You are on page 1of 46

HAKIKAT DAN KEDUDUKAN

BAHASA INDONESIA,
PEMEROLEHAN
SERTA PEMBELAJARAN BAHASA ANAK

TIM TUTOR PPG MADRASAH


MODUL BAHASA INDONESIA
FTK UIN AR-RANIRY
2023
HAKIKAT
BAHASA
• Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh kelompok sosial
tertentu untuk bekerja sama, berkomunikasi,
dan mengidentifikasikan diri.
• Ciri bahasa: sebuah sistem, berwujud
lambang, berupa bunyi, memilki makna
• Sifat bahasa: arbiter, konvensional, unik,
universal, produktif, bervariasi, dinamis
HAKIKAT
BAHASA
• Sifat bervariasi bahasa meliputi:
1)Idiolek: Ragam bahasa yang bersifat
perorangan.
2)Dialek: Variasi bahasa yang digunakan oleh
sekelompok anggota masyarakat pada suatu
tempat atau suatu waktu.
3)Ragam.: Variasi bahasa yang digunakan dalam
situasi tertentu, seperti ragam baku dan
ragam tidak baku.
FUNGSI
BAHASA
• Informasi
• Ekspresi diri
• Adaptasi dan Integrasi
• Kontrol sosial
KEDUDUKAN BAHASA
INDONESIA
Dalam bingkai NKRI, Bahasa Indonesia memiliki
beberapa kedudukan sebagai:
1. Bahasa Persatuan
2. Bahasa Nasional
3. Bahasa Negara:
- Bahasa resmi kenegaraan
- Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
- Alat perhubungan pada tingkat nasional
- Alat pengembangan kebudayaan
RAGAM
BAHASA
• Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut
pemakaian, yang berbedabeda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,
kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta
menurut medium pembicara
• Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya
keragaman bahasa, diantaranya adalah faktor
budaya atau letak geografis, faktor ilmu
pengetahuan, faktor sejarah.
RAGAM
BAHASA
• berdasarkan media: Ragam bahasa lisan dan
Ragam bahasa tulis
• berdasarkan cara pandang penutur
• berdasarkan topik pembicaraan
HAKIKAT PEMEROLEHAN
BAHASA ANAK
• pemerolehan bahasa adalah proses pemilikan
kemampuan berbahasa, baik berupa
pemahaman atau pun pengungkapan, secara
alami, tanpa melalui kegiatan pembelajaran
formal
HAKIKAT PEMEROLEHAN
BAHASA ANAK
Karakteristik pemerolehan bahasa anak:
1. berlangsung dalam situasi informal, anak-anak
belajar bahasa tanpa beban, dan di luar sekolah;
2. pemilikan bahasa tidak melalui pembelajaran
formal di lembaga-lembaga pendidikan seperti
sekolah atau kursus;
3. dilakukan tanpa sadar atau secara spontan; dan
4. dialami langsung oleh anak dan terjadi dalam
konteks berbahasa yang bermakna bagi anak.
SEKIAN
TERIMAKASIH
KEBAHASAAN DAN
KETERAMPILAN BERBAHASA

TIM TUTOR PPG


MODUL BAHASA INDONESIA
FTK UIN AR-RANIRY
2023
FONOLOGI
FONOLOGI

• Fonologi berasal dari bahasa Yunani yaitu


phone = ‘bunyi’, logos = ‘ilmu’.
• Secara harfiah, fonologi adalah ilmu bunyi.
• Objek kajian fonologi : bunyi bahasa (fon)
yang disebut tata bunyi (fonetik) dan fonem
yang disebut tata fomen (fonemik).
• Fonologi adalah cabang ilmu bahasa
(linguistik) yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa,
proses terbentuknya dan perubahannya.
Tata Bunyi

• Fonem: satuan bahasa terkecil yang bersifat


fungsional (untuk membedakan makna).
• Alofon: variasi suatu fonem yang tidak
membedakan arti.
Klasifikasi Bunyi

• Berdasarkan ada tidaknya rintangan terhadap arus


udara dalam saluran suara:
a) Vokal adalah bunyi bahasa yang arus udaranya tidak
mengalami rintangan (tidak terjadi artikulasi)
b) Konsonan adalah bunyi bahasa yang dibentuk dengan
menghambat arus udara pada sebagian alat ucap
(terjadi artikulasi).
c) Bunyi semi-vokal adalah bunyi yang secara praktis
termasuk konsonan, tetapi karena pada waktu
diartikulasikan belum membentuk konsonan murni.
Klasifikasi Bunyi

• Berdasarkan jalan keluarnya arus udara:


a) Bunyi nasal: bunyi yang dihasilkan dengan

menutup arus udara keluar melalui rongga mulut


dan membuka jalan agar arus udara dapat keluar
melalui rongga hidung.
b) Bunyi oral: bunyi yang dihasilkan dengan jalan
mengangkat ujung anak tekak mendekati langit-
langit lunak untuk menutupi rongga hidung,
sehingga arus udara keluar melalui mulut.
Klasifikasi Bunyi

• Bunyi keras (fortis)


• Bunyi lunak (lenis)
• Bunyi panjang
• Bunyi pendek
• Bunyi nyaring dan tak nyaring
• Bunyi tungga
• Bunyi rangkap: Diftong (vokal rangkap) dan Klaster
(gugus konsonan)
• Bunyi egresif: egresif pulmonik dan egresif glotalik
• Bunyi ingresif: Ingresif glotalik dan Ingresif velarik
Pembentukan Vokal

• a) Berdasarkan bentuk bibir: vokal bulat, vokal


netral, dan vokal tak bulat;
• b) Berdasarkan tinggi rendahnya lidah: vokal
tinggi, vokal madya (sedang), dan vokal rendah;
• c) Berdasarkan bagian lidah yang bergerak: vokal
depan, vokal tengah, dan vokal belakang;
• d) Berdasarkan strikturnya: vokal tertutup, vokal
semitertutup, vokal semi-terbuka, dan vokal
terbuka.
Pembentukan Konsonan

• a) Berdasarkan daerah artikulasi : konsonan


bilabial, labio dental, apikodental, apikoalveolar,
palatal, velar, glotal, dan laringal;
• b) Berdasarkan cara artikulasi : konsonan hambat,
frikatif, getar, lateral, nasal, dan semi-vokal;
• c) Berdasarkan keadaan pita suara : konsonan
bersuara dan konsonan tak bersuara;
• d) Berdasarkan jalan keluarnya udara : konsonan
oral dan konsonan nasal.
Pembentukan Diftong

• a) Diftong /au/, pengucapannya [aw]. Contohnya:


[harimaw] /harimau/, [kerbaw] /kerbau/
• b) Diftong /ai/, pengucapannya [ay]. Contohnya:
[santay] /santai/, [sungay] /sungai/
• c) Diftong /oi/, pengucapannya [oy]. Contohnya :
[amboy] /amboi/, [asoy] /asoi/
• d) Diftong /ei/, pengucapanya [ey]. Contohnya:
[survey] /survei/, [geyser] /geiser/
Pembentukan Kluster
• a) Gugus konsonan pertama:
/p/,/b/,/t/,/k/,/g/,/s/ dan /d/.
• b) Gugus konsonan kedua: /l/,/r/ dan /w/.
• c) Gugus konsonan ketiga: /s/,/m/,/n/ dan /k/.
• d) Gugus konsonan keduanya adalah konsonan
lateral /l/
• e) Jika tiga konsonan berderet, maka konsonan
pertama selalu /s/,
• yang kedua /t/,/p/ dan /k/ dan yang ketiga adalah
/r/ atau /l/.
Kajian Fonemik

• Realisasi fonem: pengungkapan yang


sebenarnya dari ciri atau satuan fonologis,
yakni fonem menjadi bunyi bahasa.
• Variasi fonem: wujud pelbagai manifestasi
bersyarat maupun tak bersyarat dari fonem.
Morfologi
Afiksasi

• Afiksasi adalah penggabungan akar kata


dengan pokok afiks.
Afiks ada tiga jenis, yaitu:
- awalan (prefiks),
- sisipan (infiks),
- akhiran (sufiks), dan
- gabungan awalan dan akhiran (konfiks).
Reduplikasi

• Reduplikasi adalah proses pengulangan kata


dasar baik keseluruhan maupun sebagian.
Reduplikasi terbagi menjadi:
• Pengulangan seluruh
• Pengulangan sebagian
• Pengulangan dengan perubahan fonem
• Pengulangan berimbuhan
• Pemajemukan/ Kata Mejemuk
Konstruksi Morfologis

• Konstruksi endosentris ialah konstruksi


morfologis yang salah satu atau semua unsurnya
mempunyai distribusi yang sama dengan
konstruksi tersebut
• Konstruksi eksosentris ialah unsur-unsurnya tidak
sama dengan konstruksi tersebut
• Endosentris dan eksosentris dalam tatanan
morfologi terdapat pada kata majemuk
sedangkan dalam tatanan sintaksis terdapat pada
frase.
Komposisi dalam morfologis

• Komposisi Verbal
• Komposisi Nomina
• Komposisi Ajektiva
Morfonemik

• Morfofonemik adalah cabang linguistik yang


mempelajari perubahan bunyi yang diakibatkan
oleh adanya pengelompokkan morfem, yaitu:
- Penghilangan bunyi
- Penambahan bunyi
- Perubahan bunyi
- Perubahan dan penambahan bunyi
- Perubahan dan penghilangan bunyi
- Peloncatan bunyi
SINTAKSIS
Hakikat sintaksis

• Sintaksis adalah ilmu bahasa yang


mempelajari struktur gramatikal dari frase,
klausa, kalimat, dan wacana. Alat-alat sintaksis
adalah alatalat untuk menghubungkan kata-
kata menjadi kelompok dengan struktur
tertentu.
• Satuan sintaksis: kata, frase, klausa, kalimat
Berdasarkan jumlah klausanya, terdapat:
• Kalimat tunggal
• Kalimat bersusun
• Kalimat majemuk

Klasifikasi kalimat
• Berdasarkan struktur klausanya:
- Kalimat Lengkap
-Kalimat Tak Lengkap
Berdasarkan amanat wacana:
- Kalimat Deklaratif
- Kalimat Introgatif
- Kalimat imperatif
- Kalimat aditif
- Kalimat Responsif
- Kalimat interjektif

Klasifikasi kalimat
• Berdasarkan pembentukan kalimat dari klausa
inti dan perubahnnya: kalimat inti dan kalimat
noninti
• Berdasarkan jenis klausa: kalimat verbal dan
kalimat nonverbal
• Berdasarkan fungsi kalimat sebagai
pembentuk paragraf: kalimat bebas dan
kalimat terikat

Klasifikasi kalimat
Wacana

• Deskripsi
• Eksposisi (pemaparan)
• Argumentasi (bahasan)
• Narasi (kisahan)
• Persuasi
SEMANTIK
Semantik

• Semantik diartikan sebagai ilmu tentang makna


atau tentang arti
• Makna bahasa:
- Leksikal
- Grammatikal
- Denotatif
- Konotatif
- Kontekstual
- Idiom
- Peribahasa
Peribahasa

• Jenis-jenis peribahasa:
- Pepatah
- Perumpamaan
- Pameo
Pertalian makna

• Sinonim
• Antonim
• Homonim
• Polisemi
• Hiponim
• Ambiguitas
• Redudansi
Perubahan makna

• Meluas (generalisasi)
• Menyempit (spesialisasi)
• Peninggian (ameliorasi)
• Penurunan (peyorasi)
• Pemahaman (asosiasi)
• Pertukaran (sinestesia)
KETERAMPILAN BERBAHASA
Menyimak

• Menyimak: suatu proses yang mencakup


kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menginterpretasi, dan
mereaksi atas makna yang terkandung di
dalamnya
• Mendengar: dapat menangkap suara (bunyi)
dengan telinga, sadar atau tidak.
• Mendengarkan: merespon atau menerima
bunyi secara sengaja.
Tujuan Menyimak

• 1. Menyimak untuk belajar


• 2. Menyimak untuk menikmati
• 3. Menyimak untuk mengevaluasi
• 4. Menyimak untuk mengapresiasi
• 5. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide
• 6. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi
• 7. Menyimak untuk memecahkan masalah
• 8. Menyimak untuk meyakinkan
Berbicara
• Tujuan berbicara:
- Berbicara untuk menghibur
- Berbicara untuk menginformasikan
- Berbicara untuk menstimulasi
- Berbicara untuk meyakinkan
- Berbicara untuk menggerakan
Berbicara

• Jenis-jenis kegiatan berbicara:


• 1. Tukar pengalaman
• 2. Percakapan
• 3. Menyampaikan berita
• 4. Menyampaikan pengumuman
• 5. Bertelepon
• 6. Memberi petunjuk
Membaca

• Membaca merupakan suatu kegiatan atau


proses kognitif yang berupaya untuk
menemukan berbagai informasi yang terdapat
dalam tulisan.
• Jenis-jenis membaca:
- Membaca nyaring
- Membaca dalam hati: membaca intensif dan
membaca ekstensif
Menulis

• Menulis adalah sebuah proses penuangan


gagasan atau ide ke dalam bahasa tulis

You might also like