Professional Documents
Culture Documents
TOR DIKLATSAR Covid
TOR DIKLATSAR Covid
TERM OF REFERENCE
Di-
Tempat
Salam gerakan dan silaturrahim kami sampaikan. Semoga kita senantiasa dalam
limpahan rahmat, nikmat, taufiq, „inayah dan hidayah Allah swt., sukses di dalam
segala aktifitas dan amanah di dalam berbagai tugas dan tanggung jawab.
Demikian surat kami. Besar harapan kami sekiranya dapat terpenuhi. Terima kasih
atas kerja sama baiknya Mohon maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan. Semoga
kita senantiasa mendapat kekuatan dan pertolongan Allah swt., di dalam
mengemban amanat ini.
MUHANAM M. TAJUDDIN
Mengetahui;
PIMPINAN ANAK CABANG SATKORYON BANSER
GERAKAN PEMUDA ANSOR KEC. KARANGGENENG
KEC. KARANGGENENG
Ketua Kepala
Puji Syukur kehadirat Allah Swt., atas segala limpahan nikmat hidayah-NYA
sehingga sampai detik ini kita masih senantiasa di berikan kekuatan berkhidmah di
dalam organisasi Nahdlatul „ulama khususnya Gerakan Pemuda Ansor yang
merupakan organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia dan Dunia.
Sholawat serta salam salam semoga terus terhaturkan kepada Nabi Muhammad
Saw., yang telah memeberikan kita petunjuk sehingga kita masih tergolong orang-
orang yang iman dan islam ala Ahlus-sunnah Waljama‟ah An-Nahdliyah.
LAMPIRAN
1. Lampiran 1 (Jadual Kegiatan/Manual Acara) ..................................... 9
2. Lampiran 2 (Kurikulum Pelatihan) ................................................. 10
3. Lampiran 3 (Silabus Materi) ......................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
Pemuda meimiliki peran yang sangat strategis dalam posisinya sebagai pewaris atau penerus
kepemimpinan sebuah bangsa. Karena itu fenomena “lost generation” adalah momok
menakutkan bagi keberlangsungan eksistensi sebuah Bangsa. Maka menyiapkan pemuda
menjadi calon-calon pemimpin dimasa depan adalah tugas sejarah yang sangat penting dan
harus menjadi kesadaran kolektif semua pihak. Sementara itu ekses-ekses negative dari
kamajuan peradaban seperti hedonisme, materialisme, liberalisme, free sex, narkoba dan
lain sebagainya semakin rajin menggerus sendi-sendi kehidupan anak bangsa. Globalisme
semakin memperparah dampak negative dari hal-hal diatas. Disamping itu budaya politik
yang berorientasi pada perebutan kekuasaan dan penguasaan asset-asset ekonomi dan
berpola patron-klien menghasilkan generasi instant lewat jalan pintas yang lebih mengejar
status social dan tidak memiliki kepekaan social budaya dan lingkungan hidup.
Atas nama kebebasan pula, ada sekelompok masyarakat yang menuntut untuk diberikan hak
mengekspresikan sensualitas dan sexualitas secara verbal, sehingga menimbulkan reaksi yang
berlebihan juga dari kaum agamawan. Karena itu, kita merasakan ada kebutuhan mendasar
untuk menempatkan reformasi pada titik equilibriumnya, sehingga terjadi sinergi antara
agama sebagai landasan spiritual dan moral, kebutuhan untuk tetap bersatu dalam NKRI,
Pancasila dan UUD 1945 sebagai Dasar dan Konstitusi Negara, Demokrasi yang berpijak pada
penegakan hukum dan penghargaan terhadap hak asasi manusia serta pembangunan yang
berorientasi pada kesejahteraan rakyat-bukan berorientasi pada pertumbuhan semata-mata.
Dan, Pemuda sebagai calon pemimpin bangsa harus dapat memahami hal-hal diatas dan
memiliki semangat, kreativitas, kecerdasan, dan kearifan untuk dapat menemukan identitas
Indonesia masa depan. Karena itu pendidikan kader calon pemimpin bangsa harus sering
dilakukan agar kapal besar bernama INDONESIA ini tidak tenggelam karena tidak ada nakhoda
yang dapat mengarahkan kapal pada arah yang benar.
Gerakan Pemuda Ansor (GP ANSOR) adalah organisasi kepemudaan dibawah Nahdlatul
Ulama (NU)-organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia-yang mempunyai anggota dan
kepengurusan tersebar di seluruh propinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Jumlahnya yang
besar dan tersebar merata serta ideology Ahlussunnah wal Jamaahnya yang sangat
menghargai pluralitas dan menolak Teokrasi menjadikan GP Ansor memiliki peran strategis
dalam kehidupan berbangsa dan Negara. Yaitu, sebagai penjaga persatuan dan kesatuan
bangsa, perekat antar etnis dan ummat beragama, sumber rekruitmen kader pemimpin
bangsa, dan juga dapat menjadi agen perubahan budaya (cultural broker).
Gerakan Pemuda Ansor sebagai kader NU harus mempunyai jati diri Pertama mampu
membangun organisasi yang bersifat kepemudaan, keagamaan, sosial kemasyarakatan dan
organisasi kader paham ahlussunnah waljamaah annahdliyah. Kedua mampu membangun
kemandirian organisasi baik internal Gerakan Pemuda Ansor dan Banser. Ketiga
membangun rotasi kepemimpinan secara dinamis dan terus menerus, dan Keempat
membangun GP Ansor sebagai pejuang Aswaja di masyarakat, kelima mampu ikut mengisi
dan mempertahankan keberadaan Pansasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
Namun demikian secara internal Gerakan Pemuda Ansor masih menghadapi berbagai
permasalahan seperti, organisasi belum tertata secara optimal di seluruh tingkatan,
pendataan anggota belum maksimal, rotasi kepemimpinan yang belum berjalan rutin, aset
organisasi kecil, hubungan antar Banom yang lemah, variasi potensi yang heterogen, dan
pemahaman pengertian dan aplikasi politik yang masih sempit.
Salah satu langkah yang mendasar perlu segera dibenahi adalah kaderisasi. Sistem kaderisasi
di jajaran Gerakan Pemuda Ansor akan dilaksanakan tertutup, terstruktur dan berjenjang.
Materi pokok yang akan diberikan adalah Ke-NU-an, Ke-Ansor-an, Aswaja, Ke-Indonesia-an,
Analisis diri dan sosial, budaya, ekonomi, politik, Managemen dan Kepemimpinan, serta
Metoda pengelolaan forum. Ditambah materi penunjang analisa sosial, budaya, politik serta
penugasan.
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sebagai tenaga inti GP Ansor memiliki tanggung jawab yang
besar dalam melakukan perannya sebagai kader penggerak, pengemban dan pengaman
program-program social kemasyarakatan baik yang dilakukan GP Ansor maupun oleh
Nahdlatul Ulama.
Jati diri sebagai sosok personil yang memiliki kualifikasi khusus harus dapat ditunjukkan
dalam setiap gerak dan langkahnya dalam melaksanakan fungsi dan perannya dengan
dedikasi yang tinggi, memiliki pola pikir realistis dan matang, mampu menfasilitasi
terwujudnya cita-cita GP Ansor dan kemaslakhatan bagi masyarakat , Nusa dan Bangsa.
A. NAMA KEGIATAN
Nama Kegiatan ini adalah Pendidikan Latihan Dasar ( DIKLATSAR ) BANSER II Pimpinan Anak
Cabang GP Ansor Kecamatan Karanggeneng kabupaten Lamongan.
B. TEMA KEGIATAN
Tema Kegiatan yang di angkat adalah “Mencetak Kader Militan untuk meneguhkan Ideologi
Aswaja dalam menjaga NKRI”
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mencetak dan mempersiapkan calon Kader Banser
Yang Militan dan Bertanggung jawab Pada Agama, Bangsa dan Negara.
D. LANDASAN KEGIATAN
1. Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PDPRT) Gerakan Pemuda Ansor;
2. Peraturan Organisasi (PO) Gerakan Pemuda Ansor;
3. Program Kerja PAC GP Ansor Karanggeneng;
4. Keputusan Rapat Pengurus PAC GP Ansor Karanggeneng.
Nara Sumber kegiatan Pelatihan Pendidikan Latihan Dasar (DIKLATSAR) Banser adalah
sebagai berikut :
1. Pengurus Cabang Nahdlatul ‘Ulama Lamongan;
2. Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul ‘Ulama Kecamatan Karanggeneng;
3. Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Lamongan;
4. Satuan Koordinasi Cabang BANSER Kabupaten Lamongan;
5. Polsek Kecamatan Karanggeneng;
6. Koramil Kecamatan Karanggeneng;
7. LKNU PC NU Lamongan;
8. Instruktur Banser Kabupaten Lamongan.
G. MATERI
H. PESERTA
1. Kriteria Peserta
a. Pengurus atau Delegasi PR GP Ansor Se-Karanggeneng;
b. Pemuda berusia minimal 20 Tahun dan mendapat Rekomendasi oleh PR GP
Ansor setempat;
c. Delegasi dari luar.
2. Target Peserta
a. Target peserta kegiatan ini adalah 100 peserta, dengan prosentase kuota peserta
ialah : 80% Delegasi dari PR GP Ansor Se-Karanggeneng dan 20% Delegasi dari
Luar.
I. MANUAL ACARA
Terlampir
Terlampir
BAB III
PANUTUP
6 Materi : 1. Uraian Kewajiban Pelatih; a. Peserta dapat mewujudkan sikap tegas, Brainstorming; 120 Slidei
2. Wawasan kebangsaan tangkas, rasa persatuan, disiplin, dan Ceramah; dan Menit LCD-pro
3. Pemahaman macam-macam bentuk Tanya Jawab
PBB & WAWASAN aba-aba; senantiasa mengutamakan kepentingan Mega phone
KEBANGSAAN 4. Tata cara berhimpun, berkumpul; tugas diatas kepentingan individu; Praktek pluit
5. Tata cara sikap siap sempurna, b. Peserta dapat secara tangkas, sikap dalam Lapangan
istirahat, dan memberi hormat; segala bentuk perintah;
6. Gerakan perorangan;
7. Gerakan berjalan. c. Peserta memiliki keberanian untuk
bertindak yang mengandung resiko
terhadap dirinya tetapi menguntungkan
tugas atau tidak mudah melakukan tindakan
yang akan dapat merugikan organisasi;
7 Materi : 1. Uraian Kewajiban Pelatih; a. Peserta paham tentang bagaimana Brainstorming; 120 Slidei
2. Keamanan & Ketertiban Masyarakat; bentuk keamanan dan ketertiban Ceramah; dan Menit LCD-pro
3. Teknik Pengamanan Dalam Sosial Tanya Jawab
KAMTIBMAS & Kemasyarakatan; masyarakat; Mega phone
LANTAS 4. Pemahaman macam-macam bentuk b. Peserta mampu melaksanakan Praktek pluit
aba-aba dalam lalu lintas; pengamanan didalam kegiatan-kegiatan Lapangan
sosial masyarakat;
c. Peserta paham macam-macam bentuk aba-
aba lalu lintas;
d. Peserta paham tentang Undang-undang lalu
lintas
8 Materi : 1. Prinsip-Prinsip Dasar Organisasi a. Pesrta mempunyai kesadaran & motiivasi Brainstorming; 90 Kertas
2. Tipe –tipe kepemimpinan dan sebagai calon pemimpin baik di organisasi, Ceramah; dan Menit Plano
kepemimpinan situasional Tanya Jawab Spidol
KEORGANISASIAN 3. Faktor-faktor penentu keberhasilan kesatuan maupun kemasyarakatan;
& KEPEMIMPINAN organisasi b. Peserta memahami kebutuhan mencapai Slidei
suatu tujuan melalui organisasi LCD-pro
c. Peserta Mengalami proses membangun
kohesifitas, memanage konflik,
menumbuhkan motivasi dan Menggerakkan
organisasi dalam kondisi dan situasi apapun;
d. Tumbuhya jiwa korsa dalam diri peserta
9. Materi : 1. Uraian Kewajiban Pemateri a. Peserta Paham tentang alat—alat dan Brainstorming; 90 Kertas
2. Alat-alat P3K; perangkat P3K; Ceramah; dan Plano
PPGD/PPPK 3. RJP b. Peserta Paham bagaimana cara penanganan Menit Spidol
Tanya Jawab
4. Penanganan pertama Pada Cidera pada pertama pada kecelakaan kerja atau yang lain: Slide
Praktek
Tulang dan cidera kepala; c. Peserta Paham Alur selanjutnya setelah di LCD-
5. Penanganan pertama Pada Cidera lakukan penanganan pertama pro
Ringan.
- SILABUS MATERI -
Materi 1:
KE-NAHDLATUL ULAMA-AN
POKOK BAHASAN:
1. Kelahiran NU
a. Sejarah berdirinya Nahdlatul „Ulama;
b. Latar Belakang, maksud, tujuan Berdirinya Nahdlatul Ulama;
2. Peran Nahdlatul „Ulama dalam sosial Keagamaan, kemasyarakatan dan Kebangsaan;
3. Struktur tingkat Kepengurusan Nahdlatul „Ulama.
Materi 2:
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA‘AH DAN ISLAM NUSANTARA
POKOK BAHASAN:
Materi 3:
KEINDONESIAAN DAN KEBANGSAAN
POKOK BAHASAN:
Materi 4:
KE – ANSOR – AN
POKOK BAHASAN:
POKOK BAHASAN:
Materi 6:
PBB & WAWASAN KEBANGSAAN
POKOK BAHASAN:
Materi 7:
KAMTIBMAS & LANTAS
POKOK BAHASAN:
Materi 8:
KEORGANISASIAN & KEPEMIMPINAN
POKOK BAHASAN:
Materi 9:
PPGD/P3K
POKOK BAHASAN: