You are on page 1of 2

SOP PENANGANAN PASIEN KASUS

KERACUNAN
No Dokumen :

Revisi ke :
SOP
Tgl Terbit :
Halaman :
Puskesmas dr SRI NURYANTI
Purworejo 195909141985122002
PENGERTIAN Makanan dapat menimbulkan masalah serius bila mengandung
racun akibat cemaran kimia, bahan berbahaya maupun racun
alami yang terkandung dalam pangan yang sebagian
diantaranya dapat menimbulkan KLB keracunan pangan.
KLB keracunan pangan adalah suatu kejadian dimana terdapat
dua orang atau lebih yang menderita sakit dengan gejala yang
sama atau hampir sama setelah mengonsumsi sesuatu dan
berdasarkan analisis epidemiologi terbukti makanan tersebut
sebagai sumber keracunan.
Gejala keracunan makanan dapat digolongkan ke dalam 6
kelompok yaitu :
1. Gejala utama yang terjadi pertama pada saluran
gastrointestinal atas (mual dan muntah)
2. Gejala sakit tenggorokan dan pernafasan
3. Gejala utama terjadi pada saluran gastrointestinal bawah
(kejang perut, diare)
4. Gejala neurologik (gangguan penglihatan, perasaan
melayang, dan paralysis)
5. Gejala infeksi umum (demam, menggigil, rasa tidak enak,
letih, dan pembengkakan limfe)
6. Gejala alergik (wajah memerah, gatal-gatal)
TUJUAN a. Memberikan pertolongan pertama dan pengobatan sedini
mungkin
b. Mengetahui perubahan epidemiologi keracunan makanan
(umur, tempat, waktu)
c. Mengidentifikasi populasi risiko tinggi
d. Memprediksi dan mencegah terjadinya KLB (Kejadian Luar
Biasa)
KEBIJAKAN Keputusan Kepala UPT Puskesmas no 188.4/004/ADM/2017
Tentang Jenis-jenis Pelayanan di Puskesmas
REFERENSI  Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian
Luar Biasa Penyakit Menular dan Keracunan Pangan. Edisi
Revisi tahun 2011. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. 2012.
PROSEDUR a. Pasien yang periksa ke poli umum dengan keluhan seperti
gejala diatas dilakukan anamnesa lengkap kemungkinan
gejala terjadi dalam satu rumah/wilayah.
b. Bila kasus berat segera dirujuk ke rumah sakit.
c. Kemudian petugas poli menginformasikan kasus tersebut
disertai identitas lengkap kepada petugas surveilans
kelurahan/puskesmas/petugas daerah binaan.
d. Petugas surveilan kelurahan/puskesmas dan petugas
daerah binaan melakukan konfirmasi ke wilayah untuk
memastikan kasus tersebut sesuai dengan data pasien dan
berdomisili di tempat tersebut dan melakukan anamnesa
sesuai format penyelidikan keracunan makanan dan
SOP PENANGANAN PASIEN KASUS
KERACUNAN
No Dokumen :

Revisi ke :
SOP Tgl Terbit :
Puskesmas Halaman : dr SRI NURYANTI
Purworejo 195909141985122002

mengamankan kemungkinan bahan makanan yang


menyebabkan keracunan.
e. Bila kasus benar berada di daerah tersebut kemudian
melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota, kelurahan, RT, RW.
f. Bila kasus setelah dilacak tidak ada kemudian dilaporkan
dinas kembali bahwa kasus tidak ditemukan.
g. Bila kasus dari rumah sakit, petugas surveilan/puskesmas,
petugas daerah binaan melakukan konfirmasi ke wilayah
apakah benar kasus tersebut berdomisili di daerah tersebut
dan melakukan anamnesa sesuai format penyelidikan KLB
keracunan makanan dan dilaporkan ke RT, RW, kelurahan,
dan Dinas Kesehatan Kota Purworejo.
h. Bila kasus setelah dilacak tidak ada kemudian dilaporkan
dinas kembali bahwa kasus tidak ditemukan.
i. Kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas dilakukan
pemetaan kasus sesuai RW per kelurahan dan dilaporkan
dan dicatat di STP.
UNIT TERKAIT  Sub unit BP Umum

DOKUMEN
TERKAIT

You might also like