You are on page 1of 9

UJI DUA SAMPEL BERPASANGAN DENGAN METODE WILCOXON

RINGKASAN MATA KULIAH (RMK)

MATA KULIAH APLIKASI ANALISIS KUANTITATIF

Oleh :

Nama : I gede andra amartya wardana dipa

NIM : 2007531200

No Absen : 17

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2021

1. Uji Tanda Wilcoxon Sampel Kecil


Uji tanda beranking Wilcoxon digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata data
berpasangan. Data yang diperlukan minimal berskala interval dari suatu sampel random
berpasangan, yang jumlahnya sebanyak n pengamatan. Data asli dihitung selisihnya yang
dinotasikan dengan huruf “d” yang diperoleh dari Yi – Xi dengan aturan yaitu:
 +d = Yi > Xi
 -d = Yi < Xi
 0 = Yi = Xi

Tanpa memperhatikan beda yang bertanda “+” atau tanda “-“ serta tidak
menggunakan data yang seri atau nol, maka perbedaan absolut atau │d│diranking dari
yang paling kecil hingga yang paling besar. Jika terdapat nilai perbedaan yang sama, maka
ranking tersebut dirata-ratakan. Setelah suatu pasangan data diberikan ranking, maka
ranking itu kembali diberikan tanda “+” atau “-“ sesuai dengan tanda perbedaan aslinya,
atau “d”.

Jika jumlah pengamatannya cukup besar, nilai kuantil dari distribusi ini minimal sama
dengan nol dan maksimal sebesar n(n+1)/2, serta mempunyai rata-rata sebesar n(n+1)/4
dengan standar deviasi √ n ( n+1 ) ( 2n+ 1 ) /24 . Pengujian dilakukan dengan menggunakan
statistik T. Nilai T dihitung dengan cara menjumlahkan ranking yang bertanda positif atau
negatif yang dipilih jumlahnya yang lebih sedikit.

Langkah-langkah pengujian yaitu :

1) Formulasi Hipotesis
A. (uji dua arah)
H0 : E(X) = E(Y)
H1 : E(X) ≠ E(Y)
B. (uji satu arah, diharapkan positif lebih banyak)
HO : E(X) ≥ E(Y)
H1 : E(X) < E(Y)
C. (uji satu arah, diharapkan positif lebih sedikit)
H0 : E(X) ≤ E(Y)
H1 : E(X) > E(Y)

Jika hipotesis yang dipilih seperti formulasi C, maka hipotesis tersebut dimodifikasi
menjadi :

H0 : E(Y) ≥ E(X)

H1 : E(Y) < E(X)


2) Tentukan tingkat signifikansi yang diinginkan. Jika terdapat data yang sama
atau seri, maka tidak ikut dimasukkan sebagai sampel.
3) Kriteria Pengujian
Harga kritis untuk uji tanda beranking Wilcoxon yang dinotasikan dengan
T(tabel) + T(Wα). Dimana Wα merupakan kuantil ranking bertanda Wilcoxon
pada tingkat probabilitas kumulatif tertentu.
a. Test dua sisi apabila perbedaan arah tidak dinyatakan
H0 diterima jika T(hitung) ≥ T(Wα/2)
H0 ditolak jika T(hitung) < T(Wα/2)
b. Test satu sisi
H0 diterima jika T(hitung) ≥ T(Wα)
H0 ditolak jika T(hitung) < T(Wα)
4) Perhitungan
n
T = ∑ Ri  Ri = jumlah ranking yang lebih sedikit
i=1

5) Lihat jumlah ranking yang terkecil yang merupakan T(hitung). Kemudian


bandingkan dengan nilai T kritis (T(tabel), serta buat kesimpulan sesuai
dengan formulasi hipotesis yang dibuat.

Contoh Soal

Untuk mengetahui dampak krisis moneter tahun 1998 ingin diketahui perubahan
kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu dengan indikator rentabilitasnya. Dari hasil
penelitian terhadap Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang diambil secara acak, rata-rata
rentabilitas BPR tahun 1995-1996 (mewakili sebelum krisis) dan tahun 1997-1998 (mewakili
saat krisis), hasilnya sebagai berikut.

BPR Rentabilitas BPR


Sebelum Krisis Saat Krisis
1 28 30
2 42 31
3 32 33
4 27 30
5 32 31
6 51 43
7 50 44
8 38 32
9 52 42
10 47 42

Uji dengan α = 5%. Apakah kinerja BPR memang menurun saat krisis ekonomi dan
apabila dibandingkan dengan sebelum krisis?

Jawab :

1) Formulasi Hipotesis
H0 : µ1 ≤ µ2  kinerja BPR tidak menurun saat krisis ekonomi apabila
dibandingkan dengan sebelum krisis.
H1 : µ1 > µ2  kinerja BPR menurun saat krisis ekonomi apabila dibandingkan
dengan sebelum krisis.
Agar menjadi sisi kiri, maka hipotesis harus dimodifikasi :
H0 : µ1 ≥ µ2  kinerja BPR tidak menurun saat krisis ekonomi apabila
dibandingkan dengan sebelum krisis.
H1 : µ1 < µ2  kinerja BPR menurun saat krisis ekonomi apabila dibandingkan
dengan sebelum krisis.
2) Tentukan tingkat signifikansi 0,05, n = 10 (dan tidak ada data yang seri atau sama).
T(W 0,05 ) = 11
3) Kriteria Pengujian
H0 diterima bila T(hitung) ≥ 11
H0 ditolak bila T(hitung) < 11
4) Perhitungan statistik

Sampel Sebelum Saat Beda Ranking Ri Positif Ri


Krisis Krisis Negatif
(di) │di│
1 28 30 2 3 3
2 42 31 -11 10 10
3 32 33 1 1,5 1,5
4 27 30 3 4 4
5 32 31 -1 1,5 1,5
6 51 43 -8 8 8
7 50 44 -6 6,5 6,5
8 38 32 -6 6,5 6,5
9 52 42 -10 9 9
10 47 42 -5 5 5
Jumlah Ranking 8,5 46,5

Langkah-langkah perhitungan :

(1) Hitung (di) atau selisih data Y (sesudah krisis) dengan X (sebelum krisis).
(2) Dengan mengabsolutkan di atau tanpa memperhatikan tandanya yang positif atau
negatif, dilakukan pengurutan di. Jika terdapat nilai di yang sama, maka urutan dirata-
ratakan.
(3) Setelah diurutkan, kembali dikelompokkan apakah di yang telah diurut bertanda
positif atau negatif. Lalu dijumlahkan.
(4) Jumlah terkecil dari di tersebut merupakan nilai d hitung Wilcoxon yaitu :
n
T= ∑ Ri = 8,5
i=1

5) Oleh karena T(hitung) = 8,5 yang lebih kecil dari T(tabel) = 11, maka H0 ditolak.
Disimpulkan bahwa kinerja BPR memang menurun saat krisis moneter.

2. Uji Tanda Beranking Wilcoxon untuk Sampel Besar


Untuk menyelesaikan uji tanda beranking Wilcoxon yang sampelnya lebih besar atau
sama dengan 30, perhitungannya menggunakan pendekatan distribusi normal :
T −μτ n(n+1) n(n+1)(2 n+1)
z= , dimana μτ = , στ = √
στ 4 24

Contoh Soal

Suatu makanan konsentrat jenis baru yang ditambahkan pada pakan babi diiklankan
akan dapat meningkatkan berat babi jenis Sadle back. Pengalaman sebelumnya menunjukkan
bahwa dengan pakan yang biasa, berat babi Sadle back bisa mencapai 30 kg pada umur 3
bulan. Untuk menguji kebenaran dari iklan tersebut, seorang peternak melakukan percobaan
terhadap 30 babi dengan memberikan makanan konsentrat jenis baru. Berat babi pada umur 3
bulan adalah sebagai berikut.

Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berat 30,7 42,3 40,6 37,2 28 37,3 32,8 30,3 23,8 33,9
Sampel 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Berat 36,1 37,9 39,6 35,9 34,3 26 35 31,2 31,3 45,8
Sampel 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Berat 41,1 27,4 33,2 44 36,4 42,8 38,2 36,6 26,9 34,9

Ujilah dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%. Apakah konsentrat jenis baru dapat
meningkatkan berat badan babi.

Jawab:

1) Formula Hipotesis
(uji satu arah diharapkan positif lebih banyak)
H0 : E(X) ≥ E(Y) = konsentrat jenis baru tidak dapat menaikkan berat babi
H1 : E(X) < E(Y) = konsentrat jenis baru dapat menaikkan berat babi
2) Tentukan tingkat signifikansi 0,05, n = 30 (dan tidak ada data yang seri atau sama).
Uji satu sisi z =-1,645
3) Kriteria Pengujian
H0 diterima bila z ≥ -1,645
H0 ditolak bila z < -1,645
4) Perhitungan Statistik

Sampel Berat (Yi – Xi) │Yi – Xi Ranking Ri Positif Ri


anak babi (di) │ │di│ Negatif
│di│
1 30,7 0,7 0,7 2 2
2 42,3 12,3 12,3 27 27
3 40,6 10,6 10,6 25 25
4 37,2 7,2 7,2 20 20
5 28,0 -2 2 5 5
6 37,3 7,3 7,3 21 21
7 32,8 2,8 2,8 7 7
8 30,3 0,3 0,3 1 1
9 23,8 -6,2 6,2 17 17
10 33,9 3,9 3,9 10 10
11 36,1 6,1 6,1 16 16
12 37,9 7,9 7,9 22 22
13 39,6 9,6 9,6 24 24
14 35,9 5,9 5,9 15 15
15 34,3 4,3 4,3 12 12
16 26 -4 4 11 11
17 35 5 5 14 14
18 31,2 1,2 1,2 3 3
19 31,3 1,3 1,3 4 4
20 45,8 15,8 15,8 30 30
21 41,1 11,1 11,1 26 26
22 27,4 -2,6 2,6 6 6
23 33,2 3,2 3,2 9 9
24 44 14 14 29 29
25 36,4 6,4 6,4 18 18
26 42,8 12,8 12,8 28 28
27 38,2 8,2 8,2 23 23
28 36,6 6,6 6,6 19 19
29 26,9 -3,1 3,1 8 8
30 34,9 4,9 4,9 13 13
418 47
T = 47
30(30+1)
μτ = = 232,5
4
30(30+1)(60+1)
στ = √ = 48,62
24
T −μτ 47−232,5
z= z=  z = -3,82
στ 48,62
5) Oleh karena z hitung besarnya 3,82 yang lebih kecil dari -1,645, maka H0 ditolak.
Disimpulkan bahwa konsentrat jenis baru dapat meningkatkan berat badan babi.
DAFTAR PUSTAKA

Suyana Utama, Made, Denpasar, 2016. Aplikasi Analisis Kuantitatif . CV Sastra Utama.

You might also like