Professional Documents
Culture Documents
Ekonomi Makro - Poin 5 Dan 6
Ekonomi Makro - Poin 5 Dan 6
a. Pertanian Tradisional
Kekurangan modal, pengetahuan, infrastruktur pertanian, dan aplikasi teknologi
modern dalam kegiatan pertanian menyebabkan sector ini tingkat produktivitasnya sangat
rendah dan seterusnya mengakibatkan tingkat pendapatan petani yang tidak banyak
bedanya dengan pendapatan pada tingkat subsisten.
b. Kekurangan Dana Modal dan Modal Fiskal
Salah satu syarat penting yang perlu dilakukan dalam mengembangkan suatu
perekonomian adalah mewujudkan modernisasi dalam segala bidang kegiatan ekonomi.
Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan dua factor pentinng yang sangat terbatas di negara-
negara berkembang : modal dan tenaga ahli. Modal di sini yang dimaksud adalah dana
modal dan modal yang bersifat fisik, yaitu barang-barang modal.
Kekurangan modal adalah satu ciri penting dari setiap negara yang memulai
pembangunannya dan kekurangan ini bukan saja mengurangi kepesatan pembangunan
perekonomian yang dapat dilaksanakan, tetapi juga menyebabkan kesukaran kepada
negara tersebut untuk keluar dari keadaan kemiskinan.
Pendaapatan masyarakaat yang sangat rendah dan system perbankan yang belum
berkembang pada tahap-tahap permulaan proses pertumbuhan ekonomi tidak
memungkinkan suatu negara berkembang untuk mengatasi kekurangan modal tersebut.
Menyadari hal itu, beberapa ahli ekonomi mengembangkan teori “vicious circle”.
Teori ini menggambarkan kesukaran yang dihadapi suatu negara miskin. Secara ringkas,
pokok pandanngan teori ini adalah : negara miskin pendapatannya rendah dan tidakl
mampu menabung. Sebagai akibatnya tidak terdapat insentif untuk mengembangkan
kegiatan ekonomi modern karena (i) pasaran terbatas sebagai akibat pendapatan rendah,
dan (ii) tabungan terbatas hingga tidak dapat membiayai proyek-proyek yang akan
dikembangkan.
c. Peranan Tenaga Terampil dan Berpendidikan
Tersedianya modal saja tidak cukup untuk memodernkan suatu perekonomian.
Diperlukan berbagai golongan tenaga kerja yang terdidik seperti ahli-ahli teknik di
berbagai bidang, akuntan, dan manajer untuk melaksanakan proyek-proyek
pembangunan. Di samping itu diperlukan tenaga terampil yang akan menjadi pengawas
dan pelaksana dalam berbagai kegiatan industry.
Dalam teori pertumbuhan Scumpeter telah ditunjukkan bahwa golonan pengusaha
sangat penting dalam menentukan sampai di mana perkembangan ekonomi akan tercapai.
Mereka adalah golongan yang akan mengumpulkan modal melalui pinjaman aatau
mengumpulkan dana sendiri dan mengembangkan kegiatan perusahaan dan industri.
d. Perkembangan Penduduk Pesat
Mengenai sifat penduduk negara-negara berkembang, terdapat dua ciri penting yang
menimbulkanefek yang buruk kepada usaha pembagunan, yaitu : (i) di beberapa negara
jumlah penduduknya relative besar dan (ii) tingkat perkembangan penduduk sangat cepat.
Hal yang dinyatakan dalam (i) tidak sulit melihatnya. Indonesia, India, dan China
contohnya sebagai negara dengan penduduk besar. Negara-negara tersebut menghaapi
masalah yang lebih serius daripada negara berkembang yang relative kecil penduduknya
seperti Brunei, Papua New Guinea, dan Kuwait.
Ciri yang dinyatakaan dalam (ii) memperburuk siofat negative penduduk terhadap
pembangunan ekonomi. Sebelum Perang Dunia Kedua, tingkat pertambahan penduduk di
negara-negara maju dan berkembang mencapai sekitar satu persen, tetapi setelah Perang
Dunia Kedua, tingkat pertumbuhan negaraa-negara berkembang mencapai rata-rata lebih
dari 2%. Factor itu menimbulkan masalah eksplosi atau peledakan penduduk di negara
berkembang.
e. Masalah Institusi, Sosial, Kebudayaan, dan Politik
Di negara-negara berkembang, factor-faktor institusional, sosial, kebudayaan, dan
politik seringkali sangat penting pengaruhnya ke atas kepesatan pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi yang pesat memerlukan situasi politik yang stabil. Di beberapa
negara berkembang keadaan ini tidak wujud. Pertentangan di antara golongan etnik dalam
negara (negara-negara Afrika) ataupun antar negara (Israel dengan Arab Saudi).
Factor- factor sosial dan kebudayaan juga besar pengaruhnya kepada pembangunan.
Cara-car hidup dan berpikir yang tradisional seringkali menyebabkan masyarakat tidak
bertindak rasional. Ini akan menimbulkan efek buruk pada pertumbuhan ekonomi.
System bank dan institusi-institusi keuangan modern perlu dikembangkan.
Perkembangan institusi keuangan akan menjamin efisiensi pengaliran tabungan dari
sector rumah tangga ke para investor. Intitusi pendidikan juga harus dkembangkan untuk
menyediakan tenaga terdidik. Mempertinggi efisiensi dministrasi pemerintah,
mengadakan reformasi tanah (land reform) adaalah bebrapa perubahan institusional yang
perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat pembangunan.
KEBIJAKAN MEMPERCEPAT PEMBANGUNAAN