You are on page 1of 36

Tindaklanjut Penyederhanaan Birokrasi Pemda

(Arah Kebijakan Pengelolaan & Sistem Kerja Jabatan Fungsional di Daerah)


Rozi Beni
• Jabatan:
Kasubdit Wilayah II Dit. Fasilitasi Kelembagaan &
Kepegawaian Perangkat Daerah
Ditjen Otda, Kemendagri

• Tempat/Tgl. Lahir :
Bintuhan-Bengkulu, 05 Mei 1981
• Pendidikan:
o S3 Adm. Publik, FISIP UNPAD
o S2 MAPD IPDN & D-IV STPDN
o S2 & S1 FH UI

• 0817611132 / rozibeni@gmail.com
KOHERENSI UU PEMDA-UU ASN
ASN dalam Konteks Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah & Penyederhanaan Birokrasi Pemda
Pasal 4 ayat (1) UUD NRI 1945

UU PEMDA – UU ASN
• UU Pemda: Presiden Penanggungjawab akhir peny pem. Pusat & Daerah (Pasal 7 ayat (2)
è Pasal 1 angka 5, Pasal 5, Pasal 65 ayat (1) huruf a, Pasal 208, Pasal 7,8, 374, 375)

• UU ASN: Presiden selaku pemegang kekuasaan pemerintahan merupakan pemegang


kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan manajemen ASN” (Pasal 25,
Pasal 53

Perangkat daerah (yang diisi dari ASN)


dibentuk untuk membantu Kepala Daerah &
DPRD dalam menyelenggarakan urusan
FUNGSI ASN
pemerintahan (vide Pasal 1 angka 23, Pasal 57 dan Pasal 208 UU PEMDA); (UU ASN, No. 5/14)

“Peran Strategis ASN Pemda dalam Penyelenggaraan Pemda è 32 Urusan Konkuren”


Peran Strategis Aparayur Pemda
Dalam Pemenuhan Kepatuhan & Kebutuhan Penyederhanaan Birokrasi Pemda

Perangkat daerah (yang diisi dari ASN)


dibentuk untuk membantu Kepala Daerah &
DPRD dalam menyelenggarakan urusan FUNGSI ASN
pemerintahan (vide Pasal 1 angka 23, Pasal 57 dan Pasal 208 UU (UU ASN, No. 5/14)
PEMDA);

Pejabat Pemda sebagai aktor penting dalam penyelenggaraan (eksekusi)


Kebijakan Publik & urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah (32
Urusan) dan bahkan sebagian Penugasan Sebagian Urusan Pemerintahan Absolut

“Peran Strategis Pejabat Pemda dalam Pembangunan &Pemantapan Pelaksanaan Otda”


Wakil Kepala Daerah
dalam Konteks Pembinaan Kelembagaan Perangkat daerah

a.membantu kepala daerah dalam:


1.memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;
2.mengoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dan menindaklanjuti laporan
dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan;
3.memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan
oleh Perangkat Daerah kabupaten/kota, kelurahan, dan/atau Desa bagi wakil
bupati/wali kota;
b.memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam pelaksanaan
Pemerintahan Daerah;
c. melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah menjalani
masa tahanan atau berhalangan sementara; dan
d.melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

6
Binwas Umum dan Teknis
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Pasal 373, Pasal 374 ayat (2) huruf c, Pasal 377 ayat (1), dan
Pasal 378 ayat (1) UU 23/2014 jo. Pasal 3 ayat (1) dan ayat
(2) dan Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2) PP 12/2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

Lingkup Binwas Umum oleh Lingkup Pembinaan Teknis


Mendagri & Gubernur WPP:
Teknis penyelenggaraan
1. Pembagian urusan pemerintahan;
urusan pemerintahan
2. Kelembagaan daerah;
3. Kepegawaian pada perangkat daerah; yang diserahkan
4. Keuangan daerah; ke daerah provinsi dan daerah
5. Pembangunan daerah; kab/kota
6. Pelayanan publik di daerah;
7. Kerja sama daerah;
8. Kebijakan daerah;
9. Kepala daerah dan DPRD; dan
10.Bentuk Binwas lain
7
Pimpinan Instansi Daerah berkoordinasi Menteri
PANRB dan Mendagri dalam pelaksanaan
Penyesuaian Sistem Kerja.
(Pasal 24 ayat (2) Permen PANRB 7/2022)
Penyederhanaan Birokrasi
Penyesuaian Mekanisme Kerja
3 (PMK): PerMenPANRB 7/22

2 Penyetaraan Jabatan (PJ)


PermenPAN RB 17/2021
Penyederhaanan Struktur (PSO)
PermenPAN RB Nomor 25 Tahun 2021
Lanjutan Proses PB 21

1 1) Surat MenPANRB Tgl 23 Des 21


2) Surat MenPAN RB 16 Maret 22 &
Surat Mendagri 28 Maret 2022
• Digitalisasi/IPTEK
• Tuntutan Yanlik
• Sistem Karier

otda.kemendagri.go.id ditjenotda 9
Arah Kebijakan PENYEDERHANAAN BIROKRASI PEMDA

“ Penyederahaan Birokrasi Pemda dengan Penyetaraan/Transformasi JA


Kepada JF disertai Penyetaraan Besaran Tunjangannya”

Faktor Penting Keberhasilan PENYEDERHANAAN BIROKRASI PEMDA:

1. Penyederhanaan Birokrasi harus tetap menjamin bahwa seluruh tugas dan fungsi
pemerintahan berjalan dengan maksimal untuk mencapai tujuan negara.
2. Proses transisi dalam penyederhanaan birokrasi harus dipersiapkan dengan cermat
agar tidak ada proses bisnis yang berhenti atau terhambatnya pelayanan
pemerintahan.
3. Penyederhanaan birokrasi tidak merugikan ASN baik dalam penghasilan maupun
dalam sistem karir.
(vide halaman 2 Lampiran Surat Menteri PAN dan RB Nomor B/467/KT.01/2021 tanggal 27 Mei 2021)
Lanjutan Proses Penyederhanaan Birokrasi 2021
1) Surat MenPANRB Tgl 23 Des 21
2) Surat MenPAN RB 16 Maret 22 & Surat Mendagri 28 Maret 2022

Proses Lanjutan Pelaksanaan PB 31 Des 21:


1. s.d. April 2022 è Pelantikan yg telah direkom 2021.
2. s.d. Akhir Mei è Usul PJ terdampak PB (perlu validasi)
3. s.d. Des 2022 è Perubahan/Penyesuaian JF

otda.kemendagri.go.id ditjenotda 11
Lanjutan Proses Penyederhanaan Birokrasi 2021

1 2a 2b
Relasi Pengatyuran:
Kelembagaan Perangkat Daerah & Penyederhanaan Birokrasi Pemda
(1) Perangkat Daerah yang pelaksanaan tusinya telah dapat dilaksanakan oleh
kelompok jabatan fungsional, menghapus unit organisasi yang tusinya telah
digantikan secara penuh oleh kelompok jabatan fungsional.
(2) Untuk memenuhi kebutuhan jabatan fungsional di lingkungan Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan pengangkatan
pertama, perpindahan jabatan, promosi, dan penyesuaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 97 PP 18/2016)

1) PermenPAN RB Nomor 25 Tahun 2021 mengatur mengenai Penyederhanan Struktur


Organisasi dalam rangka Penyderhanann Birokrasi
2) Permen PAN RB Nomor 17 Tahun 2021 mengatur mengenai Penyetaraan Jabatan
Administrasi ke Jabatan Fugsional
3) Permen PAN RB Nomor 7 Tahun 2022 mengatur mengenai Sistem Kerja
Peyesuaian Kualifikasi Pendidikan Pejabat Fungsional Hasil Penyetaraan
Pasal 8 ayat (4) PermenPAN RB 17/2021

Pejabat Administrasi yang disetarakan menjadi Pejabat


Fungsional wajib memiliki pendidikan sesuai dengan
persyaratan jabatan paling lama 4 (empat) tahun sejak
diangkat dan dilantik dalam Jabatan Fungsional.
Pembunaan JF
Hasil Penyetaraan
Pasal 22 PermenPAN RB 17/2021
Penyusunan Penyusunan Kebutuhan dan peta Jabatan Fungsional ditetapkan
Kebutuhan & Peta Jabatan : berdasarkan Jabatan Administrasi yang disetarakan (Pasal 20 Per Men
PANRB 17/2021)

Balikan ke Mantan Dalam hal Pejabat Fungsional yang diangkat melalui penyetaraan
telah memiliki Jabatan Fungsional sebelum menduduki Jabatan
JF sebelumnya
Administrasi, Pejabat Fungsional dapat diangkat kembali ke
Jabatan Fungsional sebelumnya paling singkat 1 (satu) tahun
setelah menduduki Jabatan Fungsional hasil penyetaraan sesuai
ketentuan PUU. (Pasal 26 Per Men PANRB 17/2021)
Mekanisme Kerja PB
1. setiap perangkat daerah mempunyai maksimal 2 (dua) level struktur organisasi, kecuali perangkat daerah
yang memenuhi kriteria khusus dimungkinkan mempunyai 3 (tiga) level struktur organisasi.
2. pada setiap perangkat daerah dapat ditetapkan fungsi koordinator/sub koordinator untuk tugas atau
fungsi tertentu yang dipimpin oleh pejabat fungsional atau oleh pelaksana senior yang ditunjuk.
(vide Pasal 5 Permen PAN RB 25/2021; dan halaman 3 Lampiran Surat Menteri PAN dan RB Nomor B/467/KT.01/2021 tanggal 27 Mei 2021)

Substansi/Sub Substansi: Uraian Tusi Pejabat Fungsional Hasil Penyetaraan


• Pejabat Administrasi yang mengalami Penyetaraan Jabatan
melaksanakan mekanisme kerja dan pengelolaan kegiatan sesuai
bidang tugas.
• Menerima pelimpahan sebagian kewenangan sesuai bidang
tugasnya dari PPT sesuai PUU (Pasal 28 Permen PAN RB 17/2021)

PermenPAN RB No. 7/2022 è Mekanisme Kerja

18
Moratorium dan Penataan Jabatan Fungsional
Surat Men PAN RB No. B. 653/M.SM.02.03/2021 Tgl 23 Des 2021

20
Moratorium dan Penataan Jabatan Fungsional
Surat Men PAN RB No. B. 653/M.SM.02.03/2021 Tgl 23 Des 2021

1. Moratorium usulan jenis JF baru karena


sedang disiapkan Regulasi Redesain JF untuk:
• mendukung mekanisme kerja baru; & Pola
Pembinaan yang lebih agile dan dinamis
sesuai kebutuhan organisasi.
• Pengembangan Karier JF
2. Kebijakan/Perlakuan Khusus selama masa
“transisi” (moratorium), khusus bagi
Pemangku JF hasil Penyetaraan

21
Moratorium dan Penataan Jabatan Fungsional
Surat Men PAN RB No. B. 653/M.SM.02.03/2021 Tgl 23 Des 2021

1. Moratorium usulan jenis JF baru karena


sedang disiapkan Regulasi Redesain JF untuk:
• mendukung mekanisme kerja baru; & Pola
Pembinaan yang lebih agile dan dinamis
sesuai kebutuhan organisasi.
• Pengembangan Karier JF
2. Kebijakan/Perlakuan Khusus selama masa
“transisi” (moratorium), khusus bagi
Pemangku JF hasil Penyetaraan

22
Kebijakan Khusus
Bagi Pejabat Fungsional Hasil Penyetaraan pada Moratorium Transisi
Poin 3 huruf b Surat Men PAN RB No. B. 653/M.SM.02.03/2021 Tgl 23 Des 2021

23
SISTEM KERJA
UNTUK PENYEDERHANAAN BIROKRASI

Pimpinan Instansi Daerah berkoordinasi Menteri PANRB dan


Mendagri dalam pelaksanaan Penyesuaian Sistem Kerja.
(Pasal 24 ayat (2) Permen PANRB 7/2022)
TINDAK LANJUT
Penyederhanaan Birokrasi

01 04

DUKUNGAN KEBIJAKAN PENYESUAIAN


(Perpres Penyetaraan Penghasilan, Arsitektur MANAJEMEN
SPBE, PermenPANRB Sistem Kerja) KINERJA

05
02
PENYEDERHANAAN PROSES
PENYELESAIAN BISNIS
PENYETARAAN & EVALUASI PELAYANAN
JABATAN PUBLIK

OPTIMALISASI
03 PENYEDERHANAAN 06
BIROKRASI
TRANSFORMASI
EVALUASI EFEKTIVITAS & EFISIENSI
JABATAN
TERHADAP ANGGARAN
FUNGSIONAL

25
TRANSFORMASI ORGANISASI
INSTANSI PEMERINTAH
Organisasi Tradisional ORGANISASI AGILE
Perubahan cepat, dinamis,
(Hierarki) sumber daya yang fleksibel Fokus pada Aksi,
Bukan “kotak
dan garis”

Pe
lap
ora
n
il

yan
et a
ny /
Pe wen san/

gb
gd
ura gan

Manajemen
Ke putu /
Ke ategi

erj
rat an

enj
St r

an
g

Kepemimpinan Kerja Tim yang


yang mampu bertanggung jawab
Silo works mengarahkan dan pada hasil
menggerakkan

Dukungan Tata Kelola Digital

26
Ruang Lingkup
Mekanisme Kerja
KEDUDUKAN
• Pejabat Penilai Kinerja
• Kedudukan JF dan Pelaksana dalam struktur organisasi

PENUGASAN
Kedudukan JF dan Pelaksana dalam struktur tugas

PENGELOLAAN KINERJA

PELAPORAN PELAKSANAAN TUGAS

PEMANFAATAN TIK
Pemanfaatan layanan administrasi pemerintahan berbasis
elektronik menggunakan aplikasi umum berbagi pakai

27
KEDUDUKAN
Pejabat Penilai Kinerja
A

• Pejabat Penilai Kinerja adalah


atasan langsung dari Pejabat
Fungsional dan Pelaksana
dengan ketentuan paling rendah
pejabat pengawas atau pejabat
B lain yang diberi pendelegasian
kewenangan.

• Pejabat Penilai Kinerja dapat


merupakan Pejabat Pimpinan
Tinggi Madya, Pejabat Pimpinan
Tinggi Pratama, Pejabat
Administrator, Pejabat
C Pengawas atau Pejabat
Fungsional yang diangkat untuk
mempimpin suatu unit kerja
mandiri.

28
KEDUDUKAN
Kelompok Jabatan Fungsional
A
• Pejabat Fungsional berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab secara
langsung kepada PPT Madya atau PPT
Pratama atau Pejabat Administrator
atau Pejabat Pengawas, dan Pejabat
B Fungsional diangkat untuk memimpin
suatu Unit Organisasi .

• Penentuan kedudukan dan tanggung


jawab disesuaikan dengan struktur
organisasi pada masing-masing
Instansi Pemerintah.
• Penempatan Jabatan Fungsional dan
C
Pelaksana ditetapkan dengan
Keputusan.

29
PENUGASAN
Kelompok Jabatan Fungsional

• Pejabat Fungsional dan pelaksana • Bentuk penugasan kepada Pegawai A


dapat bekerja secara individu terdiri atas:
dan/atau dalam tim kerja. a. penunjukan; dan/atau
b. pengajuan sukarela.
• Pimpinan Unit Organisasi
memberikan penugasan kepada • Penunjukan dilakukan melalui
Pejabat Fungsional dan pelaksana mekanisme pengajuan permohonan
kepada Pejabat Penilai Kinerja
• Dapat melibatkan Pejabat
Fungsional dan pelaksana yang • Permohonan penugasan dalam bentuk B
berasal dari lintas Instansi meliputi:
Pemerintah. a. maksud dan tujuan permohonan
penugasan;
• Penugasan Pejabat Fungsional dan
b. kompetensi, keahlian, dan/atau
pelaksana dalam tim kerja dapat
keterampilan yang dibutuhkan;
melibatkan 1 (satu) atau lebih
c. ekspektasi yang diharapkan; dan
jenis Jabatan.
d. durasi pelibatan.
• Pejabat Fungsional atau pelaksana C
• Permohonan pengajuan sukarela
yang berperan sebagai ketua tim
disampaikan kepada Pimpinan Unit
diutamakan berasal dari Unit
Organisasi yang dituju tembusan
Organisasi pemilik kinerja
Pejabat Penilai Kinerja yang
tersebut.
bersangkutan
30
ILUSTRASI MEKANISME KERJA
Squad Team dalam Satu Perangkat Daerah
Bidang B Bidang C
Bidang A

Meminta JF Anjak untuk Kegiatan X Melalui Sekretaris Meminta JF Anjak untuk Kegiatan X Melalui Sekretaris

Kepala PD Sekretaris
Sekretaris
Mengajukan Permohonan
Anggota Tim Lintas Unit
Rekomendasi Penilaian Organisasi Bidang
Kinerja JF
Penilaian
Kinerja Rekomendasi Penilaian
Kinerja JF
Bidang Sekretaris/Bidang
Bidang
Penilaian Kegiatan
KETUA X
TIM Menugaskan untuk
Menugaskan untuk
Kegiatan X Penilaian
Kinerja Kegiatan X
Kinerja

+ Pelaporan
Hasil Kerja
+
Analis Kebijakan Analis Kebijakan
Analis Kebijakan Analis Kebijakan Analis Kebijakan

31
ILUSTRASI MEKANISME KERJA
Squad Team Lintas Perangkat Daerah

PD (Dinas/Badan) B PD (Dinas/Badan) C
PD (Dinas/Badan) A

Meminta JF Anjak untuk Kegiatan X Meminta JF Anjak untuk Kegiatan X

Kepala PD Kepala PD
Kepala PD
Mengajukan Permohonan
Anggota Tim Lintas Unit
Rekomendasi Penilaian
Kinerja JF
Penilaian
Kinerja Rekomendasi Penilaian
Kinerja JF
Sekretaris/Bidang Sekretaris/Bidang
Sekretaris/Bidang
Penilaian Kegiatan
KETUA X
TIM Menugaskan untuk
Menugaskan untuk
Kegiatan X Penilaian
Kinerja Kegiatan X
Kinerja

+ Pelaporan
Hasil Kerja
+
Analis Kebijakan Analis Kebijakan
Analis Kebijakan Analis Kebijakan Analis Kebijakan

32
ILUSTRASI MEKANISME KERJA
SQUAD TEAM LINTAS INSTANSI PEMERINTAH DAERAH

Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah


Kota A Provinsi X Kabupaten B

Meminta JF untuk Kegiatan Z Meminta JF untuk Kegiatan Z

PyB PyB PyB


Mengajukan Permohonan Menginformasikan
Menginformasikan Anggota Tim Lintas IP Penugasan JF
Penugasan JF

Menugaskan JF Menugaskan
JF untuk
untuk
Kegiatan Z Pimpinan Kegiatan Z

KEGIATAN
KETUA TIM
Z Pimpinan
Pimpinan

+ +
Pelaporan
Hasil
Kerja

Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional

33
PEMBAGIAN PERAN DALAM SQUAD TEAM

Ø Menyusun dan menetapkan roadmap dan rencana kerja organisasi


Unit Organisasi Ø Memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi sejalan dengan strategi dan tujuan
organisasi
Ø Memastikan kesiapan dukungan infrastruktur, tata kelola, dan sumberdaya yang optimal
Ø Memastikan pengambilan keputusan yang tepat dan efektif
Ø Memastikan kolaborasi dan sinergisitas pelaksanaan tugas dan fungsi antar unit
Level 1 organisasi
Ø Menyusun dan menetapkan rencana kegiatan
Ø Menyediakan dukungan sumberdaya untuk pelaksanaan kegiatan
Ø Memberikan arahan terpadu, input, dan feedback atas pelaksanaan kegiatan
Ø Memastikan kolaborasi dan sinergisitas pelaksanaan tugas antar tim
Ø Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas tim
Level 2

KEGIATAN Ø Menyusun rincian pelaksanaan kegiatan


SQUAD LEAD
Ø Membagi peran anggota tim sesuai dengan kompetensi, keahlian, dan/atau
keterampilan
Ø Melaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan
Ø Memberikan umpan balik berkala kepada anggota tim
Ø Melaporkan hasil kinerja anggota timnya kepada Pejabat Penilai Kinerja & Pimpinan
Unit Organisasi yang bersangkutan sebagai bahan pertimbangan penilaian kinerja
pejabat fungsional dan pelaksana
Anggota Tim Ketua Tim Anggota Tim Ø Melaksanakan kolaborasi dan sinergisitas pelaksanaan tugas antar anggota tim

34
PENGELOLAAN KINERJA SQUAD TEAM
PENGELOLAAN KINERJA
PERTANGGUNGJAWABAN
Pengelolaan kinerja terdiri atas:
a. penetapan dan klarifikasi ekspektasi Penugasan Individu
kinerja. Pejabat fungsional dan pelaksana
b. pengembangan kinerja melalui umpan melaporkan pelaksanaan tugasnya secara
balik berkala. langsung kepada pimpinan unit
c. evaluasi kinerja. organisasi.
d. tindak lanjut hasil evaluasi kinerja.
Penugasan Tim
• Anggota tim melaporkan pelaksanaan
tugas kepada ketua tim.
AKUNTABILITAS & PENGAWASAN
• Ketua tim melaporkan pelaksanaan
• Dilakukan pengawasan berkala
tugas tim kerja kepada Pimpinan Unit
terhadap pelaksanaan tugas.
Organisasi secara berkala.
• Penilaian kinerja dilakukan secara
akuntabel. • Pimpinan unit organisasi secara
sewaktu-waktu berwenang untuk
meminta laporan kepada ketua tim
dan/atau anggota tim kerja.

35
PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI

• Instansi Pemerintah mengutamakan layanan


administrasi pemerintahan berbasis elektronik
melalui pemanfaatan aplikasi SPBE (aplikasi
umum berbagi pakai) yang terintegrasi dalam
mendukung mekanisme kerja Instansi
Pemerintah.
• Keterpaduan pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi dalam mendukung mekanisme
kerja dikoordinasikan oleh tim koordinasi SPBE
Instansi Pemerintah.

36

You might also like