
Pengetahuan Dasar
Sebagai prasyarat pengetahuan mempelajari materi ini
adalah diharapkan peserta didik telah memiliki
kemampuan menganalisis struktur sel dan fungsi
jaringan pada hewan sehingga peserta didik mampu
mengaitkan antar keduanya

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Berakhlak mulia, berpikir kritis, kerja sama, mandiri, kreatif
D. SARANA DAN PRASARANA
FASILITAS Laptop, LCD, Handphone, LKPD Jaringan Hewan,
Powerpoint
LINGKUNGAN Ruang kelas
BELAJAR
E. TARGET PESERTA DIDIK
Kategori Peserta Didik 1. Peserta didik reguler/tipikal: Umum, termotivasi
untuk mengikuti pembelajaran dan tidak ada
kesulitan dalam mencerna serta memahami materi
ajar.
2. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna
dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan
memiliki keterampilan memimpin.
Jumlah Peserta Didik 15 Peserta didik
Putri : 13 Peserta didik
Putra : 2 Peserta didik
Ketersediaan Materi Campbell, Neil A. 2004. Biologi. Edisi Kelima Jilid
3. Jakarta : Erlangga.
F. MODEL Model pembelajaran yang digunakan adalah model
PEMBELAJARAN pembelajaran Discovery Learning dengan metode
diskusi dan presentasi.
KOMPONEN A. TUJUAN PEMBELAJARAN
INTI 3.4.1.1 Setelah mengamati struktur dan fungsi jaringan pada hewan (C) siswa
(A) mampu menjelaskan (B) fungsi dan letak dari jaringan hewan (D) (berpikir
kritis)
3.4.2.2 Setelah mengamati mengenai macam-macam jaringan hewan (C ) siswa
(A) mampu menganalisis (B) keterkaitan struktur jaringan hewan, letak beserta
fungsinya (D) (bekerja sama)
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Dengan mempelajari jaringan hewan kita dapat memahami struktur dan fungsi
sel jaringan pada hewan serta keterkaitan antara keduanya.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Peserta didik mencermati gambar yang ada di Powerpoint mengenai materi
struktur dan fungsi jaringan pada hewan. Kemudian guru memberikan
pertanyaan :
1. Jaringan apa saja yang ada di gambar tersebut?
2. Bagaimana keterkaitan antara gambar tersebut dengan jaringan yang kita
pelajari hari ini?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN (Pertemuan 1)


Tahap Kegiatan Muatan Alokasi
Inovatif Waktu
(TPACK,
PPK, dan
4C)
PENDAHULUAN 1. Memberikan salam dan berdoa Berakhlak 3 menit
bersama (sebagai implementasi mulia
nilai religius).
2. Mempresensi, mengkondisikan
kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).

Pembelajaran Ke 1/2
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN (Pertemuan 1)
Muatan
Inovatif Alokasi
Tahap Kegiatan (TPACK, Waktu
PPK, dan
4C)
PENDAHULUA 3. Apersepsi: Guru menggali
N pengetahuan siswa tentang
jaringan hewan dengan cara
mengajak peserta didik untuk
mengingat berbagai struktur
jaringan pada hewan
4. Memotivasi: Guru
menyampaikan pentingnya
mempelajari materi jaringan
hewan beserta fungsinya.
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran

KEGIATAN INTI a. Memberi Rangsangan Kolaborati 15


(stimulation) f menit
1. Menampilkan gambar
jaringan hewan pada Berpikir
Powerpoint kritis
2. Setelah itu, peserta didik
secara mandiri diminta Mandiri
menjawab pertanyaan dari
guru mengenai gambar dari
Powerpoint

b. Mengidentifikasi Masalah
(Problem Statement) Kerja sama
1. Guru memberikan LKPD
sebagai pertanyaan yang Kreatif
perlu dianalisis oleh peserta
didik yang berkaitan dengan
struktur dan fungsi jaringan
pada hewan.
2. Peserta didik dibagi kedalam
3 kelompok dengan jumlah
5 anggota pada tiap
kelompok.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN (Pertemuan 1)
Muatan
Inovatif Alokasi
Tahap Kegiatan (TPACK, Waktu
PPK, dan
4C)
KEGIATAN INTI c. Mengumpulkan Data (Data
Collection)
1. Peserta didik melakukan
percobaan sesuai dengan
langkah-langkah
pengamatan pada lembar
kerja peseta didik. (Peserta
didik sudah diberitahukan
pada pertemuan
sebelumnya untuk
mempersiapkan diri untuk
kegiatan ini)
2. Peserta didik mencatat
hasil uji ke dalam lembar
kerja peserta didik.

d. Pengolahan Data (Data


Processing)
1. Peserta didik berdiskusi
mengenai pertanyaan yang
telah disediakan di LKPD.
Guru memonitoring siswa.
2. Setelah selesai berdiskusi,
tiap kelompok diminta
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas
dan akan ditanggapi oleh
kelompok lain.

e. Pembuktian (Verification)
1. Guru memfasilitasi peserta
didik serta memberi
klarifikasi dan memberi
penguatan.

f. Menarik
Simpulan/Generalisasi
1. Peserta didik dan guru
bersama-sama menarik
kesimpulan dari hasil diskusi
dan presentasi
2. Guru mengarahkan peserta
didik untuk menyimpulkan
pembelajaran secara
keseluruhan, kemudian
memberikan penguatan
kepada peserta didik
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN (Pertemuan 1)
\ Muatan
Inovatif Alokasi
Kegiatan (TPACK, Waktu
PPK, dan
4C)
PENUTUP 1. Siswa diminta mencari artikel Kolaborati 5 menit
tentang permasalahan pada f
jaringan hewan dalam waktu
pengerjaan 1 minggu.
2. Guru memberikan motivasi
kepada peserta didik agar tetap
semangat belajar dan
menyampaikan materi pada
pertemuan selanjutnya.
3. Guru menutup pelajaran
dengan doa dan mengucapkan
salam.

I. ASSESMEN Asesmen Diagnostik Menjawab pertanyaan dari guru


T Asesmen Formatif Mengerjakan LKPD
Asesmen Sumatif Mengerjakan soal evaluasi
J. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
-
MATERI AJAR
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
Tujuan Pembelajaran : 3.4.1.1 Setelah mengamati struktur dan fungsi jaringan pada hewan
(C) siswa (A) mampu menjelaskan (B) fungsi dan letak dari jaringan hewan (D) (berpikir
kritis)
3.4.2.2 Setelah mengamati mengenai macam-macam jaringan hewan (C ) siswa (A) mampu
menganalisis (B) keterkaitan struktur jaringan hewan, letak beserta fungsinya (D) (bekerja
sama)
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Jaringan Otot dan Saraf

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan mampu:
1. Memahami struktur dan fungsi jaringan otot.
2. Memahami struktur dan fungsi jaringan saraf.

B. Uraian Materi
1. Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan alat gerak aktif. Jaringan otot terdiri atas sel-sel otot atau
serat-serat otot yang tersusun dalam berkas-berkas. Setiap sel otot memiliki
membran yang disebut sarkolema. Sarkolema memisahkan sel otot satu dengan sel
otot yang lain. Sel otot juga memiliki sitoplasma yang disebut sarkoplasma. Serat
otot disebut miofibril. Miofibril tersusun dari satuan-satuan yang lebih kecil yang
disebut miofilamen. Miofilamen ada yang tebal dan ada yang tipis. Miofi lamen
tipis mengandung aktin dan Miofilamen tebal mengandung miosin. Aktin dan
miosin menyebabkan sel otot bersifat kontraktil. Pada setiap miofibril terdapat
beberapa unit pita terang dan pita gelap yang disebut sarkomer.
Jaringan otot terdiri atas :
a. Otot polos
Jaringan otot polos tersusun dari sel-sel otot polos yang memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1) Bentuk sel seperti gelendong dengan kedua bagian ujungnya meruncing
dan bagian tengahnya melebar.
2) Selnya berukuran panjang 30 – 200 μm dan berdiameter 5 – 10 μm.
3) Inti sel berjumlah satu, berbentuk oval, dan terletak di tengah sel.
4) Pada sel tidak terdapat pita terang dan pita gelap.
5) Aktivitas sel lambat, tetapi tidak mudah lelah. Oleh karena itu, otot polos
mampu berkontraksi dalam jangka waktu yang lama.
6) Kerja otot polos dipengaruhi oleh sistem saraf otonom (saraf tak sadar),
baik saraf simpatis maupun saraf parasimpatis. Oleh sebab itu, otot polos
bersifat involunter, yaitu bekerja di luar kesadaran dan tidak dapat
diperintah. Cara kerja saraf simpatis berlawanan dengan saraf
parasimpatis. Misalnya pada lambung. Jika terjadi kontraksi pada otot
lambung, saraf simpatis akan memperlambat kontraksi, sedangkan saraf
parasimpatis akan mempercepat kontraksi.
7) Otot polos memiliki struktur yang lebih kecil daripada otot lurik.
8) Otot polos memiliki aktin, miosin, dan tropomiosin, tetapi tidak memiliki
troponin. Selain itu, otot polos hanya memiliki sedikit mitokondria
Gambar struktur otot polos

b. Otot lurik
Jaringan otot lurik disebut juga otot rangka karena melekat pada tulang
rangka. Dalam kehidupan sehari-hari, jaringan otot lurik dikenal sebagai
daging.
Ciri-ciri jaringan otot lurik adalah sebagai berikut:
1) Bentuk selnya silindris panjang dengan bagian ujung-ujungnya meruncing,
tetapi agak membulat pada bagian yang berbatasan dengan tendon.
2) Jaringan otot lurik tidak bercabang-cabang.
3) Selnya berukuran panjang 1 – 40 mm dan berdiameter 10 – 100 μm.
4) Memiliki banyak inti sel dengan bentuk silindris dan terletak di bagian
pinggir
5) Aktivitas sel cepat, tetapi mudah lelah. Oleh karena itu, jaringan otot lurik
tidak dapat berkontraksi dalam jangka waktu lama.
6) Kerja otot lurik dipengaruhi oleh otak, sehingga bersifat volunter, yaitu
bekerja di bawah kesadaran dan dapat diperintah.
7) Otot lurik melekat pada rangka dengan perantara tendon. Selain itu, otot
lurik juga terdapat pada lidah dan bibir.

Gambar struktur otot lurik


c. Otot jantung
Jaringan otot jantung memiliki bentuk yang mirip dengan otot lurik, tetapi
cara kerjanya seperti otot polos.
Ciri-ciri jaringan otot jantung adalah sebagai berikut:
1) Bentuk selnya silindris bercabang-cabang dengan percabangan yang saling
bertautan. Pertemuan antarcabang pada jaringan otot jantung disebut
sinsitium. Adanya sinsitium memungkinkan penyampaian implus saraf
antara sel otot jantung satu dengan yang lain dapat berlangsung secara
cepat. Otot jantung mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua
sel yang tampak gelap jika dilihat dengan mikroskop.
2) Memiliki satu atau dua inti yang letaknya di bagian tengah sel.
3) Terdapat pita terang dan pita gelap seperti pada otot lurik. Pada otot
jantung terdapat pigmen lipofusin, yaitu pigmen berbentuk butiranbutiran
berwarna kecokelatan yang mengandung bahan-bahan lemak. Selain pada
sel otot jantung, pigmen lipofusin juga terdapat pada sel hati dan sel saraf.
4) Dapat melakukan kontraksi terus-menerus tanpa beristirahat. Hal ini
dikarenakan otot jantung memiliki banyak mitokondria, mioglobin, dan
menerima suplai darah yang mengandung oksigen dan nutrisi secara terus
menerus.
5) Kerja otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom sehingga bersifat
involunter, yaitu bekerja di luar kesadaran dan tidak dapat diperintah.
6) Di dalam otot jantung terdapat serat Purkinje, yaitu serat otot jantung
khusus yang mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat
kecepatan hantaran serabut otot jantung. Serat Purkinje terletak di
endokardium, yaitu lapisan dalam otot.
7) Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung. Berikut ini adalah gambar
struktur otot jantung.

Gambar struktur otot jantung

2. Jaringan saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls
(rangsangan). Jaringan saraf menghantarkan impuls dari alat-alat indra ke pusat
saraf (otak dan sumsum tulang belakang), serta menghantarkan impuls dari pusat
saraf ke organ lainnya. Jaringan saraf tersusun dari dua macam sel, yaitu neuron
(sel saraf ) dan neuroglia (sel penyokong).
1. Neuron (sel saraf)
Setiap neuron terdiri atas badan sel, dendrit, akson atau neurit, selubung
mielin, sel Schwann, dan nodus Ranvier.
1) Badan sel
Badan sel merupakan bagian utama dari neuron. Fungsi badan sel adalah
menerima impuls dari dendrit. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, inti
sel dan anak inti, retikulum endoplasma, mitokondria, serta ribosom. Inti
sel berfungsi mengatur kegiatan sel saraf, serta berperan dalam pengaturan
sifat yang dimiliki oleh keturunan sel tersebut.
2) Dendrit
Dendrit adalah cabang-cabang badan sel yang pendek. Dendrit berfungsi
menghantarkan impuls dari neuron sebelumnya ke badan sel. Dendrit yang
ada di saraf manusia bisa tumbuh dan bisa tercabut dari badan sel saraf
pusat. Saraf pusat tersusun dari neuron-neuron yang memiliki banyak
dendrit.
3) Akson atau neurit
Akson atau neurit adalah cabang badan sel yang panjang dan berfungsi
untuk menghantarkan impuls dari badan sel menuju ke neuron berikutnya.
Pada akson terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Akson
berbentuk silindris dengan bagian ujung (terminal) bercabangcabang.
Setiap cabang memiliki kantong-kantong kecil yang disebut tombol
sinapsis atau gelembung sinapsis. Tombol sinapsis berisi zat kimia yang
disebut neurotransmiter.
4) Selubung mielin
Selubung mielin adalah selubung lemak yang membungkus akson. Fungsi
selubung mielin adalah sebagai pelindung bagi neurit agar tidak
mengalami kerusakan. Selain itu, selubung mielin juga mencegah
terjadinya kebocoran rangsangan dan mempercepat jalannya impuls yang
melewati akson. Akson yang tidak dilengkapi dengan selubung mielin
pergerakan impulsnya bisa seperti gelombang.
5) Sel Schwann
Sel Schwann adalah sel-sel yang membungkus dan membentuk selubung
mielin. Fungsi sel Schwann adalah mempercepat pergerakan impuls,
membantu menyediakan makanan untuk akson, dan juga membantu akson
melakukan regenerasi.
6) Nodus Ranvier
Nodus Ranvier adalah lekukan-lekukan di antara segmen selubung mielin
atau bagian dari akson yang tidak tertutup selubung mielin. Fungsi utama
dari nodus Ranvier adalah sebagai batu loncatan untuk mempercepat
pergerakan impuls ke otak maupun sebaliknya. Nodus Ranvier
memungkinkan impuls bisa meloncat dari satu nodus ke nodus lainnya
sehingga rangsangan lebih cepat sampai tujuan
Gambar struktur neuron

Gambar macam-macam neuron berdasarkan


percabangan pada badan selnya

Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron sensorik,
neuron motorik, dan neuron konektor.
1) Neuron sensorik (neuron aferen) adalah neuron yang berfungsi
menghantarkan impuls dari reseptor (alat-alat indra) ke pusat saraf. Neuron
sensorik memiliki dendrit yang panjang dan akson yang pendek. Neuron
sensorik disebut juga neuron indra.
2) Neuron motorik (neuron eferen) adalah neuron yang berfungsi
menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor (otot). Neuron motorik
memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Neuron motorik
disebut juga neuron penggerak.
3) Neuron konektor (interneuron) adalah neuron yang berfungsi meneruskan
impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik. Neuron konektor banyak
terdapat di sumsum tulang belakang dan otak. Neuron konektor merupakan
neuron multipolar dengan dendrit yang pendek, tetapi berjumlah banyak,
serta akson yang panjang atau pendek. Ujung dendrit dari saraf yang satu
berhubungan dengan ujung akson dari saraf lainnya membentuk sinapsis.
2. Neuroglia (sel glia)
Neuroglia merupakan sel-sel yang berfungsi sebagai pendukung kerja sel
saraf.
Neuroglia juga membantu sel saraf agar dapat menjalankan fungsinya dengan
baik. Neuroglia terdapat pada sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi
dengan jumlah yang mencapai setengah dari jumlah neuron.

Neuroglia memiliki fungsi sebagai berikut :


1) Menyediakan nutrisi bagi sel saraf (neuron).
2) Membentuk selubung mielin pada sel saraf.
3) Mempertahankan keseimbangan tubuh.
4) Menyatukan jaringan pada susunan saraf pusat.
5) Berpartisipasi dalam transmisi sinyal sistem saraf.

Neuroglia dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu neuroglia yang


mendominasi sistem saraf pusat dan neuroglia yang mendominasi sistem saraf
tepi.
1) Neuroglia yang mendominasi sistem saraf pusat terdiri dari empat macam
sel, yaitu mikroglia, oligodendrosit, astrosit, dan sel ependim.
a. Mikroglia adalah neuroglia yang merupakan bagian dari sistem imun
bagi sistem saraf pusat. Mikroglia berupa sel kecil yang beraksi
sebagai fagosit dan berfungsi membersihkan komponen yang dapat
mengancam sistem saraf.
b. Oligodendrosit adalah sel yang fungsinya sama dengan sel Schwann,
yaitu berperan membentuk selubung mielin bagi sistem saraf pusat.
Oligodendrosit tidak memiliki kemampuan untuk regenerasi sehingga
kerusakan pada sistem saraf pusat seringkali menyebabkan kecacatan
permanen.
c. Astrosit adalah neuroglia yang mempunyai bentuk seperti bintang.
Fungsi astrosit antara lain adalah sebagai berikut:
- Memperbaiki cedera otak.
- Berperan dalam aktivitas neurotransmiter.
- Menghubungkan neuron satu dengan neuron yang lain.
d. Sel ependim adalah sel bersilia yang melapisi bagian dalam rongga
yang berisi cairan serebrospinal. Gerakan dari silia ini ikut berperan
dalam mengalirkan cairan serebrospinal di seluruh ventrikel otak. Sel
ependim juga berfungsi melapisi dan melindungi medulla spinalis,
serta ikut membentuk cairan serebrospinal.

2) Neuroglia yang mendominasi sistem saraf tepi terdiri dari sel Schwann.
Sel Schwann merupakan jenis neuroglia yang mempunyai fungsi sebagai
pembentuk selubung mielin sel saraf. Pada sistem saraf pusat, tugas dari
sel Schwann ini dijalankan oleh sel oligodendrosit.
C. Rangkuman
1. Jaringan otot merupakan alat gerak aktif. Jaringan otot terdiri atas sel-sel otot atau
serat-serat otot yang tersusun dalam berkas-berkas. Setiap sel otot memiliki
membran yang disebut sarkolema.
2. Jaringan otot terdiri atas tiga jenis yaitu , otot polos, otot lurik dan jantung
3. Jaringan otot polos memiliki ciri-ciri : Bentuk sel seperti gelendong, Selnya
berukuran panjang 30 – 200 μm dan berdiameter 5 – 10 μm, Inti sel berjumlah
satu, berbentuk oval, dan terletak di tengah sel, terdapat pita terang dan pita gelap,
Aktivitas sel lambat, tetapi tidak mudah lelah,
4. Jaringan otot lurik disebut juga otot rangka karena melekat pada tulang rangka.
Dalam kehidupan sehari-hari, jaringan otot lurik dikenal sebagai daging.
5. Jaringan otot jantung memiliki bentuk yang mirip dengan otot lurik, tetapi cara
kerjanya seperti otot polos.
6. Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls
(rangsangan). Jaringan saraf menghantarkan impuls dari alat-alat indra ke pusat
saraf (otak dan sumsum tulang belakang), serta menghantarkan impuls dari pusat
saraf ke organ lainnya.
7. Jaringan saraf tersusun dari dua macam sel, yaitu neuron (sel saraf ) dan neuroglia
(sel penyokong).
8. Berdasarkan percabangan pada badan selnya, neuron dibagi menjadi tiga
tipe,yaitu neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar.
9. Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron sensorik,
neuron motorik, dan neuron konektor.
10. Neuroglia merupakan sel-sel yang berfungsi sebagai pendukung kerja sel saraf.
Neuroglia juga membantu sel saraf agar dapat menjalankan fungsinya dengan
baik.
11. Neuroglia yang mendominasi sistem saraf pusat terdiri dari empat macam sel,
yaitu mikroglia, oligodendrosit, astrosit, dan sel ependim.
Ciri-ciri Otot polos Otot lurik Otot jantung
Letak Dinding usus dan Tulang rangka Dinding jantung
pembuluh darah
Bentuk sel Gelendong Silindris memanjang Silindris bercabang
Kontrol saraf Tak sadar Otot sadar Otot tak sadar
Reaksi Lambat Cepat Lambat
Sifat kerja Tidak cepat lelah Cepat lelah Tidak cepat lelah
No Nama bagian Fungsi
.
1 Badan sel Menerima impuls dari dendrit
2 Dendrit Menghantarkan impuls dari neuron ke badan sel
3 Sel schwann Membantu menyediakan makanan untuk akson
4 Selubung myelin Pelindung bagi neurit agar tidak rusak
5 Akson Menghantarkan impuls dari badan sel ke neuron
6 Nodus ranvier Mempercepat gerakan impuls
LKPD
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
A. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi
organ pada hewan
4.4 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada hewan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4.1 Menjelaskan macam-macam jaringan hewan beserta fungsi dan letaknya
3.4.2 Menganalisis struktur jaringan pada hewan

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati struktur dan fungsi jaringan pada hewan siswa mampu
menjelaskan fungsi dan letak dari jaringan hewan
2. Setelah mengamati mengenai macam-macam jaringan hewan siswa mampu
menganalisis keterkaitan struktur jaringan hewan, letak beserta fungsinya

D. Petunjuk pengerjaan
1. Bacalah LKPD dengan teliti dan seksama
2. Jawablah pertanyaan menggunakan sumber belajar dari jurnal/buku
3. Tuliskan jawaban pada kolom yang disediakan
4. Jika terdapat kesulitan atau belum mengerti segera tanyakan pada guru

1. Berdasarkan percabangan pada badan selnya, neuron dibagi menjadi tiga tipe :
Jelaskan dan sebutkan letaknya!
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

2. Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga tipe :


Jelaskan fungsi masing-masing bagian tersebut!
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Neuroglia merupakan sel yang berfungsi pendukung kerja sel saraf. Neuroglia terdiri
beberapa bagian :

Jelaskan dan sebutkan fungsinya!


Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Rubrik Penilaian LKPD
No Kriteria Skor
1 Peserta didik mampu menjawab persoalan yang berkaitan dengan tepat
2 Peserta didik mampu menjawab persoalan namun tidak berkaitan
3 Peserta didik belum mampu menjawab persoalan dengan tepat

Keterangan :
- Skor 3 apabila 3 kriteria terpenuhi
- Skor 2 apabila 2 kriteria terpenuhi
- Skor 1 apabila 1 kriteria terpenuhi
ASSESMENT
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
Rubrik dan Instrumen Penilaian

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Hari/Tanggal :
No Nama Soal Skor
. 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pedoman penskoran

90 - 100% = baik sekali


80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Hari/Tanggal :
No Nama Sikap Jumlah
Berakhlak Kerja Kreatif Mandiri Berpiki
mulia sama kritis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pedoman penskoran
1 = jika peserta didik tidak konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indicator
2 = jika peserta didik belum konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator,
tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
4 = jika peserta didik sudah konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
Skor maksimum = 24
Penilaian Diri
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah anda memahami struktur dan fungsi jaringan otot polos?
2 Apakah anda memahami struktur dan fungsi jaringan otot lurik?
3 Apakah anda memahami struktur dan fungsi jaringan otot
jantung?
4 Apakah anda memahami struktur dan fungsi jaringan saraf?

Pedoman penskoran
Bila ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian
yang masih “Tidak”
Bila semua jawaban “Ya” maka anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya

Karanganyar, 3 Juni 2023


Mengetahui,
Kepala SMA Muh 1 Karanganyar Guru Mata Pelajaran Biologi

Sumarwanto, S.H., M.Pd Bernika Raya, S.Pd


NIP 19930727 272012 2024 NIP 2001 1808 180801

You might also like