You are on page 1of 17

INOVASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah: Perencanaan


Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Faelasup, M.Pd.I

Oleh:
AULIA SARI
21.1.11.035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SANGATTA
KUTAI TIMUR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmatnya, tak lupa shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada

junjungn kita nabi Muhammad SAW berserta seluruh keluarganya, sahabat dan

para pengikutnya sampai akhir zaman.

Makalah ini membahas tentang “INOVASI PERENCANAAN

PEMBELAJARAN PAI”, dimana inovasi perencanaan pembelajaran PAI dapat

memanfaatkan kemajuan teknologi dan metode pembelajaran yang baru. Dalam

menghadapi tantangan ini, perencanaan pembelajaran PAI perlu terus

dikembangkan agar relevan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.Oleh

sebab itu perlu meninjau dan mengetahui seluruh hasil belajar.

Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua saya yang telah mendoakan dan memberi semanagt kepada

saya

2. Bapak Faelasup, M.Pd.I selaku Dosen Pengampu Mata kuliah Perencanaan


Pembelajaran PAI.
3. Orang-orang terdekat yang telah membantu dengan memberikan dukungan

motivasi dan doa kepada saya sehingga mampu menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih memiliki banyak

kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu saya mengharapkan kritikan

dan saran dari pembaca yang dapat membangun motivasi saya untuk menyusun

makalah yang lebih baik lagi kedepanya.

Sangatta, 30 Mei 2023

II ii
Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar II

Daftar Isi III

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Inovasi Perencanaan Pembelajaran PAI 4

B. Macam-Macam Model Pembelajaran Inovatif untuk Diterapkan Guru di

Indonesia 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 10

B. Sarah 11

DAFTAR PUSTAKA 12

III ii
IV ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran yang penting dalam sistem
pendidikan di Indonesia. PAI bertujuan untuk membentuk siswa yang memiliki
pemahaman agama yang baik, berakhlak mulia, dan mampu mengaplikasikan nilai-
nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut,
perencanaan pembelajaran PAI menjadi hal yang sangat penting. Perencanaan
pembelajaran adalah proses yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengaturan kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran PAI, perencanaan pembelajaran yang
inovatif menjadi suatu kebutuhan yang mendesak. Dengan adanya inovasi dalam
perencanaan pembelajaran PAI, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan
kualitas proses pembelajaran.
Di era perkembangan teknologi dan informasi seperti saat ini, inovasi
perencanaan pembelajaran PAI dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dan metode
pembelajaran yang baru. Kemajuan teknologi telah memberikan berbagai peluang
dan tantangan bagi pendidikan, termasuk PAI. Dalam menghadapi tantangan ini,
perencanaan pembelajaran PAI perlu terus dikembangkan agar relevan dengan
kebutuhan dan perkembangan zaman. Metode pembelajaran yang inovatif dapat
membangkitkan minat siswa, meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi, dan
mendorong partisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Metode seperti pembelajaran
berbasis proyek, pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran berbasis masalah
merupakan contoh metode pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran PAI. Selain itu, inovasi perencanaan pembelajaran PAI juga dapat
melibatkan pengembangan bahan ajar yang menarik dan relevan. Bahan ajar yang
inovatif dapat menggabungkan berbagai media, seperti video, audio, dan gambar,

1
2

untuk meningkatkan pemahaman siswa dan membuat pembelajaran lebih


menarik. Selain itu, bahan ajar juga perlu mengintegrasikan nilai-nilai Islami dan
konteks kehidupan siswa agar relevan dengan realitas mereka.
Dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia, inovasi perencanaan
pembelajaran PAI juga perlu memperhatikan pendekatan inklusif. Inklusi pendidikan
adalah upaya untuk memberikan kesempatan belajar yang setara bagi semua siswa,
termasuk siswa dengan kebutuhan khusus. Dalam perencanaan pembelajaran PAI,
perlu dipertimbangkan strategi dan metode yang memungkinkan partisipasi dan
kemajuan belajar siswa dengan kebutuhan khusus, sehingga mereka dapat merasakan
manfaat yang sama dari pembelajaran PAI. Selain itu, dalam inovasi perencanaan
pembelajaran PAI, penting juga untuk memperhatikan konteks sosial, budaya, dan
lingkungan siswa. Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman budaya dan
agama yang kaya. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran PAI yang inovatif
harus mampu menghargai dan mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan agama yang
beragam dalam pembelajaran. Hal ini akan membantu siswa memahami dan
menghargai keragaman dalam masyarakat serta memperkuat identitas keislaman
mereka.1
Dalam melaksanakan inovasi perencanaan pembelajaran PAI, tentu akan ada
tantangan dan hambatan yang perlu diatasi. Beberapa tantangan yang mungkin
dihadapi antara lain keterbatasan akses terhadap teknologi, kecukupan pelatihan dan
pemahaman guru terkait dengan penggunaan teknologi dan metode pembelajaran
inovatif, serta kebutuhan untuk mengembangkan sumber daya pembelajaran yang
sesuai dengan konteks lokal. Dalam rangka mengatasi tantangan dan mewujudkan
inovasi perencanaan pembelajaran PAI, diperlukan kerjasama antara para pemangku
kepentingan, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, guru, dan orang tua. Lembaga
pendidikan perlu mendorong penelitian dan pengembangan inovasi pembelajaran
PAI,

1
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
3

serta memfasilitasi kolaborasi antara guru untuk berbagi praktik terbaik. Sedangkan
guru dan orang tua perlu terbuka dan siap untuk mengadopsi perubahan serta bekerja
sama dalam menciptakan pembelajaran PAI yang inovatif dan bermakna bagi siswa.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Inovasi Perencanaan Pembelajaran PAI?


2. Apa saja Macam-Macam Model Pembelajaran Inovatif?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Inovasi Perencanaan Pembelajaran PAI

1. Pengertian Inovasi
Inovasi sebagaimana dikemukakan oleh Rogers:An Inovation is an idea,
practice, or object that is perceived as new by an individual or other unit adoption.
Inovasi adalah gagasan, tindakan, atau objek yang dipersepsikan baru oleh
seseorang atau satuan pengguna lainnya. Lebih lanjut Rogers menyatakan bahwa
tidak dipersoalkan apakah suatu ide, praktik atau objek tersebut secara objektif
baru atau tidak. Pandangan seseorang tentang kebaruan suatu ide praktik atau
objek menentukan reaksinya terhadap ide praktik atau objek tersebut. Apabila ide
tersebut
dipandang baru oleh seseorang, maka itulah inovasi. Hal senada diungkapkan
Kemendiknas dalam buku modul konsep dasar kewirausahaan, Inovasi adalah
sesuatu yang berkenan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh
seseorang. Meskipun ide tersebut telah lama ada tetapi ini dapat dikatakan suatu
inovasi bagi orang yang baru melihat atau merasakannya.2
2. Pengertian Perencanaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencaan berasal dari kata dasar
rencana yang artinya konsep, rancangan, atau program 3. Sedangkan, perencanaan
ialah proses, perbuatan, cara merencanakan. Oleh karena itu, proses perencanaan
harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisa kebutuhan
kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut.

2
Kemendiknas, Konsep Dasar Kewirausahaan (Jakarta: Direktorat Pembinaan Kursus
dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal Kementrian
Pendidikan Nasional, 2010), h. 12.
3
Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 1290

4
5

Menurut Bintoro Tjokroaminoto, perencanaan adalah proses mempersiapkan


kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu4. Sedangkan, menurut Prajudi Atmosudirjo, perencanaan adalah
perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, di mana, dan
bagaimana cara melakukannya5. Dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah
suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai tujuan.
3. Pengertian Pembelajaran PAI
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan
maupun teori belajar, yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh
pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau
murid. Sedangkan menurut Corey sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Sagala
Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja
dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisi- kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi
tertentu. Pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.6
Sedangkan Pendidikan Agama Islam PAI ialah usaha yang lebih khusus
ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman subyek peserta didik agar
lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.
Selain itu PAI bukanlah sekedar proses usaha mentransfer ilmu pengetahuan atau
norma agama melainkan juga berusaha mewujudkan perwujudan jasmani dan
rohani dalam peserta didik agar kelak menjadi generasi yang memiliki watak,
budi pekerti, dan

4
Taufiqurokhman, Konsep dan Ilmu Kajian Perencanaan, (Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, 2008), hlm. 3
5
Ibid, hlm. 4
6
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung : Alfabeta, 2003), hlm. 61.
6

dan kepribadian yang luhur serta kepribadian muslim yang utuh.7


Jadi pembelajaran PAI adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu
peserta didik dalam belajar agama Islam. Pembelajaran ini akan lebih membantu
dalam memaksimalkan kecerdasan peserta didik yang dimiliki, menikmati
kehidupan, serta kemampuan untuk berinteraksi secara fisik dan sosial terhadap
lingkungan.8
Tujuan dari inovasi perencanaan pembelajaran PAI adalah mengembangkan
pembelajaran PAI yang diantaranya adalah memilih dan menetapkan metode
pembelajaran pendidikan agama yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran
yang maksimal.

C. Macam-Macam Model Pembelajaran Inovatif untuk Diterapkan Guru di


Indonesia
Dalam penerapannya, model pembelajaran inovatif harus disiapkan secara
matang agar materi yang ingin diajar dapat tersampaikan dengan baik. Pada
umumnya, seorang guru harus mampu membaca situasi dengan seksama terkait
kondisi dan karakter siswanya, karena tidak semua siswa cocok diajar dengan cara
penyampaian materi tertentu.
Berikut adalah macam-macam model pembelajaran inovatif yang bisa dicoba
para guru di kelas, yaitu sebagai berikut:
1. Pembelajaran Kontekstual
Model pembelajaran kontekstual ini bisa diterapkan di kelas agar para siswa tidak
merasa bosan karena hanya mendengar materi pembelajaran saja. Pada
kesempatan ini, para guru bisa mengontrol suasana di kelas dengan melakukan sesi
tanya jawab secara kontekstual, yang berarti guru akan memberikan pertanyaan

7
Muntholi’ah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, (Semarang: Gunungjati dan
Yayasan al-Qalam, 2002), cet.1, hlm. 18.
8
Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, (Jakarta: Misaka Galiza, 2003), cet. III, hlm. 14.
7

dan jawaban yang dilotarkan berdasarkan kebutuhan dan apa yang dirasakan atau
dialami siswa.
Metode pembelajaran kontekstual ini dapat memotivasi siswa untuk aktif
bertanya di kelas. Dengan begitu, materi pelajaran yang disampaikan sesuai
konteks pembahasan dapat mempermudah guru maupun siswa. Selain itu, siswa
jadi tidak hanya terfokus pada teori-teori yang diberikan guru saja, mereka juga
bisa memahaminya lewat tugas praktek dan pengalaman langsung, sehingga
pelajaran bisa lebih mudah dipahami.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah
Adapun model pembelajaran inovatif yang bisa dicoba di kelas yaitu seperti
pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran ini dapat membuat siswa
menjadi lebih fokus terhadap apa yang harus mereka pelajari. Selain itu, proses
kegiatan pembelajaran menjadi tidak bertele-tele.
Dalam penerapannya, guru bisa menjelaskan suatu materi pembelajaran
berdasarkan suatu permasalahan. Setelah itu, Anda dapat mengajak siswa untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
3. Discovery Learning
Model pembelajaran ini mengajarkan siswa untuk belajar secara aktif
berdasarkan pengalaman yang dimilikinya. Setelah itu, guru dapat meresponnya
dengan ide-ide yang berhubungan dengan materi yang akan dikaji. Model
pembelajaran seperti discovery learning ini termasuk ke dalam metode
pembelajaran yang kreatif, yang mana dapat menuntun proses kegiatan
pembelajaran yang disukai siswa.
Adapun cara yang bisa digunakan guru yaitu misalnya melalui aplikasi e-
learning yang bisa diakses siswa meskipun mereka sudah di rumah. Dengan
begitu, siswa bisa belajar mandiri di rumah.
4. Problem Solving
Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk mencari solusi dari
permasalahan yang ditemukan. Pada kesempatan ini, guru akan menjelaskan suatu
8

permasalahan kepada siswa dan mengajak mereka untuk mendiskusikan


permasalahan tersebut. Setelah itu, guru dan siswa akan mendapatkan jawaban dan
solusi yang akan menjadi pengetahuan baru.
Secara sekilas, bisa dikatakan bahwa model pembelajaran ini sama seperti
pembelajaran berbasis masalah. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan yang
mendasar terutama pada fokus yang akan dibahas. Pada model pembelajaran ini,
siswa diajak untuk berfokus terhadap permasalahan, sedangkan model
pembelajaran berbasis masalah menuntun siswa untuk menyelesaikan masalah
yang terjadi.
5. Pembelajaran Saintifik
Pembelajaran saintifik ini kerap kali disebut sebagai model pembelajaran
inovatif dan kreatif yang relevan diterapkan saat ini. Dalam penerapannya, model
pembelajaran ini akan mengedepankan norma-norma ilmu pengetahuan. Adapun
langkah pertama yang diambil yaitu mengumpulkan data dengan melakukan
kegiatan pengamatan terlebih dahulu.
Setelah melakukan pengamatan, proses kegiatan pembelajaran akan
dilanjutkan dengan proses penelitian atau melakukan percobaan secara seksama.
Hasil dari percobaan tersebut akan dikelola sampai menemukan beberapa
informasi baru. Lewat model pembelajaran ini, siswa akan menciptakan suatu
kesimpulan berdasarkan data yang sudah dikumpulkan.
6. Inquiry Based Learning
Inquiry Based Learning merupakan model pembelajaran yang berbasis
pertanyaan. Dalam penerapannya, guru tidak hanya berperan sebagai pengajar
saja, tetapi guru juga akan berperan sebagai fasilitator.
Pada model pembelajaran ini, guru akan mengajukan beberapa pertanyaan,
skenario, dan masalah-masalah kepada siswa. Setelah itu, siswa akan melakukan
riset terhadap topik-topik yang diberikan guru, baik secara individual atuapun
kelompok.
9

Kemudian siswa akan merumuskan jawaban mereka. Setelah siswa berhasil


merumuskan jawaban dari topik yang diberikan, siswa dapat mempresentasikan
penemuan mereka di depan kelas sembari melampirkan bukti-bukti yang
mendukung jawaban tersebut.
7. Project Based Learning
Model pembelajaran berdasarkan proyek ini adalah model pembelajaran yang
bertujuan untuk mendorong kemampuan siswa dalam melakukan riset, kolaborasi,
critical thinking, dan problem solving. Model pembelajaran ini dirancang supaya
siswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mereka
miliki melalui tugas proyek yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang
dihadapi di dalam kehidupan nyata.
Dengan adanya model pembelajaran inovatif yang bisa dicoba di kelas proses
kegiatan pembelajaran dapat lebih berpusat pada siswa daripada guru. Dengan
begitu, siswa dapat terlibat secara aktif di dalam berbagai aktivitas baru di kelas.
Selain itu, model pembelajaran yang inovatif juga dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan bersosialisasi di kelas. Hal ini
tentunya dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuannya dalam
berpikir dan juga bertindak.9

9
model-pembelajaran-inovatif-yang-bisa-dicoba-di-kelas/jurnal.kejarcita/agnesmeilina
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, inovasi perencanaan pembelajaran Pendidikan


Agama Islam (PAI) dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan
efektivitas pembelajaran. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya, agama,
dan inklusi dalam pembelajaran yang relevan dengan konteks sosial siswa,
pembelajaran PAI dapat menjadi lebih relevan, berdampak, dan bermakna
bagi siswa. Pemanfaatan macam-macam model dalam perencanaan
pembelajaran PAI memungkinkan penggunaan sumber belajar digital,
platform pembelajaran online, pembelajaran berbasis game, konsultasi dan
diskusi online, akses ke sumber daya luar, serta evaluasi dan umpan balik
yang lebih efisien. Semua ini membantu menciptakan pengalaman
pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan inklusif.

Integrasi nilai-nilai budaya, agama, dan inklusi dalam pembelajaran PAI


melalui inovasi ini memberikan siswa kesempatan untuk mengenali dan menghargai
keberagaman budaya dan agama, membangun sikap inklusif, dan mengembangkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang identitas mereka. Hal ini juga mendorong
siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai toleransi, penghormatan, kerjasama antarumat
beragama, dan persatuan. Dalam mengimplementasikan inovasi ini, penting bagi guru
untuk memahami teknologi yang digunakan, mempertimbangkan keberagaman siswa
dalam akses dan kemampuan, serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang
aman, inklusif, dan terbuka. Dengan demikian, pembelajaran PAI menjadi lebih
relevan dengan kehidupan siswa, memperkuat nilai-nilai agama dan budaya, serta
mendorong siswa menjadi individu yang inklusif, toleran, dan menghormati
perbedaan.

10
11
12

B. Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1. Guru dan orang tua hendaknya perlu terbuka dan siap untuk mengadopsi
perubahan serta bekerja sama dalam menciptakan pembelajaran PAI yang inovatif
dan bermakna bagi siswa.
2. Guru henyaknya menerapkan macam-macam metode pembelajaran inovatif yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran PAI
DAFTAR PUSTAKA

Kemendiknas, , 2010. Konsep Dasar Kewirausahaan Jakarta: Direktorat


Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Non Formal dan Informal Kementrian Pendidikan Nasional.

Muntholi’ah, 2002. Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, Semarang:


Gunungjati dan Yayasan al-Qalam,.

Mukhtar, 2003. Desain Pembelajaran PAI, Jakarta: Misaka Galiza,, cet. III.

Sugono, Dendy, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)

Taufiqurokhman, Konsep dan Ilmu Kajian Perencanaan, (Jakarta: Fakultas Ilmu


Sosial dan Ilmu Politik, 2008)

Sagala, Syaiful. 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran Bandung : Alfabeta,

https://blog.kejarcita.id/model-pembelajaran-inovatif-yang-bisa-dicoba-di-kelas

13

You might also like