You are on page 1of 19

KELOMPOK PSIKOTROPIKA

ANGGOTA :

- Aditya Gilang B. P (202202051)

- Viola Agustina (202202094)

- Putri Murdani (202202084)

- Ayu rismawati (202202059)

- Hasnah Rofiah Masruroh (202202073)

- Mirta Yuniar (202202080)

- Dhimas Aji (202202064)


Nama : Dhimas Aji Setiadi
Kelas : 2B
No absen : 15
Nim : 202202064

Nama obat : adderall xr


Mekanisme obat : stimulan terhadap sistem saraf pusat dan mempengaruhi cara kerja sejumlah
zat yang berada di otak.
Indikasi obat : digunakan untuk Pengobatan ADHD, pengobatan narcolepsy.
Kontra indrikasi : pasien dengan riwayat jantung, depresi, masalah kesehatan mental, ibu hamil,
Efek samping : rasa sakit saat bab, pusing, mulut kering, perasaaan tegang dan khawatir, susah
tidur, sesak, pandangan kabur
Golongan obat : obat psikotropika
Cara penyimpanan : adderall harus jauh dari jangkauan anak anak, disimpan ditempat yang
terkunci, dan jangan disimpan ditempat yang terkena paparan sinar matahari.
Dosis :
1. Pengobatan ADHD dewasa IR (Adderall dalam bentuk tablet) : 5mg/ 1-2 kali perhari XR
(Adderall dalam bentuk kapsul) : 20mg / 1 kali per hari
2. Pengobatan ADHD anak anak IR (Adderall dalam bentuk tablet) usia 3-5 tahun : 2.5 mg/
hari, usia 6-7 tahun : 5mg / 1-2 kali perhari. XR ( Adderall dalam bentuk kapsul ) usia 6-
12 tahun : 5-10 mg/ hari di pagi hari, usia 13-17 tahun : 10 mg/ hari
Nama : Eka Rohminawati
Kelas : 2B
NIM : 202202067
Prodi : S1 Keperawatan

Obat Doxycyline

1. Nama obat : Doxycyline

2. Mekanisme cara kerja Doxycyline:


Doxycyline bekerja dengan cara menghambat pembentukan
protein dalam bakteri. Cara kerja tersebut dapat menghentikan
pertumbuhan bakteri sehingga infeksi bisa diatasi dengan lebih
mudah oleh sistem kekebalan tubuh. Doxycycline merupakan
antibiotik berspektrum luas sehingga dapat digunakan pada
berbagai jenis infeksi.
3. Indikasinya:
Infeksi saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran kemih,
dan infeksi jerawat

4. Kontra indikasi:
a. pasien dengan reaksi hipersensitivitas terhadap obat ini atau
obat golongan tetrasiklin
b. Pasien dengan hipersensitivitas terhadap obat ini.
Peringatan doxycycline diperlukan terkait risiko infeksi
Clostridium difficile dan perhatian khusus pada anak, ibu
hamil, serta menyusui.

5. Efek samping:
a. Kulit terbakar sinar matahari atau sunburn

b. Hilang nafsu makan

c. Mual atau muntah

d. Sakit perut

e. Diare ringan

f. Kulit menjadi lebih gelap

g. Kulit terbakar sinar matahari atau sunburn

h. Hilang nafsu makan

i. Mual atau muntah

j. Sakit perut

k. Diare ringan

l. Kulit menjadi lebih gelap

6. Golongan obat: antimalaria, antibiotik golongan tetrasikin

7. Cara penyimpanan: obat ini paling baik disimpan di suhu ruangan,


jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembab

8. Dosis:
a. Dewasa: 100 mg 2 kali sehari selama 10 hari.

b. Anak usia 8–9 tahun: 25 mg 2 kali sehari, selama 7 hari.


c. Anak usia 10–14 tahun: 50 mg 2 kali sehari, selama 7 hari.

d. Anak usia ≥15 tahun dengan BB 45–59 kg: 75 mg 2 kali


sehari, selama 7 hari.

e. Anak usia ≥15 tahun dengan BB >59 kg: 100 mg 2 kali


sehari, selama 7 hari

f. Dewasa: 100 mg 2 kali sehari selama 10 hari.

g. Anak usia 8–9 tahun: 25 mg 2 kali sehari, selama 7 hari.

h. Anak usia 10–14 tahun: 50 mg 2 kali sehari, selama 7 hari.

i. Anak usia ≥15 tahun dengan BB 45–59 kg: 75 mg 2 kali


sehari, selama 7 hari.

j. Anak usia ≥15 tahun dengan BB >59 kg: 100 mg 2 kali


sehari, selama 7 hari
Nama : Mirta Yuniar
Kelas : 2B
NIM : 202202080
Prodi : S1 Keperawatan

Obat psikotropika nitrazepam

1. Nama obat : Dumolid Netrazepam

2. Mekanisme cara kerja Netrazepam:


Nitrazepam berkerja pada reseptor benzodiazepin otak yang
berhubungan dengan reptor GABA. Pada hal ini reptor GABA
meningkat ke reptor GABAA. GABA merupakan penghambat
neurotransmiter otak.
Dumolid berkerja dengan cara menekan sel saraf otak. Hal ini
menyebabkan aktivitas otak menjadi menurun dan menyebabkan
efek tenang dimana hal ini membantu penderita insomnia untuk tidur

3. Indikasinya:
Insomnia atau gangguan tidur yang di sebabkan oleh berbagai hal
sebab.
4. Kontra indikasi:
a. Depresi pernafasan
b. Miastenia gravis
c. Fobi atau obsesi
d. Psikosis kronik
e. Gangguan hati berat

5. Efek samping:
a. Kantuk di keesokan harinya
b. Kesulitan dalam berkosentrasi
c. Gangguan keseimbangan atau koordinasi gerak
d. Lelah meskipun telah tidur
e. Emosi yang menjadi datar
f. Pusing
g. Otot yang melemah
h. Pengelihatan yang mengganda

6. Golongan obat: Benzodiazepine

7. Cara penyimpanan: obat ini paling baik disimpan di suhu ruangan,


jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembab

8. Dosis:
a. Dewasa : 5mg, 1 kali sehari. Dapat ditingkatkan 10 mg, 1 kali
sehari. Dengan durasi penggunaan maksimal 4 minggu
b. Lansia: 2,5mg 1 kali sehari. Dapat ditingkatkan 5mg, 1 kali
sehari. Dosis penggunaan 5 mg pada lansia
ADITYA GILANG B.P
2B/02/202202051

Nama Obat : LEXOTAN BROMAZEPAM


Mekanisme Obat : Kandugan bromazepam yang terdapat pada lexotan ini bekerja dengan
meningkatkan aktivitas neurotransmitter reseptor GABA atau gamma aminobutyric acid.
Neurotransmitter tersebut merupakan salah satu senyawa yang ada di sel saraf yang ada di otak.
Indikasi : Sebagai penenang saraf alami dan membantu menjaga aktivitas saraf di otak agar tetep
seimbang sehingga dapat mengatasi gangguan kecemasan (ansietas)

Kontra Indikasi : Pasien dengan kondisi lemah otot (myasthenia gravis).

Pasien dengan kondisi napas berhenti selama beberapa saat ketika tidur
(sleep apnea).

Pasien dengan gangguan hati.

Efek Samping : -Mengantuk.

-Pusing.

-Sakit kepala.

-Gangguan koordinasi otot dan kontrol gerakan (ataksia).

-Kejang.

-Tremor.

-Keadaan kebingungan.
-Gangguan emosi.

-Gangguan libido.

-Kelemahan dan kejang otot.

-Depresi.

-Gangguan perilaku, bicara dan tidur.

-Gelisah.

-Perasaan marah dan gelisah tanpa sebab (agitasi).

-Tidak dapat membedakan kenyataan atau imajinasi (delusi).

-Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus) dan kemerahan (ruam)
di kulit.

-Gangguan makan dengan rasa takut berlebihan pada berat badan


(anoreksia).

-Gangguan pencernaan seperti mual dan muntah

Golongan Obat :
Golongan Benzodiazepin
Obat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.

Obat psikotropoka golongan 4

Cara menyimpan : Dapat di simpan di Gudang, ruangan,atau lemari khusus

Dosis Obat :

Dewasa: 6-18 mg/hari dalam dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatakan hingga 60 mg/hari.

Lansia,Dosis awal maksimal: 3 mg/hari.

Sumber :
https://www.sehatq.com/obat/lexotan-tablet

https://www.google.com/amp/s/www.farmaku.com/artikel/obat-psikotropika/amp/
Nama: Putri Murdani

Kelas: 2B

NIM: 202202084

Prodi: S1 Keperawatan

Nama Obat: Diazepam (Valium)

Mekanisme Obat: Meningkatkan aktivitas asam gamma aminobutirat (GABA),


yaitu senyawa kimia diotak yang bertugas menghambat kerja zat kimia penghantar
sinyal saraf (neurotransmitter) diotak

Indikasi Obat:

 Valium (diazepam) terutama digunakan untuk pengobatan jangka pendek


pada ansietas atau insomnia (sulit tidur), kejang demam, kecemasan, dan
kepanikan
 Sebagai tambahan untuk menghilangkan kejang otot rangka karena spasme
refleks patologi lokal
 Digunakan juga sebagai obat premedikasi untuk menginduksi sedasi,
anxiolysis, atau amnesia sebelum prosedur medis tertentu (misalnya,
endoskopi)
 Sebagai tambahan untuk menangani gejala putus alkohol akut, obat ini
berguna dalam mengurangi gejala-gejala agitasi akut, tremor, dan halusinasi
 Obat pilihan untuk mengobati ketergantungan benzodiazepine
Kontra Indikasi:

 Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada


diazepam atau obat golongan benzodiazepine lainnya
 Hindari penggunaan obat ini pada pasien myasthenia gravis, insufisiensi
pernapasan berat, insuefiensin hati berat insuefiensin ginjal berat, insuefiensin
pulmoner akut, kondisi fobia dan obsesi, dan sleep apnea sindrom
 Kontraindikasi pada glaukoma sudut sempit akut
 Hindari menggunakan obat ini untuk wanita hamil terutama pada trimester
pertama atau ibu menyusui
 Tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal pada depresi atau ansietas
dengan depresi
Efek Samping:

 Mengantuk
 Kesulitan koordinasi
 Kelelahan
 Kelemahan otot
 Ataksia
 Kepala terasa ringan
Golongan Obat: Psikotropik

Cara Penyimpanan: Simpan obat valium pada suhu ruang, ditempat yang kering
dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan
anak-anak

Dosis Obat:

 Anak:
 Usia sampai 6 tahun: 3 x sehari 1-2 mg
 Usia 6-14 tahun: 3 x sehari 2-4 mg
 Dewasa:
 Dosis lazim 3 x sehari 2-5 mg. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan
menjadi 3 x sehari 10 mg
Nama: Hasnah Rofiah Masruroh

NIM: 202202073

Kelas: 1B

Prodi: S1 Keperawatan

1. Nama Obat: Clonazepam/Klonopin


2. Mekanisme Kerja: Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan efek
dari gamma-aminobutyric acid (GABA), yaitu zat alami yang
berfungsi untuk menenangkan aktivitas listrik otak yang
berlebihan.
3. Indikasi: Sebagai monoterapi atau adjuvan dalam pengobatan
sindrom Lennox-Gastaut (varian petit mal), akinetik, dan kejang
mioklonik. Clonazepam juga dilaporkan bermanfaat pada pasien
dengan absence spells (petit mal) yang tidak respon terhadap terapi
suksinimid.
4. Kontra Indikasi: Pada glaukoma sudut tertutup serta pasien dengan
hipersensitivitas terhadap clonazepam atau benzodiazepin lain.
Peringatan terkait penggunaan clonazepam adalah potensi
penyalahgunaan dan adiksi, meningkatkan risiko bunuh diri, dan
menurunkan kemampuan beraktivitas.
5. Efek Samping Obat: Kelelahan. Pusing. Gangguan ingatan (sering
lupa) Gangguan koordinasi tubuh atau kesulitan berjalan.
6. Golongan Obat Clonazepam/Klonopin: Merah (obat keras)
7. Cara Penyimpanan: Harus disimpan dalam wadah tertutup rapat
dan terhindar dari sinar matahari langsung. Suhu sebaiknya berada
dalam kisaran 15-30 C, dengan suhu optimal 25 C. Umumnya
masa kadaluarsa obat adalah 5 tahun dari waktu produksi.
8. Dosis: Dewasa, anak usia ≥10 tahun, atau anak dengan berat badan
(BB) ≥30 kg. Dosis awal 1,5 mg per hari, dibagi dalam 3 jadwal
konsumsi setiap 8 jam sekali. Dosis dapat ditingkatkan oleh dokter
sebanyak 0,5–1 mg setiap 3 hari, hingga mencapai hasil yang
diinginkan. Dosis maksimal 20 mg per hari. Dosis perawatan 4–8
mg per hari. Anak usia <10 tahun atau anak dengan BB <30 kg
Dosis awal 0,01-0,03 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 3 jadwal
konsumsi (setiap 8 jam sekali). Dosis dapat ditingkatkan oleh
dokter setiap 3 hari. Dosis maksimal 0,2 mg/kgBB per hari, dosis
perawatan 0,1–0,2 mg/kgBB per hari. Lansia Dosis awal 0,5 mg di
malam hari, selama 4 hari. Dosis dapat ditingkatkan oleh dokter
sesuai dengan kondisi pasien. Dosis perawatan 4–8 mg per hari.
Dewasa: Dosis awal 0,25 mg setiap 12 jam. Setelah 3 hari, dosis
dapat ditingkatkan oleh dokter menjadi 1 mg per hari. Dosis
maksimal 4 mg.
Nama : Ayu Rismawati
Kelas : 2B
NIM : 202202059
Prodi : S1 Keperawatan

Nama Obat : Xanax (Alprazolam)


Mekanisme Obat : Alprazolam yang terkandung di dalam Xanax bekerja dengan
berikatan dengan senyawa kimia gamma-aminobutyric acid (GABA) di otak, sehingga
menghasilkan efek menenangkan dan membuat penggunanya merasa lebih tenang.
Indikasi : Mengobati gangguan kecemasan dan gangguan panik

Kontra indikasi :

 Jangan mengonsumsi Xanax bila Anda alergi terhadap alprazolam atau obat golongan
benzodiazepine lainnya.
 Jangan mengonsumsi Xanax jika Anda sedang menggunakan
ketoconazole, itraconazole, atau obat golongan opioid, seperti codein.
 Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan
Xanax, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang fatal.
 Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan pernapasan berat,
penyakit ginjal, sleep apnea, penyakit hati, glaukoma, kejang, atau depresi.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami penyalahgunaan
NAPZA atau kecanduan alkohol.
 Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan
kewaspadaan selama menjalani pengobatan dengan Xanax, karena obat ini dapat
menyebabkan pusing dan mengantuk.
 Hati-hati menggunakan Xanax pada lansia, karena obat ini berisiko menimbulkan
efek samping dan overdosis.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal
tertentu.
 Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang
serius, atau overdosis setelah mengonsumsi Xanax.

Efek samping :
 Kantuk atau pusing
 Peningkatan produksi air liur
 Penurunan gairah seksual
 Mual
Golongan Obat : psikotropik
Dosis Obat :
Xanax atau Xanax SL

 Dewasa: Dosis awal 0,5–1 mg per hari dikonsumsi sebelum tidur, atau 0,5 mg, 3 kali
sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 1 mg tiap 3–4 hari. Dosis maksimal
10 mg per hari.
 Lansia: Dosis awal 0,5–0,75 mg per hari.

Xanax XR

 Dewasa: 0,5–1 mg, 1 kali sehari dikonsumsi pada pagi hari. Dosis dapat ditingkatkan
maksimal 1 mg tiap 3–4 hari. Dosis maksimal 3–6 mg per hari.
 Lansia atau penderita penyakit hati stadium lanjut: Dosis awal 0,5–1 mg per hari.

Tujuan: Mengatasi gangguan kecemasan
Xanax atau Xanax SL

 Dewasa: Dosis awal 0,75–1,5 mg per hari yang diberikan dalam beberapa jadwal
konsumsi. Dosis lanjutan 0,5–4 mg per hari yang diberikan dalam beberapa jadwal
konsumsi.
Nama : Viola Agustina
Kelas : 2B
NIM : 202202094
Prodi : S1 Keperawatan

Gambar Obat Ativan (Lorazepam)

Nama obat : Ativan (Lorazepam)

Mekanis obat : Ativan merupakan salah satu obat yang mengandung lorazepam, yang biasa
digunakan untuk mengatasi gejala-gejala gangguan kecemasan yang parah dan insomnia.
Lorazepam termasuk dalam golongan obat benzodiazepin yang bekerja pada otak dan sistem
saraf pusat untuk menghasilkan efek menenangkan.

Indikasi obat:

1. Pengelolaan gangguan kecemasan

2. Bantuan jangka pendek dari gejala kecemasan

3. Untuk kecemasan yang terkait dengan gejala depresi

4. Kecemasan atau ketegangan yang berhubungan dengan stres kehidupan sehari-hari

Kontra indikasi :

Hindari penggunaan apabila memiliki kondisi :


1. Insufisiensi paru akut, depresi pernafasan, glaukoma sudut sempit akut, keadaan obsesif,
miastenia gravis.

2. Gangguan hati berat

3. Kehamilan (merencanakan kehamilan, trimester 1 atau 3)

Efek samping :

Efek samping obat ativan adalah:

1 .Diskrasia darah

2. KelelahanKelemahan otot

3. Mengantuk

4. Pusing

5. Kebingungan, depresi, halusinasi, pingsan

6. Gagal nafas

7. Ruam

Golongan obat : Tablet keras

Simpan Ativan pada suhu ruang, di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar
matahari langsung serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Dosis obat :

1. Dosis biasa: Sekitar 2-6 mg/hari diberikan dalam dosis terbagi.Dosis terbesar yang diambil
sebelum tidur.Dosis harian dapat bervariasi dari 1-10 mg/hari.

2. Untuk kecemasan: Dosis awal 2 sampai 3 mg/hari.


3. Untuk insomnia karena stres kecemasan atau transient situasional: Dosis harian tunggal 2-4
mg, biasanya pada waktu tidur.

4. Untuk pasien usia lanjut atau lemah: Dosis awal 1-2 mg/hari dalam dosis terbagi, disesuaikan
sesuai kebutuhan dan toleransi.

You might also like