You are on page 1of 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Pembelajaran Tematik


B. Kegiatan Belajar : Skenario Pembelajaran Kurikulum Tematik Terpadu
(KB 4)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Konsep (Beberapa
1 1. Proses Kegiatan Belajar Mengajar
istilah dan definisi) di KB
Proses pembelajaran adalah membantu peserta didik belajar,
untuk menumbuhkan dan mengubah perilaku (kognitif, afektif
dan psikomotorik); membantu menafsirkan segala aspek
tersebut ke dalam perilaku-perilaku yang berguna dan
bermakna. Sesuai yang dikemukakan oleh Dimyati (2006: 3),
proses kegiatan belajar mengajar adalah suatu aktivitas intraksi
antara guru dan peserta didik dimana perlu diakhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar. John P. Miller dan Wayne Seller
mengungkapkan skenario proses pembelajaran sebagai
interaksi edukasi guru dan peserta didik yaitu:
1) Model Trasmisi
Dalam bukunya (Miller & Seller, 1985) mengatakan
“Curriculum Prespectives and Practice”. Aktivitas
pendidikan yang meliputi pembelajaran dilakukan dengan
tiga cara, yaitu:
a. Transmisi,
b. Transaksi,
c. Transformasi.
2) Model Transaksi
Model Transaksi berarti bahwa pembelajaran dilaksanakan
dengan cara dialog antara guru dengan siswa saling
berinteraksi secara aktif.
John Dewy Juga mengungkapkan Situasi pendidikan, yaitu
bersifat demokratis (Dewy dalam Miller-Seller 1985: 62).
Artinya, pengetahuan dibentuk dengan proses dialog guru-
siswa the curriculum in which the student reconstructs
knowledge through the dialogue process.
3) Model Transformasi
Pembelajaran transformasi (transformasi artinya
perubahan), perubahan mempunyai makna bahwa
pembelajaran bukan hanya pengembangan kemampuan
siswa (misalnya kognitif, afektif dan psikomotor), tetapi
pembelajaran berkaitan erat (interrelatedness) dengan
kehidupan sosial, spiritual, moral dan lingkungan/fenomena
alam. Pembelajaran tersebut untuk pembentukan
kepribadian siswa yang utuh (holistic).

2. Model Transformasi Pembelajaran Berbasis Saintifik


1) Tujuan Pembelajaran Saintifik
Pembelajaran scaintifik adalah pembelajaran yang
mengambil langkah-langkah saintis dalam membangun
pengetahuan melalui cara ilmiah. Model pembelajaran yang
dibutuhkan adalah yang memungkinkan terbudayakannya
kecapakan berpikir sains. Proses pembelajaran dengan
berbasis pendekatan ilmiah harus dibuktikan dengan
kaidah-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan saintis
bercirikan penekanan dimensi pengamatan, penalaran,
penemuan, pengabsahan, dan pengertian tentang suatu
kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus
dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip- prinsip,
atau kriteria ilmiah, yaitu:
a. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada
fakta atau fenomena yang dapat diuraikan dengan
logika maupun penalaran tertentu; tidak sebatas kira-
kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata;
b. Penjelasan guru, respon peserta didik maupun
interaksi edukatif guru dan peserta didik terlepas dari
prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau
penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis;
c. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir
secara kritis, analitis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah,
dan mengaplikasikan substansi atau materi
pembelajaran;
d. Menumbuhkan dan menginspirasi peserta didik
mampu berpikir hipotetik dalam mengamati
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang
lain dari substansi atau materi pembelajaran;
e. Menumbuhkan dan menginspirasi peserta didik
mampu mengerti, menerapkan, dan mengembangkan
pola berpikir yang rasional dan objektif dalam
merespon substansi atau materi pembelajaran;
f. Berdasar pada konsep, teori, dan fakta empiris yang
bisa dipertanggung jawabkan;
g. Tujuan pembelajaran diterangkan secara sederhana,
jelas, dan menarik sistem penyajiannya. (Hosman,
2014: 15)
2) Manfaat Pembelajaran Scientifik
Manfaat pembelajaran scientifik selain bisa menjadikan
peserta didik lebih aktif dalam mengkonstruksi
pengetahuan dan keterampilannya, juga bisa mendorong
siswa untuk melaksanakan penyelidikan untuk menemukan
fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian.
3) Proses Kegiatan Belajar Saintifik
Dalam proses pembelajaran hendaknya menyentuh 3
wilayah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam
pembelajaran yaitu:
a. Mengamati
b. Menanya
c. Mencoba
d. Menalar
e. Mengolah
f. Menyimpulkan
g. Menyajikan
h. Mengomunikasikan

3. Pembelajaran berbasis keterampilan proses


Pembelajaran keterampilan proses sebenarnya adalah suatu
pengelolaan aktivitas belajar-mengajar yang berfokus pada
keterlibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses
pemerolehan hasil belajar (Conny, 1992). Pembelajaran
keterampilan proses ini dilihat sebagai pendekatan yang oleh
pakar sangat sesuai dengan pelaksaksanaan pembelajaran di
sekolah dalam rangka menjumpai pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
cepat dewasa ini.
Keunggulan pembelajaran berdasarkan keterampilan proses di
dalam proses pembelajaran, yaitu :
1) Siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga
bisa memudahkan pengertian siswa terhadap materi
pelajaran;
2) Siswa menjumpai sendiri konsep-konsep yang dipelajari;
3) Melatih siswa agar berpikir lebih kritis;
4) Melatih siswa untuk bertanya dan terbawa lebih aktif dalam
pembelajaran;
5) Mendorong siswa untuk mencari konsep-konsep baru;
6) Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar memakai
metode ilmiah.
Prinsip yang harus dipahami dalam pembelajaran berbasis
keterampilan proses yaitui:
a. Kemampuan mengamati,
b. Kemampuan menghitung,
c. Kemampuan mengukur,
d. Kemampuan mengklasifikasikan,
e. Kemampuan menemukan hubungan,
f. Kemampuan membuat prediksi (ramalan),
g. Kemampuan melaksanakan penelitian,
h. Kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data,
i. Kemampuan menginterpretasikan data, dan
j. Kemampuan mengkomunikasikan hasil

4. Penilaian Ranah Belajar Peserta Didik


Asesmen autentik (Arifin, 2020) adalah pengukuran yang
bermaksud secara signifikan terhadap hasil belajar peserta
didik untuk wilayah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Istilah asesmen adalah persamaan dari penilaian, pengukuran,
pengujian, atau evaluasi. Perumpamaan autentik merupakan
persamaan dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Dalam
kehidupan akademik keseharian, frasa asesmen autentik dan
penilaian autentik dirubah. Tetapi, frasa pengukuran maupun
pengujian autentik, tidak lazim digunakan.
Berbagai jenis asesmen autentik yaitu: (Sani, 2022)
1) Penilaian Kinerja meliputi:
a. Daftar cek (checklist).
b. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records).
c. Skala penilaian (rating scale).
d. Memori atau ingatan (memory approach).
2) Penilaian Proyek menvakup: Penyelesaian tugas dimaksud
berupa investigasi yang dilaksanakan oleh peserta didik,
mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian
data.
3) Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian berkesinambungan
yang didasarkan pada kumpulan informasi yang
memperlihatkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu.
4) Penilaian Tertulis
Tes tertulis dapat berupa memilih atau mensuplai jawaban
dan uraian

Materi yang sulit dipahami pada KB ini:


Pembelajaran berbasis saintifik

Kesulitan yang dialami guru dalam melaksanakan pendekatan


Daftar materi pada KB
2 saintifik antara lain pelaksanaan tahap mengamati, tahap menanya,
yang sulit dipahami
tahap mengumpulkan informasi, tahap mengolah informasi dan
tahap mengkomunikasikan sebagai rangkaian langkah kerja dari
pendekatan saintifik.
1. Sering terjadi miskonsepsi dalam Pembelajaran berbasis
saintifik
2. Solusinya
Daftar materi yang  Menerapkan pendekatan saintifik secara utuh dan hirarki
sering mengalami  Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber
3
miskonsepsi dalam Belajar Variatif
pembelajaran  Pembelajaran yang bermakna erat kaitannya dengan
pembelajaran yang kontekstual
 Merencanakan Pembelajaran dengan Baik

You might also like