You are on page 1of 17

LAPORAN

EVEKTIFITAS PENERAPAN METODE BELAJAR


VARIATIF TERHADAP PENDIDIKAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS

Oleh:

RANGGA ADITYA

1402622028

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PENDIDIKAN GEOGRAFI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Bantuan, yang melimpahkan Rahmat dah kasihNya sehingga laporan Studi Kasus
penerapan landasan pendidikan pada praktik kependidikan ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Studi kasus ini disusun sebagai tugas akhir mata kuliah landasan
pendidikan.

Mendapatkan pendidikan seperti yang di dambakan merupakan harapan semua


orang, tak terkecuali anak berkebutuhan khusus, sesuai dengan namanya mereka
memerlukan perhatian secara khusus dalam menerima pendidikan, namun sayangnya
mereka masih menerima pembelajaran yang sama seperti siswa pada umumnya dan
tidak disesuaikan dengan kemampuan mereka.

Pemberlakuan ini akan menyebabkan si anak akan kesulitan dalam memahami


dan mengakses mata pelajaran tersebut, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
kemampuan yang seharusnya bisa disesuaikan dengan mereka, selain itu kurangnya
pemahaman pendidikan inklusi menjadi penyebab terjadinya kasus tersebut.

Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang


memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan
memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau
pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta
didik pada umumnya.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan selanjutnya. Semoga laporan ini memberikan manfaat kepada
pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. akhir kata semoga laporan Studi
Kasus siswa ini dapat bermanfaat serta dapat memperluas wawasan dan informasi
pengetahuan kita semua. Amin
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan ...................................................................
BAB II. METODELOGI KAJIAN
2.1 Tujuan studi kasus ..........................................................
2.2 Cara Pengumpulan Data..................................................
BAB III. DESKRIPSI KASUS
3.1 Deskripsi kasus ..............................................................
BAB IV. KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan ....................................................................
BAB V. LAMPIRAN
5.1 lampiran .........................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Pendidikan ialah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa

kepada orang yang belum dewasa, agar dia mencapai kedewasaan.

Bantuan yang diberikan oleh pendidik itu berupa pendampingan,

yang menjaga agar peserta didik belajar hal-hal yang positif,

sehingga sungguh-sungguh menunjang perkembangannya.

Pendidikan dapat diperoleh dari linkungan keluarga (pendidikan

informal) dan dari sekolah (pendidikan formal).

UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Es, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.


Dalam memperoleh pendidikan ini tidak ada batasan tentang

siapa yang boleh mengakses pendidikandalam kasus ini termasuk

anak berkebutuhan khusus, maka dari itu tidak ada alasan bahwa

anak berkebutuhan khusus tidak bisa mengakses pendidikan ini,

pendidikan formal pada khususnya, maka dari itu dibuat sistem

pendidikan iklusi.

Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan

pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta

didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan

atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran

dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan

peserta didik pada umumnya.

Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) yang

menegaskan “setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”;

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (2) yang menegaskan

“setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan

pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1)

yang menegaskan “setiap warga negara mempunyai hak yang sama

untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Undang-undang


inilah yang menjadi dasar kuat mengapa mereka memiliki hak

mengakses pendidikan.

Namun ada hal yang menjadi permasalahan dalam pendidikan

inklusi ini yakni perlakuan metode yang sama kepada setiap anak

didik termasuk kepada anak yang seharusnya mendapatkan

perlakuan khusus ini,


BAB II

METODELOGI KAJIAN

2.1 Tujuan studi kasus

Tujuan dari dibuatnya studi kasus ini adalah untuk meninjau

seberapa efektifnya pemberlakuan penerapan berbagai metode

belajar yang variatif untuk diterapkan kepada anak yang

berkebutuhan khusus, dan juga diharapkan dengan dibuatnya studi

kasus ini dapat memberikan gambaran bagaimana kita harus

memberikan pengajaran yang cocok untuk anak berkebutuhan

khusus.

2.2 Cara Pengumpulan Data

Untuk menentukan data yang yang diperlukan maka

dibutuhkan adanya prosedur dalam pengumpulan data agar bukti-

bukti dan fakta-fakta yang diperoleh berfungsi sebagai data obyektif

dan tidak terjadi penyimpangan dari keadaan yang sebenarnya.

Untuk menggali data dari 10 sumber yang telah ditentukan, maka

diperlukan alat kerja untuk mengumpulkan data yang disebut dengan

teknik atau metode pengumpulan data. Adapun metode-metode yang

diperlukan tersebut di antaranya adalah:


1) Angket

Metode ini digunakan untuk penelitian dengan cara

memberikan daftar pertanyaan pada orang yang sengaja

diminta memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan

tersebut, baik berupa pendapat, keyakinan, maupun

tanggapan untuk menceritakan tentang dirinya atau

keadaan orang lain. Sebagaimana yang dikatakan Arikunto

(2003) bahwasanya: Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-

hal yang ia ketahui.

2) Studi dokumen

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang

tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi

dokumen merupakan pengumpulan data yang

menggunakan berbagai macam dokumen yang ada

menggunakan dokumen sekunder sebagai acuan mengkaji

masalahnya, dokumen sekunder ini ditulis berdasarkan

oleh laporan / cerita orang lain.


BAB III

DESKRIPSI KASUS

3.1 Deskripsi kasus

Dalam proses pendidikan memerlukan metode pengajaran

yang disesuaikan dengan berbagai macam, hal ini disesuaikan

tergantung dengan bagaimana kondisi dan kemampuan si anak didik

ini, dalam hal ini yang perlu diberi lebih perhatian yakni kepada

mereka yang memiliki keterbatasan kemampuan, namun sayangnya

dalam pelaksanaan proses belajar formal banyak dari guru yang

hanya mengajar dengan menggunakan metode yang disamaratakan

seperti pelajar biasa lainnya, banyak yang tidak menyadari bahwa

mereka yang mempunyai keterbatasan ini tidak bisa mengikuti

proses belajarnya, sehingga ini akan berdampak negatif dengan

proses tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Tujuan pendidikan nasional tercatat di dalam Undang-Undang

Nomor 20 tahun 2003 “Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang


Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”. Selain itu pada undang-undang poin mencerdaskan

kehidupan bangsa ini ada dalam UUD 1945 tepatnya di alinea ke 4.

Dari beberapa bukti diatas menujukan bahwa kecerdasan bangsa

ini seharusnya menjadi poin yang memang ditekankan untuk dicapai

oleh pemerintah dengan bantuan dari pendidik pada khususnya,

maka dari itu tenaga pendidik ini juga harus memiliki kemampuan

atau pemahaman bagaimana menanggapi anak berkebutuhan khusus

ini.

Hal ini ada dan dibahas dalam landasan psikologi pendidikan,

yakni Suatu  landasan  yang dijadikan sebagai titik tolak dalam

proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang jiwa

atau psikis manusia yang selalu mengalami perkembangan dari bayi

hingga usia lanjut sehingga dapat memudahkan pelaksanaan

proses pendidikan.

Psikologi dan ilmu pendidikan ini memang tidak dapat

dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena antara psikologi dengan

ilmu pendidikan mempunyai hubungan timbal balik.


Dasar-dasar psikologis sangat dibutuhkan para pendidik untuk

mengetahui prilaku anak didiknya, apakah anak didiknya dalam

keadaan yang baik saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran, atau

dalam keadaan yang tidak baik.

Pada proses penerapannya , landasan psikologis pendidikan ini

bisa diterapkan dalam beberapa hal seperti :

1. Memilih Strategi atau Metode Pembelajaran yang Sesuai

Dengan memahami karakteristik dari siswa, sehingga

mampu mengaitkannya dengan strategi seperti apa yang

tepat untuk siswa dengan keunikan, gaya belajar,

kepribadian, masalah dan lain sebagainya yang dimiliki

oleh siswa tersebut. Pemilihan strategi ini yang tepat ini

menjadi suatu hal yang sangat perlu diperhatikan karena

ini akan menjadi faktor penentu bisa diterima atau tidaknya

informasi oleh si anak termasuk anak berkebutuhan khusus

ini.

2. Menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif

Mewujudkan lingkungan atau suasana yang efektif

sehingga setiap siswa bisa berkembang dengan baik dalam


mewujudkan iklim belajar yang kondusif ini tentunya

diperlukannya pengertian terhadap si anak didik, kita perlu

mengetahui apa yang mereka perlukan, tanpa mengalami

masalah emosi yang bisa mengganggu proses

pembelajaran yang harus ditempuh oleh siswa didik,

karena apabila emosi si anak ini terganggu karena iklim

belahar yang tidak kondusif dalam proses mencapai tujuan

pendidikan nasional akan sulit tercapai.

3. Berinteraksi secara Tepat dengan Siswa

Hal ini merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan

karena yang dibutuhkan tidak hanya kesabaran dan

pengertian dari guru, akan tetapi juga ilmu yang tepat

untuk memahami bagaimana cara untuk berinteraksi

dengan siswa-siswa yang mereka miliki, pemahaman

bagaimana dalam bertindak juga diperlukan dalam hal ini,

Seperti yang telah sering kali disebutkan, inilah salah satu

wujud makna penting komunikasi dalam interaksi sosial

dan juga ini menjadi satu hal penting yang sangat amat

harus diperhatikan dengan benar-benar karena bisa saja ini

menjadi kunci dalam mencapai tujuan nasional


Setelah mempelajari mengenai kasus ini penulis berpendapat

bahwasanya diperlukan sekali pemahaman dan penalaran mengenai

metode belajar yang sesuai untuk diterapkan di kelas supaya anak

yang berkebutuhan khusus sekalipun tidak kesulitan dan bisa

memahami materi yang diberikan oleh guru.

Metode pengajaran yang menurut penulis paling sesuai untuk

diterapkan yakni metode belajar variatif, variatif disini berarti

bervariasi yakni dengan menggunakan beberapa metode pengajaran

secara bergantian lalu disesuaikan dengan tingkat kecocokan si anak

nantinya. Setelah dibuat pola atau pemetaan tingkat kecocokan

metode belajar baru diberlakukan pengajaran sesuai dengan metode

yang si anak ini suka, hal ini bertujuan agar mereka tidak merasa

terbebani ketika menerima pengajaran.

Untuk melihat seberapa evektifnya metode pengajaran variatif

yang saya ajukan saya melakukan survey terbuka bagi siswa,

mahasiswa, Guru dan wali murid.


Beberapa poin yang saya tanyakan yakni mengenai seberapa

pentingkah metode pembelajaran yang sesuai itu, apakah anak

berkebutuhan khusus itu perlu mengakses pendidikan, seberapa

berpengaruhnya metode pembelajaran variatif itu, dan pandangan

mereka mengapa pendidikan itu menjadi penting bagi setiap warga

negara.

Dari hasil survei yang saya lakukan ini didapat poin data

sebagai berikut.

1. 62,5 % responden berpendapat bahwa metode pembelajaran

itu sangat penting bagi peserta didik untuk memahami

pembelajaran itu dan 37,5% responden menganggap metode

pembelajaran yang tepat ini cukup penting bagi peserta

didik.

2. 62,5% berpendapat bahwa anak berkebutuhan khusus ini

sangat perlu mengakses pendidikan, dan 37,5 % lainnya

menganggap anak berkebutuhan khusus ini cukup perlu

mengakses pendidikan.

3. 93,8% responden beranggapan bahwa dengan penerapan

metode pembelajaran variatif ini efektif untuk membantu


mereka yang kesulitan dalam pembelajaran dan hanya 6,3%

saja yang menganggap ini tidak efektif.

4. 93,8% beranggapan bahwa pembelajaran yang tidak sesuai

ini dapat mengakibatkan pembelajaran menjadi tidak efektif

dan sisanya netral

5. Dan 100% dari responden setuju bahwa seorang tenaga

pendidik perlu untuk memahami peserta didiknya

6. Responden ini juga berpendapat bahwa pendidikan itu

penting bagi warga indonesia karena beberapa hal yakni

untuk menumbuhkan generasi penerus, sebagai masa depan

bangsa, salah satu upaya dalam memajukan dan

mencerdaskan kehidupan bangsa dan karena itu juga diatur

dalam undang-undang.
BAB IV

KESIMPULAN

Dari hasil survei yang saya lakukan ini bisa disimpulkan bahwa

seorang tenaga pendidik ini perlu untuk memahami peserta didiknya,

metode pembelajaraan yang tidak disesuaikan ini akan sangat

berdampak bagi mereka yang kesulitan dalam memahami

pembelajaran dan ini berakibat tidak efektifnya pembelajaran.

Meninjau bahwa 63,5 % responden setuju bahwa metode

pembelajaran variatif ini efektif apabila diterapkan, maka tidak ada

salahnya metode pembelajaran ini untuk coba di realisasikan, karena

bagaimanapun efektif tidaknya pembelajaran akan berdampak pada

kemajuan bangsa dan merupakan cita-cita bangsa indonesia

sekaligus faktor penentu kemajuan bangsa.


BAB V

DAFTAR PUSTAKA

You might also like