Professional Documents
Culture Documents
Laporan Magang Galuh
Laporan Magang Galuh
OLEH :
LINAWATI
NPM: 12.07.0136
OLEH :
LINAWATI
NPM: 12.07.0136
Mengetahui,
Ketua Program Studi, Kepala Puskesmas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Magang adalah kegiatan mandiri mahasiswa yang dilaksanakan diluar
lingkungan kampus untuk mendapatkan pengalaman kerja praktis yang
berhubungan dengan bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, terutama sesuai
dengan bidang peminatannya, melalui metode observasi dan partisipasi.
Kegiatan magang dilaksanakan sesuai dengan formasi struktural dan
fungsional pada instansi/unit kerja tempat magang, baik milik pemerintah
maupun swasta atau lembaga lain yang relevan.
Melalui pelaksanaan magang diharapkan para calon Sarjana Kesehatan
Masyarakat (SKM) lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam
Kalimantan Muhammad Arsyat AL-Banjari (FKM UNISKA) memiliki bekal
pengalaman dan keterampilan yang bersifat akademik dan profesional
sehingga lebih kompetensi atau mampu bersaing dalam pasar kerja yang ada.
Berdasarkan hal tersebut, penulis di tempatkan magang di Puskesmas
Semangat Dalam Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala
Magang adalah kegiatan mandiri mahasiswa yang berkaitan dengan
bidang masing-masing. Oleh karena itu dalam magang ini penulis mengambil
permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh
puskesmas Semangat Dalam. Telah diketahui bahwa di puskesmas Semangat
Dalam memiliki data 10 penyakit terbanyak, dan dari 10 penyakit terbanyak
tersebut penulis mengangkat salah satu darinya yaitu mengenai penyakit DBD
dan saya beri judul Gambaran Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue
di Wilayah Kerja Puskesmas Semangat Dalam Kecamtan Alalak Kabupaten
Barito Kuala.
Penyakit menular yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang
ke seseorang lainnya melalui perantara ataupun tidak, salah satunya penyakit
yang bisa menularkan melalui perantara yaitu penyakit yang disebabkan oleh
virus ataupun plasmodium melalui perantara nyamuk yaitu penyakit malaria
dan penyakit DBD (Demam berdarah Dengue).
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue dengan tanda-tanda tertentu dan disebarkan
melalui gigitan nyamuk Aedes spp. Kasus DBD setiap tahun di Indonesia terus
meningkat dan bahkan makin merajalela dengan pemanasan global. Pusat
Informasi Departemen Kesehatan mencatat, jumlah kasus DBD di Indonesia
selama 2009 mencapai 77,489 kasus dengan 585 korban meninggal (Depkes
RI, 2009).
WHO memperkirakan sebanyak 2,5 sampai 3 milyar penduduk dunia
berisiko terinfeksi virus dengue dan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta
penduduk dunia /terinfeksi virus dengue, 500 ribu diantaranya membutuhkan
perawatan intensif di fasilitas pelayanan kesehatan. Setiap tahun dilaporkan
sebanyak 21.000 anak meninggal karena DBD atau setiap 20 menit terdapat
satu orang anak yang meninggal (Depkes RI, 2008).
Penyakit demam berdarah penyebarannya sangat luas hampir di semua
daerah tropis diseluruh dunia. Di Indonesia sampai saat ini penyakit demam
berdarah ( DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Angka
kesakitan penyakit ini masih cukup tinggi terutama di provinsi DKI Jakarta.
Pada tahun 2008 DKI Jakarta menempati urutan pertama sebagai kota dengan
jumlah kasus DBD terbanyak mencapai 21 persen dari jumlah nasional.
Jumlahnya mencapai 28.373 dari total 137.469 kasus DBD di Indonesia pada
2008. Sedangkan selama periode januari - februari 2009 mengalami
penurunan sebanyak 4.290 (Depkes RI, 2008).
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit akibat virus yang
hidup bertahan di alam (arthropod-borne viral) melalui kontak biologis, yang
menempati posisi penting dalam deretan penyakit infeksi yang masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat, penyakit ini ditemukan hampir di seluruh
belahan dunia terutama di negara tropik dan subtropik baik secara endemik
maupun epidemik yang berkaitan dengan datangnya musim penghujan
(Djunaedi, 2006).
Cara penularan penyakit DBD terjadi secara propagatif yaitu virus
dengue berkembang biak dalam tubuh nyamuk Aedes spp (Gandahusada, dkk,
2000). Jika nyamuk ini menggigit orang lain maka virus dengue akan
berkembang biak dalam tubuh orang itu selama 4-7 hari sehingga dapat
sebagai sumber penularan.
Dalam waktu satu minggu setelah digigit nyamuk tersebut, orang
tersebut akan dapat menderita penyakit demam berdarah dengue. Sampai saat
ini belum ada vaksin untuk pencegahan penyakit DBD, dan belum ada obat
obatan khusus untuk pengobatannya. Dengan demikian pengendalian DBD
tergantung pada pengendalian nyamuk Aedes spp (Depkes RI, 2005).
Ada beberapa jenis penyakit menular, dibawah ini di contohkan 6
penyakit menular, antara lain :
1. Penyakit kulit
Ini adalah salah satu jenis penyakit menular yang banyak sekali
jenisnya, dan mudah menular dari satu orang ke orang lain. Penularan
yang paling sering terjadi adalah melalui kontak langsung atau kita
menggunakan barang yang juga dipakai oleh penderita, contohnya handuk,
baju, dll.
Contoh : cacar air, kudis, panu, dll.
Cacar air (Chicken Pox)
Penyakit ini masih sering menjadi wabah di Indonesia, penyakit ini
dapat menyerang siapa saja tidak pandang usia. Penyebab penyakit ini
adalah karena adanya virus Varisella-Zoster, virus ini hanya terdapat pada
manusia dan primata (simian) saja, struktur partikel virus (virrion)
berukuran 120 - 300 nm yang terdiri dari (glikoprotein, kapsid, amplop
(selubung) virus, dan nukleokapsid yang melindungi bagian inti berisi
DNA genom utas ganda,nukleokapsid berbentuk ikosahedral, berdiameter
100 – 110 nm dan terdiri dari 162 protein yang disebut kapsomer ), genom
virus ini berukuran 125 kb (kilo basa), dan mengandung sedikitnya 69
daerah pada gen – gen tertentu. Virus ini akan mengalami inaktivasi pada
suhu 56 – 60o C dan menjadi tidak berbahaya aapabila bagian amplop
(selubung) dari virus ini rusak. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui
pernapasan. Virus ini menyerang kekebalan tubuh.
Gejala dari cacar air sendiri adalah badan cepat lemah, lesu, badan
terasa tidak enak, pusing/sakit kepala, nyeri sendi dan demam. Sehari
sampai tiga hari muncul bintik – bintik merah yang berukuran kecil yang
membentuk papula (menonjol) dan berisi cairan, biasanya bintik – bintik
ini bermula pada bagian dada, perut atau punggung, setelah itu baru
menyebar ke bagian tubuh lain dan terasa gatal. Bintik ini lama kelamaan
akan pecah dan membentuk lepuhan, lepuhan ini akan mengering dan akan
hilang bekasnya, asal tidak digaruk.
Pengobatan dan pencegahan, untuk pengobatan dapat diberikan
salep yang mengandung Asiklovir 5% (Anti virus), dan hanya di oleskan
pada bagian lepuhan yang sudah pecah saja. Penderita cacar air disarankan
untuk tetap mandi seperti biasa. Imunisasi vaksin varisella bisa diberikan
mulai umur 12 bulan.
2. Parainfluenza
Penyakit virus pernafasan ini menjadi penting karena penularannya
yang sangat cepat seperti halnya penyakit menular lewat pernapasan
lainnya. Pada umumnya penyakit ini terjadi oleh infeksi virus
parainfluenza saja gejalanya hanya ringan atau subklinis. Terdapat empat
virus yang terdapat dalam keluarga parainfluenza, yang ditandai dengan
tipe 1-4 yaitu virus mempunyai genom RNA helai-tunggal, tidak
bersegmen dengan pembungkus mengandung lipid yang berasal dari
pertunasan melalui membran sel. Bagian antigenik utama adalah tonjolan
– tonjolan protein pembungkus yang menunjukkan sifat – sifat
hemaglutinasi (protein HN) dan fusi sel ( protein F).
Virus parainfluenza menyebar dari saluran pernapasan oleh sekresi
yang teraerosol atau kontak tangan langsung denga sekresi. Pada umur 3th
anak – anak biasanya mengalami infeksi tipe 1-3, tipe 3 bersifat endemik
dan dapat menyebabkan penyakit pada bayi sebelum umur 6 bulan, dan
dapat mengganggu sistem imun. Sedangkan pada tipe 1&2 lebih musiman
dan terjadi pada musim panas dan musim gugur, tipe 4 lebih sukar tumbuh.
Virus parainfluenza bereplikasi dalm epitel pernapasan tanpa bukti adanya
penyebaran sistemik, kecenderungan menimbulkan penyakit pada jalan
napas lebih besar pada laring, trakhea, bronkus, . Penghancuran sel pada
jalan napas atas dapat menyebbakan invasi bakteri dan menimbulkan
trakeitis bakteri. Obstruksi tuba eustachii dapat menyebabkan invasi
bakteri sekunder ruang telinga tengah dan otitis media akut.
3. Demam Berdarah
Cara penularannya melalui virus yang terdapat pada nyamuk
Aighes Aygepti yang menghisap darah organ.
4. Penyakit Kelamin
Cara penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan
sering berganti pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang
alat kelamin saja tetapi dapat menjalar ke organ lain.
5. HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas,
tetapi virus ini tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV
mengenai penyakit lain seperti menyerang organ vital bias menimbulkan
kematian. Apabila sistem imun pada tubuh telah rusak resiko berbagai
virus akan masuk ke tubuhpun sangat besar dan tubuh akan rentan
terhadap penyakit.
6. TBC
paru – paru, dan juga dapat menyerang pada organ lain. Bakteri yang
penderita bersin atau batuk dan bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran upaya pencrgahan penyakit Demam
Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas Semangat Dalam.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidenfikasi dan merumuskan masalah yang menyebabkan
meningkatnya penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Semangat
Dalam.
b. Menentukan masalah berdasarkan prioritas masalah.
c. Membrikan pemecahan masalah
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Dasar pengembangan ilmu pengetahuan sehingga dapat
mengidentifikasi masalah yang dihadapi
b. memperoleh peengalaman kerja, keterampilan, penyesuaian sikap dan
wawasan serta pengetahuan di dunia yang nyta dan tentunya berkaitan
dengan disiplin ilmu bidang kesehatan Sebagai masyarakat.
c. menganalisa serta mengidentifikasi masalah yang ada
2. Bagi instansi
a. Memperoleh bantuan tenaga kerja serta ilmu dalam pemecahan
masalah kesehatan masyarakat.
b. Dapat menjadikan bahan masukan yang diharapkan dan dapat
membantu Sebagai untuk pembuatan kebijakan dan penanganan yang
akan datang demi membantu kelancaran dan program kesehatan
masyarakat khususnya msalah Demam Berdarah Dengue.
BAB II
ANALISIS SITUASI
Tabel 2.1 Pertumbuhan Penduduk Dari 2014 S/D 2015 Adalah Sebagai
Berikut.
JUMLAH (KEC) 4200 111 11.280 10.913 22.193 5.453,0 4,07 5,28
Tercatat ada yang sampai saat ini adalah suku Banjar (suku asli),
Jawa, Sunda, Dayak Bakumpai dan NTB. Hampir seluruh penduduk
Wilayah kerja Pusekesmas Semangat Dalam menganut agama Islam,
Pekerjaan penduduk Wilayah kerja Puskesmas Semangat Dalam adalah
Petani, buruh tani, nelayan, pedagang, PNS, ABRI, Pensiunan, buruh
perusahaan, karyawan swasta dll.
3. Sosial Ekonomi
a. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas
Semangat Dalam tahun 2015 adalah mayoritas di sektor pertanian (5
desa;Semangat Karya, Semangat Bakti,
Panca Karya,Terantang dan tanjung Harapan), Pegawai Negeri
termasuk TNI dan Polri, karyawan perusahaan/buruh diikuti sektor
perdagangan, industri pengolahan dan jasa. (tersebar di desa Semangat
Dalam dan Kelurahan handil Bakti).
b. Pendidikan
Pendidikan memegang peranan penting dalam
meningkatkan status Kesehatan. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh
terhadap sumber daya manusia, dan ini mempengaruhi daya serap
penduduk terhadap segala informasi yang berhubungan dengan
kesehatan.
c. Tingkat Pendapatan
Keadaan ekonomi di Wilayah Kerja Puskesmas Semangat
Dalam pada umumnya berjalan stabil, perekonomian yang bergerak di
perdagangan dan jasa sangat berkembang, yang pada akhirnya membuat
tingkat pendapatan penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Semangat
Dalam menjadi meningkat.
d. Keadaan Lingkungan
1) Sarana Air Bersih yang Digunakan dan Akses Air Minum yang
Aman
Wilayah Kerja Puskesmas Semangat Dalam memiliki 6
desa 1 kelurahan, PDAM melayani Hanya sampai Kelurahan
handil Bakti dan desa Semangat dalam Sebagian lagi desa
Semangat Bakti. Selebihnya masyarakat masih menggunakan air
bersih yang di ambil dari sungai, sedangkan PANSIMAS
(Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) hanya
membantu di dua desa yaitu desa Pancakarya dan Semangat
Bakti.
2) Sarana dan Akses Terhadap Sanitasi Dasar
Beberapa desa masih belum semuanya menggunakan air
bersih dari PDAM, terlihat dari survei penggunaan air bersih 76
%. Penggunaan jamban Sehat masih rendah yaitu 82,4 % dan cuci
tangan pakai sabun cukup tinggi yaitu 62,7%.
3) Tempat Pengelolaan Makanan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Semangat Dalam terdapat
banyak Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), Dari beberapa yang
di bina makanan jajanan sebanyak 5 buah dari 15 buah TPM
diwilayah PKM Semangat Dalam. 100% keadaan hygiene
sanitasinya memenuhi syarat.
e. Keadaan Perilaku Masyarakat
Sosial ekonomi,budaya yang beraneka ragam dari
masyrakatnya,menjadikan perilaku yang berbeda banyak yang
mendukung upaya kesehatan seperti peran serta dalam posyandu, aktif
melaporkan kejadian penyakit menular (DHF, Campak, Diare dan lain-
lain).
Tapi ada juga yang kurang mendukung upaya pemerintah
seperti penerimaan petugas lapangan puskesmas ke rumah yang masih
belum di sambut baik. Seperti pembagian obat filariasis dan abate,ada
juga yang menolak rumahnya untuk di fogging kasus DBD.
Sedangkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang tergambar
dalam survei PHBS dengan sepuluh indikatornya terlihat
1) Persalinan oleh tenaga kesehatan 94,3%
2) ASI eksklusif 59,3%
3) Bayi dan Balita di timbang 85,7%
4) Penggunaan air bersih 89,6%
5) Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir 68,6%
6) Jamban Sehat 44,85
7) Pemberantasan Sarang Nyamuk 64,1%
8) Diet Buah dan sayur 84,1%
9) Aktifitas Fisik dan Olahraga 97,9%
10) Tidak Merokok dalam rumah 58,5%
f. Sarana Kesehatan
Puskesmas Semangat Dalam terletak di Desa Semangat
Dalam,merupakan Puskesmas yang di bangun pada tahun 2010,yang di
lengkapi dengan 1 buah rumah dinas dokter.Keadaan fisik/ bangunan
Puskesmas Semangat Dalam saat ini dalam keadaan baik.
Tabel 2.3 20 Posyandu yang tersebar di seluruh desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Semangat Dalam
2) Program Inovasi
a) Usaha Kesehatan Sekolah
Kunjungan Usaha KESEHATAN Sekolah (UKS) di SD dan
SMP serta SMA. dalam kegiatan ini pelatihan dokter kecil dan
doter remaja. Puskesmas Semangat Dalam Kecamatan Alalak
melatih 24 dokter kecil. Dengan demikian jumlah dokter kecil
yang ada 38 orangdan jumlah dokter remaja belum ada.
b) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Program ini melaksanakan kegiatan pemeriksaan, pengobatan
kesehatan gigi dan pelatihan dokter kecil.
c) Kesehatan Mata
Pengobatan bagi pasien penyakit Mata. Dala program
kesehatan mata ii masih kurangnya sarana dan prasarana yang
menyangkut kesehatan mata.
d) Usaha Kesehatan Lansia
Puskesmas Semangat Dalam Kecamatan Alalak memiliki 7
Posyandu Lansia yang mengadakan kegiatannya setiap sebulan
satu kali.
e) Laboratorium (penunjang diagnostik)
Pemeriksaan dasar yang dilakukan di Laboratorium sebagai
penunjang dalam pemeriksaan lanjutan
i. Sumber Daya Tenaga Kerja dapat dilihat pada :
Tabel 2.4 Sumber Daya Tenaga Kerja Puskesmas Semangat Dalam Tahun 2015
N
Sumber daya tenaga Jumlah
O
1 Dokter Umum 1 orang
2 Dokter Gigi 1 orang
3 Perawat 7 orang
4 Perawat Gigi 2 orang
5 Bidan 15 orang
6 Farmasi 2 orang
7 Nutrisionis 2 orang
8 Analis Kesehatan 1 orang
9 Kesehatan Lingkungan 1 orang
10 Kesehatan Masyarakat 1 orang
11 Staf Penunjang Administrasi 1 orang
12 Cleaning Servis 1 orang
13 Petugas Jaga Malam 1 orang
Jumlah 36 Orang
j. Upaya Kesehatan
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
4) Upaya Perbaikan Gizi
5) Upaya Pemberantasan Penyakit (P2)
6) Upaya Pengobatan Dasar
7) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)
8) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat/public Health Nursing
(PHN)
k. Prosedur Kerja Puskesmas Semangat Dalam
Prosedur Kegiatan Puskesmas Semangat Dalam adalah suatu
kegiatan yang menggambarkan tentang pelayanan yang di berikan
petugas sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Prosedur kegiatan ini
dapat di lihat pada gambaran di bawah ini :
1) Persyaratan Pelayanan
Pasien yang datang berobat langsung menuju ke loket dan
membawa persyaratan sebagai berikut :
a) Pasien Umum
(1) Untuk usia < 17 tahun : membawa fotocopy kartu keluarga
2 lembar.
(2) Untuk usia > 17 tahun : membawa fotocopy KTP 2 lembar.
b) Pasien luar daerah Barito Kuala
(1) Mengisi surat pernyataan (formulir) dan dikenakan biaya
Rp.5000.
c) Pasien ASKES
(1) Membawa kartu ASKES setiap kali mau berobat ke
puskesmas.
d) Pasien JAMKESMAS
(1) Membawa kartu JAMKESMAS setiap kali mau berobat ke
puskesmas
e) Pasien Pelajar
Membawa surat keterangan berobat dari sekolah.
ALUR PELAYANAN
PUSKESMA SEMANGAT DALAM
KECAMATAN ALALAK
KABUPATEN BARITO KUALA
PASIEN UGD
DATANG
POJOK GIGI
POLI UMUM
PASIEN
PULANG
POLI GIGI
POLI
POLI KIA
ANAK
IMUNISASI
POLI KB
LABORAT
RIUM
LOKE
T
APOTIK
PASIEN
DIRUJUK
TATA
USAHA
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, Puskesmas Semangat
Dalam memiliki alur kerja sebagai berikut :
1. Loket kartu
Setiap pasien yang berobat terlebih dahulu harus mendaftar diloket
kartu dan memberitahukan tujuan berobatnya, dengan mengambil nomor
antrian yang ada diloket klien terlebih dahulu menyerahkan kartu berobat,
jamkesmas atau askes (bila ada), dan untuk umum bisa menyerahkan
fotocopy KTP atau kartu keluarga untuk anak-anak dan belita. Setelah
mendaftar klien diminta menunggu panggilan diruang tunggu masing-
masing poli.
a. Pasien Umum
1) Untuk usia < 17 tahun: membawa fotocopy kartu keluarga 2
lembar.
2) Untuk usia > 17 tahun : membawa fotocopy KTP 2 lembar.
b. Pasien luar daerah Barito Kuala
Mengisi surat pernyataan (formulir) dan dikenakan biaya Rp.5000.
c. Pasien ASKES
Membawa kartu ASKES setiap kali mau beroabat ke puskesmas.
d. Pasien JAMKESMAS.
Membawa JAMKESMAS setiap kali mau berobat ke puskesmas
e. Pasien Pelajar
Membawa surat keterangan beroabat dari sekolah.
2. Pelayanan Poli
Pada pelayanan poli, klien atau pasien mendapatkan pelayanan
pemeriksaan atau pengobatan, termasuk rujukan ke Rumah Sakit bila
pelayanan di Puskesmas tidak memungkinkan untuk menanganinya. Dan
untuk mendapatkan hasil pengobatan atau pelayanan yang optimal, maka
dapat merujuk pasien ke poli lain.
Pelayanan di Puskesmas Semangat Dalam, antara lain:
a. Poli Umum, khusus untuk pemeriksaan orang dewasa, lensia dan
umum untuk semua penyakit, disini juga bisa meminta surat rujukan
kerumah sakit yang mana harus minta tanda tangan melalui dokter
yang bersangkutan.
b. Poli Anak, khusus untuk pemeriksaan anak dan belita.
c. Poli gigi, khusus untuk pemeriksaan, perawatan, dn pencabutan gigi
baik itu untuk dewasa dan anak-anak.
d. Poli KIA / KB, untuk pemeriksaan Ibu hamil, dan pelayanan KB, serta
imunisasi untuk Catin (calon pengantin).
e. Poli Gizi, untuk pemeriksaan untuk umum mengenai kecukupan giji,
baik untuk dewasa maupun pada bayi / belita. Dan juga untuk
pemberian vitamin A pada bayi / belita.
f. Ruangan Kesling / sanitasi, merupakan tempat rujukan bagi pasien
yang mempunyai permaslahan kesehatan lingkungan.
g. Ruangan Imunisasi, khusus melaksanakan pelayanan imunisasi bayi /
belita.
h. Ruang Laboratorium Sederhana .
3. Ruang Laboratorium
Merupakan tempat pemeriksaan darah, urine, tinja dan sputum maupun
HB atas permintaan pasien rujukan dari poliklinik Puskesmas yang
memerlukan kepastian / kejelasan diagnosa
4. Apotik / Farmasi
Setelah mendapatkan pelayanan di masing-masing ruangan, pasien
kemudian diberikan resep yang selanjunya dapat menuju apotik kemudian
menyerahkan resep untuk mengambil obat, dan setelah itu langsung
pulang
Gambar 2.6 Peta Wilayah Kecamatan Alalak
Gambar 2.7 Gambar Puskesmas Semangat Dalam
BAB III
HASIL KEGIATAN
No TanggalKegiatan UraianKegiatan
1 Sosialisasi dan Advokasi Pekan Imuniasi
Selasa, Nasional (PIN) Polio Intruduksi/
01 Maret 2016 mactivated polio vaccme (IPV) dan crash
program campak, Kecamatan alalak
2 Kunjungan ke taman kanak-
Rabu, kanak(TK)Dahlia, Mengukur tinggi
02 Maret 2016 badan anak dan berat badan anak, Di desa
tanjung harapan
3 Loket , membantu petugas dalam
Kamis, pelayanan,seperti mencatat dan menderita
03 Maret 2016 pasien yang sakit serta yang datang untuk
berobat
4 Kunjungan penyuluhan dan memeriksa
Jum’at,
mata.dan gig, menacabut gigi anak,
04 Maret 2016
tempat SD islam al-fatih
Dokumentasi kegiatan
Gambar 1.1 Pemberian PIN di Posyandu Panca Karya
Gambar 1.2 Kegiatan penimbangan pada Anak di Posyandu Mekar Sari
Gambar 1.3 Kunjungan ke TK Tanjung Harapan
Gambar 1.4 Foto bersama pegawai Puskesmas Semangat Dalam
Gambar 1.5 Foto bersama pegawai Posyandu Semangat Dalam
Gambar 1.6 Pemberian hadiah untuk Puskesmas Semangat Dalam
B. Identifikasi Masalah
1. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik ada bermacam-macam misalnya tata rumah, jenis
kontainer, ketinggian tempat dan iklim.
2. Jarak antara rumah
Jarak rumah mempengaruhi penyebaran nyamuk dari satu rumah ke
rumah lain, semakin dekat jarak antar rumah semakin mudah nyamuk
menyebar kerumah sebelah menyebelah. Bahan-bahan pembuat rumah,
konstruksi rumah, warna dinding dan pengaturan barang-barang dalam
rumah menyebabkan rumah tersebut disenangi atau tidak disenangi oleh
nyamuk. Berbagai penelitian penyakit menular membuktikan bahwa
kondisi perumahan yang berdesak- desakan dan kumuh mempunyai
kemungkinan lebih besar terserang penyakit.
3. Macam container
Termasuk macam kontainer disini adalah jenis/bahan kontainer, letak
kontainer, bentuk, warna, kedalaman air, tutup dan asal air mempengaruhi
nyamuk dalam pemilihan tempat bertelur.
4. Ketingian tempat
Pengaruh variasi ketinggian berpengaruh terhadap syarat-syarat
ekologis yang diperlukan oleh vektor penyakit. Di Indonesia nyamuk Ae.
aegypti dan Aedes albopictus dapat hidup pada daerah dengan ketinggian
1000 meter diatas permukaan laut
5. Iklim
Iklim adalah salah satu komponen pokok lingkungan fisik, yang
terdiri dari: suhu udara, kelembaban udara, curah hujan dan kecepatan
angin
6. Suhu udara
Nyamuk dapat bertahan hidup pada suhu rendah, tetapi
metabolismenya menurun atau bahkan terhenti bila suhunya turun sampai
dibawah suhu kritis. Pada suhu yang lebih tinggi dari 350 c juga
mengalami perubahan dalam arti lebih lambatnya proses-proses fisiologis,
rata-rata suhu optimum untuk pertumbuhan nyamuk adalah 25 0 C - 270
C. Pertumbuhan nyamuk akan terhenti sama sekali bila suhu kurang 100 C
atau lebih dari 400 C.
7. Kelembaban
Kelembaban udara yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan keadaan
rumah menjadi basah dan lembab yang memungkinkan
berkembangbiaknya kuman atau bakteri penyebab penyakit. Kelembaban
yang baik berkisar antara 40 % - 70%. Untuk mengukur kelembaban udara
digunakan hidrometer, yang dilengkapi dengan jarum penunjuk angka
relatif kelembaban.
8. Curah hujan
Hujan berpengaruh terhadap kelembaban nisbi udara dan tempat
perindukan nyamuk juga bertambah banyak.
9. Kecepatan angina
Kecepatan angin secara tidak langsung berpengaruh pada
kelembaban dan suhu udara, disamping itu angin berpengaruh terhadap
arah penerbangan nyamuk. Meskipun kondisi iklim dari suatu daerah
berpengaruh terhadap vektor penyakit, mengingat keterbatasan alat maka
pada penelitian ini yang akan dilakukan pengukuran langsung adalah suhu
udara dan kelembaban udara.
10. Lingkungan Biologi
Nyamuk Ae. aegypti dalam perkembanganya mengalami
metamorfosis lengkap yaitu mulai dari telur-larva-pupa- dewasa. Telur Ae.
aegypti berukuran lebih kurang 50 mikron, berwarna hitam berbentuk oval
menyerupai torpedo dan bila terdapat dalam air dengan suhu 20-40 ºC
akan menetas menjadi larva instar I dalam waktu 1-2 hari. Pada kondisi
optimum larva instar 1 akan berkembang terus menjadi instar II, instar III
dan instar IV, kemudian berubah menjadi nyamuk dewasa memerlukan
waktu antara 2-3 hari. Pertumbuhan dan perkembangan nyamuk Ae.
aegypti sejak dari telur sampai nyamuk dewasa memerlukan waktu 7-14
hari dan nyamuk jantan lebih cepat menetasnya bila dibandingkan nyamuk
betina. Larva nyamuk Ae. aegypti lebih banyak ditemukan berturut-turut
pada bejana yang terbuat dari metal, tanah liat, semen, dan plastik.
Lingkungan biologi yang mempengaruhi penularan DBD terutama adalah
banyaknya tanaman hias dan tanaman pekarangan, yang mempengaruhi
kelembaban dan pencahayaan didalam rumah. Adanya kelembaban yang
tinggi dan kurangnya pencahayaan dalam rumah merupakan tempat yang
disenangi nyamuk untuk hinggap beristirahat.
11. Lingkungan Sosial
Kebiasaan masyarakat yang merugikan kesehatan dan kurang
memperhatikan kebersihan lingkungan seperti kebiasaan menggantung
baju, kebiasaan tidur siang, kebiasaan membersihkan TPA, kebiasaan
membersihkan halaman rumah, dan juga partisipasi masyarakat khususnya
dalam rangka pembersihan sarang nyamuk, maka akan menimbulkan
resiko terjadinya transmisi penularan penyakit DBD di dalam masyarakat.
Kebiasaan ini akan menjadi lebih buruk dimana masyarakat sulit
mendapatkan air bersih, sehingga mereka cenderung untuk menyimpan air
dalam tandon bak air, karena TPA tersebut sering tidak dicuci dan
dibersihkan secara rutin pada akhirnya menjadi potensial sebagai tempat
perindukan nyamuk Ae. aegypti.
12. Tempat perindukan nyamuk (Breeding Habit)
Tempat perindukan nyamuk Aedes berupa genangan-genangan air
yang tertampung di suatu wadah yang disebut dengan kontainer bukan
genangan air di tanah. Tempat bertelur yang disukai oleh nyamuk betina
adalah dinding vertikal bagian dalam dari tempat atau kontainer yang
berisi air sedikit dibagian atas permukaan air, dan terlindung dari cahaya
matahari langsung dan nyamuk betina bertelur disaat-saat segera sebelum
matahari terbenam. Tempat penampungan air yang ada di masyarakat
biasanya berupa bak mandi dengan bahan terbuat dari porselin ataupun
plesteran biasa, gentong dari tanah, drum dan lain-lain.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demam berdarah adalah penyakit menular yang dihantarkan oleh
nyamuk aedes aegepty. Demam berdarah menyerang semua golongan umur
tidak terkecuali anak-anak, dan dapat menjangkit semua daerah yang ada di
Indonesia kecuali di dataran 1000 meter di atas permukaan laut. Tiap tahunnya
penderita demam berdarah terus meningkat dan terkadang turun tapi tidak
seberapa. Demam berdarah disebabkan oleh empat macam virus dengue
dengan tipe Dengue 1, Dengue 2, Dengue 3, dan Dengue 4. Kita dapat
mencegah demam berdarah yaitu dengan cara membersihkan lingkungan atau
dengan melakukan 3M plus yaitu membersihkan atau menguras tempat
penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang barang
bekas atau genangan air dan melipat pakaian yang bergantungan agar tidak
digunakan nyamuk berkembang biak. Selain itu, juga dapat menggunakan
lotion anti nyamuk atau anti nyamuk elektrik karena labih aman jika dibanding
dengan anti nyamuk bakar atau spray. Ciri-ciri klinis anak yang terkena
demam berdarah umumnya ditandai dengan demam tinggi mendadak, sakit
kepala, rasa sakit di belakang mata, otot, sendi, nafsu makan hilang, mual dan
adanya ruam. Sayangnya, pada anak yang berkulit gelap, ruam ini biasanya
tak nampak. Penggunaan antibiotik tidak diperlukan pada kasus DBD murni
(tanpa adanya infeksi bakterial),tapi lebih ditekankan untuk minum yang
banyak, karena dapat mengatasi efek kebocoran plasma darah dan
meningkatkan jumlah trombosit.
Pada dasarnya demam berdarah menyerang semua golongan umur, dan
tidak menuntut kemungkinan terjadi pada anak-anak. Hal ini disebabkan
kerena anak banyak berada di luar rumah, sementara setelah dilakukan
penyelidikan epidemiologi bahwa penularan terbesar itu terjadi di luar
lingkungan rumah seperti sekolah dan tempat bermain. Selain itu faktor
kurangnya kesadaran orang tua tentang menjaga kebersihan lingkungan sekitar
rumah (tempat bermain) dan kurangnya pengetahuan tentang gejala awal
demam berdarah.
B. Saran
Masyarakat hendaknya melaksanakan 3M plus
1. Menguras tempat-tempat penampungan air atau barang-barang yang bisa
digenangi air, seperti bak mandi, ember, vas bunga, dan tampat minum
burung.
2. Menutup rapat semua penampungan air seperti ember, tempayang,
gentong dan drum.
3. Mengubur semua barang bekas yang dapat digenangi air.
Selain itu nyamuk akan pergi, yaitu dengan cara :
a. Mengolesi tubuh dengan obat anti digigit nyamuk
b. Membubuhi abate di semua ke tempat air
c. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
d. Mengusir nyamuk dengan obat nyamuk
e. Memasang kawat nyamuk pada ventilasi
f. Tidak mempunyai hobi menggantungkan baju