You are on page 1of 7

RANCANGAN TUGAS TUTORIAL III

Nama Mata Kuliah : Perspektif Global


Pokok Bahasan : 1. Isu-isu dan masalah global dalam pembelajaran IPS SD
2. Model pembelajaran perspektif global dalam IPS SD
3. Evaluasi pembelajaran perspektif global dalam IPS SD
Jumlah Soal : 5 (lima)
Skor Maksimal : 100
Jenis Tugas : Penguasaan Konsep
Waktu : 60 menit

Kompetensi Khusus:
1. Mahasiswa dapat menganalisis isu-isu global dalam pembelajaran IPS SD
2. Mahasiswa dapat menganalisis masalah-masalah global dalam pembelajaran IPS SD
3. Mahasiswa dapat menerapkan evaluasi pembelajaran perspektif global dalam IPS SD

Tugas
Soal no.1
Emmanuel Kant mengemukakan bahwa sejarah dan geografi merupakan ilmu dwitunggal.
Jelaskan dari pernyataan tersebut!

Soal no. 2
Menurut Anda, Indonesia termasuk Negara yang memiliki kualitas SDM yang tinggi dengan
potensi SDA yang tinggi atau memiliki kualitas SDM yang tidak begitu tinggi namun dengan
potensi SDA yang tinggi? Coba jelaskan dan berikan contohnya!

Soal no. 3
Ditinjau dari bidang pendidikan IPS tingkat SD, dalam merancang pembelajaran perspektif
global khususnya mengenai masalah-masalah kontroversial, persyaratan-persyaratan apakah
yang harus diperhatikan?
Soal no. 4
Jelaskan apakah sesungguhnya hakikat evaluasi itu!

Soal no. 5
Jelaskan asas-asas apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi!
JAWAB

1. Emmanuel Kant (abad XVIII) mengungkapkan bahwa sejarah


dan Geografi merupakan ilmu dwi tunggal. Artinya jika
Sejarah mempertanyakan suatu peristiwa “kapan” terjadi,
masih belum lengkap jika tidak dipertanyakan “dimana”
tempat kejadiannya. Jadi dimensi waktu dengan
ruang/tempat saling melengkapi

Perspektif sejarah mengacu pada konsep waktu, atau dengan


perkataan lain, Perspektif sejarah suatu peristiwa, membawa
citra kepada kita tentang suatu pengalaman masa lampau
yang dapat dikaji hari ini, untuk memprediksi kejadian-
kejadian yang akan datang

2. Menurut saya, Indonesia termasuk negara yang memiliki kualitas


Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak begitu tinggi namun
dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang tinggi.

Sebagai contoh: Bumi Indonesia dianugerahi tanah yang subur


sehingga tanaman tropis banyak dan tumbuh subur di Indonesia.
Salah satu tanaman yang diekspor seperti rotan, damar,karet,
kelapa sawit, dan rempah-rempah. Karena saking terkenalnya
rempah-rempah Indonesia maka zaman dahulu bangsa-bangsa
barat berbondong ke Indonesia untuk dapat menguasai rempah-
rempah. Negara yang berhasil menjelajah hingga ke Indonesia yaitu
Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris.

Untuk kualitas SDM Indonesia tidak begitu tinggi karena


masyarakatnya rata-rata lulusan pendidikan dasar (hanya tamat SD
dan SMP). Sedangkan lulusan sarjana dan magister masih belum
banyak dibandingkan lulusan pendidikan dasar.

Karena Indonesia memiliki kualitas SDM yang tidak begitu tinggi


maka bangsa asing dengan cepat berhasil menguasai Indonesia.
Seperti belanda yang menjajah Indonesia hingga ratusan tahun,
jepang yang hanya seumur jagung

Bangsa asing tersebut mengekplorasi hasil perkebunana Indonesia.


Bahkan jepang memberikan contoh cara bercocok tanam yang baik
kepada petani. Walapun petani saat itu diminta untuk kerja rodi
(zaman penjajahan Belanda) dan romusha kerja paksa zaman
penjajahan Jepang).

3. A. MATERI ( POKOK BAHASAN )

Berbicara tentang sumber materi, khususnya tentang masalah


controversial, pertama yang harus kita lakukan selaku guru IPS
harus mengacu pada kurikulum yang berlaku. Apakah ada pokok
bahasan atau subpokok bahasan tentang masalah-masalah
controversial dalam kurikulum itu? Kalau sudah ada, berrapa
luaskah materi tersebut?
B. PROSES PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran yang akan ditempuh dan dilaksanakan,
tidak dapat dilepaskan dari materi yang akan dibahas, dan produk
atau tujuan yang dicapai. Oleh karena itu, metode dan strategi
yang akan diterapkan serta media pengajaran yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran, harus sesuai dengan sifat materi dan
tujuan yang akan dicapai.
C. TUJUAN YANG AKAN DICAPAI
Benjamin S. dan kawan – kawan (1965), dalam bukunya yang
berjudul (Taxonomy of Educational Objectives) menemukan tiga
aspek perilaku yang menjadi tujuan pendidikan dan pengajaran,
yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
D. TEKNIK EVALUASI
Teknik evaluasi meliputi non-tes dan tes. Evaluasi non-tes,
meliputi penilaian kegiatan tugas dan penampilan, tugas observasi,
mengumpulkan data dan bahan harus kita nilai. Evaluasi tes, baik
lisan ataupun tertulis. Tertulis meliputi bentuk esai dan objektif.
4. Evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematik
dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan instruksional
oleh siswa. Ada dua aspek penting dari definisi diatas.
Pertama, evaluasi menunjukan pada proses yang sistematik.
Kedua, evaluasi mengasumsikan bahwa tujuan instruksional
ditentukan terlebih dahulu sebelum proses belajar mengajar
berlangsung.
Selain itu, evaluasi juga dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu
objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya
dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh
suatu kesimpulan.
Ralph Tyler ( dalam Suharsimi Arikunto, 2012) menyatakan
bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana , dalam hal apa, dan bagian
mana tujuan pendidikan sudah tercapai.
Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi
pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan,
menganalisis dan menginterpretasi informasi secara
sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian
tujuan pembelajaran
5.
Asas-asas yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi
meliputi :
1. Asas Komprehensif atau Asas Keseluruhan
2. Asas Kesinambungan atau Asas Kontinuitas
3. Asas Objektivitas
Penjelasan
 Asas Komprehensif atau Asas Keseluruhan. Evaluasi itu
harus meliputi keseluruhan aspek pribadi perserta didik
(pengetahuan, penguasaan materi, keterampilan,
kemampuan berpikir, sikap, dan keseluruhan aspek
materi atau pokok bahasan yang disajikan)
 prinsip ini mengandung pengertian bahwa perlu dijaga
saling keterkaitan dan kesinambungan antara materi
pelajaran pada berbagai jenjang dan jenis program
pendidikan.
 , asas objektivitas adalah untuk tercapainya putusan
yang adil, maka hakim atau panitera wajib
mengundurkan diri, apabila terkait hubungan keluarga
sedarah atau semenda sampai derajat ketiga atau
hubungan suami atau isteri meskipun telah bercerai
dengan para pihak.

You might also like