Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Riska Amelia
(222.110.039)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang bertemakan “ Tujuan
Pancasila dan Kewarganegaraan”
Dalam makalah ini kami uraikan berbagai hal mengenai Tujuan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Penulisan ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan dan Kewarganegaraan.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung
terselesaikanya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Semoga Makalah ini memberikan manfaat
yang besar bagi kita semua. Amin
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tujuan umum pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
2. menjelaskan tujuan pendidikan kewarganegaraan dalam lingkup mahasiswa
3. kasus yang berhubungan dengan tujuan pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan di dunia perkuliahan.
Tujuan PKn yang dikemukakan oleh Djahiri (1994/1995:10) adalah sebagai berikut:
Partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari
warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi
konstitusional Indonesia. Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh tanggung
jawab memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan
intelektual serta keterampilan untuk berperan serta. Partisipasi yang efektif dan
bertanggung jawab itu pun ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan
disposisi atau watak-watak tertentu yang meningkatkan kemampuan individu
berperan serta dalam proses politik dan mendukung berfungsinya sistem politik
yang sehat serta perbaikan masyarakat.
Tujuan umum pelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar menjadi warga
negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik,
toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis ...,
Pancasilasejati” (Somantri, 2001:279). Fungsi dari mata pelajaran PKn adalah
sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan
dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila
dan UUD NRI 1945.
Upaya agar tujuan PKn tersebut tidak hanya bertahan sebagai slogan saja, maka
harus dirinci menjadi tujuan kurikuler (Somantri, 1975:30), yang meliputi:
a. Sikap: nilai, kepekaan dan perasaan. Tujuan PKn banyak mengandung soal-soal
afektif, karena itu tujuan PKn yang seperti slogan harus dapat dijabarkan.
Secara umum, menurut Maftuh dan Sapriya (2005:30) bahwa tujuan negara
mengembangkan Pendiddikan Kewarganegaraan agar setiap warga negara
menjadi warga negara yang baik (to be good citizens), yakni warga negara yang
memiliki kecerdasan (civics inteliegence) baik intelektual, emosional, sosial,
maupun spiritual; memiliki rasa bangga dan tanggung jawab (civics responsibility);
dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
Kasus 1.
Jakarta. Empat Mahasiswa fakultas Hukum Universitas Tarumanegara ditetapkan
sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan rekannya yang terjadi di kampis elite
itu pada jumat 16-08-2013
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat,AKBP Hengki Heryad mengatakan,ke empat
tersangka berinisial BM,NA,IB,dan R saat ini sudah endekam di tahanan Mapolres
Jakarta Barat.
Hengki pun menuturkan peristiwa pengeroyokan tersebut bermula saat 132
mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara pra pendidikan
tinggi(pradikti).
“setelah slesai Pradikti kedua korban dan mahsiswwa baru lainnya lalu beranjak
ingin pulang,tapi ditahan oleh para pelaku.”tutupnya.
Lalu,terjadilah cekcok dan berujung pemukulan terhadap dua korban serta
perkelahian di pinggir jalan depan kampus tersebut. Para pelaku akan dikenakan
Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.
Kasus 2.
Dua oknum mahasiswa Universitas PGRI Nusa Tenggara Timur, yaitu DT dan AM,
bakal dikeluarkan atau dipecat dari universitas itu karena melanggar norma
akademik. Keduanya, diduga telah membunuh dan membuang bayi hasil
"hubungan gelap" di RT 20/RW 08 Kampung Tofa, Kelurahan Maulafa, Kecamatan
Maulafa, Kota Kupang, Kamis (18/7/2013) pekan lalu. Kasus kedua mahasiswa itu
berawal, ketika warga Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang,
dihebohkan oleh penemuan bayi laki-laki di RT 20/RW 08 wilayah setempat, Kamis
malam. Bayi yang tak lagi bernyawa itu, dibungkus dengan kantong keresek merah
dan ditempatkan dalam sebuah kardus. Bayi Dalam kasus pembunuhan dan
pembuangan bayi tersebut, penyidik Polres Kupang Kota menahan dua mahasiswa
Universitas PGRI NTT berinisial AM (19) dan DT (20).
Sumber: Pos Kupang http://www.tribunnews.com/ Editor:Reza Gunadha Kasus 3
Korupsi yang dilakukan Mario masuk pada dana hibah bansos kepada badan,
lembaga, organisasi, swasta di seluruh Jateng sebesar Rp 133 miliar bersumber
dari APBD Provinsi Jateng tahun 2012.Diantara ratusan proposal terdapat 161
proposal yang diajukan masyarakat atau kelompok senilai Rp 1,2 miliar. Dari 161
proposal tersebut, 55 proposal telah menerima anggaran.
Dari tangan tersangka polisi menyita barang bukti berupa 10 proposal dan 10
laporan pertanggungjawaban fiktif, tiga rangkap Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D), surat perintah Membayar (SPM), beberapa lembar kuitansi pencairan uang
serta tiga stempel palsu.Akibat perbuatannya, Mario dijerat Pasal 2 Undang-
Undang RI nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU nomor 20 tahun 2001
tentang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 KUHP.Sementara itu Mario
mengaku uang hasil pencairan dana hibah tersebut digunakannya untuk berfoya-
foya. Ia pun ditangkap setelah pulang dari berwisata di Solo.
Kasus- kasus di atas menunjukkan betapa rendah moral generasi bangsa di
perguruan tinggi. Generasi bangsa yang diharapkan mampu menjadi tonggak
kepemimpinan baru yang berkarakter Pancasila di masa yang akan datang.
Contoh-contoh diatas mengingatkan kita agar sebagai mahasiswa, kita dapat
memilih, mana yang harus kita lakukan dan mana yang harus kita buang jauh-jauh
Betapa banyak mahasiswa yang impiannnya terbuang sia-sia karena tindakan
mereka sendiri. Bisa dibayangkan, bagaimana masa depan mereka selanjutnya.
Mereka pasti dilanda kesulitan besar akibat ketidakjelasan masa depannya. Belum
lagi paradigma masyarakat yang mungkin akan cenderung mengucilkan mereka.
Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai menilai dan memilih sesuatu
BAB IV PENUTUP
dan cenderung tidak dipikirkan lagi, semua itu terlihat dari kehidupan
mahasiswa dewasa ini. Ketika hedonisme dielu-elukan, trend dan mode dituhankan
dan kampus dijadikan jalannya yang terjadi hanyalah sebuah kekerdilan pemikiran
para mahasiswa.
Berbagai kasus akibat krisis moralpun tak dapat dihindarkan, dari sikap
hedonism, anarkisme, pergaulan bebas hingga seks bebas. Untuk itu perlu upaya
membangun moralitas mahasiswa menjadi lebih baik dengan cara yang paling
utama adalah adanya kesadaran pada pribadi masing-masing mahasiswa untuk
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa selain itu
juga perlunya menambah wawasan untuk menyaring budaya-budaya asing akibat
globalisasi yang sesuai diterapkan di Indonesia karena globalisasi tidak dapat
dihindari. Dukungan dari orang-orang terdekat yakni keluarga, dosen, teman-teman
terutama orangtua
Saran
a. Kepada Remaja Indonesia
Penulis menyarankan kepada orang tua agar lebih memperhatikan tingkah laku
dan pergaulan anaknya. Sebab dengan perhatian yang diberikan dari ke-2 orang
tua, anak akan lebih terkaendali dan tidak mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang
negatif. Kemudian orang tua juga harus mendidik kepribadian yang bagus kepada
anaknya sedari kecil. Karena pendidikan yang dimulai sejak kecil akan lebih
tertanam dalam kepribadian seorang anak dalam mengontrol anak-anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/4067162/JURNAL_PENDIDIKAN_KEWARGAN
EGARAAN_VOL_2_NO_4_NOP_2103
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/tujuan-dan-manfaatpendidikan-
kewarganegaraan-bagi-generasi-penerus-bangsaindonesia/
http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/19/landasan-tujuan-visi-misi-dankompetensi-
penyelenggaraan-pendidikan-kewarganegaraan-di-perguruan-tinggi-
396563.html
http://jakarta.okezone.com/read/2013/08/18/500/851225/keroyok-junior empat-
mahasiswa-untar-jadi-tersangka http://www.blopress.com/2013/07/kasus-
pembunuhan-bayi-di-ntt-dua.html
http://www.pulsk.com/141611/Mahasiswa-di-Semarang-Jadi-Tersangka Kasus-
Korupsi-Senilai-Rp-100-juta.html http:// tujuan-dan-fungsi-pendidikan.htm