Professional Documents
Culture Documents
Borang
Borang
STATUS PASIEN
1.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri dan bengkak pada buah zakar.
A. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada buah zakar sebelah kiri keluhan
sudah dirasakan 4 hari SMRS, namun memberat 9 jam SMRS (jam 02.00
WITA). Pembengkakan awalnya kecil, kemudian makin lama semakin
membesar. Pembengkakan disertai rasa nyeri yang menjalar sampai
selangkangan. Pembengkakan tidak hilang timbul baik pada posisi tidur, berdiri,
maupun pada saat mengejan, Sebelumnya pasien sudah pernah berobat ke PKM
dan diberikan obat saat diminum keluhan nyeri berkurang, trauma (-). Keluar
nanah dan darah saat BAK disangkal. Mual dan muntah (-). Demam (-)
B. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat dengan keluhan yang sama disangkal
- Riwayat trauma daerah genitalia disangkal
- Riwayat penyakit menular seksual disangkal
- HT disangkal
- DM disangkal
C. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat dengan keluhan yang sama disangkal
1.3 PEMERIKSAAN FISIK
a.Keadaan Umum
- Kesadaran : Compos mentis GCS : 15
- Tekanan darah : 143/93 mmHg
- Respirasi : 20 x/menit
- Nadi : 71 x/menit
- Suhu : 36.2 oC
- BB : 55 kg
b. Status Generalis
K/L: konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pembesaran KGB (-)
Tho: Pulmo: simetris, vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/, Cor: BJ I-II reguler, murmur (-)
Abdomen: soefl, BU (+) , nyeri tekan (-)
Extremitas: Oedema (-), akral hangat
Darah Lengkap
Komponen Nilai Nilai Rujukan
Hb 13.1 L: 14-16, P: 12-16 g/dL
Leukosit 22800 cc 4000-10.000/ cc
Trombosit 4.1 jt/cc9 L: 4.5-5.6, P: 3.0-6.0 Jt/cc
Hematokrit 37% L: 40-45, : 35-47%
Segmen 72 52-62 %
Limfosit 10 25-35 %
Monosit 17 3-7 %
Urinalisa
Makro Kuning agak keruh
Protein : - Berat 1.020
Reduksi : -
Bilirubin : -
Urobilin : -
Keton : -
Blood : ++
Eritrosit : 20-30
Mikro
Lekosit : 5-10
Kristal : UA (+)
Cylinder : -
Trichomonas : -
Bakteri : -
Sperma : -
Jamur : -
b. USG Testis
Tidak dilakukan.
1.7 PENATALAKSANAAN
Tatalaksana Awal
- IVFD RL 14 tpm
- Inj. Ondancentron 4 mg/8 jam IV
- Paracetamol 3x1 gr IV
- Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Etiologi
Orchitis bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri dan virus. Virus yang paling
sering menyebabkan Orchitis adalah virus gondongan (mumps). Virus lainnya
meliputi Coxsackie virus, varicella, dan echovirus. Bakteri yang biasanya
menyebabkan Orchitis antara lain Neisseria gonorhoeae, Chlamydia trachomatis,
coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus sp., dan
Streptococcus sp. Pasien immunocompromised (memiliki respon imun yang
diperlemah dengan imunosupresif) dilaporkan terkena Orchitis dengan agen
penyebab Mycobacterium avium complex, Crytococcus neoformas, Toxoplasma
gondii, Haemophilus parainfluenzae, dan Candida albicans.
2.5 Diagnosis
a. Anamnesis
Anamnesis
Sebagian besar pasien dengan orchitis datang dengan keluhan nyeri dan bengkak
pada testis. Keluhan biasanya disertai dengan demam. Keluhan tambahan berupa
nyeri dan panas saat berkemih. Kadang disertai pembesaran getah bening.
• Pembengkakan dan kemerahan pada satu atau kedua testis
• Nyeri ringan sampai nyeri yang hebat
• Terdapat darah pada semen atau keluarnya sekret dari testis
• Nyeri pada saat coitus dan ejakulasi
• Nyeri saat berkemih
• Demam dan menggigil
• Kelelahan / mialgia
• Rasa tidak nyaman pada perut dan mual
• Sakit kepala
• Kadang terdapat riwayat sakit gondong sebelumnya.
b. Pemeriksaan fisik
Pada inspeksi ditemukan tanda-tanda radang pada testis yaitu: testis
berwarna kemerahan, suhu raba terasa hangat, bengkak dan nyeri saat dipalpasi.
• Pembesaran testis dan skrotum
• Erythematous kulit skrotum dan lebih hangat
• Pembengkakan KGB inguinal
• Pembesaran epididimis yang terkait dengan epididymo- orchitis.
Pemeriksaan pada genitalia dimulai dengan melakukan inspeksi pada
skrotum. Kedua sisi diperiksa untuk melihat adanya perbedaan ukuran yang
nyata, derajat bengkak, eritema, perbedaan ketebalan kulit dan posisi testis.
Terdapatnya bengkak yang unilateral tanpa diikuti perubahan warna kulit
menandakan adanya hernia atau hidrokel. Bila kulit skrotum terlihat mengkilat,
gambaranblue dot sign dari testis ataupun appendiks epididimis yang infark akan
terlihat. Palpasi dimulai dari daerah inguinal untuk menyingkirkan hernia
inguinalis inkarserata. Kemudian dilanjutkan dengan mempalpasi di daerah
funikulus. Adanya funikulus spermatikus yang menebal dan teraba lembut
mendukung torsio tests, sedangkan bila teraba lembut saja mengindikasikan
epididimitis. Anak laki-laki diperiksa sambil berdiri sehingga dapat dilihat posisi
testis. Adanya peninggian dari salah satu testis menandakan adanya torsio testis.
Pemeriksaan refleks kremaster, pada orchitis refleks kremaster positif , (+)
Pemeriksaan refleks kremaster dilakukan dengan menggoreskan paha bagian
dalam dan ditemukan testis bergerak naik; hasil positif menandakan aliran darah
testis yang baik; jika ada puntiran maka akan negatif, Transluminasi (-),
Pemeriksaan transiluminasi, yaitu dengan memancarkan sinar ke skrotum yang
membesar (misalnya dengan senter), Pemeriksaan transiluminasi untuk
membedakan hidrokel dengan hernia. Jika ada cairan jernih sekitar testis, hasil
tes dikatakan positif dan menandakan hidrokel. Refleks kremaster negatif pada
torsio testis dan tetap positif pada torsio appendiks epididimis.
c. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan urin kultur
Urethral smear (tes penyaringan untuk klamidia dan gonorhoe)
Pemeriksaan darah :
Pemeriksaan darah biasanya menunjukkan leukositosis.Proteinuria ringan
dan mikrohematuria telah di gambarkan, namunurinalisis biasanya normal.
Selama episode akut dari viral orchitis,organism infektif dapat ditemukan
pada urin
Dopller ultrasound, untuk mengetahui kondisi testis, menentukan diagnosa
dan mendeteksi adanya abses pada skrotum.
- Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat aliran darah pada arteri
testikularis.
- Merupakan Gold Standar untuk pemeriksaan torsio testis dengan
sensitivitas 82-90% dan spesifitas 100%.
- Pemeriksaan ini menyediakan informasi mengenai jaringan di sekitar
testis yang echotexture
- Ultrasonografi dapat menemukan abnormalitas yang terjadi pada
skrotum seperti hematom, torsio appendiks dan hidrokel.
- Pada torsio testis, akan timbul keadaan echotexture selama 24-48 jam
dan adanya perubahan yang semakin heterogen menandakan proses
nekrosis sudah mulai terjadi.
Testicular scan
2.8 Komplikasi
Sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan beberapa derajat
atrofi testis.
Gangguan kesuburan dilaporkan 7-13%.
Kemandulan jarang dalam kasus-kasus orchitis unilateral.
Hidrokel communican atau pyocele mungkin memerlukan drainase bedah untuk
mengurangi tekanan dari tunika.
Abscess scrotalis
Infark testis
Rekurensi
Epididymitis kronis
Impotensi tidak umum setelah epididymitis akut, walaupun kejadian sebenarnya
yang didokumentsikan tidak diketahui. Gangguan dalam kualitas sperma
biasanya hanya sementara
2.9 Prognosis
Dengan diagnosis dan terapi yang tepat pada orchitis yang disebabkan oleh infeksi
bakteri, fungsi testis dapat kembali normal. Apabila fungsi testis tidak dapat
kembali normal setelah terapi yang adekuat, sebaiknya dipikirkan adanya kasus
keganasan testis atau yang lainnya.
BAB IV
KESIMPULAN
Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi. Sebagian
besar kasus berhubungan dengan infeksi virus dan bakteri yang dapat menyebabkan
orchitis. Etiologi orchitis virus adalah orchitis gondong (mumps) yang paling umum.
Gejala klinis dapat berupa nyeri, pembengkakan pada testis dan demam. Pada
pemeriksaan fisik tampak pembesaran testis dan skrotum, lebih hangat, kadang
pembesaran KGB inguinal. Penatalaksanaan meliputi terapi supportif dan antibiotika
yang sesuai jika penyebabnya bakteri. Komplikasi yang terjadi dapat bervariasi sampai
dengan terjadinya infertilitas. Prognosis sebagian besar baik, jika penyebabnya bakteri
dengan pemberian antibiotik dapat sembuh tanpa komplikasi, tetapi pada kasus orchitis
Mumps hasil dapat bervariasi sampai timbulnya infertilitas
BAB III
PEMBAHASAN