Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. PENGERTIAN
OPEN PNEUMOTORAKS
A. Adalah pneumotoraks yang terjadi akibat terdapatnya hubungan antara rongga pleura dengan
bronkus yang merupakan bagian dari luar. Perubahan tekanan ini sesuai dengan perubahan
tekanan gerakan pernapasan, pada saat inspirasi tekanan menjadi negative dan pada saat
ekspirasi tekanan menjadi positif.
B. Open pneumotoraks adalah adanya trauma tembus pada dinding dada dimana udara yang
masuk diruang pleura lebih banyak berasal dari paru-paru yang rusak dari pada defek dinding
dada. Jika dinding dada cukup lebar udara dapat masuk dan keluar dari ruang pleura pada setiap
pernafasan sehingga mnyebabkan paru didalamnya kolaps.
3. ETIOLOGI
Open pneumotoraks disebabkan oleh trauma tembus dada. Berdasarkan kecepatannya, trauma
tembus dada dapat dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan kecepatannya, yaitu :
- Luka tusuk
Umumnya dianggap kecepatan rendah karena senjata (benda yang menusuk atau mengenai dada)
menghancurkan area kecil di sekitar luka. Kebanyakan luka tusuk disebabkan oleh tusukan pisau.
Namun, selain itu pada kasus kecelakaan yang mengakibatkan perlukaan dada, dapat juga terjadi
ujung iga yang patah (fraktur iga) mengarah ke dalam sehingga merobek pleura parientalis dan
viseralis sehingga dapat mengakibatkan open pneumotoraks.
- Luka tembak
Luka tembak pada dada dapat dikelompokkan sebagai kecepatan rendah, sedang, atau tinggi.
Faktor yang menentukan kecepatan dan mengakibatkan keluasan kerusakan termasuk jarak
darimana senjata ditembakkan, kaliber senjata, dan konstruksi serta ukuran peluru. Peluru yang
mengenai dada dapat menembus dada sehingga memungkinkan udara mengalir bebas keluar dan
masuk rongga toraks.
4. PATOFISIOLOGI
Pada manusia normal tekanan dalam rongga pleura adalah negatif. Tekanan negatif disebabkan
karena kecenderungan paru untuk kolaps (elastic recoil) dan dinding dada yang cenderung
mengembang. Bilamana terjadi hubungan antara alveol atau ruang udara intrapulmoner lainnya
(kavitas, bulla) dengan rongga pleura oleh sebab apapun, maka udara akan mengalir dari alveol
ke rongga pleura sampai terjadi keseimbangan tekanan atau hubungan tersebut tertutup. Serupa
dengan mekanisme di atas, maka bila ada hubungan antara udara luar dengan rongga pleura
melalui dinding dada, udara akan masuk ke rongga pleura sampai perbedaan tekanan
menghilang atau hubungan menutup.
Perubahan patofisiologi yang terjadi pada dasarnya adalah akibat dari :
1. Kegagalan ventilasi
2. Kegagalan pertukaran gas pada tingkat alveolar.
3. Kegagalan sirkulasi karena perubahan hemodinamik.
Ketiga faktor diatas dapat menyebabkan hipoksia.
Evaluasi
1. Tekanan darah kembali pada nilai 120/80
2. Tampak tidak adanya sianosis
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
Untuk menangani kasus gawat darurat dengan masalah OPEN PNEUMOTORAKS
Hal yang perlu dilakukan adalah :
a. Tekankan tindakan pertolongan untuk mengatasi masalah pernapasan yang dialami.
b. Kita perlu memperhatikan linkungan sekitar demi keamanan dan kenyaman penolong dan
korban.
c. Prioritaskan ke-3 hal penting yaitu system kardi, pulmoner, dan serebral yang mana jika tidak
ditangani segera dalam waktu 4-6 menit maka akan menyebabkan kematian biologis.
d. Jangan cepat menyerah apabila tindakannya yang kita berikan belum mencapai hasil yang kita
inginkan. Tetap monitor dan berikan tindakan untuk membantu menyelamatkan nyawa korban.
e. Jangan lupa proteksi diri untuk menghindari penularan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA