You are on page 1of 6

MASALAH PEMBANGUNAN DI NEGARA BERKEMBANG

Perbandingan pendapatan per kapita di antara berbagai negara telah menunjukkan


bahwa terdapat perbedaan yang besar dalam taraf kemakmuran negara maju dan negara
berkembang. Sejak Perang Dunia Kedua telah timbul kesadaran tentang pentingnya usaha
mengembangkan negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang taraf
kemakmurannya jauh lebih rendah dari negara maju. Beberapa negara yang dahulunya
tergolong relative miskin sekarang menjadi negara makmur dan tak lama lagi menjadi negara
berpendapatan tinggi, diantaranya Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, dan Thailand. Akan
tetapi, masih banyak negara berkembang yang tetap menghadapi masalah-masalah serius
yang menghambat perkembangan, misalnya Bangladesh, Pakistan, dan Indonesia.
Ahli-ahli ekonomi telah banyak membuat analisis untuk mengetahui factor-faktor
yang menjadi penghambat penting kepada usaha mempercepat pembangunan di negara
tersebut. Kegiatan pertanial yang tradisional, kekurangan modal dan tenaga ahli,
perkembangan penduduk yang pesat.

a. Pertanian Tradisional
Kekurangan modal, pengetahuan, infrastruktur pertanian, dan aplikasi teknologi
modern dalam kegiatan pertanian menyebabkan sector ini tingkat produktivitasnya sangat
rendah dan seterusnya mengakibatkan tingkat pendapatan petani yang tidak banyak
bedanya dengan pendapatan pada tingkat subsisten.
b. Kekurangan Dana Modal dan Modal Fiskal
Salah satu syarat penting yang perlu dilakukan dalam mengembangkan suatu
perekonomian adalah mewujudkan modernisasi dalam segala bidang kegiatan ekonomi.
Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan dua factor pentinng yang sangat terbatas di negara-
negara berkembang : modal dan tenaga ahli. Modal di sini yang dimaksud adalah dana
modal dan modal yang bersifat fisik, yaitu barang-barang modal.
Kekurangan modal adalah satu ciri penting dari setiap negara yang memulai
pembangunannya dan kekurangan ini bukan saja mengurangi kepesatan pembangunan
perekonomian yang dapat dilaksanakan, tetapi juga menyebabkan kesukaran kepada
negara tersebut untuk keluar dari keadaan kemiskinan.
Pendaapatan masyarakaat yang sangat rendah dan system perbankan yang belum
berkembang pada tahap-tahap permulaan proses pertumbuhan ekonomi tidak
memungkinkan suatu negara berkembang untuk mengatasi kekurangan modal tersebut.
Menyadari hal itu, beberapa ahli ekonomi mengembangkan teori “vicious circle”.
Teori ini menggambarkan kesukaran yang dihadapi suatu negara miskin. Secara ringkas,
pokok pandanngan teori ini adalah : negara miskin pendapatannya rendah dan tidakl
mampu menabung. Sebagai akibatnya tidak terdapat insentif untuk mengembangkan
kegiatan ekonomi modern karena (i) pasaran terbatas sebagai akibat pendapatan rendah,
dan (ii) tabungan terbatas hingga tidak dapat membiayai proyek-proyek yang akan
dikembangkan.
c. Peranan Tenaga Terampil dan Berpendidikan
Tersedianya modal saja tidak cukup untuk memodernkan suatu perekonomian.
Diperlukan berbagai golongan tenaga kerja yang terdidik seperti ahli-ahli teknik di
berbagai bidang, akuntan, dan manajer untuk melaksanakan proyek-proyek
pembangunan. Di samping itu diperlukan tenaga terampil yang akan menjadi pengawas
dan pelaksana dalam berbagai kegiatan industry.
Dalam teori pertumbuhan Scumpeter telah ditunjukkan bahwa golonan pengusaha
sangat penting dalam menentukan sampai di mana perkembangan ekonomi akan tercapai.
Mereka adalah golongan yang akan mengumpulkan modal melalui pinjaman aatau
mengumpulkan dana sendiri dan mengembangkan kegiatan perusahaan dan industri.
d. Perkembangan Penduduk Pesat
Mengenai sifat penduduk negara-negara berkembang, terdapat dua ciri penting yang
menimbulkanefek yang buruk kepada usaha pembagunan, yaitu : (i) di beberapa negara
jumlah penduduknya relative besar dan (ii) tingkat perkembangan penduduk sangat cepat.
Hal yang dinyatakan dalam (i) tidak sulit melihatnya. Indonesia, India, dan China
contohnya sebagai negara dengan penduduk besar. Negara-negara tersebut menghaapi
masalah yang lebih serius daripada negara berkembang yang relative kecil penduduknya
seperti Brunei, Papua New Guinea, dan Kuwait.
Ciri yang dinyatakaan dalam (ii) memperburuk siofat negative penduduk terhadap
pembangunan ekonomi. Sebelum Perang Dunia Kedua, tingkat pertambahan penduduk di
negara-negara maju dan berkembang mencapai sekitar satu persen, tetapi setelah Perang
Dunia Kedua, tingkat pertumbuhan negaraa-negara berkembang mencapai rata-rata lebih
dari 2%. Factor itu menimbulkan masalah eksplosi atau peledakan penduduk di negara
berkembang.
e. Masalah Institusi, Sosial, Kebudayaan, dan Politik
Di negara-negara berkembang, factor-faktor institusional, sosial, kebudayaan, dan
politik seringkali sangat penting pengaruhnya ke atas kepesatan pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi yang pesat memerlukan situasi politik yang stabil. Di beberapa
negara berkembang keadaan ini tidak wujud. Pertentangan di antara golongan etnik dalam
negara (negara-negara Afrika) ataupun antar negara (Israel dengan Arab Saudi).
Factor- factor sosial dan kebudayaan juga besar pengaruhnya kepada pembangunan.
Cara-car hidup dan berpikir yang tradisional seringkali menyebabkan masyarakat tidak
bertindak rasional. Ini akan menimbulkan efek buruk pada pertumbuhan ekonomi.
System bank dan institusi-institusi keuangan modern perlu dikembangkan.
Perkembangan institusi keuangan akan menjamin efisiensi pengaliran tabungan dari
sector rumah tangga ke para investor. Intitusi pendidikan juga harus dkembangkan untuk
menyediakan tenaga terdidik. Mempertinggi efisiensi dministrasi pemerintah,
mengadakan reformasi tanah (land reform) adaalah bebrapa perubahan institusional yang
perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat pembangunan.
KEBIJAKAN MEMPERCEPAT PEMBANGUNAAN

Kebijakan pembangunan pemerintah dan pendekatan kebijakan pembangunan yang


sesuai dengan sumber-sumber yang tersedia sangat penting peranannya di dalam usaha untuk
mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

a. Kebijakan Diversifasi Kegiatan Ekonomi


Negara berkembang yang miskin dan rendah pendapatan per kapitanya biasanya
merupakan negara pertanian tadisional yang sangat rendah prroduktivitasnya.
Produktivitas yang rendah ini merupakan penyebab pendapatan yang rendah tersebut.
Untuk memajukannya perlu dilakukan pembaruan dalam corak kegiatan ekonomi
masyarakat.
Langkah pertama adalah memodernkan kegiatan ekonomi yang ada. Memperkenalkan
input yang lebih modern seperti menyediakan bibit unggul, memperkenalkan cara
penanaman dan pemeliharaan yang baik.
Langkah yang lebih penting adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru
yang dapat mempercepat transformasi kegiatan ekonomi dari yang bersifat tradisional ke
modern. Dalam persoalan ini langkah yang penting adalah mendorong perkembangan
sector manufaktur.
b. Mengembangkan Infrastruktur
Modernisasi ekonomi memerlukan infrastruktur yang modern pula. Jalan dan
jembatan, lapangan terbang, pelabuhan, irigasi, kawasan perindustrian, dan penyedia air,
listrik, dan telepon perlu dikembangkan. Akaan tetapi disebabkan sifat dari jasa-jasa
tersebut merupakan barang public dan sukar memungut pembayarannya. Dengann
demikian pengembangan infrastruktur untuk menggalakkan pembangunan ekonomi
merupakan tanggung jawab pemerintah.
Semakin maju suatu perekonomian, semakin banyak infrastruktur yang diperlukan.
Dengan demikian mengembangkan infrastruktur harus secara teru-menerus dilakukan dan
harus diselaraskan dengan kemajuan ekonomi yang telah dicapai dan yang ingin
diwujudkan di masa depan.
c. Meningkatkan Tabungan dan Investasi
Satu syarat penting yang perlu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi adalah meningkatkan tabungan masyarakat. Untuk mewujudkan
hal ini system bank perlu dikembangkan. System bank dan institusi keuangan lain dan
pasaran keuangan seperti pasaran saham dan pasaran bond dapat memberikan sumbangan
penting pada usaha meningkatkan tabungan.
Menarik investor asing selalu dilakukan berbagai negara sebagai salah satu usaha
untuk mempercepat perkembangan investasi. Menggalakkan penanaman modal asing
akan memberikan beberapa sumbangan penting dalam pembangunan, yaitu ; (i)
penanaman modal asing menyediakan modalnya sendiri, (ii) akan memindahkan
teknologi dan kepakaran lain ke negara yang didatanginya, (iii) meningkatkan
penggunaan teknologi modern, (iv) meningkatkan ekspor.
d. Meningkatkan Taraf Pendidikan Masyarakat
Dari segi pandangan individu maupun dari segi negara secara keseluruhn, pendidikan
merupakan satu investasi yang sangat berguna untuk pembangunan ekonomi. Di satu
pihak, untuk memperoleh pendidikan diperlukan waktu dan uang. Akan tetapi, pada masa
berikutnya, yaitu setelah pendidikan diperoleh, masyarakat dan individu yang
memperoleh pendidikan cenderung akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.
Semakin tinggi pendidikan, semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh.
e. Mengembangkan Institusi yang Mendorong Pembangunan
Pembangunan ekonomi harus secara terus menerus diikuti oleh pembangunan
institusi-institusi yang dapat memberi dorongan kepada mengembangkan berbagai
kegiatan ekonomi.
Pertama, pemerintah perlu menggeser priotitas kegiatannya dari menjalankan
administrasi negara kepada suatu institusi yang lain. Sebagai contoh administrasi
pemerintah harus mampu mengembangkan berbagai bentuk infrastruktur dan system
pendidikan dengan efisiensi dan sesuai dengan yang diperlukan untuk pertumbuhan
ekonomi.
Kedua, mengembangkan institusi-institusi yang yang secara langsung bertindak
sebagai badan yang membantu kegiatan pembangunan ekonomi. Mengembangkan
institusi pendidikan dari tingkat sekolah, prauniversitas, diploma hingga tingkat
universitas perlu dilakukan.
Telah ditunjukkan bahwa peningkatan tabungan perlu dilakukan untuk mempercepat
pembangunan. Untuk dapat mewujudkannya perlu dikembangkan institusi keuangan.
Institusi tersebut berfungsi (i) sebagai pengumppuk tabungan dari para penabung, (ii)
sebagai penyalur tabungan tersebut kepada pengusaha dan penanam modal.
f. Merumuskan dan Melaksanakan Perencanaan Ekonomi
Melalui perencanaan pembangunan berbagai kegiatan dapat diselaraskan dan arah
pembangunan ekonomi jangka panjang dapat ditentukan, dapat pula ditentukan sejauh
mana investasi swasta dan pemerintah perlu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
pertumbuhan yang telah ditentukan.
Dalam perencanaan pembangunan perlu ditetapkan beberapa hal berikut : (i) tingkat
pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai, (ii) tingkat tabungan dan investasi yang perlu
diwujudkan, (iii) peranan sector swasta dan pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut,
(iv) perkembangan kegiatan ekonomi di berbagai sector dan wilayah yang perlu
dilakukan, dan (v) jumlah perbelanjaan dan sumber keuangan yang akan digunakan dalam
mewujudkan tujuan pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan.

You might also like