Professional Documents
Culture Documents
2 Syok Hipovolemik
2 Syok Hipovolemik
MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Keluarga
Dosen Pengampu Roheman, M.Kep
oleh :
Arda Rasilinda (42010421006)
Eka Nurul Alifah (42010421012)
Ida Sulistianingsih (42010421021)
Lussy Lisrihayani (42010421026)
Riefky Aria Halmahera (42010421031)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Syok Hipovolemik ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Roheman, M.Kep. Pada mata kuliah Keperawatan Kritis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Roheman, M.Kep. selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Kritis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kepada pembaca dan juga penulis. Penulis menyadari, makalah yang tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi ..............................................................................................................................
B. Etiologi..............................................................................................................................
C. Patofisiologi ......................................................................................................................
D. Manifestasi Klinis .............................................................................................................
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian ........................................................................................................................
B. Pemeriksaan Fisik .............................................................................................................
C. Diagnosa Keperawatan .....................................................................................................
D. Intervensi Keperawatan ....................................................................................................
E. Implementasi Keperawatan ...............................................................................................
F. Evaluasi Keperawatan .......................................................................................................
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................................
B. Saran ................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syok hipovolemik merupakan masalah yang serius karena menyebabkan seseorang
kehilangan lebih dari 20 persen (1/5) cairan atau darah yang ada di dalam tubuh (Zou et al.,
2017). Kehilangan cairan dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat
membuat jantung sulit memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh nantinya dalam
keadaan hipoksia ataupun iskemia (Hobson and Chima, 2013).
Insiden tahunan terjadinya syok berdasarkan berbagai macam penyebab yaitu 0.3
sampai 0.7 per 1000, dimana penyebab yang paling sering muncul di ruang IGD yaitu syok
hemoragic. Syok hemoragic merupakan kondisi dari syok hipovolemik yang dikarenakan
kehilangan darah atau cairan tubuh yang berlebih (Taghavi and Askari, 2019). Kematian
akibat syok dinegara berkembang terjadi pada sekitar 50% dalam waktu 24 jam
pertamasetelah tanda-tanda syok timbul. Hal ini berhubungan dengan beberapa faktor yang
mempengaruhi kematian di antaranya, dokter terlambat dalam mengenali tanda awal syok
yang berimplikasi terhadap penatalaksanaan, sekitar 54% disebabkan keterlambatan
mencapai fasilitas pelayanan dan faktor biaya (Al Aseri, 2012). Sebanyak 500.000 pasien
syok hipovolemik pada wanita karena kasus perdarahan obsetri meninggal pertahunnya
dan 99% terjadi pada negara berkembang. Sebagian besar penderita meninggal setelah
beberapa jam terjadi perdarahan karena tidak mendapat perlakuan yang tepat dan adekuat
(Kakunsi, Killing and Supit, 2015).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah dalam makalah
ini sebagai berikut:
PEMBAHASAN
A. Definisi
Hypovolemic shock atau syok hipovolemik dapat didefinisikan sebagai
berkurangnya volume sirkulasi darah dibandingkan dengan kapasitas pembuluh darah total.
Hypovolemic shock merupakan syok yang disebabkan oleh kehilangan cairan intravascular
yang umumnya berupa darah atau plasma. Kehilangan darah oleh luka yang terbuka
merupakan salah satu penyebab yang umum, namun kehilangan darah yang tidak terlihat
dapat ditemukan di abdominal, jaringan retroperitoneal, atau jaringan di sekitar retakan
tulang. Sedangkan kehilangan plasma protein dapat diasosiasikan dengan penyakit seperti
pankreasitis, peritonitis, luka bakar dan anafilaksis.
B. Etiologi
Syok hipovolemik merupakan syok yang terjadi akaibat berkurangnya volume
plasma di intravaskuler. Syok ini dapat terjadi akibat perdarahan hebat (hemoragik), trauma
yang menyebabkan perpindahan cairan (ekstravasasi) ke ruang tubuh non fungsional, dan
dehidrasi berat oleh berbagai sebab seperti luka bakar dan diare berat. Kasus-kasus syok
hipovolemik yang paling sering ditemukan disebabkan oleh perdarahan sehingga syok
hipovolemik dikenal juga dengan syok hemoragik. Perdarahan hebat dapat disebabkan oleh
berbagai trauma hebat pada organ-organ tubuh atau fraktur yang yang disertai dengan luka
ataupun luka langsung pada pembuluh arteri utama.
C. Patofisiologi
Perdarahan akan menurunkan tekanan pengisian pembuluh darah rata-rata dan
menurunkan aliran darah balik ke jantung. Hal inilah yang menimbulkan penurunan curah
jantung. Curah jantung yang rendah di bawah normal akan menimbulkan beberapa
kejadian pada beberapa organ :
1. Mikrosirkulasi
Ketika curah jantung turun, tahanan vaskular sistemik akan berusaha untuk
meningkatkan tekanan sistemik guna menyediakan perfusi yang cukup bagi jantung
dan otak melebihi jaringan lain seperti otot, kulit dan khususnya traktus gastrointestinal.
Kebutuhan energi untuk pelaksanaan metabolisme di jantung dan otak sangat tinggi
tetapi kedua sel organ itu tidak mampu menyimpan cadangan energi. Sehingga
keduanya sangat bergantung akan ketersediaan oksigen dan nutrisi tetapi sangat rentan
bila terjadi iskemia yang berat untuk waktu yang melebihi kemampuan toleransi
jantung dan otak. Ketika tekanan arterial rata-rata (mean arterial pressure/MAP) jatuh
hingga 60 mmHg, maka aliran ke organ akan turun drastis dan fungsi sel di semua
organ akan terganggu.
2. Neuroendokrin
Hipovolemia, hipotensi dan hipoksia dapat dideteksi oleh baroreseptor dan
kemoreseptor tubuh. Kedua reseptor tadi berperan dalam respons autonom tubuh
yang mengatur perfusi serta substrak lain.
3. Kardiovaskular
Tiga variabel seperti; pengisian atrium, tahanan terhadap tekanan (ejeksi)
ventrikel dan kontraktilitas miokard, bekerja keras dalam mengontrol volume
sekuncup. Curah jantung, penentu utama dalam perfusi jaringan, adalah hasil kali
volume sekuncup dan frekuensi jantung. Hipovolemia menyebabkan penurunan
pengisian ventrikel, yang pada akhirnya menurunkan volume sekuncup. Suatu
peningkatan frekuensi jantung sangat bermanfaat namun memiliki keterbatasan
mekanisme kompensasi untuk mempertahankan curah jantung.
D. Manifestasi Klinis
Klasifikasi perdarahan berdasarkan persentase volume darah yang hilang :
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Tn. B
Umur : 25 thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Diagnosa : Syok Hipovolemik
Tanggal masuk RS : 07 Januari 2023
Alamat : Cirebon
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. F
Umur : 22 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Hub dg pasien : Istri
Alamat : Cirebon
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengatakan saat ini merasa sesak nafas
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan ia mengalami kecelakaan dan menjalani operasi ORIF fr. Crusis
sinistra. Pada 07 Januari 2023, klien mengalami sesak napas dan penurunan KU
sehingga dipindah ke ruang ICU dengan diagnosa syok hipovolemik.
B. Pemeriksaan fisik
a. Sistem pernafasan
Bentuk dada simetris, Klien tidak batuk, pernafasan dangkal dan cepat, Klien dapat
bernafas dengan spontan. Suara nafas vesikuler dan Klien menggunakan Non
rebreathing mask dengan aliran oksigen 10 lpm. RR klien saat dikaji sebesar 28x/menit.
b. Sistem kardiovaskular
Tekanan darah 137/87 mmHg, suhu 36,5 C, Heart rate 59x/menit, akral hangat. Tidak
ditemukan suara bising jantung.
c. Sistem persyarafan
Kesadaran composmentis, GCS 15 (E4M6V5). Pupil berespon terhadap cahaya.
d. Sistem penginderaan
Klien tidak mengalami gangguan penginderaan baik penglihatan, pendengaran,
penciuman, pengecapan maupun perabaan.
e. Sistem pencernaan
Tidak ada keluhan pada saluran pencernaan. Terdapat nyeri tekan pada abdomen, tidak
ada distensi.
f. Sistem musculoskeletal
Fraktur crusis sinistra, dislokasi manus sinistra. Skala kekuatan otot ekstremitas atas
dan bawah dextra-sinistra 4. Klien bedrest.
g. Sistem endokrin
Klien tidak memiliki alergi tertentu. Klien tidak mengalami penyakit gangguan
endokrin seperti DM.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan aliran darah perifer.
3. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan yang mutlak.
D. Intervensi Keperawatan
No Hari/Tanggal/ Diagnosa Tujuan Intervensi
. Jam Keperawatan
1. 25 Oktober Pola nafas tidak Setelah dilakukan 1. Monitor TTV
2018 / 07.00 efektif b.d tindakan keperawatan 2. Posisiskan
WIB penurunan selama 2x24 jam pasien untuk
ekspansi paru diharapkan pola nafas memaksimalk
klien kembali efektif an ventilasi
dengan kriteria : 3. Catat
1. Status respirasi pergerakan
dalam batas dada dan
normal adanya
2. Klien tidak retraksi
mengeluh sesak 4. Monitor pola
nafas nafas
3. Tidak ada tanda 5. Berikan alat
dan gejala bantu
sianosis pernafasan
E. Implementasi Keperawatan
No Ds.Keperawatan Hari/Tanggal/J Tindakan Responsi Ttd.
. am Keperawatan
F. Evaluasi Keperawatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien syok hipovolemik yang
mengalami masalah keperawatan hipovolemia, pada umumnya antara teori dan
penemuan di lapangan praktik sama. Penerapan teori pada kedua kasus kelolaan
terkait proses asuhan keperawatan yang diawali dengan pengkajian, perumusan
diagnosis keperawatan, penyusunan rencana keperawatan, penerapan implementasi
serta hasil evaluasi keperawatan telah dilakukan sesuai dengan teori dan langkah-
langkah pemberian asuhan keperawatan yang ada.
B. Saran