You are on page 1of 2

NAMA : LUTFI KAISAR

NIM : 210444180004
Prodi : MANAJEMEN INFORMATIKA 417
POLITEKNIK LP3I JAKARTA KAMPUS DEPOK

Studi Kasus

1. Perusahaan XYZ adalah sebuah perusahaan besar yang memiliki beberapa departemen dan
kantor diseluruh daerah. Mereka menggunakan Office Automation System (OAS) untuk
mengotomatisasi proses administrative dan kolaborasi diseluruh perusahaan.Namun,mereka
menghadapi beberapa masalah yang perlu diatasi.
Masalah:
a. Koordinasi yang Buru kantar departemen: Informasi dan dokumen sering kali terjebak
dalam departemen yang berbeda, menghambat aliran kerja yang efisien dan kolaborasi antar
tim.Ada kesulitan dalam berbagi informasi dan berkomunikasi secara efektif antar
departemen.
b. Ketergantungan pada Proses Manual: Beberapa tugas rutin masih dilakukan secara
manual,seperti pengiriman email manual,pengisian formulir fisik,dan pengarsipan dokumen
konversional.Hal ini membuang waktu dan berpotensi meningkatkan risiko kesalahan
manusia.
c. Kurangnya Integrasi dengan Sisten Eksternal: Sistem OAS tidak sepenuhnya terintegrasi
dengan sistem eksternal yang digunakan oleh perusahaan,seperti sistem manajemen
kehadiran karyawan atau sistem manajemen keuangan. Ini mengakibatkan kesulitan dalam
pemantauan dan pelaporan data yang holistik.
2. Perusahaan manufaktur ABC adalah produsen produk elektronik yang memiliki banyak lini
produk. Mereka menggunakan Decision Support System(DSS) untuk membantu dalam
pengambilan keputusan strategis.Namun, mereka menghadapi beberapa masalah yang perlu
diatasi.
Masalah:
a. Pengelolaan Persediaan yang Tidak Efisien: Perusahaan menghadapi kesulitan dalam
mengelola persediaan bahan baku dan komponen yang diperlukan untuk produksi.Beberapa
produk sering kehabisan stok,sementara produk lain mengalami kelebihan persediaan.
b. Analisis Pasar yang Terbatas: Perusahaan kesullitan dalam menganalisis pasar dan tren
konsumen secara menyeluruh. Mereka tidak memiliki akses ke data yang diperlukan untuk
memahami prefensi pelannggan,persaingan,atau permintaan pasar yang sedang berkembang.
c. Pengelolaan Rantai Pasok yang Tidak Efektif: Perusahaan menghadapi tantangan dalam
mengelola rantai pasok mereka secara efektif,termasuk pengadaan bahan baku,produksi,dan
distribusi produk. Kurangnya informasi real-time dan visibilitas menyebabkan
keterlambatan atau ketidak seimbangan dalam rantai pasok.
3. Perusahaan manufaktur XYZ adalah perusahaan besar yang memiliki beberapa pabrik dan lini
produk. Manajemen eksekutif perusahaan menggunakan Executive Support System(ESS) untuk
mendukung pengambilan keputusan strategis mereka.Namun,mereka menghadapi beberapa
masalah yang perlu diatasi.
Masalah:
a. Informasi yang Tidak Terpusat: Manajemen eksekutif menghadapi kesulitan dalam
mengakses informasi yang terpusat dan terintegrasi.Data yang diperlukan untuk mengambil
keputusan strategis tersebar diberbagai sistem dan departemen,menyulitkan analisis dan
pemantauan yang holistik.
b. Kurangnya Analisis Prediktif: Manajemen eksekutif kesulitan dalam memperoleh analisis
prediktif yang mendalam tentang konerja bisnis dimasa depan.Mereka menginginkan
wawasan tentang tren pasar,permintaan pelanggan,dan perubahan lingkungan bisnis yang
dapat membantu mereka dalam perencanaan strategis jangka panjang.
c. Ketergantungan pada Laporan Manual: Proses pengumpulan data dan pembuatan laporan
dilakukan secara manual,yang memakan waktu dan berpotensi meningkatkan resiko
kesalahan manusia.Manajemen eksekutif membutuhkan solusi yang lebih otomatis dan real-
time untuk memantau dan menganalisis kinerja perusahaan.
4. Perusahaan layanan keuangan XYZ adalah sebuah bank yang ingin menggunakan kecerdasan
buatan(Artificial Intelligence) untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan efesiensi
operasional mereka.Mereka menghadapi beberapa masalah yang perlu diatasi.
Masalah:
a. Pengolahan Permohonan Pinjaman yang Lambat: Proses evaluasi dan persetujuan pinjaman
memakan waktu lama dan mengharuskan pelanggan menunggu terlalu lama untuk
mendapatkan keputusan.Hal ini mengurangi kepuasan pelanggan dan berpotensi kehilangan
peluang bisnis.
b. Pendekteksian dan Pencegahan Kecurangan yang Terbatas: Bank perlu meningkatkan
kemampuan mereka dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan,seperti penipuan kartu
kredit atau pencucian uang.Pendekatan manual saat ini kurang efisien dan rentan terhadap
kesalahan.
c. Personalisasi dan Rekomendasi Produk yang Terbatas: Bank ini memberikan pengalaman
yang lebih personal dan rekomendasi produk yang relevan kepada pelanggan.Namun,mereka
menghadapi tantangan dalam mengumpulkan,menganalisis,dan menggunakan data
pelanggan dengan efektif.

You might also like