You are on page 1of 43

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

DI PUSKESMAS SEMANGAT DALAM KECAMATAN ALALAK


KABUPATEN BARITO KUALA
KALIMANTAN SELATAN
TANGGAL, 1 MARET-28 MARET 2016

GAMBARAN PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMANGAT DALAM
KECAMATAN ALALAK KABUPATEN BARITO KUALA
TAHUN 2016

OLEH :
LINAWATI
NPM: 12.07.0136

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD


ARSYAD AL-BANJARY
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
BANJARMASIN
2016
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG
PUSKESMAS SEMANGAT DALAM KECAMATAN ALALAK
KABUPATEN BARITO KUALA
TANGGAL, 1 MARET- 28 MARET 2016

GAMBARAN PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMANGAT DALAM
KECAMATAN ALALAK KABUPATEN BARITO KUALA
TAHUN 2016

OLEH :
LINAWATI
NPM: 12.07.0136

Telah disahkan dan diterima dengan baik oleh :

Pembimbing Fakultas Pembimbing Instansi

MEILYA FARIKA INDAH, SKM, M.Sc ZAITUN


NIK : 06079281 NIP : 19720902 1997703 2 003

Mengetahui,
Ketua Program Studi, Kepala Puskesmas

Akhmad Fauzan, SKM., M.Kes Hasbi Ash Shiddieq, SKM


NIK. 060 904 302 NIP : 19670416 199003 1 002

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Magang adalah kegiatan mandiri mahasiswa yang dilaksanakan diluar
lingkungan kampus untuk mendapatkan pengalaman kerja praktis yang
berhubungan dengan bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, terutama sesuai
dengan bidang peminatannya, melalui metode observasi dan partisipasi.
Kegiatan magang dilaksanakan sesuai dengan formasi struktural dan
fungsional pada instansi/unit kerja tempat magang, baik milik pemerintah
maupun swasta atau lembaga lain yang relevan.
Melalui pelaksanaan magang diharapkan para calon Sarjana Kesehatan
Masyarakat (SKM) lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam
Kalimantan Muhammad Arsyat AL-Banjari (FKM UNISKA) memiliki bekal
pengalaman dan keterampilan yang bersifat akademik dan profesional
sehingga lebih kompetensi atau mampu bersaing dalam pasar kerja yang ada.
Berdasarkan hal tersebut, penulis di tempatkan magang di Puskesmas
Semangat Dalam Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala
Magang adalah kegiatan mandiri mahasiswa yang berkaitan dengan
bidang masing-masing. Oleh karena itu dalam magang ini penulis mengambil
permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh
puskesmas Semangat Dalam. Telah diketahui bahwa di puskesmas Semangat
Dalam memiliki data 10 penyakit terbanyak, dan dari 10 penyakit terbanyak
tersebut penulis mengangkat salah satu darinya yaitu mengenai penyakit DBD
dan saya beri judul Gambaran Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue
di Wilayah Kerja Puskesmas Semangat Dalam Kecamtan Alalak Kabupaten
Barito Kuala.
Penyakit menular yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang
ke seseorang lainnya melalui perantara ataupun tidak, salah satunya penyakit
yang bisa menularkan melalui perantara yaitu penyakit yang disebabkan oleh
virus ataupun plasmodium melalui perantara nyamuk yaitu penyakit malaria
dan penyakit DBD (Demam berdarah Dengue).
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue dengan tanda-tanda tertentu dan disebarkan
melalui gigitan nyamuk Aedes spp. Kasus DBD setiap tahun di Indonesia terus
meningkat dan bahkan makin merajalela dengan pemanasan global. Pusat
Informasi Departemen Kesehatan mencatat, jumlah kasus DBD di Indonesia
selama 2009 mencapai 77,489 kasus dengan 585 korban meninggal (Depkes
RI, 2009).
WHO memperkirakan sebanyak 2,5 sampai 3 milyar penduduk dunia
berisiko terinfeksi virus dengue dan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta
penduduk dunia /terinfeksi virus dengue, 500 ribu diantaranya membutuhkan
perawatan intensif di fasilitas pelayanan kesehatan. Setiap tahun dilaporkan
sebanyak 21.000 anak meninggal karena DBD atau setiap 20 menit terdapat
satu orang anak yang meninggal (Depkes RI, 2008).
Penyakit demam berdarah penyebarannya sangat luas hampir di semua
daerah tropis diseluruh dunia. Di Indonesia sampai saat ini penyakit demam
berdarah ( DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Angka
kesakitan penyakit ini masih cukup tinggi terutama di provinsi DKI Jakarta.
Pada tahun 2008 DKI Jakarta menempati urutan pertama sebagai kota dengan
jumlah kasus DBD terbanyak mencapai 21 persen dari jumlah nasional.
Jumlahnya mencapai 28.373 dari total 137.469 kasus DBD di Indonesia pada
2008. Sedangkan selama periode januari - februari 2009 mengalami
penurunan sebanyak 4.290 (Depkes RI, 2008).
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit akibat virus yang
hidup bertahan di alam (arthropod-borne viral) melalui kontak biologis, yang
menempati posisi penting dalam deretan penyakit infeksi yang masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat, penyakit ini ditemukan hampir di seluruh
belahan dunia terutama di negara tropik dan subtropik baik secara endemik
maupun epidemik yang berkaitan dengan datangnya musim penghujan
(Djunaedi, 2006).
Cara penularan penyakit DBD terjadi secara propagatif yaitu virus
dengue berkembang biak dalam tubuh nyamuk Aedes spp (Gandahusada, dkk,
2000). Jika nyamuk ini menggigit orang lain maka virus dengue akan
berkembang biak dalam tubuh orang itu selama 4-7 hari sehingga dapat
sebagai sumber penularan.
Dalam waktu satu minggu setelah digigit nyamuk tersebut, orang
tersebut akan dapat menderita penyakit demam berdarah dengue. Sampai saat
ini belum ada vaksin untuk pencegahan penyakit DBD, dan belum ada obat
obatan khusus untuk pengobatannya. Dengan demikian pengendalian DBD
tergantung pada pengendalian nyamuk Aedes spp (Depkes RI, 2005).
Ada beberapa jenis penyakit menular, dibawah ini di contohkan 6
penyakit menular, antara lain :
1. Penyakit kulit
Ini adalah salah satu jenis penyakit menular yang banyak sekali
jenisnya, dan mudah menular dari satu orang ke orang lain. Penularan
yang paling sering terjadi adalah melalui kontak langsung atau kita
menggunakan barang yang juga dipakai oleh penderita, contohnya handuk,
baju, dll.
Contoh : cacar air, kudis, panu, dll.
Cacar air (Chicken Pox)
Penyakit ini masih sering menjadi wabah di Indonesia, penyakit ini
dapat menyerang siapa saja tidak pandang usia. Penyebab penyakit ini
adalah karena adanya virus Varisella-Zoster, virus ini hanya terdapat pada
manusia dan primata (simian) saja, struktur partikel virus (virrion)
berukuran 120 - 300 nm yang terdiri dari (glikoprotein, kapsid, amplop
(selubung) virus, dan nukleokapsid yang melindungi bagian inti berisi
DNA genom utas ganda,nukleokapsid berbentuk ikosahedral, berdiameter
100 – 110 nm dan terdiri dari 162 protein yang disebut kapsomer ), genom
virus ini berukuran 125 kb (kilo basa), dan mengandung sedikitnya 69
daerah pada gen – gen tertentu. Virus ini akan mengalami inaktivasi pada
suhu 56 – 60o C dan menjadi tidak berbahaya aapabila bagian amplop
(selubung) dari virus ini rusak. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui
pernapasan. Virus ini menyerang kekebalan tubuh.
Gejala dari cacar air sendiri adalah badan cepat lemah, lesu, badan
terasa tidak enak, pusing/sakit kepala, nyeri sendi dan demam. Sehari
sampai tiga hari muncul bintik – bintik merah yang berukuran kecil yang
membentuk papula (menonjol) dan berisi cairan, biasanya bintik – bintik
ini bermula pada bagian dada, perut atau punggung, setelah itu baru
menyebar ke bagian tubuh lain dan terasa gatal. Bintik ini lama kelamaan
akan pecah dan membentuk lepuhan, lepuhan ini akan mengering dan akan
hilang bekasnya, asal tidak digaruk.
Pengobatan dan pencegahan, untuk pengobatan dapat diberikan
salep yang mengandung Asiklovir 5% (Anti virus), dan hanya di oleskan
pada bagian lepuhan yang sudah pecah saja. Penderita cacar air disarankan
untuk tetap mandi seperti biasa. Imunisasi vaksin varisella bisa diberikan
mulai umur 12 bulan.
2. Parainfluenza
Penyakit virus pernafasan ini menjadi penting karena penularannya
yang sangat cepat seperti halnya penyakit menular lewat pernapasan
lainnya. Pada umumnya penyakit ini terjadi oleh infeksi virus
parainfluenza saja gejalanya hanya ringan atau subklinis. Terdapat empat
virus yang terdapat dalam keluarga parainfluenza, yang ditandai dengan
tipe 1-4 yaitu virus mempunyai genom RNA helai-tunggal, tidak
bersegmen dengan pembungkus mengandung lipid yang berasal dari
pertunasan melalui membran sel. Bagian antigenik utama adalah tonjolan
– tonjolan protein pembungkus yang menunjukkan sifat – sifat
hemaglutinasi (protein HN) dan fusi sel ( protein F).
Virus parainfluenza menyebar dari saluran pernapasan oleh sekresi
yang teraerosol atau kontak tangan langsung denga sekresi. Pada umur 3th
anak – anak biasanya mengalami infeksi tipe 1-3, tipe 3 bersifat endemik
dan dapat menyebabkan penyakit pada bayi sebelum umur 6 bulan, dan
dapat mengganggu sistem imun. Sedangkan pada tipe 1&2 lebih musiman
dan terjadi pada musim panas dan musim gugur, tipe 4 lebih sukar tumbuh.
Virus parainfluenza bereplikasi dalm epitel pernapasan tanpa bukti adanya
penyebaran sistemik, kecenderungan menimbulkan penyakit pada jalan
napas lebih besar pada laring, trakhea, bronkus, . Penghancuran sel pada
jalan napas atas dapat menyebbakan invasi bakteri dan menimbulkan
trakeitis bakteri. Obstruksi tuba eustachii dapat menyebabkan invasi
bakteri sekunder ruang telinga tengah dan otitis media akut.
3. Demam Berdarah
Cara penularannya melalui virus yang terdapat pada nyamuk
Aighes Aygepti yang menghisap darah organ.
4. Penyakit Kelamin
Cara penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan
sering berganti pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang
alat kelamin saja tetapi dapat menjalar ke organ lain.
5. HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas,
tetapi virus ini tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV
mengenai penyakit lain seperti menyerang organ vital bias menimbulkan
kematian. Apabila sistem imun pada tubuh telah rusak resiko berbagai
virus akan masuk ke tubuhpun sangat besar dan tubuh akan rentan
terhadap penyakit.
6. TBC

Tuberculosis (TBC, MTB, TB) adalah penyakit yang disebabkan

oleh bakteri “mycobacterium tuberculosis”. Yang menyerang pada organ

paru – paru, dan juga dapat menyerang pada organ lain. Bakteri yang

sekeluarga dengan bakteri mycobacterium tuberculosis ini juga dapat

menimbulkan infeksi dan memunculkan gejala yang mirip.


Bakteri ini ditularkan melalui udara (airborne), yaitu ketika

penderita bersin atau batuk dan bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang

sehat. Biasanya penderita TBC akan diisolasi dikarenakan mudahnya

penyebatran penyakit TBC.

Mengingat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan


salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di
Indonesia, karena penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan
kematian dalam waktu yang singkat. Penyebab penyakit ini adalah virus
dengue yang ditularkan ke manusia dengan vektor perantara melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypty meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes
Albopictus yang biasanya hidup di kebun- kebun.
Kabupaten Barito Kuala ditemukan kasus penyakit DBD rata –
rata terjadi sejumlah 43 kasus, dilihat dari data tahun 2012 terjadi
peningkatan hampir 7 kali lipat kasus DBD sebesar kasus 89 dibandingkan
tahun 2011 sebesar 13 kasus. Tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 51
kasus, namun bisa dikatakan masih tetap masih tinggi dari standar Insiden
Nasional sebesar 51 / 100.000. Tahun 2014 terjadi 45 kasus sedangkan
untuk tahun 2016 sampai bulan Maret ini, sudah terjadi 34 kasus. Melihat
dari data kejadian tersebut, maka perlunya dilakukan kegiatan pencegahan
dan pengendalian yang terintergrasi atau terpadu, baik pada lintas
program, lintas sektor maupun pada masyarakat khususnyadi daerah
endemis. Dengan ini diharapkan bisa mengantisipasi dan menekan
kesakitan penyakit DBD di Kabupaten Barito Kuala tahun 2016. ( Data
Terlampir)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran upaya pencrgahan penyakit Demam
Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas Semangat Dalam.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidenfikasi dan merumuskan masalah yang menyebabkan
meningkatnya penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Semangat
Dalam.
b. Menentukan masalah berdasarkan prioritas masalah.
c. Membrikan pemecahan masalah

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Dasar pengembangan ilmu pengetahuan sehingga dapat
mengidentifikasi masalah yang dihadapi
b. memperoleh peengalaman kerja, keterampilan, penyesuaian sikap dan
wawasan serta pengetahuan di dunia yang nyta dan tentunya berkaitan
dengan disiplin ilmu bidang kesehatan Sebagai masyarakat.
c. menganalisa serta mengidentifikasi masalah yang ada
2. Bagi instansi
a. Memperoleh bantuan tenaga kerja serta ilmu dalam pemecahan
masalah kesehatan masyarakat.
b. Dapat menjadikan bahan masukan yang diharapkan dan dapat
membantu Sebagai untuk pembuatan kebijakan dan penanganan yang
akan datang demi membantu kelancaran dan program kesehatan
masyarakat khususnya msalah Demam Berdarah Dengue.
BAB II
ANALISIS SITUASI

A. Gambaran Umum Puskesmas Semangat Dalam Kecamatan Alalak


1. Letak Geografis Puskesmas Semangat Dalam Kecamaan Alalak
Puskesmas Semangat Dalam Kecamatan Alalak termasuk ke dalam
wilayah Kabupaten Barito Kuala yang beralamat di Desa Semangat Dalam
jalan Melati XI Kompleks Griya Permata. Wilayah kerja meliputi 6
wilayah setingkat Desa di Kecamatan Alalak dan satu desa yang berada di
wilayah Kecamatan Mandastana. Secara teritorial, Puskesmas Semangat
Dalam di wilayah kerjanya terpisah di dua tempat yang berbeda, karena
dua desa di batasi oleh wilayah kerja Puskesmas Berangas dan Puskesmas
Mandastana.
Batas wilayah kerja Puskesmas Semangat Dalam terdiri dari dua
bagian,yaitu : wilayah yang berdekatan dengan Puskesmas Semangat
Dalam :
a. Disebelah Utara dan Timur berbatasan dengan Kecamatan
Mandastana.
b. Disebelah Barat berbatasan dengan Wilayah kerja Puskesmas
Berangas.
c. Disebelah Selatan berbatasan dengan Kotamadya Banjarmasin.
Sedangkan wilayah kerja yang lainnya yaitu desa Panca Karya dan
Desa Tanjung Harapan
a. Disebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Belawang.
b. Disebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Mandastana.
c. Disebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Anjir Muara
d. Disebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Berangas.
Luas Wilayah kerja Puskesmas Semangat Dalam Kecamatan
Alalak adalah 4200 km2 yang meliputi 1 kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Handil Bakti 800 km² dengan jumlah 31 RT Enam desa
yang lainnya adalah :
1) Semangat Dalam 750 km² dengan jumlah 43 RT
2) Semangat Karya350 km² dengan jumlah 6 RT
3) Semangat Bakti 350 km² dengan jumlah 6 RT
4) Panca Karya 450 km² dengan jumlah 5 RT
5) Tanjung Harapan 700 km² dengan jumlah 6 RT
6) Terantang 800 km² dengan jumlah 14 RT
2. Demografi
a. Pertumbuhan Penduduk

Tabel 2.1 Pertumbuhan Penduduk Dari 2014 S/D 2015 Adalah Sebagai
Berikut.

Nama Penduduk Penduduk %


No Keterangan
Desa/Kelurahan 2014 2015 Pertumbuhan
1 Semangat Dalam 10.806 11.045 2,22
2 Semangat Karya 510 522 2,32
3 Semangat Bakti 495 506 2,22
4 Handil Bakti 6.648 6.795 2,21
5 Panca Karya 624 637 2,16
6 Tanjung Harapan 739 756 2,30
7 Terantang 1.890 1.932 2,21
Jumlah 21.711 22.193 2,22

Tabel 2.2 Penyebaran Penduduk


LUAS JUMLAH RATA- KEPAD-
WILAYAH RT JUMLAH JUMLAH RATA ATAN
NO DESA (Km²) PENDUDUK RUMAH JIWA/ PENDU-
TANGGA RUMAH DUK per
TANGGA km²
L P L+P
1 Semangat Dalam 750 43 5.614 5.432 11.046 2.753 4,01 14,73
2 Semangat Karya 350 6 265 256 521 165 3,16 1,45
3 Semangat Bakti 350 6 257 249 506 146 3,47 19,42
4 Handil Bakti 800 31 3.454 3.342 6.796 1.762 3,86 8,50
5 Panca Karya 450 5 324 313 637 198 3,22 1,42
6 Tanjung Harapan 700 6 384 371 755 270 2,80 1,08
7 Terantang 800 14 982 950 1.932 159 12,15 2,42

JUMLAH (KEC) 4200 111 11.280 10.913 22.193 5.453,0 4,07 5,28

Tercatat ada yang sampai saat ini adalah suku Banjar (suku asli),
Jawa, Sunda, Dayak Bakumpai dan NTB. Hampir seluruh penduduk
Wilayah kerja Pusekesmas Semangat Dalam menganut agama Islam,
Pekerjaan penduduk Wilayah kerja Puskesmas Semangat Dalam adalah
Petani, buruh tani, nelayan, pedagang, PNS, ABRI, Pensiunan, buruh
perusahaan, karyawan swasta dll.
3. Sosial Ekonomi
a. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas
Semangat Dalam tahun 2015 adalah mayoritas di sektor pertanian (5
desa;Semangat Karya, Semangat Bakti,
Panca Karya,Terantang dan tanjung Harapan), Pegawai Negeri
termasuk TNI dan Polri, karyawan perusahaan/buruh diikuti sektor
perdagangan, industri pengolahan dan jasa. (tersebar di desa Semangat
Dalam dan Kelurahan handil Bakti).

b. Pendidikan
Pendidikan memegang peranan penting dalam
meningkatkan status Kesehatan. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh
terhadap sumber daya manusia, dan ini mempengaruhi daya serap
penduduk terhadap segala informasi yang berhubungan dengan
kesehatan.
c. Tingkat Pendapatan
Keadaan ekonomi di Wilayah Kerja Puskesmas Semangat
Dalam pada umumnya berjalan stabil, perekonomian yang bergerak di
perdagangan dan jasa sangat berkembang, yang pada akhirnya membuat
tingkat pendapatan penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Semangat
Dalam menjadi meningkat.
d. Keadaan Lingkungan
1) Sarana Air Bersih yang Digunakan dan Akses Air Minum yang
Aman
Wilayah Kerja Puskesmas Semangat Dalam memiliki 6
desa 1 kelurahan, PDAM melayani Hanya sampai Kelurahan
handil Bakti dan desa Semangat dalam Sebagian lagi desa
Semangat Bakti. Selebihnya masyarakat masih menggunakan air
bersih yang di ambil dari sungai, sedangkan PANSIMAS
(Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) hanya
membantu di dua desa yaitu desa Pancakarya dan Semangat
Bakti.
2) Sarana dan Akses Terhadap Sanitasi Dasar
Beberapa desa masih belum semuanya menggunakan air
bersih dari PDAM, terlihat dari survei penggunaan air bersih 76
%. Penggunaan jamban Sehat masih rendah yaitu 82,4 % dan cuci
tangan pakai sabun cukup tinggi yaitu 62,7%.
3) Tempat Pengelolaan Makanan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Semangat Dalam terdapat
banyak Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), Dari beberapa yang
di bina makanan jajanan sebanyak 5 buah dari 15 buah TPM
diwilayah PKM Semangat Dalam. 100% keadaan hygiene
sanitasinya memenuhi syarat.
e. Keadaan Perilaku Masyarakat
Sosial ekonomi,budaya yang beraneka ragam dari
masyrakatnya,menjadikan perilaku yang berbeda banyak yang
mendukung upaya kesehatan seperti peran serta dalam posyandu, aktif
melaporkan kejadian penyakit menular (DHF, Campak, Diare dan lain-
lain).
Tapi ada juga yang kurang mendukung upaya pemerintah
seperti penerimaan petugas lapangan puskesmas ke rumah yang masih
belum di sambut baik. Seperti pembagian obat filariasis dan abate,ada
juga yang menolak rumahnya untuk di fogging kasus DBD.
Sedangkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang tergambar
dalam survei PHBS dengan sepuluh indikatornya terlihat
1) Persalinan oleh tenaga kesehatan 94,3%
2) ASI eksklusif 59,3%
3) Bayi dan Balita di timbang 85,7%
4) Penggunaan air bersih 89,6%
5) Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir 68,6%
6) Jamban Sehat 44,85
7) Pemberantasan Sarang Nyamuk 64,1%
8) Diet Buah dan sayur 84,1%
9) Aktifitas Fisik dan Olahraga 97,9%
10) Tidak Merokok dalam rumah 58,5%
f. Sarana Kesehatan
Puskesmas Semangat Dalam terletak di Desa Semangat
Dalam,merupakan Puskesmas yang di bangun pada tahun 2010,yang di
lengkapi dengan 1 buah rumah dinas dokter.Keadaan fisik/ bangunan
Puskesmas Semangat Dalam saat ini dalam keadaan baik.

Puskesmas Semangat dalam adalah Puskesmas Non Perawatan


yang memiliki 2 buah Puskesmas Pembantu (Pustu),yaitu :
1) Pustu Semangat Karya
2) Pustu tanjung Harapan
Puskesmas Semangat Dalam juga memiliki 7
Poskesdes,yang terletak di 7 Desa yang berbeda yaitu :
1) Poskesdes Semangat Dalam
2) Poskesdes Semangat Karya
3) Poskesdes Semangat Bakti
4) Poskesdes Handil Bakti
5) Poskesdes Panca Karya
6) Poskesdes Tanjung Harapan
7) Poskesdes Terantang
Di wilayah Puskesmas Semangat Dalam terdapat 20 buah
Posyandu,yang tersebar di seluruh desa di Wilayah kerja
Puskesmas Semangat Dalam,yaitu :

Tabel 2.3 20 Posyandu yang tersebar di seluruh desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Semangat Dalam

No Nama Posyandu Desa/Lokasi

1 Nusa Indah 1 SEMANGAT DALAM


2 Nusa Indah 2/Keruwing SEMANGAT DALAM
3 Nusa Indah 3 SEMANGAT DALAM
4 Nusa Indah 4 SEMANGAT DALAM
5 Nusa Indah 5 SEMANGAT DALAM
6 Nusa Indah 6 SEMANGAT DALAM
7 Nusa Indah 7/Kemuning SEMANGAT DALAM
8 Nusa Indah Baru SEMANGAT DALAM
9 MELEKAT 1 HANDIL BAKTI
10 MELEKAT 2 HANDIL BAKTI
11 MELEKAT 3 HANDIL BAKTI
12 MELEKAT 4 HANDIL BAKTI
13 MELEKAT 5 HANDIL BAKTI
14 MAWAR INDAH S.BAKTI
15 MAYANG MEKAR S.KARYA
16 ANGGREK 1 TERANTANG
17 ANGGREK 2 TERANTANG
18 LESTARI 1 Pancakarya
19 LESTARI 2 Pancakarya
20 BUNGA TANJUNG Tanjung Harapan
g. Visi dan Misi Puskesmas Semangat Dalam
Visi :
“ Menjadikan Puskesmas yang Bermutu dan Mandiri dengan
Pelayanan Prima Serta Terjangkau Oleh Masyarakat Untuk
Mendukung Kecamatan Alalak “.
Misi :
1) Memelihara dan meningkatkan pelayanan yang bermutu, merata
dan terjangkau.
2) Meningkatkan peranserta dan kemandirian individu, keluarga dan
masyarakat serta lingkungannya untuk hidup sehat.
3) Mengembangkan mutu layanan,Sumber daya manusia,sarana dan
prasarana sesuai kebutuhan masyarakat.
4) Meningkatkan profesionalisme pengelolaan puskesmas dalam
upaya peningkatan yang berkelanjutan.
h. Data Khusus
1) Program Dasar yang ada di Puskesmas Semangat Dalam
a) Promosi Kesehatan
(1) Peran Serta Masyarakat (PSM)
(2) Pemetaan PHBS (Rumah Tangga, Instansi dan Tempat
Kerja)
b) Kesehatan Ibu dan Anak
(1) Kesehatan Ibu
(2) Kesehatan Bayi
(3) Kesehatan Balita dan Anak Pra sekolah (APRAS)
(4) Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
(5) Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
c) Program Gizi
(1) Posyandu Balita
(2) Posyandu Lansia
(3) Pemberian Tablet Vit A
d) Program Pemberantasan Penyakit Menular
(1) P2 TB Paru
(2) P2 ISPA
(3) P2 DBD
(4) P2 Kusta
(5) P2 Malaria
(6) P2 Rabies
(7) P2 Diare
(8) P2 Filariasis
(9) P2 Penyakit Menular Seksual
(10) Imunisasi
(11) Surveilans Epidemiologi
e) Program Kesehatan Lingkungan
(1) Pengawasan dan Pengendalian Kualitas Air
(2) Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Pemukiman
f) Program Pengobatan
(1) Poli Anak
(2) Poli Umum
(3) Poli Gigi
g) Apotik

2) Program Inovasi
a) Usaha Kesehatan Sekolah
Kunjungan Usaha KESEHATAN Sekolah (UKS) di SD dan
SMP serta SMA. dalam kegiatan ini pelatihan dokter kecil dan
doter remaja. Puskesmas Semangat Dalam Kecamatan Alalak
melatih 24 dokter kecil. Dengan demikian jumlah dokter kecil
yang ada 38 orangdan jumlah dokter remaja belum ada.
b) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Program ini melaksanakan kegiatan pemeriksaan, pengobatan
kesehatan gigi dan pelatihan dokter kecil.
c) Kesehatan Mata
Pengobatan bagi pasien penyakit Mata. Dala program
kesehatan mata ii masih kurangnya sarana dan prasarana yang
menyangkut kesehatan mata.
d) Usaha Kesehatan Lansia
Puskesmas Semangat Dalam Kecamatan Alalak memiliki 7
Posyandu Lansia yang mengadakan kegiatannya setiap sebulan
satu kali.
e) Laboratorium (penunjang diagnostik)
Pemeriksaan dasar yang dilakukan di Laboratorium sebagai
penunjang dalam pemeriksaan lanjutan
i. Sumber Daya Tenaga Kerja dapat dilihat pada :

Tabel 2.4 Sumber Daya Tenaga Kerja Puskesmas Semangat Dalam Tahun 2015

N
Sumber daya tenaga Jumlah
O
1 Dokter Umum 1 orang
2 Dokter Gigi 1 orang
3 Perawat 7 orang
4 Perawat Gigi 2 orang
5 Bidan 15 orang
6 Farmasi 2 orang
7 Nutrisionis 2 orang
8 Analis Kesehatan 1 orang
9 Kesehatan Lingkungan 1 orang
10 Kesehatan Masyarakat 1 orang
11 Staf Penunjang Administrasi 1 orang
12 Cleaning Servis 1 orang
13 Petugas Jaga Malam 1 orang
Jumlah 36 Orang

j. Upaya Kesehatan
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
4) Upaya Perbaikan Gizi
5) Upaya Pemberantasan Penyakit (P2)
6) Upaya Pengobatan Dasar
7) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)
8) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat/public Health Nursing
(PHN)
k. Prosedur Kerja Puskesmas Semangat Dalam
Prosedur Kegiatan Puskesmas Semangat Dalam adalah suatu
kegiatan yang menggambarkan tentang pelayanan yang di berikan
petugas sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Prosedur kegiatan ini
dapat di lihat pada gambaran di bawah ini :
1) Persyaratan Pelayanan
Pasien yang datang berobat langsung menuju ke loket dan
membawa persyaratan sebagai berikut :
a) Pasien Umum
(1) Untuk usia < 17 tahun : membawa fotocopy kartu keluarga
2 lembar.
(2) Untuk usia > 17 tahun : membawa fotocopy KTP 2 lembar.
b) Pasien luar daerah Barito Kuala
(1) Mengisi surat pernyataan (formulir) dan dikenakan biaya
Rp.5000.
c) Pasien ASKES
(1) Membawa kartu ASKES setiap kali mau berobat ke
puskesmas.
d) Pasien JAMKESMAS
(1) Membawa kartu JAMKESMAS setiap kali mau berobat ke
puskesmas
e) Pasien Pelajar
Membawa surat keterangan berobat dari sekolah.

Gambar 2.5 Alur Pelayanan Puskesmas Semangat Dalam

ALUR PELAYANAN
PUSKESMA SEMANGAT DALAM
KECAMATAN ALALAK
KABUPATEN BARITO KUALA

PASIEN UGD
DATANG
POJOK GIGI
POLI UMUM

PASIEN
PULANG
POLI GIGI

POLI
POLI KIA
ANAK
IMUNISASI
POLI KB
LABORAT
RIUM
LOKE
T
APOTIK

PASIEN
DIRUJUK
TATA
USAHA
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, Puskesmas Semangat
Dalam memiliki alur kerja sebagai berikut :
1. Loket kartu
Setiap pasien yang berobat terlebih dahulu harus mendaftar diloket
kartu dan memberitahukan tujuan berobatnya, dengan mengambil nomor
antrian yang ada diloket klien terlebih dahulu menyerahkan kartu berobat,
jamkesmas atau askes (bila ada), dan untuk umum bisa menyerahkan
fotocopy KTP atau kartu keluarga untuk anak-anak dan belita. Setelah
mendaftar klien diminta menunggu panggilan diruang tunggu masing-
masing poli.
a. Pasien Umum
1) Untuk usia < 17 tahun: membawa fotocopy kartu keluarga 2
lembar.
2) Untuk usia > 17 tahun : membawa fotocopy KTP 2 lembar.
b. Pasien luar daerah Barito Kuala
 Mengisi surat pernyataan (formulir) dan dikenakan biaya Rp.5000.
c. Pasien ASKES
 Membawa kartu ASKES setiap kali mau beroabat ke puskesmas.
d. Pasien JAMKESMAS.
 Membawa JAMKESMAS setiap kali mau berobat ke puskesmas
e. Pasien Pelajar
 Membawa surat keterangan beroabat dari sekolah.
2. Pelayanan Poli
Pada pelayanan poli, klien atau pasien mendapatkan pelayanan
pemeriksaan atau pengobatan, termasuk rujukan ke Rumah Sakit bila
pelayanan di Puskesmas tidak memungkinkan untuk menanganinya. Dan
untuk mendapatkan hasil pengobatan atau pelayanan yang optimal, maka
dapat merujuk pasien ke poli lain.
Pelayanan di Puskesmas Semangat Dalam, antara lain:
a. Poli Umum, khusus untuk pemeriksaan orang dewasa, lensia dan
umum untuk semua penyakit, disini juga bisa meminta surat rujukan
kerumah sakit yang mana harus minta tanda tangan melalui dokter
yang bersangkutan.
b. Poli Anak, khusus untuk pemeriksaan anak dan belita.
c. Poli gigi, khusus untuk pemeriksaan, perawatan, dn pencabutan gigi
baik itu untuk dewasa dan anak-anak.
d. Poli KIA / KB, untuk pemeriksaan Ibu hamil, dan pelayanan KB, serta
imunisasi untuk Catin (calon pengantin).
e. Poli Gizi, untuk pemeriksaan untuk umum mengenai kecukupan giji,
baik untuk dewasa maupun pada bayi / belita. Dan juga untuk
pemberian vitamin A pada bayi / belita.
f. Ruangan Kesling / sanitasi, merupakan tempat rujukan bagi pasien
yang mempunyai permaslahan kesehatan lingkungan.
g. Ruangan Imunisasi, khusus melaksanakan pelayanan imunisasi bayi /
belita.
h. Ruang Laboratorium Sederhana .
3. Ruang Laboratorium
Merupakan tempat pemeriksaan darah, urine, tinja dan sputum maupun
HB atas permintaan pasien rujukan dari poliklinik Puskesmas yang
memerlukan kepastian / kejelasan diagnosa
4. Apotik / Farmasi
Setelah mendapatkan pelayanan di masing-masing ruangan, pasien
kemudian diberikan resep yang selanjunya dapat menuju apotik kemudian
menyerahkan resep untuk mengambil obat, dan setelah itu langsung
pulang
Gambar 2.6 Peta Wilayah Kecamatan Alalak
Gambar 2.7 Gambar Puskesmas Semangat Dalam
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Uraian Kegiatan dan dokumentasi magang


1. Racangan kegiatn magang dilakukan dengan rancangan diskriptif yaitu
rancangan yang digunakan untuk mendeskritifkan atau menggambarkan
tentangg permasalahan penyakit demam berdarah dengue.
2. Lokasi dan waktu magang
Kegiatan magang dilaksanakan di Puskesmas Semangat Dalam
Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala yang berlangsung sejak
tanggal 1 maret -28 maret 2016. Kegiatan magang dilaksanakan di
Puskesmas Semangat Dalam dengan uraian sebagai berikut:

No TanggalKegiatan UraianKegiatan
1 Sosialisasi dan Advokasi Pekan Imuniasi
Selasa, Nasional (PIN) Polio Intruduksi/
01 Maret 2016 mactivated polio vaccme (IPV) dan crash
program campak, Kecamatan alalak
2 Kunjungan ke taman kanak-
Rabu, kanak(TK)Dahlia, Mengukur tinggi
02 Maret 2016 badan anak dan berat badan anak, Di desa
tanjung harapan
3 Loket , membantu petugas dalam
Kamis, pelayanan,seperti mencatat dan menderita
03 Maret 2016 pasien yang sakit serta yang datang untuk
berobat
4 Kunjungan penyuluhan dan memeriksa
Jum’at,
mata.dan gig, menacabut gigi anak,
04 Maret 2016
tempat SD islam al-fatih

5 Sabtu, Membantu di KB / PKPR (pelayanan


05 Maret 2016 kesehatan pada remaja)
Membantu ibu bidan mandi bayi
6 Di ruang TU (tata usaha) membantu dan
Senin,
mengerjakan surat keterangan sehat dan
07 Maret 2016
keterangan tidak sehat
7 Kegiatan PIN (pekan imunisasi nasional)
Selasa, polio pada balita dan anak, tempat
08 Maret 2016 puskesmas pembantu semangat dalam
karya posyandu mekar
8 Kegiatan PIN ( pekan imunisasi nasional)
Kamis, pada anak dan balita, memberikan dan
10 Maret 2016 meneteskan polio, tempat posyandu nusa
indah 1
9 PIN (pekan imunisasi nasional) pada anak
Jum’at,
dan balita , memberikan polio, tempat
11 Maret 2016
nusa indah nusa indah 6
10 PIN ( pekan imunisasi nasional ) pada
Sabtu,
anak dan balita, memberikan polio ,
12 Maret 2016
tempat posyandu nusa indah baru
11 PIN ( pekan imunisasi nasional ) pada
Senin,
anak dan balita, memberikan polio,
14 Maret 2016
tempat posyandu handil bakti terminal
12 PIN ( pekan imunisasi nasional ) pada
Selasa,
anak dan balita, memberikan polio
15 Maret 2016
dan ikut sweeping
13 Rabu, Membantu kegiatan di apotik
16 Maret 2016
14 Kamis, Membantu kegiatan dipojok gizi
17 Maret 2016 Membantu kegiatan di poli anak

15 Jum’at, Membantu di poli umum mencatat data


18 Maret 2016 pasien untuk berobat
16 Sabtu, Loket , membantu petugas dalam
19 Maret 2016 pelayanan, seperti mencatat dan
menderita pasien yang sakit serta yang
datang untuk berobat
17 Senin, Kunjungan ke taman kanak-kanak Tunas
21 Maret 2016 Bakti
18 Selasa, Pelayanan Kesehatan Pada Remaja di
22 Maret 2016 ruang KB/PKPR
19 Rabu, Membantu membuat keterangan sehat
23 Maret 2016 dan tidak sehat di TU
20 Kamis, Memabntu kegiatan di pojok gizi
24 Maret 2016 Membantu kegiatan di poli umum
21 TU ( tata usaha )
Sabtu,
Membuat surat keterangan sehat dan
26 Maret 2016
keteranagn tidak sehat
22 Senin, Memabntu kegiatan di pojok gizi
28 Maret 2016 Membantu kegiatan di poli anak

Dokumentasi kegiatan
Gambar 1.1 Pemberian PIN di Posyandu Panca Karya
Gambar 1.2 Kegiatan penimbangan pada Anak di Posyandu Mekar Sari
Gambar 1.3 Kunjungan ke TK Tanjung Harapan
Gambar 1.4 Foto bersama pegawai Puskesmas Semangat Dalam
Gambar 1.5 Foto bersama pegawai Posyandu Semangat Dalam
Gambar 1.6 Pemberian hadiah untuk Puskesmas Semangat Dalam
B. Identifikasi Masalah
1. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik ada bermacam-macam misalnya tata rumah, jenis
kontainer, ketinggian tempat dan iklim.
2. Jarak antara rumah
Jarak rumah mempengaruhi penyebaran nyamuk dari satu rumah ke
rumah lain, semakin dekat jarak antar rumah semakin mudah nyamuk
menyebar kerumah sebelah menyebelah. Bahan-bahan pembuat rumah,
konstruksi rumah, warna dinding dan pengaturan barang-barang dalam
rumah menyebabkan rumah tersebut disenangi atau tidak disenangi oleh
nyamuk. Berbagai penelitian penyakit menular membuktikan bahwa
kondisi perumahan yang berdesak- desakan dan kumuh mempunyai
kemungkinan lebih besar terserang penyakit.
3. Macam container
Termasuk macam kontainer disini adalah jenis/bahan kontainer, letak
kontainer, bentuk, warna, kedalaman air, tutup dan asal air mempengaruhi
nyamuk dalam pemilihan tempat bertelur.
4. Ketingian tempat
Pengaruh variasi ketinggian berpengaruh terhadap syarat-syarat
ekologis yang diperlukan oleh vektor penyakit. Di Indonesia nyamuk Ae.
aegypti dan Aedes albopictus dapat hidup pada daerah dengan ketinggian
1000 meter diatas permukaan laut
5. Iklim
Iklim adalah salah satu komponen pokok lingkungan fisik, yang
terdiri dari: suhu udara, kelembaban udara, curah hujan dan kecepatan
angin
6. Suhu udara
Nyamuk dapat bertahan hidup pada suhu rendah, tetapi
metabolismenya menurun atau bahkan terhenti bila suhunya turun sampai
dibawah suhu kritis. Pada suhu yang lebih tinggi dari 350 c juga
mengalami perubahan dalam arti lebih lambatnya proses-proses fisiologis,
rata-rata suhu optimum untuk pertumbuhan nyamuk adalah 25 0 C - 270
C. Pertumbuhan nyamuk akan terhenti sama sekali bila suhu kurang 100 C
atau lebih dari 400 C.
7. Kelembaban
Kelembaban udara yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan keadaan
rumah menjadi basah dan lembab yang memungkinkan
berkembangbiaknya kuman atau bakteri penyebab penyakit. Kelembaban
yang baik berkisar antara 40 % - 70%. Untuk mengukur kelembaban udara
digunakan hidrometer, yang dilengkapi dengan jarum penunjuk angka
relatif kelembaban.
8. Curah hujan
Hujan berpengaruh terhadap kelembaban nisbi udara dan tempat
perindukan nyamuk juga bertambah banyak.
9. Kecepatan angina
Kecepatan angin secara tidak langsung berpengaruh pada
kelembaban dan suhu udara, disamping itu angin berpengaruh terhadap
arah penerbangan nyamuk. Meskipun kondisi iklim dari suatu daerah
berpengaruh terhadap vektor penyakit, mengingat keterbatasan alat maka
pada penelitian ini yang akan dilakukan pengukuran langsung adalah suhu
udara dan kelembaban udara.
10. Lingkungan Biologi
Nyamuk Ae. aegypti dalam perkembanganya mengalami
metamorfosis lengkap yaitu mulai dari telur-larva-pupa- dewasa. Telur Ae.
aegypti berukuran lebih kurang 50 mikron, berwarna hitam berbentuk oval
menyerupai torpedo dan bila terdapat dalam air dengan suhu 20-40 ºC
akan menetas menjadi larva instar I dalam waktu 1-2 hari. Pada kondisi
optimum larva instar 1 akan berkembang terus menjadi instar II, instar III
dan instar IV, kemudian berubah menjadi nyamuk dewasa memerlukan
waktu antara 2-3 hari. Pertumbuhan dan perkembangan nyamuk Ae.
aegypti sejak dari telur sampai nyamuk dewasa memerlukan waktu 7-14
hari dan nyamuk jantan lebih cepat menetasnya bila dibandingkan nyamuk
betina. Larva nyamuk Ae. aegypti lebih banyak ditemukan berturut-turut
pada bejana yang terbuat dari metal, tanah liat, semen, dan plastik.
Lingkungan biologi yang mempengaruhi penularan DBD terutama adalah
banyaknya tanaman hias dan tanaman pekarangan, yang mempengaruhi
kelembaban dan pencahayaan didalam rumah. Adanya kelembaban yang
tinggi dan kurangnya pencahayaan dalam rumah merupakan tempat yang
disenangi nyamuk untuk hinggap beristirahat.
11. Lingkungan Sosial
Kebiasaan masyarakat yang merugikan kesehatan dan kurang
memperhatikan kebersihan lingkungan seperti kebiasaan menggantung
baju, kebiasaan tidur siang, kebiasaan membersihkan TPA, kebiasaan
membersihkan halaman rumah, dan juga partisipasi masyarakat khususnya
dalam rangka pembersihan sarang nyamuk, maka akan menimbulkan
resiko terjadinya transmisi penularan penyakit DBD di dalam masyarakat.
Kebiasaan ini akan menjadi lebih buruk dimana masyarakat sulit
mendapatkan air bersih, sehingga mereka cenderung untuk menyimpan air
dalam tandon bak air, karena TPA tersebut sering tidak dicuci dan
dibersihkan secara rutin pada akhirnya menjadi potensial sebagai tempat
perindukan nyamuk Ae. aegypti.
12. Tempat perindukan nyamuk (Breeding Habit)
Tempat perindukan nyamuk Aedes berupa genangan-genangan air
yang tertampung di suatu wadah yang disebut dengan kontainer bukan
genangan air di tanah. Tempat bertelur yang disukai oleh nyamuk betina
adalah dinding vertikal bagian dalam dari tempat atau kontainer yang
berisi air sedikit dibagian atas permukaan air, dan terlindung dari cahaya
matahari langsung dan nyamuk betina bertelur disaat-saat segera sebelum
matahari terbenam. Tempat penampungan air yang ada di masyarakat
biasanya berupa bak mandi dengan bahan terbuat dari porselin ataupun
plesteran biasa, gentong dari tanah, drum dan lain-lain.

13. Kebiasaan menggigit (Feeding Habit).


Berdasarkan penelitian kebiasaan menggigit nyamuk betina Ae.
aegypti terutama antara pukul 08.00 - 13.00 dan 15.00 -17.00 WIB,
dengan demikian dapat dikatakan bahwa nyamuk betina menggigit pada
pagi dan sore hari. Tempat menggigit lebih banyak di dalam rumah
daripada di luar rumah. Menggigit dan menghisap darah manusia dan bisa
menggigit beberapa kali hal ini dikarenakan pada siang hari nyamuk
belum kenyang dalam mengambil darah, orang yang digigit sudah aktif
bergerak, kemudian nyamuk terbang dan menggigit orang lagi sampai
cukup darah untuk pertumbuhan dan perkembangan telurnya.
14. Kebiasaan beristirahat (Resting Habit)
Setelah menggigit selama menunggu pematangan telur nyamuk
akan hinggap di tempat-tempat dimana terdapat kondisi yang optimum
untuk beristirahat, setelah itu nyamuk akan bertelur dan menghisap darah
lagi. Tempat-tempat yang disenangi nyamuk untuk hinggap/ istirahat
adalah tempat-tempat yang gelap, lembab dan sedikit dingin, juga pada
baju-baju yang bergantungan.
15. Jarak terbang
Nyamuk Ae. aegypti sehari-hari mempunyai kebiasaan terbang dekat
permukaan tanah dan bergerak ke semua arah untuk mencari mangsa,
mencari tempat bertelur, mencari tempat beristirahat dan melakukan
perkawinan. Nyamuk betina dapat tebang rata-rata 50 meter, dan ada
kalanya sampai sejauh dua kilometer. Di daerah yang padat penduduknya
dan cukup banyak tempat air untuk bertelur, kemungkinan terjadi
penyebaran sampai jauh sedikit sekali.

C. Alternatif pemecahan Masalah


Kegiatan magang yang dilakukan di Puskesmas Semangat Dalam
Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala yang meliputu 7 kawasan yaaitu
Semangat Dalam, Semangat Karya, Handil Bakti, Panca Karya, Tanjung
Harapan, Terantang, berhasil menentukan identifikasi masalah yang ada
sekaligus menentukan alternatif pemecahan masalah.
Alternatif pemecahan masalah dapat disebutkan dengan menggunakan
metodde ananlisis SWOT ( Strenght Weaksness Opportunity Theart). Secara
sederhana analisi SWOT dapat diartikan suatu kajian yang dilakukan terhadap
suatu organisasi sedemikian rupa sehingga diperoleh keterangan yang akurat
tentang berbagai faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dimiliki oleh organisasi ( Azwar, 1996)
Teknik yang digunakan untuk menentukan perioritas masalah pada
Puskesmas Semangat Dalam adalah metode ANALISIS SWOT.
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT
adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan
eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. 1. S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini.
2. W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan
dari organisasi atau program pada saat ini.
3. O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang
dluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di
masa depan.
4. T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di
masa depan.

Tabel 2.8 Penentuan Prioritas Masalah dengan Menggunakan Metode


ANALISIS SWOT.
STRENGTH KELEMAHAN WEAKNESS
1. Petugas puskesmas memiliki ketrampilan1. Jumlah tenaga kesehatan tidak sebanding
yang baik dengan jumlah sasaran
2. Jarak puskesmas dapat ditempuh dengan2. Puskesmas tidak dibuka 12 jam
mudah 3. Wilaya kerja terlalu luas
3. Pelayanan kesehatan yang memuaskan 4. Tidak bisa dijangkau dengan
4. Mempunyai program askes menggunakan kendaraan umum
5. Letak puskesmas yang mudah dijangkau
dengan menggunakan kendaraan roda 4
maupun roda 2

PELUANG OPPORTUNITY ANCAMAN THREAT


1. Tokoh masayarakat dan para pemerentah1. Pengetahuan masyarakat rumah sehat
kelurahan ikut serta dalam program kesehatan masih rendah
2. Masyarakat merespon baik keberadaan2. Pengetahuan masyarakat tentang prilaku
pelayanan puskesmas hidup bersih dan sehat masih rendah
3

STRATEGI S-O STRATEGI W-O


Memaksimalkan tingkat pengetahuan Memaksimalkan upaya promosi
masyarakat tentang rumah sehat, sehingga kesehatan dari petugas kesehatan
rumah yang mereka tempati bisa dikatakan melalui penyuluhan kesehatan
rumah yang memenuhi syarat seperti Lantai, masyarakat
pencahayaan, ventilasi, kelembaban dan letak
dapur.
STRATEGI S-T STRATEGI W-T
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Mengikutsertakan anggota keluarga
rumah sehat serta meningkatkan pengetahuan lain untuk kebersihan lingkungan
masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan rumah dengan memberikan contoh
sehat melalui kegiatan promosi kesehatan dari orang tua kepada anak-anaknya
dengan penyuluhan. dalam menjaga kebersihan rumah,
lingkungan dan perilaku hidup bersih
dan sehat.

 Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah


Berdasarkan prioritas masalah diatas dapat dipecahkan dengan cara
melakukan penyuluhan terhadap masyarakat Kabupaten Batola bahwa penyakit
DBD banyak disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan ekonomi masyarakat,
dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang rumah sehat dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), agar masyarakat mengerti akan
pentingnya rumah yang memenuhi persyaratan standar rumah sehat

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demam berdarah adalah penyakit menular yang dihantarkan oleh
nyamuk aedes aegepty. Demam berdarah menyerang semua golongan umur
tidak terkecuali anak-anak, dan dapat menjangkit semua daerah yang ada di
Indonesia kecuali di dataran 1000 meter di atas permukaan laut. Tiap tahunnya
penderita demam berdarah terus meningkat dan terkadang turun tapi tidak
seberapa. Demam berdarah disebabkan oleh empat macam virus dengue
dengan tipe Dengue 1, Dengue 2, Dengue 3, dan Dengue 4. Kita dapat
mencegah demam berdarah yaitu dengan cara membersihkan lingkungan atau
dengan melakukan 3M plus yaitu membersihkan atau menguras tempat
penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang barang
bekas atau genangan air dan melipat pakaian yang bergantungan agar tidak
digunakan nyamuk berkembang biak. Selain itu, juga dapat menggunakan
lotion anti nyamuk atau anti nyamuk elektrik karena labih aman jika dibanding
dengan anti nyamuk bakar atau spray. Ciri-ciri klinis anak yang terkena
demam berdarah umumnya ditandai dengan demam tinggi mendadak, sakit
kepala, rasa sakit di belakang mata, otot, sendi, nafsu makan hilang, mual dan
adanya ruam. Sayangnya, pada anak yang berkulit gelap, ruam ini biasanya
tak nampak. Penggunaan antibiotik tidak diperlukan pada kasus DBD murni
(tanpa adanya infeksi bakterial),tapi lebih ditekankan untuk minum yang
banyak, karena dapat mengatasi efek kebocoran plasma darah dan
meningkatkan jumlah trombosit.
Pada dasarnya demam berdarah menyerang semua golongan umur, dan
tidak menuntut kemungkinan terjadi pada anak-anak. Hal ini disebabkan
kerena anak banyak berada di luar rumah, sementara setelah dilakukan
penyelidikan epidemiologi bahwa penularan terbesar itu terjadi di luar
lingkungan rumah seperti sekolah dan tempat bermain. Selain itu faktor
kurangnya kesadaran orang tua tentang menjaga kebersihan lingkungan sekitar
rumah (tempat bermain) dan kurangnya pengetahuan tentang gejala awal
demam berdarah.
B. Saran
Masyarakat hendaknya melaksanakan 3M plus
1. Menguras tempat-tempat penampungan air atau barang-barang yang bisa
digenangi air, seperti bak mandi, ember, vas bunga, dan tampat minum
burung.
2. Menutup rapat semua penampungan air seperti ember, tempayang,
gentong dan drum.
3. Mengubur semua barang bekas yang dapat digenangi air.
Selain itu nyamuk akan pergi, yaitu dengan cara :
a. Mengolesi tubuh dengan obat anti digigit nyamuk
b. Membubuhi abate di semua ke tempat air
c. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
d. Mengusir nyamuk dengan obat nyamuk
e. Memasang kawat nyamuk pada ventilasi
f. Tidak mempunyai hobi menggantungkan baju

You might also like