Professional Documents
Culture Documents
Overview
JPFA IHSG
YTD -13,66% 11,00%
1W 1,02% 1,02%
1M -8,05% 1,66%
3M 7,22% 4,26%
Analisis Global dan Lokal yang bisa diambil adalah penurunan disparitas antara
Perang Rusia-Ukraina menjadi isu utama yang nilai suku bunga US dollar dengan rupiah yang dapat
berdampak secara global ditengah pemulihan ekonomi meningkatkan kestabilan nilai tukar rupiah. Di, sisi lain,
akibat pandemi. Pemulihan pandemi membutuhkan tingkat inflasi di Indonesia per Juli 2022 sebesar 4,9%
energi dan bahan baku komoditas untuk secara tahunan. Nilai ini lebih rendah dibanding
menggerakkan mesin ekonomi setiap faktor produksi. proyeksi IMF rata-rata inflasi global pada semester
Perang ini melibatkan dua negara penyedia utama pertama tahun 2022 yang mencapai 6,6%. Kondisi ini
energi (Rusia) dan bahan pangan (Ukraina) yang secara kami perkirakan akan mengurangi agresifitas BI dalma
langsung memicu ancaman krisis energi dan bahan menaikkan tingkat suku bunga pada periode-periode
pangan dunia. Ancaman ini terbukti dengan tingginya berikutnya.
rata-rata inflasi yang tinggi pada negara utama dunia Pada kuartal tiga 2022 juga ditandai dengan
yang melewati level 5% yang dipicu kenaikan harga adanya kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM
sumber energi dan komoditas pangan. Disisi lain, dalam jangka pendek akan menurunkan daya beli
kenaikan harga energi dan bahan pangan menjadi konsumen akibat kenaikan tingkat inflasi yang biasanya
berkah bagi negara penghasil kedua komoditas menyertai. Dalam perspektif lebih luas, kenaikan BBM
tersebut. Sejak awal tahun 2022 sampai kuartal ketiga sudah menjadi fenomena global. Kondisi ini sudah
tahun 2022, negara-negara tersebut rata-rata menjadi tren dari upaya pemulihan dan pertumbuhan
mengalami surplus perdagangan. ekonomi yang memang membutuhkan banyak energi.
Pada skala lokal, pada pertengahan tahun 2022 BI Dengan kata lain, kenaikan BBM bisa dianggap sebagai
rate mengalami kenaikan menjadi 3.75%. Hal positif sinyal adanya pertumbuhan dan pemulihan ekonomi
pasca pandemi.
Grafik Harga Produk Poultry itu, dalam beberapa waktu kedepan, Indonesia akan
masuk ke musim pemilu, berdasarkan trend yang
terjadi sebelumnya, pemilu dapat berpotensi memicu
buying power masyarakat.
Dari sisi prospek eksternal regional, kodisi
Singapura yang mengalami krisis ayam. Singapura
baru-baru ini mengeluarkan izin ekspor untuk sejumlah
fasilitas peternakan di Indonesia, salah satunya adalah
Source: Kementerian Perdagangan JFPA. Dalam hal ini JPFA mendapat sentiment positif,
Berdasarkan outlook positif Industri poultry, kami sebab akan membuka jalan untuk menjajaki pasar
memproyeksikan JPFA akan mampu mencatatkan ekspor baru. JPFA memiliki keungulan kompetitif yang
capaian kinerja yang baik di tahun 2022 dan tahun- lebih baik dibandingkan pemain domestic lainnya
tahun berikutnya. Hal ini didorong faktor permodalan karena memiliki afiliasi yang well established di
yang kuat, profitability ratio yang baik dan status Singapura. Kondisi ini diharapkan dapat membantu
market leader challenger di segmen usahanya. Selain mempercepat distribusi dan penetrasi pasar negara
Singapura.
Analisis Persaingan
Analisis persaingan pada industri agri-food dapat Grafik Persaingan Industri Pada Aspek Operasional
dilihat dengan berbagai perspektif. Dalam hal ini kami Infrastruktur
berfokus pada dua variabel analisis yaitu aspek
insfrastruktur operasional dan bisnis. Pengembangan
infrastruktur operasional perusahaan pada industry
agri food dapat dilihat dari upaya pengembangan
rantai nilai dan rantai distribusi. Berdasarkan grafik
diatas ( x axis) terlihat bahwa investasi fisik terbesar
masih dipimpin perusahaan CPIN. Perusahaan JPFA
masih di urutan kedua walaupun jaraknya sangat tipis.
Apabila dilihat dari pendapatan, perusahaan JPFA dan
CPIN tidak jauh berbeda walapun market cap CPIN
mencapai 4x JPFA. Hal ini menunjukkan bahwa JPFA
masih undervalue. Dilihat dari nilai PBV, dengan kinerja
keuangan yang tidak jauh berbeda, nilai JPFA hanya Source: investing.com
1,47x atau kurang dari setengah nilai PBV CPIN (3,74). Grafik Persaingan Pada Aspek Keuangan dan Bisnis
Hal ini dapat menjadi potensi arah up side pada sahan
JPFA.
Source: investing.com
Equity Analysis Report
PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. (JPFA)
Valuasi DCF
(Dividen Cashflow)
Suku bunga bebas resiko 3,8% IHSG saat ini 7.254
Beta 1,2 IHSG 6 tahun lalu 5.296
Ekspektasi kenaikkan IHSG 5,4% n 6
Market Risk Premium 1,6% Average Compounding 5,4%
Discount Rate 5,6%
Sustainable Growth
ROE 15,0%
Dividend Payout Ratio 44,0%
Retention Rate 56,0%
Sustainable Growth 8,4%
Proyeksi Cashflow
Tahun Cashflow Terakhir T+1 T+2 T+3 T+4
Cashflow (per lembar) 60,0 69,6 61,9 59,5 68,7
Pertumbuhan Cashflow 16,0% -11,0% -4,0% 15,5%
Terminal Value 2.492,7
Total Cashflow 69,6 61,9 59,5 2.561,3
N 1 2 3 4
Present Value of Cashflow 65,9 55,5 50,4 2.056,3
Valuasi 2.228
Equity Analysis Report
PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. (JPFA)
Proyeksi Akhir
T-6 T-5 T-4 T-3 T-2 T-1 Tahun
Harga Saham (31 Desember) 1.202 1.108 1.940 1.463 1.455 1.655
PBV T-6 T-5 T-4 T-3 T-2 T-1 Proyeksi Akhir Tahun
PBV 1,4 1,5 2,3 1,5 1,6 1,6 1,4
mid 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
1stdev 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9
1stdev 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3
Fair Price 1.744
P/Sales T-6 T-5 T-4 T-3 T-2 T-1 Proyeksi Akhir Tahun
P/Sales 0,5 0,4 0,6 0,4 0,5 0,4 0,4
mid 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
1stdev 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
1stdev 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
Fair Price 1.902
P/EBIT T-6 T-5 T-4 T-3 T-2 T-1 Proyeksi Akhir Tahun
P/EBIT 4,1 5,9 6,3 5,2 7,8 5,6 4,6
mid 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6
1stdev 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8
1stdev 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4
Fair Price 1.817
P/E T-6 T-5 T-4 T-3 T-2 T-1 Proyeksi Akhir Tahun
P/E 6,4 13,5 10,4 9,8 18,7 9,5 7,8
mid 10,9 10,9 10,9 10,9 10,9 10,9 10,9
1stdev 14,9 14,9 14,9 14,9 14,9 14,9 14,9
1stdev 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8
Fair Price 2.063
Valuasi 1.881
Potensi Kenaikkan 27,1%%
Equity Analysis Report
PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. (JPFA)
Risiko Investasi
1. Risisko Bisnis dan Keuangan pangan yaitu gandum yang dalam hal ini
a. Risiko investasi PT Japfa Comfeed Tbk yaitu di merupakan pakan dari ternak uanggas yang
ekonomi memiliki risiki internal karena iklim menjadi komiditi industri unggulan dari PT
bisnis di dunia yang tidak menentu akibat Japfa Comfeed Tbk.
adanya isu perang dingin antara Ukraina dan b. Industri poultry termasuk PT Japfa Comfeed
Rusia yang dilakukan oleh elit globat tentu Tbk mengalami turunnya daya beli dan
menyebabkan kemerosotan pada sektor produksi perusahaan
a. Pada tahun 2022 risiko terhadap segmen Memasuki September 2022, rata-rata harga
pakan ternak mendapat sentimen dari broiler month-to-date (mtd) menguat 3,5
sejumlah aspek, seperti kenaikan harga persen menjadi Rp18.500 per kilogram.
jagung domestik, harga soybean meal yang b. Risiko terbesar apabila berinvestasi di PT Japfa
tetap tinggi, serta kenaikan harga BBM hingga Comfeed Tbk yaitu Japfa memiliki bidang
lebih dari 30 persen yang membebani biaya usaha luas yang tidak hanya fokus pada
logistik. Harga ayam broiler sempat melemah bidang pembibotan dan pakan ternak dan
pada Agustus 2022 menjadi Rp17.900 per pakan unggah, hal tersebut tentu membuat
kilogram, turun 1,3 persen secara tahunan Japfa tidak hanya fokuspada satu bidang
setelah menguat dua bulan berturut-turut. bisnisnya.
Equity Analysis Report
PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. (JPFA)
Tabel Komposisi Bahan Pangan Ternak Tabel Proyeksi Pergerakan Harga Soybean
Risiko valutasi PT Japfa adalah tidak semua jenis dari data soybeen meal berpotensi mengalami
bahan baku didapatkan dari Indonesia. Perusahaan ini ketidakstabilan harga akibat fluktuasi nilai tukar
juga melakukan impor bahan baku dari luar negeri yang rupiah. Pelemahan nilai tukar rupiah mengakibatkan
menjadi kebutuhan produksi. Dilihat dari data diatas kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
kebutuhan yang paling tinggi untuk produksi bahan mengimpor bahan baku.
baku PT Japfa yaitu Soybean Meal sebesar 25.0% dan
Equity Analysis Report
PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. (JPFA)
Dengan ini menyatakan bahwa naskah yang diberikan kepada panitia Kompetisi Mahasiswa Nasional
Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen dan Keuangan Tahun 2022 asli dibuat oleh tim penulis dan penulis
mengalihkan Hak Publikasi naskah kepada panitia Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis,
Manajemen dan Keuangan Tahun 2022.
Setiap orang yang terdapat sebagai penulis naskah ini telah berkontribusi terhadap substansi dan
intelektual, serta harus bertanggung jawab kepada publik. Jika di masa mendatang terdapat
pemberitahuan pelanggaran Hak Cipta maka merupakan tanggung jawab penulis dan bukan tanggung
jawab panitia Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen dan Keuangan Tahun 2022.
Naskah ini berisi karya yang belum pernah diterbitkan dan tidak sedang dipertimbangkan untuk
dipublikasikan pada saat pelaksanaan Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen
dan Keuangan Tahun 2022.
Yogyakarta, 1 2 S e p t e m b e r 2022
Muhammad Iqbal
Ketua Tim Penulis