Professional Documents
Culture Documents
Proposal Skripsi Akhim (4201605050)
Proposal Skripsi Akhim (4201605050)
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh:
AKHIM
4201605050
B. RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakangyangtelahditunjukandiatasmakarumusanmasalah
pada penelitian ini adalah Apakah pengelolaan keuangan desa di desa Serunai
sudah sesuai dengan Permendagri Nomor 113 Tahun2014?
C. TujuanPenelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah pengelolaan keuangan desa di desa Serunai sudah sesuai
dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014.
D. ManfaatPenelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak,
diantaranya:
a. BagiPeneliti
Meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah berdasarkan
teori yang didapat selama masa kuliah dan menambah wawasan
mengenai penerapan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113
Tahun 2014 dalam pengelolaan keuangan desa.
b. Bagi Politeknik Negeri Sambas
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan kepustakaan
untuk menambah pengetahuan bagi kalangan akademisi.
c. Bagi Desa Serunai
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan
bagi Pemerintah Desa Serunai agar dalam pengelolaan keuangan desa
lebih meningkatkan penerapan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
113 Tahun 2014.
E. SistematikaPenulisan
Bab I: Pendahuluan
Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan skripsi.
Bab II: Landasan Teori
Bab ini mengungkapkan teori-teori yang dipakai penulis dalam
menganalisis hasil penelitian mengenai pengelolaan keuangan desa.
Bab III: Metode Penelitian
Pada bab ini berisi penjelasan mengenai langkah-langkah yang
digunakan dalam melakukan penelitian.
Bab IV: Analisis danPembahasan
Bab ini berisis tentang uraian hasil analisis data penelitian untuk
menyelesaikan masalah yang diteliti.
Bab V: Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang mungkin berguna bagi
instansi yang diteliti.
F. Tinjauan Pustaka
1. Landasan Teori
a. Desa
c. Pengelolaan KeuanganDesa
2. Pelaksanaan
• Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam rangka pelaksanaan
kewenangan desa dilaksanakan melalui rekening kas desa.
• Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di
wilayahnya makapengaturannya ditetapkan oleh
PemerintahKabupaten/Kota.
• Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung oleh bukti
yanglengkapdan sah.
• Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan sebagai penerimaan
desa selainyang ditetapkan dalam peraturan desa.
• Bendahara dapat menyimpan uang dalam Kas Desa pada jumlah
tertentu dalamrangka memenuhi kebutuhan operasional pemerintah
desa.
• Pengaturan jumlah uang dalam kas desa ditetapkan dalam Peraturan
Bupati/Wakota.
• Pengeluaran desa yang mengakibatkan beban APBDesa tidak dapat
dilakukansebelum rancangan peraturan desa tentang APBDesa
ditetapkan menjadiperaturan desa.
• Pengeluaran desa tidak termasuk untuk belanja pegawai yang bersifat
mengikatdan operasional perkantoran yang ditetapkan dalam Perkades.
• Penggunaan biaya tak terduga terlebih dulu harus dibuat Rincian
Anggaran Biayayang telah disahkan oleh Kepala Desa.
• Pelaksana Kegiatan mengajukan pendanaan untuk melaksanakan
kegiatan harus disertai dengan dokumen antara lain Rencana Anggaran
Biaya.
• Rencana Anggaran Biaya di verifikasi oleh Sekretaris Desa dan di
sahkanoleh Kepala Desa.
• Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan
pengeluaranyang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan
denganmempergunakan buku pembantu kas kegiatan
sebagaipertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan didesa.
• Berdasarkan rencana anggaran biaya pelaksana kegiatan mengajukan
SPP kepada Kepala Desa.
• SPP tidak boleh dilakukan sebelum barang dan atau jasa diterima.
• Pengajuan SPP terdiri atas:
• Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
• Pernyataan tanggungjawab belanja; dan
• Lampiran bukti transaksi
• Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran, Sekretaris Desa
berkewajiban untuk:
• meneliti kelengkapan permintaan pembayaran di ajukan oleh
pelaksana kegiatan;
• menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes yang
tercantum dalam permintaan pembayaran;
• menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan
• menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh pelaksana kegiatan
apabila tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
• Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa, Kepala
Desamenyetujui permintaan pembayaran dan bendahara melakukan
pembayaran.
• Pembayaran yang telah dilakukan, selanjutnya bendahara melakukan
pencatatan pengeluaran.
• Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan
pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan
pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan
ketentuanperaturan perundang-undangan.
• Pengadaan barang dan/atau jasa di Desa diatur dengan peraturan
bupati/walikota dengan berpedoman pada ketentuan peraturan
perundangundangan.
• Perubahan Peraturan Desa tentang dapat dilakukan apabila terjadi:
• keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar jenis
Belanja.
• keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA)
tahunsebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;
• terjadi penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan desa
padatahun berjalan; dan/atau
• terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis
ekonomi,dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan;
• perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.
• Perubahan APBDesa hanya dapat dilakukan 1 kali dalam 1
tahunanggaran.
• Tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengan tata
carapenetapan APBDesa.
• Dalam hal Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD
Kabupaten/Kotaserta hibah dan bantuan pihak ketiga yang tidak
mengikat ke desa disalurkansetelah ditetapkannya Peraturan Desa
tentang Perubahan APB Desa, perubahandiatur dengan Peraturan
Kepala Desa tentang perubahan APBDesa.
• Perubahan APBDesa diinformasikan kepada BPD
3. Penatausahaan
Penatausahaan dilakukan oleh Bendahara Desa.
Bendahara Desa wajib melakukan pencatatan setiap penerimaan dan
pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib.
Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan uang
melalui laporanpertanggungjawaban.
Laporan pertanggungjawaban disampaikan setiap bulan
kepada Kepala Desa dan paling lambat tanggal 10 bulanberikutnya.
Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran, menggunakan:
buku kas umum;
buku Kas Pembantu Pajak; dan
buku Bank.
Adapun peraturan yang membahas mengenai penatausahaan keuangan
desa yakni Permendagri nomor 113 tahun 2014 Pasal 35 sampai pasal 36,
penatausahaan meliputi:
Pertama dalam “pasal 35 ayat (1) penatausahaan dilakukan oleh Bendahara
Desa, (2) Bendahara Desa wajib melakukan pencatatan setiap penerimaan dan
pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib, (3)
Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan uang melalui laporan
pertanggungjawaban, (4) Laporan pertanggungjawaban disampaikan setiap
bulan kepada Kepala Desa dan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya”.
Berikutnya pada “pasal 36 ayat (1) penatausahaan penerimaan dan
pengeluaran menggunakan (a) buku kas umum (b) buku Kas Pembantu Pajak,
dan (c) buku Bank”.
Penatausahaan yaitu kegiatan yang dilakukan oleh Bendahara Desa untuk
melakukan pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran dalam APBDesa.
Selain itu, juga wajib melakukan tutup buku setiap akhir bulan dan membuat
laporan pertanggungjawaban untuk disampaikan setiap bulan kepada Kepala
Desa.
4. Pelaporan
• Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi
pelaksanaan APBDesa kepada Bupati/Walikota
berupa:
– laporan semester pertama; dan
– laporan semester akhir tahun.
• Laporan semester pertama berupa laporan realisasi
APBDesa.
• Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa disampaikan
paling lambat pada akhir bulan Juli tahun berjalan.
• Laporan semester akhir tahun disampaikan paling
lambat pada akhir bulan Januari tahun berikutnya.
• Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban
realisasi pelaksanaan APBDesa kepada Bupati/Walikota setiap
akhir tahun anggaran.
• Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa,
terdiri dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
• Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa
ditetapkan dengan Peraturan Desa.
• Peraturan Desa tentang laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDesa dilampiri:
• format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan
APBDesa Tahun Anggaran berkenaan;
• format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember Tahun
Anggaran berkenaan; dan
• format Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah
yang masuk ke desa.
• Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa
merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.
• Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDesa diinformasikan kepada masyarakat secara
tertulisdan dengan media informasi yang mudah diakses oleh
masyarakat.
• Media informasi antara lain papan pengumuman, radio komunitas,
danmedia informasi lainnya.
• Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDesa disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui
camat atau sebutan lain.
• Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa,
disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah akhir tahun
anggaranberkenaan.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengelolaan Keuangan Desa diatur
dalam Peraturan Bupati/Walikota.
Peraturan yang membahas mengenai pelaporan keuangan desa yaitu
Pemendagri nomor 113 tahun 2014 Pasal 37, pelaporan meliputi:
“Pasal 37 ayat (1) Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi
pelaksanaan APBDesa kepada Bupati/Walikota berupa (a) laporan semester
pertama dan (b) laporan semester akhir tahun, (2) Laporan semester pertama
berupa laporan realisasi APBDesa, (3) Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa
disampaikan paling lambat pada akhir bulan Juli tahun berjalan,(4)Laporan
semester akhir tahun disampaikan paling lambat pada akhir bulan Januari
tahunberikutnya”.
Pelaporan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyajikan data dan
informasi mengenai suatu kegiatan dalam periode tertentu. Bentuk pelaporan
pada kegiatan pengelolaan keuangan desa yakni Kepala Desa menyampaikan
laporan realisasi pelaksanaan APBDesa kepada Bupati/Walikota. Laporan
semester pertama dilaporkan paling lambat akhir bulan Juli dan laporan
semester akhir tahun paling lambat akhir bulan Januari tahunberikutya.
5. Pertanggungjawaban
Dalam melaksanakan tugas, kewenangan, hak, dan kewajibannya dalam
pengelolaan keuangan desa, kepala desa memiliki kewajiban untuk
menyampaikan laporan. Laporan tersebut bersifat periodik semesteran
dan tahunan, yang disampaikan ke Bupati/Walikota dan ada juga yang
disampaikan ke BPD. Rincian laporan sebagai berikut: Laporan kepada
Bupati/Walikota (melalui camat):
Laporan Semesteran Realiasasi Pelaksanaan APB Desa;
Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa
kepada Bupati/Walikota setiap akhir tahun anggaran.
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa
Laporan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan
APB Desa terdiri dari Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan.
2. PenelitianTerdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Khilmiyah (2016) yang
berjudul Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Desa, bahwa pengelolaan
keuangan desa untuk tahun 2015 diDesa Ampel dento telah sesuai dengan
Permendagri nomor 113 tahun 2014 dalam penyusunan Laporan anggaran
pendapatan desa. Namun masih ada beberapa yang kurang sesuai.Menurut
peneliti hal ini disebabkan karena masih terbatasnya sumber daya manusia
yang mengelola keuangan desa. Partisipasi mayarakat juga masih kurang
dalam menyalurkan ide-ide untuk perkembangan desa. Secara umum asas
transparan dan akuntabel telah diterapkan dalam laporan pertanggungjawaban
APBDes di Desa Ampeldento kecamatan Pakis Kabupaten Malang untuk
meningkatkan pelayanan dan upaya pemberdayaanmasyarakat.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Sumiati (2015) dengan judul
Pengelolaan Alokasi Dana Desa pada Desa Ngatabaru Kecamatan Sigi
Biromaru Kabupaten Sigi, menunjukkan bahwa pengelolaan alokasi dana desa
di desa Desa Ngatabaru Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi belum
berjalan dengan baik. Hal ini terlihat pada administrasi perencanaan yang
dilakukan terhadap alokasi dana desa oleh pemerintah desa Ngatabaru tidak
berjalan dengan baik karena tidak mempertimbangkan masalah yang akan
terjadi pada saat pelaksanaan program- program kegiatan.Selain
itu,pengawasan secara berkelanjutan yang dilakukan oleh kepala desa terhadap
pengelolaan alokasi dana desa belum berjalan dengan maksimal.
Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Kumlasari (2016) dengan
judul Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan
Alokasi Dana Desa, bahwa pelaksanaan program alokasi dana desa di Desa
Bomo telah menerapkan prinsip-prinsip partisipatif, responsif, transparan dan
akuntabel. Pelaporan alokasi dana desa tersebut telah dibuktikan dengan
pertanggungjawaban pelaksanaan program alokasi dana desa kepada
pemerintah tingkat atasnya yang dilakukan secara periodik.Transparansi
dibuktikan oleh Tim Pelaksana Desa Bomo dengan memasang papan informasi
yang berisikan nama kegiatan, volume kegiatan, besaran anggaran dari ADD
maupun swadaya masyarakat. Selain itu, dalam informasi yang dibuat Tim
Pelaksana tersebut juga terdapat jadwal pelaksanaan kegiatan fisik yang
sedangdilaksanakan.
Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Sabijono (2017) yang
berjudul Analisis Pengelolaan Keuangan Desa Berdasarkan Permendagri
Nomor 113 Tahun 2014,bahwa Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa belum digunakan karena kurang pahamnya SDM
akan peraturan-peraturan yang ada. Kegiatan penatausahaan sebenarnya sudah
dilaksanakan dengan baik karena semua sudah sesuai dengan ketenteuan yang
berlaku dalam Permendagri Nomor 113 Tahun 2104. Selain itu kegiatan
pelaporan secara umum juga sudah diolah dengan SISKEUDES hanya dalam
pelaporannya kepada pemerintah daerah masih terlambat. Pertanggungjawaban
keuangan di desa Adow juga tidaksesuai dengan Permendagri Nomor 113
Tahun 2014 dimana tidak adanya Perdes mengenai laporan
pertanggungjawaban keuangan desa.
G. Metologi Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
N
o Keterangan Bulan/2019-2020
De Fe Ma Ap
s Jan b r r Mei
1 Tahapan Persiapan Penelitian
a. Penyusunan dan Pengajuan
Judul
b. Pengajuan Proposal
c. Perizinan Penelitian
2 Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
Tahap Penyusunan Laporan
3 Skripsi
I. Personalia Penelitian
Nama : Akhim
Nim : 4201605050
Program Studi : Akuntansi Keuangan Perusahaan
Jurusan : Akuntansi dan Bisnis
Perguruan Tinggi: Politeknik Negeri Sambas
Daftar Pustaka