You are on page 1of 11

Mata Pelajaran Sosiologi:

Kegiatan Belajar:
KEHIDUPAN SOSIAL SEBAGAI
OBJEKTIVITAS
 25 Menit

PENDAHULUAN

Pada materi ini anda akan mempelajari apa yang dimaksud dengan
kehidupan sosial sebagai objektivitas. Pada hakikatnya manusia sebagai
makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk berbudaya. Sebagai
makhluk yang berbudaya, manusia dapat mengembangkan potensi dirinya,
berinteraksi serta mampu mengelola lingkungannya. Dan ketika kita
mengamati kehidupan sosial lingkungan sekitar kita, maka apa yang kita
lihat dan amati dapat dijadikan kajian sosiologi. Hal ini karena dari
kehidupan tersebut terdapat berbagai gejala atau fenomena sosial yang
merupakan objek kajian dari sosiologi. Dengan demikian, hasil kajian
tersebut dapat dijadikan dasar acuan untuk mencari pemecahan berbagai
masalah yang timbul.

TUJUAN

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda paham dan kemudian


mampu melakukan kajian, diskusi dan mengaitkan konsep-konsep dasar

1
Mata Pelajaran Sosiologi:

Sosiologi untuk menyikapi kemajemukan yang ada di masyarakat indonesia


khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

URAIAN MATERI

KEHIDUPAN SOSIAL SEBAGAI OBJEKTIVITAS


Jika kita paham mengenai sosiologi sebenarnya objek kajian sosiologi
terdapat di sekeliling kita meliputi seperti; kemajemukan di dalam masyarakat,
keberagaman sosial dan budaya, keberagaman agama dan kepercayaan, sampai
kepada kesenjangan ekonomi. Yang kemudian semua itu menghasilkan
berbagai tindakan yang berbentuk tindakan asosiatif maupun tindakan
disosiatif. Tindakan asosiatif, meliputi tindakan akomodasi, kerja sama, gotong
royong, tenggang rasa, musyawarah dan asimilasi. Sedangkan yang termasuk
kedalam tindakan disosiatif, antara lain persaingan, kontroversi dan konflik
(pertentangan). Dari fenomena tersebut dapat dilakukan kajian sosiologis dan
kemudian dapat diambil beberapa pertanyaan seperti; Mengapa fenomena
tersebut dapat terjadi? Apa yang menjadi faktor penyebabnya? Serta
Bagaimana memecahkan masalah tersebut?. Jika kita telah mengetahui dan
mengkaji masalahny, dapat dikatakan kita telah pedulio dengan lingkungan
kita.

KEMAJEMUKAN MASYARAKAT
Masyarakat indonesia terbagi atas kelompok-kelompok. Setiap kelompok
masyarakat memiliki pola perilaku, adat, agama, dan budaya yang berbeda. Hal
ini dikarenakan masyarakat indonesia terbagi atas ras dan suku bangsa yang
besar dan luas terpiasah-pisah di seluruh wilayah indonesia. Terdapat 3 faktor
pendorong penyebab terbentuknya kemajemukan masyarakat indonesia;
keadaan geografis, pengaruh kebudayaan asing dan kondisi iklim yang berbeda di

2
Mata Pelajaran Sosiologi:

setiap daerah indonesia. Dengan demikian secara relita menghasilkan


kemajemukan di dalam masyarakat indonesia. Kemajemukan masyarakat
indonesia dapat dilihat secara vertikal dan horizontal. Kemajemukan secara
vertikal dapat dilihatdari pelapisan sosial masyarakatnya seperti; tingakatan
ekonomi, pendapatan,dan pekerjaan. Sedangakan kemajemukan secara
horizontal dapat dilihat dari beragamnya ras, suku bangsa, dan agama.
Dengan demikian dapat dikatan masyarakat indonesia adalah masyarakat
yang beraneka beragam. Dengan keanekaragaman tersebut potensi konflik
antar kelompok masyarakat di indonesia cukuplah besar. Tetapi pula dengan
adanya keberagaman pada masyarakat indonesia, dapat dipetik bebrapa
manfaat. Lihat tabel 1.1 dibawah ini;
Faktor munculnya potensi konflik
No. Manfaat keberagaman sosial budaya
pada masyarakat yang beragam
Harga diri dan kebanggaan Perbendaharaan bahasa indonesia
1.
kelompok terusik dapat diperkaya oleh bahasa daerah
Pendirian atau sikap yang Potensi keragaman budaya dapat
2. berbeda dimanfaatkan sebagai objek tujuan
pariwisata
Kebudayaan yang dimiliki tiap Melalui hubungan yang harmonis
3. etnis berbeda antarmasyarakatkearifan budaya
lokal dapat digali
Kepentingan politik, ekonomi, dan Dengan keberagaman kita dapat
4.
kekuasaan berbenturan duduk bersama saling menghargai
Perubahan yang terlalu cepat Keberagaman dapat mengajarkan
sehingga mengganggu suatu pandangan bahwa kebenaran
5.
keseimbangan sistem keamanan itu tidak dimonopoli oleh satu
orang/kelompok saja
6. Keberagaman membuat masyarakat
lebih toleran dan berpikiran

3
Mata Pelajaran Sosiologi:

terbuka
TABEL 1.1

KEBERAGAMAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN di INDONESIA


Secara epistimologis istilah agama berasal dari bahasa sansekerta, yaitu a yang
berarti tidak dan gamae yang berarti kacau, tidak teratur, atau tidak tetap. Jadi, secara
harfiah agama berarti sesuatu yang tidak kacau, teratur, tetap atau kekal. Berdasarkan
pengertian tersebut, definisi agama berkembang menjadi suatu kepercayaan yang
berisi norma-norma atau peraturan-peraturan bagaimana cara manusia berhubungan
dengan Tuhan Yang Mahakuasa. Norma-norma tersebut bersifat kekaldan tidak
mengalami perubahan. Agama yang diakui di indonesia ada 6; islam, kristen, khatolik,
hindu, budha, dan kong hu chu.
Agama terdiri atas beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain; 1.
Kepercayaan agama (agama membentuk cara pandang seseorang terhadap dunia.
Kepercayaan inilah kemudian yang mempengaruhi cara pandang tiap individu untuk
bertindak. Contoh, jika seorang percaya bahwa ada roh jahat disetiap ia melangkah,
maka ia akan selalu berusaha untuk melindungi diri dari roh tersebut dengan berbagai
cara), 2. Ritus-Ritus Keagamaan (mencakup tindakan simbolis yang mengungkapkan
tanda religius. Tindakan-tindakan simbolis keagamaan yang memiliki arti/makna), 3.
Simbol keagamaan (suatu yang mengandung arti tertentu yang dikenal oleh anggota
suatu kelompok masyarakat. Misal, salib dalam agama khatolik dan simbol tersebut
dikenal oleh masyarakat), 4. Pengalaman keagamaan (merujuk pada semua
oengalaman subjektif individu dalam berhubungan dengan Tuhan), 5. Masyarakat
agama (penganut masing-masing agama).

4
Mata Pelajaran Sosiologi:

FUNGSI AGAMA
Agama merupaan suatu kekuatan yang pengaruhnya paling dirasakan dalam
kehidupan manusia, baik sebagaiindividu maupun sebagai bagian dari masyarakat.
Agama memiliki beberapa fungsi, diantaranya fungsi agama secara sosiologis. Emil
Durkheim, seorang sosiolog yang berasal dari Prancis, terkenal dengan pandangannya
yang mengatakan bahwa agama mempunyai fungsi yang positif bagi integrasi
masyarakat, baik pada tingkat mikro maupun makro. Pada tingkat mikro agama
berfungsi membantu orang beriman mengetahui kebenaran yang tidak diketahui oleh
orang yang tidak beriman. Pada tingkat makro, agama berfungsi memenuhi keperluan
masyarakat secara berkala menegakan dan memperkuat perasaan dan ide kolektif
yang menjadi ciri dan inti persatuan masyarakat. Melalui upacara agama yang
dilakukan secara berjamaah, persatuan dan kebersamaan umat dipupuk dan dibina.

KESENJANGAN SOSIAL EKONOMI


Di dalam mayarakat pasti terjadi kesenjangan sosial ekonomi, tak terlebih
di dalam masyarakat yang majemuk seperti di indonesia. Secara estimologis
kesenjangan berarti tidak seimbang, tidak simetris, atau berbeda. Kesenjangan
ekonomi dapat diartikan sebagai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tidak
sama. Hal ini terjadi karena kurang adanya kesempatan untuk memperoleh
sumber pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, dan kesempatan
berpartisipasi. Semakin besar perbedaan dalam segala hal tersebut maka
semakin besar pula kesenjangan ekonomi yang ada di masyarakat. Berikut ini

5
Mata Pelajaran Sosiologi:

adalah faktor-faktor penyebab terjadinya kesenjangan sosial ekonomi, antara


lain sebagai berikut;
1. Tidak meratanya pembagaian hasil pembangunan ntar daerah sebagai
akibat kebijakan politik dan kekurangsiapan sumber daya manusia (SDM)
2. Menurunnya pendapatan perkapita sebagai akibat pertumbuhan penduduk
yang relatif tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas
3. Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat dari sikap mental tradisional
yang kurang menyukai persaingan dan kewirausahaan
4. Hancurnya industri kerajinan rakyat sebgai akibat dari monopoli para
pengusaha yang bermodal besar

UPAYA UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN SOSIAL EKONOMI


Kesenjanagn sosial ekonomi yang terjadi karena faktor ketidakadilan
dalam memberi kesempatan berusaha, sering terjadi karena adanya praktik
monopoli, kolusi, korupsi dan nepotisme. Untuk itu diperlukan upaya dalam
mengarungi kesenjangan sosial ekonomi antara lain;
1. Meningkatan manajemen kemampuan berusaha
2. Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA)
3. Memaksimalkan fungsi KUT, KUD, Dan Bank Perkreditan Rakyat
4. Menyaluran kredit investasi kecil (KIK), Kredit Candra Kulak (KCK), dll
5. Peningkatan dan pembinaan ekonomi kerakyatan, seperti koperasi dan
sekor formal lainnya

6
Mata Pelajaran Sosiologi:

6. Meningkatakan kerja sama antar pengusaha besar dan kecil dengan sistem
bapak asuh.
Dari sekian uapaya tersebut yang terpenting adalah upaya seluruh
masyarakat untuk menguragi kesenjangan sosial ekonomi dengan
meningkatkan etos kerja yang produktif, meningkatkan SDM, serta
memupuk rasa kebersamaan, persatuan, dan kesatuan sebagai bangsa
indonesia.

LATIHAN

Latihan ini merupakan pengayaan agar Anda lebih mendalami esensi dari
materi kehidupan sosial sebagai objektivitas. Diluar pertimbangan utama yaitu
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Perhatikan tugas Anda!

1. Apa saja faktor yang mempengaruhi/mendorong kemajemukan di dalam


masyarakat indonesia. Sebutkan dan jelaskan? Serta berikan contohnya!

2. Sebutkan manfaat apa saja yang terdapat dipetik oleh adanya keberagaman
sosial dan budaya ?

SELAMAT MENGERJAKAN!

7
Mata Pelajaran Sosiologi:

RANGKUMAN

Kehidupan sosial di masyarakat merupakan


objektivitas, disana terdapat berbagai bentuk gejala dan
fenomena. Gejala dan fenomena tersebut muncul dalam
berbagai bentuk tindakan misalnya seperti; asosiatif dan
disosiatif, bisa jadi juga karena kemajemukan di masyarakat,
keberagaman sosial, budaya, agama dan kepercayaan, bahkan
smapai kepada kesenjangan sosial ekonomi yang ada di dalam
masyarakat. Dari gejala dan fenomena tersebut, kita dapat
melakukan kajian sosiologis. Dengan demikian, hasil kajian
sosiologis yang telah dilakukan dapat dijadikan dasar acuan
untuk mencari pemecahan berbagai masalah yang timbul di
dalam kehidupan sosial masyarakat.

TES
FORMATIF
Kerjakan soal berikut berdasarkan yang sudah Anda pelajari dari Modul bagian
ini:

1. Pada hakikatnya manusia adalah...

8
Mata Pelajaran Sosiologi:

a. Makhluk individu d. A, b dan c benar


b. Makhluk sosial e. Adab b benar
c. Makhluk berbudaya
2. Sebagai makhluk berbudaya, manusia dapat mengembangkan...
a. Potensi diri, berinteraksi dan mengelola lingkungan
b. Menjaga diri dan selalu mawas
c. Mengembangkan hobi
d. Kemampuan yang dimiliki
e. Rasa kepercayaan diri dan optimisme
3. Contoh tindakan asosiatif, kecuali...
a. Akomodasi d. persaingan
b. Gotong royong e. musyawarah
c. Kerjasama
4. Salah satu contohg tidakan disosiatif yaitu...
a. Asimilasi d. gotong royong
b. Kerjasama
c. Berkonflik
5. Kehidupan kita meliputi berbgai hasil tindakan yang berbentuk tindakan
asosiatif dan disosiatif, kemudian dalam masyarakat muncul berbagai
masalah sosial. Lalu bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut...
a. Bersikap positif
b. Bersikap tenggang rasa dan toleransi
c. Bersikap solidaritas
d. Bersikap kerjasama
e. A, b, c dan d benar

9
Mata Pelajaran Sosiologi:

A.
B.
C.
GLOSARIUM

No. Istilah Arti


Tindakan orang yang yang memiliki kepentingan
1. Tindakan Asosiatif
bersama
Tindakan yang menjurus pada konflik atau
2. Tindakan Disosiatif
masalah
Terdiri atas beberapa bagian yang merupakan
3. Kemajemukan
kesatuan
Kumpulan dari suatu yang lebih dari satu,
4. Keberagaman
kumpulan dari berbagai ragam

Suatu tindakan, biasanya dalam bidang agama


5. Ritus Keagaaan
yang bersifat seremonial dan tertata
6. Kesenjangan ketidakseimbangan, ketidaksimetrisan, berbeda
7. Objektivitas Sesuai dengan kenyataan, kebenaran mutlak

10
Mata Pelajaran Sosiologi:

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku sosiologi kelas X


2. Sunarto, Kamanto.(2004). Pengantar Sosiologi (ed. Revisi). Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
3. Setiadi M. Elly dan Usman Kolip, (2011). Pengantar Sosiologi : Pemahaman
Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial; Teori, Aplikasi dan pemecahannya.
Jakarta : Kencana

11

You might also like