You are on page 1of 9

MAKALAH MATA KEWIRAUSAHAAN PENERBANGAN

PENGUSAHA TEMPE SUKSES

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Ilham Bagus Riyono (20090746)
Desfa Fahmarullah 20090286
Evi Sefiani 20090297
Dinda Septia Permata Putri 20090071
Nurfifi 20090395
Fadillah Rumbaru 20090909
Firdausya Rahmah Maghfira 20091060

PROGRAM STUDI D IV MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan penuh kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikannya, tanpa Rahmat-Nya saya mungkin tidak sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini. Perkembangan dunia bisnis saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Kemajuan itu hendaknya diimbangi pula dengan perkembangan sarana-sarana pendukung.
Sarana-sarana tersebut diperlukan demi kelancaran dan kemudahan-kemudahan dalam dunia
bisnis, namun sarana tersebut tidak lengkap  jika tidak diimbangi dengan pengetahuan dan
keterampilan dari orang-orang yang menggunakannya. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
mengetahui seberapa besar  peluang untuk menjadi wirausaha muda, dengan kemampuan yang
terbatas seorang taruna-taruni sanggup berwirausaha asalkan ada kemauan yang kuat dalam
menjalankannya.

Makalah ini berisi tentang wawancara kepada salah satu pengusaha tempe yang sukses di
lingkungan sekitar kampus, dan dalam makalah ini mengenai taruna-taruni yang ingin
mengetahui proses berwirausaha dibidang makanan yaitu produksi tempe. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Zenita Kurniasari yang telah memberikan tugas ini kepada kami dan
kami menyadari  bahwa makalah ini belum sempurna , oleh karena kritik dan saran yang
membangun bagi penyempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat yang besar bagi para pengajar (Dosen Pengajar) dan para taruna-taruni pada khususnya.

Yogyakarta, 30 Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Kiat yang dilakukan oleh pengusaha tempe dalam menghadapi kendalanya
2.2 Sifat dan karakter yang seperti apa yang dimiliki oleh pemilik usaha tempe sehingga bisa
bertahan dalam usaha yang dijalaninya
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari


tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Kewirausahaan merupakan hasil dari suatu disiplin ilmu tersendiri, memiliki proses
sistematis, penerapan krativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di
pasar. Dalam buku Entrepreneurial Finance oleh J.Leach Ronald Melicher bahwa
kewirausahaan adalah sebuah proses dalam merubah ide menjadi kesempatan komersil dan
menciptakan nilai (harga) “Process of changing ideas into commercial opportunities and
creating value”

Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai negara.


Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan pendapatan perkapita,
namun melibatkan penganalan atau penerapan perubahan dalam struktur bisnis maupun
masyarakat. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ikut memiliki andil dalam
mendorong praktik-praktik kewirausahaan yang pada akhirnya memunculkan berbagai
penemuan penemuan produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal ini tentunya membuka
peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka Panjang akan mampu
menciptakaan pertumbuhan usaha di berbagai sector.

Di negara yang sedang berkembang, usaha-usaha yang banyak tumbuh dimasyarakat


umumnya tergolong sebagai usaha kecil. Fakta ini menunjukkan bahwa usaha kecil
merupakan mayoritas kegiatan masyarakat yang memberikan kontribusi signifikan terhadap
penciptaan pendapatan penduduknya. Beberapa fakta tersebut antara lain: 40% dari volume
bisnis di banyak negara dilakukan oleh usaha kecil, 75% dari perkerjaan baru dihasilkan oleh
sektor usaha kecil, usaha kecil menyumbang bagian tersebar dari penjualan di sektor
manufaktur, dan hampir di semua negara usaha kecil adalah tempat lahirnya kewirausahaan.
Namun demikian, terdapat juga fakta bahwa 50% dari usaha kecil gagal pada dua tahun
pertama dan manajemen yang buruk adalah penyebab tersebar kegagalan usaha kecil
(Daryanto 2013,p.2).

Salah satu usaha kecil yang sudah banyak dikenal adalah produksi tempe. Tempe
merupakan salah satu makanan olahan dari kedelai yang banyak digemari oleh banyak orang
dari berbagai kalangan masyarakat. Salah satu hal yang membuat makanan ini menjadi
favorit yaitu harganya yang murah, bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, dan yang
paling penting, kaya akan berbagai macam nutrisi. Tempe mengandung protein yang tinggi
dan rendah kandungan lemak. Namun demikian, tempe sampai sekarang lebih dikenal
sebagai makanan murah yang lebih banyak dikonsumsi masyarakat pedesaan. Hal ini
disebabkan usaha tempe di Indonesia hampir seluruhnya merupakan industri kecil rumah
tangga yang proses produksinya masih dilakukan secara tradisional. Akibatnya jangkauan
pemasaran terbatas dan tingkat kesejahteraan para pengrajin tempe sulit meningkat.
Ditambah lagi dengan tidak stabilnya harga dari kacang kedelai di pasaran yang tambah
membuat para pengerajin menjadi menutup usahanya dikarenakan disaat akan dijual pasar
harga tempe menjadi tinggi dan minat pembeli menjadi menurun.
Kelezatan tempe membuka peluang pasar bagi para pengusaha tempe, salah satunya
seperti Mas Tikno (30), warga Saman Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten
Bantul Yogyakarta. Mas Tikno sudah menggeluti usaha dibidang tempe buntel sejak bulan
Agustus tahun 2004. Usaha ini merupakan usaha yang secara turun temurun dari kakek Mas
Tikno. Usahanya terus berkembang dan eksis hingga sekarang. Di masa yang serba modern,
semua hal dikerjakan dengan instan. Tidak terkecuali dengan pembuatan tempe.Di dalam
produksinya sekarang Mas Tikno menggunakan plastik sebagai pembungkus yang dinilai
lebih praktis dan diberi logo dan label agar produksi tempenya bisa dikenal banyak orang.
Tempe yang dijual oleh Mas Tikno dibandrol dengan harga Rp.2000 untuk bungkusan tempe
kecil, Rp 5.000 untuk tempe ukuran sedang, Rp 6.000 untuk tempe ukuran lebih sedang dan
tempe dengan ukuran lebih besar dibandrol dengan harga Rp.7.000. Dalam sehari Mas Tikno
bisa memproduksi sekitar 200 bungkus tempe. Produksi tempe Mas Tikno juga kadang bisa
berpengaruh karena adanya cuaca hujan. Omset yang bisa Mas Tikno kantongi dalam sehari
sekitar Rp. 280.000. Namun biasanya produksi tempenya bisa melonjak pada saat menjelang
lebaran, biasanya pada saat menjelang lebaran Mas Tikno bisa mengolah hingga 1 kwintal
kacang kedelai. Target pasar Mas Tikno, merupakan masyarakat yang berada di wilayah
sekitarnya. Tempat dagangnya terletak di Pasar Lempuyangan. Ada beberapa penjual sayur
yang juga sudah menjadi pelanggan stok tempenya. Mas Tikno juga biasanya kebanjiran
pesanan saat hampir lebaran. Sampai-sampai pernah kekurangan bahan dan tenaga untuk
memenuhi kebutuhan pasar. Tenaga yang digunakan Mas Tikno hanya bantuan dari keluarga
saja dan tidak memperkejakan seorang pekerja untuk membantunya. Kisah Mas Tikno
merupakan salah satu contoh pengusaha yang telaten dan konsisten dalam berbisnis. Tempe
miliknya juga menjadi salah satu primadona karena rasanya yang khas dan sudah diakui
kelezatannya. Sudah sejak usia muda beliau menekuni pekerjaannya. Setiap orang sejatinya
punya peran masing-masing, begitu pula Mas Tikno yang secara tidak langsung menjadi
tonggak pemenuhan olahan makanan sehat kaya protein untuk memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat. Dari kisah Mas Tikno, kita belajar bahwa kisah inspiratif bisa datang dari mana
saja. Selama puluhan tahun beliau juga berhasil menjaga konsistensi kualitas produk
tempenya sehingga masih bisa tetap bersaing hingga sekarang.

1.2 Rumusan Masalah

a. Kiat yang dilakukan oleh pengusaha tempe dalam menghadapi kendalanya


b. Sifat dan karakter yang seperti apa yang dimiliki oleh pemilik usaha tempe sehingga bisa
bertahan dalam usaha yang dijalaninya

1.3 Tujuan

a. Mengetahui kiat yang dilakukan oleh seorang pengusaha tempe dalam menghadapi
kendalanya
b. Mengetahui sifat dan karakter yang dimiliki oleh pemilik usaha tempe sehingga bisa
bertahan dalam menjalani usahanya
BAB II
PEMBAHASAN

2.3 Kiat yang dilakukan oleh pengusaha tempe dalam menghadapi kendalanya

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan bahwa kiat-kiat yaitu cara
dalam melakukan sesuatu pekerjaan dengan taktik tertentu. Contohnya Candra memandang
bahwa Faros melakukan pekerjaan yang berat, tetapi ia mengetahui taktiknya sehingga
membuat pekerjaan tersebut terasa mudah. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kiat-
kiat adalah suatu taktik dalam melakukan sesuatu.

Pengertian kiat-kiat menurut ahli: Menurut Abdullah Gymnastiar, kiat-kiat adalah usaha
seseorang untuk mencapai tujuan dengan ketekunan. Menurut Sudono Salim, kiat-kiat yaitu
usaha untuk mencapai kesuksesan (Abdullah Gymnastiar. 2010: 34). Menurut Thomas W.
Zimmerer, kiat-kiat ialah kreativitas dan inovasi yang bertujuan untuk memecahkan masalah
yang nantinya menjadi inovasi dalam melihat kesempatan yang terjadi (Thomas W.
Zimmerer. 2019: 55). Jadi pengertian kiat-kiat adalah suatu taktik ataupun cara dalam
mencapai tujuan yang diinginkan.

Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses, dibutuhkan jerih payah dan waktu, serta
kemampuan mengeksekusi visi dan target dalam meraih hasil. Salah satu kisah inspiratif dari
seorang pengusaha tempe yang sukses yang kami wawancarai ini menggambarkan
perjuangan beliau. Dari kisah-kisah yang beliau ceritakan, bisa disimpulkan bahwa menjadi
seorang pengusaha sukses tidak bisa terjadi dalam waktu singkat atau instan. Kesuksesan
dalam dunia usaha itu berpotensi diraih bagi mereka yang siap bekerja keras dan terus
mengasah keterampilan wirausaha.

Skenario berwirausaha setiap orang memang dibangun dengan cara dan jalan yang
berbeda-beda, namun semua pengusaha sukses harus siap menghadapi kegagalan, kritik, dan
harus terus belajar serta memperbaiki diri. Dalam wawancara kali ini pengusaha tempe
menyampaikan beberapa kiat yang beliau miliki Ketika mengahadapi kendalanya antara
lain :

1. Bahagia

Sebagai pelaku wirausaha kiat yang dimiliki oleh seseorang tersebut adalah harus selalu
bahagia. Mengacu pada pengalaman Mas Tikno dalam menjalankan kiat usahanya tersebut
beliau selalu bahagia dengan menyakini bahwa apa bila menjalankan sesuatu dengan bahagia
maka hasilnya juga akan memuaskan. Dalam menjalankan apapun itu kuncinya kita harus
selalu bahagia. Begitulah kiat tersendiri dari Mas Tikno yang selalu ia tanamkan kedalam diri
selama hampir 20 tahun menjalani usahanya tersebut.

2. Meminta Pertolongan Tuhan


Segala kegiatan maupun usaha yang kita jalani tentu saja harus melibatkan Tuhan sebagai
pemilik segala sesuatu yang ada di dunia ini, yang mengatur segala hal yang akan terjadi
dalam hidup seseorang. Setiap penganut agama apapun tentu akan memiliki asumsi yang
sama. Dalam hal ini Mas Tikno mencerminkan kiatnya ini di dalam usahanya dengan
menyerahkan segala usaha yang ia jalani kepada Tuhan, dalam menghadapi gencaran
kompetitor pengusaha tempe lainnya, Mas Tikno yakin bahwa rezeki dari Tuhan yang di
berikan untuknya sudah ada yang mengatur dan beliau tidak perlu khawatir akan hal itu.
Beliau hanya perlu menjalankan usahanya dengan baik dan menghasilkan produk terbaik
untuk di pasarkan.

3. Yakin

Pelaku wirausaha harus memiliki kiat yakin dan optimis atas usaha yang ia jalani. Selalu
yakin bahwa nantinya produk atau jasa yang di hasilkan mampu menarik hati konsumen
sehingga konsumen tersebut memiliki loyalitas terhadap produk yang dihasilkan.

4. Jangan Putus Asa

Kiat wirausaha selanjutnya adalah jangan mudah untuk berputus asa. Dalam menjalankan
usaha tentu akan menghadapi segala bentuk ancaman maupun permasalahan di dalam dunia
bisnis. Dimulai dari naik turunnya peminat/permintaan, timbulnya kompetitor lain dan
sebagainya. Kiat wirausaha jangan mudah berputus asa disini dimaksudkan agar pelaku
wirausaha ketika menghadapi berbagai macam masalah dipercayai dapat tetap semangat dan
optimis mencari jalan keluarnya, menciptakan resolusi baru yang melahirkan inovasi sebagai
jalan keluar dari permasalahan yang ada.

5. Belajar Dari Kesalahan

Dalam poin ini siapapun dari kita akan melakukan kesalahan untuk memulai sesuatu.
Dalam hal ini juga memerlukan pemikiran yang positif, kesalahan tidak selalu akan
menghasilkan dampak negatif apabila kita memperbaiki kesalahan tersebut. Kesalahan
merupakan sesuatu pembelajaran yang sangat berharga, yang perlu setiap dari kita untuk di
jadikan atensi terutama bagi pelaku wirausaha. Hal ini perlu dimiliki oleh pelaku wirausaha
apa bila ingin menjalankan suatu usaha. Kesalahan memang menghasilkan kerugian atau
dampak negatif namun dari kesalahan juga dapat menghasilkan energi positif dan berdampak
pada keuntungan apabila kesalahan tersebut di perbaiki.

2.2 Sifat dan karakter yang seperti apa yang dimiliki oleh pemilik usaha tempe sehingga
bisa bertahan dalam usaha yang dijalaninya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter adalah sifat-sifat kejiwaan,
akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Karakter juga bisa
dipahami sebagai tabiat atau watak. Dengan demikian, orang yang berkarakter adalah orang
yang memiliki karakter, mempunyai kepribadian, atau berwatak.
Menurut Hidatatullah (2010:13), karakter adalah kualitas, kekuatan mental, moral atau
budi pekerti yang merupakan kepribadian khusus sebagai pendorong serta pembeda antara
individu yang satu dengan individu yang lainnya.

Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa, maupun negara. Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu
benda atau individu.

Dapat disimpulkan bahwa sifat merupakan sesuatu yang dimiliki seseorang sejak lahir.
Sementara karakter dimiliki seseorang dengan sebab adanya faktor lingkungan dan
pembelajaran dari luar.

Merujuk dari kisah Mas Tikno dalam menjalankan usahanya tersebut dapat di tarik
kesimpulan bahwa sifat semangat berwirausahanya tersebut merupakan bentuk dan ciri khas
dari keluarga beliau, dimana dapat disimpulkan bahwa usaha tersebut merupakan usaha yang
dijalankan atau dilakukan secara turun temurun sehingga untuk Mas Tikno sendiri menjalani
usaha tersebut sudah selama hampir 20 tahun.

Karakter itu sendiri muncul mengikuti seiring berjalannya perkembangan usaha milik
Mas Tikno tersebut, dimana beliau melihat situasi dan kondisi pasar yang tentu saja di masa
era pasar semakin maju seperti ini tentu saja banyak pesaing-pesaing yang timbul dengan
memasarkan sebuah produk yang sama. Namun Mas Tikno harus memiliki ciri khas sendiri
dalam memproduksi tempe hasil olahannya itu sendiri dengan cara tetap menggunakan
bahan-bahan alami dan tetap mengedepankan kesehatan konsumen sehingga hal tersebut
membuat pelanggan memiliki jiwa loyalitas terhadap produk yang Mas Tikno hasilkan.

Dalam hasil wawancara pada kali ini yang dapat kami ambil Dari sifat dan karakter yang
seperti apa yang dimiliki oleh pemilik usaha tempe Mas Tikno ini sehingga bisa bertahan
dalam usahanya adalDir

1. Percaya Diri

Percaya diri adalah kemampuan dalam menyakinkan diri pada kemampuan yang kita
miliki atau kemampuan untuk mengembangkan penilaian positif baik untuk diri sendiri
ataupun lingkungan sekitar.

Pelaku wirausaha harus memiliki jiwa percaya diri yang tinggi. Adapun maksud dari sifat
dan karakter ini ialah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial.

2. Pandai Mempromosikan

Dalam hal ini pelaku wirausaha selain memiliki kemampuan karakteristik percaya diri
yang mampu menghasilkan peningkatan interaksi adalah dapat di pergunakan untuk berani
memasarkan produk hasil olahannya. Percaya diri bahwa produk milik dirinya mampu
bersaing dengan produk milik orang lain dengan ciri khasnya masing-masing.

Banyak cara dapat digunakan dalam mempromosikan hasil olahan. Mas Tikno sendiri
memanfaatkan stand di pasar miliknya untuk sebagai sarana memasarkan dan
memperkenalkan produknya kemana konsumen pasar dengan cara berani menarik perhatian
konsumen di pasar dengan cara melakukan interaksi. Banyak cara yang dapat dilakukan di
miliki oleh pelaku usaha agar produk miliknya dapat dikenal dan mampu bertahan lama atau
secara kontinyu.

3. Kegigihan Tinggi

Jiwa berwirausaha harus memiliki kegigihan yang tinggi tidak gampang menyerah, dalam
menjalani usaha tentu akan melalui proses dimana proses itu sendiri tidaklah mudah. Dari
kisah Mas Tikno sendiri ia mampu bertahan mengelola usaha pribadi miliknya yaitu dari 0
atau dengan cara memasarkan mempromosikan produknya dari lingkungan sekitar terlebih
dahulu sebelum pada akhirnya dapat masuk ke pasar-pasar yang ada, ke segala lini sektor
pengelola pangan seperti warung makan dan sebagainya. Bahkan produk tempe Mas Tikno
ini sudah pernah dicicipi oleh warga negara luar wilayah Indonesia. Sungguh sangat luar
biasa sekali kiat sifat dan karakter yang dimilikinya hingga saat ini.

4. Kreatif dan Inovatif

Apapun jenis usaha yang kita geluti, aspek terpenting agar usaha bisa tetap bertahan dan
berkembang adalah dengan kreativitas dalam membuat inovasi. Kreativitas bukan hanya dari
produk yang akan di jual, tetapi juga dalam melakukan promosi yang bisa menarik lebih
banyak konsumen.

5. Miliki Tujuan yang Jelas dan Tidak Mudah Puas

Untuk mengukur keberhasilan dalam dunia usaha, perlu memiliki tujuan yang jelas.
Bukan hanya soal keuntungan yang besar, tetapi ada beberapa tujuan lain yang perlu Anda
capai agar usaha yang Anda bangun tetap bisa eksis dan berkembang. Jika tujuan telah
tercapai, sebagai pengusaha juga dilarang untuk mudah merasa puas.

Pelaku wirausaha yang sukses tidak akan merasa puas terhadap hasil yang didapatkan,
mereka akan selalu membuat tujuan baru yang lebih besar dan berusaha dengan lebih giat
untuk mewujudkan tujuan tersebut.

You might also like