Professional Documents
Culture Documents
Tugas SKT Aldi Ridho Kurniawan
Tugas SKT Aldi Ridho Kurniawan
Disusun Oleh
JURUSAN TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
2022
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat, rahmat, serta yang terpenting, kesehatan yang diberikannya. Penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Geologi dan Keadaan Endapan
Logam Tanah Jarang Timah”.
Secara garis besar makalah ini mengulas tentang keadaan geologi dan
endapan dalam bidang pertambangan. Hubungan keduanya akan diulas secara
bersamaan disertai dengan bukti-bukti yang telah diinventarisasikan oleh peneliti.
Penulis berharap agar makalah RKAB ini dapat membantu memperdalam ilmu
yang dimiliki oleh penulis dan pembaca
Untuk itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
turut membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini terutama Ir. Mukiat,
M.S. sebagai dosen pengampu yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
membantu penulis menyelesaikan makalah ini dengan baik. Ada pepatah yang
mengatakan “tak ada gading yang tak ratak” begitu pula dengan makalah ini yang
tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu penulis berharap agar pembaca bisa
bersedia memberikan kritik saran maupun masukan yang kiranya dapat
membangun penulis agar dapat menjadi lebih baik untuk penulisan kedepan
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................i
Abstrak................................................................................................................ii
Kata Pengantar....................................................................................................iii
Daftar Gambar.....................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................5
2.1. Statigrafi............................................................................................7
2.3. Altrasi................................................................................................10
BAB 3 Kesimpulan............................................................................................12
Sumber Data
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. LP 1...................................................................................................9
Gambar 5. LP 14.................................................................................................9
Gambar 6. LP 13 ................................................................................................10
Gambar 7. LP 41.................................................................................................10
5
BAB I
PENDAHULUAN
Pembentukan endapan timah yang tersebar di sepanjang Pulau Bangka secara umum
berasal dari pembentukan magma asam akibat proses peleburan kerak benua pada proses
kolisi.
Persebaran dan konsentrasi dari suatu zona mineralisasi dapat diketahui dengan melakukan
pemetaan geologi, mengenali daerah ubahan hidrothermal, dan juga pembuatan zonasi
alterasi-mineralisasi pada endapan hidrothermal. Penelitian zonasi dan genesa alterasi-
mineralisasi tersebut dapat memberikan informasi mengenai prospektifitas endapan
hidrothermal sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan kegiatan pertambangan
berikutnya.
6
BAB II
GEOLOGI DAN KEADAAN ENDAPAN
2.1 Statigrafi
Berdasarkan pengambilan data lapangan yang selanjutnya dilakukan Analisa
laboratorium pada lokasi penelitian, didapatkan 4 satuan batuan yang menyusun lokasi
penelitian. Satuan batuan yang didapatkan pada lokasi penelitian dari yang berumur tua
muda, yaitu Satuan atupasir Tanjunggenting (Trias Awal-Tengah), Satuan Fine Grain Granit
Klabat (Trias Akhir-Jura Awal), Satuan Coarse Grain Granit Klabat (Trias Akhir-Jura Awal)
dan Satuan Endapan Alluvial (Kuater) .Persebaran litologi penyusun daerah penelitian di
tampilkan dalam peta geologi (Gambar 1).
Gambar 1 Persebaran litologi penyusun daerah penelitian di tampilkan dalam peta geologi
7
2.2 Struktur Geologi
Struktur geologi yang berkembang pada lokasi penelitian berupa kedudukan
perlapisan batuan, kekar dalam bentuk sheeted vein (kekar berlembar) dan sesar. Mengacu
kepada Katili, (1967) di Pulau Bangka terdapat tiga kali deformasi tektonik. Berdasarkan data
lapangan sesar yang ada di lokasi penelitian terdiri dari 4 sesar yaitu sesar LP 1, sesar LP 13,
sesar LP 14 dan sesar LP 41. Data-data sesar yang digunakan untuk melakukan analisa
stereografis terdiri dari data shear fracture, gash fracture dan arah breksiasi.
2.2.2 Kekar
Berdasarkan data di lapangan ditemukan kekar yang berupa sheeted vein (kekar berlembar).
Kekar-kekar tersebut tersebut dijumpai pada Satuan Batupasir Tanjunggenting, Satuan Fine
Grain Granit Klabat dan Satuan Coarse Grain Granit Klabat. Setelah dilakukan Analisa
streografis, kekar pada lokasi penelitian memiliki tegasan utama N 028ᴼ E (Gambar 3).
Kekar-kekar berlembar di lapangan terisi mineral oksida, kuarsa dan mineral lempung.
8
Kekar-kekar tersebut berperan sebagai celah untuk fluida hidrotermal masuk dan
mengendapkan mineral kasiterit.
Gambar 4. LP 1 Gambar 5. LP 14
9
Gambar 6. LP 13 gambar 7. LP 41
2.3 Alterasi
Himpunan mineral di lokasi penelitian dibagi menjadi lima zonasi himpunan mineral
(Lampiran MM 05). Berdasarkan temperatur pembentukan dari temperatur tinggi ke rendah,
yaitu Zona Turmalin + Klorit, Zona Turmalin + Kaolinit ± Phengit, Zona Kaolinit + Kuarsa ±
Illit ± Muskovit, Zona Kaolinit ± Phengit ± Kuarsa dan Zona Kuarsa + Kaolinit ±
Palygorskit.Dijumpai pula alterasi oksida yang merupakan hasil dari proses permukaan pada
semua zonasi. Persebaran alterasi daerah penelitian di tampilkan dalam peta alterasi (Gambar
20). Diperkirakan sumber panas yang membawa fluida hdrotermal berasal dari Bukit Sengiri
yang berada dibagian Baratlaut lokasi penelitian. Hal ini dibuktikan dengan adanya alterasi
yang kuat pada LP 13, LP 14, LP 42 dan LP 43. Fluida hidrotermal ini keluar melewati zona
lemah berupa sesar LP 14 (Sesar Mendatar Kiri), dimana sesar mendatar kiri diperkirakan
memiliki umur yang lebih tua karena terbentuk zona alterasi yang kuat.
.
Gambar 8. Grafik Y
10
Gambar 9. Persebaran unsur Y
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.ugm.ac.id/274835/1/Jalu%20Bias.pdf
13