You are on page 1of 5

Kasus 1

Pak Frans merupakan guru matematika di SMP Karunia. Pak Frans dikenal sebagai guru yang
rajin, ramah, penyabar, dan disukai murid-muridnya. Suatu hari ia sedang mengajar di kelas 8A,
guru piket tergopoh-gopoh tiba di depan kelasnya dan mengatakan ada ayahnya Andreas, salah
satu murid di kelas 8A di ruang tamu sekolah. Guru piket mengatakan pada pak Frans bahwa
ayahnya Andreas ingin menjemput Andreas dan memintanya untuk membantunya bekerja di
ladang. Ia juga mengatakan bahwa ayah Andreas datang sambil marah-marah bahkan
mengacung-acungkan parang.  Pak Frans pun memanggil Andreas dan mengatakan bahwa ia
dijemput ayahnya pulang. Andreas langsung memohon sambil menangis agar Pak Frans tidak
mengizinkan ia pulang bersama ayahnya. Andreas berkata ia ingin belajar di sekolah dan ia
takut dimarah-marahi oleh ayahnya bila membantu ayahnya di ladang, bila melakukan
kesalahan sedikit saja.  Pak Frans bimbang, antara memenuhi permintaan Andreas atau tidak. 
Dalam situasi dan kondisi seperti itu, akhirnya Pak Frans memutuskan untuk membawa Andreas
ke ruang kepala sekolah, dan meminta saran dari kepala sekolah.  Bila Anda adalah kepala
sekolahnya, saran apa yang akan anda berikan pada Pak Frans, dan apa alasannya?

Kasus 1
1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi
tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Dilema etika yang ada pada situasi tersebut adalah dilemma Jangka Pendek lawan Jangka
Panjang (short term vs long term)
Satu sisi Andreas ingin sekolah, ayahnya menginginkan Andreas membantunya di ladang.

2. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).


ayah Andreas datang sambil marah-marah bahkan mengacung-acungkan parang
Dalam KBBI, senjata tajam (“sajam”) diartikan sebagai senjata yang tajam seperti pisau,
pedang, golok.
Arti parang di KBBI adalah: pisau besar (lebih besar daripada pisau biasa, tetapi lebih
pendek daripada pedang)
Namun demikian, membawa sajam kena Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun
1951 yang berbunyi:
(1) Barang siapa yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima,
mencoba memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan,
menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam
miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau
mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata penikam, atau senjata
penusuk (slag-, steek-, of stootwapen), dihukum dengan hukuman penjara setinggi-
tingginya sepuluh tahun.
(2) Dalam pengertian senjata pemukul, senjata penikam atau senjata penusuk dalam pasal
ini, tidak termasuk barang-barang yang nyata-nyata dimaksudkan untuk dipergunakan
guna pertanian, atau untuk pekerjaan-pekerjaan rumah tangga atau untuk kepentingan
melakukan dengan syah pekerjaan atau yang nyata-nyata mempunyai tujuan sebagai
barang pusaka atau barang kuno atau barang ajaib (merkwaardigheid).
Jadi, berdasarkan ketentuan di atas, membawa sajam seperti parang adalah melanggar
Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 atas dugaan membawa senjata penikam,
atau senjata penusuk.

3. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi).
Tidak ada

4. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji
intuisi).
Anak diminta membantu orang tua bekerja untuk pekerjaan utama orang tua adalah
sesuatu yang bisa dikatakan melanggar karena mempekerjakan anak di bawah umur namun
apabila dalam rangka membantu orang tua untuk mendapatkan suatu pengalaman dan
membantunya di luar jam sekolah menurut saya boleh – boleh saja.

5. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau
menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?
Demi memperjuangkan hak anak – anak agar mendapatkan haknya untuk sekolah, saya
merasa nyaman – nyaman saja.

6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
Membolehkan Andreas untuk sekolah dan selepas sekolah baru membantu ayahnya di
ladang.

7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Opsi Tilemma yang bisa diambil adalah membolehkan Andreas untuk sekolah dan selepas
sekolah baru membantu ayahnya di ladang.

8. Apa keputusan yang Anda ambil?


Membolehkan Andreas untuk sekolah dan selepas sekolah baru membantu ayahnya di
ladang.

9. Prinsip mana yang  Anda gunakan, dan mengapa?


Berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking), karena peduli dengan hak – hak anak,
sebagai anak berhak untuk mendapakan ilmu pengetahuan di sekolah – sekolah yang
diinginkan dan berhak untuk memilih jalan untuk meraih kesuksesan di masa depannya.
Kasus 2
Ibu Azizah adalah kepala sekolah SMP Tunas Bangsa. Ia adalah seorang kepala sekolah yang
memiliki integritas dan komitmen yang tinggi.  Ia memiliki hubungan profesional yang baik
dengan Ibu Dani, Kepala SMA Nusantara. Mereka seringkali berkomunikasi dan bekerjasama
sehubungan dengan program-program pendidikan baik di sekolah Ibu Azizah sendiri maupun
sekolah Ibu Dani.
Baru-baru ini Ibu Azizah terpilih menjadi ketua MKKS-Musyawarah Kerja Kepala Sekolah. Ibu
Dani pun terpilih menjadi bendahara MKKS.  Awalnya semua program MKKS dibawah
kepemimpinan Ibu Azizah berjalan dengan baik sampai pada saatnya diadakan rapat evaluasi
semester 1, dimana Ibu Azizah harus memberikan laporan pada Dewan Pembina MKKS,
termasuk laporan keuangan. Ibu Azizah pun meminta laporan keuangan pada bendahara yaitu
Ibu Dani.
Dua minggu sebelum rapat evaluasi, Ibu Azizah pun sibuk mempersiapkan dokumen-dokumen
laporan yang dibutuhkan, termasuk dokumen yang berhubungan dengan keuangan. Ia pun
menghubungi Ibu Dani, saat itulah Ibu Azizah mengetahui bahwa selama ini Ibu Dani
menggunakan sebagian uang MKKS untuk pengobatan putrinya yang sedang sakit dan
memerlukan pengobatan yang mahal. Ibu Dani berjanji bahwa uang tersebut akan segera
digantikan sebelum rapat evaluasi tiba. Ibu Azizah sebetulnya ragu akan hal tersebut mengingat
jumlah uang yang cukup besar. Namun Ibu Dani meminta Ibu Azizah untuk berjanji untuk tidak
memberitahu siapapun tentang tindakannya. Apa yang akan dilakukan Anda bila berada di
posisi Ibu Azizah, dan mengapa?

Ada beberapa pilihan yang akan diberikan kepada Ibu Dani dalam rangka tindakannya
menggunakan uang MKKS untuk pengobatan putrinya. Yang pertama melaporkan tindakan
yang dilakukan oleh Ibu Dani apabila sebelum rapat uang yang digunakan belum dikembalikan
walaupun masih kurang.
Yang kedua tidak melaporkan tindakan bu Dani di Rapat Evaluasi MKKS, kalau seandainya
semua uang yang digunakan telah dikembalikan seluruhnya sebelum rapat evaluasi
dilaksanakan.
Kedua pilihan di atas adalah pilihan yang bisa diberikan kepada Ibu Dani, semua pilihan tersebut
adalah sebagai bentuk tanggung jawab yang harus diberikan, kalau seandainya pilihan kedua
yang dipilih kenapa tidak dilaporkan karena sebagai bentuk menutupi kesalahan yang telah
diperbaiki sebelum pelaksanaan rapat evaluasi dimulai artinya tidak pas sepertinya apabila
suatu kesalahan yang telah diperbaiki sebelum dilaporkan, tetapi diinformasikan kedalam rapat
evaluasi.
Namun hal tersebut bukan berarti suatu pembenaran bahwa boleh memakai uang yang bukan
hak kita untuk dipergunakan keperluan pribadi dan diganti sebelum waktunya laporan.
Kasus 3
4 hari lagi adalah hari pembagian rapor Semester 1 di SMA Penggerak Bangsa. Sebelumnya,
semua guru telah menyerahkan daftar nilai murid-murid pada pelajaran yang diampunya pada
kepala sekolah, Ibu Rosdiana. Ibu Rosdiana adalah Kepala Sekolah yang baru bertugas di SMA
Penggerak Bangsa di tahun ajaran ini. 
Hari ini Ibu Rosdiana mengadakan rapat guru.  Ia membuka pertemuan dengan berterima kasih
atas kerja keras para guru dalam mengajar murid-murid selama ini dan juga telah
mengumpulkan nilai rapor dengan tepat waktu. Kemudian ia menyampaikan bahwa secara
umum, nilai rapor yang diberikan oleh guru-guru terlalu rendah dan tidak mencukupi untuk
mendukung murid-murid masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur nilai rapor atau
jalur tanpa tes. Ia dengan tegas menyatakan, kalau nilai rapor tetap seperti itu, maka murid-
murid SMA Penggerak Bangsa sampai kapan pun tidak pernah bisa diterima di PTN dengan jalur
nilai rapor. Ia juga menyatakan bahwa salah satu target kerjanya di SMA Penggerak Bangsa
adalah membuat 25% murid diterima di PTN dengan jalur rapor. Oleh karena itu, sejak murid-
murid di kelas 10, nilai rapor mereka harus dibuat baik, dan menunjukkan grafik peningkatan.
Ibu Rosdiana akhirnya meminta guru-guru untuk menaikkan nilai murid-murid 10 poin, maka
bila nilai murid 70 maka akan menjadi 80, dan seterusnya, demi membantu masa depan murid-
murid, dan juga demi nama baik sekolah agar kepercayaan masyarakat meningkat bila banyak
murid-murid sekolah ini yang diterima di PTN dengan jalur nilai rapor. 
Bila Anda berada di posisi Ibu Rosdiana, apakah Anda akan melakukan hal yang sama atau
berbeda? Apa alasannya?

Apa yang dilakukan Ibu Rosdiana memang suatu niat yang baik dengan menaikkan nilai para
murid yang bertujuan untuk meningkatkan grafik dan banyak murid yang diterima di PTN,
namun cara tersebut bisa berdampak kurang baik kepada diri murid dan sekolah itu sendiri,
karena murid yang diterima di PTN dengan cara tersebut belum tentu dapat mengikuti
pelajaran di PTN nya dengan baik, dan bisa jadi dalam proses pembelajaran di PTN nya nanti
akan menjadi masalah yang berdampak pada sekolah itu sendiri.
Hal yang dilakukan apabila saya menjadi kepala sekolah adalah dengan menyaring terlebih
dahulu siapa saja murid yang berminat dan mempunyai kemampuan untuk melanjutkan ke PTN
dengan jurusan yang dituju, kemudian dilaksanakan kegiatan pelajaran tambahan untuk murid
– murid yang berminat tersebut, selanjutnya dilihat perkembangan nilai – nilai yang didapat
apabila menunjukkan grafik peningkatan akan dilanjutkan yang tidak disarankan untuk
mengikuti dengan jalur lain.
Kasus 4
Sejak pandemi covid-19 melanda dunia, seluruh lini kehidupan manusia terpengaruh, tidak
terkecuali dunia pendidikan. Proses belajar mengajar beralih dilakukan dengan cara daring.
Dunia bisnis secara keseluruhan juga terkena imbasnya. Banyak orang kehilangan pekerjaan
dan berkurang pendapatannya. Hal ini membuat beberapa orangtua murid memindahkan
sekolah anak-anaknya ke sekolah yang lebih murah atau menunda menyekolahkan anak-
anaknya, terutama di jenjang pendidikan usia dini atau taman kanak-kanak. Banyak TK dan
Kelompok Bermain yang menjadi kekurangan murid, tak terkecuali TK dan Taman Bermain
Pelangi. Jumlah murid yang telah mendaftar untuk tahun ajaran depan menurun drastis bila
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.  Kepala sekolah, Ibu Marina, pun harus membuat
keputusan yang sulit dalam hal pengelolaan anggaran sumber daya manusia. Dengan turunnya
jumlah murid, yayasan menetapkan 5 dari 10 gurunya perlu diberhentikan, agar biaya
operasional bulanan sekolah tetap aman dan agar institusi tetap dapat bertahan dalam masa
pandemi.  Dalam hati kecilnya, sangat berat bagi Ibu Marina untuk melakukan ini, ia tidak tega
membayangkan beberapa gurunya akan kehilangan pekerjaan, apalagi di masa-masa sulit
pandemi ini. Namun ia juga paham bahwa ia bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup
dari TK dan Kelompok Bermain yang ia pimpin agar tetap dapat bertahan. Ia pun perlu
mengurangi jumlah karyawan agar tetap mampu membayar gaji mereka. Bila Anda berada
dalam posisi Ibu Marina, apa yang akan Anda lakukan? Karyawan mana yang akan anda
berhentikan, kriteria apa yang akan Anda gunakan? Apa alasannya?

Yang pertama memanggil seluruh guru untuk memberitahukan kondisi yang sedang dihadapi
dan memberitahukan bahwa Yayasan harus mengambil tindakan perampingan jumlah guru
dalam rangka agar institusi tetap dapat bertahan dalam masa pandemi.
Yang kedua memberitahukan kriteria guru – guru yang akan di rumahkan diantaranya diukur
dari 4 Kompetensi guru, yaitu Kompetensi Pedagogik, Sosial, Kepribadian dan Profesional nah
dari ke 4 kompetensi inilah nanti guru – guru di ukur dengan data yang diambil dari supervisi
akademik, nilai UKG, rekapitulasi kehadiran, keaktifan dalam mengikuti dan menjalankan suatu
kegiatan sekolah. Itulah kriteria yang akan diambil untuk menilai guru – guru mana yang akan di
rumahkan.
Karena setiap guru harus dilihat dari 4 Kompetensi tersebut.

You might also like