You are on page 1of 22

MAKALAH

MANAGEMENT PROSES DAN MANAGEMENT SISTEM

Diajukan untuk memenuhi tugas terstrukur


Mata kuliah Instalasi dan Sistem Operasi
Dosen Pengampuh : Dena Latif Setiawan, M.Kom

Disusun oleh :
Nama : Yayat
Kelas : PTIK 1B
NIM : 211223039

Pendidikan Teknologi Informasi Dan Teknologi (PTIK)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
TAHUN 2021M / 1443 H
Jl. Syeh Maulana Akbar, Purwawinangun, Kec. Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat
45511
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb.


Puji syukur Saya panjatkan atas kehadirat Alah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya dan tidak lupa sholawat serta salam saya panjatkan kepada Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pangampu mata kuliah Instalasi
dan system Operasi Bpk. Dena Latif Setiawan, M.Kom, sehingga saya bisa dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Management Proses dan Management Sistem”
saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, sehingga saya
senantiasa terbuka untuk menerima saran dan kritik pembaca demi penyempurnaan
makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kuningan, 22 Oktober 2021

Penulis
Yayat
DAFTAR ISI

1. BAB I: PENDAHULUAN...............................................................................................1

1.1. Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah................................................................................................2

1.3. Tujuan..................................................................................................................2

2. BAB II: PEMBAHASAN..............................................................................3

2.1. Manajemen Proses..............................................................................................3

2.2. Penjadwalan Proses............................................................................................6

2.3. Manajemen Memori..........................................................................................11

3. BAB III: PENUTUP....................................................................................17

3.1. Kesimpulan........................................................................................................17

3.2. Saran dan Kritik..................................................................................................17


DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.1 Latar Belakang

Memori dan proses merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan oleh

sistem operasi, sebab kedua hal tersebut melakukan peran yang sangat

penting bagi komputer. Memori bekerja sebagai tempat penyimpanan

sementara, dan mengolah data-data yang akan dikirim ke prosesor.

Sedangkan proses melakukan hal yang terdapat dalam memori dan

prosesor. Karena prosesnya yang sangat cepat, proses dapat memudahkan

pekerjaan dan mengolah data dalam memori. Oleh sebab itu manajemen

memori, penjadwalan proses dan manajemen proses sangat dibutuhkan

sistem operasi untuk kinerja komputer dan sistem secara cepat, efisien dan

efektif.

1.1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, makalah ini mencoba untuk

menguraikan mengenai:

a) Manajemen Proses

b) Penjadwalan Proses

c) Manajemen Memori

1.1.3 Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi

atau pengetahuan baru serta pemahaman


mengenai Manajemen Proses,
Penjadwalan Proses dan Manajemen Memori sehingga pembaca dapat

menarik suatu kesimpulan dari semua informasi yang telah disajikan.


BAB II

PEMBAHASA

2.2.1 Manajemen Proses

Manajemen proses merupakan konsep pokok dalam sistem operasi,

sehingga masalah manajemen proses adalah masalah utama dalam

perancangan sistem operasi. Proses adalah program yang sedang

dieksekusi. Proses dapat juga didefinisikan sebagai unit kerja terkecil yang

secara individu memiliki sumber daya dan dijadwalkan oleh sistem

operasi. Proses berisi instruksi, data, program counter, register pemroses,

stack data, alamat pengiriman dan variabel pendukung lainnya

Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang

berkaitan dengan manajemen proses seperti:

a) Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses. Sistem

operasi bertugas mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan oleh

sebuah proses dan kemudian mengambil sumber daya itu kembali

setelah proses tersebut selesai agar dapat digunakan untuk proses

lainnya.

b) Menunda atau melanjutkan proses. Sistem operasi akan mengatur

proses apa yang harus dijalankan terlebih dahulu berdasarkan

berdasarkan prioritas dari proses-proses yang ada. Apa bila terjadi 2

atau lebih proses yang mengantri untuk dijalankan, sistem operasi akan

mendahulukan proses yang memiliki prioritas paling besar.


c) Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi. Sistem operasi

akan mengatur jalannya beberapa proses yang dieksekusi bersamaan.

Tujuannya adalah menghindarkan terjadinya inkonsistensi data karena

pengaksesan data yang sama, juga untuk mengatur urutan jalannya

proses agar setiap proses berjalan dengan lancar

d) Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi. Sistem operasi

menyediakan mekanisme agar beberapa proses dapat saling

berinteraksi dan berkomunikasi (contohnya berbagi sumber daya antar

proses) satu sama lain tanpa menyebabkan terganggunya proses

lainnya.

e) Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock. Deadlock

adalah suatu keadaan dimana sistem seperti terhenti karena setiap

proses memiliki sumber daya yang tidak bisa dibagi dan menunggu

untuk mendapatkan sumber daya yang sedang dimiliki oleh proses

lain. Saling menunggu inilah yang disebut deadlock (kebuntuan).

Sistem operasi harus bisa mencegah, menghindari, dan mendeteksi

adanya deadlock. Jika deadlock terjadi, sistem operasi juga harus dapat

memulihkan kondisi sistemnya.

Dua hal penting yang mendasari manajemen proses sistem operasi

yaitu:

1. Multiprogramming, yaitu melakukan proses satu persatu secara

bergantian dalam waktu yang sangat cepat atau bersamaan (hardware

level). Setiap proses mempunyai satu virtual CPU.


2. Pseudoparallelism, yaitu Melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam

waktu yang bersamaan / pseudoparallelism (user level). Dua hal diatas

memunculkan beberapa jenis model proses yang dilakukan oleh sistem

operasi yaitu:

a) Proses Serentak / Concurrent Process.

b) Proses Serentak Berpenggalan.

c) Proses Berurutan

d) Proses Paralel.

Proses Serentak atau Concurrent Process adalah suatu proses

dimana unit pemroses atau prosesor menghadapi banyak tugas dan

proses. Dalam proses ini beberapa istilah yang digunakan ialah:

1) Multiprogramming, ialah sistem menjalankan lebih dari satu program

sekaligus dalam satu proses.

2) Multitasking, yaitu menyiapkan beberapa program bagian untuk diolah

oleh prosesor tetapi belum sempat dijadwalkan untuk dijalankan oleh

prosesor.

3) Multiprocessing, yaitu sejumlah tugas yang telah dijadwalkan untuk

dijalankan oleh prosesor.

4) Distributed Computing, yaitu manajemen banyak proses yang dapat

dijalankan oleh sejumlah komputer yang tersebar (terdistribusi).

Setiap proses memilliki status (keadaan), itu antara lain :


- Running, yaitu status yang dimiliki pada saat instruksi-instruksi

dari sebuah proses dieksekusi.

- Waiting, yaitu status yang dimiliki pada saat proses menunggu

suatu sebuah event / perintah selanjutnya.

- Ready, yaitu status suatu proses yang siap untuk dijalankan.

- New, yaitu status pada saat proses itu baru dibuat.

- Terminated, yaitu status yang dimiliki pada saat proses telah

selesai dieksekusi.

Proses Control Block / Blok pengendalian Proses

merupakan informasi-informasi yang diperlukan sistem Operasi

untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan beragam proses

aktif, informasi tersebut antara lain :

 Keadaan proses: Keadaan mungkin, new, ready,

running, waiting, halted, dan lain-lain.

 Program counter: Counter mengindikasikan address dari

perintah selanjutnya untuk dijalankan untuk proses ini.

 CPU register: Register bervariasi dalam jumlah dan

jenis, tergantung pada rancangan komputer.

2.2.2 Penjadwalan Proses

Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme

di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilaksanakan


sistem komputer. Penjadwalan bertugas memutuskan proses yang harus

berjalan dan selang waktu proses berjalan.

Sasaran utama penjadwalan proses adalah optimalisasi kerja

menurut kriteria tertentu, kriteria untuk mengukur dan optimalisasi kriteria

penjadwalan. Kriteria-kriteria tersebut adalah:

- Adil (Fairness)

- Efisiensi (Eficiency)

- Waktu Tanggap (Response Time)

- Turnaround Time

- Throughput

a. Adil (Fairness)

Adil adalah proses-proses diperlukan sama yaitu

mendapatkan jatah waktu pemroses yang sama dan tak ada

proses yang tidak kebagian layanan pemroses sehingga

mengalami startvision. Sasaran penjadwalan seharusnya

menjamin tiap proses mendapat pelayanan dari pemroses yang

adil.

b. Efisiensi

Efesiensi atau utilisasi pemroses dihitung dengan

perbandingan (rasio) waktu sibuk pemroses. Sasaran

penjadwalan adalah menjaga agar pemroses tetap dalam

keadaan sibuk sehingga efesiensi mencapai maksimum. Sibuk

adalah
pemroses tidak menganggur, termasuk waktu yang dihabiskan

untuk mengeksekusi program pemakai dan sistem operasi.

c. Waktu Tanggap (Response Time)

Waktu tanggap terbagi menjadi dua, yaitu:

- Sistem Interaktif (Interactive System): Waktu tanggap dalam

sistem interaktif didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan

dari saat karakter terakhir dari perintah dimasukkan atau

transaksi sampai hasil pertama muncul dilayar (terminal).

Waktu tanggap ini disebut terminal response time.

- Sistem Waktu Nyata (Real Time System): Pada sistem waktu

nyata, waktu tanggap didefinisikan sebagai waktu dari saat

kejadian (internal maupun eksternal) sampai instruksi pertama

rutin layanan yang dimaksud dieksekusi, disebut event

response time. Sasaran penjadwalannya adalah meminimalkan

waktu tanggap.

d. Turnaround Time

Turn arround time adalah waktu yang dihabiskan dari saat

program atau job mulai masuk ke system sampai proses

diselesaikan sistem. Waktu yang dimaksud adalah waktu yang

dihabiskan dalam sistem, diekspresikan sebagai jumlah waktu

eksekusi (waktu pelayanan job) dan waktu menunggu, yaitu;

Turn Arround Time = waktu eksekusi + waktu tunggu

Sasaran penjadwalan adalah meminimalkan turnaround time.

e. Throughput
Throughtput adalah jumlah kerja yang dapat diselesaikan

dalam satu unit waktu. Cara untuk mengekspresikan throughput

adalah dengan jumlah job pemakai yang dapat dieksekusi

dalam satu unit/interval waktu. Sasaran penjadwalan adalah

memaksimalkan jumlah job yang diproses per satu interval

waktu. Semakin tinggi angka throughput, semakin banyak kerja

yang dilakukan sistem. Kriteria-kriteria tersebut saling

bergabung dan dapat pula saling bertentangan sehingga tidak

dimungkinkan optimasi semua kriteria secara simultan.

Ada terdapat tiga tipe penjadwalan berada secara bersama-sama pada

sistem operasi yang kompleks, yaitu:

- Penjadwalan Jangka Pendek (Short Term Scheduler):

Penjadwal ini bertugas menjadwalkan alokasi pemroses

diantara proses- proses ready di memori utama. Sasaran utama

penjadwal ini memaksimalkan kinerja untuk memenuhi satu

kumpulan kriteria yang diharapakan. Penjadwal ini dijalankan

setiap terjadi pengalihan proses untuk memilih proses

berikutnya yang harus dijalankan.

- Penjadwalan Jangka Menengah (Medium Term Scheduler):

Setelah eksekusi selama suatu waktu, proses mungkin ditunda

karena membuat permintaan layanan masukan/keluaran atau

memanggil suatu system call. Proses-proses tertunda tidak

dapat membuat suatu kemajuan selesai sampai kondisi-

kondisi yang
menyebabkan tertunda dihilangkan. Agar ruang memori dapat

bermanfaat, maka proses dipindah dari memori utama ke

memori sekunder agar tersedia ruang untuk proses-proses lain.

Kapasitas memori utama terbatas untuk sejumlah proses aktif.

Aktivitas pemindahan proses yang tertunda dari memori utama

ke memori sekunder disebut swapping. Penjadwal jangka

menengah adalah menangani proses-proses swapping. Proses-

proses mempunyai kepentingan kecil saat itu sebagai proses

yang tertunda. Tetapi, begitu kondisi yang membuatnya terunda

hilang dan proses dimasukkan kembali ke memori utama dan

ready. Penjadwal jangka menengah mengendalikan transisi dari

suspended-ready (dari keadaan suspend ke ready) proses-proses

swapping.

- Penjadwalan Jangka Panjang (Long Term Scheduler):

Penjadwal jangka panjang bekerja terhadap antrian batch dan

memilih batch berikutnya yang harus dieksekusi. Batch

biasanya adalah proses-proses dengan penggunaan sumber

daya yang intensif (yaitu waktu proses, memori, perangkat

I/O), program- program ini berprioritas rendah, digunakan

sebagai pengisi (agar pemroses sibuk) selama periode aktivitas

job-job interaktif rendah. Sasaran utama penjadwalan jangka

panjang adalah memberikan keseimbangan job-job campuran

dan dikaitkan dengan state-state proses.

Ada pula terdapat strategi penjadwalan yang terbagi menjadi dua, yaitu:
- Penjadwalan Non-Preemptive (Run-to-Completion): apabila

proses diberi jatah waktu pemroses, maka pemroses tidak dapat

diambil alih oleh proses lain sampai proses itu selesai.

- Penjadwalan Preemptive: Saat proses diberi jatah waktu

pemroses maka pemroses dapat diambil alih proses lain

sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan

menunggu jatah waktu pemroses tiba kembali pada proses itu.

Penjadwalan preemptive berguna pada sistem dimana proses-

proses yang mendapat perhatian tanggapan pemroses secara

cepat.

2.2.3 Manajemen Memori

Manajemen memori adalah suatu kegiatan untuk mengelola

memori komputer. Proses ini menyediakan cara mengalokasikan memori

untuk proses atas permintaan mereka, membebaskan untuk digunakan

kembali ketika tidak lagi diperlukan serta menjaga alokasi ruang memori

bagi proses. Pengelolaan memori utama sangat penting untuk sistem

komputer, penting untuk memproses dan fasilitas masukan/keluaran secara

efisien, sehingga memori dapat menampung sebanyak mungkin proses dan

sebagai upaya agar pemogram atau proses tidak dibatasi kapasitas memori

fisik di sistem komputer.

Manajemen memori berfungsi untuk meningkatkan utilitas CPU,

data dan instruksi dapat diakses dengan cepat oleh CPU, tercapainya

efisiensi dalam pemakaian memori yang terbatas, mentransfer data dari

memori utama ke CPU maupun sebaliknya secara efisien, mengelola


informasi yang dipakai dan tidak dipakai, mengalokasikan memori ke

proses yang diperlukan, mendealokasikan memori dari proses yang telah

selesai, dan mengelola swapping atau paging antara memori utama dan

disk.

Ada berbagai tipe-tipe manajemen memori:

a. Berdasarkan keberadaan swapping:

1. Manajemen tanpa swapping: Manajemen memori tanpa

pemindahan citra proses antara memori utama dan disk

selama ekseskusi.

2. Manajemen dengan swapping: Manajemen memori dengan

pemindahan citra proses antara memori utama dan disk

selama ekseskusi.

b. Berdasarkan alokasi memori:

1. Alokasi memori berurutan (Contiguous Allocation): pada

alokasi memori berurutan, setiap proses menempati satu

blok tunggal lokasi memori yang berurutan.

2. Alokasi memori tak berurutan (Non-Contiguous

Allocation): program atau proses ditempatkan pada

beberapa segmen berserakan, tidak perlu saling berdekatan

atau berurutan, biasanya digunakan untuk lokasi memori

maya sebagai lokasi page-page.

Terdapat dua manajemen memori, yaitu:

1. Manajemen Memori Statis: Dengan pemartisian statis, jumlah, lokasi, dan

ukuran proses di memori tidak beragam sepanjang waktu secara tetap.

Manajemen memori statis terbagi menjadi dua pemartisan:


- Monoprogramming: Merupakan manajemen memori paling

sederhana, sistem komputer hanya mengijinkan satu

program/pemakai berjalan pada satu waktu. Semua sumber

daya sepenuhnya dikuasi proses yang sedang berjalan. Ciri-

cirinya:

 Hanya terdapat satu proses pada satu saat, sehingga

proses baru akan menimpa proses lama yang sudah

selesai eksekusi.

 Hanya satu proses mengunakan semua memori.

 Pemakai memusatkan program keseluruh memori dari

disk atau tape.

 Program mengambil kendali seluruh mesin.

 Masih dipakai untuk sistem kecil yaitu sistem tempelan

(embedded system) yang menempel atau terdapat

disistem lain.

 Sistem-sistem tempelan menggunakan mikroprosesor

kecil, seperti Intel 8051, dan sebagainya.

 Sistem ini biasanya untuk mengendalikan satu alat

sehingga menjadi bersifat intelejen (intelegent devices)

dalam menyediakan satu fungsi spesifik. Karena hanya

satu fungsi spesifik, dapat diprogram di mikroprosesor

dengan memori kecil (1-64 Kb).

- Multiprogramming: dapat dilakukan dengan pemartisian statis,

yaitu memori dibagi menjadi beberapa sejumlah partisi tetap.

Pada partisi-partisi tersebut proses-proses ditempatkan,


manajemen memori multiprogramming melibatkan banyak

pemakai secara simultan sehingga di memori akan terdapat

lebih dari satu proses bersamaan. Oleh karena itu dibutuhkan

sistem operasi yang mampu mendukung dua kebutuhan

tersebut, proteksi memori dengan isolasi ruang-ruang alamat

secara disjoint (terpisah) dan pemakaian bersama memori.

Kedua kebutuhan ini memungkinkan proses-proses bekerja

sama mengakses daerah memori bersama. Ketika konsep

multiprogramming digunakan, pemakaian CPU dapat

ditingkatkan. Multiprogramming pemartisan statis memiliki

beberapa alasan, yaitu:

 Mempermudah program

 Agar dapat memberi layanan interaktif kepada beberapa

orang secara simultan

 Efisiensi penggunaan sumber daya

 Eksekusi akan lebih murah jika proses besar dipecah

tu:menjadi beberapa proses kecil

 Dapat mengerjakan sejumlah job secara simultan

Pemartisan statis membagi partisi-partisinya menjadi dua

berdasarkan ukuran, yaitu:

 Pemartisan menjadi partisi ukuran sama (ukuran semua

partisi memori sama) yaitu beberapa proses yang

ukurannya kurang atau sama dengan ukuran partisi

dimasukkan ke sembarang partisi yang tersedia.


 Pemartisan menjadi partisi-partisi berukuran berbeda,

yaitu ukuran semua partisi berbeda.

2. Manajemen Memori Dinamis: Dengan pemartisian dinamis, jumlah,

lokasi, dan ukuran proses di memori dapat berseragam sepanjang waktu

secara dinamis.

Dalam manajemen memori terdapat juga Paging System dan Segmentasi

Memori, definisinya sebagai berikut:

a. Paging system adalah salah satu skema manajemen memori yang

digunakan sistem operasi untuk menyimpan dan mengambil data dari

penyimpanan sekunder untuk digunakan dalam memori utama. Dalam

skema paging manajemen memori, sistem operasi mengambil data dari

penyimpanan sekunder dengan ukuran blok yang sama yang disebut

halaman. Keuntungan utama dari paging terhadap segmentasi adalah

memungkinkan menggunakan ruang alamat memori fisik yang tidak

berdekatan atau tidak berurutan. Sebelum paging mulai digunakan, sistem

harus memasukkan program seluruhnya ke dalam penyimpanan yang

bersambung, yang menyebabkan berbagai masalah penyimpanan dan

fragmentasi.

Paging adalah bagian penting dari implementasi memori virtual

pada sistem operasi yang kontemporer, yang memungkinkan mereka untuk

menggunakan penyimpanan sekunder untuk data yang tidak dapat masuk

secara fisik ke Random-Access Memory (RAM).

b. Segmentasi memori adalah pembagian memori utama komputer menjadi

segmen atau bagian. Dalam sistem komputer yang menggunakan


segmentasi, referensi ke lokasi memori termasuk nilai yang

mengidentifikasi segmen dan offset dalam segmen tersebut. Segmen atau

bagian juga digunakan dalam file objek program dikompilasi ketika

mereka dihubungkan bersama-sama ke citra program dan ketika gambar

dimuat ke memori.

Segmen biasanya sesuai dengan divisi alami program seperti

rutinitas individu atau tabel data sehingga segmentasi umumnya lebih

terlihat programmer dari paging sendiri. Segmen yang berbeda dapat

dibuat untuk modul program yang berbeda, atau untuk kelas yang berbeda

dari penggunaan memori tersebut sebagai segmen kode dan data. Segmen

tertentu dapat dibagi antara program


BAB III

PENUTUP

3.1.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat saya simpulkan bahwa

Manajemen Proses adalah kegiatan yang mengatur kerjanya suatu program

yang telah dijalankan. Penjadwalan Proses merupakan kumpulan

kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan

urutan kerja yang dilaksanakan sistem komputer. Sedangkan Manajemen

memori adalah suatu kegiatan untuk mengelola memori komputer. Ketiga

hal ini memiliki peran yang sangat besar guna untuk mengatur proses dan

penjadwalan kerjanya program dan mengatur kinerja memori.

3.2.1 Kritik dan Saran

Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari

sempurna dan masih banyak hal yang perlu diperbaiki, untuk itu saran dan

kritikan yang bersifat membangun saya harapkan dari pendengar dan

pembaca sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran bagi saya agar dalam

pembuatan makalah saya selanjutnya lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.kumpulancontohmakalah.com/2015/11/pengertian-dan-tipe-

manajemen-memori.html

http://manajement-info.blogspot.com/2011/12/bab-v-sistem-operasi-penjadwalan-

proses.html

http://www.pintarkomputer.org/2017/02/manajemen-proses-sistem-operasi.html

https://pujexcarlox.wordpress.com/2011/03/19/manajemen-proses-pada-sistem-

operasi/

You might also like