Professional Documents
Culture Documents
Laporan Filter Testing Unit - Muh. Ihsan Malik - 43120042 - 2B D4 TRKB
Laporan Filter Testing Unit - Muh. Ihsan Malik - 43120042 - 2B D4 TRKB
Semester 4/2022
LAPORAN PRAKTIKUM
FILTER TESTING UNIT
𝑙 𝑑𝑉
∆Pc = 𝑟𝑐 · μ · 𝐴 · ................................................................................. (1)
𝑑𝑡
Jika pengaruh media filter ekivalen dengan pengaruh cake setebal L, maka sesuai persamaan
(1) di atas, maka pressure drop ∆PF ini juga dapat dinyatakan seperti berikut.
𝐿 𝑑𝑉
∆PF = 𝑟𝐹 · μ · 𝐴 · .............................................................................. (3)
𝑑𝑡
𝑟𝐹 = 𝑟𝑐 · L ............................................................................................ (4)
Laju alir volume filtrat dengan nilai pressure drop ∆P dan tebal cake l diketahui, dapat
dijabarkan sebagai berikut.
Dengan mensubstitusikan rumus (1), (2), (3), dan (4) akan diperoleh rumus laju alir volume
filtrat seperti berikut.
𝐴 · ∆𝑃 𝐴 · ∆𝑃
∆PF = = ........................................................... (6)
𝜇 · (𝑟𝑐 · 𝑙 + 𝑟𝐹 ) 𝜇 · 𝑟𝑐 · (1 + 𝐿)
Persamaan (6) memberikan 2 alternatif pengkondisian proses filtrasi, yakni kondisi operasi
dengan pressure drop ∆P konstan dan dengan laju alir volume konstan. Dua kondisi tersebut
akan menentukan rumus-rumus filtrasi yang berbeda seperti terlihat berikut ini.
𝑉𝑐 𝐴l
k = · ......................................................................................... (7)
𝑉 𝑉
𝐴 𝑘
dan akhirnya didapat V = 𝑘 l atau l = 𝐴 V ............................................................... (8)
Pada kondisi pressure drop ∆P konstan, maka persamaan (6) berubah menjadi:
𝑑𝑉 𝐴 · ∆𝑃 𝐴 · ∆𝑃 𝐴2 · ∆𝑃
= = 𝑘 = 𝐿·𝐴 ............................... (9)
𝑑𝑡 𝜇 ·(𝑟𝑐 ·𝑙 + 𝑟𝐹) 𝜇 · 𝑟𝑐 ( · v + L) 𝜇 · 𝑟𝑐 ·𝑘 (𝑉 + )
𝐴 𝑘
Persamaan (9) ini didefinisikan dengan metode pemisahan variabel dengan batas integrasi
V0 sampai V dan dari t 0 sampai t sehingga didapatkan:
𝑉 𝐿·𝐴 𝑡 𝐴2 · ∆𝑃
∫𝑉0 (𝑉 + 𝑘
) 𝑑𝑉 = ∫𝑡 𝜇 ·𝑟𝑐 · 𝑘
· dt ............................................................ (10)
0
1 𝐿·𝐴 𝐴2 · ∆𝑃
· (𝑉 2 − 𝑉0 2 ) + (𝑉 − 𝑉𝑂 ) = (𝑡 − 𝑡0 ) .................................... (11)
2 𝑘 𝜇 · 𝑟𝑐 ·𝑘
Persamaan (11) dapat dibawa dalam bentuk sebagai berikut:
𝑡− 𝑡0 1 𝜇 · 𝑟𝑐 ·𝑘 𝐿·𝐴 𝜇 · 𝑟𝑐 ·𝑘
= 2 (𝑉 − 𝑉𝑂 ) · + · ................................................ (12)
𝑉− 𝑉0 𝐴2 · ∆𝑃 𝑘 𝐴2 · ∆𝑃
𝑡− 𝑡0 𝜇 · 𝑟 ·𝑘 𝜇 · 𝑟𝑐 ·𝐿 𝜇 · 𝑟𝑐 ·𝑘
= (𝑉 − 𝑉𝑂 ) · 2 · 𝐴2𝑐· ∆𝑃 + + · V0 .................................... (13)
𝑉− 𝑉0 𝐴 · ∆𝑃 𝐴2 · ∆𝑃
𝑡 𝜇 · 𝑟 ·𝑘 𝜇 · 𝑟𝑐 ·𝐿
= 2 · 𝐴2𝑐· ∆𝑃 · V + ........................................................................... (14)
𝑉 𝐴 · ∆𝑃
Persamaan (14) adalah persamaan linier antara variabel V dan t/V, sehingga jika
digambarkan hubungan variabel V dan t/V tersebut pada suatu sistem koordinat akan
dihasilkan suatu garis lurus yang disebut garis filtrasi. Jika slope dan intercept dari garis
filtrasi diketahui, nilai rc dan L dapat dihitung.
Untuk menentukan r c dan L secara percobaan, maka harus diplotkan data percobaan t/V dan
V untuk setiap interval waktu tertentu selama proses filtrasi pada kondisi pressure drop
konstan, kemudian dengan metode analisis regresi linier dihitung slope dan intercept dari
garis filtrasi yang terjadi, sehingga nilai rc dan L dapat dihitung. Dengan dua data tersebut,
𝑟F dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (4).
𝑀
X = 𝑀 𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 ............................................................................................... (16)
𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎
Rasio masa X adalah perbandingan antara zat padat (solid) dan masa fluida murni. Misalnya
untuk X = 0,1 berarti di dalam 1,1 kg suspensi terdapat 0,1 kg zat padat dan 0,1 kg cairan.
Jika rasio suspensi diketahui, masa zat padat di dalam cake dapat dihitung dengan
memperhitungkan porositas dan tingkat kebasahan cake. Sesuai dengan definisi porositas,
maka masa zat padat Mp di dalam cake dengan volume Vc dapat ditentukan sebagai berikut.
𝑉𝑅𝐾
ɛ = VRK = ɛ · Vc ........................................................... (17)
𝑉𝑐
Disini VRK adalah volume ruang kosong antar partikel padat pada filter cake yang terisi oleh
fluida cair, sedangkan VP adalah volume zat padat di dalam cake. Sejumlah masa zat padat
MP ini tertahan dan membentuk cake. Dengan memperhitungkan cairan yang mengisi
rongga-rongga di dalam cake, volume filtrat dan rasio masa X dari suspensi, maka Mp dapat
juga dihitung sebagai berikut.
Persamaan (18) dan (19) adalah identik sehingga dari keduanya didapat hubungan berikut.
Mp = 𝜌𝑝 · (1 - ɛ) · Vc = X · 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 · (V + ɛ · 𝑉𝐶 ) ................................... (20)
Jika k adalah volume cake Vc yang terbentuk secara linier untuk setiap satuan volume filtrat
V sesuai persamaan (7) dan sg adalah perbandingan antara masa jenis zat padat dan fluida
serta telah terjadi filtrasisempurna, maka persamaan (3.20) dapat disajikan dalam bentuk
𝑋
1 𝑔𝑐 · (1− ɛ) 𝑠𝑔𝑐 −
= − ɛ atau ɛ = 𝑠 𝑘
.............................................................. (21)
𝑘 𝑋 𝑔𝑐 + 𝑋
𝑀1 − 𝑀2
VRK = 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎
dengan M1 dan M2 berturut-turut adalah berat sampel cake sebelum dan sesudah
dikeringkan.
Untuk menentukan volume sampel cake dengan masa M1, asumsikan bahwa cake yang
terbentuk memiliki densitas yang merata pada semua bagian cake, sehingga berlaku
𝑀𝑐 𝑀1 𝑀
= 𝑉𝑠 = 𝑀1 · 𝑉𝑐
𝑉𝑐 𝑉𝑠 𝑐
𝑀1 − 𝑀2
𝑉𝑅𝐾 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 (𝑀1 − 𝑀2)
ɛ= = 𝑀1 = 𝑀 ........................................................ (22)
𝑉𝑠
𝑀𝑐
· 𝑉𝑐 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 · ( 1⁄𝑀 ) · 𝑉𝑐
𝑐
VII. PERHITUNGAN
PERCOBAAN 1
1. Penentuan Volume Sampel Cake (𝑽𝒄 )
Dik :
d = 20 cm = 0,2 m
𝜋
A = 4 · 𝑑2
3,14
= · (0,2 𝑚)2
4
= 0,0314 𝑚2
Tebal cake rata-rata = 17,53 mm = 0,01753 m
𝜋
𝑉𝐶 = 4 · 𝑑 2 · tebal cake rata-rata
3,14
= · (0,2 𝑚)2 · (0,01753 m)
4
= 0,000550442 m3
0,0314 𝑚 2 · 0,01753 m
= 0,0042 𝑚 3
= 0,137611507
3. Mencari nilai tahanan spesifik sampel cake (𝑹𝒄 ) dan tebal akivalen dengan
tahanan filtrer medium (L)
Dimana untuk menentukan nilai tahanan spesifik cake dan tebal ekuivalen
dengan tahanan filter mdium diperlukan data V (m3) dan t/v (s/m3). Sehingga,
didapatkan data sebagai berikut :
y = 21,487,822.52x + 1,000.00
t/V (s/m3) R² = 0.97
100000
90000
80000
70000
60000
50000
t
40000
30000
20000
10000
0
0 0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025 0.003 0.0035 0.004 0.0045
V
Slope = 21,487,822.52
Intercept = 1,000.00
Tahanan Spesifik Cake (𝑟𝑐 )
Dik :
∆P = 0,3 bar
= 0,3 × 100000
= 30000 𝑁⁄𝑚2
k = 0,1376105
d = 0,2 m
Slope = 21,487,822.52 𝑠⁄𝑚6
𝜇·𝑟 ·𝑘
Slope = 2 · 𝐴2𝑐· ∆𝑃
𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 · 2 · 𝐴2 · ∆𝑃
𝑟𝑐 = 𝜇·𝑘
2
21,487,822.52 𝑠⁄ 6 · 2 · (0,031416 𝑚 2) · 30000 𝑁⁄ 2
𝑚 𝑚
𝑟𝑐 = 0,001 𝑁 · 𝑁⁄ 2 · 0,137611507
𝑚
= 0,000101925 m
= 0,101925401 mm
PERCOBAAN 2
1. Penentuan Volume Sampel Cake (𝑽𝒄 )
Dik :
d = 20 cm = 0,2 m
𝜋
A = · 𝑑2
4
3,14
= · (0,2 𝑚)2
4
= 0,0314 𝑚2
Tebal cake rata-rata = 0,01580 m
𝜋
𝑉𝐶 = 4 · 𝑑 2 · tebal cake rata-rata
3,14
= · (0,2 𝑚)2 · (0,01580 m)
4
= 0,00049612 m3
0,0314 𝑚 2 · 0,0158 m
= 0,0041 𝑚 3
= 0,124061908
3. Mencari nilai tahanan spesifik sampel cake (𝑹𝒄 ) dan tebal akivalen dengan
tahanan filtrer medium (L)
Dimana untuk menentukan nilai tahanan spesifik cake dan tebal ekuivalen
dengan tahanan filter mdium diperlukan data V (m3) dan t/v (s/m3). Sehingga,
didapatkan data sebagai berikut :
100000
80000
60000
t
40000
20000
0
0 0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025 0.003 0.0035 0.004 0.0045
V
Slope = 21,503,108.17
Intercept = 2,003.53
Tahanan Spesifik Cake (𝑟𝑐 )
Dik :
∆P = 0,5 bar
= 0,5 × 100000
= 50000 𝑁⁄𝑚2
k = 0,121005
d = 0,2 m
Slope = 21,503,108.17 𝑠⁄𝑚6
𝜇·𝑟 ·𝑘
Slope = 2 · 𝐴2𝑐· ∆𝑃
𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 · 2 · 𝐴2 · ∆𝑃
𝑟𝑐 = 𝜇·𝑘
2
21,503,108.17 𝑠⁄ 6 · 2 · (0,031416 𝑚 2) · 50000 𝑁⁄ 2
𝑚 𝑚
𝑟𝑐 = 0,001 𝑁 · 𝑁⁄ 2 · 0,124061908
𝑚
𝑟𝑐 = 1,71066 × 1013 𝑚2
Penentuan Tebal Ekuivalen Dengan Tahanan Filter Medium (L)
Dik :
Intercept = 2,003.53
𝜇 · 𝑟𝑐 ·𝐿
Intercept = 𝐴2 ·∆𝑃
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡 · 𝐴 · ∆𝑃
L = 𝜇 · 𝑟𝑐
= 0,000183973 m
= 0,183972602 mm
VIII. PEMBAHASAN
Filtrasi atau penyaringan adalah pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan
jalan melewatkan fluida itu melalui suatu medium penyaring atau septum, dimana zat padat
itu bertahan. Operasi filtrasi dijalankan untuk mengambil bahan yang diinginkan yaitu
padatannya atau cairannya dan bahkan kedua-duanya. Tujuan pada praktikum filter testing
unit ini adalah melakukan proses filtrasi pada tekanan tetap dengan variasi tekanan berbeda-
beda, menghitung koefisien tahanan cake dan tahanan medium filter pada tekanan tetap
dengan variasi tekanan yang berbeda, dan menganalisa pengaruh terhadap kualitas hasil
filtrasi.
Filter Testing Unit atau penyaringan dengan tekanan vakum bekerja berdasarkan
prinsip perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan yang terjadi adalah antara tekanan atmosfir
di atas medium filter dan tekanan vakum di bawah medium filter. Tekanan atmosfir yang
lebih tinggi akan membawa larutan yang akan disaring ke filter, tekanan vakum yang berada
di bawah medium filter akan menghisap suspensi sehingga padatannya tertahan pada
medium filter, sedangkam airnya akan melewati medium filter sebagai filtrat.
Praktikum filter testing unit ini dilakukan untuk memisahkan padatan dari cairan
dalam campuran padat-cair (slurry) dengan cara melewatkan umpan slurry ke dalam media
filtrasi dengan prinsip pemvakuman ruang filtrat (hampa udara). Tujuan dibuatnya tekanan
vakum pada ruang filtrat yaitu agar beda tekanan dapat terjadi antara ruang slurry/suspensi
dan ruang suspensi sehingga larutan dapat mengalir menuju ruang filtrat dengan cepat
menjadi filtrat yang jernih sedangkan padatan kapur akan menempel pada kertas filter.
Berdasarkan pengamatan, semakin bertambahnya waktu maka semakin jernih filtrat
yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan cake dari padatan kapur yang menebal memiliki peran
juga sebagai medium filter, dimana pori-pori cake tersebut lebih kecil dari pori-pori kertas
saring sehingga padatan kapur akan semakin sulit lolos dan filtrat yang dihasilkan jernih.
Bersamaan dengan menebalnya cake selama proses filtrasi, tahanan juga akan semakin besar
dan akibatnya laju filtrasi akan menurun. Proses filtrasi dilakukan pada tekanan tetap dengan
variasi tekanan yang berbeda-beda. Beda tekanan yang digunakan pada percobaan yaitu 0,3
bar dan 0,5 bar. Berdasarkan percobaan diketahui bahwa pada setiap tekanan tetap maka
volume filtrat yang dihasilkan setiap 5 menit akan berkurang dikarenakan cake yang telah
terbentuk dapat berfungsi menjadi media filter. Kemudian dengan adanya variasi tekanan
yang berbeda dapat diketahui bahwa semakin besar tekanan vakum pada ruang filtrat, maka
semakin besar pula beda tekanan yang terjadi antara ruang slurry dan ruang filtrat sehingga
volume filtrat yang keluar dalam rentan waktu yang telah ditentukan lebih banyak
dibandingkan volume filtrat pada tekanan sebelumnya yang lebih kecil. Hal tersebut
menunjukkan laju filtrasi dapat dipengaruhi oleh benda tekanan dari vakum yang digunakan.
Berdasarkan perhitungan dan pengamatan pada grafik dapat diketahui nilai
koefisien tahanan cake (Rc), dimana semakin besar beda tekanan (∆P) maka harga koefisien
tahanan cake akan semakin besar dan filtrat. Laju filtrasi juga dipengaruhi oleh jenis media
filter yang digunakan, luas media filter dan viskositas dari cairan. Dengan menebalnya cake
tersebut maka tinggi pori-pori medium filter semakin besar sehingga tahanan medium filter
terhadap aliran yang menembusnya semakin besar. Cairan filtrat semakin jernih dan terlihat
bahwa semakin besar beda tekanan maka semakin cepat proses filtrasi yang terjadi tetapi
cairan filtrat yang dihasilkan lebih keruh dibandingkan beda tekanan yang digunakan
sebelumnya yang lebih kecil. Hal ini dikarenakan suspensi awal yang masuk akan tersaring
dengan cepat menuju ruang filtrat, dan medium filter yang berperan hanya kertas saring.
Namun jika dibandingkan dengan harga beda tekanan yang kecil maka suspensi akan
tersaring secara lambat tetapi secepatnya cake yang terbentuk akan membantu proses
penyaringan membuat filtrat yang dihasilkan semakin jernih. Berdasarkan hasil perhitungan
pada tekanan 0,3 bar di dapatkan Nilai Tahanan Spesifik Cake (Rc) adalah 9,24674 × 1012
𝑚−2 , nilai Konstansa Proporsional (k) adalah 0,137611507 dan Nilai Tebal Ekuivalen (L)
adalah 0,101925401 mm, sedangkan untuk hasil perhitungan pada tekanan 0,5 bar di
dapatkan Nilai Tahanan Spesifik Cake (Rc) adalah, 1,71066 × 1013 𝑚−2 nilai Konstansa
Proporsional (k) adalah 0,124061908 dan Nilai Tebal Ekuivalen (L) adalah 0,183972602
mm.
IX. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diperoleh data sebagai berikut.
Untuk 0,3 bar
k = 0,137611507
P = 30000 𝑁⁄𝑚2