You are on page 1of 137

Penyakit Akibat Kerja (PAK) biasanya sering terjadi pada pekerja yang sering mengabaikan safety,

atau bisa pula karena manajemen perusahaan yang kesadaran akan safetynya rendah, berikut
beberapa penyebab akibat kerja :
1. GOLONGAN FISIKA

1. Bunyi         : → Bising


2. Suhu Tinggi : → dehidrasi dan pengeluaran elektrolit tubuh yang banyak
3. Hyperpirexia,
4. Heat Cramp,
5. Heat Exhaustion,
6. Heat Stroke
7. Radiasi Sinar Elektromagnetik :
8. Infra merah           → Katarak
9. Ultraviolet → Konjungtivitis
10. Sinar α, β dan γ dan Bahan radioaktif lainnya
11. Tekanan Udara → Penyakit Caison’s
12. Pencahayaan        → Tajam penglihatan berkurang
13. Getaran     → Penyempitan pembuluh darah (Raynaud‘ disease)

2. GOLONGAN KIMIA

1. Perusahaan/ Perindustrian pupuk, Pestisida, Kertas, Refinery, Pengolahan gas bumi, obat-
obatan banyak menggunakan bahan kimia sebagai bahan baku atau pembantu
2. Penggunaan bahan kimia tadi bisa menyebabkan bahaya Kebakaran, Peledakan, Iritasi dan
Keracunan 70% PAK adalah disebabkan oleh bahan kimia berbahaya yang masuk lewat
mulut, pernafasan atau kulit

3. Bahan Kimia Berbahaya bisa berupa padat, gas, partikel maupun uap Masuknya Bahan
kimia tadi bisa menimbulkan gejalanya secara akut atau kronik Keracunan Akut biasanya
terjadi akibat masuknya bahan kimia dalam jumlah besar pada waktu singkat, misalnya :

1. Keracunan gas CO
2. Keracunan asam Sianida (HCN)
3. Keracunan Kronik terjadi karena masuknya bahan kimia tadi dalam jumlah sedikit
tetapi dalam jangka panjang, misalnya :
4. Keracunan Benzena
5. Keracunan Uap Pb → Leukemia
6. Keracunan bahan-bahan Karsinogen → Kanker

3. GOLONGAN BIOLOGI :
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
1. Virus (Hepatitis)
2. Bakteri (Tuberkulosis pada petugas medis)
3. Parasit (Malaria)
4. Cacing
5. Jamur

4. GOLONGAN FISIOLOGI (ERGONOMI)


Terjadi akibat malposisi sewaktu bekerja (Myalgia, backache atau cedera punggung)

5. GOLONGAN MENTAL PSIKOLOGI


1. Suasana Kerja monoton
2. Hubungan kerja yang kurang baik
3. Upah tidak sesuai
4. Tempat kerja yang terpencil → Stress → Perubahan tingkah laku, Tidak bisa menagmbil
keputusan, TD naik → Penyakit lain atau Kecelakaan
Demikian beberapa contoh penyakit akibat kerja berdasarkan golongannya, semoga bermanfaat

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Kebiasaan kerja yang aman akan sangat membantu kelancaran anda bekerja sehari-hari sekaligus
melindungi anda dari bahaya yang ada di setiap tempat kerja.
Safety atau Keselamatan kerja adalah usaha melakukan pekerjaan tanpa kecelakaan dalam suasana
atau lingkungan kerja yang aman, sehingga dicapai hasil yang menguntungkandan bebas dari segala
macam kerugian.
Kerugian akibat kecelakaan akan diderita oleh karyawan dan keluarga karyawan serta perusahaan,
sehingga keselamatan kerja atau safety mutlak harus dilaksanakan.
Safety bukanlah tanggung jawab dari petugas Safety ( QHSE Departemen ) tetapi safety adalah
tanggung jawab semua karyawan sehingga semua karyawan harus memahami dan melaksanakan
kaidah-kaidah keselamatan kerja dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari atau menjadikan safety
sebagai suatu kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dapat dimulai dengan melaksanakan hal-
hal yang mendasar dan terlihat sepele misalnya :
Tidak membuang sampah secara sembarangan atau membuang sampah pada tempat sampah yang telah
disiapkan, misalnya kulit pisang yang dibuang sembarangan akan dapat menyebabkan orang terpeleset
dan jatuh.
1. Melepaskan dan meletakkan sepatu pada rak sepatu yang telah disediakan.
2. Memeriksa anak tangga portable sebelum digunakan karena anak tangga yang tidak standar akan
dapat menyebabkan kecelakaan yang berakibat fatal.
3. Memeriksa sambungan kabel listrik dan merapikan sebab sambungan kabel yang tidak rapi
merupakan salah satu penyebab timbulnya kebakaran.
4. Tidak memaksakan diri dalam bekerja ketika kondisi kesehatan sedang terganggu, pastikan kondisi
badan benar-benar sehat dan siap untuk bekerja.
5. Tidak memaksakan untuk mengoperasikan peralatan yang rusak walaupun kerusakannya sangat
kecil.
6. Melakukan pemeriksaan rutin sebelum mengoperasikan kendaraan.
7. Tidak merokok pada tempat-tempat yang terdapat rambu larangan merokok serta tidak membuang
puntung rokok sebelum mematikan apinya.
8. Mematikan mesin kendaraan ketika mengisi bahan bakar/fuel oil.
9. Menggunakan Alat Pelindung Diri yang telah disediakan oleh perusahaan.

Semua peraturan dan kebijakan perusahaan tidak akan menjamin keselamatan anda jika anda sendiri
tidak berusaha dan menjaga keselamatan anda, ingat keluarga menanti kedatangan anda dengan
selamat tanpa cedera sedikitpun.

Ada 7 poin penting seputar “Good Warehouse Practise” yang wajib diketahui. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja atau K3 di ruang gudang merupakan tanggung jawab setiap pihak terutama mereka

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
yg sering beraktivitas di ruang gudang. Berikut ini adalah 7 poin penting seputar “Good Warehouse
Practise” yang bias kita sosialisasikan kepada rekan-rekan kita :
1. Kebersihan Lingkungan
 Pastikan gudang selalu dibersihkan secara rutin.
 Tabel Kebersihan yang meliputi area dalam dan luar gedung harus tersedia.

2. Kebersihan Diri
 Setiap pihak yang beraktivitas didalam gudang wajib menjaga kebersihan selama berada
didalam gudang.
 Dilarang merokok didalam area gudang.

3. Letak Barang
 Letakkan barang dengan memberikan jarak minimal 45 cm dari tembok untuk memudahkan
proses pemindahan atau pembersihan.

4. Pallet
 Pallet adalah alas yang digunakan dalam penyimpanan barang yang baik.
 Pastikan pallet dalam keadaan kering dan bersih.
 Rotasi stok sebaiknya dilakukan untuk kemudahan proses pembersihan.

5. Pemindahan Barang
 Gunakan system FIFO (First In First Out) yaitu dengan memindahkan dahulu barang
berdasarkan tanggal produksi atau tanggal kadaluarsa.
 Kelompokkan barang-barang hanya dengan yang sejenis saja.
 Pisahkan barang yang rusak dengan barang yang baik.
 Perhatikan health and safety regulations atau aturan K3 yang berlaku dalam packing instruction
seperti ketentuan jumlah maksimal barang yang boleh ditumpuk, dsb.
 Tangani barang dengan hati-hati.
 Dilarang menggunakan tumpukan barang sebagai tempat beraktivitas seperti menjadikannya
tumpuan dan sebagainya, untuk mencegah terjadinya kerusakan pada barang.
 Gunakan hanya container yang baik dan bersih untuk memindahkan barang ke tempat lain.

6. Tanda Pada Packaging


 Perhatikan dan patuhi tanda pada kemasan barang, seperti contoh sebagian tanda :
- Tanda gelas artinya barang jangan dibanting.
- Tanda payung artinya hindarkan produk dari basah, lembab dan panas.
- Tanda dua tangan yang menopang barang artinya tangani dengan hati-hati oleh kedua
tangan.
- Tanda berupa angka dengan tanda dua garis horizontal bertumpuk artinya menunjukkan
jumlah maksimal barang yang boleh ditumpuk.
- Tanda orang yang membuang ke tempat sampah artinya peringatan agar kemasan yang
sudah tidak dipakai agar dibuang ke tempat sampah.
7. Pengendalian hama
Pengendalian hama yang efektif didalam gudang dan harus diadakan secara rutin dan
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
Menumpang di bak belakang LV adalah di larang , sementara kita masih flexible karena adanya
keterbatasan sarana yang standard untuk di gunakan. Menumpang di bak belakang pada kendaraan
sarana LV adalah hal yang sangat berbahaya apabila kita tidak mengetahui prosedurnya, banyak
kasus-kasus kecelakaan yang disebabkan oleh jatuhnya penumpang saat menumpang di bak
belakang kendaraan sarana.
Untuk menghindari atau mengurangi kecelakaan tersebut ada beberapa TATA CARA yang
harus kita jalankan, antara lain :
1. Jumlah penumpang yang diizinkan menumpang pada saat tidak ada barang maksimal 5
(Lima) orang.
2. Apabila ada barang-barang di bak belakang (Tas, Paket kecil, dsb) maksimal 3 (Tiga) orang
penumpang.
3. Apabila memuat barang hingga memenuhi bak belakang atau berukuran besar,
DILARANG ada penumpang di bak belakang.

Dan adapun HAL-HAL yang harus diperhatikan saat menumpang di bak belakang sarana,
antara lain :
1. DILARANG menumpang di bak belakang sarana LV secara berlebihan atau melebihi batas
maksimal yang diizinkan.
2. DILARANG duduk di dinding bak belakang sarana LV selama unit tersebut melintasi jalan
tambang dan jalan hauling.
3. DILARANG bersandar di bak belakang.
4. DILARANG bersenda gurau secara berlebihan selama menumpang di bak belakang.
5. DILARANG naik atau turun dari dalam bak sebelum unit sarana berhenti dengan
sempurna.

Semua peraturan dan kebijakan perusahaan tidak akan menjamin keselamatan anda jika anda
sendiri tidak berusaha dan menjaga keselamatan anda, ingat keluarga menanti kedatangan anda
dengan selamat tanpa cedera sedikitpun

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Coba pertimbangkan statistik ini: 80 dari 100 kecelakaan dikarenakan oleh keselahan manusia yang
mengakibatkan kecelakaan. Tindakan yang tidak aman menyebabkan 4 kali sama banyaknya
kecelakaan dan cidera akibat kondisi yang tidak aman.

Ada banyak alasan mengapa kecelakaan terjadi. Kebanyakan industri orang cenderung melihat sesuatu
untuk disalahkan ketika terjadinya kecelakaan, karena lebih mudah dibandingkan mencari penyebab
kecelakaan seperti daftar dibawah ini. Pertimbangkan penyebab kecelakaan yang dijelaskan. pernahkan
Anda merasa bersalah terhadap tindakan atau perilaku berikut ini? Jika ya, Anda mungkin tidak
mengalami cidera tetapi lain kali Anda mungkin tidak seberuntung sekarang.

1. Mengambil Jalan Pintas: Tiap hari kita mengambil keputusan dan berharap akan membuat
pekerjaan lebih cepat dan lebih efisien. Tetapi apakah waktu yang mengamankan tiap resiko
keselamatan Anda, atau apakah anggota yang lain? Jalan pintas menurunkan keselamatan ada
dalam bekerja tetapi meningkatkan kemungkinan Anda cidera.

2. Percaya diri yang berlebih: Percaya diri itu bagus. Terlalu percaya diri terlalu bagus. ‘ini tidak
pernah terjadi ke saya” perilaku seperti ini dapat menyebabkan prosedur, perkakas atau metode
kerja yang tidak benar dalam pekerjaan Anda, Hal ini dapat menyebabkan Anda cidera.

3. Memulai tugas dengan instruksi yang tidak tuntas: Untuk melakukan pekerjaan dengan
aman dan benar pertama kali Anda perlu informasi yang tuntas. Pernahkan Anda melihat
seorang pekerja disuruh melakukan pekerjaan, hanya diberikan sebagian instruksi kerja? Jangan
malu bertanya untuk dijelaskan tentang prosedur kerja dan peringatan keselamatan. Hal ini
tidaklah membuat Anda bodoh bertanya tentang hal ini tetapi Anda salah jika tidak bertanya.

4. Kerapian yang buruk: ketika klien, manajer, atau petugas keselamatan melewati area kerja
Anda, kerapian adalah indikator yang akurat menilai perilaku seseorang tentang qualitas,
produktifitas dan keselamatan. Kerapihan yang buruk membuat berbagai tipe bahaya. Area
yang rajin dirawat membuat standar untuk yang lain ikuti. kerapihan yang baik meliputi
kebanggaan dan keselamatan.

5. Tidak memperdulikan prosedur keselamatan: Dengan sengaja tidak memperdulikan


prosedur keselamatan dapat membahayakan Anda dan rekan kerja Anda. Anda digaji untuk
mengikuti kebijakan keselamatan perusahaan bukan membuat aturan Anda sendiri.

6. Gangguan mental dari pekerjaan: Memiliki hari yang buruk di rumah dan cemas dengan
permasalahan dirumah ketika di tempat kerja adalah kombinasi yang berbahaya. Mental yang
jatuh dapat membuat fokus anda buyar untuk mengikuti prosedur kerja aman. Anda juga dapat
terganggu ketika anda sibuk bekerja dan teman anda lewat sambil berbicara ke anda saat Anda
sedang melakukan pekerjaan.

7. Gagal merencanakan pekerjaan: Banyak pembicaraan hari ini tentang analisa bahaya kerja
JSA adalah cara yang efektif untuk menemukan cara yang pintar untuk bekerja dengan aman
dan efisien. Bekerja dengan tergesa-gesa saat memulai pekerjaan, atau tidak berfikir tentang
proses kerja dapat menempatkan anda melakukan cara yang berbahaya. Lebih baik rencanakan
pekerjaan anda kemudian bekerjalah sesuai recana tersebut.
“Lebih baik berhati-hati 100 kali dari pada sekali mati”

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Pada umunya dalam usaha pencegahan kecelakaan tidak asing lagi dengan teori Domino atau yang
biasa disebut tahapan Domino, teori Domino ini dipakai dalam menggambarkan proses terjadinya
kecelakaan, pencegahan kecelakaan dan loss control.
Secara kronologi (chronological) urutan terjadinya kecelakaan dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Kurangnya pengendalian / kontrol.
2. Penyebab Dasar dibagi atas faktor personal / pribadi dan faktor pekerja.
3. Penyebab langsung yaitu tindakan tidak aman dan konsisi tidak aman.
4. Kejadian (Kontak).
5. Kerugian.

Dalam kesempatan ini akan dibahas rangkaian teori Domino yaitu:


1. Teori domino yang pertama yaitu kurangnya pengendalian / kontrol.
Dalam urutan domino, kurangnya kontrol merupakan urutan pertama menuju suatu kejadian yang
mengakibatkan kerugian. Kontrol merupakan salah satu diantara fungsi manajemen yaitu sebagai
perencana, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengontrolan.

Berikut tiga alasan mengenai kurangnya kontrol manajemen :


1. Program yang tidak memadai.
Program keselamatan/pengendalian rugi bisa tidak memadai karena terlalu banyak
kegiatan-kegiatan program.
2. Standar program yang tidak memadai.
Suatu penyebab kebingunan dan kegagalan adalah standar – standar yang tidak spesifik,
tidak jelas. Standar yang memadai adalah penting untuk melakukan pengontrolan yang
efektif.
3. Tidak bisa memenuhi standar.
Kurang memenuhi standar yang ada merupakan alasan kurangnya control.

Kontrol manajemen disini meliputi hal-hal sebagai berikut :


- Mengidentifikasi resiko yang timbul
- Mengukur dan menganalisa resiko tersebut
- Menetapkan resiko sesuai dengan tata cara pananganan teknik loss control yang ada
- Mengatur pelaksanaan program dengan cara yang paling efektif

2. Teori domino yang kedua yaitu peyebab dasar ( basic causes ).


Penyebab dasar merupakan penyebab nyata dibelakang gejala-gejala berupa alasan-alasan mengapa
terjadi tindakan dan kondisi yang substandar faktor yang bila dikendalikan membuat pengendalian
manajemen yang berarti. Penyebab dasar membantu menjelaskan kenapa karyawan melakukan
tindakan yang tidak standar, secara logika seseorang tidak mungkin mengikuti prosedur yang benar
jika dia tidak pernah diajarkan prosedur tersebut, juga seorang operator peralatan menghendaki
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
penanganan dengan tepat dan terampil, tak akan mengoperasikannya dengan efisien dan aman
tanpa adanya kesempatan untuk mengembangkan keterampilannya melalui petunjuk
pelaksanaannya. Dan penyebab dasar juga membantu menjelaskan mengapa timbul kondisi yang
tidak standar.
Dalam hal ini Penyebab dasar dibagi atas :
1. Faktor personel / pribadi adalah faktor pribadi dari pelaku didalam faktor pribadi ada
beberapa hal yang dicakup didalamnya seperti :
- Kurangnya pengetahuan
- Kurangnya keterampilan
- Motivasi kurang baik
- Stres fisik atau mental

2. Faktor Pekerjaan seperti :


- Kepengawasan kurang tepat
- Engineering kurang memadai
- Pembelian kurang memadai
- Maintenance kurang memadai
- Alat dan peralatan kurang memadai
- Standar kerja kurang tepat
- Aus dan retak akibat pemakaian
- Penyalahgunaan wewenang
Penyebab dasar merupakan asal mula dari tindakan dan kondisi yang tidak standar.

3. Teori domino yang ketiga yaitu Penyebab Langsung (immediate causes).


Penyebab langsung kecelakaan merupakan sesuatu yang terjadi sebelum terjadi kontak mereka
tersebut biasanya dapat dilihat. Mereka biasa disebut keadaan dan tindakan yang tidak aman.
Definisi dari tidakan tidak aman dan kondisi tidak aman tersebut sebagai berikut :
1. Tindakan tidak aman (unsafet acts) yaitu tingkah laku, tindak-tanduk atau perbuatan yang
akan menyebabkan kecelakaan atau pelanggaran terhadap tatacara kerja yang aman yang
berpeluang akan terjadinya kecelakaan.
2. Kondisi yang tidak aman (unsafe conditions) yaitu kondisi fisik yang berbahaya dan
keadaan yang berbahaya yang langsung membuka peluang akan terjadinya kecelakaan.

Dari definisi diatas dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa kecelakaan dapat terjadi bila timbul
keadaan tidak aman dan atau tindakan tidak aman, kedua penyebab utama terjadinya kecelakaan ini
muncul (exist ) antara lain karena sikap dan perilaku karyawan yang bersangkutan yaitu :
1. Tidak tahu (adanya bahaya) : karena tidak pernah diberitahu oleh pimpinan tentang bahaya
dan resiko ditempat kerjanya sehingga tidak tanggap terhadap bahaya dan juga tidak mempunyai
ketrampilan menghindari bahaya tersebut.
2. Tidak mau tahu (adanya ancaman bahaya) : karena tidak mempunyai perhatian pada K-3
sehingga berperilaku sembrono mungkin juga karena lemahnya pengawasan.
3. Tidak mampu (menghadapi bahaya) : karena tidak pernah dilatih K-3 sehingga tidak
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dengan cara aman dan selamat. Ketiga hal tersebut diatas
merupakan tindakan tidak aman seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya antara lain dapat
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
diakibatkan karena latar belakang kehidupan keluarga atau lingkungan yang tidak harmonis dan
penuh gejolak.

Berikut beberapa contoh dari tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman :

Contoh tindakan tidak aman :


1. Menjalankan sesuatu peralatan tanpa izin
2. Gagal mengingatkan atau mangamankan
3. Menjalankan sesuatu peralatan dengan kecepatan yang tidak sesuai
4. Tidak menggunakan APD
5. Bekerja menggunakan alat-alat yang rusak
6. Menggunakan peralatan dengan cara yang tidak benar
7. Posisi yang tidak betul
8. Merawat peralatan yang sedang bergerak
9. Ugal – ugalan
10. Mabuk atau dalam pengaruh narkoba dll.

Contoh Kondisi tidak aman :


1. Pengaman atau pelindung yang tidak cukup
2. Alat, peralatan atau bahan yang rusak
3. Sistim peringatan yang tidak memadai
4. Bahaya kebakaran dan peledakan
5. House Keeping yang kurang baik
6. Lingkungan berbahaya / beracun misalnya gas, debu, uap yang mengandung gas.
7. Kebisingan yang berlebihan
8. Bahaya radiasi
9. Kurang penerangan dan ventilasi
10. Sistem tanda bahaya yang tidak memadahi dan lain-lain

Perlu untuk dipertimbangkan tindakan-tindakan dan kondisi-kondisi diatas hanya sebagai penyebab
langsung atau gejala-gejala dalam melakukan suatu pekerjaan, jika anda hanya mengobati gejala-
gejala saja, mereka akan terjadi lagi dan lagi. Coba renungkan dan jawablah tiga pertannyaan di
bawah ini :

1. Mengapa terjadi tindakan yang tidak standar ?


2. Mengapa timbul kondisi yang tidak standar ?
3. Kegagalan apakah dalam sistim manajemen hingga terjadi tindakan dan kondisi tersebut ?
Bila anda merenungkan dan menggalinya cukup dalam, jawaban-jawaban tersebut anda akan
memperoleh satu jalan menuju pengendalian yang lebih efektif.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
4. Teori domino yang keempat yaitu Kejadian / kontak
1. Setiap timbul potensi penyebab kecelakaan maka selalu terbuka kemungkinan terjadinya
suatu kontak / kejadian, baik yang mengakibatkan kerugian atau tidak. Sebagai contoh,
sesuatu yang tepental yang memindahkan tenaga kinetis ke badan atau strukur yang
terhantam atau kontak. Bila mana tenaga yang dipindahkan terlalu banyak menyebabkan
sesorang sakit / luka atau kerusakan harta benda. Beberapa jenis kejadian / kontak yang
sering terjadi :
1. Menabrak dan tertabrak
2. Jatuh dari suatu ketinggian
3. Jatuh dipermukaan yang sama ( terpeleset)
4. Terjepit
5. Kontak dengan energi (listrik, panas, dingin, radiasi, racun, bising dan lain-lain.
Kesimpulannya bila kondisi yang tidak aman atau tindakan yang tidak aman timbul maka selalu
terjadi potensi adanya kontak dan menyebabkan orang sakit / terluka atau kerusakan harga
benda.

5. Teori domino yang kelima yaitu Kerugian


Akibat dari kecelakaan adalah kerugian yang dapat berupa cidera yang menimpa karyawan bahkan
kematian, kerusakan harta benda atau kerugian proses operasi. Jenis dan derajat kerugian sebagian
tergantung pada hal-hal yang kebetulan dan sebagian tergantung pada tindakan yang dilakukan
untuk memperkecil kerugian.Tindakan untuk memperkecil kerugian pada tahapan rangkaian ini
mencakup pertolongan pertama dan perawatan yang tepat dan benar, pemadaman yang cepat dan
efektif, perbaikan peralatan yang tepat, pelaksanaan tindakan emergensi yang terencana dan
rehabilitasi karyawan yang efektif. Tidak ada yang lebih penting atau lebih tragis dari pada
kerugian yang menyangkut aspek kemanusiaan seperti, sakit, kehilangan anggota badan atau
anggota badan tidak dapat berfungsi, sakit karena pekerjaan, kematian dll. Cara yang paling baik
untuk memperkecil kerugian tersebut ialah melihat aspek kemanusiaan dan aspek ekonomi untuk
mendorong pengendalian kecelakaan yang mengakibatkan kerugian.

Kerugian- kerugian yang terjadi akibat dari suatu kecelakaan dapat


digambarkan ibarat Gunung ES di Tengah Lautan

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Aspek Penerangan Ditempat Kerja
dan Pengendaliannya
Penerangan di tempat kerja adalah salah satu sumber cahaya yang menerangi benda-benda
ditempat kerja. Penerangan dapat berasal dari cahaya alami dan cahaya buatan , banyak
obyek kerja beserta benda / alat dan kondisi disekitar yang perlu dilihat oleh tenaga kerja, hal
ini penting untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, selain itu penerangan yang
memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang
menyegarkan.
Permasalahan penerangan meliputi kemampuan manusia untuk melihat sesuatu, sifat-sifat
dari indera penglihatan, usaha-usaha yang dilakukan untuk melihat obyek lebih baik dan
pengaruh penerangan terhadap lingkungan, alat yang digunakan untuk mengetahui
intensitas penerangan adalah Luxmeter.

Penerangan dikatakan buruk apabila memiliki intensitas penerangan yang rendah untuk jenis
pekerjaan yang sesuai, distribusi yang tidak merata, mengakibatkan kesilauan, dan
kurangnya kekontrasan.
Penerangan yang buruk dapat mengakibatkan :
 Kelelahan mata sebagai akibat dari berkurangnya daya dan efisiensi kerja.
 Memperpanjang waktu kerja.
 Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.
 Kerusakan indera mata.
 Kelelahan mental.
 Menimbulkan terjadinya kecelakaan.
Pengendalian terhadap penerangan buruk dapat dilakukan dengan cara :
1. Pengendalian secara teknis
 Memperbesar ukuran obyek ( sudut penglihatan ) dengan menggunakan kaca
pembesar dan layar monitor.
 Memperbesar intensitas penerangan.
 Menambah waktu yang diperlukan untuk melihat obyek.
 Bila menggunakan penerangan alami, harus diperhatikan agar jalan masuknya sinar
tidak terhalang.
 Mencegah kesilauan, dengan :.
- Memperbesar kekontrasan antara obyek dengan latar belakang.
- Tidak melapisi permukaan mesin dengan bahan yang mengkilat.
- Meletakkan lampu diatas kepala tenaga kerja, sebelah kiri belakang.
2. Pengendalian secara administrative.
 Untuk pekerjaan malam atau yang membutuhkan ketelitian tinggi, memperkerjakan
tenaga kerja yang berusia relative masih muda dan tidak menggunakan kacamata
adalah lebih baik.
Menjaga kebersihan dinding, langit – langit, lampu dan perangkatnya penting untuk
diperhatikan. Perawatan tersebut sebaiknya dilakukan minimal 2 kali dalam 1 tahun, karena
kotoran / debu yang ada ternyata dapat mengurangi intensitas penerangan hingga35%

Anda hanya diberi 2 mata untuk selamanya, jagalah kesehatan mata anda,
agar anda terus dapat melihat indahnya dunia.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Bagaimana Safety talk/Toolbox talk
yang baik
Safety talk, Safety Meeting, Toolbox talk adalah sebuah forum atau diskusi yang
dipresentasikan oleh pihak yang kompeten seperti supervisor atau safety departemen
untuk membahas suatu pekerjaan di tempat kerja, biasanya diskusi ini dilakukan tidak
lama hanya sekitar 10-20 menit untuk membahas pekerjaan yang akan dilakukan.

Toolbox atau safety talk biasanya membicarakan tentang pekerjaan yang akan dilakukan
seperti bagaimana urutan kerja/ prosedur, risk assesment, dan identifikasi bahaya yang
akan muncul, dan penanggulangan apabila terjadi keadaan darurat. Kegiatan ini
dilakukan pada saat sebelum melakukan pekerjaan.

Pastikan semua pekerja yang akan bekerja memahami pekerjaannya, bahayanya dan cara
menanggulangi bahayanya, dan mengetahui siapa yang akan dihubungi apabila terjadi
keadaan darurat. Pastikan juga semua pekerja fit saat bekerja, penyebab dasar yang
sering timbul pada saat kecelakaan adalah dikarenakan kelelahan, gagal mengidentifikasi
bahaya dan melakukan shortcut prosedur kerja.

Toolbox/ Safety Talk wajib dijalankan setiap akan memulai pekerjaan, pastikan job safety
analysis sudah dibuat dan disosialisasikan, kalau pekerjaan tersebut bersifat rutin dan
berulang maka wajib dibuatkan prosedur kerja.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
BEKERJA DI RUANG TERBATAS /
CONFINED SPACE
Bekerja di Confined Space / ruang terbatas sangatlah berbahaya, hal ini dikarenakan
terdapat berbagai hazad yang dapat menyebabkan kecedera dan kematian terhadap
pekerja yang melakukan pekerjaan di Confined space, Oleh karena itu bagi pekerja
yang akan melakukan pekerjaan ditempat tersebut harus mendapatkan Ijin Kerja
Berbahaya dari Safety dept. dan  sepengetahuan atasan.

Berikut Langkah – langkah  yang perlu diperhatikan dan dilakukan saat pekerja
malakuakan aktifitas di ruang terbatas :
1. Sebelum melakukan pekerjaan  didalam ruang terbatas harus memeriksa area
kerja disekitar ruang tersebut.
2. Mempersiapkan terlebih peralatan dan APD yang akan digunakan seperti
breathing apparatus, Gas tester, safety line, masker, sarung tangan, tangga
aluminium, tripot.
3. Mengeluarkan gas cairan yang ada didalam ruangan tersebut.
4. Sebelum orang memasuki ruang terbatas maka terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan gas untuk mengetahui kadar oksigen cukup dan tidak terdapat gas
berbahaya lain yang dapat membahayakan keselamatan pekerja. Untuk
sementara sebelum ada gas tester maka lakukan blowing untuk memasukan
udara kedalam ruang tersebut setelah isinya dikeluarkan.
5. Pelugas yang masuk kedalam ruang terbatas untuk melakukan pekerjaan harus
memakai safety line dan peralatan lain yang dibutuhkan demi keselamatan
pekerja.
6. Pekerjaan yang dilakukan dalam ruang terbatas harus diawasi secara ketat,
minimal harus ada 2 orang yang bekerja dalam ruang terbatas, satu orang yang
ada diluar ruangan terbatas untuk memberi pertolongan bila perlu, dan satu
orang yang melakukan pekerjaan diruang terbatas. Untuk keluar masuk orang
dalam ruang terbatas harus dengan pengawasan.

Juga yang perlu anda  ketahui :


1. Mengetahui bahaya dan risiko yang mungkin timbul selama bekerja di ruang
terbatas.
2. Memahami Peraturan / ketentuan dan panduan bekerja di ruang terbatas.
3. Mengetahui pelaksaan cara – cara kerja kerja yang selamat di ruang terbatas.

Patuhilah Selalu Ketentuan Bekerja sesuai dengan Intruksi Kerja


ditempat Anda, Agar anda terhindar dari Cedera

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Cara mendeteksi penyakit akibat
kerja
Kalau sebelumnya sudah dibahas tentang beberapa penyakit akibat kerja nah sekarang akan
dibahas mengenai cara mendeteksi penyakit akibat kerja. Mendeteksi penyakit akibat kerja
ini penting dilakukan agar ditemukan permasalahan utama penyebab penyakit akibat kerja
sehingga dapat diambil langkah-langkah perbaikan, tindakan medis, dan pemindahan si
penderita penyakit akibat kerja. Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu :
1. Harus dilakukan adalah ditelusuri riwayat penyakit tersebut, apa pekerjaannya? ,
penyebab penyakitnya? , lingkungan kerjanya?, seberapa sering terkena paparannya?,
dll.
2. Dilakukan pemeriksaan klinik kepada si penderita agar diketahui seberapa parah
penyakitnya si penderita.
3. Dilakukan pemeriksaan laboratoris atau pemeriksaan rontgen kalau memang
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
4. Dilakukan pemantauan personil mengenai prilaku bekerja dari penderita tersebut,
apakah tersedia APD di tempat kerja tersebut, apakah APD yang digunakan sudah
sesuai, apakah si pekerja cocok bekerja di tempat kerja tersebut.
Secara garis besar untuk mendeteksi penyakit akibat kerja diperlukan kejujuran dari si
penderita dan diperlukan kesungguhan untuk menemukan apakah sebenarnya penyebab
dasar dari penyakit akibat kerja tersebut. Semakin banyak hal-hal yang berkaitan dengan
penyakit kerja tersebut ditemukan maka semakin tepat pula tindakan yang dapat diambil
untuk mencegah terjadinya hal yang sama pada orang yang bekerja di tempat kerja tersebut.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
CEDERA/KEMATIAN KARENA LISTRIK
Apakah tiga istilah dasar dalam kelistrikan?
1. Arus
2. Tegangan
3. Tahanan
Listrik yang mengalir pada sebuah sirkit dapat diumpamakan seperti aliran air dalam pipa.
1. 1. Arus bisa dianggap jumlah VOLUME air yang mengalir melewati sebuah titik dalam
jangka waktu yang ditentukan. Arus listrik diukur dalam satuan AMPERE.
2. 2. Tegangan bisa dianggap sebagai tekanan dalam suatu jalur pipa, dan diukur dalam
VOLT.
3. 3. Tahanan adalah setiap keadaan yang memperlambat aliran seperti sebuah pipa air yang
makin sempit makin besar hambatannya. Tahanan listrik diukur dalam satuan OHM.

Bagaimana Listrik membunuh?


Kematian (atau cedera) bisa diakibatkan oleh pengaruh-pengaruh arus listrik pada tubuh dengan
cara berikut:
1. Kontraksi pada otot-otot dada mengganggu pernafasan dan menyebabkan pernafasan
terhenti.
2. Kelumpuhan sementara pusat syaraf menyebabkan kegagalan pernafasan.
3. Gangguan terhadap denyut normal jantung, menyebabkan kelainan kerja jantung (kontraksi
yang tidak normal pada otot-otot jantung).
4. Gerakan jantung tertahan karena kontraksi otot.
5. Pendarahan dan kerusakan jaringan, syaraf-syaraf dan otot-otot akibat panas arus yang
tinggi.
6. Cedera sekunder seperti jatuh dari tangga, jatuh ke mesin dan sebagainya.

Apakah peralatan perlindungan arus pentanahan dan bagaimana cara kerjanya?


Istilah teknik yang tepat untuk peralatan ini adalah: “residual current device”.
Peralatan perlindungan bocoran arus pentanahan biasanya dibuat berupa sirkit atau mungkin dalam
bentuk sebuah unit portabel. Peralatan itu dihubungkan sedemikian rupa agar terletak di antara
pasok listrik dan perkakas listrik portabel. Peralatan itu dirancang agar bocoran arus ke tanah pada
perkakas segera terdeteksi dan aliran arus terputus secara otomatis. Unit-unit seperti itu harus
dilengkapi dengan sebuah kabel pentanahan.
Peralatan-peralatan perlindungan bocoran arus pentanahan harus diperiksa secara berkala guna
memastikan bahwa peralatan tersebut berfungsi sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan suatu tester yang sensitif. Peralatan disetel
agar trip pada ±30mA. Catatan hasil pemeriksaan ini dapat disimpan dalam sebuah register.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Apakah pemeriksaan keselamatan kerja pada peralatan listrik portable yang harus
dilaksanakan oleh tukang listrik?
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan sebelum mengalirkan arus:
1. Periksa apakah mesin itu mempunyai kabel tiga inti, jika tidak maka disain kabel adalah
berisolasi ganda.
2. Periksa apakah kabel pentanahan (hijau/kuning) disambungkan ke pen pentanahan pada
steker dan kabel dibiarkan kendor untuk memastikan bahwa kabel itu terlepas paling akhir
jika kabel-kabel tertarik dari steker.
3. Periksa apakah kabel pentanahan tersambung dengan baik ke bodi perkakas. Ketentuan ini
tidak berlaku untuk peralatan berisolasi ganda karena peralatan itu tidak mempunyai kabel
pentanahan.
4. Periksa apakah kabel ‘hidup’ atau aktif (coklat atau hitam atau merah) disambungkan ke
terminal yang benar pada steker. Ini akan memastikan bahwa arus listrik mengalir langsung
ke sakelar operasi.
5. Meskipun desain perkakas mungkin berisolasi ganda, demi keselamatan kerja pastikan
bahwa pasokan listrik dilengkapi dengan perlindungan bocoran arus pentanahan.
6. Jangan sekali-kali mencoba menyambung kabel peralatan listrik apa saja. Mintalah tukang
listrik untuk melakukannya untuk Anda.
Aturan-aturan apa yang harus dibuat untuk pemeliharaan peralatan listrik portabel
termasuk kabel-kabel penyambung?
Semua peralatan listrik portabel yang digunakan oleh personil akan diperiksa dan dipasangi tag
oleh seseorang tukang listrik setiap 3 bulan.
Inspeksi-inspeksi harus mengenali jenis-jenis kerusakan dan cacat seperti berikut:
1. Sambungan-sambungan yang kendor.
2. Isolasi-isolasi yang retak atau robek.
3. Kelanjutan hubungan pentanahan.
4. Sakelar-sakelar yang berada dalam keadaan buruk.
5. Sambungan-sambungan pada kabel-kabel yang fleksibel.
6. Pemasangan kutub yang benar.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Sepertinya perusahaan ini menganggap para pekerjanya seperti superman.

Itulah kenyataan yang terjadi di sebuah perusahaan konstruksi atap di California, Amerika
Serikat. Entah karena menganggap para pekerjanya memiliki kekuatan bisa terbang seperti
superman, atau entah alasan apapun, perusahaan tersebut membiarkan para pekerjanya bekerja di
ketinggian 5-6 meter untuk mengerjakan pekerjaan pemasangan atap tanpa dilengkapi Alat
Pelindung Diri (APD) seperti Full Body Harness dan Safety Lines.

Beberapa kecelakan terjadi pada para pekerja yang sering bekerja di ketinggian itu. 11 Mei
2006, seorang pekerja tewas ketika sedang bekerja pada ketinggian 6,4 meter tanpa APD. 4 bulan
kemudian pada tanggal 21 Septmber 2006, seorang pekerja terjatuh hingga mengalami trauma pada
kepalanya, ketika sedang bekerja pada ketinggian 5,7 meter , lagi lagi tanpa APD.

Pemilik dan manager perusahaan konstruksi atap tersebut harus menanggung akibat
melanggar undang undang California yang mengharuskan memakai APD dan sarana pengaman
saat bekerja di ketinggian 5-6 meter. Sang pemilik didenda sebesar 248.000 US Dolar. Yang paling
menggenaskan, keduanya harus meringkuk dibalik jeruji besi.

Para rekan kerja kita yang bekerja di ketinggian bukan Superman yang bisa terbang dari
ketinggian. Segera ingatkan mereka untuk bekerja di ketinggian dengan aman dengan mengikuti
beberap tips berikut ini :
 Gunakan Full Body Harness & Safety Line
 Dapatkan surat izin kerja sebelum mulai bekerja
 Pasang Jaring Pengaman dibawah lokasi pekerjaan
 Pastikan Keamanan Lantai kerja
 Gunakan penerangan yang cukup

Semoga kita dan seluruh rekan kerja kita selalu berperilaku aman dan selamat
dalam bekerja.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Kita sering membicarakan masalah keselamatan kerja. Di dalam pelaksanaan pekerjaan kita selalu
diingatkan agar selalu mentaati peraturan-peraturan mempergunakan peraturan kerja serta perlengkapan
kerja dengan baik agar selalu terhindar dari kecelakaan.

Disamping peralatan dan perlengkapan kerja yang baik kita juga harus bisa mengendalikan emosi,
karena emosi yang tidak terkendali juga bisa menimbulkan kecelakaan.

Contoh sikap emosi yang berakibat pada timbulnya kecelakaan kerja antara lain :
1. Senda Gurau.
Walaupun  itu hanya merupakan senda gurau, tetapi kurang tanggapnya dalam hal
menanggapi percakapan tersebut akibatnya timbul perselisihan dan bahkan berakibat
bentrokan hingga perbaikan.
Contohnya bercanda dengan teman ( mengejek ).
2. Pelampiasan.
Hal ini sering terjadi karena tidak mengendalikan emosi, sedangkan sasaran tidak ditemukan
akhirnya secara tidak sengaja melampiaskan emosi tersebut kesasaran benda terdekat.
Contoh : Meninju ataupun menendang dinding meja dan sebagainya akibatnya tangan atau
kaki luka.
3. Beda Pendapat.
Ini disebabkan karena antara satu sama lainnya saling mempertahankan pendapanya masing-
masing ataupun yang satu meremehkan pendapat yang lainnya. Hal ini dapat menimbulkan
ketegangan yang akhirnya bisa mengarah pada suatu perkelahian.

Dari hal-hal tersebut diatas dapat diambil satu kesimpulan bahwa emosi itu merupakan salah satu
sumber dari kecelakaan.

Agar kita terhindar dari emosi sebaiknya kita perhatikan hal-hal dibawah ini :
 Selalu memeriksa tekanan darah.
 Simak terlebih dahulu inti sari dari suatu pembicaraan sebelum kita bertindak.
 Kurangi senda gurau, apalagi yang disertai ejekan.
 Hargailah pendapat orang lain dengan bijaksana dan seandainya pendapatnya salah, arahkan
secara baik dan sopan.
 Sebelum memulai pembicaraan teliti lebih dahulu apakah pembicaran kita tersebut
menyinggung perasaan orang lain.
 Kendalikanlah Emosi Anda, Jika Tidak Fatal Akibatnya !!!!!!!!!

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Pertama kali tahu info ini juga bingung kok safety sampai ngurusin sampai hal begini je , tapi
setelah dipikir-pikir benar juga mungkin karena sekarang safety sudah terintegrasi dengan
kesehatan kerja jadinya untuk masalah toilet ini juga dibuatkan standardnya.

Jadi kembali kejudul diatas berapakah jumlah semestinya kebutuhan toilet ini? Jadi
menentukan jumlah kamar kecil ini dibuat berdasarkan jumlah orang disetiap ruangan atau
kantor, berikut tabel jumlah orang dan kebutuhan toilet

Jumlah minimum toilet pada tempat proyek


Jumlah orang Jumlah minimum toilet per jenis kelamin
≤ 20 Satu
21 – 199 Satu kloset duduk dan 1 kloset berdiri untuk setiap 40 pekerja
≥200 Satu kloset duduk dan 1 kloset berdiri untuk setiap 50 pekerja
Catatan : setiap toilet dibedakan berdasarkan jenis kelamin, tidak digunakan untuk lebih dari
satu orang, dan dapat dikunci dari dalam
Jumlah minimum toilet pada tempat umum

Jumlah orang Jumlah minimum toilet per jenis kelamin


1 – 15 Satu toilet
16 – 35 Dua toilet
36 – 55 Tiga toilet
56 – 80 Empat toilet
81 – 110 Lima toilet
111 – 150 Enam toilet
≥150 Ditambah satu untuk setiap 40 orang

Catatan : Setiap toilet dilengkapi dengan kamar terpisah lengkap dengan pintu yang dapat
dikunci dari luar, dan dilengkapi dengan partisi untuk masing-masing toilet yang terdiri lebih
dari satu dalam setiap kamar kecil untuk privasi.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Mungkin banyak yang bertanya kapankah helm safety saya kadaluarsa? Semoga artikel ini bisa
sedikit mengurangi rasa kekhawatiran kita mengenai hal ini. Sebelum kita membahas lebih jauh
adakah yang tau standard apa yang digunakan untuk helm safety? Yang benar njawab dikasih 100
yang salah jawabannya adalah ANSI Z89.1-2009.
Nah berdasarkan ANSI Z89.1-2009 menyebutkan bahwa usia dari helm safety kita adalah
maksimal 4-5 tahun, tentu saja ini dengan berbagai syarat yaitu tidak ada penampakan crack atau
kerusakan pada bagian terluar helm kita. Bagaimana mengetahui usia umurnya silahkan dilihat di
tahun pembuatan yang tertera dihelm kita, atau dengan cara menuliskan dengan spidol di bagian
dalam helm safety kita kapan helm kita mulai digunakan.
Contoh tanggal pembuatan helm safety seperti gambar dibawah ini

Di berbagai perusahaan kita bisa menemukan berbagai macam kebijakan mengenai helm safety ini
ada yang setahun sekali, dua tahun, tiga tahun dll, namun sekali lagi pasti ada berbagai macam
pertimbangan, salah satu pertimbangan yang mungkin patut di diperhatikan adalah seberapa lama
pemakaian helm kita dengan terpapar suhu ekstrim seperti panas berlebih atau dingin, dan juga
seberapa sering terkena bahan – bahan kimia. dari berbagai sumber yang saya dapat mengatakan
bahwa apabila anda termasuk pemakai dengan kriteria diatas maka wajib helm anda diganti dua
tahun sekali untuk bagian cangkang atau bagian terluar helm safety dan setahun sekali untuk bagian
dalam helm, satu lagi yang perlu diingat adalah bahwa helm safety kita didesign hanya untuk
menerima kejatuhan beban berat sekali, sehingga apabila telah terkena beban berat maka helm
tersebut sudah wajib diganti karena dikhawatirkan adanya penurunan daya tahan dari helm tersebut

Agar helm awet ada beberapa tips untuk merawat helm kita yaitu dengan cara  menjaganya tetap
bersih, bebas dari zat zat kimia yang bisa merusak helm, lakukan pencucian minimal seminggu
sekali pencucian bisa menggunakan air sabun dan disimpan dalam tempat tertutup dengan kondisi
telungkup, dilarang keras menutup helm safety dengan stiker karena dikhawatirkan dapat
mengurangi usia dari helm karena terjadi reaksi dari bahan perekat stiker bereaksi dengan bagian
terluar helm, selain itu pula dikhawatirkan keberadaan stiker tadi bisa menghantarkan listrik
sehingga fungsi pengaman dari helm untuk perlindungan dari sengatan listrik akan berkurang.
Sekarang sudah jelas semuanya? kalau ada yang masih belum paham silahkan dibaca beberapa
referensi dibawah ini, semoga bisa membantu dalam membuat kebijakan tentang penggunaan helm
safety di perusahaan kita
SELAMAT BEKERJA DAN BEKERJA DENGAN SELAMAT

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Kebersihan tempat kerja sangat terkait dengan program sistim manajemen lingkungan. Dengan
tempat kerja yang bersih berarti di lokasi kerja terbebas dari sampah-sampah, sehingga setiap
pekerja merasa nyaman dalam bekerja.
Dalam istilah 5 S, kegiatan pembersihan termasuk dalam kegiatan inspeksi, karena pada saat
melakukan kegiatan kebersihan berarti melakukan pengontrolan terhadap barang-barang yang tidak
dipergunakan di tempat kerja. Tujuan jangka panjang dari kegiatan ini adalah meminimalkan
terjadinya kesalahan-kesalahan kecil yang bisa mengganggu proses produksi, sehingga kualitas
produk yang dihasilkan tetap terjaga.

Langkah-langkah yang dapat menunjang kebersihan tempat kerja adalah :


 Kebersihan merupakan tanggung jawab seluruh karyawan.
 Melakukan kegiatan pembersihan tempat kerja 3 menit setiap hari.
 Seluruh karyawan adalah petugas kebersihan.
 Bersihkan setiap tempat walaupun jarang digunakan.
 Biasakan kebersihan merupakan inspeksi awal untuk menemukan kesalahan-kesalahan
kecil.

Untuk menjaga kebersihan tempat kerja, hal yang perlu dilakukan adalah :
 Tentukan penanggung jawab kebersihan untuk setiap bagian.
 Tentukan apa saja yang perlu dibersihkan.
 Patuhi aturan yang telah disepakati.

Penanggungjawab kebersihan
Secara umum seperti yang disebutkan di atas, kebersihan merupakan tanggung jawab setiap
orang. Tetapi pada pelaksanaannya sering kali tidak bisa berjalan dengan baik karena tidak ada
penanggung jawab kebersihan untuk area tertentu. Penanggung jawab kebersihan akan sangat
diperlukan terutama  untuk tempat-tempat yang sering dipakai bersama-sama.

Apa yang perlu dibersihkan


Hal ini perlu merupakan  kesepakatan bersama agar setiap orang mempunyai keseragaman
dan tidak melakukan kesalahan dalam melakukan kegiatan pembersihan tempat kerja.  Sehingga
setiap orang harus memahami pentingnya pembersihan dan dapat mengurangi penyebab terjadinya
pengotoran di tempat kerja.

Patuhi aturan
Aturan yang telah disepakati, bisa berjalan dengan baik apabila setiap orang berusaha
mematuhi kesepakatan tersebut.

Kebersihan tempat kerja merupakan dasar dari pelaksanaan 5 S. Dengan melakukan langkah
pembersihan tempat kerja secara teratur tujuan jangka panjang perusahaan untuk menerapkan
sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan dan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja akan lebih mudah.

KEBERSIHAN ADALAH SEBAGIAN DARI IMAN


Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
Kebutuhan minimum penerangan
menurut safety
Seperti kita ketahui penerangan juga merupakan salah satu potensi dari kecelakaan kerja dan
kesehatan kerja. Lampu seharusnya dipasang sesuai dengan tempatnya, lampu yang terlalu terang
bisa menimbulkan kita tidak nyaman karena terlalu silau, panas dan pemborosan energi, begitu pula
sebaliknya lampu yang gelap dapat merusak mata dan menimbulkan kcelakaan kerja.
Berikut standard minimum penerangan menurut safety :
Accessways
- general indoor : 55 (5) Illuminance – lx (lm/ft2)
- general outdoor : 33 (3) Illuminance – lx (lm/ft2)
- exitways, walkways, ladders, stairs : 10 (10) Illuminance – lx (lm/ft2)
Administrative areas (offices, drafting and : 540 (50) Illuminance – lx (lm/ft2)
meeting rooms, etc.)
Chemical laboratories : 540 (50) Illuminance – lx (lm/ft2)
Construction areas
- general indoor : 55 (5) Illuminance – lx (lm/ft2)
- general outdoor : 33 (3) Illuminance – lx (lm/ft2)
- tunnels and general underground work areas : 55 (5) Illuminance – lx (lm/ft2)
(minimum 110 lx required at
tunnel and shaft heading during
drilling, mucking, and scaling)
Conveyor routes : 110 (10) Illuminance – lx (lm/ft2)
Docks and loading platforms : 33 (3) Illuminance – lx (lm/ft2)
Elevators, freight and passenger : 215 (20) Illuminance – lx (lm/ft2)
First-aid stations and infirmaries : 325 (30) Illuminance – lx (lm/ft2)
Maintenance/operating areas/shops
- vehicle maintenance shop : 325 (30) Illuminance – lx (lm/ft2)
- carpentry shop : 110 (10) Illuminance – lx (lm/ft2)
- outdoors field maintenance area : 55 (5) Illuminance – lx (lm/ft2)
- refueling area, outdoors : 55 (5) Illuminance – lx (lm/ft2)
- shops, fine detail work : 540 (50) Illuminance – lx (lm/ft2)
- shops, medium detail work : 325 (30) Illuminance – lx (lm/ft2)
- welding shop : 325 (30) Illuminance – lx (lm/ft2)
Mechanical/electrical equipment rooms : 110 (10) Illuminance – lx (lm/ft2)
Parking areas : 33 (3) Illuminance – lx (lm/ft2)
Toilets, wash, and dressing rooms : 110 (10) Illuminance – lx (lm/ft2)
Visitor areas : 215 (20) Illuminance – lx (lm/ft2)
Warehouses and storage rooms/areas
- indoor stockroom, active/bulk storage : 110 (10) Illuminance – lx (lm/ft2)
- indoor stockroom, inactive : 55 (5) Illuminance – lx (lm/ft2)
- indoor rack storage : 270 (25) Illuminance – lx (lm/ft2)
- outdoor storage : 33 (3) Illuminance – lx (lm/ft2)
Work areas – general (not listed above) : 325 (30) Illuminance – lx (lm/ft2)

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan supaya :


1. Setiap tenaga kerja dan orang lainya yang berada ditempat kerja mendapat perlindungan atas keselamatanya.
2. Setiap sumber produksi (peralatan dan perlengkapan) dapat digunakan secara aman dan efisien, serta
3. Proses produksi dapat berjalan lancar.

Oleh karena itu, keselamatan dan kesehatan kerja yang merupakan salah satu bagian dari perlindungan tenaga kerja
perlu diperhatikan, dikembangkan dan ditingkatkan. Untuk itu, semua pihak yang terlibat dalam suatu produksi
khususnya para penanam modal dan tenaga kerja diharapkan dapat mengerti, memahami dan menerapkan keselamatan
dan kesehatan kerja ditempat kerja masing-masing. Beberapa pengertian dan istilah sebelum mempelajari lebih lanjut
mengenai keselamatan dan kesehatan kerja :
1. Potensi bahaya. Ialah suatu kegiatan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan kecelakaan/kerugian
berupa cedera, penyakit, kerusakan.
2. Tingkat bahaya. Ungkapan adanya potensi bahaya secara relatif. Kondisi yang berbahaya mungkin saja ada,
akan tetapi dapat menjadi tidak begitu berbahaya lantaran telah dilakukan beberapa tindakan pencegahan.
3. Resiko. Menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan/kerugian pada periode waktu tertentu atau siklus
operasi tertentu.
4. Insiden. Kejadian tidak diinginkan yang dapat dan telah mengadakan kontak dengan sumber energi melebihi
nilai ambang batas badan atau struktur.
5. Kecelakaan. Adalah suatu kejadian yang tidak diduga sebelumnya, dan tidak dikehendaki yang mengacaukan
proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia maupun
harta benda.
6. Aman/selamat. Adalah kondisi tiada ada kemungkinan malapetaka (bebas dari bahaya).
7. Tindakan tak aman. Suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberikan peluang terhadap
terjadinya kecelakaan.
8. Keadaan tak aman. Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan berbahaya yang mungkin dapat langsung
mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
9. Keselamatan dan kesehatan kerja. Secara filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya berguna bagi masyarakat. Dari segi keilmuan, adalah ilmu pengetahuan
dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat bekerja.

Sebuah produksi film terdiri dari berbagai macam departemen yang masing-masing memiliki tugas dan berhubungan
dengan peralatannya masing-masing. Departemen artistik misalnya, mereka membangun set yang
nantinya menjadi setting sebuah adegan dalam film. Departemen artistik menggunakan peralatan dan perlengkapan
membangun set seperti martil, paku, papan dan sebagainya . Departemen kamera, bertugas merekam dan menata
pencahayaan guna mendapatkan gambar yang diinginkan. Mereka berhubungan dengan peralatan dan perlengkapan
seperti listrik, lampu, kabel dan sebagainya. Dari masing-masing departemen, mereka bekerja pada satu lokasi yang
sama, dengan lingkungan yang mungkin tidak pernah kita kenal sebelumnya dan tidak steril. Perkembangan tekhnologi
yang makin modern dibidang listrik yang penggunaannya sangat luas, baik untuk kehidupan maupun industri dapat
menimbulkan kecelakaan bagi manusia atau tenaga kerja. Oleh karena itu, perlu dihindari atau dikurangi resiko
terjadinya bahaya dimulai sejak tahap pembuatan, pemasangan sampai pemakaian melalui tahap pengawasan peralatan
dan perlengkapan yang akan digunakan. Obyek pengawasan listrik pada saat produksi sebuah film ialah tempat-tempat
dimana listrik dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan antara lain :
1. Pembangkit listrik
2. Transformator, convertor, invertor
3. Panel hubung bagi (panel box)
4. Instalasi tegangan tinggi, menengah dan rendah
Tempat-tempat itu adalah tempat dimana dilakukan pemancaran atau penerimaan gelombang elektromagnetik. Dan
tempat-tempat dimana terdapat pemancaran sinar atau radiasi lain. Ada berbagai jenis sumber bahaya yang dapat
menyebabkan terganggunya keselamatan kerja. Antara lain :

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
1. Sentuh langsung. Adalah sentuh langsung pada bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik. Bagian
konduktif yang merupakan bagian dari sirkuit listriknya dalam keadaan kerja normal pada umumnya
bertegangan dan dialiri arus listrik.
2. Sentuh tak langsung. Adalah sentuh pada bagian konduktif terbuka perlengkapan atau instalasi listrik yang
menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi.
3. Pengaruh induksi gelombang elektromagnetik. Ialah suatu gejala proses berantai dan pembentukan medan
megnet dan medan listrik yang menjalar kesegala arah secara terus dan menerus.
4. Radiasi gelombang sinar alpha, beta, gamma, X dan ultra violet, akibatnya dapat merusak jaringan tubuh.

Dengan melakukan pengawasan meliputi pemeriksaan dan pengujian dengan menggunakan ketentuan-ketentuan dan
standar yang berlaku, kita dapat mengidentifikasi sumber bahaya. Sumber bahaya dapat kita kendalikan guna
mencegah terjadinya kecelakaan. Untuk itu, kita harus memperhatikan langkah-langkah berikut :
1. Terhadap obyek. Mengadakan inspeksi awal, berkala dan khusus. Melakukan perawatan berkala, dengan
mengganti komponen yang sudah tidak layak pakai.
2. Terhadap manusia (tenaga kerja). Memberikan pendidikan, uji ketrampilan, uji kesehatan dan kesejahteraan.

Jenis-jenis sumber bahaya Berikut ini terdapat jenis - jenis sumber bahaya yang harus kita perhatikan, antara lain :
1. Listrik. Tidak berfungsinya pengaman, kegagalan isolasi, sambungan yang tidak sempurna, penggunaan
peralatan tidak sesuai standar, dan sebagainya.
2. Rokok. Merokok ditempat yang terlarang (dekat bahan yang mudah terbakar), membuang puntung rokok
sembarangan dan sebagainya.
3. Permukaan panas. Kontak langsung instalasi atau peralatan panas yang tidak terlindungi.
4. Letikan bara pembakaran. Bunga api dari motor diesel atau kendaraan angkutan.
5. Listrik statis. Loncatan elektron akibat akumulasi listrik statis yang pada umumnya terjadi karena gesekan
pada bahan non konduktor.

Pada saat produksi disebuah lokasi shooting, peralatan dan perlengkapan dari departemen kamera lebih banyak resiko
bahaya. Oleh karena itu, sebaiknya peralatan dan perlengkapan departemen kamera disimpan dengan rapi, dijauhkan
dari sesuatu yang membahayakan seperti air, atau api. Bukan hanya pada titik pengamanan peralatan dan perlengkapan.
Ketika peralatan dan perlengkapan dari departemen kamera dipergunakan, hendaknya pemasangan dilakukan secara
hati-hati, terkontrol. Dengan menimbang kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi. Tidak hanya bekerja, pada
sebuah produksi film kebanyakan istirahat pun dilakukan dalam lingkungan lokasi shooting. Dapur yang biasanya
didirikan disekitar lokasi hendaknya tetap selalu bersih. Sehingga makanan yang disajikan jauh dari penyakit. Apabila
makanan untuk para pekerja dipesan, usahakan tetap terkontrol tingkat kesehatanya. Kesehatan pekerja tidak kalah
penting, penyedian kotak P3K atau dokter di lokasi shooting dapat membantu kelancaran sebuah produksi film.
Kesimpulan Disebuah lokasi shooting, terdapat berbagai jenis perlengkapan dan peralatan yang masing-masing
dipergunakan oleh tiap departemen. Masing-masing peralatan dan perlengkapan tersebut memiliki tingkat bahaya
tertentu. Kadang kontrol terhadap peralatan dan perlengkapan di lokasi shooting terabaikan, alangkah lebih baik jika
kontrol terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan dan perlengkapan saat shooting dilakukan semenjak pra
shooting (produksi). Bahaya tidak hanya muncul dari peralatan dan perlengkapan saja, manusia pun dapat
menimbulkan bahaya. Keteledoran saat bekerja beresiko mendulang bahaya. Sebaiknya kesadaran atau pelatihan guna
menanggulangi bahaya saat shooting berlangsung diberikan pada seluruh kru. Pengalaman adalah guru yang terbaik,
setiap manusia dalam hidupnya pasti pernah mengalami kesalahan. Pada dasarnya, tiap manusia memiliki kesadaran
akan hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya. Namun, tidak ada yang pernah tahu dengan pasti kejadian yang akan
berlangsung nanti. Pencegahan terhadap bahaya lebih baik dilakukan semenjak dini bagi keselamatan dan kesehatan
pekerja.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Ketahui Jenis & Kegunaan Pemadam
Api Ringan (APAR)

Selama ini mungkin Anda hanya melihat alat pemadam api ringan yang berupa tabung berwarna
merah tetapi belum begitu mengetahui ternyata jenis dan kegunaan meraka bisa berbeda. Berikut
ini artikel K3 ingin menjelaskan jenis dan kegunaan pemadam Api ringan.
Sebelum Anda pernah menggunakan alat pemadam api ringan, Anda sebaiknya mengetahui
kegunaannya sesuai dengan tiap kelas kebakaran:
 ( A ) untuk kebakaran yang melibatkan material mudah terbakar seperti kayu atau kertas

 ( B ) untuk cairan dan gas mudah menyala

 ( C ) untuk kebakaran dimana ada listrik

 ( D ) untuk kebakaran metal mudah menyala seperti magnesium

Alat pemadam api ringan diberi label untuk digunakan baik itu satu kelas A atau D atau kebakaran
kelas multi (BC, atau ABC. Hanya karyawan yang telah terlatih seharusnya menggunakan alat
pemadam api ringan ini).

Gunakan metode PASS ketika menggunakan sebuah pemadam api ringan:


 P Pull (Tarik Pin)
 A Aim (Arahkan selang ke dasar api)

 S Squeeze (Tekan  trigger)

 S Sweep (Sapu bolak balik nozzle kearah api)


Ingat tips pemadaman kebakaran ini:
 Kebanyakan alat pemadam api ringan habis digunakan dalam waktu kurang dari satu menit.

 Jangan berusaha memadamkan api yang besar.

 Selalu berada di jalur keluar – tetap membelakangi jalan keluar.

Dengan mengetahui jenis dan kegunaan Alat pemadam api ringan, Anda diharapkan tetap
mendapatkan pelatihan bagaimana cara menggunakannya sehingga ketika terjadi kebakaran Anda
sudah dapat memadamkan Api.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Kondisi lalu-lintas disaat gelap dapat mengakibatkan kecelakaan. Karena dalam kondisi gelap jarak
pandang pengemudi kendaraan akan menjadi lebih pendek. Oleh sebab itu, untuk menghindari
terjadinya kecelakaan di jalan angkut batu bara atau di jalan tambang, dibuatlah suatu peraturan
lalu lintas yang secara khusus mengatur arus lalu-lintas kendaraan yang melintas di area jalan   di
lokasi pertambangan .

Salah satu aturan tersebut adalah kewajiban ”menyalakan Lampu Rotary” bagi kendaraan yang
melewati jalan tambang dan jalan  angkut batubara. Dengan lampu rotary, maka pengemudi
kendaraan di malam hari akan merasa terbantu karena arus kendaraan yang datang dari depan akan
segera terlihat dengan adanya lampu rotary yang menyala. 

Warna lampu rotary juga dapat membedakan jenis kendaraan yang beroperasi pada saat itu.
Adapun penggunaan perbedaan kode warna lampu rotary adalah sebagai berikut :

1. Lampu rotary berwarna Merah digunakam pada kendaraan Emergency seperti Ambulance
dan Fire Truck
2. Lampu rotary berwarna Kuning digunakan pada semua jenis kendaraan selain kendaraan
emergency
3. 2 buah lampu rotary berwarna Biru dan Kuning digunakan pada kendaraan berat yang
berjalan pelan, misalnya Kompacktor dan Water Tank
4. Khusus untuk operasional unit Trailler pengangkut batu bara, dibedakan menjadi lampu
kuning 1 buah untuk single trailler dan lampu kuning 2 buah untuk double trailer.

Waktu penyalaan Lampu Rotary tersebut adalah pada saat : Cuaca mendung, cuaca berkabut dan di
saat hari menjelang senja hingga pada pagi hari , atau antara jam 17:00 hingga jam 08:00. Pada
waktu-waktu seperti kondisi di atas, maka kendaraan yang melewati jalan angkut batubara atau
melewati jalan tambang diwajibkan untuk menyalakan lampu rotary .

Selanjutnya , diharapkan semua pengemudi mengetahui dan faham akan fungsi dari pada lampu
rotary. Kemudian sebagai salah satu usaha untuk mencegah terjadinya tabrakan di malam hari atau
tabrakan di saat cuaca mendung atau berkabut , maka  nyalakanlah lampu rotary di kendaraan anda
bila melalui area jalan tersebut di atas . Namun kami juga menghimbau agar segera mematikan
lampu rotary kembali, bila  kendaraan anda mengarah keluar dari area Pertambangan  atau
melewati jalanan umum di perkotaan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
MEMASUKI TEMPAT KERJA YANG
BERBAHAYA
Biasanya tanda keselamatan dan kesehatan dipasang ditempat berbahaya karena
dalam banyak hal, bahaya tersebut tidak tampak. Misalnya hanya sedikit orang yang kalau
berjalan kadang-kadang melihat ke atas, sekalipun ada bahaya benda jatuh biasanya orang
yang lewat tidak menyadari adanya bahaya tersebut. Adanya carbon monoksida dan
kekurangan oksigen yang keduanya tidak berwarna dan tidak berbau tidak bisa dibedakan
dengan udara biasa. Oleh karena itu perlu memberi peringatan dengan mamakai tanda
tersebut.

Dengan kata lain, hal ini berarti bahwa anda tidak boleh bertindak dengan bebas atas
kemauan sendiri, bila tanda sudah kelihatan. Penilaian anda sendiri pada tempat sejauh
pandangan, dalam batas kemampuan panca indera mungkin tidak mampu melindungi diri
dari bahaya potential  yang tersembunyi. Listrik merupakan contoh benda yang tidak bisa
anda lihat. Apabila listrik diputuskan misalnya untuk suatu pekerjaan konstruksi maka
jaringan listrik mungkin masih bermuatan. Jika salah satu ujung kabel jaringan listrik
dimasukkan ke dalam genangan air dan anda menyentuh ujung lainnya akan menyebabkan
sengatan listrik. Di tempat mana pun baik yang terpasang tanda bahaya atau tidak, berhati-
hatilah bila mendekati daerah yang mempunyai tegangan listrik.

Bila larutan organik disimpan dalam ruang yang kecil, maka gas yang dihasilkan dapat
memenuhi ruangan tersebut. Walaupun untuk orang biasa baunya sangat menyengat dalam
konsentrasi yang rendah sekalipun, tetapi bagi pekerja di tempat itu bau tidak terasa,
sehingga dapat menimbulkan kecelakaan. Hal semacam ini kadang - kadang dapat menjadi
masalah hidup atau mati.

Kekurangan oksigen dalam udara dapat terjadi secara tak terduga. Kekurangan
oksigen tersebut dapat ditimbulkan antara lain karena proses pengkaratan logam, bakteri,
tanaman, biji-bijian dan lain-lain. Karena itu dilarang masuk ke tempat dimana tanda
larangan dipasang atau ke tempat yang belum anda ketahui potensi bahayanya. Mungkin
anda harus memasuki tempat berbahaya untuk inspeksi atau perbaikan. Dalam hal ini pun
jangan masuk tanpa ijin. Kahadiran orang lain sangat penting untuk mengawasi kegiatan
anda dan mengusahakan agar anda benar - benar berhati - hati.

Di tempat dimana terdapat kemungkinan gas beracun atau kekurangan oksigen, upaya
pengukuran parameter lingkungan kerja harus dilaksanakan. Karena kondisi tidak tampak
maka kewaspadaan dan penyediaan peralatan yang memadai adalah sangat penting. Bahkan
walaupun tempat tersebut sebelunnya aman, mungkin saat ini tidak demikian dan dapat
mengancam jiwa anda.  

" Jika bahaya telah diketahui oleh setiap orang, maka peringatan tidak lagi
diperlukan, karena itu tanda keselamatan adalah untuk bahaya yang
tersembunyi "

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Di Jalan
Angkut Batu Bara
Kecelakaan lalu lintas di jalan tambang baik di jalan angkut batu bara maupun jalan-jalan lain di
dalam wilayah kerja perusahaan kita masih sering terjadi. Hal ini dapat sebagai salah satu
konsekuensi dari meningkatnya kegiatan dan bertambahnya unit transportasi. Peningkatan kegiatan
dan bertambahnya unit transportasi adalah hal yang tidak dapat kita hindari seiring dengan
peningkatan produksi.

Untuk menghindari kecelakaan lalu lintas sebagai akibat peningkatan aktifitas dan
bertambahnya unit transportasi maka perusahaan berkewajiban membuat peraturan dan prosedur
untuk mengatur cara mengemudi yang baik dan benar. Melalui Safety Dept, perusahaan kita
mengeluarkan peraturan dan prosedur yang harus ditaati oleh setiap pengemudi dan pengguna jalan
untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Prosedur atau peraturan yang dibuat berdasarkan
identifikasi terhadap bahaya dan resiko yang ada di jalan dan pada saat mengemudi sehingga
diharapkan potensi bahaya yang ada tidak mendatangkan kecelakaan.

Namun demikian, kecelakaan masih saja terjadi dimana terdapat kecelakaan lalulintas yang
menimpa teman kita. Pada kesempatan ini kita tidak bermaksud membahas kecelakaan tersebut
satu per satu namun yang ingin disampaikan adalah tindakan/kondisi yang menyebabkan
kecelakaan tsb bisa terjadi.

Dari beberapa jenis kecelakaan lalintas yang terjadi, maka secara umum penyebabnya dapat
disimpulkan sbb:
1. Penyebab langsung
a. Kondisi Tidak Aman
         Keadaan jalan licin
         Jalan bergelombang dengan tikunga tajam
         Cuaca berkabut
         Kondisi mobil yang tidak layak jalan

b. Tindakan Tidak Aman


         Mengemudi dalam kondisi tidak fit (sakit dan lelah)
         Pengemudi ngantuk
         Pengemudi dalam pengaruh obat
         Mengemudi dengan kecepatan tinggi
         Pengemudi tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan peraturan lalu lintas
lainnya
2. Penyebab tidak langsung
a. Faktor individu
         Pendidikan, ekonomi, budaya yang kurang mendukung
b. Faktor individu
         Kurangnya pelatihan
         Adanya beban kerja yang berlebihan
         Penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan keahliannya

Setelah kita mengetahui beberapa penyebab kecelakaan sebagaimana yang dimaksud di


atas, maka berikut adalah beberapa tips untuk menghindari kecelakaan:

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
1. Kemudikan kendaraan sesuai kecepatan yang sudah ditentukan
2. Jangan mengemudikan kendaraan bila anda merasa kondisi badan tidak fit seperti lelah atau
sakit
3. Segera berhentikan kendaraan bila anda merasa kantuk saat mengemudi mobil. Keluar
sejenak dari mobil, hirup udara bebas (bila perlu cuci muka) dan kalau masih kantuk maka
parkirlah kendaraan ditempat yang aman dan tidurlah sejenak.
4. Patuhi semua rambu lalu lintas yang terpasang di sepanjang jalan
5. Jangan mengemudikan kendaraan bila anda tidak memiliki SIMPER (Surat Ijin Mengemudi
Perusahaan) sebab anda tidak diberikan ijin untuk mengemudi.
6. Aturlah emosi anda pada saat mengemudi. Jangan mudah terpancing oleh tindakan
pengemudi lain atau orang lain saat mengemudi sebab dapat memicu anda melakukan
tindakan tidak aman.  
7. Jangan mengemudikan mobil yang sudah tidak layak pakai (periksa rem, ban, stir dll)
8. Jangan mengemudikan kendaraan apabila anda masih dalam pengaruh alcohol atau obat
terlarang lainnya
9. Hindari juga mengemudi dengan sering menyetel volume , memindah-mindah posisi
frekwensi siaran radio, tape, membaca Koran atau majalah, mencari korek api, rokok,
menyalakan rokok, merias wajah, menunduk mengambil botol minuman, makanan ,
biskuit , menulis , sms, menelepon dengan HP  dan lain-lain yang mana semua itu dapat
mengurangi konsentrasi dalam mengemudi.
Dengan melakukan beberap tips di atas dan mengikuti peraturan lalu lintas  kita dapat
terhindar dari kecelakaan lalu lintas. 

Pengalaman Adalah Guru Yang Terbaik, Tetapi Belajar Dari Pengalaman


Orang Lain Adalah Jauh Lebih Bijaksana Sehingga Kita Tidak Menjadi
Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berikutnya

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
MENTAATI ATURAN BATAS
KECEPATAN MAKSIMUM KENDARAAN

Kondisi lalu-lintas yang semrawut sangat identik dengan kecelakaan. Oleh sebab itu, untuk
menghindari terjadinya kecelakaan, dibuatlah suatu peraturan yang secara khusus mengatur arus
lalu-lintas kendaraan yang melintas di area jalan di lokasi pertambangan .Salah satu aturan tersebut
adalah mengatur tentang batas kecepatan maksimum kendaraan yang melintas di jalan angkut
batubara dan di jalan tambang . Mengapa kecepatan kendaraan di jalan tambang perlu diatur secara
khusus? Jawabannya adalah ya ! Karena kendaraan yang melintas di jalan bukan saja terbatas pada
kendaraan sarana seperti : kendaraan penumpang yang berbentuk mini bus serta bus, kendaraan
pengangkut barang seperti pick up atau truc, Tetapi kendaraan besar juga melintas hilir mudik
secara rutin di jalan angkut batubara. Kendaraan besar yang melintas di jalan angkut batubara
adalah Fuel Truck, Water Truck, DT (SCANIA), HD, ADT.

Agar supaya antara kedua jenis kendaraan kecil dan kendaraan besar dapat beroperasi dengan
aman dan lancar, maka dibuat aturan yang membatasi kecepatan maksimum bagi kedua jenis
kendaraan tersebut , bila melintas di jalan angkut batubara / haul road atau di jalan tambang / mine
road :

1. Kendaraan kecil atau kendaraan sarana yang beroda 4, batas kecepatan maksimum adalah 60
km/jam.

2. Kendaran besar beroda lebih dari 4 maka batas kecepatannya adalah 50 km/jam.

Melalui safety talk hari ini , kami tegaskan kembali bahwa aturan batas kecepatan maksimum
tersebut masih tetap berlaku dan belum ada perubahan. Batasan kecepatan tersebut masih
diberlakukan karena hingga saat ini tingkat keefektifannya masih sangat tinggi. Dengan batas
kecepatan tersebut, tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan tetap rendah.

Utamakanlah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dimanapun anda berada . Janganlah


membiasakan melanggar aturan keselamatan. Hindari kecelakaan dengan cara menghentikan
pelanggaran peraturan K3 .
Marilah saling berpartisipasi dalam mencegah kecelakaan dengan jalan menasehati dan menegur
rekan kerja anda yang masih suka melanggar aturan K3.

ATURAN BATAS KECEPATAN KENDARAAN BUKAN BERTUJUAN UNTUK


MENGHAMBAT , TETAPI UNTUK MENYELAMATKAN ANDA DAN REKAN
ANDA !

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Parkir kendaraan tidak hanya semata-mata meletakkan kendaraan di suatu tempat, karena parkir
disembarang tempat dapat mengakibatkan suatu kecelakaan. Ada kasus-kasus fatality dibeberapa
perusahaan yang diakibatkan oleh parkir sembarangan atau tidak sesuai prosedur, adapun prosedur
yang dapat kita terapkan untuk mengurangi/menghilangkan suatu kecelakaan yang diakibatkan oleh
parkir antara lain :
1. Ketika memarkir kendaraan atau alat berat para driver atau operator HARUS memastikan
kendaraan atau alat diparkir di lokasi yang aman atau di area yang telah ditentukan.
2. Kendaraan atau alat berat tidak boleh diparkir di lereng kecuali darurat, seperti ada
perbaikan jalan atau rusak. Jika tidak ada pilihan lain maka ganjal roda kendaraan harus
dipasang untuk alat berat dan kendaraan ringan harus memasang gigi yang sesuai (Gigi 1 –
tanjakan, gigi mundur – turunan).
3. Pastikan kendaraan atau alat berat menghadap kearah yang sama dengan arus lalu lintas.
4. Pastikan roda depan diarahkan ke kiri atau menghadap tanggul.
5. Bunyikan klakson sebelum parkir mundur ke belakang dan saat hendak menjalankan
kendaraan atau alat.
6. Dilarang memarkir kendaraan dalam radius 30 meter di persimpangan lalu lintas atau jalan
berlawanan dengan kendaraan lain yang sedang parkir atau Blind zone seperti tikungan
tajam di jalan atau sekitar 10 meter dari puncak jalan.
7. Pastikan menjaga jarak dengan kendaraan lain yang diparkir.
8. Pastikan hand brake sudah diaktifkan, mesin kendaraan dimatikan dan persneling
dimasukkan pada gigi rendah (Low Gear).
9. Pastikan lampu peringatan bahaya sudah menyala dan segitiga pangaman/safety cones telah
terpasang jika terpaksa parkir (kecuali dalam area yang sudah diberi tanda).

Semua peraturan dan kebijakan perusahaan tidak akan menjamin keselamatan anda jika anda
sendiri tidak berusaha dan menjaga keselamatan anda, ingat keluarga menanti kedatangan
anda dengan selamat tanpa cedera sedikitpun.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Dalam safety talk kali ini kita akan membahas antara hubungan manusia dengan
kendaraan guna pencegahan kecelakaan lalu-lintas . Definisi pengemudi ialah :
Orang yang mengatur jalannya kendaraan atau yang menyuruh orang lain
mengaturnya langsung di bawah pengawasannya.

Perusahaan memberikan tanggung jawab atau melokasikan kendaraan kepada


anda sehubungan dengan pekerjaan yang dibebankan kepada anda. Oleh karena itu
adalah menjadi tanggung jawab anda untuk merawat kendaraan supaya dapat
beroperasi dengan baik dan aman. Kendaraan bermotor bila tidak dirawat dengan
baik, akan lekas tua dan rusak. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus tanpa diambil
tindakan pencegahan atau perbaikan maka akan semakin parah lagi. Jika kerusakan
sudah parah dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan disamping itu, maka ongkos
perbaikan akan semakin mahal /tinggi.

Untuk selalu menjaga agar kendaraan tetap baik dan safe, bukan berarti anda
supaya menjadi ahli teknik, tetapi mengetahui mengenai kendaraan akan dapat
membantu mencegah terjadinya kecelakaan dan  bertambah parahnya kerusakkan
kendaraan tersebut.

Menurut penyelidikan bahwa kerusakan kendaraan itu bukan karena hanya


disebabkan oleh kecelakaan saja, tetapi juga akibat kurangnya perawatan dari
pengemudi atau pemakai .

Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi setiap pengemudi
kendaraan antara lain :
1. Bahan Bakar.
Bahan bakar harus tetap terisi  jangan sampai kosong terutama  pada
kendaraan yang memakai solar, hal ini sangat menyulitkan untuk
menghidupkan kembali, walaupun tangki telah diisi penuh.
2. Air Pendingin.
Untuk mencegah kendaraan karena temperatur yang tinggi maka diperlukan
air pendingin. Hal yang perlu selalu diingat untuk mengisi air radiator yaitu
jangan masukkan air kotor dalam radiator guna mencegah endapan lumpur
sehingga mengurangi perpindahan panas. Gunakan air yang bersih .
3. Battery
Battery digunakan untuk menghidupkan kendaraan pertama kalinya. Jika
battery tidak baik maka anda akan mendapatkan kesulitan dalam
menghidupkan mesin kendaraan anda. Jagalah agar air battery selalu tetap
berisi dan juga kepala battery jangan kotor karena hal ini dapat menghalangi
arus listrik yang mengalir.
4. Minyak Pelumas

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Periksalah minyak pelumas setiap pagi sebelum menghidupkan mesin, jangan
sampai kurang dan jangan terlampau penuh (lihat pada tongkat penunjuk)
karena minyak pelumas yang terlalu penuh atau kurang akan mengakibatkan
efek yang kurang baik bagi kendaraan .
5. Ban.
Periksalah tekanan ban menurut ukuran yang telah ditentukan oleh pabrik
pembuat kendaraan itu sendiri, karena ban yang terlalu keras akan
menimbulkan getaran yang kuat.
6. Rem .
Rem dibuat bertujuan agar kendaraan dapat berhenti kapan saja jika
diinginkan .Bila ini macet anda akan mengalami keadaan yang gawat.
Mungkin saja pada saat anda mengemudikan ada anak-anak yang sedang
bermain di jalanan dan apabila kendaraan anda tidak mempunyai rem yang
baik maka dapat dibayangkan apa yang akan terjadi. Oleh karena itu
periksalah dan cobalah rem setiap kali anda akan mengemudikan kendaraan .
7. Lampu Penunjuk Arah.
Bila di jalan raya hanya kendaraan anda yang berjalan mungkin alat ini tidak
berfungsi. Orang lain tidak tahu kemana arah kendaraan yang anda
kemudikan. Untuk itu setiap kendaraan harus mempunyai lampu penunjuk
arah untuk memberi tanda kemana anda akan membelokkan kendaraan anda.
Jangan memberi tanda tersebut secara tiba-tiba karena hal ini akan mudah
mengundang terjadinya kecelakaan .
8. Kebersihan .
Kebersihan kendaraan sangat penting, karena disamping menambah enak
dipandang juga nyaman digunakan. Perlu diingatkan dalam membersihkan
kendaraan jangan lupa kaca belakang, depan, kaca spion dan lain-lain .

CEGAHLAH TERJADINYA KECELAKAAN, INGAT MENCEGAH LEBIH


BAIK DARIPADA MENGOBATI !

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP
KESELAMATAN

Ada 5 faktor yang menyebabkan gangguan pada keselamatan dan daya kerja seorang tenaga kerja,
yang biasanya dilakukan dalam suatu lingkungan, yang berakibat pada keselamatan jasmani dan
rohani :
1. Faktor fisik yang meliputi : penerangan, suhu udara, kelembaban, vibrasi mekanis, radiasi,
tekanan udara.
2. Faktor kimia yang meliputi : gas, uap, debu, kabut, asap awan, cairan dan benda padat.
3. Faktor biologi yang meliputi : tumbuhan dan hewan.
4. Faktor fisiologis yang meliputi : konstruksi mesin, sikap dan cara kerja.
5. Faktor mental - psikologis meliputi : suasana kerja, hubungan kerja.

Faktor - faktor tersebut diatas dalam jumlah yang cukup dapat mengganggu daya kerja seseorang
tenaga kerja, sebagai misal :
1. Penerangan yang kurang cukup instensitasnya menyebabkan kelelahan mata dan jika terlalu
silau mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
2. Kegaduhan mengganggu daya ingat, konsentrasi pikiran dan berakibat kelelahan psikologis,
apabila pada tingkat yang lebih tinggi menyebabkan pekak atau tuli.
3. Radiasi sinar-sinar rontgen atau sinar radio aktif yang menyebabkan antara lain kelainan
kulit, radiasi sinar ultra merah bisa mengakibatkan katarak pada lensa mata sedangkan sinar
ultra violet menjadi sebab consuctivities photo eletrika.
 Debu menyebabkan / penyakit paru-paru diantaranya silicosis, asbestosis dan lain-
lain.
 Uap yang menyebabkan metal fume fever / uap logam yang terhirup mengakibatkan
suhu badan naik / panas.
 Gas misalnya keracunan oleh CO.
 Larutan yang menyebabkan dermatitis atau radang kulit diakibatkan kontak dengan
bahan kimia atau kuman.
4. Kesalahan - kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang baik, salah, cara melakukan
pekerjaan dan lain-lain. Kesemuanya menimbulkan kelelahan fisik bahkan lambat laun
mengakibatkan perubahan fisik tubuh pekerja.
5. Hubungan kerja yang tidak baik berpengaruh terhadap mental psikologis.

Sebaiknya apabila faktor-faktor tersebut dicari manfaatnya dapat diciptakan suasana kerja yang
serasi misalnya :
1. Penggunaan musik di tempat kerja.
2. Penerangan diatur intensitas dan penyebarannya.
3. Dekorasi warna di tempat kerja.
4. Bahan beracun dalam keadaan terkendali bahayanya.
5. Penggunaan suhu yang nyaman untuk bekerja.
6. Perencanaan atau tata letak mesin sebaik-baiknya.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

PENGERTIAN
Sampah / limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan.
Yang dimaksud dengan limbah bahan berbahaya dan beracun (Limbah B3)
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun yang karena sifat, konsentrasinya dan jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup,
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya.

SIFAT
Limbah B3 mempunyai satu atau lebih sifat-sifat sbb:
1. Mudah meledak (explosive) yaitu Limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengan cepat, suhu dan tekanan yang tinggi yang
mampu merusak lingkungan sekitar. Contoh : Limbah dari pabrik yang
menghasilkan eksplosif, limbah kimia seperti asam pikrat  (picric acid),
dll.
2. Mudah terbakar (flammable) yaitu Limbah yang apabila didekatkan
dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah
menyala/terbakar. Contoh : Limbah dari bahan pelarut spt benzena,
toluena atau aseton, serta limbah yang menggunakan bahan pelarut
tersebut spt pembersihan metal, laboratorium dll.
3. Menimbulkan korosi (korosif) yaitu Limbah yang dalam kondisi asam
atau basa (pH < dari 2 atau pH > dari 12.5) dapat menyebabkan nekrosis
(terbakar) pada kulit atau dapat mengkaratkan (mengkorosikan) logam.
Contoh : Sisa asam cuka, H2SO4, limbah pembersih yang bersifat
basa/alkalin (sodium hidroksida), limbah asam dari baterai dll.
4. Pengoksidasi (oxidizers) yang digunakan di lab yaitu Limbah yang
menyebabkan / menimbulkan kebakaran karena melepaskan oksigen.
Contoh : Magnesium, Perklorat, Metil Etil, Peroksida dll.
5. Menimbulkan penyakit (infection) yaitu Limbah yang berbahaya karena 
mengandung atau terinfeksi kuman penyakit. Contoh : Bagian/organ
tubuh yang dibuang dari rumah sakit, cairan tubuh manusia/darah,
bangkai hewan yang terinfeksi dll.
6. Beracun (toxic) yaitu Senyawa kimia yang beracun bagi manusia atau
lingkungan hidup. Contoh : Pestisida (DDT, Aldrin dll), bahan-bahan
farmasi yang sudah tidak terpakai lagi, pelarut halogen (Methylene
Chlorida), sludge dari pengolahan air limbah  yang menggunakan logam
berat misalnya Sianida dll.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
PENGELOLAAN
Pengelolaan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi
(meminimalisasi), penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,
pengolahan, dan penimbunan limbah B3 (PP No. 18 & 85 tahun 1999).

Penanganan limbah B3 secara umum dapat dilakukan dengan :


1. Penyimpanan dalam gudang.
Syarat  umum gudang penyimpanan:
 Gudang/ruangan penyimpanan harus memiliki sistim ventilasi yang
baik.
 Penerangan yang cukup dan stop kontak harus diluar gedung.
 Gudang harus mempunyai penangkal petir.
 Bagian luar tempat penyimpanan harus diberi tanda (simbol).
 Lantai bangunan yang kedap air dan dibuat miring 1% kearah bak
control.
 Penyimpan harus satu jenis atau yang saling cocok.
 Antara bagian penyimpanan dibuat tanggul/dinding pemisah.
 Masing-masing memiliki bak penampung tumpahan.
 Wadah/tempat penyimpanan tidak boleh bocor.
 Lama penyimpanan paling lama 90 hari.
2. Pendaur ulangan.
3. Pembakaran (Insinerator).
4. Pemadatan (Solidifikasi) dan Pemantapan ikatan (Stabilisasi) umumnya
dalam penanganan limbah cair dan lumpur :
 Menjadikan kontaminan yang terkandung menjadi tidak aktif.
 Mengurangi kandungan air.
5. Penimbunan/penanaman (Landfill). Penanganan secara penimbunan
dilakukan terhadap limbah padat & residu dari proses solidifikasi, sisa
dari proses daur ulang, sisa pengolahan fisik-kimia, katalis, ter, lumpur
(sludge) dan berbagai limbah yang tidak dapat diolah atau diproses
lagi.
Konstruksi lokasi penimbunan limbah B3 harus dibangun dengan kedalaman
beberapa meter dan dipadatkan dengan lapisan lempung atau lapisan sintesis
untuk menahan rembesan.
Catatan :  (Penanganan limbah B3 dengan sistim penimbunan dalam tanah harus
mendapat ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup dah harus dilakukan kontrol
dan pemantauan selama 30 tahun setelah penimbunan).

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
PENGEMUDI YANG BAIK DAN BENAR

Untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan lancar, aman dan dapat diselesaikan dengan baik,
diperlukan sikap dan tindakan yang benar dan tepat sesuai petunjuk yang ada.

Ketika mengemudi, kita dituntut untuk selalu mentaati semua peraturan yang ada, bila kita selalu
mengemudikan kendaraan dengan baik dan benar berarti kita akan terhindar dari suatu kecelakaan,
dimana pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja.

Pengemudi yang dimaksud dalam materi ini bukan hanya bagi mereka yang memiliki profesi sebagai sopir
tetapi siapa saja yang mengemudikan mobil. Seseorang yang mengemudikan kendaraan dengan cara yang
tidak benar dan tidak mentaati peraturan, berarti ia telah mengundang bahaya yang dapat merugikan
dirinya dan juga orang lain serta merugikan perusahaan dimanapun ia berada.

Dalam kenyataan yang ada , kadang-kadang atau bahkan seringkali kita temui seorang pengemudi
kendaraan tidak mentaati peraturan yang ada baik disengaja maupun tidak . Hal ini akan menciptakan
kondisi "rawan kecelakaan" yang akhirnya dapat berakibat fatal bagi keselamatan dan ketenangan kita
serta rekan kerja kita lainnya. Dibawah ini adalah beberapa tips untuk menjadi Pengemudi yang baik:
1. Lakukan pemeriksaan awal kondisi kendaraan sebelum mengemudi
2. Jangan mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk atau ngantuk
3. Hindari rasa emosi saat mengemudi
4. Jangan kebut-kebutan dijalan
5. Patuhi rambu lalu lintas yang terpasang
6. Hargai pengguna jalan lain dengan berlaku sopan di jalan raya

Menjadi pengemudi yang baik bukanlah hal yang sulit. Yang paling penting adalah bagaimana kita belajar
melakukan hal-hal yang baik dan benar sehingga kita menjadi terbiasa demi keselamatan kita bersama.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan
kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun pekerja
lain  di sekelilingnya, sehingga diperoleh produktivitas kerja yang optimal.
Kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja merupakan tiga komponen utama dalam kesehatan
kerja, di mana hubungan interaktif dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan menghasilkan
kesehatan kerja yang baik dan optimal.
Kapasitas kerja yang baik seperti status kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik serta kemampuan fisik
yang prima diperlukan agar seorang pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Kondisi atau
tingkat kesehatan pekerja sebagai (modal) awal seseorang untuk melakukan pekerjaan harus pula
mendapat perhatian. Kondisi awal seseorang untuk bekerja dapat dipengaruhi oleh kondisi tempat kerja,
gizi kerja dan lain-lain.
Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja yang terlalu berat atau
kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau
penyakit akibat kerja.
Kondisi lingkungan kerja (misalnya panas, bising debu, zat-zat kimia dan lain-lain) dapat merupakan
beban tambahan terhadap pekerja. Beban-beban tambahan tersebut secara sendiri-sendiri atau bersama-
sama dapat menimbulkan gangguan atau penyakit akibat kerja.
Gangguan kesehatan pada pekerja dapat disebabkan oleh faktor yang berhubungan dengan pekerjaan
maupun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa status
kesehatan para pekerja dipengaruhi tidak hanya oleh bahaya kesehatan di tempat kerja dan lingkungan
kerja tetapi juga oleh factor-faktor pelayanan kesehatan kerja, perilaku kerja serta faktor lainnya.
Untuk mengantisipasi ganguan kesehatan bagi para pekerja, maka langkah awal yang penting adalah
pengenalan / identifikasi bahaya yang bisa timbul dan dievaluasi, kemudian dilakukan pengendalian.

Berikut adalah tiga langkah utama untuk mengantisipasi dan mengetahui kemungkinan timbulanya
bahaya dilingkungan kerja yaitu :
1. Pengenalan lingkungan kerja.
Pengenalan linkungan kerja ini biasanya dilakukan dengan cara melihat dan mengenal ,
dan ini merupakan langkah dasar yang pertama-tama dilakukan dalam upaya kesehatan
kerja.
2. Evaluasi lingkungan kerja.
Merupakan tahap penilaian karakteristik dan besarnya potensi-potensi bahaya yang
mungkin timbul, sehingga bisa untuk menentukan prioritas dalam mengatasi
permasalahan.
3. Pengendalian lingkungan kerja.
Dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan pemaparan terhadap zat/bahan
yang berbahaya di lingkungan kerja. Kedua tahapan sebelumnya, pengenalan dan
evaluasi, tidak dapat menjamin sebuah lingkungan kerja yang sehat. Jadi hanya dapat
dicapai dengan teknologi pengendalian yang baik untuk mencegah efek kesehatan yang
merugikan di kalangan para pekerja.

Kemudian tindakan pengendaliannya :


 Pengendalian lingkungan ( Environmental Control Measures ).
 Pengendalian perorangan (Personal Control Measures ).

Kenalilah Bahaya – Bahaya yang Mungkin Timbul dari  Pekerjaan yang Anda
Lakukan, Agar Anda Terhindar dari Cidera

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Ada beberapa macam rambu jalan yang sudah kita kenal, baik yang ada di jalan raya
maupun yang ada di jalan tambang. Semua rambu tersebut memiliki makna sendiri-
sendiri yang berfungsi sebagai petunjuk keselamatan dalam berlalulintas. Salah satu
rambu yang akan kita bicarakan di sini adalah rambu wajib berhenti atau yang kita kenal
dengan istilah rambu STOP

Rambu STOP

Bagi pengemudi, Rambu STOP sudah tidak asing lagi karena


banyak dipasang di jalan – jalan terutama pada persimpangan
jalan dimana biasanya rambu STOP ini dipasang pada anak jalan.

STOP - dalam Indonesia berarti menghentikan segala aktivitas.


Namum Arti dari rambu STOP ini adalah bahwa apapun alasannya kalau pengemudi
menghadap rambu ini maka pengemudi harus berhenti sejenak untuk melihat ke
arah jalan utama kiri - kanan , dan setelah yakin aman dari arah kiri dan kanan baru
pengemudi dapat melanjutkan perjalanan sesuai dengan tujuan. Namun kenyataannya
yang kita lihat di lapangan sangat berbeda sekali. Banyak pengendara yang tidak
mematuhi/melanggar akan rambu-rambu STOP yang telah terpasang. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa alasan antara karena tidak tahu artinya atau memang tidak
mau tahu. Tidak berhenti ketika pengemudi berhadapan dengan rambu STOP
kelihatannya sepele namun dapat berakibat fatal karena hal tersebut merupakan tindakan
tidak aman. Tindakan tidak aman tersebut apabila dibiarkan terus menerus maka dapat
berakibat fatal.
Oleh karena itu bila pengemudi berhadapan dengan rambu-rambu STOP apapun
alasannya kita harus berhenti sejenak melihat kiri kanan dan apabila betul-
betul aman baru kita bergerak sesuai dengan tujuan kita.

Patuhi Selalu Rambu – Rambu Yang Telah dipasang 


Demi Keselamatan Anda dan orang lain

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
SAFETY DAN PRODUKSI SAMA
PENTINGNYA
Tahukah anda bahwa menurut pimpinan perusahan tambang, Keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sama pentingnya dengan Produksi ?
Sebelum anda sampai pada pandangan yang ‘meragukan’ ini, sebaiknya pergunakan sedikit pikiran
anda untuk memikirkan hal ini. Perusahan tambang seperti juga halnya dengan perusahaan dalam
bidang lainnya, selalu berusaha untuk menghasilkan keuntungan. Perusahan juga selalu berusaha
untuk terhindar dari kerugian akibat terjadinya kecelakaan, sebab perusahaan harus mengeluarkan
biaya tambahan ( extra cost ).
Dibawah ini adalah beberapa ilustrasi yang dapat membawa kita pada kesimpulan bahwa K3 sama
pentingnya dengan Produksi :
1. Bertambah banyak kecelakaan, bertambah tinggi biaya tambahan yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan dan akibatnya perusahaan memperoleh keuntungan yang berkurang dari
yang semestinya. Jadi dengan mudah anda dapat mengerti akan kepentingan perusahaan
tambang dalam Keselamatan dipandang dari sudut keuangan.
2. Sekarang, kalau kita meninjau dari segi perorangan dan kemanusiaan. Apakah anda orang
yang merasa gembira jika melihat orang lain cedera ? Orang yang akalnya sehat, sudah
tentu tidak, dan anda boleh bertaruh berapa saja, tidak seorang pun supervisor / pengawas
perusahaan tambang tempat anda bekerja ingin melihat adanya kecelakaan.
3. Kemudian, kembali kepada anda, bagaimana kepentingan anda dalam keselamatan
dipandang dari segi keuangan ? Apakah anda pernah memikirkan bahwa ganti kerugian jauh
berkurang dari pendapatan anda yang biasa dan keluarga anda juga menderita karena gaji
yang anda terima tidak sebanyak yang biasanya ? Juga dengan sakit anda sendiri bagaimana
akibatnya ? Misalkan, bahwa akhirnya anda menderita cacat, ibu jari atau tangan hilang ?
Anda memang akan mendapatkan ganti kerugian karena cacat tersebut, tetapi bagaimana
dengan kesanggupan anda untuk mencari penghidupan selanjutnya?
Akhirnya anda akan mengerti bahwa baik anda sendiri maupun perusahan tempat anda bekerja,
tidak dapat membiarkan terjadinya kecelakaan. Jika anda melakukan pekerjaan anda dengan hati-
hati, anda tentu beruntung, karena anda tidak bersedia lagi mengambil resiko yang mungkin dapat
mencelakakan tubuh ataupun keuangan anda.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
HANYA ELECTRICIAN YANG BOLEH
MEMPERBAIKI PERALATAN LISTRIK

Petugas electrician adalah mereka yang bertanggung jawab perihal


kelistrikan, mereka mengetahui masalah-masalah alat-alat listrik, instalasi listrik
baik diruangan tertutup maupun diarea terbuka. Mereka selalu melakukan
pemeriksaan dan pengecekan instalasi listrik yang digunakan. Dan merekalah yang
tahu panel mana yang dalam perbaikan atau switch mana yang tidak boleh
dinyalakan.

Sehingga apabila sembarang orang boleh menyalakan panel-panel listrik,


orang tersebut tidak mengetahui proses pekerjaan yang sedang dilakukan. Misalnya
sedang ada perbaikan panel listrik oleh electrician tentunya switch dimatikan,
sehingga akan sangat membahayakan bila seseorang yang tidak mengetahui proses
perbaikan tadi tiba-tiba menyalakan switch listrik hal ini tentunya akan
mengakibatkan kecelakaan.

Maka dari itulah selain electrician tidak boleh menangani masalah listrik
termasuk memperbaiki alat-alat listrik, karena hanya electrician yang tahu
”riwayat” dari alat-alat tersebut, sehingga kita dapat menghindari adanya resiko
kecelakaan akibat tersengat listrik.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Safety Vest - Gunakan disaat bekerja
di sekitar alat berat / jalan tambang
Safety Vest adalah salah satu jenis Alat Pelindung Diri atau APD. Sebagaimana APD yang lain ,
Safety vest sangat bermanfaat bagi pekerja yang bekerja di luar perkantoran. Bilamana APD yang lain
bermanfaat untuk mengurangi dampak bilamana terjadi kecelakaan akibat kontak  dengan benda lain yang
berbahaya, maka Safety Vest bertujuan untuk mencegah terjadinya kontak / kcelakaan.

Pengertian dari safety vest atau rompi keselamatan adalah rompi yang di beberapa sisinya
dirancang khusus dengan dilengkapi dengan reflektor atau pemantul cahaya. Berdasarkan hasil dari
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko atau IBPR, safety vest ini diperuntukkan antara lain bagi pekerja
yang mana lokasi kerjanya berdekatan dengan aktifitas lalu lalang kendaraan dan alat berat serta sangat
dianjurkan bagi pekerja di area bongkar muat dengan peralatan crane .

A. Berikut adalah beberapa contoh keuntungan penggunaan safety vest :


1. Dilihat dari bentuknya , maka seorang pekerja di lapangan yang memakai safety vest   dengan benar,
akan dengan mudah terlihat oleh pengemudi kendaraan atau operator  yang berada di sekitarnya . 
Selanjutnya pekerja tersebut terhindar dari bahaya terserempet dan  tertabrak kendaraan yang
beroperasi di dekatnya .
2. Pada saat pekerja berada di sekitar bongkar muat barang dengan peralatan crane , maka pekerja
tersebut akan terhindar dari  bahaya terjepit barang atau kejatuhan barang pada saat crane sedang
melakukan manuver .
3. Operator alat berat atau pengemudi kendaraan yang sedang melaju di jalan akan dengan mudah
melihat pekerja yang berada di pinggir jalan dari arah kejauhan . Sehingga operator/ pengemudi  segera
mengurangi kecepatannya dan atau  membelokkan serta  menjauhkan arah unitnya . Dengan demikian
maka operator unit atau kendaraan akan menjalankan unitnya dengan pelan , sehingga si pekerja yang
berada di pinggir jalan akan terhindar dari kemungkinan terkena lentingan batu yang terinjak ban
kendaraan , munculnya debu serta percikan air yang tersiram air akibat ban kendaraan yang melaju
menginjak genangan air di jalan .

B. Berikut adalah contoh kecelakaan, yang mana salah satu penyebabnya adalah dimana
keberadaan si korban saat kejadian kecelakaan tidak diketahui / terlihat oleh operator :
1. Kecelakaan  berakibat mati yang menimpa supervisor bulldozer, di Perusahaan X. Saat itu korban yang
sedang ketiduran saat jam istirahat makan terlindas oleh bulldozer yang diawasinya karena operator
bulldozer tidak melihat supervisornya dan mengira supervisornya telah bangun dan pergi menjauh saat
si operator bulldozer membunyikan unit dan bergerak maju.
2. Kecelakaan yang berakibat mati yang menimpa supervisor perbaikan jalan di Perusahaan Y. Saat itu
korban sedang merapikan batu koral yang dihampar di jalan untuk bantalan badan jalan. Pada saat
korban membungkuk memungut batu yang berserakan, korban terkena pisau garpu unit Gradder yang
sedang meratakan hamparan batu koral . Hal ini terjadi karena si operator gradder tidak melihat
keberadaan korban dan mengira tidak ada pekerja lain saat gradder sedang bergerak maju mundur .
3. Kecelakaan yang berakibat mati yang menimpa pekerja pembantu bongkar muat container di pelabuhan
dengan menggunakan crane . Korban meninggal setelah terhimpit diantara 2 buah container . Karena
pada saat kejadian operator crane dan pembantunya tidak melihatnya ketika sedang menggeser
container

HINDARI TERJADINYA KECELAKAAN TERTABRAK DENGAN MENGGUNAKAN


SAFETY VEST KETIKA ANDA BEKERJA DI AREA LALU LALANG  KENDARAAN DAN
ALAT BERAT

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Seberapa pentingkah safety?
Apa harus bekerja seperti jaman bar bar yang hanya mementingkan profit atau jumlah
produksi tanpa sekalipun memikirkan keselamatan pekerjanya? yah mungkin bagi sebagian
orang berpikir bahwa safety cost terlalu besar dan hanya menghabiskan dana.

Sebenarnya hal ini telah dikaji sudah lama oleh para ahli ahli engineer diluar negeri sana
kepada beberapa perusahaan besar yang ada diluar negeri sana, selain menyangkut
kemanusiaan ternyata biaya yang dikeluarkan apabila suatu perusahaan tidak concern
tentang safety justru lebih besar karena harus menanggung biaya dari kesehatan pekerja,
insiden, dan yang sudah jelas kerugiannya adalah mengenai kerusakan alat/ bangunan dalam
hal ini biasa dikatakan property damage.

Mari kita bayangkan apabila diperusahaan kita terjadi insiden yang menimbulkan fatality,
dari sisi kemanusiaan pikirkanlah hal terburuknya apabila yang mengalami insiden tersebut
adalah keluarga kita, teman dekat kita, atau yang terparah kita sendiri yang mengalaminya,
mari kita pikirkan bagaimana keluarga2 yang ditinggalkan seperti apa sepeninggalnya yang
bersangkutan, yang  kedua adalah berapa biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
membayar sana sini karena dianggap kelalaian membiarkan hal tersebut terjadi, dan juga
biaya menyantuni keluarga yang ditinggalkan, belum berhenti disitu perusahaan juga harus
menerima nama buruk dikarenakan predikat atau nama baik perusahaan jadi buruk
dikarenakan terjadi kecelakaan tersebut dan mungkin saja malah tidak ada lagi yang mau
menjadikan perusahaan kita sebagai rekanan, dan bisa dipikirkanlah akhirnya seperti apa.

Sementara ini kita masih beruntung apabila ditempat kerja kita tidak terjadi insiden padahal
kita ogah-ogahan dan menyepelekan safety, padahal safety bersifat preventif apakah harus
menunggu terjadi fatality baru kita mengambil pelajaran? sementara bahaya itu seperti bom
waktu yang menunggu hingga saatnya meledak dan merenggut korban.

Melaksanakan budaya safety di dalam pekerjaan, dirumah dan dimanapun kita berada
merupakan sesuatu yang mudah , sebuah contoh ini terjadi beberapa saat yang lalu di jawa
tengah dikarenakan mengindahkan peringatan keselamatan di SPBU mengenai mematikan
mesin kendaraan disaat mengisi bahan bakar mengakibatkan meledaknya angkot dan untung
saja tidak menimbulkan korban tetapi bisa dipikirkan rentetan penderitaan sipengendara
angkot harus mengganti rugi kendaraan tersebut apabila kendaraan tesebut bukan miliknya,
sudah tidak bisa mencari nafkah malah harus mengganti rugi kendaraan tersebut, belum lagi
bagaimana nasib keluarganya? padahal terkadang untuk sehari hari aja pas2an harus
ditambah membayar utang dan menghidupi diri sendiri, jadi sebenarnya kalau kita melihat
apa yang terjadi harus sampai tuntas bukan hanya melihat terjadinya kecelakaan padahal
masih panjang lagi rentetannya kebelakang.

Semoga para pengambil kebijakan dan pimpinan2 perusahaan semakin bijak melihat
seberapa pentingnya safety sehingga jumlah kecelakaan kerja di Indonesia semakin menurun
dan semakin meningkatnya kesejahteraan masayarakat Indonesia

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Standard APD

Seperti kita ketahui bahwa didalam bekerja kita sangat membutuhkan berbagai peralatan
pelindung diri untuk menghindarkan diri kita dari kecelakaan yang lebih parah, PPE
(Personal Protective Equipment) atau kita biasa menyebutnya dengan APD (Alat Perlindung
Diri) adalah merupakan perlindungan terakhir sebelum melakukan pekerjaan, terkadang kita
suka menyalah artikan bahwa APD adalah perlindungan pertama didalam bekerja. Ada
banyak yang bisa kita lakukan sebelum bekerja untuk mengurangi resiko bahaya diantaranya
adalah melakukan Job Risk Assesment (JRA) dan Job Safety Analysis (JSA), nah kalau sudah
dilakukan berbagai hal tersebut barulah pencegahan terakhir menggunakan APD.

Nah untuk APD biasanya setiap perusahaan memiliki standard masing-masing, untuk
menentukan jenis APD harus berdasarkan riset dan penelitian agar dapat menentukan APD
sesuai kebutuhannya. Dalam memilih APD kita jangan terpengaruh oleh merk tetapi gunakan
APD berdasarkan standard yang sudah berlaku, kalau perusahaan besar biasanya
menggunakan standard ANSI, ASTM, ASSE, dll. Berikut merupakan standard untuk APD;

1. Pelindung kepala : ANSI Z89.1 disarankan untuk digunakan didalam perindustrian.

2. Pelindung Mata dan pelindung muka : ANSI/ ASSE Z87.1

3. Sarung tangan : ASTM D120

4. Sepatu : ASTM F1117

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Standard of Work Control
Sebuah ledakan terjadi disebuah tanki penyimpanan Asam Sulfat akibat percikan dari pekerjaan panas yang dilakukan
disekitarnya, Panas tersebut telah memicu terjadinya nyala dari uap mudah terbakar didalam tanki. Ledakan telah
mengakibatkan tanki rusak berat dan seluru Asam Sulfat yang terdapat didalam tanki tumpah keluar. Tanki lain yang
berada disekitar tanki Asam Sulfat juga terkena dampak ledakan sehingga juga mengalami kerusakan dan isinya juga
tumpah keluar. Tumpah asam mengalir ke sungai yang berada didekat area tanki dan mengkontaminasi air sungai
tersebut.

Sebelum kejadian,kontraktor sedang melakukan perbaikan kisi-kisi catwalk yang tepat berada diatas tanki. Ijin kerja
panas telah dikeluarkan meskipun diketahui ada lobang pada atap dekat tanki,didalam ijin kerja panas sudah disebutkan
agar melakukan kontrol ketat terhadap spark dari pengelasan karena dikhawatirkan sparknya akan mengenai tanki yang
berada dibawahnya. Namun si kontraktor mengambil inisiatip untuk mengganti pemotong oxy-acetylene dengan air
carbon arc gouging yang tidak menimbulkan spark. Namun sistem ini menimbulkan panas yang luar biasa sehingga
melelehkan besi yang dipotong dan lelehanya berjatuhan ke area-area sekitarnya. Akibatnya muncul percikan yang
membakar gas / uap yang mudah terbakar yang keluar dari lobang tanki dan menimbulkan ledakan yang menewaskan
satu orang dan melukai delapan lainnya.

Kejadian tersebut adalah akibat tidak adanya kontrol yang baik terhadap ijin kerja panas yang dilakukan,pemotongan
dan pengelasan didekat tanki yang terdapat gas atau uap mudah terbakar harus dilakukan pengukuran adanya gas atau
uap mudah terbakar dan pemantauan secara terus menerus selama pekerjaan berlangsung. Serta menggunakan selimut
atau cover untuk mencegah adanya percikan panas atau spark ke area yang mudah terbakar. Dari hasil investigasi juga
ditemukan tidak adanya tindakan yang diambil ketika ijin kerja panas ditolak pada dua kesempatan sebelumnya untuk
pekerjaan perbaikkan.  Adanya lobang pada atap sudah diketahui dan diberitahukan kepada kontraktor agar menjadi
perhatian karena berbahaya dan dapat diantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan. Perusahaan dikenakan sanksi karena
telah gagal menyimpan Asam Sulfat yang mengakibatkan kematian dan kontaminasi terhadap lingkungan. Selain denda
kompensasi yang dibayar kepada korban sebesar US$ 37,000,- ditambah denda terhadap kerusakaan lingkungan
sebesar 10 juta USD.

Kejadian diatas adalah merupakan salah satu contoh kecelakaan yang diakibatkan oleh lemahnya kontrol terhadap
pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja atau kontraktor. Dari studi-studi yang dilakukan pada berbagai perusahan oil
&gas,ditemukan hanya 10% kecelakaan yang tidak ada korelasinya dengan sistem kontrol pekerjaan,sementara 90%
kecelakaan lainnya berkaitan dengan sistem kontrol pekerjaan.

Sebuah perusahan minyak dunia terkemuka mengembangkan standar kontrol kerja (Control of Work Standar),standar
ini memiliki 12 elemen yang harus diterapkan agar kecelakaan seperti diatas dapat dihindari,elemen-elemen tersebut
secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Prosedur tertulis harus dibuat untuk setiap sistem kontrol kerja.

2. Penanggung jawab dan peran dalam setiap prosedur sistem kontrol kerja harus ditetapkan.

3. Semua personal yang terlibat didalam sistem kontrol kerja harus di training dan memiliki kompetensi yang
baik untuk menjalankan tugasnya.

4. Perencanaan dan jadual pekerjaan harus berkaitan dengan tugas-tugas individu dan interaksi diantara mereka.

5. Tugas atau pekerjaan tidak boleh dilakukan tanpa kajian risiko.

6. Sebelum melakukan pekerjaan di area-area berbahaya seperti confined space,kerja panas dan lain-lain harus
mendapatkan surat ijin kerja terlebih dahulu.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
7. Ruang lingkup,bahaya,kontrol dan mitigasi harus dikomunikasikan secara tertulis dan ditanda tangani oleh
semua yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.

8. Semua pekerjaan yang memerlukan ijin kerja harus dimonitor dan dikontrol oleh personal yang bertanggung
jawab secara berkala.

9. Pekerjaan lapangan yang ditinggalkan harus dalam kondisi aman baik setelah selesai pekerjaan ataupun pada
saat istirahat.

10. Proses standar kontrol kerja harus masuk kedalam proses tinjaun berkala (audit).

11. Pelajaran atau masukan dari internal dan eksternal yang mempengaruhi proses standar kontrol kerja harus
diambil,dimasukkan dan di informasikan.

12. Standar kontrol kerja harus jelas dan dipahami oleh semua pekerja sehingga mereka bisa menghentikan setiap
pekerjaan yang tidak aman.

Standar kontrol pekerjaan ini diterapkan pada proses kerja konstruksi,perbaikan atau perawatan,pembongkaran,dan
lain-lain. Standar ini tidak perlu diterapkan untuk proses kerja rutin produksi atau aktivitas normal sehari-hari. Dengan
menerapkan standar ini diharapkan risiko pekerjaan dapat diturunkan sehingga bisa mencegah kecelakaan yang tidak
diinginkan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Tabung Silinder Terbang Seperti Roket

Petugas inspeksi sistem perlindungan kebakaran sedang melakukan pengecekan terhadap tabung
silinder Halon  (gas cair yang digunakan untuk pemadam). Dua petugas memindahkan tabung
silider Halon tersebut untuk ditimbang,pada saat penanganan tabung tersebut jatuh dan top valve
nya terbentur kelantai,benturan tersebut menyebabkan top valve silinder Halon lepas dari tabung.
Tabung silinder Halon tersebut memiliki tekanan 600 psig (~41 bar),sehingga menyebabkan isi
silinder keluar dengan kecepatan tinggi dan silinder terbang seperti roket akibat tekanan dari isi
silinder yang keluar dari lobang valve yang terlepas. Silinder terbang sejauh ¼ mil (400 meter)
hingga menyebarangi dua jalan raya dan terhenti karena membentur pagar tembok. Untungnya
tidak ada korban jiwa dan kerusakan yang terjadi akibat kecelakaan ini.
Sebaiknya Anda Mengetahui bahwa:
 Tabung silinder gas betekanan berpotensi menjadi misil penghancur.
 Sistem proteksi kebakaran boleh menggunakan tabung silinder bertekanan,akan tetapi tidak
ada persyaratan untuk membuat pelindung (cover) sistem valve guna menghindari benturan
saat penanganan. Hal ini sangat tergantung dari peraturan negara masing-masing.
 Tabung silinder bertekanan untuk pemadam memiliki lobang valve yang lebih besar dari
tabung gas bertekanan lainnya. Jika valve nya terlepas dari tabung maka isi tabung akan
keluar dengan cepat dan kuantitas besar sehingga dorongannya menjadi lebih besar.
Apa yang harus Anda lakukan untuk menghindari kecelakan serupa:
 Jaga atau tangani dengan baik agar tabung silinder bertekanan agar tidak jatuh atau
membentur benda keras sehingga valve nya bisa terlepas.
 Ikuti persyaratan prosedur penanganan tabung silinder bertekanan dengan memasang
pangaman atau pelindung pada bagian valve agar tidak terbentur jika terjatuh.
 Hati-hati menangani tabung silinder yang tidak memiliki pelindung valve (cap).
 Inspeksi tabung silinder bertekanan sebaiknya dilakukan oleh personal terlatih sehingga
dapat menangani secara aman

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Teknik Pemadaman Api

Diantara kita pasti sudah mengetahui bahwa Api terbentuk karena 3 Hal, atau biasa disebut dengan
segitiga api, 3 hal tersebut ialah :
 Bahan bakar
 Panas
 Dan Oksigen
Kalau salah satu dari tiga parameter diatas dapat di matikan maka Api otomatis akan juga ikut mati.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dirumuskanlah beberapa cara untuk memadamkan api.
Ada beberapa cara memadamkan api, namun secara garis besar dapat dibagi menjadi 4 yaitu :

1. Starvation : Adalah dengan cara mengambil , menyingkirkan, atau memotong suplai bahan
bakar, sehingga elemen bahan bakar untuk terbentuknya api terputus sehingga setelah bahan
bakar habis maka api akan ikut mati.
2. Smothering : Adalah dengan cara Mengurangi, mengambil, atau memisahkan udara
terhadap bahan yang terbakar. Cara ini digunakan untuk memisahkan elemen udara
(oksigen)sehingga api akan mati kehabisan oksigen.
3. Cooling : Adalah dengan cara mengurangi panas bahan sampai mencapai dibawah titik
nyala.
4. Breaking chain reaction : Adalah dengan cara memutuskan rantai reaksi pembakaran baik
secara kimiawi atau mekanis
Beberapa teknik diatas dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan mempelajari 
bahan dasar pembentuk api kita dapat mengetahui teknik apa yang akan kita gunakan untuk
memadamkan api.
Pada saat kebakaran di rumah rumah penduduk biasanya yang digunakan adalah media air dan
foam, penggunaan air sendiri termasuk salah satu teknik pemadaman cooling dan foam untuk
menyelimuti permukaan api dengan busa (smothering).
Kalau untuk memadamkan tangki minyak yang terbakar biasanya kita menggunakan teknik
starvation (memutus/ mengurangi suplai bahan bakar), smothering (menggunakan foam) sehingga
memutuskan rantai oksigen pada api, dan cooling (menggunakan air) untuk menurunkan suhu
tangki.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
UTAMAKAN KESELAMATAN DALAM
BEKERJA
Semua manusia ingin hidup lebih lama, bahkan Chairil Anwar, seorang sastrawan Indonesia pernah
menulis dalam sebuah puisinya bahwa dia ingin hidup seribu tahun lagi. Namun kematian
mendadak atau kecelakaan dapat mempersingkat keinginan tersebut. Untuk mewujudkan keinginan
tersebut maka perlu diadakan tindakan pencegahan lalu lintas ataupun kecelakaan di tempat kerja.

Utamakan Keselamatan
Ketika anda mengemudi mobil, perhitungkan batas kecepatan maksimum anda supaya anda
selamat dan aman apabila berhenti mendadak atau mengerem mendadak. Bagian sebelah kanan
jalan adalah jalur yang aman apabila anda ingin mendahului mobil lain. Keselamatan mengemudi
sangat tergantung pada rasa hormat sesama pengemudi dalam mentaati peraturan lalu lintas.

Hal-hal yang perlu dilakukan ditempat kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan :
1. Periksalah tempat kerja anda untuk mengidentifikasikan bahaya-bahaya apa saja yang
mungkin timbul.
2. Mengidentifikasi kegiatan anda yang mungkin bisa membahayakan rekan kerja, orang lain,
dan peralatan.
3. Ambillah tindakan pencegahan yang cepat/penyelamatan yang diperlukan.
4. Periksalah perlengkapan / persyaratan mengenai keselamatan kerja untuk setiap pekerjaan
yang ditugaskan pada anda dan pengawas. Anda tidak akan diminta untuk mengerjakan
sesuatu pekerjaan yang mungkin dapat menimbulkan kecelakaan pada diri anda dan orang
lain.
5. Jangan menggunakan alat-alat atau kabel yang sudah tidak layak dipakai.
6. Jangan memegang peralatan listrik yang masih mengandung arus listrik bila tangan atau
kaki anda basah.
7. Berikanlah pengarahan kepada keluarga anda tentang pentingnya keselamatan.

Ingatlah bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh keteledoran


bertindak dan berfikir dari anda sendiri atau orang lain.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Waspada Terhadap Kegiatan
Peledakan di Lokasi Tambang
Seperti kita ketahui bersama perusahaan kita ini merupakan salahsatu perusahaan yang bergerak
dalam pertambangan batubara di Indonesia.  Dalam kegiatan untuk memproduksi  batubara tersebut
harus dilakukan kegiatan pembukaan lapisan batuan penutup overburden ( OB ) terlebih dahulu.
Sebagian  besar OB yang ada merupakan batuan yang keras sehingga tidak bisa langsung dibongkar
memakai alat berat saja namun membutuhkan suatu proses yang dinamakan peledakan ( blasting ).
Peledakan dalam kegiatan pertambangan merupakan bagian proses yang krusial baik dari
bahan/material ataupun proses kegiatannya.
Dari material, bahan peledak (handak ) termasuk barang yang berbahaya sehingga dalam
penanganannya mempunyai prosedur penanganan yang sangat ketat dan juga melibatkan pihak
kepolisian.
Seperti kita ketahui bersama beberapa kejadian kriminal di negara kita sebagian juga menggunakan
bahan peledak seperti peristiwa Bom Bali 1dan 2 dan sebagainya. Atau kegiatan nelayan  secara ilegal 
dengan mencari ikan yang memakai bom ,dimana tentu saja dapat berakibat buruk terhadap kondisi
lingkungan ( terumbu karang ).
Mengingat bahaya yang ada,  kegiatan peledakan juga harus memenuhi berbagai syarat seperti :
Juru ledak harus punya KIM ( Kartu Ijin Meledakkan ), dilakukan di siang hari serta jauh dari
pemukiman , dan lain-lain

Rata–rata kegiatan peledakan di tempat kita hampir dilaksanakan tiap hari secara bergantian di tiap-tiap
pit yang ada. Sebagai karyawan di perusahaan ini yang mungkin suatu saat akan ada kepentingan untuk
memasuki tambang, maka kita perlu tahu hal-hal yang harus kita lakukan apabila memasuki daerah
tambang dimana di lokasi tersebut akan dilakukan kegiatan peledakan.

Pada kesempatan ini akan kita uraikan mengenai mengenai hal-hal tersebut :
1. Sebelum memasuki suatu Pit ( area tambang ) sempatkan diri kita untuk membaca jadwal
peledakan di jalan masuk ke Pit tersebut . Biasannya dalam bentuk jam analog.
2. Pastikan chanel radio yang kita gunakan adalah channel yg ditentukan di area tersebut. Agar
segala komunikasi  yang sedang terjadi dapat kita monitor. Rambu channel radio biasanya juga
terpampang besar dijalan masuk suatu Pit. ( Apabila radio kita belum tersetting hubungi
Departemen IT ).
3. Perhatikan lingkungan seputar pit kalau banyak alat yang standby atau travel evakuasi maka itu
salah satu tanda akan ada kegiatan peledakan. Apabila masih kurang yakin maka hubungi
penanggungjawab Pit ( Group Leader) untuk meminta informasi mengenai jadwal      
peledakan  di pit tersebut.
4. Ketika akan dilaksanakan kegiatan peledakan maka akan ada orang/mobil yang  memblokir 
akses jalan masuk ke pit tersebut, pastikan anda jangan menerobos / memaksakan diri untuk
masuk ke pit tersebut.
5. Bila ada sirine terdengar maka hal tersebut juga merupakn sinyal akan adanya kegiatan
peledakan, maka pastikan jarak kita aman. ( standar di tempat kita diatur radius jarak aman
untuk alat 300 m sedang untuk manusia 500 m ).

Demikian beberapa tips aman untuk mengantisipasi kegiatan peledakan. Mudah-mudahan bisa
menghindarkan kita dari kecelakaan akibat terkena imbas peledakan yang mungkin terjadi akibat
ketidaktahuan kita atau kurang pedulinya kita akan hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi
kegiatan peledakan tersebut.

Waspada terhadap bahaya peledakan Cermin peduli keselamatan diri

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
4 Manfaat Audit Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)

Banyak perusahaan atau pengusaha yang merasa jika Audit adalah proses untuk mencari
kesalahan yang dilakukan oleh pengusaha tersebut atau karyawan yang bekerja di perusahaan
tersebut merasa bahwa ia sedang diperiksa dan dicari kesalahannya sehingga anggapan bahwa
Audit itu akan membuat mereka berada dalam masalah.
Anggapan atau pola pikir seperti itu  salah, sesuai dengan pengertian dari Audit
keselamatan dan kesehatan kerja (audit K3) adalah sistem pengujian terhadap kegiatan operasi
yang dilakukan secara kritis dan sistimatis untuk menentukan kelemahan unsur sistem (manusia,
sarana, lingkungan kerja dan perangkat lunak) sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan
sebelum timbul kecelakaan atau kerugian.
Berikut ini adalah 4 manfaat Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3):
1. Manajemen mengetahui kelemahan unsur sistem operasi sebelum timbul gangguan operasi,
insiden atau kecelakaan yang merugikan sehingga kerugian dapat ditekan dan keandalan
serta efisiensi dapat ditingkatkan.
2. Diperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang status mutu pelaksanaan keselamatan
dan kesehatan kerja yang ada saat ini, sasaran apa yang ingin dicapai dimasa mendatang dan
tingkat pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan keselamatan dan kesehatan
kerja yang berlaku.
3. Diperoleh peningkatan pengetahuan, kematangan dan kesadaran tentang K3 bagi karyawan
yang terlibat dalam pelaksanaan audit keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Peningkatan citra perusahaan.
Sekarang sudah jelas bahwa Audit bukanlah mencari kesalahan yang dapat merugikan Anda
tetapi dengan melakukan audit atau di audit maka Anda sudah terbantu untuk mengidentifikasi
sistem apa yang timpang dan segera memperbaikinya sebelum terlambat.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Jenis-Jenis Bahaya Keselamatan Kerja

Kita sering sekali mendengar bahkan menyebut kata-kata seperti “Awas Bahaya”, “Jangan
Lakukan itu, berbahaya”, dan masih banyak  Tapi Apakah Anda Mengetahui Apa itu
Bahaya?

Pengertian Bahaya
Bahaya adalah suatu sumber baik itu perilaku atau kondisi/keadaan yang dapat merugikan kita baik
berupa cidera, kerusakan dan kerugian yang kita alami.

Jenis-Jenis Bahaya Keselamatan Kerja


Ada banyak bahaya jika dilihat dari jenisnya. Jenis-Jenis Bahaya Keselamatan Kerja dibagi
menjadi 3 jenis , yaitu;
1. Terlihat
Bahaya terlihat adalah bahaya yang dapat langsung dilihat. Contohnya, ketika Anda sedang
berjalan dan melihat ada paku di jalan, anda langsung dapat mengidentifikasi bahaya
tersebut.

2. Tidak Terlihat
Bahaya tidak terlihat adalah bahaya yang tidak dapat langsung terlihat dan memerlukan
usaha lebih lanjut untuk dapat mengidentifikasi bahaya tersebut. Contoh bahaya tidak
terlihat yaitu rem blong, kita harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan untuk
memeriksanya dengan melakukan inspeksi mendetil sehingga bahaya tersebut dapat
diidentifikasi.

3. Berkembang
Bahaya berkembang adalah bahaya tidak terlihat yang tidak dilakukan tindakan dan seiring
waktu bahaya tersebut berkembang. Contohnya korosi (karat). Tetesan atau rembesan air
yang membahasahi suatu metal atau besi secara terus menerus tanpa ada pembersihan atau
pengeringan sehingga mengakibatkan metal atau besi tersebut menjadi korosi (karat).
Dengan mengetahui jenis-jenis bahaya ini anda sudah mampu membedakan jenis-jenis bahaya
keselamatan kerja dan jika anda mengidentifikasi jenis-jenis bahaya keselamatan ini, segera
lakukan tidakan untuk mengeliminasi (menghilangkan) bahaya tersebut sehingga Anda atau Rekan
kerja ada tidak mengalami kecelakaan akibat bahaya yang tidak ditindak lanjuti.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Kecelakaan Kerja dan Pengertiannya

Apakah Kecelakaan Lalu Lintas termasuk dengan kecelakaan kerja?


Sebelum saya coba membahas tuntas tentang pertanyaan tersebut, saya akan membahas tentang
definisi kecelakaan kerja berdasarkan perundang-undangan dan beberapa standar keselamatan yang
berlaku di Indonesia ataupun international.
Berikut ini beberapa definisi kecelakaan kerja
 Menurut Per 03/Men/1994 mengenai Program JAMSOSTEK, pengertian kecelakaan kerja
adalah kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja , termasuk penyakit yang timbul
karena hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat
dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan biasa atau wajar dilalui.
( Bab I pasal 1 butir 7 ).
 Sedangkan menurut Direktur Teknik MIGAS selaku Kepala Inspeksi Tambang MIGAS
mendefinisikan Kecelakaan Kerja Tambang adalah setiap kecelakaan yang menimpa
pekerja tambang, pada waktu melakukan pekerjaannya di tempat kerja pada pada WKP nya
yang mengakibatkan pekerja kehilangan kesadaran, memerlukan perawatan medis,
mengalami luka2, kehilangan anggota badan, atau kematian. Pekerjaan tambang adalah
semua kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan tugas atau kepentingan perusahaan
termasuk kegiatan insidentil, kegiatan sukarela dan kegiatan lain yang dilakukan atas
perintah/izin perusahaan.
 Menurut OSHA adalah kecelakaan yang tejadi pada saat pergi  atau pulang dari kerja, yang
biasa disebut commuting, bukan termasuk kecelakaan kerja.
 Kriteria kecelakaan tambang menurut keputusan mentamben no 555.K/26/M.PE/1995
tentang K3 pertambangan umum. Kecelakaan tambang harus memenuhi 5 unsur yaitu;
1. Benar terjadi.
2. Mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin oleh kepala
tehnik tambang.
3. Akibat kegiatan usaha pertambangan.
4. Terjadi pada jam kerja tambang yang mendapat cidera atau setiap orang yang diberi
izin dana.
5. Terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau wilayah proyek.
 1994 mengenai Program JAMSOSTEK , pengertian kecelakaan kerja adalah kecelakaan
yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja , termasuk penyakit yang timbul karena
hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari
rumah menuju tempat kerja daan pulang kerumah melalui jalan biasa atau wajar dilalui.
( Bab I pasal 1 butir 7 ).
Nah definisi tentang kecelakaan kerja di atas ini saya kira sudah cukup untuk kita
memutuskan apakah kecelakaan kerja lalulintas dimana karyawan pulang dan pergi dari
rumah ke tempat kerja dan sebaliknya dikategorikan kecelakaan kerja.Jika kita mengacu
kepada JAMSOSTEK dan selama tempat kejadian adalah jalur perjalanan yang biasa
digunakan saat kerja, hal ini bisa dikategorikan kecelakaan kerja tetapi jika kita mengikuti

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
OSHA atau perusahaan kita masuk dalam bidang pertambangan maka hal ini bukan
termasuk kecelakaan kerja.

Keselamatan dalam Bengkel (Workshop)

Bengkel atau biasa disebut workshop dalam bidang pertambangan adalah tempat dimana segala
macam aktifitas seperti perbaikan dan perawatan baik itu kendaraan atau pun peralatan dilakukan di
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
area ini. Hal ini membuat bengkel adalah
tempat yang memiliki potensi bahaya
yang cukup tinggi.
Tidak sedikit kecelakaan terjadi di
bengkel seperti tertabrak kendaraan,
terjatuh saat sedang memperbaiki di atas
unit, tertimpa material, terpeleset,
tersandung, terpukul dan masih banyak
lagi yang dapat mengakibatkan para
mekanik menderita cidera baik itu ringan
(pertolongan pertama) hingga dapat merengut nyawa sekalipun.
Dikarenakan potensi bahaya di bengkel begitu tinggi maka diperlukan pengelolaan keselamatan
dalam bengkel.

Berikut 6 kontrol keselamatan dalam bengkel yang dapat Anda lakukan untuk
mencegah cidera saat bekerja di dalam Bengkel.
 Identifikasi semua bahaya yang ada di bengkel sebelum Anda mulai bekerja
 Periksa semua perkakas atau peralatan yang Anda gunakan saat bekerja dalam keadaan baik
dan standar
 Patuhi prosedur keselamatan kerja yang ada di bengkel. Pahami prosedur tersebut sebelum
Anda mulai bekerja
 Selalu konsentrasi saat sedang bekerja dan tetap berkomunikasi dengan rekan kerja Anda
 Selalu menjaga lingkungan bengkel Anda bersih, tidak terdapat ceceran oli, perkakas
tersimpan di tempatnya
 Selalu mengenakan alat pelindung diri setiap saat.
Dengan mengimplementasikan ke 6 kontrol keselamatan dalam bengkel, diharapkan Anda dapat
bekerja dengan aman dan terhindar dari cidera.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Manfaat Kebersihan Tempat Kerja
(Housekeeping)
Beberapa orang berpikir kebersihan sekedar menjalankan sapu dengan cepat
pada lantai bengkel atau pabrik di akhir hari kerja. Meskipun menyapu adalah salah
satu aspek kebersihan, kebersihan yang efektip aktualnya lebih dari pada hal ini.
Kebersihan adalah tanggung jawab setiap orang dan mensyaratkan kepada
kita semua untuk menjaga tempat kerja bersih, rapih dan teratur sehingga aman untuk
melakukan pekerjaan.
Hari ini kita akan membicarakan tentang:
1. Kerugian dari Kebersihan yang buruk; dan
2. Apa yang bisa anda lakukan untuk menjaga tempat kerja anda bersih,
rapid an teratur.

KERUGIAN DARI KEBERSIHAN YANG BURUK


Kebersihan yang buruk dapat menimbulkan berbagai kecelakaan, cidera, kerusakan dan masalah.
 Kesuban, terpotong dan cidera mata terjadi bila butiran metal dan serpihan tertinggal diatas meja
kerja dan permesinan.
 Terpotong Jari dan Tangan terjadi bila sisa metal yang tajam ditinggalkan tergeletak diatas meja
kerja.
 Kecelakaan Terpeleset dan Jatuh terjadi bila perkakas, peralatan dan sisa material ditinggalkan
tergeletak di lantai.
 Cidera tertumbu terjadi bila tumpukan yang tidak stabil atau laci penyimpanan kelebihan beban
ambruk.
 Waktu Terbuang karena perkakas, peralatan dan material yang selalu berpindah dan harus diatur
kembali.
 Terlepas dari Kecelakaan dan cidera, kebersihan yang buruk juga dapat mnyebabkan masalah lain.
 Kebakaran dengan mudah menjalar kesuluruh tempat kerja bila sisa kertas dibiarkan menumpuk.
 Cidera Serius atau kematian bisa terjadi pada saat orang berusaha menyelamatkan bangunan, bila
jalan masuk dan jalan keluar darurat tertutup atau terganggu.

Pengaturan tempat kerja yang buruk dan tidak rapi juga dapat menimbulkan:
 Tempat kerja yang padat; dan
 Kesulitan mencari perkakas, material dan peralatan
Tempat kerja yang padat, tidak rapi dan tidak teratur membuat kesulitan kepada setiap orang untuk bekerja dan tidak
mendorong kualitas kerja.
Kebersihan yang efektip mensyaratkan anda untuk:
 Mengatur tempat kerja.
 Menjaga tempat kerja bersih dan tidak kacau
 Menyimpan segala sesuatu ditempat yang tepat.

Keuntungan dari Kebersihan yang baik adalah:
 Berkurang resiko kecelakaan dan cidera.
 Berkurang resiko kebakaran.
 Tempat kerja lebih nyaman, dan
 Berkurang waktu yang terbuang untuk mencari perkakas, peralatan dan material..
Sekarang kita akan melihat beberapa cara kerja kebersihan yang anda harus lakukan di tempat kerja anda.
PELIHARA LANTAI DAN JALAN MASUK TETAP BERSIH
Kebersihan yang buruk membuat jalan melewati tempat kerja seperti melewati ladang tambang.
Semakin banyak peralatan dan material yang anda simpan dekat tempat kerja, semakin kurang ruang untuk anda
bekerja. Berkurang ruang di lantai dan ruang untuk bergerak, membuat semakin sulit buat anda bekerja secara efisien
dan lebih aman.

Anda dapat mencegah kemacetan didalam area kerja anda dengan:


 Simpan hanya perkakas yang sering digunakan dan peralatan di area kerja anda.;

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
 Simpan perkakas yang jarang digunakan, peralatan dan material dalam ruang penyimpanan yang
sudah disediakan dan area yang lapang.
 Gunakan rak penyimpanan dan laci, dimana kurang mengambil ruang, dari pada menumpuk
material dan peralatan di lantai, dan
 Jaga lantai disekitar meja kerja dan permesinan terpasang bebas dari setiap sisa, material, perkakas
atau suku cadang.

Jangan pernah menumpuk atau menyimpan sesuatu didepan dari:


 Pintu masuk.
 Jalan keluar darurat, atau
 Alat mandi keselamatan.

Jangan pernah anda menumpuk atau menyimpan sesuatu diantara satu meter dari peralatan pemadam kebakaran.
Peralatan Pemadam Kebakaran dan jalan keluar darurat harus bebas jelas dan tidak terganggu setiap saat.
Jaga lantai tetap bersih dari setiap oli, grease, lumpur, cairan atau obyek terlepas untuk mencegah bahay terpelset dan
jatuh kecelakaan.

MENYIMPAN PERKAKAS DAN MATERIAL


Penyimpanan perkakas, peralatan dan material yang benar membantu untuk menjaga standard kebersihan yang baik.

Menyimpan perkakas dengan tepat anda:


 Memastikan mereka dengan mudah menemukan bila diperlukan; dan
 Menjaga mereka dalam kondisi yang baik.
 Anda harus selalau menyimpan perkakas dalam rak penyimpanan, pada papan tergantung atau
dalam kotak perkakas.

Jangan pernah anda meninggalkan perkakas:


 Duduk diatas mesin.
 Menggantung melebihi pinggiran atas meja;
 Bertengger diatas kendaraan, atau
 Tergeletak di lantai.
Menyimpan perkakas dengan cara ini akan memudahkan seseorang untuk terpeleset dan jatuh atau akan terpukul
perkakas yang jatuh..
Penyimpanan material yang buruk juga dapat menimbulkan tempat kerja yang tidak rapi dan tidak teratur.
Anda harus menyimpan lembaran material, seperti plywood atau besi secara vertical atau horizontal dalam rak dimana:
 Dipisah dengan lembar ukuran yang berbeda.
 Memudahkan untuk memindahkan lembaran, dan
 Mencegah lembaran untuk jatuh.

Anda harus menyimpan batang besi bulat, pipa dan kabel dalam rak dimana dibuat untuk mencegah terguling atau
bergerak.
Anda harus menyimpan benda kecil seperti mur, baut, pengencang dan suku cadang dalam laci dan dalam baki.

Hindari menyimpan material:


 Diatas bagian laci dimana sulit untuk dilihat dan dijangkau.
 Dibawah meja kerja dimana tidak dapat dilihat dan sulit untuk dipindahkan.
 Pinggir jendela dimana bisa terjatuh, atau
 Diatas bagian dalam tiang dinding dimana dapat dengan mudah terjatuh.

Anda juga harus menghindari menumpuk dan menyimpan material didepan jendela, karena hal ini akan berdampak
pada penerangan dan pandangan dalam area kerja anda. Pandangan yang buruk menyebabkan kecelakaan dan cidera.
Penyimpanan yang salah pada kontiner kecil bahan cair mudah terbakar, seperti degreaser, dapat denga mudah
menimbulkan tumpahan dan kebakaran.
Anda harus menyimpan kontiner kecil berisi bahan cair mudah terbakar dalam lemari yang tahan terhadap bahan yang
mudah terbakar. Hal ini termasuk:
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
 Kaleng Cat.
 Botol plastik berisi Oli dan Methylated Spirit, dan
 Cat dan Degreaser dalam kemasan aerosol.
Anda agar tidak menyimpan kontiner berisi bahan cair mudah terbakar diatas meja kerja, dipinggir laci atau tiang
dinding dimana mereka bisa bocor atau meledak karena panas.
SAMPAH DAN LIMBAH
 Sampah, limbah, dan bahan terbuang yang terkumpul adalah gejala nyata dari kebersihan yang
buruk.
 Serpihan Metal yang ditinggal diatas mejak kerja dan permesinan dapat menimbulkan kesuban,
terpotong dan cidera mata.
 Sisa Metal tajam ditinggal tergeletak diatas meja kerja dapat menimbulkan luka terpotong pada jari
dan tangan.
 Sisa Material yang ditinggal tergeletak di lantai menimbulkan resiko terpeleset dan jatuh..
 Kertas, karton dan serutan kayu sumber utama bahan bakar yang dapat menimbulkan kebakaran.
 Kain lap bekas Oli dan limbah Oli adalah juga sumber utama bahan bakar yang dapat menimbulkan
kebakaran.
 Sisa makanan dan pembungkus menarik rayap dan menyebarkan penyakit.
Kebersihan tidak hanya menyapu lantai dengan bersih di akhir hari kerja.
 Kebersihan yang buruk membuat kacau tempat kerja dan mengembak biakan potensi kecelakan.

Kebersihan yang baik adalah mengatur tempat keja anda sehingga segalanya tersimpan pada tempat yang tepat.
Kebersihan adalah tanggun jawab setiap orang dan anda dapat menjaga standard kebersihan yang baik di tempat kerja
dengan:
 Menjaga lantai dan jalan masuk tidak terganggu.;
 Menyimpan perkakas dan peralatan dengan benar;
 Menumpuk dan menyimpan material dengan benar; dan
 Secara regular mebuang sampah dan limbah kedalam tempat pembuangan yang tepat..
Bila anda telah menjadikan kebiasaan membersihkan saat anda akan pergi, lebih baik daripada menunggu di akhir hari
kerja, anda akan dapat bekerja lebih efisien dan aman.

Simpan dalam pemikiran anda tentang apa yang kita bicarrakan hari ini dan bila anda kembali ke tempat kerja anda dan
bila anda dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah kebersihan di area kerja anda.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
PEDOMAN MENGEMUDI DENGAN AMAN

Dalam safety talk kali ini kita akan membahas antara hubungan manusia dengan kendaraan guna pencegahan
kecelakaan lalu-lintas . Definisi pengemudi ialah : Orang yang mengatur jalannya kendaraan atau yang menyuruh
orang lain mengaturnya langsung di bawah pengawasannya.

Perusahaan memberikan tanggung jawab atau melokasikan kendaraan kepada anda sehubungan dengan
pekerjaan yang dibebankan kepada anda. Oleh karena itu adalah menjadi tanggung jawab anda untuk merawat
kendaraan supaya dapat beroperasi dengan baik dan aman. Kendaraan bermotor bila tidak dirawat dengan baik, akan
lekas tua dan rusak. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus tanpa diambil tindakan pencegahan atau perbaikan maka akan
semakin parah lagi. Jika kerusakan sudah parah dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan disamping itu, maka
ongkos perbaikan akan semakin mahal /tinggi.

Untuk selalu menjaga agar kendaraan tetap baik dan safe, bukan berarti anda supaya menjadi ahli teknik,
tetapi mengetahui mengenai kendaraan akan dapat membantu mencegah terjadinya kecelakaan dan  bertambah
parahnya kerusakkan kendaraan tersebut.

Menurut penyelidikan bahwa kerusakan kendaraan itu bukan karena hanya disebabkan oleh kecelakaan saja,
tetapi juga akibat kurangnya perawatan dari pengemudi atau pemakai .

Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi setiap pengemudi kendaraan antara lain :
1. Bahan Bakar.
Bahan bakar harus tetap terisi  jangan sampai kosong terutama  pada kendaraan yang memakai
solar, hal ini sangat menyulitkan untuk menghidupkan kembali, walaupun tangki telah diisi penuh.
2. Air Pendingin.
Untuk mencegah kendaraan karena temperatur yang tinggi maka diperlukan air pendingin. Hal yang
perlu selalu diingat untuk mengisi air radiator yaitu jangan masukkan air kotor dalam radiator guna
mencegah endapan lumpur sehingga mengurangi perpindahan panas. Gunakan air yang bersih .
3. Battery
Battery digunakan untuk menghidupkan kendaraan pertama kalinya. Jika battery tidak baik maka
anda akan mendapatkan kesulitan dalam menghidupkan mesin kendaraan anda. Jagalah agar air
battery selalu tetap berisi dan juga kepala battery jangan kotor karena hal ini dapat menghalangi
arus listrik yang mengalir.
4. Minyak Pelumas
Periksalah minyak pelumas setiap pagi sebelum menghidupkan mesin, jangan sampai kurang dan
jangan terlampau penuh (lihat pada tongkat penunjuk) karena minyak pelumas yang terlalu penuh
atau kurang akan mengakibatkan efek yang kurang baik bagi kendaraan .
5. Ban.
Periksalah tekanan ban menurut ukuran yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat kendaraan itu
sendiri, karena ban yang terlalu keras akan menimbulkan getaran yang kuat.
6. Rem .
Rem dibuat bertujuan agar kendaraan dapat berhenti kapan saja jika diinginkan .Bila ini macet anda
akan mengalami keadaan yang gawat. Mungkin saja pada saat anda mengemudikan ada anak-anak
yang sedang bermain di jalanan dan apabila kendaraan anda tidak mempunyai rem yang baik maka
dapat dibayangkan apa yang akan terjadi. Oleh karena itu periksalah dan cobalah rem setiap kali
anda akan mengemudikan kendaraan .
7. Lampu Penunjuk Arah.
Bila di jalan raya hanya kendaraan anda yang berjalan mungkin alat ini tidak berfungsi. Orang lain
tidak tahu kemana arah kendaraan yang anda kemudikan. Untuk itu setiap kendaraan harus
mempunyai lampu penunjuk arah untuk memberi tanda kemana anda akan membelokkan kendaraan
anda. Jangan memberi tanda tersebut secara tiba-tiba karena hal ini akan mudah mengundang
terjadinya kecelakaan .
8. Kebersihan .
Kebersihan kendaraan sangat penting, karena disamping menambah enak dipandang juga nyaman
digunakan. Perlu diingatkan dalam membersihkan kendaraan jangan lupa kaca belakang, depan,
kaca spion dan lain-lain .

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Posisi, Peran, Fungsi dan Tujuan K3

K3 itu sendiri kepanjangan dari Kesehatan, Keselamatan Kerja. Nah disini ada 2 keilmuan
yaitu Kesehatan dan Keselamatan. Keduanya memiliki Peran dan Fungsi dalam kerangka K3.
a. Posisi Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu K3

Posisi kesehatan kerja berada pada lingkup pekerja dan lebih menekankan pada aspek promosi
terhadap kesehatan para pekerja sementara posisi keselamatan berada pada aspek interaksi yang
ada dalam system kerja atau proses kerja.
b. Peran Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu K3

Peran Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu Kesehatan kerja berkonstribusi dalam upaya
perlindungan kesehatan para pekerja dengan upaya promosi kesehatan, pemantauan dan
survailan kesehatan serta upaya peningkatan daya tubuh dan kebugaran pekerja. Sementara peran
keselamatan adalah menciptakan system kerja yang aman atau yang mempunyai potensi resiko
yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan loss.
c. Tujuan Kesahatan dan Keselamatan berdasarkan ilmu K3

Kesehatan kerja memiliki tujuan sebagai berikut:


1. Mencegah terjadinya penyakit akibat kerja
2. Meningkatkan derajat kesehatan pekerja melalui promosi K3
3. Menjaga status kesehatan dan kebugaran pekerja pada kondisi yang optimal

Keselamatan kerja memiliki tujuan sebagai berikut:


1. menciptakan system kerja yang aman mulai dari input, proses dan out put
2. Mencegah terjadinya kerugian (loss) baik moril ataupun materil akibat terjadinya kecelakaan
3. Melakukan pengendalian terhadap resiko yang ada di tempat kerja
d. Fungsi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Fungsi dari Kesehatan kerja:


1. Identifikasi dan Melakukan Penilaian terhadap resiko dari bahaya kesehatan di tempat kerja
2. Memberikan saran terhadap perencanaan  dan pengorganisasian dan praktek kerja termasuk
desain tempat kerja
3. Memberikan saran, informasi, pelatihan dan edukasi tentang kesehatan kerja dan APD
4. Melaksanakan survey terhadap kesehatan kerja
5. Terlibat dalam proses rehabilitasi
6. Mengelola P3K dan tindakan darurat
Fungsi dari Keselamatan kerja:
1. Antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek berbahaya
2. Buat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur dan program
3. Terapkan, dokumentasikan dan informasikan rekan lainnya dalam hal pengendalian bahaya
dan program pengendalian bahaya
4. Ukur, periksa kembali  keefektifitas pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Teknik Pengangkatan yang Aman
Bisa kah kamu fikir satu pekerjaan dimana Anda tidak pernah mengangkat benda? Kalau
saya tidak. Mengangkat benda dapat bervariasi mulai dari mengangkat benda yang sangat
ringan seperti kertas sampai yang berat selerti kotak yang yang berat. Mengangkat sudah
bagian aktifitas kita sehari-hari. Karena kita sering melakukannya maka cenderung kita
melakukannya tanpa berfikir atau paling tidak kita melakukkannya sampai kita
merasakan sakit pada otot bahkan punggung kita.

Melakukan pengangkatan yang salah dapat menyebabkan cidera yang bervariasi. Cidera
pungung adalah cidera yang biasa terjadi. hal ini mengakibatkan otot tertentu di
punggung kita mengalami peregangan yang berlebih tapi ini bisa dihindari dengan
melakukan teknik pengangkatan yang aman. Hernia salah satu cidera yang berhubungan
dengan angkat mengangkat. Hernia tidaklah umum terjadi hanya dari melakukan
pengangkatan sekali. Biasanya terjadi akibat melakukannya terlalu sering dan ekstrim
khususnya saat melakukannya tidak sesuai dengan struktur tubuh kita.

Jangan menganggap remeh pentingnya memiliki kondisi fisik yang baik. Melakukan
postur tubuh yang salah, makan yang berlebihan, kurang olahraga, stress dan
pengangkatan yang salah yang dilakukan bertahun-tahun dapat merugikan Anda.
Tanyalah para ahli tentang rekomendasi peregangan, pemanasan dan latihan dan
lakukanlah secara teratur.

Pengangkatan yang aman memiliki peran penting dalam menjaga punggung Anda tetap
sehat. Walaupun tidak hanya satu metode mengangkat benda, ada banyak teknik
pengangkatan yang lain yang menghindari anda dari cidera punggung.

Berikut ini beberapa teknik yang umum dilakukan. merea merekomendasi Anda untuk
meningkatkan ukuran muatan. Terlihat berlebiha bukan. Putuskan jika Anda dapat
melakukannya sendiri atau jika butuh bantuan. Ketika ragu, mintalah bantuan.
Memindahkan kotak atau benda yang terlalu berat untuk satu orang dapat menyebabkan
cidera otot belakang Anda.

Anda harus membuat area Anda luas. Lihat area dimana anda akan membawa benda itu
dan pastikan bebas dari halangan sebelum membawa benda yang akan diangkat.

Ketika beban telah terangkat, buatkah beban tersebut menjadi bagian tubuh anda.
Sanggahlah benda tersebut ke tubuhmu dan pastikan benda tersebut kuat dan aman.
peganglah dengan baik.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Benda yang anda angkat tersbut akan mengubah keseimbangan mu. Untuk
mempertahankan perubahan keseimbangan ini menjadi minim, jagalah beban dekat
dengan tubuh Anda, ke bagian tengah grafitasi di antara kaki dan antara pundak.

Posisi kaki yang baik membuat Anda tetap menjaga keseimbangan dan gunakan kekuatan
otot kaki Anda. Otot kaki lebih kuat dan tahan lama dari pada otot punggung. Biarkan otot
kaki anda melakukan pekerjaan itu. Dan lagi pijakan kaki anda sangat penting ketika anda
menghindari putaran tubuh bagian antas. Gunakan kaki anda untuk mengubah arah.
Jangan memutar tubuh Anda.

Ketika Anda menyuruh untuk membantu melakukan pengangkatan beban, kerja sama
menjadi hal yang penting. Jika anda akan memindahkan benda dari satu tempat ke
tempat yang lain, anda berdua harus menentukan terlebih dahulu bagaiaman cara
menanganinya. Periksa jalur dan kebersihan jalan yang akan dilalui. Satu orang harus
menjadi pemberi aba-aba dan bertugas mengobservasi dan mengarahkan rekannya.
Mengangkat dan meletakkan harus dilakukan bersama-sama. Jangan biarkan benda yang
anda angkat anda letakkan tiba-tiba tanpa memberitahukan rekan Anda terlebih dahulu.

Setiap orang memiliki cara mengangkat yang berbeda-beda. Amati diri anda jika anda
menggunakan teknik pengangkatan yang dapat mengurangi ketegangan pada punggung
bawah Anda. Sebagai karaywan yang melakukan angkat mengangkat ini, anda
bertanggung jawab membuat pengangkatna ini aman dan nyaman bagi anda sesuai
dengan hal-hal yang telah kita bahas.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Pelaporan Kecelakaan Kerja
Kecelakaan dan kejadian/insiden terjadi setiap saat. Mereka dapat dikategorikan dari kecelakaan ringan
seperti terpotong dan terbentur sampai kecelakaan serius  kadang-kadang menyebabkan kematian.
Alasan dari diskusi keselamatan ini adalah untuk menjelaskan mengapa pentingnya melaporkan semua
kecelakaan dan kejadian/insiden Anda dan apa yang dilakukan oleh perusahaan dengan informasi yang
Anda berikan.
Kecelakaan dan kejadian/insiden akan terus terjadi jika kecelakaan/kejadian tersebut tidak dilaporkan.
Dengan melaporkannya kepada supervisor Anda kapan kecelakaan /kejadian tersebut terjadi pertama
kalinya, Anda akan:
 Meyakinkan setiap orang sadar akan bahaya yang mungkin terjadi
 Mengurangi kemungkinan kecelakaan/kejadian tersebut terjadi lagi
 Memenuhi kewajiban sah Anda dan
 Menganjurkan penyelidikan/investigasi guna mengetehui bagaimana hal itu terjadi.
Dengan melaporka dan menyelidiki kecelakaan dan kejadian, Anda membantu membuat tempat kerja Anda
lebih aman untuk Anda dan rekan kerja Anda.

KECELAKAAN DAN INSIDEN


Orang sering berfikir bahwa kecelakaan dan kejadian/insiden adalah sama. Hal ini sangat penting untuk
mengerti perbedaan antara keduanya karena menurut hukum, Anda diwajibkan melaporkan kedua peristiwa
tersebut.
Kecelakaan dan kejadian/insiden kedua-duanya tidak terencana dan peristiwa yang tidak diinginkan, tetapi
mereka memiliki perbedaan yang jelas diantara mereka yang mana Anda harus mengetahuinya sehingga
Anda dapat melaporkannya.
Suatu kecelakaan bisa diartikan sebagai sesuatu yang mengakibatkan:
 Seseorang cidera baik cidera ringan atau pun berat
 Kehilangan produksi
 Kerusakan lingkungan dan
 Kerusakan pada properti.
Sekarang kita telah mengetahui pengertian dari kata kecelakaan, selanjutnya kita akan melihat istilah
insiden atau kejadian.
Insiden dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang memiliki potensi yang dapat menyebabkan:
 seseorang cidera baik ringan maupun berat
 kehilangan porduksi
 kerusakan lingkungan dan
 kerusakan pada properti.
Insiden juga diketahui sebagai hampir celaka atau hampir tertabrak.

PELAPORAN KECELAKAAN DAN INSIDEN/KEJADIAN


Ketika kecelakaan atau insiden terjadi, Anda harus segera melaporkannya ke pengawas Anda.  Jangan
memindahkan atau menyentuh apapun karena hal tersebut dapat memberikan petunjuk penyebab
kecelakaan yang terjadi.
Hal ini kelihatannya pekerjaan yang banyak bagi sebagian dari Anda tetapi melaporkan kecelakaan dan
insiden adalah tugas wajib Anda, ini merupakan tindakan yang dapat melindungi anda dan rekan kerja Anda
dari cidera di kemudian hari. Ketika Anda melaporkan kecelakaan atau insiden:
 tindakan tersebut membuat tiap orang sadar akan adanya masalah. Hal ini dapat memperkecil
kemungkinan hal yang sama terjadi lagi.
 tindakan tersebut dapat membantu atasan Anda melakukan  penyelidikan guna mengidentifikasi
penyebab kecelakaan tersebut
 tindakan tersebut dapat membantu atasan Anda mengambil tindakan untuk segera menyelesaikan
masalah tersebut
 Jika penyebabnya terus terjadi, tindakan tersebut dapat memberikan atasan Anda kesempatan
untuk membuat tempat kerja Anda lebih aman dengan meningkatkan pelaksanaan kerja Anda
 Anda memenuhi kewajiban dan tugas Anda sesuai undang-undang yang berlaku dan
 Anda dapat menyelamatkan kehidupan seseorang dengan melaporkan kecelakaan atau insiden
tersebut.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
PELAPORAN YANG CEPAT
Kadang-kadang  karyawan tidak selalu melaporkan kecelakaan dan insiden dengan segera, khususnya
kecelakaan atau insiden kecil.
Ini berarti perusahaan sering mengetahuinya dengan baik setelah peristiwa itu terjadi.
Hal ini sering sangat terlambat untuk melakukan penyelidikan yang efektif dan selama belum dilaporkan,
kecelakaan atau insiden tersebut berpotensi terjadi lagi.
Berikut ini beberapa alasan karyawan enggan untuk melaporkan kecelakaan atau insiden:
 Takut disalahkan
 Takut nama mereka dilaporkan
 Tekanan rekan untuk tidak melapor
 Takut akan reaksi negatif dari pengawas
 Tidak ingin kehilangan waktu dalam bekerja dan
 Gagal mengerti arti dari kecelakaan tersebut.
Anda memiliki kewajiban dan tugas untuk melaporkan semua kecelakaan dan insiden. Gagal melapor
sehingga dapat berakibat seseorang terluka karena tidakan perbaikan yang tepat tidak diambil guna
mencegahnya.

MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB-PENYEBAB
Setelah penyelidikan telah selesai, penyebab langsung kecelakaan atau insiden tersebut harus diketahui.
Penyebab-penyebab langsung tersebut dapat dikategorikan dalam dua cara.  Yaitu keduanya tindakan tidak
aman, yang mana tidakan yang dilakukan oleh manusia dan kondisi yang tidak aman yang mengidentifikasi
masalah di lingkungan kerja. Satu atau keduanya dapat menyebabkan kecelakaan atau insiden.

Penyebab utama kecelakaan dan insiden yang menyebabkan kondisi tidak aman adalah:
 kerapihan kurang
 peralatan rusak
 pengaman yang tidak cukup
 Sirkulasi udara yang kurang dan
 Pencahayaan kurang untuk melakukan pekerjaan tersebut

Penyebab utama kecelakaan dan insiden yang menyebabkan pelaksanaan di tempat kerja tidak aman
adalah:
 Penggunaan peralatan yang salah
 Penggunaan peralatan yang rusak
 Tidak menggunakan alat pelindung diri yang diberikan
 Tidak mengikuti prosedur atau peraturan dan
 Tidak mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pengawas.

PENCEGAHAN DENGAN MELAPORKAN


Dengan melaporkan dan menyelidiki kecelakaan, perusahan dapat mengetahui mengapa kecelakaan atau
insiden tersebut bisa terjadi kemudian tindakan yang tepat dapat diambil guna menghentikan kecelakaan
atau insiden itu terjadi lagi.
Beberapa cara untuk mencegah kecelakan dan insiden yang terjadi di kemudian hari adalah:
 melaporkan kecelakaan atau insiden dengan segera
 melakukan penyelidikan secara detil agar mengenali penhyebab-penyebabnya
 mengambil tindakan perbaikan guna mengurangi kemungkinan kejadian ulang terjadi
 membuat atasan sadar akan pekerjaan dan area yang memiliki resiko yang  tinggi
 menekankan prosedur kerja aman
 memberitahukan karyawan di lokasi kerja tentang bahaya dan
 menindak lanjuti penyelidikan dan memastikan tindakan perbaikan diambil guna menyelesaikan
masalah tersebut.

KEWAJIBAN SAH
Perundang-undangan dari kebanyakan negara Australia memwajibkan semua kecelakaan dan insiden
untuk dilaporkan. Contohnya di bagian timur Australia, Pasal inspeksi dan keselamatan tambang
mewajibkan semua kecelakaan dilaporkan tiap bulan ke departemen energi dan mineral. Juga semua cidera
serius harus dilaporkan ke inspektur area setempat.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Agar atasan Anda dapat memenuhi kewajiban sah mereka, Anda harus memenuhi kewajiban sah Anda
dengan melaporkan kecelakaan atau insiden dengan segera setelah terjadi. Suatu cidera yang serius:

 ketika seseorang cidera dan tidak dapat lanjut bekerja selama dua minggu atau lebih
 ketika cidera tersebut meliputi ketidaksadaran disebabkan oleh menghirup asap, gas beracun atau
sesak nafas karena darah kekurangan asam
 jika cidera tersebut berasal dari kecelakaan termasuk menghirup asap saat menggunakan bahan
peledak
 keretakan pada tiulang tengkorak, belakang, atau tungkai kaki
 Amputasi dan
 Kehilangan penglihatan.

Kewajiban sah Anda adalah:


 Melaporkan kecelakaan atau insiden dengan segera;
 Melaporkan semua bukti sebisa Anda;
 Berikan informasi yang benar – laporan kecelakaan dapat diakui sebagai bukti di persidangan; dan
 Buat keterangan Anda.

KESIMPULAN
Merupakan kewajiban Anda, menurut hukum, untuk segera melaporkan semua kecelakaan dan insiden
kepada pengawas Anda.
Kecelakaan dan insiden akan terus terjadi jika mereka tidak dilaporkan. Dengan melaporkannya, Anda:
 membuat setiap orang sadar akan suatu bahaya
 mengajurkan suatu penyelidikan guna mendapatkan penyebabnya
 mengurangi kemungkinan kecelakaan atau insiden tersebut terulang lagi
 memenuhi kewajiban sah Anda dan
 menciptakan lingkurngan kerja Anda lebih aman.
Atasan dan rekan kerja Anda tidak akan mengetahui tetang masalah tersebut jika ia tidak dilaporkan.
Dengan melaporkannhya, Anda dapat mencegah diri Anda dan rekan anda dari  terluka atau terbunuh.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
PRINSIP- PRINSIP KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA

Keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting dalam proses kerja, jika ada yang
melanggar maka risikonya dapat ditanggung sendiri. Sebelum kita membahas prinsip-
prinsip K3, maka kita harus paham dengan seperti apa contoh dari pelanggaran K3.
Contoh sederhana pelanggaran K3 :
1. Makan sambil tidur, sehingga kita bisa ketiduran. Bila kejadiannya seperti ini maka
risikonya adalah piring akan jatuh kelantai, atau makanan akan tumpah ruah, atau
bisa salah masuk, bukan masuk kemulut melaikan ke mata. Begitulah contoh
sederhana tentang prinsip K3.
2. Berjalan sambil tidur, sehingga kita bisa menabrak sesuatu didepan kita. Jika
terlalu mengantuk jangan pernah memaksakan kerja. Istirahatlah sejenak.

Tujuan K3
1. Melindungi tenaga kerja, sehingga lebih mampu berproduksi secara maksimal
dalam bekerja.
2. Melindungi orang lain, sehingga jika berada ditempat kerja ,orang lain yang datang
akan selamat dan sehat dalam bekarja.
3. Mengamankan barang, bahan dan peralatan produksi, sehinga barang, bahan
serta alat produksi akan lebih awet dan tahan lama.
4. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja, sehingga berkurang risiko dalam
bekerja, seperti kebakaran, tersiram, tertindih, terhempas, tertabrak dan
sebagainya.
5. Keamanan lingkungan kerja, sehingga kita betah dan tidak was-was hati bila
berada di tempat kerja.

Prinsip - prinsip K3
Ternyata prinsip K3 berhubungan dengan prinsip ilmu pengetahuan, meliputi fisika, kimia,
matematika dan ilmu perilaku, moral atau ketaatan sehingga dalam prinsip K3 kita
membutuhkan kerjasama untuk mengaplikasikan prinsip-prisip K3. Jadi prinsip K3 ini
melingkupi bagaimana cara agar dalam bekerja, para pekerja, bahan kerja dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan dunia kerja harus bekerja secara efektif dan efisien,
menghindari segala resiko apapun yang bisa muncul di area kerja. K3 untuk menghindari
adanya ancaman bahaya di area kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
RAMBU - RAMBU KESELAMATAN KERJA
SEBAGAI BENTUK INFORMASI KESELAMATAN

Keselamatan kerja dalam gaya hidup sehat menjadi salah satu cara untuk mencapai kesehatan
melalui keselamatan saat bekerja. Dengan keselamatan kerja, setidaknya kita tidak mengalami luka atau
sakit karena pekerjaan kita. Oleh karena itu kita harus memperhatikan rambu-rambu keselamatan kerja
yang ada dilingkungan kerja kita.
Jika kita mengalami luka sekecil apapun luka tersebut saat bekerja, maka itulah yang dikatakan
sebagai kecelakaan kerja, agar kita tidak mengalami kecelakaan kerja, atau keselamatan kita terjaga, maka
rambu - rambu keselamatan kerja harus kita pasang pada tempat yang strategis. Bahwa sebenarnya rambu
- rambu keselematan kerja yang kita pasang pada tempat kerja strategis di lingkungan kerja merupakan
upaya kita untuk memberikan informasi kepada semua orang. Dengan adanya rambu - rambu keselamatan
kerja, kita berharap semua orang memahami pentingnya keselamatan kerja.

Beberapa Rambu dan Bentuk Dasarnya


Dalam kaitannya dengan informasi yang harus kita berikan kepada orang-orang dilingkungan kerja,
maka juga harus dipikirkan adalah rambu dan bentuk dasarnya agar mudah dipahami dan dimengerti
semua orang. Ada tiga bentuk dasar rambu keselamatan kerja yaitu :

1. Lingkaran
Rambu yang dibentuk lingkaran menunjukan larangan dan kewajiban. Dengan memperhatikan
bentuknya maka setiap orang sudah memahami dan mengerti bahwa rambu ini berisi mengenai
larangan dan kewajiban yang harus di penuhi oleh semua orang. Rambu lingkaran ada dua macam yaitu
:
a. Bagian tepinya diberi warna merah dan garis melintang sebagai diameter lingkaran dengan dasar
berwarna putih itu artinya larangan yang harus dipatuhi oleh semua orang di lingkungan kerja.
b. Seluruh lingkaran berwarna biru itu berarti ada kewajiban yang harus dipenuhi oleh semua orang
yang ada dilingkungan kerja tersebut.

2. Segi Tiga
Rambu yang berbentuk segitiga ini merupakan kewaspadaan. Jika melihat tanda ini berarti di lingkungan
kerja tersebut harus bekerja dengan penuh kewaspadaan. Hal ini karena lingkungan kerja tersebut ada
kemungking mesin - mesin yang sangat memungkinkan menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
Umumnya segitiga diberi blok warna kuning sebagai betuk kewaspadaan.

3. Segi Empat
Rambu ini merupakan rambu yang menunjukan tempat kita dapat memperoleh informasi yang kita
inginkan. Jika melihat rambu ini, maka kita dapat memahami posisi tempat rambu tersebut sebagai
tempat kita mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Ada empat macam untuk rambu ini yaitu :
a. Segi empat dengan blok warna hijau, menunjukan informasi menganai zona atau area aman,
pertolongan pertama dan peralatan keselamatan
b. Segi empat dengan blok warna merah, menyediakan informasi mengenai alat pemadam api
c. Segi empat dengan blok biru menyediakan informasi kewajiban yang harus dilakukan
d. Segi empat tanpa blok atau warna putih menyediakan informasi umum.

Rambu-rambu keselamatan kerja seharusnya dipahami dan dimengerti oleh semua orang. Hal ini
terkait dengan gaya hidup sehat yang ingin kita terapkan di lingkungan kerja kita. Kita menyadari bahwa
dengan keselamatan kerja, maka segala hal dapat kita peroleh dengan sebaik-baiknya.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
BERBAGAI JENIS ALAT- ALAT
KESELAMATAN KERJA

Sesuai konsep pada sistem K3 bahwa alat keselamatan kerja adalah upaya terakhir dalam hierarki
pengendalian bahaya. Dengan ulasan ini akan berguna bagi kita mengetahui beberapa hal tentang alat
keselamatan kerja yang lazim disebut APD atau PPE.

Pengertian Alat Keselamatan Kerja


Dikenal sebagai APD berfungsi sebagai upaya terakhir dalam sistem keselamatan kerja. Maksudnya adalah
bila seorang pekerja memang sudah benar-benar mematuhi konsep K3 dengan melaksanakan semua
HIRADC, JSA dan SOP yang telah dibuat maka APD tersebut adalah upaya terakhir yang dilakukan untuk
melindungi dan menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja. Jadi tidak benar, bila kita berpatokan hanya
pada ADP saja, namun mengabaikan SOP, IKA, HIRADC dan Form yang berlaku sesuai dengan jenis
pekerjaan. Karena bila hal ini terjadi maka ini adalah suatu bentuk pelanggaran yang nyata terhadap sistem
keselamatan kerja. Yang mengabaikan SOP, IKA, HIRADC dan Form sebelum kerja dan saat bekerja.

Jenis Alat Keselamatan Kerja


Alat yang dibuat sesuai kebutuhan pekerjanya serta jenis pekerjaan yang dilakukan. Beberapa contoh dan
APD yang biasa dibutuhka, sebagai berikut :
1. Scaffolder pembuat perancah bangunan (scaffolding) yang biasa kerja di ketinggian. APD yang
dibutuhkan adalah full body harness. Dalam perkembangannya alat pelindung jatuh ini dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, maka adapula alat pelindung diri safety line, lanyard atau static line
hardness.
2. Welder atau tukang las yang melakukan pengelasan. Yang utama dibutuhkan adalah alat pelindung
mata dari percikan bunga api hasil proses pengelasan. Berupa safety glasses. Namun juga harus
dilengkapi pula dengan kacamata untuk las atau kap las saat melakukan pengelasan.
3. Blaster yang melakukan penyemprotan mesin blasiting semisalnya kita melakukan sand blasting pada
material logam berkarat. Seorang blaster rawan terhadap bahaya gangguan kesehatan pernapasan.
Maka yang dibutuhkan adalah peralatan yang menunjang masalah pernapasan tersebut seperti dust
masker, respirator dan catridge. Catridge berfungsi sebagai penyaring udara saat bernafas
menggunakan respirator.
4. Painter yang bekerja melakukan pengecatan. Semua fungsi panca indra pada seoarang painter wajib
dilindungi. Dari mata, hidung, mulut dan kulit. Seorang painter membutuhkan face shield pula yang
dilengkapi dengan plastic film ataupun plastic painting untuk menghindari pengembunan pada safety
glassaes yang dikenakan. Selain itu juga dibutuhkan masker respirator lengkap dengan catridgenya.
Serta wajib menggunakan baju kerja khusus untuk menghindari kontak langsung antara kulit dengan
material yang digunakan untuk mengecat. Bisa berupa cat, tiner, maupun zinc dan chrome yang
terkandung dalam cat.
5. Operator yang menjalankan semua peralatan bergerak. Baik kendaraan bergerak maupun mesin yang
mempunyai motor penggerak operator biasanya rawan terhadap potensi bahaya kebisingan. Sehingga
yang dibutuhkan operator selain safety glasses adalah alat pelindung telinga atau earplug.
6. Pekerja dibidang kelistrikan, dalam menunaikan tugasnya selain dibantu tool-tool khusus seorang
pekerja listrik, maka APD yang dibutuhkan adalah sarung tangan khusus meredam sengatan listrik dan
safety galsses serta sepatu safety dari karet untuk mencegah adanya kontak pendek arus listrik yang
kemungkinan besar terjadi.

Bebrapa hal tersebut merupakan APD khusus yang dibutuhkan oleh masing-masing pekerja sesuai dengan
jenis pekerjaannya. Ada beberapa APD yang standar dan harus digunakan oleh semua orang pelaku
industri pertambangan yaitu seperti sepatu safety, dust masker, safety glasses, helmet, rompi reflektor dan
earplug. Bagi alat pelindung yang sudah habis masanya, hilang atau rusak harus dilaporkan kepada atasan
dan QHSE agar pekerja tetap terlindung dari bahaya yang ada dilingkungan kerjanya.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
MEMBUDAYAKAN KESELAMATAN
KERJA
Keselamatan kerja dalam pembangunan dan peningkatan ekonomi harus diutamakan. Iklim globlal
pasar bebas dunia menuntut etos kerja yang sehat dan aman bagi sumberdaya manusia. Bahkan perhatian
dunia seperti GATT dan WTO memberikan keselamatan bagi semua negara di dunia. Keselamatan
manusia menjadi perhatian berbagai negara sejak lama. Bagi Indonesia sendiri pemerintah telah
memberlakukan undang-undang yang mengamanatkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
Keselamatan ini bukan hanaya untuk para pekerja. Keluarga, penduduk sekitar dan lingkungan tempat kita
kerja harus turut diperhatikan. Perhatian kesehatan manusia dalam menjalankan aktivitas pekerjaan
sangatlah penting. Sumberdaya manusia menjadi faktor utama dalam keselamatan. Keadaan lingkungan
kerja harus ramah dan melindungi manusia dari ancaman yang bisa mencelakakan dalam pekerjaan.

Perhatian Pemerintah Terhadap Keselamatan Kerja


Pemerintah Indonesia telah menetapkan visi yang mewujudkan rakyat Indonesia untuk hidup dalam
lingkungan sehat. Penduduk dengan rutinitas hidup sehat, perilaku masyarakat yang sehat dan proses
produksi yang sehat dan menyehatkan. Hal ini didukung pula dengan kegiatan pemerintah dan organisasi
non pemerintah yang mendukung sebagai pelayan kesehatan yang merata. Adapun kepedulian
keselamatan dalam pekerjaan, diantaranya berupa undang-undang dan peraturan serta keputusan dari
kementerian sebagai upaya untuk meningkatkan derajat keselamatan dan kesehatan sacara merata dan
bijaksana.

Pelaksanaan K3
K3 adalah upaya yang dilakukan dalam suatu lingkungan pekerjaan yang menitik beratkan pada
keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuannya adalah untuk menciptakan tempat kerja yang kondusif dan
sehat; aktivitas kerja dan industri yang ramah lingkungan dan masyarakat; Peduli pada kelestarian alam
sekitar’ serta meminimalisir pencemaran lingkungan akibat dari produk lim bah industri. Pemberlakuan dan
pengawasan K3 untuk melindungi manusia dari dampak proses kerja yang berisiko menimbulkan dampak
atau penyakit pada tubuh manusia, serta berupaya mencegah kecelakaan semaksimal mungkin. Semua ini
dilakukan demi meningkatkan efisiensi waktu dalam mengingkatkan hasil produksi.

Dampak Negatif
Perhatian yang longgar pada keselamatan dan kesehatan kerja akan berdampak pada perusahaan.
Berbagai kecelakaan kerja akan menurunkan citra perusahaan dimata karyawan dan masyarakat. Selain itu
produksi terhambat serta waktu bekerja tidak efektif dan efisien. Dampak lainnya adalah pada lingkungan,
pengawasan dan perhatian yang minimal pada limbah buangan sangat berpengaruh pada lingkungan dan
masyarakat sekitar. Semua pihak akan menjadi korban dari ketidakpedulian pada keselamatan dan
kesehatan kerja. Kerusakan lingkungan akan berdapak luas dan menghasilkan berbagai kerugian
dikemudian hari.

Tenaga kerja yang sehat dengan lingkungan keselamatan kerja yang kondusif menjadi cita-cita bersama.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
HAL - HAL PENTING TENTANG
KESELEMATAN KERJA

Gaya hidup sehat salah satunya mengedepankan tentang keselamatan kerja, hal ini berasumsi
hanya dengan keselamatan kerja maka kesehatan dapat dicapai. Tanpa keselamatan kerja maka hidup kita
tidak sehat. Oleh karena itulah maka perlu kiranya kita membahas secara detail pengertian tentang
keselamatan kerja. Kita tidak mengungkiri bahwa keselamatan kerja adalah aspek penting dalam
kehidupan, khususnya pada saat kita berada dilingkungan kerja. Seperti kita ketahui, lingkungan kerja
adalah wilayah paling banyak memungkinkan terjadinya kecelakaan. Sering kita mendengar terjadinya
kecelakaan pada saat kita asyik bekerja dan parahnya kecelakaan tersebut merubah kehidupan masadepan
dengan drastis.
Kejadian atau kecelakaan kerja seringkali terjadi karena kurangnya pemahaman konsep tentang
K3. Banyak orang yang mengabaikan aspek keselamatan kerja pada saat bekerja. Mereka menganggap
tidak ada artinya segala konsep dan teori tentang K3. Pendapat mereka jika sudah waktunya celaka ya
celaka. Teori apapun tidak dapat mencegahnya. Menurut mereka ini adalah takdir.

Kecelakaan Kerja Dapat Dicegah


Jika kita telaah bersama, sebenarnya kecelakaan kerja terutama disebabkan oleh faktor kelalaian
kita. Seringkali kita lalai bahwa apa yang kita kerjakan mengandung risiko yang cukup bermakna, kita
seringkali melakukan seuatu yang justru mengundang kemungkinan risiko tersebut. Kita mengabaikan
aspek-aspek keselamatankkerja dan terjebak pada sikap pongah. Kita menganggap kecil masalah
keselamatan sebab orientasi kita adalah selesainya pekerjaan. Akibat kelalaian inilah, maka pada saat kita
melakukan pekerjaan, kita sama sekali tidak melengkapi diri dengan APD. Kita telah membahayakan diri
sendiri dan ini merupakan sikap takabur yang sangat merugikan diri sendiri dan orang lain yang ada
disekitar kita. Orang takabur seringkali melakukan segala sesuatu tanpa perhitungan rasional, mereka
hanay mengikuti emosi semata.
Pada dasarnya kecelakaan kerja dapat kita cegah dengn menerapkan secara tepat konsep-konsep
tentang keselamatan kerja. Ini merupakan langkah antisipasi yang sangat penting bagi keamanan dan
kesehayan kita saat bekerja. Dengan langkah ini maka kita setidaknya telah menyiapkan diri untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
ESENSI KECELAKAAN KERJA
Pada saat kita mengabaikan keselamatan kerja maka pada saat itulah kemungkinan terjadi kecelakaan
kerja sangat besar. Kecelakaan kerja ini merupakan kejadian negatif yang dialami pada saat proses kerja
dilakukuakn. Setiap orang tidak ingin mengalami hal-hal negatif, olah karena itu maka mereka selalu
berusaha untuk menjaga keselamatannya dan memperhatikan syubyek yang mengalami kecelakaan kerja
yaitu :
1. Pekerja atau Orang
Pekerja adalah orang yang melakukan pekerjaan secara langsung, sedangkan yang kita maksud
dengan orang adalah orang yang saat itu ada di sekitar lingkungan kerja baik tau ataupun
masyarakat.
2. Peralatan
Peralatan adalah semua alat yang kita pergunakan untuk melakukan pekerjaan. Alat ini dapat
mengalami kecelakaan jika terjadi kerusakan seperti tangkai palu patah.
3. Benda Pekerjaan
Benda yang rusak saat kita kerja termsuk dalam kategori kecelakaan kerja. Hal ini menunjukkan
bahwa saat kita kerja tidak menerapkan aspek keselamatan kerja, akibatnya terjadi kesalahan pada
saat mengerjakan dan benda mati mejadi rusak.

Hal yang Perlu Diperhatikan Agar Selamat Saat Bekerja


Sebagai langkah antisipasi atas segala hal negatrif yang mungkin terjadi pada saat kita bekerja, maka kita
perlu melakukan beberapahal, yaitu :
a. Jangan sembrono saat bekerja
Sembrono membawa petaka. Ini merupakan konsep dasar keselamatan kerja. Oleh karena itu
semua orang harus menghilangkan kesembronoan saat bekerja, melainkan mningkatkan
konsentrasi kerjanya.
b. Lengkapi dengan APD
APD merupakan alat antisspasi terhadap kemungkinan negatif yang timbul saat kerja, dengan APD
maka kita telah melindungi diri dari kemungkinan kecelakaan.
c. Selalu tanggap terhadap kondisi
Pada saat bekerja, kita harus selalu tanggap dengan kondisi di lingkungan kerja. Jangan terlalu
terfokus pada pekerjaan semata dan mengabaikan kondisi lingkungan kerja. Setiap kali ada
perubahan di lingkungan kerja, maka kita segera menaggapinya, dengan demikian kita selalu
mengetahui apa yang terjadi dilingkungan kerja.
d. Selalu memeriksa peralatan kerja
Seringkali kecelakaan terjadi karena alat yang kita gunakan tidak layak dipakai bekerja. Ini terjadi
karena kurang teliti kita atau kurang persiapan saat bekerja. Seharusnya, sebelum kita bekerja, alat-
alat tersebut diperiksa kondisinya, jika memang rusak maka lebih baik tidak digunakan sebelum di
perbaiki terlebih dahulu.

Oleh karena itu, sejak sekarang terapkan konsep keselamatan kerja sebaik-baiknya agar terhindar dari
kecelakaan. bukankah kita tidak ingin celaka?

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
KESELAMATAN KERJA LISTRIK BAGI
PEKERJA

Untuk mengingkatkan keselamatan kerja dilokasi, anda perlu menyusun rencana kerja,
mengidentifikasi potensi bahaya, membangun komunikasi serta meningkatkan pengawasan. Pekerja wajib
memahami keselamatan kerja listrik untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja listrik di lokasi kerja. Ada
beberapa jenis energi yang bisa digunakan ditempat kerja, baik kantor maupun lokasi operasional antara
lain energi elektris, energi gravitasi, energi mekanis, energi fisika, energi thermal, energi bertekanan dan
energi kimia. Dari semua energi yang biasa ditemui pada lokasi kerja tersebut beberapa adalah energi
penghasil tenaga listrik. Sebagian lain memerlukan listrik. Sebagai tenaga penghasil listrik adalah energi
elektris dan yang memerlukan untuk penggerak adalah energi mekanis dan energi thermal.
Potensi bahaya yang mungkin ditemui adalah tersengat listrik, terkenan percikan bunga api dan
ledakan bunga api, serta api. Yang pertama adalah masuk kategori biasa, namun yang ketiga terakhir yakni
percikan bunga api, ledakan bunga api dan api merupakan kasus yang berdampak serius. Mengapa?
Percikan bunga api penyebabnya adalah arus pendek listrik diatas 10.000F (lebih panas dari permukaan
matahari) yang dapat menyebabkan luka bakar pada tubuh manusia. Sedangkan ledakan bunga api
disebabkan oleh arus pendek sama dengan level percikan bunga api juga disertai level kebisingan
mencapai 140 dBA. Tekanan yang terjadi pada pada ledakan tersebut mencapai 2160psi dalam jarak
ledakan hanya sekitar 60 cm.
Baik percikan bunga api ataupun ledakan bunga api sudah tentu memunculkan api yang dapat
menjadi lawan anda bila terlampau besar. Kini setelah ana memahami potensi bahaya pada keselamatan
kerja listrik, setidaknya anda memiliki bekal bertindak lebih waspada dan berhati-hati.

Dampak Sengatan Listrik Pada Tubuh Manusia


Manusia diciptakan Tuhan dengan kemampuan sebagai penghantar listrik. Namun tetap saja tubuh
manusia punya keterbatasan. Dampak sengatan listrik terhadap tubuh manusia berbeda-beda reakasinya
tergantung dari besaran arus listrik yang mengenai atau melalui tubuh manusia. Kurang dari 1 mA, sensai
sengatan hanya terasa ditangan. Diatas 3 mA, berupa kejutan yang terasa sakit dan mmenyebabkan
kecelakaan tidak langsung. 10 mA lebih, otot menjadi kaku sehingga tidak mampu melepaskan penghantar.
Bila lebih dari 30 mA, terjadi kelumpuhan otot pernapasan (paru-paru). Diatas 50 mA, kemungkinan
terjadinya gangguan pada salah satu bilik jantung anda. Anata 100 mA -4 A, sudah pasti mengganggu
irama salah satu bilik jantung.

Keselamatan Kerja Listrik Yang Aman


Listrik dapat dikatakan kebutuhan primer dalam semua bidang kerja baik rumah tangga, kantor maupun
operasional di lapangan, maka pemakaian listrik tidak dapat dihindari lagi. Namun keselamatan kerja listrik
sebaiknya jangan anda tinggalkan untuk menciptakan kerja aman dengan listrik. Beberapa prosedur
keselamatan kerja listrik yang bisa diterapkan adalah :
1. Buat ijin kerja untuk overhead power line.
Memperhatikan jarak atau radius aman serta tindakan aman yang direkomendasikan pada saat
lifting equipment tersangkut ke kabel listrik diatasnya.
2. Gunakan ELCB (earth Leakage circuit breaker)
Peralatan yang berfungsi mengalihkan sengatan listrik dengan cara pengaliran arus yang ketubuh
menuju grounding.
3. Menutup peralatan listrik dengan panel
Bertujuan mengamankan peralatan listrik yang tidak memadai.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
KEBISINGAN (NOISE)

Pemaparan kebisingan pada manusia dalam waktu yang lama/berkepanjangan dapat menyebabkan bahaya
kepada manusia antara lain :
1. Kehilangan pendengaran (tuli).
2. Penyempitan arteri (pembuluh darah).
3. Meningkatkan rate detak jantung.
4. Meningkatkan arus adrenalin ke dalam darah.
5. Menganggu syaraf dan sebagainya.

• Kebisingan mempunyai efek yang merugikan kepada :


1. Mengganggu konsentrasi kerja dan daya kerja.
2. Mengganggu komunikasi dan pembicaraan.
3. Gangguan pembicaraan di kantor baik bicara langsung maupun telepon – tingkat gangguan
pembicaraan.
4. Mengganggu masyarakat sekitarnya.

• Jenis-jenis Kebisingan
Jenis atau type dari kebisingan dapat kita bedakan dengan alat pendengaran yaitu :
1. Kebisingan kontinyu, yaitu seperti suara/kebisingan yang kita dengar sepanjang hari dimana kita bekerja.
2. Kebisingan impact, yaitu jenis kebisingan kalau kita membanting pintu mobil atau ketika seseorang
memukul plat besi/metal dengan martil.
3. Kebisingan implisive, yaitu kebisingan seperti suara peledakan atau bedil.

• Nilai Ambang Batas


Nilai ambang batas kebisingan di Indonesia, untuk satu shift adalah  85 dB (A).

PENGENDALIAN KEBISINGAN.
Pengendalian kebisingan perlu dilaksanakan agar tidak mengakibatkan kerugian pada manusia dengan
cara :
1. Rekayasa Teknik
Yaitu melaksanakan penelitian, perencanaan dan pembuatan konstruksi peralatan/mesin-mesin dengan
tingkat kebisingan rendah (tidak bising) dan intensitasnya tidak mengganggu daya kerja dan kenyamanan
kerja.

2. Alat Pelindung Diri


Pengurangan pemaparan intensitas kebisingan terhadap pekerja dengan memakai alat pelindung diri ear
plug dan ear muff.

3. Administrasi 
Yaitu mengatur waktu dan tempat kerja seseorang sehingga orang tersebut mendapat pemaparan
kebisingan dalam batas waktu, dan intensitas yang diperkenankan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
DEBU TAMBANG (MINE DUST)
1. Debu tambang merupakan katagori pertama yang mengakibatkan pencemaran lingkungan kerja, akibat
debu tambang yaitu:
- Penyakit alat pernafasan ataupun keracunan pada organ tubuh.
- Kerusakan peralatan/mesin.
- Kecelakaan tambang. 
- Ledakan debu batubara yang mengakibatkan kebakaran tambang.
 
2. Dalam aliran udara tambang, debu dengan ukuran < 10 mikron berbahaya, sebab debu dengan ukuran
halus ini akan tetap terapung dalam aliran udara (air borne dust), sedangkan debu ukuran  > 10 mikron
dapat mengendap dan keluar dari aliran udara.
 
3. Debu  dengan ukuran 0,5 mikron – 5 mikron sangat berbahaya bagi kesehatan dan pernafasan karena
debu dengan ukuran sehalus ini dapat terhisap oleh pernafasan dan masuk ke paru-paru.
 
4. Affinitas kimianya akan bertambah dengan bertambah kecil ukuran debu. 
 
• KLASIFIKASI DEBU 
Dilihat dari akibat yang akan timbul, debu dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Pulmonary dust
Yaitu debu yang dapat mengakibatkan penyakit pada saluran pernafasan. Kerusakan paru-paru dapat
terjadi apabila debu yang berukuran ¼ m – 5 m terisap dalam jumlah berlebih dan terus menerus.
a. Silicosis disebabkan debu silica 
b. Asbestosis disebabkan debu asbes
c. Stanosis disebabkan debu timah
d. Anthracosis disebabkan debu batubara.

2. explosive Dust
Yaitu debu yang dapat menyebabkan terjadinya peledakan seperti :
- Debu bijih sulfida
- Debu pyrite
- Debu batubara.
 
Debu batubara yang dapat meledak adalah debu batubara yang mempunyai perbandingan :
    VM
--------------- ≥ 0,12
 VM + FC

Dimana :
VM = Volatile meter (Zat terbang)
FC = Fixed carbon

Ledakan debu batubara akan terjadi apabila bertemu 3 (tiga) factor yaitu :
a. Terbentuk awan “Explosive coal Dust” pada konsentrasi tertentu.
b. Ada loncatan bunga api ataupun energi panas yang kontak dengan awan debu batubara tersebut.
c. Tersedianya oksigen.

Konsentrasi debu batubara dalam udara yang dapat mengakibatkan peledakan bervariasi tergantung dari :
a. Kandungan Volatile Matter, bertambah tinggi kandungan volatile matter bertambah mudah meledak.
b. Ukuran partikel < 50 % bertambah kecil bertambah mudah meledak
c. Water Content < 30 % bertambah kecil bertambah mudah meledak
d. “Fresh Coal Dust” lebih berbahaya.
Bila di dalam tambang bercampur methane dan debu batubara maka akan bertambah mudah untuk
meledak (lihat Tabel 2).
 
 

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
• SUMBER DEBU

Hampir semua kegiatan pertambangan mengakibatkan pencemaran udara oleh debu, sumber debu yaitu :
a. Sumber Utama (pembongkaran bahan galian)
Yaitu; pemboran, peledakan, penggalian pembongkaran.
b. Sumber Sekunder (penanganan/pengolahan bahan galian)
Yaitu; Crushing, Grinding, Mixing, Screening, Pengangkutan, Penimbunan dan Pemurnian.

Pengaruh debu terhadap kesehatan manusia tergantung dari beberapa factor, yaitu :
1. Komposisi yaitu baik komposisi kimiawi maupun mineraloginya, seperti debu silica dan silikat berbeda
derajat pengaruhnya.
2. Konsentrasi yaitu jumlah butir partikel debu dalam satuan volume.
3. Ukuran partikel yaitu semakin kecil ukuran debu maka akan semakin berbahaya karena luas
permukaannya dan aktivitas kimianya bertambah.
4. Waktu yaitu lamanya seseorang berhubung dengan lingkungan yang berdebu, biasanya memerlukan
waktu 5 – 20 tahun baru kelihatan gejalanya.
5. Daya tahan seseorang yaitu pengaruh terhadap kesehatan seseorang tergantung pada daya tahan
seseorang.

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DEBU 


Mencegah timbulnya debu dengan cara mengendapkan debu pada saat debu terbentuk, yaitu dengan
semprotan air (Water Sprayer) atau memperlakukan bahan galian dengan proses basah.

• PENGENDALIAN
Metode dasar yang mudah diterapkan untuk mengendalikan debu dalam udara tambang : 
1. Mengurangi timbulnya debu
2. Mencegah timbulnya debu
3. Pelarutan dengan ventilasi udara bersih
4. Memakai alat pelindung diri yang sesuai (dust respirator).

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Berkaitan dengan perlindungan karyawan dari resiko bahaya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja maka ada beberapa hal yang menjadi hak dan kewajiban tenaga
kerja sesuai dengan Undang – undang no 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Hak dan Kewajiban tersebut adalah sebagai
berikut :

Salinan Undang Undang No. 1 / 1970 tentang Keselamatan Kerja

BAB VIII
KEWAJIBAN & HAK TENAGA KERJA

Pasal 12
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk :
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau ahli
keselamatan kerja,
b. Memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan,
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang
diwajibkan,
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan,
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat kesehatan dan
keselamatan kerja serta alat-alat pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya
kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-
batas yang masih dapat dipertanggungjawabkan.

BAB IX
KEWAJIBAN BILA MEMASUKI TEMPAT KERJA

Pasal 13
Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua
petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan.

Yang menjadi pertanyaan kita saat ini adalah sudahkah hak dan kewajiban tersebut kita
laksanakan di tempat kerja kita….??? Sehingga keselamatan dan kesehatan kerja yang
kita harapkan akan benar – benar menjadi sebuah kenyataan tidak hanya sekedar slogan
namun tidak pernah terlaksana, angka kecelakaan masih tinggi dan kerugian yang dialami
karyawan dan perusahaan masih terjadi.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Insiden adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan atau tidak
diinginkan dimana bertemu dua bahaya atau lebih dan mengakibatkan luka
pada orang, kerusakan harta benda atau lingkungan pada derajat apapun.
BAGAIMANA CARA MENCEGAH PENCEMARAN OLI BEKAS :
1. Gunakan kaleng penampung oli bekas setiap mengeluarkan oli
2. Gunakan karton maupun plastic sebagai pengaman agar percikan oli
tiidak langsung jatuh / tercecer ke tanah.
3. Apabila terjadi ceceran oli,pertama bersihkan dengan serbuk gergaji
setelah lantai cukup bersih,gunakan air sabun untuk menbersihkan
oli yg masih menempel di lantai.
4. Gunakan sabun untuk pembersih lantai usahakan seminimal
mungkin,pemakaian berlebihan hanya akan menjadi limbah.
5. Oli bekas harus di tempatkan jauh dari oli yang masih bagus / belum
terpakai agar tidak salah ambil.
6. Semua hose maupun tangki oli yg baru di buka, dikosongkan, harus
tetap dilengkapi dengan plastic.
7. Oli yang terkumpul dalam oil trap harus dibersihkan dengan cara
menciduk dan langsung ditempatkan dalam drum yang tidak bocor
yang di tempatkan pada lokasi khusus oli bekas.
8. Setiap karyawan / Foreman / supervisor wajib memelihara
lingkungan kerja dan kebersihan,ketertiban,ketentraman tempat kerja
dan tata ruang peredaran udara / sirkulasi udara dan penerangan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
DEFINISI INSIDEN
Suatu kejadian tidak terduga yang menyebabkan gangguan
pada kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan.

Suatu insiden meliputi:


 Cedera pada manusia
 Kerusakan pada fasilitas dan peralatan
 Kerusakan (pada) lingkungan

AKIBAT DARI INSIDEN:


A. Bagi korban
 Kematian
 Kesakitan dan penderitaan
 Kehilangan penghasilan
 Rasa takut akan cedera lebih lanjut
 Tidak dapat bekerja lagi
B. Bagi pengawas
 Kehilangan pekerja yang terlatih
 Kerugian produksi
 Melatih pekerja baru
 Mempengaruhi promosi jabatan
 Penyelidikan dan laporan-laporan
C. Bagi perusahaan :
 Kehilangan pekerja yang terlatih
 Kerugian produksi
 Kerusakan pada permesinan / Kerusakan pada peralatan
 Biaya asuransi meningkat
 Kehilangan kepercayaan langganan

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor dan
pertambangan maka PT PMJ dapat digolongkan dalam kategori perusahaan yang
mempunyai Resiko keselamatan kerja yang tinggi, hal ini sangatlah disadari oleh
Menejemen PT PMJ sehingga permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan prioritas dalam aktifitasnya hal ini ditunjukkan dengan adanya Kebijakan K 3
sebagai bentuk pernyataan komitmen dari Manajemen untuk mengelolah dan
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai upaya
untuk mengurangi dan mengendalikan resiko K 3 serta melindungi semua asset
perusahaan termasuk didalamnya adalah tenaga kerja yang merupakan asset terbesar
perusahaan.

Kebijakan ini haruslah disampaikan dan disebarluaskan sehingga dapat dimengerti oleh
seluruh karyawan PT PMJ

Sebagaimana yang tertuang dalam kebijakan tersebut maka PT PMJ akan melakukan
beberapa langkah sebagai berikut :

1. Bekerja dengan cara yang aman dan ramah lingkungan serta sesuai dengan
peraturan perundangan dan persyaratan K3 lainnya dari pihak – pihak
terkait.
2. Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan perundangan K3 sebagai suatu
persyaratan minimum dalam kegiatan operasinya.
3. Memonitor dan meng – Audit kesesuaian pelaksanaan kegiatannya secara
berkala sesuai dengan system manajemen K3 dan peraturan perundangan
yang berlaku.
4. Hanya memilih sub kontraktor dan supplier yang dapat menunjukkan
komitmen secara kontiniu dalam usahanya mencegah kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja serta pencegahan pencemaran lingkungan.
5. Melakukan upaya yang signifikan untuk mengurangi resiko sehingga
tercapainya sasaran Zero – accident.
6. Meninjau ulang secara berkala Kebijakan K3 guna meningkatkan kinerja
perusahaan dalam pengelolaan K3

Manajemen sangat menyadari bahwa komitmen ini tidak akan berguna tanpa adanya
partisipasi dan dukungan dari seluluh karyawan PT PMJ

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Karyawan dalam sebuah perusahaan melaksanakan pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan keahlian dan
kemampuan masing – masing, dalam melaksanakan pekerjaan
karyawan perlu mendapatkan perlindungan atas hak – haknya
guna mendapatkan keselamatan dan kesehatan kerja serta
kenyamanan dalam bekerja.

Dalam hal perlindungan tenaga kerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja
pemerintah telah mengeluarkan berbagai macam undang – undang
dan peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.

Di dalam menentukan kebijaksanaan di bidang keselamatan dan


kesehatan kerja pemerintah selalu berlandaskan pada peraturan
perundangan yang ada.

1. Sebagi landasan utama adalah Undang- Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) yang
menyebutkan bahwa
“Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

Pengertiannya adalah bahwa yang dimaksud dengan pekerjaan adalah pekerjaan yang
bersifat manusiawi dan memungkinkan tenaga kerja tetap sehat dan selamat sehingga
dapat hidup layak sesuai dengan martabat manusia. Untuk itu diperlukan situasi kerja
yang aman, sehat dan selamat dengan mengetrapkan keselamatan dan kesehatan kerja .

2. Undang-Undang No.13 tahun 1969 tentang Pokok-Pokok Ketenagakerjaan,


khususnya pasal 9 dan 10 mengenai hak tenaga kerja terhadap perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja serta kewajiban dari Pemerintah untuk membinanya.

3. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang memuat pokok-
pokok pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja sejak dari tahapan
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian di segenap tempat kerja.

4. Khususnya pada sektor pertambangan, mengenai keselamatan dan kesehatan


kerja diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah No, 19 tahun 1973, tentang
Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang
Pertambangan adalah dibawah menteri Pertambangan dan Energi. Sehingga
dikeluarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No 555.K/ 26 /
MPE /1995 tentang pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sektor
pertambangan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Kecelakaan adalah Kejadian yang tidak dinginkan, tidak direncanakan, tidak diduga dan
mengakibatkan kerugian. Tidak seorangpun menginginkan kecelakaan karena banyak
sekali dampak / kerugian yang akan dialami baik oleh karyawan, keluarga karyawan
ataupun perusahaan. Maka perlu sekali kita mengetahui dampak K3 terhadap karyawan,
keluarga karyawan, ataupun terhadap perusahaan.

Dampak Keselamatan dan Kesehatan Kerja :


1. Terhadap Karyawan.
 Kecelakaan dapat mengakibatkan kesakitan atau cedera bahkan dapat
mengakibatkan cacat yang permanen atau cacat tetap.
 Karyawan akan kehilangan waktu kerja karena ia harus menjalani perawatan baik oleh
perawatan / paramedis perusahaan ataupun oleh dokter rumah sakit.
 Karyawan akan berkurang pemasukkannya akibat kehilangan waktu kerja untuk
menjalani perawatan.
2. Terhadap Keluarga Karyawan.
 Kesedihan, keluarga karyawan tentulah akan mengalami kesedihan jika ada salah
satu anggota keluarganya yang mengalami kecelakaan karena ia ikut merasakan
penderitaan yang dialami anggota keluarganya.
 Jika penghasilan karyawan berkurang sudah tentu pemasukan untuk keluarganya juga
akan terhambat atau berkurang sehingga tidak dapat memenuhi semua kebutuhan
hidupnya.
 Jika Kecelakaan yang dialami oleh karyawan mengakibatkan cacat atau bahkan
kematian maka masa depan anggota keluarganya pun tidak menentu / tidak sempurna
karena tidak ada lagi yang akan membiayai atau mencukupi kebutuhannya.
3. Terhadap Perusahaan.
 Perusahaan akan kehilangan tenaga kerja yang sudah terlatih dan mempunyai
ketrampilan.
 Kehilangan uang untuk biaya kecelakaan baik biaya langsung ataupun biaya tidak
langsung, besarnya biaya tidak langsung akan lebih besar dari pada biaya langsung.
 Mengganti / memperbaiki peralatan yang rusak akibat kecelakaan.

Setelah kita memahami dampak dari kecelakaan maka sudah seharusnya kita bekerja dengan penuh
hati – hati, dengan mengikuti petunjuk – petunjuk keselamatan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. INGAT……….. Keluarga anda menanti anda .

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Setiap kecelakaan yang terjadi di suatu tempat kerja tidak terjadi dengan begitu saja
tetapi ada hal – hal yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan, yang disebut
Penyebab Langsung dan Penyebab Dasar kecelakaan.
Yang disebut penyebab langsung adalah hal – hal yang secara langsung menyebabkan
kecelakaan. Terdiri dari Tindakan yang tidak aman ( Unsafe Action ) dan Kondisi tidak
aman ( Unsafe Condition )

 Tindakan Tidak Aman ( Unsafe Action )


Ada beberapa kategori yang termasuk kedalam tindakan tidak
aman yaitu antara lain :
- Tidak mengikuti prosedur, yang berarti pelanggaran terhadap
prosedur yang telah ditetapkan baik yang dilakukan oleh
perseorangan atau oleh kelompok, sehingga jika anda
menemukan pelanggaran yang dilakukan anda harus
melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan anda untuk
mencegah agar tidak mengakibatkan kecelakaan.
- Penggunaan perkakas atau peralatan yang tidak tepat, yaitu menggunakan
peralatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya / spesifikasinya ataupun
menggunakan perkakas diluar batas – batas kemampuan alat tersebut termasuk
didalamnya menggunakan perkakas atau peralatan yang rusak. Contoh membuka
baut dengan menggunakan tanggem bukan dengan kunci pas, mengoperasikan
kendaraan yang rusak ( terdapat label tanda bahaya ).
- Tidak menggunakan perlindungan yang dipersyaratkan, misalnya bagian mesin
yang berputar tidak diberi pelindung, APD yang diberikan tidak diperguanakan dengan
baik, atau melepaskan pelindung yang sudah ada dan tidak memasangnya kembali
- Tidak memperhatikan dan tidak menyadari adanya bahaya yang ada disekitarnya
serta berbuat ceroboh dalam bekerja.

 Kondisi Tidak Aman ( Unsafe condition )


Beberapa kategori yang termasuk kedalam kondisi tidak aman :
- Kurangnya Sistem Pengaman yaitu sistem perlindungan yang tidak memadaii
misalnya tidak terdapat pelindung bagian mesin yang berputar, tidak terdapat alat
pelindung diri yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaan, tanda peringatan yang rusak.
sehingga harus kita perhatikan berbagai macam sistem pelindung tersebut.
- Perkakas, Peralatan dan Kendaraan yang rusak dan tidak memadai.
- Terdapat Bahaya di Tempat Kerja misalnya : Gerakan yang terbatas / ruang sempit,
Kurang penerangan, Ventilasi yang tidak memadai, ketingian yang tidak dilengkapi
dengan pengaman

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Selain penyebab langsung kecelakaan, juga terdapat penyebab dasar kecelakaan
yang harus diketahui yaitu terdiri dari Faktor Manusia dan Faktor Pekerjaan.

1. Faktor Manusia ( Human Factor )


Terdapat beberapa kategori yang dapat digolongkan kedalam faktor manusia yaitu :
- Ketidak mampuan fisik, yaitu berkaitan dengan keampuan fisik yang dimiliki oleh
tenaga kerja untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu.
- Kondisi mental dan Stres mental, yaitu berkaitan dengan keadaan mental misalnya
orang yang sedang terbelit masalah, frustasi. Jika anda sedang terbelit masalah
hendaknya tidak memaksakan diri untuk bekerja karena akan menganggu konsentrasi
anda dalam bekerja yang bisa menjadi penyebab kecelakaan.
- Perilaku, yaitu hal yang berkaitan dengan perilaku seorang tenaga kerja maka ketika
anda melihat rekan kerja yang menunjukkan perilaku yang tidak aman segera lakukan
tindakan sesuai kemampuan anda agar tidak menimbulkan permasalahan.
- Tingkat ketrampilan, yaitu ketrampilan yang harus dimiliki oleh tenaga kerja untuk
melaksanakan suatu pekerjaan tertentu, anda tidak diperbolehkan melakukan
pekerjaan tertentu sebelum anda mendapatkan pelatihan yang berkaitan dengan
pekerjaan tersebut atau anda belum memiliki SIMPER yang sesuai bagi seorang
operator.

2. Faktor Pekerjaan ( Job Factor )


Terdapat beberapa kategori yang dapat digolongkan kedalam faktor pekerjaan yaitu :
- Tidak ada program pelatihan untuk menentukan kompetensi.
- Kepemimpinan
- Rencana kerja termasuk didalamnya adalah pemeliharaan dan perbaikan serta
kerusakan yang berlebih. Segera melaporkan kepada atasan jika anda menemukan
alat dan peralatan anda mengalami kerusakan hal ini dapat anda ketahui sedini
mungkin jika anda melakukan pemeriksaan menggunakan atau mengoperasikan suatu
peralatan.
- Peraturan / Standar / Prosedur Kerja, yaitu peraturan atau standar atau prosedur
kerja yang harus diikuti untuk melaksanakan suatu pekerjaan, Sebelum anda
melaksanakan suatu pekerjaan anda harus mengetahui prosedur dan standar kerja
dari tugas anda untuk menghindari kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan yang
mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
Komunikasi, yaitu komunikasi horisontal antar sesama rekan kerja dan komunikasi
vertikal antara pengawas dan karyawan hal ini untuk menghindari adanya kecelakaan
karena kesalahan informasi atau kurangnya informasi.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Kecelakaan berakibat Fatal atau kematian tidak terjadi dengan begitu saja tetapi pasti
diawali dengan kecelakaan – kecelakan yang berniali sedang atau ringan. Pernahkah
anda mengamati ketika disuatu tempat kerja / lokasi kerja terjadi kecelakaan yang
berakibat fatal……..????? terlepas dari faktor X…..????………kejadian apa saja yang
pernah terjadi di tempat tersebut……..?????
Kita harus mulai berhati – hati ketika statistik kecelakaan kerja di site kita sudah
menunjukkan nilai yang tidak baik…….sebab menurut teory yang dihasilkan oleh Frank E
Bird yang telah melakukan penelitian pada perusahaan – perusahaan di berbagai negara
kecelakaan akan berakumulasi dan Membentuk Kerucut dari kejadian nearmis atau
hampir insiden sampai terjadi kecelakaan fatal menunjukkan perbandingan dalam bentuk
angka sebagai berikut :

KECELAKAAN FATAL(Serious atau Major Injury)


1 1
LUKA / CIDERA RINGAN (Minor
10 10
KERUSAKAN HARTA BENDA (Property
30 30 HAMPIR CELAKA(Near Miss)
600 600

Artinya : -Setiap kejadian near miss atau hampir celaka sejumlah 600 kejadian maka 1 kejadian adalah
kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan harta benda
-Setiap kecelakaan sejumlah 30 kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan harta benda maka 1 kejadian
berakibat luka atau cedera ringan.
-Setiap 10 kecelakaan yang berakibat Luka atau cedera ringan maka 1 kecelakaan akan berakibat
kecelakaan fatal.

Bahkan hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa setiap 20.000 Tindakan berbahaya dan Kondisi berbahaya akan
mengakibatkan 1 kejadian near miss / hampir celaka.
Teori tersebut menggambarkan bagai mana kecelakaan fatal diawali dari tindakan dan kondisi barbahaya atau kejadian
hampir celaka, maka perlu sekali diperhatikan ketika di tempat kerja kita sudah banyak kondisi yang barbahaya dan
tindakan berbahaya serta kejadian hampir celaka kita harus segera mengambil tindakan agar kecelakaan yang berkibat
kerusakan harta benda, luka ringan atau bahkan fatal dapat kita cegah……Ibarat bom waktu jangan biarkan meledak
……..!!!! mencegah akan lebih baik daripada mengobati

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Sebagai karyawan tugas kita setiap hari adalah melakukan pekerjaan atau bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan
kepada kita, sebelum kita melaksanakan pekerjaan kita harus mengenali bahaya yang ada disekitar kita, karena
bahaya ada disetiap tempat kerja, tetapi kadang - kadang kita tidak mengenalinya.

Apa yang disebut bahaya itu……….?


“ BAHAYA ADALAH SESUATU YANG DAPAT MENYEBABKAN KERUSAKAN ATAU CEDERA “

Tipe – tipe bahaya apa saja yang ada di tempat kerja……….?


Berikut ini adalah tipe – tipe bahaya yang ada di tempat kerja dan contoh – contohnya :

BAHAYA CONTOH

BIOLOGI  Micro Biologi : Virus, Bakteri, Jamur dll


 Macro Biologi : Tumbuhan , Binatang, Serangga, dll
KIMIA Debu, Gas, Asap, Kabut, B3, Uap, Fiber, dll
FISIKA Bising, Pencahayaan, Getaran, Radiasi, Temperatur
MEKANIS Permesinan dan Peralatan ( titik operasi, titik jepit, titik geser )
LINGKUNGAN Permukaan tidak rata, Kemiringan, Cuaca tidak ramah, Gelap, Licin,
SEKITAR Berlumpur, dll
TINGKAH LAKU Ketidak patuhan, Kurang keahlian, dll

Setiap bahaya mempunyai nilai Resiko yang berbeda – beda, Resiko yaitu kemungkinan cidera / kerusakan yang
dapat terjadi dari suatu bahaya.

Setelah kita mengetahui bahaya dan resikonya yang ada di tempat kerja kita apa yang harus kita lakukan ???
maka yang harus kita lakukan adalah mengendaliakn bahaya tersebut sebelum mengakibatkan kecelakaan bagi
kita. Lakukan pengendalian bahaya mulai dari bahaya yang mempunyai nilai resiko yang lebih tanggi.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Untuk mendapatkan Lingkungan tempat kerja yang Aman, Nyaman dan Sehat diperlukan
suatu upaya untuk mengelolanya. Berikut ini adalah cara – cara mengelola lingkungan
kerja yang dikenal dengan prinsip 5 R yang terdiri :

1. RINGKAS ( Pemilihan )
Prinsipnya adalah memilih dan memisahkan barang yang diperlukan dan tidak
diperlukan kemudian menyingkirkan barang – barang yang tidak diperlukan dari
tempat kerja. Hasil yang akan didapatkan dari penerapan prinsip ringkas ini adalah :
Mobilitas tinggi, Aliran Kerja lancar, Keamanan dan kenyaman sehingga Efisiensi dan
produktivitas tinggi.

2. RAPI (Penataan )
Prinsipnya adalah setiap barang yang ada di tempat kerja mempunyai
tempat yang pasti dan jelas, sehingga harus diletakkan pada tempatnya.
Sebab pada dasarnya kegiatan pencarian adalah suatu pemborosan.
Metode yang dapat dilakukan agar dapat merapikan adalah : Barang dikelompokkan dan dibuatkan
tanda pengenalnya, disiapkan tempatnya dengan tanda pembatas, dan dibuatkan denah atau peta barang.

3. RESIK ( Pembersihan )
Prinsipnya adalah membersihkan segala sesuatu yang ada di tempat kerja
yang berarti memeriksa dan menjaga. Jangan sampai berfikir bahwa
kebersihan hanyalah tanggung jawab Cleaning Service. Hasil yang akan
didapatkan adalah : Tidak ada gangguan proses dan mengurangi
kesalahan kerja.

4. RAWAT ( Pemantapan )
Prinsipnya adalah semua orang dapat mendapatkan informasi yang diperlukan yang
berkaitan dengan penempatan dan penyimpanan barang – barang dengan tepat
waktu. Sebab pada dasarnya kesalahan / penyimpangan di tempat kerja disebabkan
oleh lupa dan tidak tahu. Hasil yang didapatkan kerancuan kerja berkurang,
keselamatan dan kesehatan kerja serta peningkatan efisiensi.

5. RAJIN ( Disiplin )
Prinsipnya adalah kita hanya melakukan apa yang searusnya dilakukan dan tidak
melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Hasil yang didapatkan adalah kita
akan dapat bekerja dengan profesional.
Sudahkah Tempat kerja kita tertata dengan rapi …..??? Sudahkah kita merasa Aman dan
Nyaman dalam Bekerja…..????

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Sebelum melaksanakan pekerjaan kita sehari – hari hendaknya kita selalu memperhatikan masalah
keselamatan kita selama bekerja dan juga keselamatan orang lain di sekitar kita, jadi jangan sampai kita
hanya mengejar target untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhatikan keselamatan kita dan orang
lain di sekitar kita.
Berikut adalah Langkah – langkah keselamatan yang dapat kita jadikan pedoman
sebelum dan selama bekerja :

1. “Adakah Situasi yang Membahayakan ????” kita harus


memperhatikan kondisi lingkungan kerja apakah ada situasi atau
kondisi tempat kerja kita yang dapat membahyakan dan belum
teridentifikasi serta belum dilakukan pengendaliannya ?,
misalnya : Jalan yang masih licin, dumpingan yang retak, lantai
yang licin dan lain – lain.

2. “Adakah Peralatan yang Membayakan…???” Perlu sekali


kita periksa kondisi peralatan sebelum memulai pekerjaan hal
ini dapat kita lakukan dengan melakukan pemeriksaan
peralatan sebelum digunakan atau / Pre start Check, hal ini
sangat penting sehingga kita dapat mengetahui adanya
kerusakan peralatan yang akan kita gunakan yang dapat
menjadi penyebab kecelakaan, misalnya Tools yang sudah
aus, hammer yang sudah tidak rata permuakaanya, atau kendaraan yang rusak
steringnya, tidak berfungsi rem kaki / rem parking dll.

3. “Adakah orang yang melakukan perbuatan membahayakan ….???”


Selain kita memperhatikan kondisi lingkungan dan peralatan yang akan
kita gunakan maka perlu juga kita perhatikan orang – orang disekitar
kita apakah orang – orang di sekitar kita bekerja dengan cara yang
aman, sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku atau ada
orang yang bekerja / melakukan perbuatan yang membahayakan. baik
membahayakan dirinya sendiri atau membahayakan orang lain termasuk
membahayakan anda.

4. Apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaikinya ….???, Langkah terakhir
adalah melakukan tindakan jika salah satu atau ketiga hal tersebut terjadi. kita harus
berusaha untuk memperbaikinya sesuai dengan kemampuan dan kewenangan
kita.misalnya adanya dump area yang retak maka yang dapat kita lakukan adalah
melaporkan kepada pengawas agar segera diketahui dan dilakukan tindakan
perbaikan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Setiap kecelakaan / near miss yang menimpa karyawan harus
dilaporkan dan dilakukan penyelidikan, tetapi masih banyak
kejadian kecelakan yang tidak dilaporkan dan tidak dilakukan
penyelidikan hal ini terjadi dikarenakan masih banyak karyawan
yang salah dalam memahami tujuan dilaporkannya kecelakaan
dan penyelidikan kecelakaan misalnya :

 Masih ada yang memahami bahwa tujuan penyelidikan keelakaan atau investigasi
adalah untuk mencari kesalahan karyawan sehingga karyawan akan diberikan
punishment atau hukuman, pemahaman itu sama sekali salah / tidak benar.
Karyawan tidak akan diberikan punishment jika terbukti tidak melakukan pelanggaran disiplin K3, pemberian
punishment juga lebih ditujukan untuk memberikan pembinaan agar tidak mengulangi pelanggaran disiplin K3
yang mungkin akan menyebabkan kecelakaan yang berdampak lebih fatal.

 Ada juga yang mempunyai anggapan bahwa kecelakaan yang dialami hanya
kecelakaan kecil sehingga tidak perlu dilaporkan karena hanya akan menghambat
pekerjaan, ini juga pemahaman yang salah sebab kecelakaan kecil yang tidak
dilaporkan sehingga tidak dilakukan perbaikan akan berulang – ulang suatu saat akan
menimbulkan kecelakaan yang lebih berat bahkan sampai berakibat fatal seperti hasil
penyelidikan yang dilakukan oleh Frank E Bird yang menyimpulkan bahwa
kecelakaan fatal diawali dari kejadian near miss yang berulang.

Tujuan pelaporan dan penyelidikan adalah untuk mencari akar


penyebab kecelakaan sehingga akan dapat ditentukan tindakan
perbaikan agar kecelakan yang sama atau kecelakaa dengan
penyebab yang sama tidak terulang lagi.

Sangat diperlukan peran serta karyawan dalam sebuah


proses penyelidikan / Investigasi Kecelakaan baik sebagai
saksi atau sebagai korban kecelakan yaitu untuk memberikan
keterangan yang benar saat dimintai keterangan oleh tim penyidik karena keterangan
yang benar akan membantu dalam menganalisa faktor penyebab dan membantu
menentukan tindakan perbaikan atau tindakan pencegahan.

Kecelakaan sekecil apapun harus dilaporkan dan dilakukan penyelidikan sehingga kita
akan mempunyai catatan / statistik kecelakaan yang sangat berguna untuk memberikan
peringatan agar kita selalu berhati – hati dalam bekerja, kecelakaan yang sama tidak
terulang.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Dalam sistem Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang dimiliki
PT. Pipit Mutiara Jaya telah diatur tentang tatacara pelaporan dan penyelidikan
kecelakaan yaitu dalam prosedur no 01/OSH-PR/04 tentang PELAPORAN DAN
PENYELIDIKAN KECELAKAAN, INSIDEN DAN KEJADIAN BERBAHAYA , prosedur
tersebut merupakan tuntunan atau guide bagi seluruh karyawan MIA termasuk karyawan
Sub kontraktor ketika terjadi kecelakaan atau mengalami kecelakaan, sehingga setiap
kecelakaan dilaporkan dan dilakukan penyelidikan / Investigasi dan dapat dilakukan
tindakan perbaikan agar kecelakaan yang sama tidak terulang lagi.

A. Sistem Pelaporan Bila Terjadi Near Miss / Hampir Kecelakaan.


1. Saat karyawan mengalami Near Miss / hampir celaka misalnya terpeleset dan
hampir jatuh, Hampir ditabrak, hampir menabrak dan hampir – hampir yang lain
maka karyawan harus memastikan keselamatan dirinya sendiri dan kemudian
keselamatan orang lain.
2. Menilai situasi dan kondisi sekitarnya
3. Meminimalkan resiko dari kemungkinan terjadianya kecelakaan selanjutnya,
misalnya dengan memasang pita pengaman / safety line di lokasi tersebut,
mematikan power suplay, dan memasang informasi serta memberitahu teman kerja
yang lain.
4. Melaporkan kepada Supervisor untuk dilakukan tindakan perbaikan dan
menuliskannya dalam form laporan dan penyelidikan kecelakaan.

B. Sistem Pelaporan Bila Terjadi Kecelakaan / Accident.


1. Karyawan yang mengalami kecelakaan atau melihat temannya mengalami kecelakaan
maka ia harus segera memberikan pertolongan terlebih dahulu dan melaporkannya
kepada atasan yang bersangkutan. Jika korban membutuhkan pertolongan pertama,
maka dapat menggunakan kotak P3 K yang tersedia atau meminta bantuan first aider
yang ditunjuk, jika korban tidak sadarkan diri atau tidak bisa bergerak maka korban
tidak boleh digerakkan atau dipindahkan. Segera berikan pertolongan dengan prinsip
DRABC ( jika anda mampu dan jika anda tidak mampu jangan coba – coba lebih baik
anda segera mencari bantuan )
2. Atasan yang bersangkutan harus segera melaporkan kepada Project Manager ( cc.
Safety Officer ) paling lambat pada saat akhir sift dan Safety Officer segera
melaporkan kepada Safety Spesialist di Head Office.
3. Safety Officer membuat laporan secara tertulis ke Head Office dengan mengunakan
form standar ( Untuk kecelakaan sedang dan berat ) dalam waktu 2X24 Jam.
4. Management site segera melakukan penyelidikan kecelakaan / Incident Investigation
dan membuat laporan penyelidikan paling lambat 2X24 jam.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Penyalaan atau pengoperasian secara tidak sengaja terhadap alat dan peralatan yang
rusak atau dalam proses perbaikan dan perawatan harus dicegah atau dihindari sebab
penyalaan atau pengoperasian secara tidak sengaja terhadap peralatan yang rusak tentu
akan menambah kerusakan pada alat tersebut atau akan dapat mengakibatkan
kecelakaan jika suatu alat atau peralatan rusak sedang dalam proses perbaikan atau
perawatan, kecelakaan dapat terjadi terhadap mekanik yang sedang memperbaikinya
ataupun terhadap orang yang mengoperasikan peralatan yang masih rusak tersebut.

Sehingga untuk mencegah agar hal tersebut tidak terjadi Sistem Management K3 PT
Manunggal Inti Artamas memiliki prosedur yang mengatur hal tersebut yaitu Prosdur No :
…………… tentang SISTEM DAN PENGGUNAAN LOCK OUT – TAG OUT. Dalam
prosedur tersebut diatur hal – hal sebagai berikut :

1. Setiap Alat dan Peralatan yang mengalami kerusakan dan atau dalam proses
perbaikan dan perawatan wajib dipasangi dengan Label Tanda Bahaya dan Lock Out.
2. Lock Out harus dilakukan terhadap sumber Energi yang apabila diberi energi bisa
membahayakan nyawa atau keselamatan seorang pekerja yang bekerja pada unit
tersebut.
3. Lock Out harus dipasangkan pada setiap alat isolasi utama dari benda, bangunan atau
peralatan yang ditandai.
4. Setiap karyawan / mekanik yang bekerja pada suatu alat / peralatan yang sedang
dalam proses perawatan atau perbaikan wajib memasang Personal Danger Tag.
5. Mekanik yang bekerja pada suatu alat dan berpindah tempat kerja harus mencopot
Personal Danger Tag yang ia miliki dan memindahkannya pada tempat kerja yang
baru.
6. Tidak seorang pun boleh melepaskan Personal Danger Tag ( Label Tanda Bahaya )
dan Lock Out milik orang lain kecuali karyawan yang memilikinya, pelanggaran
terhadap ketentuan ini akan dikenakan Tindakan disiplin Pemutusan Hubungan Kerja (
PHK ) secara langsung tanpa pesangon.
7. Dalam keadaan darurat dan Pemilik Lock Out / Personal Danger Tag tidak berada di
tempat maka Supervisor atau atasan langsung dapat melepaskan Lock Out dan
Personal Danger Tag Atas persetujuan Project Manager setelah memastikan bahwa
tidak ada lagi karyawan yang bekerja pada alat tersebut.
8. Tidak satu orangpun dijinkan mengoperasikan suatu alat atau peralatan yang
terpasang Label Tanda Bahaya, Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan diberikan
tindakan disiplin / sangsi berupa Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) secara
langsung tanpa pesangon.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
“Kecil jadi kawan besar jadi lawan………..” mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk
API, saat Api masih kecil ia akan menjadi kawan
bermanfaat untuk kehidupan kita misalnya untuk
menyulut batang rokok, untuk memasak dan lain -
lain, tetapi ketika Api sudah membesar dan tidak
terkendali ia sangat berbahaya dan dapat
mengancam keselamatan jiwa dan harta benda kita

Sebenarnya apa yang disebut dengan api


………????
Api adalah suatu proses kimia / proses oksidasi cepat yang menghasil kan

panas dan cahaya.

Api dapat terbentuk jika terdapat keseimbangan tiga unsur atau lazim dikenal dengan
sebutan SEGITIGA API yaitu terdiri dari :

1. Oksigen,
Unsur ini terdapat didalam udara bebas dan sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk proses oksidasi
untuk membakar zat – zat makan demi keberlangsungan kehidupannya. Unsur ini terdapat di udara sebesar 21 %

2. Sumber Panas
Panas atau sumber api yang dimaksud di sisni adalah energi yang terbentuk dan
cukup untuk menimbulkan proses penyalaan dari campuran uap atau gas bahan bakar
dengan oksigen sesuai dengan karakteristik masing – masing media bahan bakarnya.
A. Api Terbuka yaitu nyala api yang tidak terlindungi seperti : api rokok,api las dll.
B. Panas dari proses gesekan, yaitu gesekan dari benda – benda yang dapat
menimbulkan panas dan bunga api seperti gesekan roda gigi mesin, gerinda dll.
C. Listrik yaitu bunga api listrik yang timbul akibat hubungan singkat, sambungan
yang tidak rapi, dan juga termasuk listrik statis.
D. Reaksi Kimia yaitu pencampuran dua zat yang berbeda dan bersifat reaktif.
E. Permuakaan Panas yaitu permukaan panas dari banda – benda akibat dari proses
pemanasan misalnya knalpot, permuakaan mesin alat berat dan lain – lain.

3. Bahan Bakar atau Bahan Mudah Terbakar


Terdiri dari tiga jenis yaitu :
A. Padat : Kayu, kertas, plastik, kain, batu bara dan lain – lain.
B. Cair : Bensin, minyak tanah, solar, solvent dan lain – lain.
C. Gas : Acetylene, gas bius, LPG, LNG

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Unsur – unsur pembentuk api terdiri dari Oksigen, Panas dan bahan mudah terbakar
yang butuh keseimbangan antar ketiga unsur tersebut.
Api yang tidak terkontrol dan tidak dikehendaki serta dapat menimbulkan kerugian harta
benda maupun korban jiwa disebut dengan kebakaran. Karena sifatnya yang merugikan
maka jika terjadi kebakaran kita harus memadamkan Api tersebut / mengendalikan Api
tersebut.
Prinsip teknik pemadaman adalah dengan merusak keseimbangan percampuran ketiga
unsur penyebab kebakaran ( Bahan Bakar, Oksigen, Panas ) atau merusak /
menghentikan proses pembakaran / memutus rantai reaksinya yang dapt dilakukan
dengan teknik – teknik :
- Pendinginan ( Cooling ), Penyelimutan ( Smothering ), Memisahkan Bahan yang
terbakar, dan memutuskan rantai reaksi.
Agar dapat melakukan pemadaman dengan cara yang Efisien maka perlu memilih media
pemadam yang tepat. Pemilihan media pemadam ini berdasrkan pembagian Klasifikasi
Api yang terdiri dari :

Kelas A:

Kebakaran yang terjadi pada bahan padat kecuali Logam : Kayu, arang, kertas, tekstil, plastik dan
sejenisnya.
Kelas B : Kebakaran yang terjadi pada bahan cair dan gas : Bensin, Solar, LPG, LNG

Kelas C : Kebakaran yang terjadi pada peralatan listrik yang bertegangan.


Kelas D : Kebakaran yang terjadi pada Bahan logam : Magnesium, Alumunium, Kalium

Jenis – Jenis Media pemadam


A. Media Pemadam Cair.
1. Air : Air dapat dipakai pada kebakaran kelas A , B namun untuk APAR hanya Kelas A
2. Busa ( Gelembung Cairan ) : dari bentuk fisiknya busa dapat digunakan untuk
memadamkan kebakaran kelas A dan B.
3. Asam Soda : Merupakan media pemadam dalam bentuk cair sehingga cocok untuk
kelas A
B. Media Pemadam Padat
1. Pasir dan Tanah : bahan ini baik untuk kelas A dan B ( untuk ceceran oli dan minyak )
2. Tepung Kimia : tujuannya adalah untuk memutuskan rantai reaksi pembakaran

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Alat Pemadam Api Ringan atau disingakat APAR / Fire Extinguisher adalah alat
pemadam api ketika terjadi kebakaran dalam tahap awal atau api masih kecil / belum
membesar, tetapi ketika api sudah besar maka alat pemadam api ringan ( APAR ) ini tidak
akan banyak berfungsi.

Sehingga kita harus benar benar mempersiapkan APAR di tempat – tempat tertentu yang
memang mempunyai resiko terjadi kebakaran sesuai dengan jenis api yang mungkin
timbul misalnya : Disetiap ruangan, disetiap kendaraan dan alat berat, setiap troly
Oksigen dan acetylene , ruangan genset dan lain lain.

Untuk menghindari APAR tidak dapat difungsikan / digunakan maka perlu dilakukan
pengecekan / pemeriksaan secara rutin. Kemudian apa saja yang kita periksa dalam
pengecekan tersebut……??? , pemeriksaan secra sederhana meliputi hal – hal sebagai
berikut :

1. Periksalah Presure / tekanan dari isi APAR dengan melihat


jarum penunjuk apabila jarum penunjuk berada pada range
hijau maka itu menunjukkan masih mempunyai tekanan yang
full / penuh.

2. Periksalah kondisi segel pengaman pin lock, jika kondisinya


masih bagus / utuh atau sudah rusak / putus, jika sudah putus /
rusak maka segera laporkan kepada bagian SHE Departemen
atau Maintenance Departemen untuk diganti yang baru.

3. Periksalah kondisi selang / hose apakah terdapat


sumbatan atau tidak, bersihkan segera kotoran – kotoran yang
menyumbat.

4.
Periksalah Kondisi tabung dan Isinya dengan mengguncang –
guncangkan dan membolak – balikkannya agar tidak membeku
( Jika suara saat dibolak – balikkan seperti benda jatuh maka itu
pertanda isinya sudah membeku , bolak – bailkkan terus sampai suara jatuhannya
seperti pasir tumpah )

Lakukan pemeriksaan ini secara rutin untuk menjaga kondisi APAR anda jika terjadi
kebakaran pada Unit / alat atau ruangan anda, sehingga kebakaran yang lebih besar
dapat dihindarkan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) atau Fire Extinguisher Mungkin bukanlah barang
baru bagi para karyawan karena hampir setiap hari kita melihatnya kitapun tahu bahwa
apar berfungsi / berguna untuk memadamkan Api ketika terjadi kebakaran dalam tahap
awal, Sekali lagi perlu diingat bahwa APAR hanya berfungsi memadamkan api yang
masih kecil atau kebakaran dalam tahap awal, Jadi secepat mungkin ketika terjadi
kebakaran kita harus dapat memadamkannya sebelum Api mulai membesar, sehingga
diperlukan kecepatan dan ketepatan dalam bertindak.

Untuk dapat bertindak dengan cepat dan tepat dalam mengatasi kebakaran tahap awal
tentunya tidak lepas dari penggunaan Alat Pemadam Api Ringan, langkah – langkah
penggunaan APAR berikut mungkin akan menambah pengetahuan anda dan membantu
anda mengatasi kebakaran tahap awal :

1. Jika kebakaran Terjadi sebelum anda menggunakan APAR maka perlu anda lihat
Jenis Apinya untuk menentukan Alat Pemadam yang tepat. ( Walaupun dalam
penempatan APAR sudah disesuaikan dengan jenis kebakaran yang mungkin timbul )
misalnya : APAR air bertekanan Cocok untuk api kelas A, APAR tepung Kimia / Dry
Chemical cocok untuk api kelas A, B, C., APAR CO2 cocok untuk api kelas B, C. dan
APAR Busa Kimia cocok untuk Api dari Bahan Cair yang terbakar misalnya minyak
solar dan sejenisnya.
2. Jangan panik dan jangan tergesa – gesa, ambilah APAR ditempat yang telah
disediakan dengan tetap berhati – hati, jaga keselamatan anda dari bahaya terjatuh,
terpeleset ataupun tersandung / terantuk.( Jangan sampai menambah korban ).
3. Lepaskan Segel dan Penguncinya ( Lock Pin )
 Untuk APAR jenis air bertekanan, Dry Chemical, CO2 Coba di dekat pemasangannya
( dengan menyemprotkan sedikit )
 Untuk APAR jenis Busa Kimia Dekati Api kemudian lepaskan segel dan penguncinya
tekan pengumpil, balikkan pegang selang dan arahkan lurus kedepan.
4. Dekati Api dengan tetap berhati – hati perhatikan arah angin lakukan penyemprotan
sesuai dengan arah angin. Jangan sampai anda melakukan penyemprotan
berlawanan dengan arah angin hal ini dapat membahayakan keselamatan anda.
 Untuk APAR Tepung Kimia / Dry Chemical lakukan penyemprotan dengan
mengibaskan kekiri dan kekanan selebar dasar api beberapa kali, maju kedepan
dengan tetap menyemprot dengan mengibas.
 Untuk yang lainnya semprotkan dengan rata keseluruh bagian yang terbakar.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Kendaraan atau alat berat yang akan kita gunakan untuk bekerja harus laik jalan, artinya
secara teknis harus dapat dipertanggung jawabkan guna dioperasikan. Pengemudi /
operator harus menyakinkan bahwa kendaraan atau alat itu dapat dioperasikan dengan
selamat dan tidak membahayakan orang lain. Untuk meyakinkan hal tersebut
pengemudi / operator harus terlebih dahulu melakukan pemeriksaan atas kendaran atau
alat berat sebelum dioperasikan .
1. Periksalah kendaraan / HE anda sebelum masuk kedalam kabin dengan cara
berjalan mengelilingi kendaraan tersebut. Apabila terdapat kelainan dari yang
biasanya maka lakukan pengecekan terhadap bagian tersebut. Misalnya terdapat
tetesan oli atau minyak rem atau semua kelainan yang ditemukan
2. Selanjutnya periksa batas isi minyak pelumas / oli mesin, oli stering atau kemudi,
minyak rem, dan kopling, air pembersih kaca / wiper, air accu dan air radiator.
Apabila kondisi radiator masih panas tunggulah sampai dingin karena hal ini akan
dapat menimbulkan semburan air radiator panas yang dapat menyebabkab luka
bakar pada kulit. Periksalah kondisi V belt, dan kondisi tekanan angin dalam ban
sesuai yang disarankan oleh pabrik pembuatnya.
3. Test reaksi pedal rem, reaksi mekanisme kemudi, semua lampu – lampu dan kaca
spion, dan kenali semua panel atau indicator lihatlah adakah tanda – tanda yang
tidak seperti biasanya.
Apabila anda menemukan suatu kejanggalan atau kerusakan pada alat anda segera
buatlah catatan dan laporkan kondisi tersebut kepada atasan anda untuk ditindak lanjuti
oleh bagian Maintenance. Itulah yang menjadikan alasan mengapa pemeriksaan
peralatan harian harus dilakukan pada awal gilir kerja / awal shift. Sehingga jika terdapat
konsdisi alat / kendaraan yang rusak dapat segera diketahui dan dilakukan perbaikan
agar tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dan tidak mengancam
keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Seperti telah kita ketahui bahwa sebuah mesin selalu di lengkapi dengan sistem
pendingin yang terdiri dari Radiator dan air radiator. Radiator dan saluran – salurannya
yang berisi air dan uap panas dapat melukai bila bersinggungan dengan kulit. Maka kita
harus sangat berhati – hati ketika membuka tutup air radiator sebab telah banyak contoh
kecelakaan yang diakibatkan oleh semburan air radiator yang masih panas atau luka
bakar akibat bersinggungan dengan saluran radiator yang masih panas. Mengapa Hal itu
dapat terjadi ????……Apa yang Menyebabkannya….???? Pada suhu operasi Air
Radiator suhunya meningkat dan menjadi panas dan menimbulkan uap yang
bertekanan sehingga air radiator akan menyebur keluar jika penutup air radiator
dibuka ketika suhunya panas dan tekakan uapnya belum menurun
Beberapa tips berikut dapat diikuti untuk mencegah Kecelakaan/incident akibat semburan
air radiator yang masih panas atau hal – hal yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.

1. Jika anda akan membuka penutup air radiator maka pastikan Engine / mesin telah
dimatikan
2. Pastikan suhu Engine / mesin telah menurun dan tunggu sampai dingin.
3. Gunakan Kain majun atau yang lain untuk melapisi agar jangan sampai tangan kita
bersentuhan langsung dengan penutup radiator hal ini untuk menjaga apa bila
penutup nya masih panas yang dapat menyebabkan luka bakar pada telapak tangan.
4. Bukalah perlahan – lahan untuk membebaskan tekanan yang ada di dalam sistem
pendingin.
5. Tunggu beberapa saat sampai uap yang ada dalam radiator habis.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Campuran air Pendingin mengandung alkali yang dapat menyebabkan cedera, jagalah
jangan sampai alkali ini mengenai bagian kulit, mata atau mulut

Menjalankan, menghentikan, dan memarkir kendaraan adalah sesuatu yang mudah dan
hal itu merupakan pekerjaan kita setiap hari…..Tetapi pernahkah anda mendengar
kejadian Incident saat alat diparkirkan….???? Berikut ini adalah hal – hal yang perlu
diperhatikan untuk mencegah kecelakaan akibat kesalahan dalam Parkir :

1. Ketika memarkir Alat Berat atau kendaraan ringan para operator HARUS memastikan
bahwa alat / kendaraan diparkir di lokasi yang aman atau di area yang telah
ditentukan misalnya tempat pergantian shift.

2. Kendaraan Ringan atau Alat Berat tidak boleh diparkir di lereng kecuali ada
keharusan. Jika tidak ada pilihan lain, maka ganjal roda harus dipasang untuk alat
berat dan untuk kendaraan ringan harus memasang gigi yang sesuai ( gigi 1 –
tanjakan, gigi mundur – turunan ).

3. Pastikan alat berat atau kendaraan ringan menghadap kearah yang sama dengan
arus laulintas.

4. Pastikan bahwa posisi parkir tidak menimbulkan bahaya bagi alat / kendaraan itu
sendiri seperti samping kiri dari jalan haul road atau ramp

5. Pastikan roda – roda depan diarahkan ke kiri.

6. Pastikan rem parkir dan rem darurat terpasang.

7. Dilarang memarkir dalam radius 30 meter di persimpangan lalu lintas atau dijalan
berlawanan dengan kendaraan lain yang sedang diparkir atau di blind zone seperti
tikungan tajam di jalan atau sekitar 10 meter dari toe atau puncak highwall.

8. Pastiakn anda menjaga jarak dengan kendaraan lain yang sedang diparkir.

9. Jangan meninggalkan panel kontrol alat bergerak atau kendaraan ringan kecuali alat
tersebut telah diparkir dan peralatannya telah diturunkan ke atas tanah.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
10. Jangan meninggalkan Alat berat kecuali alat itu telah diparkir dan mesin sudah
dimatikan.

11. Pastikan lampu peringatan bahaya menyala dan segitiga pengaman / safety cone
telah terpasang jika terpaksa parkir ( kecuali dalam area parkir yang telah diberi
tanda )

Kita masing – masing mempunyai berbagai


macam urusan yang tidak sama tempat dan
waktunya sehingga suatu saat kita harus
mendahului kendaraan lain untuk
mempersingkat waktu tempuh yang kita
butuhkan, akan tetapi jangan sampai
karena kita ingin mengejar waktu
jkecelakaan yang kita dapatkan. Berikut ini
adalah tata cara atau prosedur untuk mendahului kendaraan lain :

1. Lakukan kontak positif dengan operator atau pengemudi kendaran yang akan anda
dahului, kontak positif dapat dilakukan dengan lampu isyarat atau dengan melalui
radio komunikasi dua arah dan berikan lampu reting kanan sebagai isyarat anda
akan mendahului.
2. Tunggulah beberapa saat sampai operator atau pengemudi kendaraan yang akan
anda dahului membalas isyarat anda dan mempersilahkan anda untuk mendahului
dengan menyalakan lampu reting kiri. Jika balasan yang diberikan adalah lampu
reting kanan maka bersabarlah jangan sampai memaksakan diri untuk medahului.

Mengapa Operator atau Pengemudi tidak mempersilahkan anda untuk


mendahului ???
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkannya :
A. ada unit / kendaraan lain dari arah depan yang akan melintas dalam jarak dekat.
B. mungkin anda berada pada daerah tanjakan atau tikungan sehingga jika ada unit
/ kendaraan lain yang akan melintas tidak kelihatan.
C. atau ada sesuatu hal yang membahayakan keselamatan.

3. Jika operator / pengemudi di depan anda sudah mempersilahkan maka pastikan dari arah
belakang jalan dalam kondisi aman.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam prosedur mendahului :
1. Jangan mendahului pada daerah Tanjakan, Tikungan, atau Persimpangan. Karena
pandangan anda sangat terbatas anda tidak mengetahui keberadaan kendaraan
lain dari arah yang berlawanan
2. Jangan mencoba mendahului sebelum kendaraan yang akan anda dahului
mempersilahkannya.
3. Pastiakan anda memberikan isyarat mendahului dengan benar.

Dalam kegiatan operasi Penambangan kita menggunakan alat – alat dengan ukuran yang
besar atau lazim disebut Heavy Equipment atau alat berat. Dimana operator alat – alat
tersebut mempunyai pandangan yang terbatas terhadap keadaan sekelilingnya sehingga
ketika terdapat sesuatu yang berada disekeliling atau berada dalam batas pandang
operator tidak akan dapat melihatnya. Hal ini merupakan suatu bahaya yang harus
dikendalikan agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan. Berikut ini adalah hal –
hal yang harus diperhatikan ketika kita akan mendekati alat berat yang sedang bergerak :
A. Mendekati Untuk Service atau Maintenance ( Service Crew )
1. Harus memastikan bahwa kendaraan yang akan mendekati berada di luar radius 30 m
2. Lakukan kontak Positif dengan operator A2B yang akan didekati ( Paling Bagus
dengan Radio komunikasi ).
3. Pastikan operator A2B mengetahui kedatangan anda, Tunggulah sampai operatornya
turun dan sampai di tanah, sebelum kendaraan ringan memasuki radius 30 m
4. Setelah pekerjaan Service dan Maintenance selesai, kendaraan harus dijalankan
keluar dari 30 m sebelum operator A2B kembali masuk kedalam kabin.
B. Operator yang Didekati Untuk Keperluan Service / Maintenance ( Operator Alat
Berat )
1. Bila ada kendaraan lain yang melakukan kontak positif dengan radio atau cara lain,
anda harus memberiakn umpan balik dan meminta konfirmasi tujuan kendaraan
tersebut mendekat.
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
2. Tempatkan Alat Berat anda ditempat yang aman dari arus laulintas atau tempat kerja.
3. Bila kendaraan service harus mendekat pada jarak kurang dari 30 m anda harus turun
dari alat berat dan berdiri diatas tanah sebelum kendaraan tersebut mendekat.
4. Dengan alasan apapun operator alat berat tidak boleh melakukan test drive ( maju -
mundur ) atau mengoperasikan kembali sebelum kendaraan service keluar dari radius
30 m

Banyak kejadian kecelakaan yang menimpa karyawan saat naik ataupun turun dari
tangga sehingga mengakibatkan cedera pada kaki ataupun bagian tubuh yang lain,
Mengapa hal ini bisa terjadi…………?????? hal ini disebabkan oleh karena kurangnya
keseimbangan tubuh saat naik ataupun turun dari tangga sehingga tubuh akan
terpelanting dan jatuh…………. Bagaimana agar anda mendapat keseimbangan tubuh
saat naik ataupun turun tangga ………????

Untuk mendapatkan keseimbangan tubuh saat naik dan turun tangga tentunya dibutuhkan
tiga titik kontak ( Tree Contact Point ) yang akan menjaga keseimbangan tubuh kita yaitu
pegangan dari kedua tangan kita pada hand rail dan pijakan satu kaki kita bergantian
kanan dan kiri dengan stabil pada anak tangga.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diikuti untuk mencegah kecelakaan serupa
menimpa diri anda :

1. Sebelum anda menggunakan tangga portable / menaiki dan menuruni suatu tangga
permanent maka pastikan kondisi tangga dalam keadaan layak pakai yaitu tidak ada
kerusakan pada tangga tersebut.

2. Berpeganglah pada hand rail dengan menggunakan kedua tangan anda, jangan
pernah mencoba menuruni / menaiki tangga dengan berpegangan satu tangan sedang
tangan yang lain memegang sesuatu benda, misalnya banyak para operator yang naik
dan turun tangga dengan satu tangan memegang tempat air minum, atau para
mekanik yang memegang hand tools. hal ini sangat bernahaya karena tubuh anda
tidak stabil, lebih baik pergunakan tas punggung untuk membawanya sehingga anda
tidak perlu memegang langsung.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
3. Pastikan telapak kaki anda berpijak dengan stabil pada anak tangga, jangan terburu –
buru sehingga anda tidak memperhatikan posisi telapak kaki anda hal ini sangat
berbahaya karena anda akan mudah terpeleset dan jatuh.

4. Turunlah dengan menghadap tangga jangan pernah anda mencoba menuruni tangga
dengan membelakangi tangga.

5. Pastikan anda telah menuruni tangga sampai anak tangga yang terakhir / anak tangga
paling bawah dan turunlah dengan hati – hati lihatlah kondisi sekelilingnya.

Listrik yang kita gunakan dalam kehidupan kita sehari – hari baik di tempat kerja ataupun
dalam rumah tangga mempunyai banyak manfaat misalnya : Untuk penerangan, untuk
menghidupkan radio, komputer, mesin gerinda, mesin bor dan lain –lain akan tetapi listrik
juga dapat menimbulkan malapetaka misalnya kebakaran atau bahkan menyebabkan
kecelakaan yang berakibat fatal / meninggal.
Apa saja bahaya listrik itu …..????

1. Sambungan Kabel Tidak Rapi


Sambungan kabel listrik yang tidak rapi atau longgar akan menimbulakan gesekan
diantara kedua kabel tersebut sehingga menibulkan panas yang merupakan salah satu
unsur api sehingga akan membakar insulating tape atau isolasi kabel tersebut dan
membakar benda – benda yang berada di sekitarnya.

2. Arus Berlebih dan Hubungan Singkat, Sekering Tidak Berfungsi.


Hubungan singkat yang terjadi dalam instalasi listrik akan menimbul kan bunga api listrik
yang merupakan sumber panas dan merupakan salah satu unsur api sehingga dapat
menimbulkan kebakaran, ketika terjadi arus berlebih sekering akan terputus dengan
sendirinya akan tetapi terkadang sekering tidak dapat berfungsi sehingga menimbulkan
kebakaran.

3. Tersengat Arus Listrik.


Adanya sambungan yang tidak rapi dan tidak dilindungi dengan insulating tape, atau
kabel listrik yang sudah terkelupas isolasinya akan dapat menyebabkan orang terkena

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
sengatan arus listrik, efek yang terjadi akibet sengatan arus listrik sangat bergantung
pada besarnya arus tersebut :
 0,5 mA : tidak terjadi efek.
 1mA : Terjadi gerakan reflek yang tidak terkendali ada kemungkinan kita akan
membentur sesuatu yang mengakibatkan cedera.
 2 – 8 mA : Akan mengakibatkan sistem saraf terganggu.
 8 – 20 mA : Korban kemungkinan sudah tidak dapat melepaskan diri
 20 – 75 mA : Korban akan merasa sangat sakit bahkan pingsan, apabila pernafasan
lumpuh selama 3 menit korban akan meninggal.
 50 – 1000 mA : Korban bisa meninggal dunia.
 > 2.5 A : Jntaung akan langsung berhenti, kulit dan jaringan bagian dalam akan
terbakar.

Berhati – hatilah terhadap penggunaan arus listrik, rapikan sambungan kabel Berikan
kotak pengaman, lakukan pengecekan instalasi listrik secara rutin.

Hampir 25% kecelakaan yang dialami oleh tenaga kerja


disebabkan oleh kesalahan dalam penanganan material,
sehingga beberapa tenaga kerja mengalami keluhan –
keluhan sebagai berikut : Keseleo, terkilir, luka – luka
ketegangan otot bahkan ada keluhan hernia, mengapa hal
itu terjadi …..? hal itu terjadi karena cara mengangkat
dan membawa yang kurang benar.
Sewaktu mengangkat dan membawa bagian tubuh yang
paling terpengaruh dan dan dapat cedera adalah tulang
punggung, ketegangan yang diderita tulang punggung
semakin berat jika beban semakin berat.
Berikut adalah cara mengangkat yang baik untuk menghindari adanya cedera pada tulang
punggung :

1. Perhitungkan keadaan beban / berat beban yang akan diangkat. Jika anda ragu – ragu
mintalah bantuan teman kerja anda, jangan angkat sendiri.
2. Jika memungkinkan, pergunakan peralatan mekanis yang ada.
3. Letak kaki harus mantap, pastikan pijakan kaki anda tidak dalam keadaan miring, licin,
atau rapuh. Jarak antara kaki ( 20 – 30 centimeter ) akan memberi posisi seimbang.
4. Kaki harus dekat pada beban yang akan diangkat. Posisi kakai yang dekat dengan
beban yang akan dingkat akan mengurangi beban otot punggung.
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
5. Tekuklah lutut anda lalu berjongkok, jangan sampai posisi anda membungkuk. Tulang
punggung harus tegak hal ini untuk mencegah cedera pada pungung.
6. Berdirilah dengan menekankan kaki agar beban diserap oleh otot
kaki. Jika anda mengangkat sendirian maka beban harus didekap
pada tubuh.
7. Pandangan harus bebas dari hambatan terutama pandangan kearah
depan.
8. Angkatlah beban pada posisi membawa yang dirasa enak. Jangan
sekali – kali membongkokkan tubuh. Gerakkan tubuh anda menurut
perubahan letak kaki.
9. Jika beban akan diletakkan diatas lantai maka turunkan beban
dengan cara jongkok perlahan – lahan dengan menekuk lutut.
10. Untuk menambah kenyamanan anda selama mengangkat beban
maka keadaan tempat kerja harus rapi agar tidak ada gangguan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
A. Penyimpanan Botol Oksigen – Asetilen.
1. Tempat penyimpanan botol gas Oksigen – Asetilen haruslah berada
di lokasi yang tahan api, berpengaman, Ventilasi, sejuk dan
terlindung dari sinar matahari secara langsung.
2. Penyimpanan harus dalam kondisi berdiri dan terikat satu persatu
untuk menghindari bahaya jatuh.
3. Pisahkan botol Oksigen dengan botol Asetilen ( Jangan
dicampurkan ) juga harus dipisahkan antara yang “PENUH / FULL “
dan yang “KOSONG / EMPTY” berikan keterangan yang jelas
dengan menggunakan label.
4. Tidak diperbolehkan menyimpan Botol – botol oksigen – asetilen
dekat dengan sumber panas, dan tidak boleh dalam posisi tertidur
walaupun dalam kondisi kosong.
5. Sistem Penyimpanan adalah rotasi dimana “First In –
First Out “
6. Pasang tanda bahaya pada pada tempat penyimpanan
sesuai dengan karakter bahan yang tersimpan pada
tabung.
7. Siagakan alat pemadam yang mencukupi disekitar area penyimpanan

B. Transportasi Botol Gas / Pengangkutan Botol Gas.


1. Hanya karyawan yang telatih dan mempunyai postur tubuh yang
cukup kuat yang diperbolehkan memindahkan / menangani botol
gas oksigen – asetilen.
2. Sebelum dipindahkan Regulator atau Manifold harus dilepaskan
terlebih dahulu.
3. Untuk pemindahan pada jarak dekat gunakan bagian dasarnya
dengan diputar jagan sesekali digeser atau digelindingkan.
4. Selalu memindahkan / mengangkut dalam posisi berdiri, baik
menggunakan kendaraan ataupun dengan trolley, dan juga harus
dalam keadaan terikat atau dengan design khusus yang dilengkapi
dengan fiting – fiting penjepit untuk meng – handle botol gas.
5. Tidak boleh adabagian dari botol gas yang bergelantung di kendaraan dan tidak boleh
meletakkan botol gas dalam kabin kendaraan.
6. Tabung tidak boleh terpotong, tergores atau terabrasi
7. Jangan mengangkat dengan alat elektro magnet.
8. Jangan mengangkat pada leher tabung, jangan dijatuhkan, terbentur, atau dibanting
pada saat penempatan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Lanjutan Tabung Gas Bertekanan

C. Pemakian .
1. Pada saat digunakan semua botol gas yang mudah
terbakar harus dilengkapi dengan Flashback arrester
untuk mencegah tekanan balik ke arah valve yang
bisa menimbulkan ledakan karena adanya akumulasi SAFE
gas. TY
2. Pastikan selalu menggunakan Presure gauge yang
sesuai pada setiap pemakian. VALVE
3. Sewaktu digunakan, semua botol gas harus
ditempatkan pada tempat yang aman, terikat dalam
rak untuk menghindari bahaya jatuh atau
menggelinding.
4. Pastikan area kerja diamankan dari lalu lalang orang,
gunakan screen amankan selang gasnya.
5. Jangan gunakan tabung yang regulator atau kepala
tabungnya telah rusak.
6. Jangan paksakan kap atau katup yang tidak sesuai degan ulir tabung. Buka hanya
dengan kunci pas.
7. Hanya boleh digunakan ditempat yang mempunyai Ventilasi yang cukup.
8. Lepaskan gas dan tutup katupnya sebelum memutuskan regulator.
9. Bersihkan sambungan pada tabung oksigen dari oli atau gemuk, karena campuran
hidrokarbon dan oksigen berpotensi besar menimbulkan nyala api.
10. Dialarang merokok disetiap tempat yang terdapat / digunakan gas oksigen – asetilen.

Untuk memudahkan dalam mengenali isi tabung telah dibuat sebuah standar warna
tabung, sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam penggunaan dan penyimpanannya.
Kodifikasi warna tersebut merujuk pada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No.
06/MEN/1990.
A. Tabung Warna Merah => Gas Mudah terbakar, contoh Acetylin, Hydrogen.
B. Tabung Warna Kuning tua => Gasberacun dan Menyengat contoh : Amonia, arsen, Cyanida, phosgen.
C. Tabung Warna Biru => Gas Oxidant contoh Oksigen ( Kecuali LPG )
D. Tabung Warna Kuning Muda => Gas Korosif contoh : Amoniak, HCL, H2SO4
E. Tabung Warna Abu – abu => Gas Asphixian ( menyesakkan nafas ) : Nitrogen
F. Tabung Warna Putih => Gas Untuk keperluan medis.

Ingat Berhati – hatilah dalam penggunaan, Penyimpanan dan Pengangkutan Gas


Oksigen Acetilene sebab telah banyak kecelakaan yang berakibat fatal terjadi akibat
kesalahan dalam penanganan gas – gas tersebut.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Salah satu kejadian kecelakaan adalah kebakaran yang meyebabkan kerusakan /
kebakaran harta benda atau menyebabkan luka bakar pada manusia, jika terhadap
peralatan / benda kita dapat menangani dengan mengunakan alat pemadam baik yang
berupa APAR atau peralatan pemadam yang lain.
Bagaimana jika kebakaran juga menyebabkan luka bakar pada manusia…..? pertolongan
yang diberikan terhadap penderita luka bakar haruslah tepat sebab jika salah dalam
menangani luka bakar maka akan memperparah luka yang diderita.

Prioritas pertama dalam penanganan luka bakar adalah pendinginan segera dan
memeriksa jalan nafas, pernafasan serta sirkulasi. Berikut ini adalah cara – cara
penanganan luka bakar secara umum :

1. Survey awal, yaitu melakukan DRABC yaitu memeriksa Danger ( Bahaya ) artinya
memeriksa bahaya dan keamanan bagi penolong dan korban serta bahaya yang akan
muncul selanjutnya, Response ( Reaksi ) artinya memeriksa korban dan melihat
reaksinya, Airway ( Jalan Nafas ) artinya membuka dan membersihkan jalan napas
korban, Breathing ( Pernafasan ) artinya memberikan bantuan nafas dan
mempertahankan nafas penderita, Circulation ( Sirkulasi darah ) artinya memeriksa
sirkulasi darah korban.
2. Segera singkirkan korban dari tempat yang bahaya.
3. Segera matikan api bila terkena pada baju korban, dan lepaskan baju yang terbakar
atau yang panas.
4. Jangan mencoba untuk melepaskan benda – benda yang masih menempel pada kulit.
5. Bila ada benda – benda yang terbakar mengakibatkan penyempitan pada tubuh maka
benda itu harus segera diputuskan sebab akan membahayakan korban.
6. Segera dinginkan korban dengan iar mengalit selama 10 menit.
7. Jika terjadi gelembung air dalam kulit jangan mencoba memecahkannya ini akan
mengakibatkan infeksi.
8. Jangan memberikan krem dan minyak pelembab.
9. Segera balut luka bakar dengan pembalut yang bersih dan tidak melekat.
10. Bila luka bakar terjadi pada daerah muka, leher atau dada maka kita harus
memperhatikan pernafasan secara teliti.
11. Bila korban tidak sadar, baringkan korban pada posisi yang nyaman, segera cari
bantuan medis.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Definisi B3
B3 adalah bahan berbahaya dan beracun dimana merupakan zat atau bahan kimia yang
dalam keadaan tunggal atau campuran dapat menyebabkan cedera, gangguan
kesehatan, atau gangguan terhadap kesehatan lingkungan baik secara langsung ataupun
tidak langsung.

Karakteristik B3
Suatu bahan bisa disebut B3 bila memenuhi salah satu karakter sebagai berikut :
1. Memancarkan Radiasi ( Mampu memancarkan gelombang elektro magnetik )
2. Mudah Meledak ( Mudah melepaskan energi panas dengan cepat dan tekanan )
3. Mudah Menyala atau terbakar
4. Raktif ( Mudah bereaksi dengan bahan lain )
5. Korosif ( bila menyebabkan rusaknya permuakaan kulit atau bahan )
6. Oksidator ( Bila dapat menyebabkan bahan lain mengalami oksidasi dan timbul
panas )
7. Toksik ( Bila dapat menimbulkan keracunan baik pada hewan ataupun manusia )

Dilihat dari karakteristiknya maka kita akan menemukan banyak


bahan kimia berbahaya ( B3 ) dalam kehidupan kita setiap hari baik
di tempat kerja ataupun dalam rumah tangga misalnya : Thinner,
Bensin, solar, Grease, minyak tanah, air accu, dll

Pengaruh B3 terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja :


Menyebabkan Iritasi / luka bakar, Alergi, Sesak nafas, keracunan,
pneumokoniosis, Kebakaran dan ledakan.

Cara Pengendalian B3
1. Usakan mengganti bahan kimia berbahaya dengan yang
kurang berbahaya.
2. Pahami dan komunikasikan Material Safety Data Sheet
( MSDS
3. Gunakan APD yang sesuai dan memadai.
4. Setiap Ceceran dan tumpahan harus segera dibersihkan.
5. Basuh Anggota badan bila kontak denagn bahan B3
6. Persiapkan dan kenali lokasi Eye Wash Terdekat.
7. Penyimpanan bahan B3 harus memenuhi standart teknis K3
8. Monitoring Bahan B3 terhadap karyawan dan tempat kerja.
9. Jangan pernah menggunakan botol Aqua, Galon, atau Iglo
untuk menyimpan bahan kimia

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
 Definisi.
Pelindung pada mesin adalah penghalang tetap atau perantara lain, yang menghalangi
bagian tubuh menjangkau dari bawah, atas, sekeliling, atau memasuki pelindung selama
mesin beroperasi normal. Termasuk dalam definisi ini adalah semua peralatan yang
menghalangi seseorang memasuki daerah berbahaya.

 Pelindung pada mesin digunakan pada :


1. Area dimana bagian tubuh dapat bersentuhan dengan bagian bergerak dari mesin
atau bahan yang diproses oleh mesin,
2. Area dimana pekerjaan perawatan dilakukan (meskipun mesin mati, cedera masih dapat terjadi),
3. Titik-masuk (Nip Points) atau titik-jepit (Pinch Points) yang dapat dijangkau,
4. Poros atau as yang menonjol lebih dari seper-empat dari diameter poros tersebut.

 Macam-macam pelindung pada mesin :


1. Pelindung Tetap : dibuat sesuai ukuran, dapat disesuaikan (adjust), dan dipasang
tetap pada tempatnya. Biasanya digunakan pada pelindung transmisi. Fungsinya :
untuk mencegah akses selama operasi, dapat di-adjust sehingga dapat diakses
jika diperlukan.
2. Pelindung Interlocking : mencegah karyawan mengoperasikan atau
menghidupkan suatu mesin sebelum pelindungnya terpasang. Pelindung jenis ini
paling baik, dan dapat dijadikan pilihan pertama pada saat memilih pelindung.
Pelindung ini dapat digerakkan secara elektronis, mekanis, pneumatik, atau
kombinasi dari ketiganya.
3. Pelindung Otomatis : biasanya digunakan sebagai pelindung titik operasi.
Fungsinya menghentikan mesin, jika terdapat bahaya atau ada sesuatu yang
memasuki daerah berbahaya (tidak tergantung dari operator).

 Karakteristik pelindung pada mesin yang baik :


1. Memberikan perlindungan yang maksimum,
2. Mencegah akses ke area bahaya selama operasi,
3. Tahan terhadap kerusakan, anti karat, dan tahan api,
4. Mudah dibuka / diganti untuk keperluan perawatan,
5. Tidak menimbulkan bahaya baru (tertusuk),
6. Tidak mempengaruhi efesiensi mesin,
7. Memenuhi persyaratan perundangan,
8. Terpasang kuat,
9. Pelindung mesin listrik mempunyai tahanan maksimum 1,2 ohm.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
 PERSIAPAN SEBELUM PENGISIAN SOLAR (UNTUK CREW FUEL TRUCK)
1. Driver fuel truck harus sudah memastikan unitnya dalam kondisi baik, dengan
melaksanakan P2H,
2. Driver fuel truck dan fuelman sudah siapkan alat pelindung diri : safety shoes, safety
helmet, reflective vest, dan safety glasses,
3. Periksa slang solar apakah cukup panjang untuk mengisi unit dengan jarak minimal 2
meter dari fuel truck

 TEKNIK PELAKSANAAN RE-FUELING


A. Re-fueling Truck Produksi (HD, Volvo, HM, DT) & A2B Type Ban (WA, Motor
Greader) dan AlatBerat Type Crowler Track ( Dozer,Excavator, Dll )
1. Setiap pengisian solar di tambang harus dilakukan di tempat aman : Tidak
mengganggu lali lintas kendaraan lain Di tempat yang rata dan cukup luas, Jauh dari
slope / tebing Di tempat yang terang (untuk malam hari), misalnya di dekat tower
lamp.
2. Unit yang akan diisi mendekati dan parkir di samping fuel truck dengan jarak minimal
2 meter. Dalam hal ini fuelman harus membantu memberi aba-aba ke driver /
operator unit yang akan diisi, sehingga dapat parkir dengan benar,
3. Driver / operator unit yang akan diisi harus memasang parking brake, dan keluar dari
kabin / unit. Driver / operator unit yang diisi tidak boleh masuk ke dalam cabine,
sebelum re-fueling selesai.
4. Fuelman dengan membawa slang solar, naik ke lobang pengisian solar melalui
tangga yang ada. Dilarang mengambil jalan pintas/ tanpa menggunakan tangga,
misalnya lompat, memanjat body unit, dll.
5. Selesai mengisi solar, fuelman dan driver / operator unit yang diisi memastikan tutup
tangki solar sudah tertutup dengan benar dan proses andministrasi (mencatat HM,
pemakaian solar, dan tanda tangan driver / operator) telah selesai.
6. Driver / operator unit yang diisi kembali masuk ke dalam cabine, setelah memastikan
posisi fuelman aman.
7. Sebelum menggerakkan unit, driver/ operator unit yang diisi harus mengikuti
ketentuan isyarat klakson.

B. Refueling Untuk LV
1. Pengemudi yang akan menisi bahan bakar harus mengikuti Jalur / rambu yang telah
ditentukan dan mengurangi kecepatan sesuai batas kecepatan yang diijinkan.
2. Memarkirkan kendaraan dengan aman dan mesin harus dimatikan.
3. Jangan menggunakan Pesawat Hand phone sebab akan menimbulkan listrik statis
yang dapat menjadi pemicu kebakaran.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Pekerja mungkin memerlukan untuk bekerja dalam situasi pengangkatan atau bekerja
pada ketingian misalnya memperbaiki AC, Mengganti bola lampu, memperbaiki unit / alat
berat yang memepunyai ketinggian lebih dari 6 kaki atau 2,5 meter. Pekerjaan –
pekerjaan tersebut membutuhkan proteksi untuk pekerja karena pekerjaan yang dilakukan
berada pada tempat yang tiggi yang mempunyai resiko JATUH.
Dari statistik atau data kecelakaan dalam 5 tahun terakhir menyebutkan data kecelakaan
karena jatuh dari ketinggian sebagai berikut :
- 68.121 orang mengalami luka – luka.
- 21.357 orang mengalami luka serius.
- 446 orang meninggal dunia.
- 1,7 Juta hari kerja hilang

Kondisi Bahya yang dapat menimbulkan kecelakaan ketika bekerja pada


ketinggian
 Perpindahan dari satu permuakaan ke permuakaan yang lain.
 Permukaan tidak mampu untuk menyangga beban.
 Terlepas dari pegangan.
 Tepian permuakaan yang tidak diberi pengaman / handrail.
 Permuakaan / platform yang licin atau bergerak.
 Kondisi cuaca yang buruk.
 Lubang terbuaka yang tidak diketahui atau terlindungi
 Sistem penahan jatuh dan alat pencegah yang tidak digunakan dengan benar.
 Perlengkapan, alat – alat kerja, sampah yang ada di area kerja.
 Faktor lain yang mungkin disebabkan adanya bahan kimia atau listrik.

Sebelum anda melakukan pekerjaan di ketingian maka pastikan anda mengetahui tugas
tersebut dan mengetahiu JSA dari pekerjaan tersebut serta pilihan pengendalian /
pengontrolan resiko yang tepat seperti :
1. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko : yaitu mengidentifikasi bahaya ( misalnya
jatuh ) dan menilai kemungkinan serta konsekuensi bahaya ( misalnya cedera/
meningal
2. Eliminasi : yaitu menghilangkan kemungkinan untuk masuk ke area yang beresiko
jatuh, misalnya dengan memindahkan kegiatan yang memerlukan pemeriksaan /
perawatan ketempat yang tidak ada kemungkinan jatuh.
3. Subtitusi : yaitu menyiapkan perlengkapan alternatif untuk akses ke tempat yang
memeng harus dilakukan denagn menghindari resiko jatuhmisalnya tempat berjalan.
4. Isolasi : yaitu menutup / menghalangi tempat yang mempunyai resiko jatuh.
5. Perlindungan Jatuh : Yaitu menyiapkan Alat Pelindung Diri yang dapat mencegah
bahaya jatuh atau mengurangi resiko jatuh yang lebih parah.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
JENIS ALAT PELINDUNG DIRI & ATURAN PEMAKAIAN

1. SAFETY HELMET
Safety Helmet wajib dipakai di semua area proyek / semua area yang mempunyai
resiko kepala terbentur atau tertimpa benda., kecuali ketika berada di area tidak wajib
memakai safety helmet . Khusus untuk operator unit type canopy (bukan cabine),
selama bekerja wajib memakai safety helmet.

2. SAFETY GLASSES
A. TYPE CLEAR (JERNIH)
Digunakan untuk crew Plant, crew Tyre, dan mempunyai resiko cedera pada mata.
B. TYPE AMBER (KUNING)
Digunakan untuk crew checker, trafficman, survey, crew blasting, operator A2B dan
pekerja yang bekerja di lapangan (area terbuka) dan mempunyai resiko cedera pada
mata, misalnya terkena debu.

3. SAFETY GOGGLES
Safety goggles lain dengan safety galass. Safety goggles dapat melindungi mata dari
percikan benda asing yang datangnya dari depan, samping, bawah dan atas. Safety
Goggles wajib dikenakan ketika bekerja pada pekerjaan yang mempunyai resiko
terkena percikan benda / bahan dari semua arah, misalnya las / welding, gerinda, dll.
Safety goggles untuk las (welding) harus dengan double lens / dua lensa (clear &
dark), untuk pekerjaan lainnya safety goggles yang digunakan tyre single lens / satu
lensa (clear).

4. EAR PLUG / EAR MUFF


Wajib digunakan ketika masuk ke area yang menimbulkan tingkat kebisingan tinggi,
atau disekitar / disekeliling orang yang melakukan pekerjaan dengan tingkat
kebisingan tinggi, misalnya masuk genset room, pekerjaan gauging, impact, memukul
dengan hammer, di area pompa / multiflow, dan lainnya.

5. MASKER
Masker digunakan untuk melindungi saluran pernafasan dari kemasukkan benda
asing, seperti debu atau uap kimia yang beracun. Masker wajib dipakai ketika pekerja
berada di area yang mempunyai resiko terhirupnya benda asing ke saluran
pernafasan. Type masker yang digunakan tergantung dari jenis benda yang
berpotensi terhirup ke saluran pernafasan. Jika debu, digunakan masker debu,
misalnya untuk checker, trafficman, dll. Jika uap / zat kimia, digunakan masker kimia,
misalnya blaster, welder, dll.

6. APRON (PELINDUNG BADAN), LEG PROTECTOR


Apron adalah alat pelindung khusus & wajib digunakan oleh welder untuk melindungi
radiasi sinar las.
Leg protector adalah pelindung lengan untuk melindungi tangan dari percikan bunga
api dari aktivitas pengelasan.

7. SARUNG TANGAN (GLOVES)


Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
A. Ada 3 macam sarung tangan yang kita pakai. Sarung tangan katun / kain,
digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan manual yang mempunyai resiko tangan
terluka oleh benda kerja, misalnya pekerjaan pengankatan benda / barang,
pekerjaan mekanik, dan pekerjaan manual lainnya.
B. Sarung tangan kulit, digunakan untuk pekerjaan yang menimbulkan percikan api
atau mempunyai resiko tangan terbakar, misalnya pekerjaan las.
C. Sarung tangan karet / latex, digunakan untuk pekerjaan yang terkait dengan
penanganan bahan kimia. Dan sarung tangan kulit chrome, wajib digunakan untuk
pekerjaan yang berkaitan dengan perbaikan instalasi listrik tegangan tinggi.

8. LIFE JACKET (BAJU PELAMPUNG)


Baju pelampung wajib dipakai oleh karyawan yang bekerja di perairan, seperti di
tengah laut, crew water pump di sump

9. SAFETY SHOES
Semua karyawan wajib dilengkapi dengan safety shoes. Safety shoes wajib dipakai di
semua area proyek,/ semua area yang mempunyai resiko kaki terluka atau tertimpa
oleh benda. Operator dan driver wajib memakai safety shoes selama mengoperasikan
unit. kecuali ketika berada di area tidak wajib memakai safety shoes

10. SAFETY HARNESS


Safety harness wajib dipakai oleh pekerja yang bekerja diatas ketinggian lebih dari 2
meter, seperti di atas atap bangunan, di atas tiang listrik, repair di boom / arm
excavator, dll. Safety harness tidak wajib dipakai untuk pekerja yang di atas tangki air,
tangki solar yang sudah dilngkapi dengan pagar pengaman.

11. REFLECTIVE VEST (ROMPI PANTUL CAHAYA)


Reflective vest wajib dipakai oleh pekerja yang bekerja atau berada di area terbuka
dan disekitarnya terdapat aktivitas kendaraan / alat berat sedang bekerja. Waktu
pemakaiannya adalah siang dan malam hari. Reflective vest tidak wajib dipakai, jika
pada baju karyawan sudah dipasang strip reflective (reflective type).

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Semua luka terbuka dapat terkontaminasi oleh kuman yang berasal dari luka itu sendiri,
air atau dari pernafasan dan tangan. Jika kotoran atau jaringan tubuh yang sudah mati
masih tertinggal akan menimbulkan masalah yang serius . kuman dapat berkembang biak
dan dapat menyebar kedalam tubuh ( Septisemia ). Luka yang tidak mengalami
penyembuhan dalam waktu 48 jam dapat dikatakan telah mengalami infeksi yang ditandai
timbulnya demam.

Tanda – tanda infeksi :


1. mengalami peningkatan rasa nyeri dan sakit, bengkak kemerahan dan rasa panas
sekitar luka.
2. Adanya nanah atau mengalirnya nanah dari luka.
3. Pembengkakan kelenjar di daerah leher, ketiak dan selangkangan.
4. Kemerahan di kulit anggota gerak yang menjalar dari kelenjar yang bengkak.
5. Jika infeksi sudah berlanjut akan muncul tanda – tanda : haus, Berkeringat, menggigil
dan tubuh akan lemah.

Jika anda mengalami luka jangan biarkan begitu saja tanpa ada penanganan yang serius
sebab hal itu akan dapat mengakibatkan terjadinya infeksi, lakukan penanganan luka
sebagai berikut :

1. Tutup luka dengan kasa seteril atau bantalan yang bersihkan kemudian balutlah.
2. Tinggikan dan sangga daerah yang mengalami luka untuk mengurangi
pembengkakan.
3. Bawalah ke dokter terdekat untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Luka terbuka juga dapat menyebabkan masuknya bakteri tetanus kedalam tubuh. Racun
yang dihasilkan bakteri tetanus akan mempengaruhi sistem saraf dalam tubuh.

Gejala dan tanda – tanda terkena tetanus :


1. Kaku pada rahang.
2. Kesulitan menelan.
3. Kaku pada leher.
4. Mudah marah dan sakit kepala.
5. Menggigil dan panas tinggi.
6. Seluruh tubuh menjadi kaku atau kaku hanya di beberapa bagian tubuh.

Imunisasi tetanus yang pernah diberikan akan melindungi korban selama 10 tahun, akan
tetapi akan lebih aman jika terjadi luka langsung dibawa ke fasilitas klinik.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Untuk membantu pekerjaan yang berada di ketinggian kita membutuhkan alat bantu yaitu
Tangga / Ladder, tetapi disarankan agar tidak mengunakan tanga apabila terdapat cara
lain yang lebih aman.

Sebelum mengunakan tangga lakukan pemeriksaan yang mencakup kerusakan –


kerusakan umum seperti :

1. Anak tangga atau pijakan sudah longgar sehingga dapat digeser menggunakan
tangan.
2. Anak tangga tau pijakan licin ( mungkin terkena oli, lumpur basah, minyak dll ).
3. Pijakan atau anak tanga sudah retak atau terbelah.
4. Paku, sekrup baur atau bagian logam yang lain sudah longgar atau rusak.
5. Periksa kekuatan longitudinal ( menurut panjangnya )
6. Pada tanga – tanga yang terbuat dari kayu bagian rel sudah rusak, lapuk, atau
bengkok., pada tangga yang terbuat dari fiber glas bagian fiberglas sudah terekpose.
7. Label SWL sudah tidak ada.
8. Pada step ladder periksalah apakah : engsel sudah rusak, spreader sudah tidak aktif
atau rusak, tangga sudah reyot.
9. Pada Extension ladder Periksalah : Clutches, stops, guide iron atau katrol sudah
rusak, kerusakan pada tali akibat aus atau terkena zat asam atau bahan perusak
lainnya.

Jika pemeriksaan sudah dilakukan dan tanga layak digunakan maka pergunakan tangga
dengan hati – hati yaitu :

1. tempatkan tangga pada permuakaan yang stabil, sudut tanga harus menggunakan
sistem 4:1.
2. Ujung tangga bagian atas harus 90 mm sampai 1m dari permuakaan tempat
sandaran.
3. Ikat ujung tanga pada tempat sandaran atau mintalah bantuan orang lain untuk
menahan kaki tangga.
4. Pada saat menaiki tanga pastikan tiga poin kontak harus selalu dijaga jangan sampai
menggunakan peralatan atau melakukan pekerjaan yang akan menganggu
keseimbangan.
5. Jangan pernah membawa peralatan lain yang akan menganggu keseimbangan,
gunakanlah tas ransel untuk membawa peralatan kerja anda.
6. Jangan menggunakan sarung tangan saat memanjat tangga.
7. Letakkan kaki secara tepat pada setiap anak tangga.
8. Pakialah sepatu yang ada tumitnya pastikan sepetu tersebut bersih dari bahan –
bahan yang licin.
9. Jangan berdiri pada step paling atas ketika menggunakan step ladder.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Dalam menyelesaikan pekerjaan dibutuhkan alat bantu tangan atau lebih sering dikenal dengan istilah hand
tools, akan tetapi terkadang pemakaian hand tools yang tidak tepat akan dapat mendatangkan malapetaka
bagi pemakainya atau mengakibatkan kecelakaan yang dapat mencederai tangan pemakiannya.
Beriku ini hal – hal yang perlu diperhatikan agar pemakian hand tools tidak mendatangkan
kecelakaan bagi pemakiannya :

1. Tidak dibenarkan menggunakan perkakas tangan yang rusak atau bukan fungsinya,
seperti chisels kepalanya sudah tidak rata atau berbentuk jamur, lengan hammer yang
sudah pecah, atau tanggem digunakan seperti kunci pass.
2. Perkakas yang bergerigi seperti gergaji, plier, wrench harus selalu dalam kondisi baik,
terjadinya ketumpulan beresiko meleset sehingga mengenai si pemakai.
3. Semua alat harus dalam kondisi keset bersih saat dipakai dan bebas dari oli atau
minyak yang beresiko meleset. Bila oli tidak bisa dihindari maka gunakan sarunga
tangan untuk memperkuat cengkeraman.
4. Perkakas tangan berenergi listrik harus dilengkapi dengan anti sengat ( GFCI ) atau
double issulated.
5. Kabel alat –alat tangan listrik harus dalam keadaan baik, tidak terkelupas, tidak rusak
insulatingnya, dan bebas kontak dengan air.
6. Setiap alat harus disediakan tempat dan setelah dipakai harus dikembalikan pada
tempatnya masing – masing.
7. Harus dilakukan inspeksi berkala.
8. Setiap temuan alat yang rusak atau tidak standar, alat tersebut harus diisolir /
dipisahkan agar tidak dipergunakan sebelum dilakukan perbaikan.
9. Tidak memindahkan atau mengangkat peralatan yang menggunakan tenaga listrik
dengan cara memegang kabel.
10. Untuk alat tangan angin, pastikan hose dan fitting dalam keadaan baik dan rapat
sebelum valve open.
11. Ketrampilan dan pengetahuan dalam menggunakan alat dan peralatan tangan juga
menentukan keselamatan, sehingga perlu dilakukan training atau pelatihan
penggunaan perkakas tangan agar tidak terjadi kesalahan.

Beberapa contoh kecelakaan yang mengakibatkan cedera tangan


sudah banyak terjadi akibat pemakaian hand tools yang tidak tepat
atau yang sudah rusak, pada umumnya hal itu terjadi karena
ketidak tahuan dan kurangnya kepedulian terhadap keselamatan
“ingat………..Jari atau tangan anda tidak dapat
digantikan……….!!!!

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Peralatan Listrik portable / Portable Electric Power Tools yaitu setiap peralatan yang
berdaya listrik, peralatan ini sering kita gunakan untuk membantu pekerjaan kita sehari –
hari misalnya gerinda listrik, boor listrik dll, beberapa kecelakaan terjadi akibat
penggunaan peralatan – peralatan tersebut. Bahya – bahaya yang ada akibat
penggunaan peralat ini adalah : Tersetrum atau luka bakar akibat arus listrik, paparan
debu, terkena benda melayang dan kasar, paparan kebisingan, benda – benda lain yang
mudah terbakar.

Berapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan penyimpanan dan pengguanaan
peralatan listrik portable :
1. Harus disediakan tempat penyimpanan yang kering / tidak lembab dan bebas dari
kebocoran air.
2. Operator harus melakukan pemeriksaan sebelum mengggunakan dan setelah
menggunakan.
3. Harus dilengkapi dengan salah satu sistem Isolasi sebagai berikut :
 Sebuah kabel bercabang tiga dengan masa yang ditancapkan kesebuah penahan
masa / dilengkapi dengan sistem grounded.
 Double isolasi.
 Listrik dari transformer isolasi bertegangan rendah.
4. Jangan menggunakan adaptor tambahan atau steker tambahan.
5. Kabel perpanjangan / extension cords maksimal adalah 25 m dan tidak boleh
mengunakan lebih dari satu kabel perpanjangan.
6. Kabel perpanjangan / Extension cords harus dilindungi dari kerusakan serta masuknya
kelembaban , harus dibentangkan diatas tanah dengan ditandai dengan jelas atau
diberi pelindung yang kuat.
7. Peralatan listrik tidak boleh dibawa, diangkat, atau diturunkan dengan cara memegang
kabelnya.
8. Peralatan listrik tidak boleh digunakan didaerah lembab atu basah.
9. Peralatan listrik tidak boleh digunakan dilingkungan dimana gas yang mudah terbakar,
cairan yang tidak stabil, bahan peledak kecuali telah ada ijin hot work permit dan
tindakan pengendalian telah dilakukan.
10. Lakukan tindakan pengendalian terhadap bahaya getaran antaralain : Penyesuaian
kecepatan untuk mengurangi getaran, pegangan penahan getaran ( misala
mengguanakan karet atu busa ), sarung tangan penahan getaran.
11. Gunakan alat pelindung diri minimal yaitu : Safety helmet, Safety shoes, Dan safet
Glass, pelindung telinga dan pelindung wajah harus digunakan ketika mengoperasikan
mesin gerinda.
12. Pakaian longgar, rambut panjang tergerai, dan perhiasan merupakan hal yang
dilarang ketika menggunakan peralatn listrik yang memiliki bagian – bagin berputar.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Pekerjaan yang dilakukan diluar ruangan mempunyai resiko terkena sambaran petir yang
mempunyai tingkat energi yang ekstrim / kuat. Sambaran pertir mengandung energi listrik
yang mempunyai voltase sebesar 100 juta volt, dapat melepaskan arus hingga 200.000
Amps ( Aper ) dan temperatur bunga api listrik hingga 30.000 derajat Celsius, sehingga
sambaran – sambaran petir baik yang hampir atau secara langsung mengenai manusia
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, kerusakan berbagai organ tubuh, pingsan,
atau bahkan kematian karena gagal pernafasan dan gagal jantung.

Seseorang yang menyentuh atau berada didekat sebuah obyek yang tersambar petir
dapat terkena dampak cahaya samping atau terkena guncangan ( shock ) yang
disebabkan oleh aliran arus melalui konduktor lain atau dari bumi itu sendiri. Guncangan –
guncangan itu mungkin disebabkan karena berdiri atau menyentuh sebuah konduktor
atau mungkin hanya karena berjalan didekat sambaran sebagai akibat perbedaan voltase
antara kedua kaki sehingga arus mengalir melalui tubuh.

Petir akan menyambar segala sesuatu yang menonjol di tanah yang menguntungkan
dideerah sekitar kilatan cahaya petir, sesuatu yang menonjol ini akan menjadi terminal –
terminal udara atau penyalur petir, oleh karena itu timbul bahaya pribadi untuk menjadi
terminal udara atau penyalur petir jika terperangkap di daerah terbuka selama terjadinya
badai listrik.

Tanda – tanda adanya badai listrik dapat diketahui melalui kondisi atmosferik secara
umum yaitu : langit yang gelap, timbul kilatan – kilatan cahaya, tiupan angin yang
meningkat, peningkatan listrik statis dan terdengar bunyi guntur yang dapat terdengar
sejauh 15 hingga 25 KM dari sebuah badai. Jika guntur dapat didengar di tempat kerja
dalam waktu 30 detik ( atau kira – kira 10 KM ) dari sebuah kilatan cahaya maka tempat
kerja tersebut cukup dekat untuk dapat disambar oleh petir secara acak.

Perlindungan :
1. Carilah perlindungan disebuah bangunan yang cukup kuat atau didalam sebuah
kendaraan yang berbadan logam yang seluruhnya tertutup / kabin tertutup rapat.
2. Jika terperangkap di tempat terbuka maka harus mencari tempat yang lebih rendah,
menjauh dari pohon – pohon, tiang atau obyek logam.
3. Berjongkoklah rendah ketanah, rapatkan kaki taruh tangan diatas lulut dengan kepala
diantaranya, tutuplah telinga untuk melindungi pendengaran. Alas kaki atau bahan non
konduktor dapat melindungi dari aliran listrik akibat sambaran petir.
4. Jangan berbaring mendatar hal ini akan memperluas sasaran sambaran petir, jangan
duduk berdekatan jagalah jarak minimal 3m antar satu dengan yang lain.
5. Jangan mengoperasikan kendaraan terbuka tanpa atap metalik yang tertutup rapat.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai pekerjaan adalah memikirkan
keselamatan. Yaitu memikirkan pekerjaan yang akan dilakukan dan memikirkan bahya –
bahaya – bahayanya sebelum melanjutkan kegiatan.
JSA ( Job Safety Analysis ) atau analisa pekerjaan berwawasan keselamatan
merupakan suatu proses perencanaan suatu pekerjaan yang menempatkan keselamatan
sebagai prioritas utama. Tidak semua karyawan yang terlibat dalam pekerjaan
mengetahui cara melaksanakan pekerjaan dengan aman.
Keuntungan penggunaan sistem JSA ini adalah meningkatkan keselamatan dan efisiensi
dari pekerjaan tersebut.
Penting bagi kita untuk melakukan proses pencatatan dan peninjauan ulang apabila
analisis keselamatan kerja menghasilkan suatu cara yang lebih baik untuk melakukan
pekerjaan.
Ada beberapa cara untuk melakukan JSA :
1. Mengamati secara langsung.
2. Diskusi kelompok
3. Mengingat kembali dan memeriksa

Dalam membuat JSA maka pertimbangkan hal – hal sebagi berikut :


1. Apa yang akan saya lakukan ?
2. Dengan bahan / peralatan apa saja saya akan bekerja ?
3. Kapan saya akan melaksanakan pekerjaan tersebut ?
4. Apa pengaruh pekerjaan ini terhadap orang lain ?
5. Dimanakah pekerjaan ini akan dilakukan ?

Maka ikutilah langkah – langkah bekerja dengan aman berikut ini :


1. Mengenali dan memilih pekerjaan.
Yang perlu kita kenali disini adalah apakah pekerjaan tersebut pernah atau berpotensi menimbulkan cedera atau
insiden, bagian yang penting terhadap keselamatan, ataukah ini merupakan pekerjaan baru yang belum pernah
dilakukan.
2. Bagilah pekerjaan tersebut dalam beberapa langkah
Yaitu menentukan langkah – langkah sederhana sesuai dengan urutannya. Usahakan jangan terlalu banyak langkah
yang akan dikerjakan.
3. Kenali bahayanya , yaitu mengenali atau mengidentifikasi bahaya – bahaya yang
timbul dari setiap langkah pekerjaan hal ini bertujuan agar setiap langkah dapat
terdeteksi bahayanya serta mekanisme terjadinya cedera dan faktor pendukungnya.
4. Buat solusi untuk mengendalikan bahaya yang timbul dari masing – masing langkah.
5. Catat JSA pada sebuah formulir dan komunikasikan dengan teman sekerja yang
lainnya, tinjau kembali setelah pekerjaan selesai, atau jika cara kerja dirubah.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Mata merupakan salah satu panca indera yang berfungsi untuk melihat, dengan mata
kita bisa melihat keindahan alam, membaca, menonton tv dan lain – lain. Mata disusun
atas bagian – bagian sebagai berikut : Retina, pupil, cornea, iris, corpus ciliaris, nervus
opticus dan lain – lain. Bagian – bagian tersebut merupakan benda yang sangat lunak
dan mudah sekali tergores atau rusak ketika ada benda lain yang masuk kedalam mata,
maka kita harus menjaga mata kita dengan sungguh – sungguh agar mata kita tidak
mengalami cedera atau sakit sehingga akan berkurang fungsinya atau bahkan tidak dapat
berfungsi sama sekali, sudah banyak contoh kecelakaan yang mengakibatkan cedera
pada mata mulai dari iritasi mata sampai dengan buta sama sekali.
Untuk memberikan perlindungan terhadap mata perusahaan telah memenuhi
kewajibannya yaitu dengan menyediakan Alat Pelindung Diri , diantaranya alat untuk
melindungi mata yaitu terdiri dari :

1. Safety Glass / Kacamata safety diberikan kepada semua karyawan yang mempunyai
resiko kemasukan benda asing kedalam mata misalnya ; mekanik, Carpenter,
tyreman, elektik, mereka diberikan kaca mata safety yang berwarna clear / jernih
sebab mereka bekerja didalam ruangan yang tidak terkena pancaran sinar matahari
secara langsung, untuk mereka yang bekerja terkena sinar matahari secara langsung
seperti operator, checker, spotter, service crew yang bekerja di area tambang selain
untuk melindungi mata dari debu dan benda lain yang masuk kedalam mata, mereka
mempunyai resiko terkena sinar mata hari yang mengandung sinar ultraviolet yang
dapat merusakkan mata sehingga mereka harus diberikan kaca mata safety yang
berwarna amber / atau gelap.

2. Safety Goggles, diberikan atau deisediakan untuk kegiatan grinding / menggerinda


dan cutting yang mempunyai resiko terkena percikan logam dan bunga api, safety
goggles dapt melindungi mata dari percikan benda asing dari berbagai sisi ( dari
depan, samping , bawah , dan atas ) safety gogles biasanya dilengkapi dengan double
lensa hal ini untuk melindungi adanya sinar ultra violet dari sinar las.

3. Face Shield ( pelindung muka ) yang dilengkapi dengan lensa untuk melindungi mata
dari sinar las yang mengandung sinar ultra violet yang dapat mengakibatkan flash
burn yang diawali dengan mata yang pedih / iritasi sampai akhirnya menimbulkan
kerusakan organ mata.
Lalu bagai mana dengan orang lain yang bekerja atau berada di dekat welding area, hal
itu dapat diatasi dengan melakukan isolasi welding area dengan membuat tabir atau
penutup sehingga orang lain tidak dapat melihat sinar las.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Pemeriksaan Peralatan Harian ( P2H ) / Daily Pre Start
Check atau pemeriksaan kendaraan / Alat / peralatan
sebelum operasi adalah pemerikasaan yang dilakukan
oleh operator atau pengguna suatu alat dan peralatan
sebelum ia mengoperasikannya, karyawan harus
memastikan bahwa kendaraan atau peralatan yang akan
dioperasikannya layak jalan.

1. Mengapa Harus dilakukan Pre start Check / Pemeriksaan sebelum operasi ?

Pemeriksaan sebelum operasi / pre start check sangat penting tujuannya adalah untuk
mengetahui secara dini atau awal apabila ada bagian – bagian alat / kendaraan yang
mengalami kerusakan sehinga dapat dilakukan perbaikan secepatnya dan tidak
menimbulkan kerusakan yang lebih parah, dan yang lebih penting adalah keselamatan
anda yaitu adanya kerusakan atau kondisi yang tidak standar dari suatu peralatan yang
akan mengakibatkan kecelakaan misalnya : Rem yang tidak berfungsi akan
mengakibatkan mobil meluncur tanpa kendali. baut ban yang tidak kencang dapat
mengakibatkan ban terlepas dari mobil…………dapat dibayangkan apa yang akan terjadi
jika hal itu terjadi, ….kecelakaan tidak akan dapat dihindari dan nyawa anda adalah
taruhannya………

2. Kapan P2H / Pre Start Check dilakukan…….dan bagaimana


melakukannya……???

Dari random check yang pernah dilakukan masih ada beberapa karyawan yang
melakukan P2H / Pre Start Check tidak pada awal / sebelum mereka mengoperasikan
unit atau paralatan, mereka melakukannya pada saat akir shift , ini adalah pemahaman
yang salah dan harus dibenarkan ……pre start check harus dilakukan pada saat alat
belum di operasikan…………dan menuliskan hasil pemeriksaanya pada form yang telah
tersedia….. ada juga yang melakukan pemeriksaan pada awal akan tetapi mereka tidak
tidak menuliskan hasil pemeriksaan pada form yang telah tersedia atau menuliskan hasil
pemeriksaannya pada akir shift. hal ini pun tidak dapat dibenarkan sebab dokumentasi itu
mempunyai arti yang sangat penting, hal itu merupakan bukti tertulis bahwa suatu
prosedur telah dilaksanakan dengan benar. Selain itu juga berfungsi untuk menghindari
salah faham antara operator ( Operation Deparment ) dengan mekanik ( Maintenance
Depertment ), bukti tertulis ini juga berfungsi untuk keperluan inspeksi atau keperluan
audit baik audit atau inpeksi dari Internal atau inspeksi dari Pelaksana Inspektur
Tambang, atau Audit, jadi Lakukan Pemeriksaan sebelum anda Mengoperasikannya dan
tuliskan segera pada Lembar Form yang telah disediakan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Salah satu penyumbang data kecelakaan kerja yang besar adalah kecelakaan
lalulintas di area tambang, karena kegiatan pertambangan kususnya tambang terbuka
tidak bisa dilepaskan dengan penggunaan kendaraan operasional dan alat – alat berat
sebagai pengangkut bahan galian / alat pemindah tanah. Dengan demikian usaha
pencegahan kecelakaan yang dilakukan salah satunya adalah dengan membuat aturan
lalu lintas tambang yang diikuti dengan pemasangan rambu – rambu lalu lintas, macam
dan jenis rambu lalulintas yang dipakai di aera pertambangan tidak berbeda dengan
rambu yang dipakai pada laulintas umum yaitu : Rambu Larangan, rambu perintah dan
rambu peringatan.
Kecelakaan yang terjadi salah satunya disebabkan oleh tidak dipatuhinya rambu – rambu
lalintas yang ada misalnya :

1. Rambu STOP artinya setiap kendaraan yang melewati rambu


tersebut harus berhenti sejenak, artinya semua roda tidak ada yang
bergerak untuk waktu beberapa menit.
Mengapa harus STOP…….??? Rambu ini biasanya dipasang pada
pertigaan atau perempatan, fungsinya adalah untuk memastikan
adanya kendaraan lain dari arah kanan dan kiri yang akan melintas
agar tidak terjadi tabarakan. Contoh pelanggaran rambu ini pernah terjadi di salah
satu perusahaan tambang di Kutai Timur, Kalimantan Timur : “kendaraan LV yang
terlindas oleh Unit 777 dari arah kanan karena tidak berhenti di rambu STOP “.

2. Rambu Give Way / rambu beri kesempatan artinya kita harus


memberikan kesempatan atau memberikan prioritas kepada setiap
kendaraan yang akan melintas didepan kita, rambu ini biasanya dipasang
di perempatan atau pertigaan. Pada rambu ini kita tidak diwajibkan untuk
berhenti tetapi kita dianjurkan untuk berjalan pelan – pelan guna memberikan
kesempatan kepada kandaraan lain yang akan melintas.

3. Rambu Dilarang Mendahului artinya kita tidak boleh mendahului


kendaraan lain yang berada di depan kita sampai batas area yang
ditentukan, rambu ini biasanya dipasang pada jalan – jalan yang
berkelok, jalan yang menanjak dan menurun. Mengapa dipasang rambu
ini sebab pada daerah tersebut pandangan kita sangat terbatas sehingga
kita tidak mengetahui adanya unit lain yang melintas berlawanan arah
dengan kita.

Dan masih banyak lagi rambu – rambu lalulintas yang lain yang harus kita patuhi,
…..semua tergantung kepada kita ..”Cepat dan selamat itu yang utama “.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Penempatan barang dengan cara
disandarkan merupakan suatu
bahaya, akan tetapi kita kadang –
kadang tidak menyadarinya.
Hal ini biasanya dilakukan saat kita
menempatkan suatu barang yang
bersifat sementara, kita tidak
menyadari bahwa dengan posisi
bersandar barang tersebut tidak
stabil dan mudah rebah tau
terjatuh atau kalaupun kita
mengetahui / menyadari kita
kadang – kadang mengabaikannya
karena kita beralasan bahwa penempatan barang tersebut hanyalah bersifat sementara
misalnya : Daun pintu baru yang akan dipasang, tire yang akan dipasang pada unit /
kendaraan, tiang penyangga yang belum di pergunakan, tangga yang disandarkan dan
barang apa saja yang diletakkan dengan posisi bersandar pada objek lain.

Kondisi tersebut sebenarnya merupakan bahaya, sebab barang – barang tersebut tidak
berada dalam posisi yang stabil, sehingga mempunyai potensi bahaya mekanis yaitu
orang akan kejatuhan suatu benda. Tentunya hal seperti itu tidak boleh kita biarkan, kita
harus mengendalikannya sebelum terjadi kecelakaan yang mungkin dapat berakibat fatal.

Beberapa langkah pengendalian yang dapat kita lakukan agar tidak timbul incident akibat
tertimpa benda / kejatuhan benda adalah sebagai berikut :

1. Jangan menempatkan barang dengan cara disandarkan, bebas pada suatu objek.
2. Letakkan barang dengan cara ditidurkan / letakkan barang pada lantai dengan
meletakkan sisi yang lebar pada tanah.
3. Jika terpaksa harus disandarkan maka ikatlah pada tempat sandaran sehingga barang
tersebut akan menjadi stabil.
4. Hindarkan tempat kerja anda / tempat menyandarkan barang tersebut dari lalu lalang
karyawan yang lain dengan cara memasang safety line / barricade.

Bukan hanya orang lain yang beresiko tertimpa benda tersebut akan tetapi besar
kemungkinan kita sendiri yang akan terkena akibat kita lupa bahwa kita telah meletakkan
benda dengan posisi yang tidak stabil, beberapa kejadian kecelakaan telah menunjukkan
bahwa benda yang disandarkan akan mengakibatkan kecelakaan yaitu tertimpa benda
tersebut.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Karyawan sebelum bekerja harus menilai kesiapan dirinya sendiri, menanyakan kepada
diri masing – masing apakah mereka telah siap untuk bekerja baik siap secara fisik atau
pun siap secara mental, jika karyawan mengalami ketidak siapan baik secara fisik
ataupun mental maka karyawan tersebut tidak boleh memaksakan diri dalam bekerja
sebab hal itu akan menganggu konsentrasi bekerja yang akibatnya dapat menimbulkan
kecelakaan.
Kondisi – kondisi karyawan yang dapat dikatakan tidak siap bekerja yaitu apabila
karyawan tersebut mengalami salah satu hal sebagai berikut :

1. Mengantuk.
Mengantuk merupakan suatu hal yang wajar dialami manusia, tanda – tanda orang
mengantuk diantaranya adalah : Mata merah dan berair, sering menguap, muka pucat
dan tampak lelah. Sedang penyebab mengantuk adalah :
- Kurang istirahat ( Kurang Tidur / Begadang ) sehingga dibutuhkan waktu untuk
relaksasi otot – otot badan setelah satu hari bekerja termasuk otot dan saraf mata,
waktu istirahat normal untuk orang dewasa adalah 5 sampai dengan 8 jam sehari.
- Pengaruh Obat – obatan, ada beberapa obat yang reaksinya mempunyai efek
samping mengantuk, biasanya obat yang mempunyai efek samping mengantuk
adalah obat batuk.
- Pengaruh pencernaan makanan, yaitu apabila makanan yang kita makan
mengandung karbohidrat yang berlebihan maka hal itu akan berakibat timbulnya rasa
kantuk.

2. Sakit / dalam masa penyembuhan


Karyawan yang sedang sakit tidak dibenarkan untuk bekerja apalagi melakukan
pekerjaan yang berat sebab hal itu justru akan membuat penyakit yang dialaminya
semakin parah, karyawan tidak akan bisa konsentrasi dalam bekerja sebab ia kan lebih
berkonsentrasi terhadap rasa sakit yang dirasakannya.

3. Mengalami beban emosional / Frustasi / Terbelit Masalah.


Setiap orang hidup pasti akan mengalami berbagai macam permasalahan akan tetapi dari
berbagai permasalahan yang dialami ada yang dapat diselesaikan sendiri ada juga
permasalahan yang tidak dapat diselesaiakan sendiri sehingga akan menjadi beban
emosional yang tinggi / frustasi atau biasa disebut “Stress” ( Mengalami Tekanan
mental ). Karyawan yang sedang terbelit masalah akan terganggu konsentrasinya dalam
bekerja sebab dia akan selalu memikirkan permasalahan yang dialaminya
Tanda – tanda karyawan yang mengalami frustasi / sedang terbelit masalah : banyak
melamun, gelisah, sering marah – marah. Jika anda sedang terbelit masalah
komunikasikan dengan atasan anda untuk mencari jalan keluarnya, jika teman atau
bawahan anda menunjukkan tanda – tanda itu maka tegurlah dan berikan kesempatan
agar menyelesaikan masalahnya.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Dalam penggunaan bahan kimia terutama bahan kimia
berbahaya kita harus memiliki dan memahami MSDS dari
masing – masing bahan kimia, semua orang yang terkait
dengan penggunaan bahan kimia berbahaya harus mengetahui
dan memahami MSDS dari bahan kimia yang akan
dipergunakannya, akan tetapi masih banyak orang / karyawan
yang belum mengerti MSDS, berikut ini adalah sekilas informasi
tentang MSDS.

MSDS adalah singkatan dari Material Safety Data Sheet atau


Lembar informasi keselamatan bahan, yaitu berisi informasi tentang data – data suatu
bahan kimia beserta keselamatan berkaitan dengan pengguanaan bahan kimia tersebut,
Hal – hal yang dicantumkan dalam MSDS secara umum berisi tentang :

1. Informasi Tentang nama dan rumusan kimia yang terdiri dari : Nama Dagang, Nama
Kimia Bahan, Golongan Kimia Bahan, Rumus Kimia Bahan.
2. Informasi tentang bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan yang terdiri dari :
bahaya jika mengalami kontak dengan anggota tubuh dan cara pertolongan pertama
misalnya kontak terhadap mata, kontak terhadap kulit, terhirup,dan tertelan.
3. Informasi Alat Pelindung Diri yang dipersyaratkan sat bekerja dengan bahan tersebut.
4. Berisi tentang instruksi kusus untuk perlindungan lingkungan yang meliputi :
Pembuangan Bahan, pembuangan Bungkus, Pemusnahan bahan.
5. Berisi tentang penanganan bahan jika terjadi tumpahan / pelepasan bahan. Yang
terdiri dari pencegahan diri, pencegahan lingkungan, tumpahan.
6. Berisi tentang penanganan dan penyimpanan, yaitu informasi bagaicara penanganan
dan cara pemnyimpanan yang tidak menimbulkan bahaya baik bagi manusia atupun
bagi lingkungan.
7. Berisi tentang data fisik dan kimiawi yaitu menguraikan tentang sifat fisika dan sifat
kimia bahan tersebut misalnya titik didih, destilasi, flashpoint, dll.
8. Berisi stabilitas dan Reaktifitas yaitu menguraikan kondisi – kondisi yang harus
dihindari dan zat – zat lain yang harus dijauhkan agar tidak timbul reaksi yang dapat
membahyakkan atau merusak bahan tersebut.
9. Berisi tentang data toksikologi yaitu efek kimia / efek racun bahan tersebut terhadap
mahluk hidup.
10. Informasi Ekologi. Yaitu pengaruh terhadap kerusakan lingkungan.

MSDS ini harus terdapat atau ditempel pada tempat – temapt penyimpanan agar mudah
untuk dimengerti dan dipahami maka juga harus dikomunikasikan kepada setiap
karyawan yang berhubungan dengan penggunaan bahan tersebut.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Salah satu pendukung produktivitas tenaga kerja adalah faktor kesehatan, selain faktor
keselamatan kerja dan faktor faktor yang lain. Jika kesehatan kerja karyawan menurun
maka produktivitasnya juga akan menurun sebab karyawan akan banyak meninggalkan
pekerjaan karena harus istirahat sakit atau harus menjalani perawatan. Tentu hal seperti
itu sangat tidak diharapkan baik oleh karyawan ataupun oleh perusahaan, bagi
perusahaan jelas akan mengalami kerugian apabila produktivitas karyawannya rendah
maka produktivitas perusahaan juga akan menurun, sedang bagi karyawan yang
produktivitasnya rendah tentu penghasilan atau pendapatanya juga menurun, sehingga
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup juga akan berkurang dan keluarga akan
merasakan dampaknya ……..

Salah satu faktor yang menyebabkan kesehatan tenaga kerja menurun adalah gizi kerja
yang buruk. Gizi kerja adalah nutrisi / zat makanan yang dibutuhkan oleh tenaga kerja
untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan. Gizi kerja yang buruk selain
menyebabkan daya tahan tubuh turun sehingga sakit juga akan meyebabkan daya kerja
fisik turun sehingga prestasi kerjanya rendah.

Gizi kerja yang baik bukanlah jumlah makanan yang banyak dan mahal tetapi gizi kerja
yang baik adalah terpenuhinya unsur – unsur pemberi kalori, pengatur serta
pembangun secara seimbang atau terpenuhinya kalori intake
( kalori masukan ) secara seimbang yang terdiri dari :
- Zat pemberi kalori : karbohidrat, lemak, protein.
- Zat pembangun : Protein , lemak, mineral, air.
- Zat pengatur : Protein, mineral, air, vitamin

Sedangkan yang disebut menu seimbang adalah Karbohidrat : 60 – 70 %


total kalori, lemak : 20 % total kalori, Protein : 10 – 15 % total kalori.
Berdasarkan proporsi kegiatan yang dilakukan sesorang perhari maka pekerjaan dapat
digolongkan menjadi 3 yaitu :
- Kerja Ringan misalnya Bagian Administrasi, membutuhkan kalori untuk kerja sebesar
2/5 total kalori sehari yaitu : 2/5 X 2380 = 952 K Kalori.
- Kerja Sedang misalnya carpenter, cleaning service, membutuhkan kalori untuk kerja
sebesar 2/5 total kalori sehari yaitu : 2/5 X 2650 = 1060 K Kalori.
- Kerja Berat misalnya Operator, Mechanick membutuhkan kalori untuk bekerja sebesar
2/5 total kalori sehari yaitu : 2/5 X 3400 = 1360 K kalori
Penyusunan menu makanan yang baik akan mempengaruhi nilai gizi dan pemenuhan
kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.
Ingat Kesehatan itu mahal harganya penuhi gizi yang baik, istirahat dan berolahraga
secara teratur akan mendukung kesehatan anda.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
EYE WASH adalah alat pembilas mata yang berfungsi untuk meredam pengaruh bahan
berbahaya dan mencegah cidera yang semakin parah karena pemakaian air pembilas
yang salah. ( Standar ANZI Z358.1 – 1990 )

Bahan Larutan Eye Wash.


- Eye Wash bisa menggunakan air bersih semata – mata.
- Eye Wash bisa menggunakan larutan tambahan misalnya : Eye Saline.
Karakteristik Eye Saline :
- Merupakan larutan Buffer yaitu larutan yang mempunyai keasaman sama persis
dengan cairan mata taitu dengan pH 7,4.
- Tersimpan dengan aman tanpa pertumbuhan bakteri, bebas kontaminan, organisma
dan chlorine.
- Tidak berpengaruh terhadap kulit dan selaput lendir.
- Tidak berpengaruh terhadap pernafasan / terhirup.
- Penelanan lebih dari 2 liter menyebabkna iritsi saluran pencernaan
- Tidak termasuk bahan mudah terbakar, larut dalam air 100 % ( dicampur degan air
bersih dalam galon Eye Wash dengan perbandingan 1 : 10.

Cara Pemakaian.
- Hanya pergunakan Eye Wash untuk keadaan emergency.
- Segera lakukan pembilasan secepat mungkin, 10 detik pertama dari insiden adalah
saat kritis dan menentukan.
- Cabut pull Strap ( penyumbat air pancar ) ke atas.
- Segera posisikan mata tepat pada arah pancaran air, dengan membungkuk kan
badan.
- Gunakan Ibu jari dan Jari telunjuk untuk membuka kelopak mata, agar pembilasan
menjadi optimal.
- Pembilasan berlangsung terus sampai air pembilasan habis.
- Segera kirim korban ke bagian medis atau rumah sakit terdekat untuk mendapat
pertolongan lebih lanjut.

Pemeliharaan.
- Air pembilas yang diberi Eye Saline harus di isi ulang / diganti jika tanpa ada
pemakaian.
- Air pembilas tanpa Eye saline dapat diganti / isi ulang setiap seminggu sekali.
- Sebelum di isi ulang lakukan pembilasan pada galon dengan air bersih terlebih dahulu.
- Lakukan pemeriksaan / inspeksi pada jangka waktu tertentu yang telah di tetapkan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Tangan merupakan organ vital / penting bagi manusia sebab sebagian besar aktivitas
dikerjakan dengan tangan, misalnya : Operator tidak akan dapat bekerja jika tidak punya
tangan, mekanik dalam bekerja harus pakai tangan, mengetik harus pakai tangan, dan
lain – lain pekerjaan manusia yang harus dikerjakan dengan tangan. Pentingnya organ
tangan bagi seorang pekerja bisa kita lihat dari asumsi besarnya hari kerja yang hilang
bila terjadi cacat tetap sesuai dengan Keputusan Dirjen Binawas Ketenaga Kerjaan No
KEP.48/BW/1998, Sebagai berikut :

Konversi Hilang hari kerja Karena Cacat / Amputasi Jari dan Tangan .
Cacat tetap / Amputasi Ibu jari Telunjuk Tengah Manis Kelingking
Ruas Ujung 300 100 75 60 50
Ruas tengah - 200 150 120 100
Ruas Pangkal 600 400 300 240 200
Telapak antara jari & 900 600 500 450 -
pergelangan
Tangan Sampai 300
pergelangan
 angka diatas menunjukkan jumlah hari kerja yang hilang

Beberapa upaya yang dilakukan untuk melindungi tangan adalah :


- Pastikan bagian – bagian mesin yang berputar diberikan
pelindung misalnya : V belt, gerinda, roda gigi, gergaji dll
sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
- Gunakan sarung tangan katun untuk melindungi tangan dari
benda – benda yang tajam misalnya mengangkat spare part
yang di bongkar.
- Gunakan sarung tangan kulit untuk melindungi dari bahay
panas misalnya para welder harus menggunakan sarung
tangan kulit.
- Untuk melindungi tangan dari bahan kimia berbahaya gunakan
sarung tangan karet.

Akan tetapi masih banyak kejadian kecelakaan yang mencederai tangan terutama karena
terjepit dan tertimpa suatu benda hingga mengakibatkan cedera, mengapa hal ini masih
terjadi ………??? Banyak hal yang menyebabkanya antara lain adalah kurang
pengetahuan, kurang komunikasi jika pekerjaan dilakukan secara kelompok, dan tidak
konsentrasi dalam bekerja, ini merupakan penyebab terbanyak ( misalnya karena
bercanda, melamun, tekakan mental dan lain – lain ).

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Salah satu kunci dalam pencegahan kecelakaan adalah antisipasi. Dengan
mengantisipasi apa yang akan terjadi, hal ini untuk mengambil langkah aman guna
mencegah kecelakaan. 
Satu langkah yang dapat kita lakukan adalah dengan mengivestigasi semua
kejadian yang hamper menimbulkan celaka. Kita harus selalu mengamati pada tindakan
tidak aman dan hal yang memungkingkan terjadi kecelakaan meskipun tidak
menimbulkan cidera. Analisa cidera membuktikan bahwa, rata-rata kasus kecelakaan
terjadi diawali dengan kecelakaan yang terjadi karena kecelakaan yang tidak
menimbulkan cidera.. 
Jadi kita mengerti bahwa kecelakaan tidak harus mengakibatkan seseorang cidera.
Tetapi hal itu mengindikasikan bahwa bahwa terdapat sesuatu yang salah. Jika tidak
segera dilakukan perbaikan maka akan besar kemungkinan untuk terjadi kecelakaan
dengan kerugian yang lebih besar. 
Kita mengetahui bahwa kecelakaan tanpa cidera orang sekecil apapun kadang
masih terjadi. Sebab terjadianya sebenarnya sama dengan kecelakaan yang
mengakibatkan cidera dan terdapat cara yang sama untuk mencegahnya. Mencegah
kecelakaan jenis ini sangat penting. 
Hampir cidera atau kecelakaan tanpa cidera, sebagaimana semua jenis
kecelakaan harus diinvestigasi. Laporkan semua kecelakaan kepada atasan anda. Jika
kejadian hamper cidera tidak segera dilaporkan dan tidak diperbaiki akan membawa
kepada kecelakaan yang lebih serius. 
Mari kita coba dan mengantisipasi apa yang dapat terjadi dengan peduli terhadap
keselamatan, melaporkan semua kejadian hamper celaka. Dengan kata lain kita juga
berperan sebagai pemain dalam melakukan tindakan pencegahan terjadinya kecelakaan.

Marilah kita berperan secara aktif dalam


pencegahan kecelakaan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
\Pada Umumnya rambu-rambu sudah dapat di pahami artinya dan maksudnya, Namun bila
menemui rambu-rambu yang tidak jelas arti dan maksudnya, Bertanyalah Sebelum anda memulai
pekerjaan di tempat tersebut.

APA ITU RAMBU………

Tulisan atau Gambaran pada papan, Logam Atau pada suatu pada suatu tempat lainnya Dengan
Kombinasi suatu gambar atau Bentuk Simbol yang di gunakan untuk menyampaikan suatu pesan.

PITA DEMARKASI ( PEMBATAS DAERAH BERBAHAYA )


Pita pembatas daerah di gunakan sementara , Untuk Mengidentifikasi adanya bahaya keselamatan,
atau menentukan suatu daerah yang tidak boleh dimasuki.

Merah dan Putih :


Bahaya sehingga tidak diperkenankan masuk / lewat

Kuning dan Hitam :


Awas: Daerah boleh dimasuki tetapi gunakan peringatan
atau perhatian

FUNGSI RAMBU KESELAMATAN YAITU :


1. Untuk mengetahui larangan atau memenuhi perintah/ permintaan, peringatan atau untuk
memberi informasi
2. Mencegah kecelakaan (mengisyaratkan terhadap suatu bahaya)
3. Mengindikasikan lokasi perlengkapan keselamatan dan pemadam kebakaran
4. Memberi arahan dan petunjuk tentang prosedur keadaan darurat

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
PENGERTIAN KECELAKAAN
“ Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diduga, tidak diingini
terjadi secara tiba-tiba dan bersifat merugikan manusia, alat-alat dan
material “.

Secara garis besar Kecelakaan yang terjadi disebabkan :


88 % Faktor Manusia : Tindakan tidak aman (unsafe action)
10 % Faktor Peralatan : Kondisi tidak aman (unsafe condition)
2 % Faktor Takdir : Diluar kemampuan manusia (God act)

SEBAB SEBAB KECELAKAAN


Orang melakukan tindakan tidak aman atau kesalahan yang
mengakibatkan kecelakaan disebabkan oleh :

Karena Tidak Tahu yang bersangkutan tidak mengetahui bagaimana


menjalankan mesin dengan benar dan tidak tahu bahaya-bahaya sehingga
terjadi kecelakaan.

Karena Tidak Mampu yang bersangkutan sebenarnya telah mengetahui


cara yang aman akan tetapi karena belum atau kurang terampil, ia
akhirnya melakukan kesalahan.

Karena Tidak Mau walaupun yang bersangkutan telah mengetahui


dengan jelas cara kerja atau peraturan dan yang bersangkutan dapat
melaksanakan, tetapi karena tidak punya kemauan akhirnya melakukan
kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
SAFETY Adalah Mutu Suatu Keadaan AMAN atau KEBEBASAN dari pada BAHAYA dan
KECELAKAAN.
KESELAMATAN KERJA Adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang
AMAN, BEBAS DARI KECELAKAAN.
Hal-hal yang perlu diPerhatikan Pedoman Keselamatan dan kesehatan Kerja Lingkungan Hidup
yang di tentukan di bawah ini adalah :
1. Beristirahatlah yang cukup di rumah untuk mencegah terjadinya Kecelakaan yang di
sebabkan oleh factor Kelelahan.
2. Jangan Melemburkan Karyawan yang sudah Dinas Malam,Karena Kelelahan dapat
menimbulkan kecelakaan.
3. Cuci Tangan anda hingga bersih dengan menggunakan sabun atau deterjen setiap kali anda
menyelesaikan pekerjaan dan saat mulai sebelum makan dan sesudah makan.
4. Berpakainan yang rapid Dan bersih,karena pakaian yang kotor dapat mengganggu
kesehatan,sedangkan pakaian yang tidak rapi / berkleweran akan membahayakan anda
terutama bila anda berdekatan dengan mesin yang berputar.
5. Rambut yang panjang dan gondrong harus di rapikan,karena selain mengganggu pekerjaan
anda juga dapat mengancam keselamatan anda.
6. pelihara tempat kerja anda agar selalu rapid dan bersih,sehingga anda dapat bekerja dengan
nyaman dan aman.
7. Kumpulkan semua jenis sampah dan kotoran lainnya dan buanglah sampah di tempat yang
telah di sediakan.
8. Semua peralatan K3 yang ada di office,Workshop,Dan unit-unit yang ada harus di rawat
dengan baik.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Insiden adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan atau tidak diinginkan dimana bertemu dua bahaya
atau lebih dan mengakibatkan luka pada orang, kerusakan harta benda atau lingkungan pada derajat apapun.
Pada dasarnya kecelakaan / insiden ada sebabnya, bukan disebabkan karena nasib. Apabila kita mau
mencegah kecelakaan / insiden, tentunya kita harus mengetahui penyebab dasarnya / akar penyebabnya.
Untuk mengetahui penyebab dasar / akar penyebabnya sebaiknya kita mengetahui urutan terjadi insiden /
kecelakaan.

Urutan penyebab terjadi insiden dan akibatnya adalah :


1. Lack Of Control ( Kurangnya Kendali / Pengawasan )
Agar manajemen dapat melaksanakan pengendalian / pengawasan terhadap system, maka perlu
dibuat prosedur dan standard kerja yang disepakati karyawan. Pengendalian / pengawasan termasuk
didalamnya pemberian palatihan, inspeksi, prosedur pencatatan dan tindak lanjut dari penyimpangan
yang ada. Hal ini untuk melihat tingkat pemenuhan dari prosedur dan standard kerja yang ada.
2. Personal & Job Factor ( Factor Pribadi & Pekerjaan )
Factor pribadi dan pekerjaan ini mempengaruhi semua karyawan pada satu waktu dan waktu yang
lain, serta mempunyai mata rantai penyebab terjadinya insiden. Semua problem ini harus ditindak
lanjuti setelah diidentifikasi.
3. Unsafe Acts & Condition ( Tindakan & Kondisi tidak aman )
Tindakan yang disengaja atau ceroboh, atau dengan sengaja mengabaikan standar kerja yang telah
digariskan, cepat atau lambat akan mengakibatkan terjadinya insiden.
4. Incident ( Insiden )
Insiden adalah kejadian yang tidak direncanakan. Keparahan dan akibatnya dapat berpariasi,
Apakah berakibat cedera fisik, kerugian harta benda, kerugian material atau gangguan pada proses.
5. Injury & Damage ( Cidera & Kerusakan )
Suatu insiden yang terjadi dapat mengakibatkan orang mengalami cedera ringan atau berat, alat /
material mengalami kerusakan berat atau ringan dan kerugian atas terganggunya proses pekerjaan.
Untuk itu diperlukan proses investigasi untuk penanggulangannya.
6. Cost ( Biaya )
Setiap insiden yang terjadi membutuhkan biaya, misalnya biaya untuk perawatan jika ada yang
mengalami luka, biaya perbaikan jika ada peralatan yang rusak atau kehilangan waktu. Biaya-biaya
yang timbul ada yang diasuransikan dan ada yang tidak. Seringkali biaya yang tidak diasuransikan
lebih tinggi dari biaya yang diasuransikan walaupun premi asuransi tetap harus dibayarkan.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Sakit Kepala pada umumnya merupakan salah satu gejala yang paling mengganggu dan merupakan masalah
kesehatan yang paling sering di alami oleh manusia,Sakit kepala juga merupakan sakit kepala yang
disebabkan oleh ketegangan otot di bahu,Leher,dan Kepala,sehingga menimbulkan rasa sakit yang menekan
Juga terasa Tegang Di dua sisi kepala seperti di dahi,pelipis,Belakang kepala dan leher.
SAFETY Adalah Mutu Suatu Keadaan AMAN atau KEBEBASAN dari pada BAHAYA dan
KECELAKAAN.
KESELAMATAN KERJA Adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang
AMAN, BEBAS DARI KECELAKAAN.
Hal-hal yang perlu diPerhatikan Pedoman Keselamatan dan kesehatan Kerja Lingkungan Hidup
yang di tentukan di bawah ini adalah :
1. Beristirahatlah yang cukup di rumah untuk mencegah terjadinya Kecelakaan yang di
sebabkan oleh factor Kelelahan.
2. Jangan Melemburkan Karyawan yang sudah Dinas Malam,Karena Kelelahan dapat
menimbulkan kecelakaan.
3. Cuci Tangan anda hingga bersih dengan menggunakan sabun atau deterjen setiap kali anda
menyelesaikan pekerjaan dan saat mulai sebelum makan dan sesudah makan.
4. Berpakainan yang rapid Dan bersih,karena pakaian yang kotor dapat mengganggu
kesehatan,sedangkan pakaian yang tidak rapi / berkleweran akan membahayakan anda
terutama bila anda berdekatan dengan mesin yang berputar.
5. Rambut yang panjang dan gondrong harus di rapikan,karena selain mengganggu pekerjaan
anda juga dapat mengancam keselamatan anda.
6. pelihara tempat kerja anda agar selalu rapid dan bersih,sehingga anda dapat bekerja dengan
nyaman dan aman.
7. Kumpulkan semua jenis sampah dan kotoran lainnya dan buanglah sampah di tempat yang
telah di sediakan.
8. Semua peralatan K3 yang ada di office,Workshop,Dan unit-unit yang ada harus di rawat
dengan baik.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Sakit Kepala Di golongkan menjadi 2 Bagian yaitu MIGRAIN Dan VERTIGO
1. MIGRAIN

Migrain adalah sakit kepala sebelah yang nyerinya berdenyut hebat dan terjadi berulang-ulang,Biasanya
mengenai salah satu satu sisi kepala, Tetapi kadang-kadang mengenai kedua sisi kepala.
Penyebabnya :
1. Faktor Internal antara lain adalah peningkatan Hormon dan perubahan metabolisme Otak
2. Faktor Exsternal Meliputi Keadaan stress,Kelelahan atau terlalu banyak tidur.Terlambat
makan,Perubahan cuaca,dan perbedaan tekanan udara serta Beberapa jenis makanan dan
obat-obatan.

2. VERTIGO
Pada umumnya Penderitanya merasa bergerak atau berputar,puyeng,dan merasa benda di sekitar kita
bergerak atau berputar.Vertigo terjadi akibat O2 yang masuk ke otak berkurang,Sehingga penurunan
Penyebabnya :
1. lapar atau asupan makanan yang tidak memadai.
2. Mengalami Tekanan batin yang hebat
3. Berdiri secara mendadak dari posisi berbaring atau duduk
4. Pusing / Vertigo juga dapat merupakan akibat dari penyakit Anemia / Kurang darah,karena
adanya penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak
5. Serangan biasanya di sebabkan oleh minum-minuman yang mengandung alcohol.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Semua luka terbuka dapat terkontaminasi oleh kuman yang berasal dari luka itu sendiri,
air atau dari pernafasan dan tangan. Jika kotoran atau jaringan tubuh yang sudah mati
masih tertinggal akan menimbulkan masalah yang serius . kuman dapat berkembang biak
dan dapat menyebar kedalam tubuh ( Septisemia ). Luka yang tidak mengalami
penyembuhan dalam waktu 48 jam dapat dikatakan telah mengalami infeksi yang ditandai
timbulnya demam.

Tanda – tanda infeksi :


6. mengalami peningkatan rasa nyeri dan sakit, bengkak kemerahan dan rasa panas
sekitar luka.
7. Adanya nanah atau mengalirnya nanah dari luka.
8. Pembengkakan kelenjar di daerah leher, ketiak dan selangkangan.
9. Kemerahan di kulit anggota gerak yang menjalar dari kelenjar yang bengkak.
10. Jika infeksi sudah berlanjut akan muncul tanda – tanda : haus, Berkeringat, menggigil
dan tubuh akan lemah.

Jika anda mengalami luka jangan biarkan begitu saja tanpa ada penanganan yang serius
sebab hal itu akan dapat mengakibatkan terjadinya infeksi, lakukan penanganan luka
sebagai berikut :

4. Tutup luka dengan kasa seteril atau bantalan yang bersihkan kemudian balutlah.
5. Tinggikan dan sangga daerah yang mengalami luka untuk mengurangi
pembengkakan.
6. Bawalah ke dokter terdekat untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Luka terbuka juga dapat menyebabkan masuknya bakteri tetanus kedalam tubuh. Racun
yang dihasilkan bakteri tetanus akan mempengaruhi sistem saraf dalam tubuh.

Gejala dan tanda – tanda terkena tetanus :


7. Kaku pada rahang.
8. Kesulitan menelan.
9. Kaku pada leher.
10. Mudah marah dan sakit kepala.
11. Menggigil dan panas tinggi.
12. Seluruh tubuh menjadi kaku atau kaku hanya di beberapa bagian tubuh.

Imunisasi tetanus yang pernah diberikan akan melindungi korban selama 10 tahun, akan
tetapi akan lebih aman jika terjadi luka langsung dibawa ke fasilitas klinik.

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
`Kecelakaan adalah Kejadian yang tidak dinginkan, tidak direncanakan, tidak diduga dan
mengakibatkan kerugian. Tidak seorangpun menginginkan kecelakaan karena banyak
sekali dampak / kerugian yang akan dialami baik oleh karyawan, keluarga karyawan
ataupun perusahaan. Maka perlu sekali kita mengetahui dampak K3 terhadap karyawan,
keluarga karyawan, ataupun terhadap perusahaan.

Dampak Keselamatan dan Kesehatan Kerja :


4. Terhadap Karyawan.
 Kecelakaan dapat mengakibatkan kesakitan atau cedera
bahkan dapat mengakibatkan cacat yang permanen atau
cacat tetap.
 Karyawan akan kehilangan waktu kerja karena ia harus
menjalani perawatan baik oleh perawatan / paramedis
perusahaan ataupun oleh dokter rumah sakit.
 Karyawan akan berkurang pemasukkannya akibat
kehilangan waktu kerja untuk menjalani perawatan.
5. Terhadap Keluarga Karyawan.
 Kesedihan, keluarga karyawan tentulah akan mengalami
kesedihan jika ada salah satu anggota keluarganya yang
mengalami kecelakaan karena ia ikiut merasakan
penderitaan yang dialami anggota keluarganya.
 Jika penghasilan karyawan berkurang sudah tentu
pemasukan untuk keluarganya juga akan terhambat atau
berkurang sehingga tidak dapat memenuhi semua kebutuhan
hidupnya.
 Jika Kecelakaan yang dialami oleh karyawan mengakibatkan cacat atau bahkan
kematian maka masa depan anggota keluarganya pun tidak menentu / tidak sempurna
karena tidak ada lagi yang akan membiayai atau mencukupi kebutuhannya.
6. Terhadap Perusahaan.
 Perusahaan akan kehilangan tenaga kerja yang sudah terlatih dan mempunyai
ketrampilan.
 Kehilangan uang untuk biaya kecelakaan baik biaya langsung ataupun biaya tidak
langsung, besarnya biaya tidak langsung akan lebih besar dari pada biaya langsung.
 Mengganti / memperbaiki peralatan yang rusak akibat kecelakaan.

Setelah kita memahami dampak dari kecelakaan maka sudah seharusnya kita bekerja dengan penuh
hati – hati, dengan mengikuti petunjuk – petunjuk keselamatan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. INGAT……….. Keluarga anda menanti anda .

Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan


Jam Nama Jabatan
Department
Site
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site

You might also like