You are on page 1of 6

Cara Menggunakan Perintah

SCP Untuk Memindahkan


File
Memindahkan file secara aman sangatlah penting ketika
menggunakan VPS. Untungnya proses transfer file ini bisa dilakukan
secara mudah dengan menggunakan perintah SCP atau SCP command.
Pada artikel ini, kami akan membahas kegunaan perintah SCP Linux.
Sebetulnya, apa saja perintah SCP? Berdasarkan Berkeley Software
Distribution (BSD) Remote Copy Protocol (RCP), SCP (secure Copy)
adalah sebuah file network transfer protocol yang mempermudah serta
mengamankan proses transfer file antara remote dan local host.
Full-stack developer sering menggunakan perintah SCP untuk
mengaktifkan fitur autentikasi dan enkripsi tanpa memerlukan layanan
hosting pihak ketiga, seperti Github. Cara ini merupakan yang termudah
untuk mengamankan data Anda dari tindakan packet sniffing, serta
menjaga kerahasiaannya.
Pada dasarnya, SCP merupakan gabungan dari RCP dan SSH (secure
Shell). SCP mengandalkan RCP untuk melakukan penyalinan file, dan
SSH untuk mengenkripsi informasi dan mengautentikasi sistem remote.
Tidak seperti Rsync , untuk menggunakan perintah SCP, Anda hanya perlu
membuat username dan password atau passphrase bagi sistem yang
berperan dalam proses pemindahan file. Cara ini mempermudah proses
pemindahan karena Anda tidak perlu login untuk melakukannya.
Daftar Isi
 Contoh Syntax Perintah SCP Linux
 Hal yang Perlu Diperhatikan
 Menyalin File dengan Perintah SCP
o Menyalin File Lokal ke Lokasi Remote
o Menyalin File Remote ke Perangkat Lokal
o Memindahkan File Remote ke File Remote Lain
 Kesimpulan

Contoh Syntax Perintah SCP Linux


Berikut contoh perintah SCP dasar:
scp [other options] [source username@IP]:/[directory and file name] [destination
username@IP]:/[destination directory]
Perintah ini mungkin terlihat membingungkan, tapi dengan senang hati
kami akan menjelaskannya untuk Anda!
Pada contoh di bawah ini, kami melakukan pemindahan file antara dua
server VPS.

 [other options] merupakan modifier yang dapat ditambahkan ke


perintah SCP. Untuk modifier yang paling sering digunakan, akan
kami bahas kemudian.
 [source username@IP] merupakan username dan IP perangkat
yang memuat file yang Anda inginkan. IPnya akan terlihat seperti:
root@123.123.123.12
 :/ mengirimkan informasi ke perintah SCP bahwa Anda akan
menambahkan sesuatu pada source directory.
 [directory and file name] merujuk pada lokasi penyimpanan dan
nama file tersebut. Modifier ini akan terlihat seperti:
/user/Edward/Desktop/SCP.png
 [destination username@IP] adalah username dan IP dari perangkat
yang dituju.
 [destination directory] merupakan direktori tujuan di mana file
tersebut akan disimpan.
Dalam skenario yang sebenarnya, tampilannya akan terlihat seperti
berikut:
scp -p root@162.168.1.1:/media/scp.png edward@162.168.1.2:/desktop/destination
Cukup sederhana, kan? Jika menyalin ke, atau dari perangkat lokal, Anda
tidak perlu menambahkan alamat IP dan destinasi atau source path seperti
/desktop/folder_name.
Selanjutnya, kami akan membahas tentang opsi lain yang dapat Anda
gunakan untuk memodifikasi perintah SCP. Ada 20 alternatif yang dapat
Anda gunakan baik pada single character form (-o), maupun descriptive
equivalent (-option). Opsi-opsi tersebut adalah:

 -P port memungkinkan Anda untuk menetapkan entry yang berbeda


pada server (Pada dasarnya, TCP port berada di port 22)
 -c cipher memberikan Anda kemungkinan untuk menentukan
algoritma enkripsi yang akan digunakan oleh klien. Beberapa value
yang dapat Anda gunakan adalah ‘aes256-ctr’, ‘aes256-cbc’,
‘blowfish-cbc’, ‘arcfour’, ‘arcfour128’, arcfour256’, ‘cast128-cbc’,
aes128-ctr’, ‘aes128-cbc’, ‘aes192-ctr’, ‘aes192-cbc’, and 3des-cbc’.
Opsi default pada shell configuration adalah ‘AnnyStdCipher’.
 -q akan menjalankan operasi dalam “mode senyap” , yang mana
hanya critical error saja yang akan ditampilkan.
 -r untuk melakukan proses recursive copying, di mana semua
subdirectory akan dimasukkan.
 -4 atau -6 digunakan jika Anda ingin memilih versi protokol, antara
IPv4 atau IPv6. Anda juga dapat mengonfigurasi requirement alamat
IP secara lebih lengkap dengan address-family keyword.
 -p akan menyimpan file yang dimodifikasi dan waktu akses.
 -u akan menghapus source file setelah proses pemindahan file
selesai.
 -c akan mengaktifkan kompresi data selagi proses transfer
berlangsung.

Hal yang Perlu Diperhatikan


Karena SCP menggunakan enkripsi SSH, Anda akan memerlukan kata
sandi SSH agar dapat memindahkan file. Terlebih lagi, Anda harus
meminta izin (permission) untuk mengakses perangkat yang ingin disalin
filenya dan membuat perintah akses pada perangkat yang dituju agar Anda
dapat memindahkan filenya.
Untuk autentikasi dan konfigurasi koneksi, Anda harus membuat SSH key
pada terminal dengan menggunakan command berikut:
ssh-keygen -t rsa
Anda dapat menyalin key ini ke sistem remote menggunakan command:
ssh-copy-id user@remote_machine
Setelah Anda mendapat autentikasi pada perangkat remote, public key
akan tersalin dan proses transfer file siap dimulai.
Jika Anda tidak ingat root password salah satu sistem, Anda dapat
memanfaatkan SSH client untuk memilih file di mana private identity key
untuk konfirmasi RSA terbaca secara otomatis.
Untuk protokol versi 2, identity path default dari host key adalah ~/.ssh
/id_dsa, sedangkan untuk protokol versi 1 adalah ~/.ssh /id_rsa. Setelah
itu, cari di mana backup private key dan public key disimpan sehingga
Anda dapat mengaplikasikan command SSH untuk menggunakan kedua
key tersebut secara otomatis.
Untuk path /back-up/home/jack/.ssh, commandnya adalah:
ssh -i /back-up/home/user/.ssh/id_dsa user@yourserver.servername.domain
Pro tip: opsi ini memiliki value default –overwrite [yes], kecuali jika Anda
memilih opsi –overwrite no atau –overwrite ask dalam perintah SCP,
operasi ini akan menimpa file-file yang memiliki nama dan lokasi yang
sama tanpa peringatan.

Jika Anda mentransfer file besar, kami sarankan untuk menggunakan sesi
tmux atau menjalankan command pada layar yang berbeda. Selain itu,
Anda juga harus menggunakan opsi –v untuk transfer file besar. Perintah
tersebut akan memaksa SCP untuk menampilkan koneksi debug,
otentikasi, atau masalah konfigurasi.

Menyalin File dengan Perintah SCP


Bagian terbaik dari SCP adalah kemampuannya dalam memberikan
fleksibilitas untuk memindahkan file antara dua host, atau antara host
dengan perangkat lokal. Di bawah ini merupakan ulasan bagaimana
command-command digunakan untuk tiap proses pemindahan file.

Menyalin File Lokal ke Lokasi Remote


Kami akan menyalin file lokal scp.zip ke perangkat remote user
bernama root. Username pada command diikuti oleh alamat IP server.
Contoh:
scp /users/Edward/desktop/scp.zip root@191.162.0.2:/writing/article
Jika Anda tidak mengaktifkan konfirmasi otomatis untuk SSH client, maka
Anda harus memasukkan kata sandi dari user perangkat remote dan
progress meter pun akan muncul. Progress meter akan terlihat seperti ini:
root@191.162.0.2’s password:
novel3.zip 100% 0 0.0KB/s 00:00
Tetapi katakanlah perangkat remote diatur untuk mematuhi koneksi SSH
pada port selain dari port default 22. Dalam hal ini, Anda harus
spesifikasikan port tersebut menggunakan opsi sebagai berikut:
scp -P 2322 /users/Edward/desktop/scp.zip root@191.162.0.2:/writing/article
Jika Anda juga ingin mengubah nama file saat prosesi transfer
berlangsung, maka perintahnya akan terlihat seperti ini (jika port Anda
bukan yang default, cukup tambahkan –P dan nomor port):
scp /users/Edward/desktop/scp.zip root@191.162.0.2:/writing/article/howtoscp.zip
Jika Anda ingin menyalin direktori yang memiliki lebih banyak file dan/atau
subdirektori, gunakan baris perintah –r yang kami jelaskan sebelumnya.
scp -r /users/Edward/desktop root@191.162.0.2:/writing/article

Menyalin File Remote ke Perangkat Lokal


Pada proses ini, source dan target dari command scp di-reserve, dan
harus direfleksikan pada syntax Anda . Kali ini, kami akan coba untuk
menyalin scp.zip dari remote host yang sama ke perangkat lokal:
scp root@191.162.0.2:/writing/articles/SCP.zip Users/Edward/Desktop
Lagi, masukkan informasi SSH login yang sama kecuali fitur autentikasi
dinonaktifkan oleh perintah sudo, atau Anda memaksakan SSH client
untuk menggunakan private key di perangkat.

Memindahkan File Remote ke File Remote


Lain
Untuk menyalin file dari satu remote host ke remote host yang lain, Anda
harus memasukkan password untuk kedua akun host setelah command
dijalankan di terminal.
Contoh:
scp root@191.162.0.2:/writing/article/scp.zip edward@11.10.0.1:/publishing
Command di atas menyalin source file /writing/article/scp.zip dari host
pertama ke host kedua. Untuk menyalin folder, cukup tambahkan opsi -
r dan spesifikasikan path folder, seperti yang telah dilakukan sebelumnya.
Dalam keadaan normal, file berpindah langsung dari remote host pertama
ke remote host kedua. Namun, jika Anda ingin mengatur ulang rute operasi
melalui perangkat, tambahkan opsi -3:
scp -3 root@191.162.0.2:/writing/article/scp.zip edward@11.10.0.1:/publishing
Selesai!

Kesimpulan
Pada artikel ini, Anda telah mempelajari cara mudah mentransfer file
antara remote host dan local host dengan menggunakan SCP command.
Pemindahan file dengan SCP command sangat berguna ketika Anda
mengelola banyak server. Protokol penyalinan yang aman mempermudah
Anda dalam menyalin informasi dari satu remote host ke remote host yang
lain tanpa perlu login.
Terlebih lagi, cara transfer file remote ini mengenkripsi data dengan secure
shell, yang akan memastikan kerahasiaan informasi saat proses transfer
berlangsung

You might also like