You are on page 1of 6

CONTOH ANALISA PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN

PT RAY IBRAHIM, Tbk


NERACA PERBANDINGAN
Per 31 Desember 2006 dan 2007 (dalam jutaan)
Periode Naik Turun
Pos-pos dalam Neraca Tahun Tahun Rupiah % Rasio
2006 2007
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas 250 350 100 40,0 1,4
Giro 175 200 25 14,3 1,14
Surat-surat berharga 140 50 (90) (64,3) 0,35
Piutang 350 250 (100) (28,6) 0,71
Persediaan 125 150 25 20,0 1,2
Total Aktiva Lancar 1.040 1.000 40 3,9 0,96

Aktiva Tetap
Tanah 3.000 4.200 1.200 40,0 1,4
Mesin 2.500 3.500 1.000 40,0 1,4
Kendaraan 1.500 1.000 (500) (33,3) 0,66
Akumulasi Penyusutan (400) (450) 50 12,5 1,125
Total Aktiva Tetap 6.600 8.250 1.650 25,5 1,25

Aktiva Lainnya
Total Aktiva Lainnya 360 250 (90) (25,0) 0,69
TOTAL AKTIVA 8.000 9.500 1.500 18,8 1,18

KEWAJIBAN & EKUITAS


Kewajiban Lancar
550 250 (300) (54,6) 0,45
Utang Bank
100 200 100 100 2,0
Utang Dagang
100 0 (100) (100) 0
Utang Wesel
50 100 50 100 2,0
Utang Lainnya
800 550 (250) (31,3) 0,68
Total Kewajiban Lancar

Kewajiban Jangka Panjang 2.750 1.950 (800) (29,0) 0,71


Utang Bank 3 Tahun 2.000 1.450 (550) (27,5) 0,72
Utang Obligasi 0 1.550 1.550 100 0
Utang Hipotek 4.750 4.950 (200) (0,4) 1,04
Total Utang Jangka Panjang

Ekuitas 2.000 2.500 500 25,0 1,25


Modal Disetor 450 1.500 1.050 233 3,33
Cadangan Laba 2.450 4.000 1.550 63,3 1,63
Total Ekuitas 8.000 9.500 1.500 18,8 1,18
TOTAL
KEWAJIBAN&MODAL
Berikut adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam pos-pos neraca:
Sisi Aktiva Lancar
1. Kas
Kas terjadi kenaikan sebesar Rp 100 atau sekitar 40%, yaitu peningkatan dari
tahun 2006 sebesar Rp 250 menjadi Rp 350 pada tahun 2007
2. Giro
Rekening giro juga terjadi peningkatan sebesar Rp 25 atau sekitar 14,3% dari
tahun 2006 sebesar Rp 175 menjadi Rp 200 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena adanya pembayaran lewat rekening giro dan setoran ke
rekening tersebut.
3. Surat Berharga
Terjadi penurunan pada surat-surat berharga sebesar Rp 90 atau sekitar 64,3%
dari tahun 2006 sebesar Rp 140 menjadi Rp 50 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena adanya pencairan dan penjualan surat-surat berharga yang
dimiliki
4. Piutang
Terjadi penurunan terhadap piutang sebesar Rp 100 atau sekitar 28,6% dari
tahun 2006 sebesar Rp 350 menjadi Rp 250 di tahun 2007. Hal ini disebabkan
karena adanya pembayaran oleh debitur
5. Persediaan
Terjadi peningkatan pada persediaan sebebsar Rp 25 atau sekitar 20% dari
tahun 2006 sebesar Rp 125 menjadi Rp 150 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena adanya pembelian sejumlah bahan baku dan sejumlah
barang untuk diperdagangkan
6. Total Aktiva Lancar
Terjadi penurunan sebesar R 40 atau sekitar 3,9% dari tahun 2006 sebear Rp
1.040 menjadi Rp 1.000 pada tahun 2007.

Sisi Aktiva Tetap


1. Tanah
Terjadi peningkatan pada tanah sebesar Rp 1.200.000 atau sekitar 40% dari
tahun 2006 sebesar Rp 3.000 menjadi Rp 4.200 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena adanya pembelian tanah untuk keperluan perusahaan.
2. Mesin
Terjadi peningkatan pada mesin sebear Rp 1.000 atau sekitar 40% dari tahun
2006 sebear Rp 2.55 menjadi Rp 3.500 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan
karena adanya pembelian penambahan mesin baru
3. Kendaraan
Terjadi penurunan pada kendaraan sebesar Rp 500 atau sekitar 33,3% dari
tahun 2006 sebesar Rp 1.500 menjadi Rp 1.000 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena adanya penjualan terhadap kendaraan lama dan ada
kendaraan yang umur ekonomisnya sudah habis.
4. Akumulasi Penyusutan
Akumulasi penyusutan meningkat sebesar Rp 50 atau sekitar 12,5% dari
tahun 2006 sebesar Rp 400 menjadi Rp 450 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan penambahan aktiva tetap dari mesin
5. Total Aktiva Tetap
Total aktiva tetap meningkat sebesar Rp 1.650 atau sebesar 25,5% dari tahun
2006 sebesar Rp 6.600 menjadi Rp 8.250 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena penambahan aktiva tetap lebih besar dari yang dikeluarkan
6. Total Aktiva Lainnya
Total aktiva lain menurun sebesar Rp 110 atau sekitar 25% dari tahun 2006
sebesar Rp 350 menjadi Rp 250 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan ada
sebagian komponen aktiva lainnya sudah selesai seperti bangunan dalam
proses
7. Total Aktiva
Total aktiva meningkat sebesar Rp 1.500 atau sekitar 18,8% dari tahun 2006
sebesar Rp 8.000 menjadi Rp 9.500 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan
karena adanya peningkatan jumlah aktiva secara keseluruhan.

Sisi Kewajiban dan Modal


Sisi Kewajiban
Sisi Utang lancar
1. Utang Bank
Utang bank menurun sebesar Rp 300 atau sekitar 54,6% dari tahun 2006
sebesar Rp 550 menjadi Rp 250 tahun pada 2007. Hal ini disebabkan karena
adanya pelunasan terhadap utang bank yang sudah jatuh tempo.
2. Utang Dagang
Utang dagang meningkat sebear Rp 100 atau sekitar 100% dari tahun 2006
sebesar Rp 100 menjadi Rp 200 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena
adanya penambahan pembelian barang dagangan secara kredit.
3. Utang Wesel
Utang wesel lunas atau menurun sebesar Rp 100 atau sekitar 100% dari tahun
2006 sebesar Rp 100 menjadi Rp 0 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan
karena adanya pelunasan terhadap utang tersebut.
4. Utang Lainnya
Utang lainnya meningkat sebesar Rp 50 atau sekitar 100% dari tahun 2006
sebesar Rp 50 menjadi Rp 100 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena
adanya penambahan utang seperti utang gaji dan utang pajak
5. Total Utang Lancar
Total utang lancar menurun sebesar Rp 250 atau sekitar 31,1% dari tahun
2006 sebesar Rp 800 menjadi Rp 550 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan
karena adanya utang yang sudah jatuh tempo atau lunas lebih besar
ketimbang memperoleh utang baru.

Sisi Utang Jangka Panjang


1. Utang Bank
Utang bank 3 tahun menurun sebesar Rp 800 atau sekitar 29% dari tahun
2006 sebesar Rp 2.750 menjadi Rp 1.950 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena sebagian utang sudah lunas
2. Utang Obligasi
Utang obligasi menurun sebesar Rp 550 atau sekitar 27,5% dari tahun 2006
sebear Rp 2.000 menjadi Rp 1.450 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan
karena adanya pelepasan obligasi (dijual)
3. Utang Hipotek
Terjadi penambahan terhadap utang hipotik sebesar Rp 1.550 atau sekitar
100% dari tahun 2006 sebesar Rp 0 menjadi Rp 1.550 pada tahun 2007. Hal
ini disebabkan karena adanya penambahan utang hipotek dengan jaminan
aktiva perusahaan selama lima tahun.
4. Total Utang Jangka Panjang
Total utang jangka panjang meningkat sebesar Rp 200 atau sekitar 4% dari
tahun 2006 sebear Rp 4.750 menjadi Rp 4.950 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena adanya penambahan utang jangka panjang lebih besar
ketimbang pelunasannya.

Sisi Ekuitas
1. Modal disetor
Modal setor meningkat sebear Rp 500 atau sekitar 25% dari tahun 2006
sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 2.500 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan
karena adanya tambahan modal dari penjualan saham
2. Cadangan Laba
Cadangan laba meningkat sebesar Rp 1.050 atau sekitar 23,3% dari tahun
2006 sebesar Rp 450 menjadi Rp 1.500 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena jumlah cadangan dari tahun sebelumnya ditambah
cadangan sekarang
3. Total Ekuitas
Total ekuitas meningkat sebesar Rp 1.550 atau sekitar 63,3% dari tahun
2006 sebesar Rp 2.450 menjadi Rp 4.000 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena semua komponen ekuitas seperti modal disetor dan
cadangan laba meningkat.
4. Total Pasiva
Total pasiva meningkat sebesar Rp 1.500 atau sekitar 18,8% dari tahun
2006 sebesar Rp 8.000 menjadi 9.500 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena sebagian utang berkurang jumlahnya ketimbang
bertambahnya ekuitas.
Pos-pos dalam Laba Rugi adalah sebagai berikut:

PT RAY IBRAHIM, Tbk


Laporan Laba Rugi Perbandingan
Per 31 Desember 2006 dan 2007 (dalam ribuan)
Tahun Tahun Naik Dalam
Komponen Laporan Laba Rugi
2006 2007 (Turun) %
Total Penjualan 8.500.000 9.900.00 1.400.000 16,5
Harga Pokok Penjualan 6.250.000 0 1.100.000 17,6
Laba Kotor 2.250.000 7.350.00 300.000 13,3
Biaya Operasi 0
Biaya Umum dan Administrasi 1.000.000 2.550.00 100.000 10,0
Biaya Penjualan 50.000 0 25.000 50,0
Biaya Lainnya 15.000 5.000 33,3
Total Biaya Operasi 1.065.000 1.100.00 130.000 12,2
Laba Kotor Operasi 1.185.000 0 170.000 14,4
Biaya Penyusutan 400.000 75.000 50.000 12,5
Pendapatan Bersih Operasi 785.000 20.000 120.000 15,3
Pendapatan Lainnya 165.000 1.195.00 10.000 6,0
EBIT 950.000 0 230.000 24,4
Biaya Bunga 1.355.00
Bunga Bank 200.000 0 (50.000) (25,0)
Bunga Obligasi 50.000 450.000 (20.000) (40,0)
Total Biaya Bunga 250.000 905.000 (70.000) (28,0)
EBT 700.000 175.000 300.000 42,9
Pajak 20% 120.000 1.080.00 60.000 50
EAIT 580.000 0 240.000 50
Earning Per Share
150.000
30.000
180.000
900.000
180.000
720.000

Berikut adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam pos-pos laba rugi


1. Penjualan
Penjualan meingkat Rp 1.400.000 atau sebesar 16,5% dari tahun 2006 sebesar
Rp 8.500.000 menjadi Rp 9.900.000 pada tahun 2007. Ha ini disebabkan
karena adanya penambahan barang yang dijual dan laku di pasaran.
2. Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan meningkat Rp 1.100.000 atau sebesar 17,6% dari
tahun 2006 sebesar Rp 6.250.000 menjadi Rp 17.350.000 pada tahun 2007.
Hal ini disebabkan seiring dengan meningkatnya penjualan
3. Laba Kotor
Laba kotor meningkat Rp 300.000 atau sebesar 13,3% dari tahun 2006 sebear
Rp 2.250.000 menjadi Rp 2.550.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan
karena penjualan yang meningkat
4. Total Biaya Operasi
Total biaya operasi meningkat Rp 130.000 atau sebesar Rp 12,2% dari tahun
2006 sebesar Rp 1.065.000 menjadi Rp 1.195.000 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena adanya penambahan biaya seperti biaya administrasi dan
umum, biaya penjualan dan biaya lainnya.
5. Laba Kotor Operasi
Laba kotor operasi meningkat sebesar Rp 170.000 atau sebesar 14,4% dari
tahun 2006 sebesar Rp 1.185.000 menjadi Rp 1.355.000 pada tahun 2007. Hal
ini disebabkan karena penjualan yang meningkat
6. Penyusutan
Penyusutan meningkat Rp 50.000 atau sebesar 12,5% dari tahun 2006 sebesar
Rp 400.000 menjadi Rp 450.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena
adanya penambahan aktiva tetap.
7. Pendapatan Bersih Operasi
Pendapatan bersih operasi meningkat Rp 120.000 atau sebesar 15,3% dari
tahun 2006 sebesar Rp 785.000 menjadi Rp 905.000 pada tahun 2007. Hal ini
disebabka karena adanya peningkatan penjualan
8. Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT)
Laba sebelum bunga dan pajak meningkat sebesar Rp 230.000 atau sebesar
17,1% dari tahun 2006 sebesar Rp 850.000 menjadi Rp 1.080.000 pada tahun
2007. Hal ini disebabka karena penjualan yang meningkat
9. Total Biaya Bunga
Total biaya bunga menurun Rp 250.000 atau sebesar 28% dari tahun 2006
sebear Rp 250.000 menjadi Rp 180.000 pada tahun 2007. Hal ini disebabkan
karena jumlah utang bank yang berkurang (lunas)
10. Laba Bersih Pajak (EBT)
Laba sebelum pajak (EBT) meningkat Rp 300.000atau sebesar 50% dari
tahun 2006 sebear Rp 600.000 menjadi Rp 900.000 pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena meningkatnya penjualan
11. Laba Sesudah Bunga dan Pajak (EAIT)
Laba sesudah bunga dan pajak (EAIT) meningkat Rp 240.000 atau sebear
50% dari tahun 2006 sebesar Rp 480.000 menjadi Rp 720.000 pada tahun
2007. Hal ini disebabkan karena meningatnya penjualan.

You might also like