You are on page 1of 16

MAKALAH

“TEORI PERTUMBUHAN HARROD – DOMAR”

Di susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

(EKONOMI PEMBANGUNAN I)

Dosen Pembimbing : SAPRIYADI, S.E., M.SI

Di susun oleh :

Kelompok 05

• Syakila 20230992
• Nur Wakiya 20233007
• Luluk Magirah R 202320998

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “TEORI PERTUMBUHAN

HARROD – DOMAR”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang

diberikan oleh Dosen mata kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN I yaitu SAPRIYADI,

S.E., M.SI

Penulis mengharapkan makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal

menambah pengetahuan dan wawasan kita. Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan -

rekan yang telah mendukung dan menjalin kerjasama yang baik sehingga makalah ini dapat

diselesaikan.

Penulis menyadari makalah ini terdapat banyak kekurangan, maka penulis

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Tondowolio, 05 Oktober 2021

PENULIS

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH ii


DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 2

C. TUJUAN ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

A. DEFINISI TEORI PERTUMBUHAN HARROD – DOMAR ....................... 3

B. CARA KERJA MODEL HARROD – DOMAR ............................................ 4

C. KEUNGGULAN MODEL HARROD – DOMAR ......................................... 7

D. KETERBATASAN MODEL HARROD – DOMAR ..................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 12

A. KESIMPULAN ............................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH iii


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam jangka

panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting yang dialami dunia

hanya dua abad belakangan ini, dan oleh Simon Kuznets, seorang ahli ekonomi

terkemuka di Amerika Serikat yang pernah memperoleh hadiah Nobel dinyatakan

bahwa, proses pertumbuhan ekonomi tersebut dinamakannya sebagai Modern

Economic Growth. Dalam periode tersebut, dunia telah mengalami perkembangan

pembangunan yang sangat nyata apabila dibandingkan dengan periode-periode

sebelumnya. Sampai abad ke-18, sebagian besar masyarakat di dunia masih hidup pada

tingkat subsistem, dan mata pencaharian utamanya adalah dari melaksanakan kegiatan

di sektor pertanian, perikanan atau berburu (Sukirno, 2008).

Menurut Harrod Domar (2004), dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

diperlukan investasi-investasi baru sebagai stok modal. Semakin banyak tabungan 3

yang kemudian diinvestasikan, maka semakin cepat terjadi pertumbuhan ekonomi.

Akan tetapi secara riil, tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada setiap tabungan

dan investasi tergantung dari tingkat produktivitas investasi tersebut. Pembentukan

modal merupakan investasi dalam bentuk barang-barang modal yang dapat menaikkan

stok modal, output nasional, dan pendapatan nasional. Jadi, pembentukan modal

merupakan kunci utama menuju pembangunan ekonomi.

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH 1


B. RUMUSAN MASALAH

1) Apa definisi teori pertumbuhan Harrod-Domar ?

2) Bagaimana cara kerja Model Harrod-Domar ?

3) Bagaimana model Harrod-Domar ?

4) Apa saja keterbatasan model Harrod – Domar ?

C. TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan definisi teori pertumbuhan Harrod-Damor,

bagaimana cara kerja Model Harrod-Domar, Model Harrod-Domar dan keterbatasan

model Harrod-Domar .

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH 2


BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI TEORI PERTUMBUHAN HARROD – DOMAR

Model Harrod-Domar adalah sebuah model pertumbuhan ekonomi yang

menggunakan tabungan dan investasi sebagai sumber pertumbuhan. Model mengambil

nama dari dua ekonomi, Sir Roy Harrod dan Evsey Domar, yang mana mengembangkan

model secara independen di tahun 1939 dan 1946.

Sumber: The Tax Foundation

Model Harrod-Domar adalah alternatif model ekonomi untuk menjelaskan

pertumbuhan ekonomi selain model pertumbuhan Solow. Harrod-Domar

mengasumsikan tingkat pengembalian modal yang konstan. Itu berbeda dengan model

pertumbuhan Solow, di mana modal memiliki pengembalian marginal yang menurun.

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH 3


Perbedaan lain dari kedua model adalah tentang efek tingkat tabungan. Solow

mengasumsikan perubahan tingkat tabungan memiliki efek temporer. Tapi, dalam

model Harrod-Domar, itu memiliki efek permanen.

B. CARA KERJA MODEL HARROD - DOMAR

Model Harrod Domar membantu menjelaskan mengapa sebuah perekonomian

tumbuh dan bagaimana cara menumbuhkannya. Model ini menunjukkan ke

anda, tingkat tabungan nasional dan produktivitas modal adalah dua variabel utama

pendorong pertumbuhan ekonomi.

Secara ringkas, tingkat pertumbuhan output sama dengan tingkat tabungan

dibagi dengan produktivitas modal. Persamaan model Harrod-Domar adalah sebagai

berikut:

ΔY/Y = s/k

Ket :

• ΔY/Y : tingkat pertumbuhan ekonomi

• s : tingkat tabungan, yakni rasio antara tabungan nasional (S) terhadap

pendapatan nasional (Y). Dengan kata lain, S = sY.

• k : rasio modal-output, mengukur produktivitas modal dan k= 1/marginal

product of capital

Asumsikan tidak ada depresiasi. Jika tingkat tabungan nasional Indonesia adalah

sebesar 5% dan rasio output-modal sebesar 2, maka perekonomian akan tumbuh 2,5%

per tahun. Sebaliknya, ketika tingkat tabungan nasional Indonesia adalah sebesar 20%

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH 4


dan rasio output-modal adalah 4, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sekitar

5%.

1) Asumsi Model Harrod – Domar

Model Harrod – Domar menggantungkan pada beberapa asumsi untuk menjelaskan

pertumbuhan ekonomi.

✓ Perekonomian beroperasi pada lapangan kerja penuh dan menggunakan secara

penuh barang modal yang tersedia.

✓ Produktivitas dan tingkat tabungan merupakan penentu utama pertumbuhan

ekonomi

✓ Model mengasumsikan skala hasil konstan untuk rasio modal-output dan

kecenderungan untuk menabung.

✓ Rata-rata kecenderungan untuk menabung (APS) sama dengan kecenderungan

untuk menabung marginal (MPS).

✓ Investasi adalah bersih, yakni investasi bruto minus depresiasi. Sehingga,

persediaan modal berubah sebesar investasi bersih.

2) Cara Membaca Model Harrod – Domar

a) Tingkat tabungan merepresentasikan pasokan dana yang dapat dipinjamkan

(loanable funds) di dalam perekonomian untuk investasi. Tingkat tabungan yang

tinggi menunjukkan perekonomian memiliki dana yang signifikan untuk

meningkatkan persediaan modal dan kapasitas produktif. Oleh karena itu, tingkat

tabungan berhubungan positif dengan tingkat pertumbuhan ekonomi.

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH 5


Peningkatan tingkat tabungan membawa perekonomian menuju pertumbuhan

yang lebih tinggi.

b) Rasio modal-output menunjukkan ke anda jumlah modal yang dibutuhkan untuk

meningkatkan output. Ketika perekonomian membutuhkan modal yang lebih

banyak untuk menghasilkan output (rasio modal-output tinggi), itu menunjukkan

investasi tidak efisien. Sebaliknya berlaku ketika rasio modal-output rendah.

katakanlah, rasio modal-output rendah. Itu menunjukkan ke anda persediaan

modal di dalam perekonomian relatif rendah. Oleh karena itu, investasi akan

meningkatkan persediaan modal dan mendorong perekonomian untuk

menghasilkan output secara lebih signifikan daripada ketika rasio modal-output

tinggi. Dalam rumus di atas, anda dapat melihat, rasio memiliki hubungan

terbalik dengan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, jika rasio modal-output

tinggi, investasi tidak meningkatkan secara signifikan output perekonomian.

Oleh karena itu, itu justru menjadi tidak efisien.

c) Tingkat tabungan berkorelasi positif dengan persediaan modal. Tingkat

tabungan yang lebih tinggi memungkinkan investasi modal yang lebih besar.

Mari ambil penjelasan sederhana. Tingkat tabungan domestik mewakili

tabungan dari tiga sektor makroekonomi: rumah tangga, perusahaan dan

pemerintah. Itu menunjukkan ke anda pasokan dana yang dapat

dipinjamkan (loanable funds) di dalam perekonomian. Ketika pasokan dana

yang dapat dipinjamkan, perekonomian dapat menggunakannya untuk

mengakumulasi modal. Ambil contoh rumah tangga. Mereka menabung dan

menginvestasikan uang ke berbagai instrumen keuangan seperti deposito

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH 6


berjangka, saham ataupun obligasi. Ketika mereka membeli obligasi korporasi,

perusahaan penerbit dapat menggunakannya untuk belanja modal seperti

membeli mesin atau mendirikan pabrik baru. Sehingga, semakin tinggi tabungan

rumah tangga, semakin tinggi peluang untuk mengakumulasi modal.

C. KEUNGGULAN MODEL HARROD – DOMAR

a) Model tersebut menjelaskan, tingkat tabungan dan rasio modal-output

mempengaruhi tingkat pertumbuhan. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang

rendah dapat dikaitkan dengan tingkat tabungan yang rendah. Situasi ini

biasanya terjadi di negara - negara berkembang seperti Indonesia. Tingkat

tabungan domestik yang rendah menyebabkan tingkat investasi di dalam

perekonomian rendah. Itu mengakibatkan rendahnya pasokan dana yang dapat

dipinjamkan untuk investasi. Sebagai akibatnya, persediaan modal juga rendah,

begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, rasio modal-output

yang lebih rendah menunjukkan ke anda investasi modal lebih efisien. Itu

menghasilkan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi.

b) Tingkat tabungan rendah dapat menciptakan lingkaran setan. Itu menyebabkan

investasi rendah sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang juga

rendah. Pertumbuhan ekonomi rendah menunjukkan kemakmuran

perekonomian yang berjalan lambat. Itu mengarah pada tingkat pendapatan

nasional yang rendah. Pendapatan yang rendah mengakibatkan sedikit orang

untuk menabung. Ketika pertumbuhan rendah, perekonomian menciptakan

lapangan kerja baru yang relatif terbatas. Sebagai hasilnya, pendapatan rumah

tangga dan permintaan agregat juga rendah. Begitu juga, menghadapi kondisi

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH 7


permintaan yang terbatas, bisnis juga sulit untuk meningkatkan output dan

memperoleh keuntungan secara lebih signifikan. Itu semua pada akhirnya

berdampak pada tingkat tabungan yang tetap rendah. Oleh karena itu, opsi untuk

mendorong laju pertumbuhan ekonomi adalah dengan meningkatkan tabungan.

Tingkat tabungan yang lebih tinggi menciptakan lingkaran pertumbuhan

ekonomi yang berkelanjutan secara mandiri.

Namun, memang, meningkatkan tingkat tabungan bukanlah perkara mudah.

Sebagian besar penduduk negara berkembang menggunakan penghasilan

tambahan untuk konsumsi alih-alih ditabung. Mereka harus berjuang untuk

memenuhi kebutuhan dasar mereka, sehingga merasa sulit untuk menyisihkan

lebih banyak uang untuk ditabung. Selain itu, aliran tabungan dan

modal immobile. Maksud saya, dana tabungan tersebut tidak selalu tersedia bagi

perusahaan untuk diinvestasikan ke barang modal sebagai akibat pasar

keuangan yang kurang berkembang. Untuk mengatasinya, pemerintah dapat

memperkuat pasar keuangannya dan mempromosikan literasi keuangan

diantara penduduk.

c) Model Harrod – Domar mengklasifikasikan pertumbuhan ekonomi menjadi tiga

kategori yakni pertumbuhan aktual, laju pertumbuhan alami, dan pertumbuhan

yang dijamin (warranted growth). Perubahan PDB riil dari tahun ke tahun

mewakili pertumbuhan aktual. Pertumbuhan alami merepresentasikan tingkat

pertumbuhan untuk mempertahankan lapangan kerja penuh. Ketika pasokan

tenaga kerja (diukur dari angkatan kerja) tumbuh 2%, maka pertumbuhan

ekonomi harus tumbuh 2%. Tingkat pertumbuhan yang dijamin mewakili

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH 8


tingkat pertumbuhan ketika tabungan sama dengan investasi. Dengan kata lain,

semua tabungan adalah untuk alokasi investasi.

Untuk menjelaskan tingkat pertumbuhan yang dijamin, mari ambil

kembali rumus di atas.

ΔY/Y = s/k

Ket :

• s = S/Y, tingkat tabungan sama dengan tabungan nasional (S) dibagi

dengan pendapatan nasional (Y).

• k = K/Y, rasio modal-output. Karena model mengasumsikan skala

pengembalian konstan, maka k = ΔK/ ΔY.

Sekarang, jika anda masukkan s = S/Y dan ΔK/ ΔY ke dalam rumus di atas,

anda mendapatkan.

ΔY/Y = (S/Y)/ (ΔK/ ΔY)

ΔY/Y = (S/ ΔK) x (ΔY/Y)

1 = S/ ΔK

S = ΔK = I

S adalah tabungan nasional. Sedangkan, ΔK adalah perubahan

persediaan modal, yang mana sama dengan investasi bersih (I) di dalam

perekonomian. Sebagaimana saya sebutkan dalam pembahasan asumsi, investasi

bersih sama dengan investasi bruto minus depresiasi. Misalnya, sektor bisnis

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH 9


mengeluarkan uang sebesar Rp12 miliar untuk membeli mesin baru dan

depresiasi dari mesin yang ada saat ini adalah sebesar Rp2, maka investasi bersih

sama dengan Rp10 miliar. Sebagai hasilnya, persediaan modal (mesin) di dalam

perekonomian meningkat Rp10 miliar. Misalnya, tingkat tabungan adalah 20%

dan rasio modal-output (ΔK/ ΔY) sama dengan 2. Tingkat pertumbuhan yang

dijamin adalah sebesar 10%. Sehingga, investasi bersih sebesar Rp10 miliar

(ΔK) akan meningkatkan output sebesar Rp5 miliar (ΔY = Rp10 miliar/2).

D. KETERBATASAN MODEL HARROD – DOMAR

Pertama, model terlalu menyederhanakan sumber pertumbuhan ekonomi. Itu hanya

menggunakan modal dan tabungan sebagai determinan. Itu mengabaikan faktor lainnya

seperti produktivitas tenaga kerja dan kemajuan teknologi sebagai faktor pemacu

pertumbuhan ekonomi.

Kedua, model mengasumsikan perekonomian beroperasi di lapangan kerja penuh. Itu

tidak realistis di dunia nyata karena perekonomian seringkali berfluktuasi di sekitar

lapangan kerja penuh (output potensial). Fluktuasi itu menghasilkan siklus bisnis, di

mana PDB riil naik dan turun.

Ketiga, pengembalian marjinal modal konstan adalah tidak benar. Peningkatan

persediaan modal justru menyebabkan pengembalian yang menurun. Model

pertumbuhan Solow menunjukkan ketika rasio modal per tenaga kerja tinggi, efek

peningkatan output akibat penambahan persediaan modal akan cenderung menurun.

Jadi, modal memiliki tingkat pengembalian marginal yang menurun. Misalnya, ketika

10 staf telah memiliki 10 komputer, tambahan 10 komputer tidak akan membuat mereka

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH 10


menghasilkan lebih banyak output. Sebaliknya, jika staf sebelumnya tidak memiliki

komputer, investasi 10 komputer akan membuat mereka lebih produktif dan

menghasilkan output yang lebih banyak.

Keempat, modal tidak mobile di dalam perekonomian. Pasar keuangan yang tidak

berkembang membuat tabungan tidak selalu tersedia untuk investasi. Beberapa tabungan

di bank justru untuk membiayai konsumsi rumah tangga, alih-alih untuk belanja modal

bisnis. Selain itu, penambahan tabungan tidak selalu menghasilkan tambahan investasi

modal dalam jumlah yang sama. Perekonomian mungkin meminjam dari luar negeri

untuk mengisi celah tabungan (kesenjangan pembiayaan). Oleh karena itu, tambahan

tabungan justru untuk membayar utang luar negeri, alih-alih investasi domestik.

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH 11


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Model Harrod-Domar adalah sebuah model pertumbuhan ekonomi yang

menggunakan tabungan dan investasi sebagai sumber pertumbuhan. Model mengambil

nama dari dua ekonomi, Sir Roy Harrod dan Evsey Domar, yang mana mengembangkan

model secara independen di tahun 1939 dan 1946.

Model Harrod-Domar adalah alternatif model ekonomi untuk menjelaskan

pertumbuhan ekonomi selain model pertumbuhan Solow. Harrod-Domar

mengasumsikan tingkat pengembalian modal yang konstan. Itu berbeda dengan model

pertumbuhan Solow, di mana modal memiliki pengembalian marginal yang menurun.

Perbedaan lain dari kedua model adalah tentang efek tingkat tabungan. Solow

mengasumsikan perubahan tingkat tabungan memiliki efek temporer. Tapi, dalam

model Harrod-Domar, itu memiliki efek permanen.

EKONOMI REGIONAL DAN PENGEMBANGAN WILAYAH 12


DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=Makalah+model+PERTUMBUHAN+Harrod-
Domar&oq=ma&aqs=chrome.1.69i57j69i59l3j69i60.2726j0j9&client=ms-android-oppo-
rvo2&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8

You might also like