You are on page 1of 9

2 0

2 3

Hak Kekayaan Intelektual


Dalam Perdagangan
Internasional
KELOMPOK 1
Allesandro Nesta Mahat (010002000021)
Batari Abdi Putri (010002000050)
Emanuella Marcellina (010002000076)
Fadya Ayu (010002000079)
Jessicha Ainnurrochim (010002000105)
Latar Belakang
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah suatu perlindungan hukum yang diberikan terhadap hasil karya
atau ciptaan manusia seperti paten, merek dagang, hak cipta, desain industri, dan rahasia dagang.
Perdagangan HKI antara negara-negara diatur dalam berbagai perjanjian internasional salah satunya
Persetujuan TRIPS Persetujuan TRIPS mengatur hak-hak kekayaan intelektual minimum yang harus
dilindungi oleh negara-negara anggota WTO (World Trade Organization).

HKI telah menjadi bagian penting dari perdagangan internasional karena hampir semua produk yang
dihasilkan di dunia memiliki nilai intelektual. Barang yang dihasilkan oleh perusahaan terkadang memiliki
nilai intelektual lebih tinggi dari bahan mentah, sehingga memungkinkan pemegang hak untuk
memperoleh penghasilan yang besar. Oleh karena itu, perlindungan HKI sangat penting bagi semua
pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional.

HKI diatur oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan bersifat internasional melalui perjanjian TRIPS
(Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights). TRIPS juga mendorong negara-negara untuk
menyelesaikan masalah terkait HKI melalui penyelesaian sengketa dan kerjasama internasional di
bidang HKI. karena kebijakan HKI yang ketat cenderung mengecualikan mereka dari akses ke teKnologi
yang sangat diinginkan. Hal ini menunjukkan bahwa perlindungan HKI berpotensi memperbesar
kesenjangan teknologi dan perekonomian global. Oleh sebab itu, penting bagi negara-negara
berkembang untuk dapat memperlakukan HKI dengan tegas sebagai bagian dari kebijakan perdagangan
mereka.
RumusanMasalah

1 2
3 4
Hak Kekayaan intelektual Ruang Lingkup
Prinsip-prinsip pokok
(HKI) sebagai objek Pengaturan HKI Dalam Contoh Kasus
yang terkait
perdagangan internasional Perjanjian TRIPs-WTO
HKI sebagai Objek Perdagangan Internasional
HKI merupakan objek perdagangan internasional yang penting dan bernilai tinggi. Objek yang diatur
dalam HKI merupakan karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Dalam bidang perdagangan, HKI memiliki fungsi untuk melindungi pengusaha dari penggunaan hak
milik tanpa izin.

Perlindungan HKI tidak hanya memberikan manfaat bagi pemegang hak, tetapi juga meningkatkan
daya saing produk dan menguntungkan perekonomian suatu negara. Namun, tantangan dalam
perdagangan internasional HKI perlu diatasi, dan harus ada keseimbangan yang tepat antara
perlindungan HKI dan keterbukaan informasi.

Perlindungan hak ekonomi juga menjadi pertimbangan dalam kebijakan HKI. Sehingga, HKI perlu
diatur dengan hati-hati agar dapat memberikan manfaat terbaik bagi semua pihak yang terlibat di
dalamnya.

Kekayaan intelektual menjadi objek penting yang perlu diperhatikan dalam perdagangan
internasional karena hal tersebut menjadi kunci penting dalam ekspansi perdagangan dimana
terjadinya daya saing yang tercipta karena adanya inovasi, selain itu kekayaan intelektual juga
memiliki keterkaitan dengan perdagangan internasional, hal ini disebutkan dalam Trade-Related
Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS) yang merupakan perjanjian internasional di bidang
Kekayaan Intelektual terkait dengan perdagangan.
Ruang Lingkup Pengaturan HKI
Dalam Perjanjian
2. Merek
TRIPS-WTO Merek adalah suatu karya intelektual
manusia yang pada umumnya berhubungan
1. Lisensi Impor dengan kegiatan ekonomi dan perdagangan
memegang peran penting. Saat teknologi
Berdasarkan Pasal 1.1 dari the semakin canggih karena perkembangan
import licensing agreement lisensi jaman yang memaksa dunia harus mengikuti
impor merupakan administrasi yang arus globalisasi dalam berbagai bidang,
mensyaratkan diserahkannya suatu maka merek pun harus memadai dan efektif
aplikasi atau dokumen-dokumen karena Indonesia telah menjadi anggota
lainnya sebagai syarat yang harus Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
dipenuhi untuk melakukan impor ke melalui UU No. 7 Tahun 1994 Tentang
dalam daerah kepabeanan dari Pembentukan Pengesahan Organisasi
negara pengimpor, atau dengan Perdagangan Dunia pada tanggal 2
kata lain seorang pedagang yang November 1994, yang memuat Lampiran
ingin mengimpor suatu produk yang Agreement on Trade Related Aspects of
merupakan subyek atas suatu Intellectual Property Rights (Perjanjian
quota atau tarif quota, maka ia TRIPs).
harus meminta suatu ijin untuk
mengimpor terlebih dahulu
Prinsip-prinsip Terkait

Prinsip MFN Prinsip National Larangan


Pengikatan
Berdasarkan Treatment Terhadap
Tarif (Tariff
Pasal I GATT Dalam Pasal III Restriksi
Binding)
1994 GATT 1994 Kuantitatif

Perlindungan Paten Obat di Brasil


Kasus ini melibatkan isu perlindungan paten untuk obat-obatan di Brasil dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Kasus ini
memunculkan kekhawatiran tentang keseimbangan antara hak kekayaan intelektual (HKI) dan akses terhadap obat-obatan yang
terjangkau.

Pada akhir tahun 1990-an, Brasil menerapkan undang-undang yang memungkinkan pemberian lisensi wajib untuk paten obat-obatan
dalam kasus keadaan darurat kesehatan masyarakat. Undang-undang ini bertujuan untuk memastikan akses terhadap obat-obatan
penting dengan biaya lebih rendah, terutama bagi mereka yang membutuhkannya.

Namun, Amerika Serikat, bersama dengan beberapa perusahaan farmasi, menantang tindakan Brasil berdasarkan Persetujuan yang
Berkaitan dengan Aspek-Aspek Hak Kekayaan Intelektual (TRIPS Agreement) dalam kerangka Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO). Mereka berargumen bahwa tindakan Brasil melanggar standar HKI internasional dan merusak insentif untuk inovasi farmasi.

Para pendukung posisi Brasil menekankan perlunya obat-obatan yang terjangkau, terutama di negara-negara berkembang yang
menghadapi krisis kesehatan. Mereka berpendapat bahwa lisensi wajib merupakan tindakan yang sah untuk melindungi kesehatan
masyarakat dan memenuhi ketentuan fleksibilitas TRIPS Agreement.

Laporan panel, yang diterbitkan pada tahun 2000, menyimpulkan bahwa tindakan Brasil tidak melanggar TRIPS Agreement. Panel
mengakui fleksibilitas yang disediakan oleh TRIPS untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat dan mengakui pentingnya
menjaga keseimbangan antara perlindungan HKI dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Perlindungan Paten Obat di Brasil menjadi preseden untuk interpretasi ketentuan TRIPS Agreement yang berkaitan dengan
persimpangan antara HKI dan kesehatan masyarakat. Kasus ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan akses terhadap obat-
obatan yang terjangkau, terutama di negara-negara yang menghadapi krisis kesehatan, sambil tetap menjaga prinsip perlindungan
HKI dan insentif inovasi.
Kesimpulan
HKI merupakan objek perdagangan internasional yang penting dan bernilai
tinggi. Objek yang diatur dalam HKI merupakan karya-karya yang timbul atau
lahir karena kemampuan intelektual manusia. Dalam bidang perdagangan, HKI
memiliki fungsi untuk melindungi pengusaha dari penggunaan hak milik tanpa
izin serta perlindungan hsk ekonominya. Hal ini menjadi kunci penting dalam
ekspansi perdagangan dimana terjadinya daya saing yang tercipta karena
adanya inovasi, selain itu kekayaan intelektual juga memiliki keterkaitan
dengan perdagangan internasional.
Terima
Kasih !

You might also like