Professional Documents
Culture Documents
5 Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja
5 Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja
atau bisa pula karena manajemen perusahaan yang kesadaran akan safetynya rendah, berikut
beberapa penyebab akibat kerja :
1. GOLONGAN FISIKA
2. GOLONGAN KIMIA
1. Perusahaan/ Perindustrian pupuk, Pestisida, Kertas, Refinery, Pengolahan gas bumi, obat-
obatan banyak menggunakan bahan kimia sebagai bahan baku atau pembantu
2. Penggunaan bahan kimia tadi bisa menyebabkan bahaya Kebakaran, Peledakan, Iritasi dan
Keracunan 70% PAK adalah disebabkan oleh bahan kimia berbahaya yang masuk lewat
mulut, pernafasan atau kulit
3. Bahan Kimia Berbahaya bisa berupa padat, gas, partikel maupun uap Masuknya Bahan
kimia tadi bisa menimbulkan gejalanya secara akut atau kronik Keracunan Akut biasanya
terjadi akibat masuknya bahan kimia dalam jumlah besar pada waktu singkat, misalnya :
1. Keracunan gas CO
2. Keracunan asam Sianida (HCN)
3. Keracunan Kronik terjadi karena masuknya bahan kimia tadi dalam jumlah sedikit
tetapi dalam jangka panjang, misalnya :
4. Keracunan Benzena
5. Keracunan Uap Pb → Leukemia
6. Keracunan bahan-bahan Karsinogen → Kanker
3. GOLONGAN BIOLOGI :
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
1. Virus (Hepatitis)
2. Bakteri (Tuberkulosis pada petugas medis)
3. Parasit (Malaria)
4. Cacing
5. Jamur
Semua peraturan dan kebijakan perusahaan tidak akan menjamin keselamatan anda jika anda sendiri
tidak berusaha dan menjaga keselamatan anda, ingat keluarga menanti kedatangan anda dengan
selamat tanpa cedera sedikitpun.
Ada 7 poin penting seputar “Good Warehouse Practise” yang wajib diketahui. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja atau K3 di ruang gudang merupakan tanggung jawab setiap pihak terutama mereka
2. Kebersihan Diri
Setiap pihak yang beraktivitas didalam gudang wajib menjaga kebersihan selama berada
didalam gudang.
Dilarang merokok didalam area gudang.
3. Letak Barang
Letakkan barang dengan memberikan jarak minimal 45 cm dari tembok untuk memudahkan
proses pemindahan atau pembersihan.
4. Pallet
Pallet adalah alas yang digunakan dalam penyimpanan barang yang baik.
Pastikan pallet dalam keadaan kering dan bersih.
Rotasi stok sebaiknya dilakukan untuk kemudahan proses pembersihan.
5. Pemindahan Barang
Gunakan system FIFO (First In First Out) yaitu dengan memindahkan dahulu barang
berdasarkan tanggal produksi atau tanggal kadaluarsa.
Kelompokkan barang-barang hanya dengan yang sejenis saja.
Pisahkan barang yang rusak dengan barang yang baik.
Perhatikan health and safety regulations atau aturan K3 yang berlaku dalam packing instruction
seperti ketentuan jumlah maksimal barang yang boleh ditumpuk, dsb.
Tangani barang dengan hati-hati.
Dilarang menggunakan tumpukan barang sebagai tempat beraktivitas seperti menjadikannya
tumpuan dan sebagainya, untuk mencegah terjadinya kerusakan pada barang.
Gunakan hanya container yang baik dan bersih untuk memindahkan barang ke tempat lain.
Dan adapun HAL-HAL yang harus diperhatikan saat menumpang di bak belakang sarana,
antara lain :
1. DILARANG menumpang di bak belakang sarana LV secara berlebihan atau melebihi batas
maksimal yang diizinkan.
2. DILARANG duduk di dinding bak belakang sarana LV selama unit tersebut melintasi jalan
tambang dan jalan hauling.
3. DILARANG bersandar di bak belakang.
4. DILARANG bersenda gurau secara berlebihan selama menumpang di bak belakang.
5. DILARANG naik atau turun dari dalam bak sebelum unit sarana berhenti dengan
sempurna.
Semua peraturan dan kebijakan perusahaan tidak akan menjamin keselamatan anda jika anda
sendiri tidak berusaha dan menjaga keselamatan anda, ingat keluarga menanti kedatangan anda
dengan selamat tanpa cedera sedikitpun
Ada banyak alasan mengapa kecelakaan terjadi. Kebanyakan industri orang cenderung melihat sesuatu
untuk disalahkan ketika terjadinya kecelakaan, karena lebih mudah dibandingkan mencari penyebab
kecelakaan seperti daftar dibawah ini. Pertimbangkan penyebab kecelakaan yang dijelaskan. pernahkan
Anda merasa bersalah terhadap tindakan atau perilaku berikut ini? Jika ya, Anda mungkin tidak
mengalami cidera tetapi lain kali Anda mungkin tidak seberuntung sekarang.
1. Mengambil Jalan Pintas: Tiap hari kita mengambil keputusan dan berharap akan membuat
pekerjaan lebih cepat dan lebih efisien. Tetapi apakah waktu yang mengamankan tiap resiko
keselamatan Anda, atau apakah anggota yang lain? Jalan pintas menurunkan keselamatan ada
dalam bekerja tetapi meningkatkan kemungkinan Anda cidera.
2. Percaya diri yang berlebih: Percaya diri itu bagus. Terlalu percaya diri terlalu bagus. ‘ini tidak
pernah terjadi ke saya” perilaku seperti ini dapat menyebabkan prosedur, perkakas atau metode
kerja yang tidak benar dalam pekerjaan Anda, Hal ini dapat menyebabkan Anda cidera.
3. Memulai tugas dengan instruksi yang tidak tuntas: Untuk melakukan pekerjaan dengan
aman dan benar pertama kali Anda perlu informasi yang tuntas. Pernahkan Anda melihat
seorang pekerja disuruh melakukan pekerjaan, hanya diberikan sebagian instruksi kerja? Jangan
malu bertanya untuk dijelaskan tentang prosedur kerja dan peringatan keselamatan. Hal ini
tidaklah membuat Anda bodoh bertanya tentang hal ini tetapi Anda salah jika tidak bertanya.
4. Kerapian yang buruk: ketika klien, manajer, atau petugas keselamatan melewati area kerja
Anda, kerapian adalah indikator yang akurat menilai perilaku seseorang tentang qualitas,
produktifitas dan keselamatan. Kerapihan yang buruk membuat berbagai tipe bahaya. Area
yang rajin dirawat membuat standar untuk yang lain ikuti. kerapihan yang baik meliputi
kebanggaan dan keselamatan.
6. Gangguan mental dari pekerjaan: Memiliki hari yang buruk di rumah dan cemas dengan
permasalahan dirumah ketika di tempat kerja adalah kombinasi yang berbahaya. Mental yang
jatuh dapat membuat fokus anda buyar untuk mengikuti prosedur kerja aman. Anda juga dapat
terganggu ketika anda sibuk bekerja dan teman anda lewat sambil berbicara ke anda saat Anda
sedang melakukan pekerjaan.
7. Gagal merencanakan pekerjaan: Banyak pembicaraan hari ini tentang analisa bahaya kerja
JSA adalah cara yang efektif untuk menemukan cara yang pintar untuk bekerja dengan aman
dan efisien. Bekerja dengan tergesa-gesa saat memulai pekerjaan, atau tidak berfikir tentang
proses kerja dapat menempatkan anda melakukan cara yang berbahaya. Lebih baik rencanakan
pekerjaan anda kemudian bekerjalah sesuai recana tersebut.
“Lebih baik berhati-hati 100 kali dari pada sekali mati”
Dari definisi diatas dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa kecelakaan dapat terjadi bila timbul
keadaan tidak aman dan atau tindakan tidak aman, kedua penyebab utama terjadinya kecelakaan ini
muncul (exist ) antara lain karena sikap dan perilaku karyawan yang bersangkutan yaitu :
1. Tidak tahu (adanya bahaya) : karena tidak pernah diberitahu oleh pimpinan tentang bahaya
dan resiko ditempat kerjanya sehingga tidak tanggap terhadap bahaya dan juga tidak mempunyai
ketrampilan menghindari bahaya tersebut.
2. Tidak mau tahu (adanya ancaman bahaya) : karena tidak mempunyai perhatian pada K-3
sehingga berperilaku sembrono mungkin juga karena lemahnya pengawasan.
3. Tidak mampu (menghadapi bahaya) : karena tidak pernah dilatih K-3 sehingga tidak
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dengan cara aman dan selamat. Ketiga hal tersebut diatas
merupakan tindakan tidak aman seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya antara lain dapat
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
diakibatkan karena latar belakang kehidupan keluarga atau lingkungan yang tidak harmonis dan
penuh gejolak.
Berikut beberapa contoh dari tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman :
Perlu untuk dipertimbangkan tindakan-tindakan dan kondisi-kondisi diatas hanya sebagai penyebab
langsung atau gejala-gejala dalam melakukan suatu pekerjaan, jika anda hanya mengobati gejala-
gejala saja, mereka akan terjadi lagi dan lagi. Coba renungkan dan jawablah tiga pertannyaan di
bawah ini :
Penerangan dikatakan buruk apabila memiliki intensitas penerangan yang rendah untuk jenis
pekerjaan yang sesuai, distribusi yang tidak merata, mengakibatkan kesilauan, dan
kurangnya kekontrasan.
Penerangan yang buruk dapat mengakibatkan :
Kelelahan mata sebagai akibat dari berkurangnya daya dan efisiensi kerja.
Memperpanjang waktu kerja.
Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.
Kerusakan indera mata.
Kelelahan mental.
Menimbulkan terjadinya kecelakaan.
Pengendalian terhadap penerangan buruk dapat dilakukan dengan cara :
1. Pengendalian secara teknis
Memperbesar ukuran obyek ( sudut penglihatan ) dengan menggunakan kaca
pembesar dan layar monitor.
Memperbesar intensitas penerangan.
Menambah waktu yang diperlukan untuk melihat obyek.
Bila menggunakan penerangan alami, harus diperhatikan agar jalan masuknya sinar
tidak terhalang.
Mencegah kesilauan, dengan :.
- Memperbesar kekontrasan antara obyek dengan latar belakang.
- Tidak melapisi permukaan mesin dengan bahan yang mengkilat.
- Meletakkan lampu diatas kepala tenaga kerja, sebelah kiri belakang.
2. Pengendalian secara administrative.
Untuk pekerjaan malam atau yang membutuhkan ketelitian tinggi, memperkerjakan
tenaga kerja yang berusia relative masih muda dan tidak menggunakan kacamata
adalah lebih baik.
Menjaga kebersihan dinding, langit – langit, lampu dan perangkatnya penting untuk
diperhatikan. Perawatan tersebut sebaiknya dilakukan minimal 2 kali dalam 1 tahun, karena
kotoran / debu yang ada ternyata dapat mengurangi intensitas penerangan hingga35%
Anda hanya diberi 2 mata untuk selamanya, jagalah kesehatan mata anda,
agar anda terus dapat melihat indahnya dunia.
Toolbox atau safety talk biasanya membicarakan tentang pekerjaan yang akan dilakukan
seperti bagaimana urutan kerja/ prosedur, risk assesment, dan identifikasi bahaya yang
akan muncul, dan penanggulangan apabila terjadi keadaan darurat. Kegiatan ini
dilakukan pada saat sebelum melakukan pekerjaan.
Pastikan semua pekerja yang akan bekerja memahami pekerjaannya, bahayanya dan cara
menanggulangi bahayanya, dan mengetahui siapa yang akan dihubungi apabila terjadi
keadaan darurat. Pastikan juga semua pekerja fit saat bekerja, penyebab dasar yang
sering timbul pada saat kecelakaan adalah dikarenakan kelelahan, gagal mengidentifikasi
bahaya dan melakukan shortcut prosedur kerja.
Toolbox/ Safety Talk wajib dijalankan setiap akan memulai pekerjaan, pastikan job safety
analysis sudah dibuat dan disosialisasikan, kalau pekerjaan tersebut bersifat rutin dan
berulang maka wajib dibuatkan prosedur kerja.
Berikut Langkah – langkah yang perlu diperhatikan dan dilakukan saat pekerja
malakuakan aktifitas di ruang terbatas :
1. Sebelum melakukan pekerjaan didalam ruang terbatas harus memeriksa area
kerja disekitar ruang tersebut.
2. Mempersiapkan terlebih peralatan dan APD yang akan digunakan seperti
breathing apparatus, Gas tester, safety line, masker, sarung tangan, tangga
aluminium, tripot.
3. Mengeluarkan gas cairan yang ada didalam ruangan tersebut.
4. Sebelum orang memasuki ruang terbatas maka terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan gas untuk mengetahui kadar oksigen cukup dan tidak terdapat gas
berbahaya lain yang dapat membahayakan keselamatan pekerja. Untuk
sementara sebelum ada gas tester maka lakukan blowing untuk memasukan
udara kedalam ruang tersebut setelah isinya dikeluarkan.
5. Pelugas yang masuk kedalam ruang terbatas untuk melakukan pekerjaan harus
memakai safety line dan peralatan lain yang dibutuhkan demi keselamatan
pekerja.
6. Pekerjaan yang dilakukan dalam ruang terbatas harus diawasi secara ketat,
minimal harus ada 2 orang yang bekerja dalam ruang terbatas, satu orang yang
ada diluar ruangan terbatas untuk memberi pertolongan bila perlu, dan satu
orang yang melakukan pekerjaan diruang terbatas. Untuk keluar masuk orang
dalam ruang terbatas harus dengan pengawasan.
Itulah kenyataan yang terjadi di sebuah perusahaan konstruksi atap di California, Amerika
Serikat. Entah karena menganggap para pekerjanya memiliki kekuatan bisa terbang seperti
superman, atau entah alasan apapun, perusahaan tersebut membiarkan para pekerjanya bekerja di
ketinggian 5-6 meter untuk mengerjakan pekerjaan pemasangan atap tanpa dilengkapi Alat
Pelindung Diri (APD) seperti Full Body Harness dan Safety Lines.
Beberapa kecelakan terjadi pada para pekerja yang sering bekerja di ketinggian itu. 11 Mei
2006, seorang pekerja tewas ketika sedang bekerja pada ketinggian 6,4 meter tanpa APD. 4 bulan
kemudian pada tanggal 21 Septmber 2006, seorang pekerja terjatuh hingga mengalami trauma pada
kepalanya, ketika sedang bekerja pada ketinggian 5,7 meter , lagi lagi tanpa APD.
Pemilik dan manager perusahaan konstruksi atap tersebut harus menanggung akibat
melanggar undang undang California yang mengharuskan memakai APD dan sarana pengaman
saat bekerja di ketinggian 5-6 meter. Sang pemilik didenda sebesar 248.000 US Dolar. Yang paling
menggenaskan, keduanya harus meringkuk dibalik jeruji besi.
Para rekan kerja kita yang bekerja di ketinggian bukan Superman yang bisa terbang dari
ketinggian. Segera ingatkan mereka untuk bekerja di ketinggian dengan aman dengan mengikuti
beberap tips berikut ini :
Gunakan Full Body Harness & Safety Line
Dapatkan surat izin kerja sebelum mulai bekerja
Pasang Jaring Pengaman dibawah lokasi pekerjaan
Pastikan Keamanan Lantai kerja
Gunakan penerangan yang cukup
Semoga kita dan seluruh rekan kerja kita selalu berperilaku aman dan selamat
dalam bekerja.
Disamping peralatan dan perlengkapan kerja yang baik kita juga harus bisa mengendalikan emosi,
karena emosi yang tidak terkendali juga bisa menimbulkan kecelakaan.
Contoh sikap emosi yang berakibat pada timbulnya kecelakaan kerja antara lain :
1. Senda Gurau.
Walaupun itu hanya merupakan senda gurau, tetapi kurang tanggapnya dalam hal
menanggapi percakapan tersebut akibatnya timbul perselisihan dan bahkan berakibat
bentrokan hingga perbaikan.
Contohnya bercanda dengan teman ( mengejek ).
2. Pelampiasan.
Hal ini sering terjadi karena tidak mengendalikan emosi, sedangkan sasaran tidak ditemukan
akhirnya secara tidak sengaja melampiaskan emosi tersebut kesasaran benda terdekat.
Contoh : Meninju ataupun menendang dinding meja dan sebagainya akibatnya tangan atau
kaki luka.
3. Beda Pendapat.
Ini disebabkan karena antara satu sama lainnya saling mempertahankan pendapanya masing-
masing ataupun yang satu meremehkan pendapat yang lainnya. Hal ini dapat menimbulkan
ketegangan yang akhirnya bisa mengarah pada suatu perkelahian.
Dari hal-hal tersebut diatas dapat diambil satu kesimpulan bahwa emosi itu merupakan salah satu
sumber dari kecelakaan.
Agar kita terhindar dari emosi sebaiknya kita perhatikan hal-hal dibawah ini :
Selalu memeriksa tekanan darah.
Simak terlebih dahulu inti sari dari suatu pembicaraan sebelum kita bertindak.
Kurangi senda gurau, apalagi yang disertai ejekan.
Hargailah pendapat orang lain dengan bijaksana dan seandainya pendapatnya salah, arahkan
secara baik dan sopan.
Sebelum memulai pembicaraan teliti lebih dahulu apakah pembicaran kita tersebut
menyinggung perasaan orang lain.
Kendalikanlah Emosi Anda, Jika Tidak Fatal Akibatnya !!!!!!!!!
Jadi kembali kejudul diatas berapakah jumlah semestinya kebutuhan toilet ini? Jadi
menentukan jumlah kamar kecil ini dibuat berdasarkan jumlah orang disetiap ruangan atau
kantor, berikut tabel jumlah orang dan kebutuhan toilet
Catatan : Setiap toilet dilengkapi dengan kamar terpisah lengkap dengan pintu yang dapat
dikunci dari luar, dan dilengkapi dengan partisi untuk masing-masing toilet yang terdiri lebih
dari satu dalam setiap kamar kecil untuk privasi.
Di berbagai perusahaan kita bisa menemukan berbagai macam kebijakan mengenai helm safety ini
ada yang setahun sekali, dua tahun, tiga tahun dll, namun sekali lagi pasti ada berbagai macam
pertimbangan, salah satu pertimbangan yang mungkin patut di diperhatikan adalah seberapa lama
pemakaian helm kita dengan terpapar suhu ekstrim seperti panas berlebih atau dingin, dan juga
seberapa sering terkena bahan – bahan kimia. dari berbagai sumber yang saya dapat mengatakan
bahwa apabila anda termasuk pemakai dengan kriteria diatas maka wajib helm anda diganti dua
tahun sekali untuk bagian cangkang atau bagian terluar helm safety dan setahun sekali untuk bagian
dalam helm, satu lagi yang perlu diingat adalah bahwa helm safety kita didesign hanya untuk
menerima kejatuhan beban berat sekali, sehingga apabila telah terkena beban berat maka helm
tersebut sudah wajib diganti karena dikhawatirkan adanya penurunan daya tahan dari helm tersebut
Agar helm awet ada beberapa tips untuk merawat helm kita yaitu dengan cara menjaganya tetap
bersih, bebas dari zat zat kimia yang bisa merusak helm, lakukan pencucian minimal seminggu
sekali pencucian bisa menggunakan air sabun dan disimpan dalam tempat tertutup dengan kondisi
telungkup, dilarang keras menutup helm safety dengan stiker karena dikhawatirkan dapat
mengurangi usia dari helm karena terjadi reaksi dari bahan perekat stiker bereaksi dengan bagian
terluar helm, selain itu pula dikhawatirkan keberadaan stiker tadi bisa menghantarkan listrik
sehingga fungsi pengaman dari helm untuk perlindungan dari sengatan listrik akan berkurang.
Sekarang sudah jelas semuanya? kalau ada yang masih belum paham silahkan dibaca beberapa
referensi dibawah ini, semoga bisa membantu dalam membuat kebijakan tentang penggunaan helm
safety di perusahaan kita
SELAMAT BEKERJA DAN BEKERJA DENGAN SELAMAT
Untuk menjaga kebersihan tempat kerja, hal yang perlu dilakukan adalah :
Tentukan penanggung jawab kebersihan untuk setiap bagian.
Tentukan apa saja yang perlu dibersihkan.
Patuhi aturan yang telah disepakati.
Penanggungjawab kebersihan
Secara umum seperti yang disebutkan di atas, kebersihan merupakan tanggung jawab setiap
orang. Tetapi pada pelaksanaannya sering kali tidak bisa berjalan dengan baik karena tidak ada
penanggung jawab kebersihan untuk area tertentu. Penanggung jawab kebersihan akan sangat
diperlukan terutama untuk tempat-tempat yang sering dipakai bersama-sama.
Patuhi aturan
Aturan yang telah disepakati, bisa berjalan dengan baik apabila setiap orang berusaha
mematuhi kesepakatan tersebut.
Kebersihan tempat kerja merupakan dasar dari pelaksanaan 5 S. Dengan melakukan langkah
pembersihan tempat kerja secara teratur tujuan jangka panjang perusahaan untuk menerapkan
sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan dan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja akan lebih mudah.
Oleh karena itu, keselamatan dan kesehatan kerja yang merupakan salah satu bagian dari perlindungan tenaga kerja
perlu diperhatikan, dikembangkan dan ditingkatkan. Untuk itu, semua pihak yang terlibat dalam suatu produksi
khususnya para penanam modal dan tenaga kerja diharapkan dapat mengerti, memahami dan menerapkan keselamatan
dan kesehatan kerja ditempat kerja masing-masing. Beberapa pengertian dan istilah sebelum mempelajari lebih lanjut
mengenai keselamatan dan kesehatan kerja :
1. Potensi bahaya. Ialah suatu kegiatan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan kecelakaan/kerugian
berupa cedera, penyakit, kerusakan.
2. Tingkat bahaya. Ungkapan adanya potensi bahaya secara relatif. Kondisi yang berbahaya mungkin saja ada,
akan tetapi dapat menjadi tidak begitu berbahaya lantaran telah dilakukan beberapa tindakan pencegahan.
3. Resiko. Menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan/kerugian pada periode waktu tertentu atau siklus
operasi tertentu.
4. Insiden. Kejadian tidak diinginkan yang dapat dan telah mengadakan kontak dengan sumber energi melebihi
nilai ambang batas badan atau struktur.
5. Kecelakaan. Adalah suatu kejadian yang tidak diduga sebelumnya, dan tidak dikehendaki yang mengacaukan
proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia maupun
harta benda.
6. Aman/selamat. Adalah kondisi tiada ada kemungkinan malapetaka (bebas dari bahaya).
7. Tindakan tak aman. Suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberikan peluang terhadap
terjadinya kecelakaan.
8. Keadaan tak aman. Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan berbahaya yang mungkin dapat langsung
mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
9. Keselamatan dan kesehatan kerja. Secara filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya berguna bagi masyarakat. Dari segi keilmuan, adalah ilmu pengetahuan
dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat bekerja.
Sebuah produksi film terdiri dari berbagai macam departemen yang masing-masing memiliki tugas dan berhubungan
dengan peralatannya masing-masing. Departemen artistik misalnya, mereka membangun set yang
nantinya menjadi setting sebuah adegan dalam film. Departemen artistik menggunakan peralatan dan perlengkapan
membangun set seperti martil, paku, papan dan sebagainya . Departemen kamera, bertugas merekam dan menata
pencahayaan guna mendapatkan gambar yang diinginkan. Mereka berhubungan dengan peralatan dan perlengkapan
seperti listrik, lampu, kabel dan sebagainya. Dari masing-masing departemen, mereka bekerja pada satu lokasi yang
sama, dengan lingkungan yang mungkin tidak pernah kita kenal sebelumnya dan tidak steril. Perkembangan tekhnologi
yang makin modern dibidang listrik yang penggunaannya sangat luas, baik untuk kehidupan maupun industri dapat
menimbulkan kecelakaan bagi manusia atau tenaga kerja. Oleh karena itu, perlu dihindari atau dikurangi resiko
terjadinya bahaya dimulai sejak tahap pembuatan, pemasangan sampai pemakaian melalui tahap pengawasan peralatan
dan perlengkapan yang akan digunakan. Obyek pengawasan listrik pada saat produksi sebuah film ialah tempat-tempat
dimana listrik dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan antara lain :
1. Pembangkit listrik
2. Transformator, convertor, invertor
3. Panel hubung bagi (panel box)
4. Instalasi tegangan tinggi, menengah dan rendah
Tempat-tempat itu adalah tempat dimana dilakukan pemancaran atau penerimaan gelombang elektromagnetik. Dan
tempat-tempat dimana terdapat pemancaran sinar atau radiasi lain. Ada berbagai jenis sumber bahaya yang dapat
menyebabkan terganggunya keselamatan kerja. Antara lain :
Dengan melakukan pengawasan meliputi pemeriksaan dan pengujian dengan menggunakan ketentuan-ketentuan dan
standar yang berlaku, kita dapat mengidentifikasi sumber bahaya. Sumber bahaya dapat kita kendalikan guna
mencegah terjadinya kecelakaan. Untuk itu, kita harus memperhatikan langkah-langkah berikut :
1. Terhadap obyek. Mengadakan inspeksi awal, berkala dan khusus. Melakukan perawatan berkala, dengan
mengganti komponen yang sudah tidak layak pakai.
2. Terhadap manusia (tenaga kerja). Memberikan pendidikan, uji ketrampilan, uji kesehatan dan kesejahteraan.
Jenis-jenis sumber bahaya Berikut ini terdapat jenis - jenis sumber bahaya yang harus kita perhatikan, antara lain :
1. Listrik. Tidak berfungsinya pengaman, kegagalan isolasi, sambungan yang tidak sempurna, penggunaan
peralatan tidak sesuai standar, dan sebagainya.
2. Rokok. Merokok ditempat yang terlarang (dekat bahan yang mudah terbakar), membuang puntung rokok
sembarangan dan sebagainya.
3. Permukaan panas. Kontak langsung instalasi atau peralatan panas yang tidak terlindungi.
4. Letikan bara pembakaran. Bunga api dari motor diesel atau kendaraan angkutan.
5. Listrik statis. Loncatan elektron akibat akumulasi listrik statis yang pada umumnya terjadi karena gesekan
pada bahan non konduktor.
Pada saat produksi disebuah lokasi shooting, peralatan dan perlengkapan dari departemen kamera lebih banyak resiko
bahaya. Oleh karena itu, sebaiknya peralatan dan perlengkapan departemen kamera disimpan dengan rapi, dijauhkan
dari sesuatu yang membahayakan seperti air, atau api. Bukan hanya pada titik pengamanan peralatan dan perlengkapan.
Ketika peralatan dan perlengkapan dari departemen kamera dipergunakan, hendaknya pemasangan dilakukan secara
hati-hati, terkontrol. Dengan menimbang kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi. Tidak hanya bekerja, pada
sebuah produksi film kebanyakan istirahat pun dilakukan dalam lingkungan lokasi shooting. Dapur yang biasanya
didirikan disekitar lokasi hendaknya tetap selalu bersih. Sehingga makanan yang disajikan jauh dari penyakit. Apabila
makanan untuk para pekerja dipesan, usahakan tetap terkontrol tingkat kesehatanya. Kesehatan pekerja tidak kalah
penting, penyedian kotak P3K atau dokter di lokasi shooting dapat membantu kelancaran sebuah produksi film.
Kesimpulan Disebuah lokasi shooting, terdapat berbagai jenis perlengkapan dan peralatan yang masing-masing
dipergunakan oleh tiap departemen. Masing-masing peralatan dan perlengkapan tersebut memiliki tingkat bahaya
tertentu. Kadang kontrol terhadap peralatan dan perlengkapan di lokasi shooting terabaikan, alangkah lebih baik jika
kontrol terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan dan perlengkapan saat shooting dilakukan semenjak pra
shooting (produksi). Bahaya tidak hanya muncul dari peralatan dan perlengkapan saja, manusia pun dapat
menimbulkan bahaya. Keteledoran saat bekerja beresiko mendulang bahaya. Sebaiknya kesadaran atau pelatihan guna
menanggulangi bahaya saat shooting berlangsung diberikan pada seluruh kru. Pengalaman adalah guru yang terbaik,
setiap manusia dalam hidupnya pasti pernah mengalami kesalahan. Pada dasarnya, tiap manusia memiliki kesadaran
akan hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya. Namun, tidak ada yang pernah tahu dengan pasti kejadian yang akan
berlangsung nanti. Pencegahan terhadap bahaya lebih baik dilakukan semenjak dini bagi keselamatan dan kesehatan
pekerja.
Selama ini mungkin Anda hanya melihat alat pemadam api ringan yang berupa tabung berwarna
merah tetapi belum begitu mengetahui ternyata jenis dan kegunaan meraka bisa berbeda. Berikut
ini artikel K3 ingin menjelaskan jenis dan kegunaan pemadam Api ringan.
Sebelum Anda pernah menggunakan alat pemadam api ringan, Anda sebaiknya mengetahui
kegunaannya sesuai dengan tiap kelas kebakaran:
( A ) untuk kebakaran yang melibatkan material mudah terbakar seperti kayu atau kertas
Alat pemadam api ringan diberi label untuk digunakan baik itu satu kelas A atau D atau kebakaran
kelas multi (BC, atau ABC. Hanya karyawan yang telah terlatih seharusnya menggunakan alat
pemadam api ringan ini).
Dengan mengetahui jenis dan kegunaan Alat pemadam api ringan, Anda diharapkan tetap
mendapatkan pelatihan bagaimana cara menggunakannya sehingga ketika terjadi kebakaran Anda
sudah dapat memadamkan Api.
Salah satu aturan tersebut adalah kewajiban ”menyalakan Lampu Rotary” bagi kendaraan yang
melewati jalan tambang dan jalan angkut batubara. Dengan lampu rotary, maka pengemudi
kendaraan di malam hari akan merasa terbantu karena arus kendaraan yang datang dari depan akan
segera terlihat dengan adanya lampu rotary yang menyala.
Warna lampu rotary juga dapat membedakan jenis kendaraan yang beroperasi pada saat itu.
Adapun penggunaan perbedaan kode warna lampu rotary adalah sebagai berikut :
1. Lampu rotary berwarna Merah digunakam pada kendaraan Emergency seperti Ambulance
dan Fire Truck
2. Lampu rotary berwarna Kuning digunakan pada semua jenis kendaraan selain kendaraan
emergency
3. 2 buah lampu rotary berwarna Biru dan Kuning digunakan pada kendaraan berat yang
berjalan pelan, misalnya Kompacktor dan Water Tank
4. Khusus untuk operasional unit Trailler pengangkut batu bara, dibedakan menjadi lampu
kuning 1 buah untuk single trailler dan lampu kuning 2 buah untuk double trailer.
Waktu penyalaan Lampu Rotary tersebut adalah pada saat : Cuaca mendung, cuaca berkabut dan di
saat hari menjelang senja hingga pada pagi hari , atau antara jam 17:00 hingga jam 08:00. Pada
waktu-waktu seperti kondisi di atas, maka kendaraan yang melewati jalan angkut batubara atau
melewati jalan tambang diwajibkan untuk menyalakan lampu rotary .
Selanjutnya , diharapkan semua pengemudi mengetahui dan faham akan fungsi dari pada lampu
rotary. Kemudian sebagai salah satu usaha untuk mencegah terjadinya tabrakan di malam hari atau
tabrakan di saat cuaca mendung atau berkabut , maka nyalakanlah lampu rotary di kendaraan anda
bila melalui area jalan tersebut di atas . Namun kami juga menghimbau agar segera mematikan
lampu rotary kembali, bila kendaraan anda mengarah keluar dari area Pertambangan atau
melewati jalanan umum di perkotaan.
Dengan kata lain, hal ini berarti bahwa anda tidak boleh bertindak dengan bebas atas
kemauan sendiri, bila tanda sudah kelihatan. Penilaian anda sendiri pada tempat sejauh
pandangan, dalam batas kemampuan panca indera mungkin tidak mampu melindungi diri
dari bahaya potential yang tersembunyi. Listrik merupakan contoh benda yang tidak bisa
anda lihat. Apabila listrik diputuskan misalnya untuk suatu pekerjaan konstruksi maka
jaringan listrik mungkin masih bermuatan. Jika salah satu ujung kabel jaringan listrik
dimasukkan ke dalam genangan air dan anda menyentuh ujung lainnya akan menyebabkan
sengatan listrik. Di tempat mana pun baik yang terpasang tanda bahaya atau tidak, berhati-
hatilah bila mendekati daerah yang mempunyai tegangan listrik.
Bila larutan organik disimpan dalam ruang yang kecil, maka gas yang dihasilkan dapat
memenuhi ruangan tersebut. Walaupun untuk orang biasa baunya sangat menyengat dalam
konsentrasi yang rendah sekalipun, tetapi bagi pekerja di tempat itu bau tidak terasa,
sehingga dapat menimbulkan kecelakaan. Hal semacam ini kadang - kadang dapat menjadi
masalah hidup atau mati.
Kekurangan oksigen dalam udara dapat terjadi secara tak terduga. Kekurangan
oksigen tersebut dapat ditimbulkan antara lain karena proses pengkaratan logam, bakteri,
tanaman, biji-bijian dan lain-lain. Karena itu dilarang masuk ke tempat dimana tanda
larangan dipasang atau ke tempat yang belum anda ketahui potensi bahayanya. Mungkin
anda harus memasuki tempat berbahaya untuk inspeksi atau perbaikan. Dalam hal ini pun
jangan masuk tanpa ijin. Kahadiran orang lain sangat penting untuk mengawasi kegiatan
anda dan mengusahakan agar anda benar - benar berhati - hati.
Di tempat dimana terdapat kemungkinan gas beracun atau kekurangan oksigen, upaya
pengukuran parameter lingkungan kerja harus dilaksanakan. Karena kondisi tidak tampak
maka kewaspadaan dan penyediaan peralatan yang memadai adalah sangat penting. Bahkan
walaupun tempat tersebut sebelunnya aman, mungkin saat ini tidak demikian dan dapat
mengancam jiwa anda.
" Jika bahaya telah diketahui oleh setiap orang, maka peringatan tidak lagi
diperlukan, karena itu tanda keselamatan adalah untuk bahaya yang
tersembunyi "
Untuk menghindari kecelakaan lalu lintas sebagai akibat peningkatan aktifitas dan
bertambahnya unit transportasi maka perusahaan berkewajiban membuat peraturan dan prosedur
untuk mengatur cara mengemudi yang baik dan benar. Melalui Safety Dept, perusahaan kita
mengeluarkan peraturan dan prosedur yang harus ditaati oleh setiap pengemudi dan pengguna jalan
untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Prosedur atau peraturan yang dibuat berdasarkan
identifikasi terhadap bahaya dan resiko yang ada di jalan dan pada saat mengemudi sehingga
diharapkan potensi bahaya yang ada tidak mendatangkan kecelakaan.
Namun demikian, kecelakaan masih saja terjadi dimana terdapat kecelakaan lalulintas yang
menimpa teman kita. Pada kesempatan ini kita tidak bermaksud membahas kecelakaan tersebut
satu per satu namun yang ingin disampaikan adalah tindakan/kondisi yang menyebabkan
kecelakaan tsb bisa terjadi.
Dari beberapa jenis kecelakaan lalintas yang terjadi, maka secara umum penyebabnya dapat
disimpulkan sbb:
1. Penyebab langsung
a. Kondisi Tidak Aman
Keadaan jalan licin
Jalan bergelombang dengan tikunga tajam
Cuaca berkabut
Kondisi mobil yang tidak layak jalan
Kondisi lalu-lintas yang semrawut sangat identik dengan kecelakaan. Oleh sebab itu, untuk
menghindari terjadinya kecelakaan, dibuatlah suatu peraturan yang secara khusus mengatur arus
lalu-lintas kendaraan yang melintas di area jalan di lokasi pertambangan .Salah satu aturan tersebut
adalah mengatur tentang batas kecepatan maksimum kendaraan yang melintas di jalan angkut
batubara dan di jalan tambang . Mengapa kecepatan kendaraan di jalan tambang perlu diatur secara
khusus? Jawabannya adalah ya ! Karena kendaraan yang melintas di jalan bukan saja terbatas pada
kendaraan sarana seperti : kendaraan penumpang yang berbentuk mini bus serta bus, kendaraan
pengangkut barang seperti pick up atau truc, Tetapi kendaraan besar juga melintas hilir mudik
secara rutin di jalan angkut batubara. Kendaraan besar yang melintas di jalan angkut batubara
adalah Fuel Truck, Water Truck, DT (SCANIA), HD, ADT.
Agar supaya antara kedua jenis kendaraan kecil dan kendaraan besar dapat beroperasi dengan
aman dan lancar, maka dibuat aturan yang membatasi kecepatan maksimum bagi kedua jenis
kendaraan tersebut , bila melintas di jalan angkut batubara / haul road atau di jalan tambang / mine
road :
1. Kendaraan kecil atau kendaraan sarana yang beroda 4, batas kecepatan maksimum adalah 60
km/jam.
2. Kendaran besar beroda lebih dari 4 maka batas kecepatannya adalah 50 km/jam.
Melalui safety talk hari ini , kami tegaskan kembali bahwa aturan batas kecepatan maksimum
tersebut masih tetap berlaku dan belum ada perubahan. Batasan kecepatan tersebut masih
diberlakukan karena hingga saat ini tingkat keefektifannya masih sangat tinggi. Dengan batas
kecepatan tersebut, tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan tetap rendah.
Semua peraturan dan kebijakan perusahaan tidak akan menjamin keselamatan anda jika anda
sendiri tidak berusaha dan menjaga keselamatan anda, ingat keluarga menanti kedatangan
anda dengan selamat tanpa cedera sedikitpun.
Untuk selalu menjaga agar kendaraan tetap baik dan safe, bukan berarti anda
supaya menjadi ahli teknik, tetapi mengetahui mengenai kendaraan akan dapat
membantu mencegah terjadinya kecelakaan dan bertambah parahnya kerusakkan
kendaraan tersebut.
Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi setiap pengemudi
kendaraan antara lain :
1. Bahan Bakar.
Bahan bakar harus tetap terisi jangan sampai kosong terutama pada
kendaraan yang memakai solar, hal ini sangat menyulitkan untuk
menghidupkan kembali, walaupun tangki telah diisi penuh.
2. Air Pendingin.
Untuk mencegah kendaraan karena temperatur yang tinggi maka diperlukan
air pendingin. Hal yang perlu selalu diingat untuk mengisi air radiator yaitu
jangan masukkan air kotor dalam radiator guna mencegah endapan lumpur
sehingga mengurangi perpindahan panas. Gunakan air yang bersih .
3. Battery
Battery digunakan untuk menghidupkan kendaraan pertama kalinya. Jika
battery tidak baik maka anda akan mendapatkan kesulitan dalam
menghidupkan mesin kendaraan anda. Jagalah agar air battery selalu tetap
berisi dan juga kepala battery jangan kotor karena hal ini dapat menghalangi
arus listrik yang mengalir.
4. Minyak Pelumas
Ada 5 faktor yang menyebabkan gangguan pada keselamatan dan daya kerja seorang tenaga kerja,
yang biasanya dilakukan dalam suatu lingkungan, yang berakibat pada keselamatan jasmani dan
rohani :
1. Faktor fisik yang meliputi : penerangan, suhu udara, kelembaban, vibrasi mekanis, radiasi,
tekanan udara.
2. Faktor kimia yang meliputi : gas, uap, debu, kabut, asap awan, cairan dan benda padat.
3. Faktor biologi yang meliputi : tumbuhan dan hewan.
4. Faktor fisiologis yang meliputi : konstruksi mesin, sikap dan cara kerja.
5. Faktor mental - psikologis meliputi : suasana kerja, hubungan kerja.
Faktor - faktor tersebut diatas dalam jumlah yang cukup dapat mengganggu daya kerja seseorang
tenaga kerja, sebagai misal :
1. Penerangan yang kurang cukup instensitasnya menyebabkan kelelahan mata dan jika terlalu
silau mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
2. Kegaduhan mengganggu daya ingat, konsentrasi pikiran dan berakibat kelelahan psikologis,
apabila pada tingkat yang lebih tinggi menyebabkan pekak atau tuli.
3. Radiasi sinar-sinar rontgen atau sinar radio aktif yang menyebabkan antara lain kelainan
kulit, radiasi sinar ultra merah bisa mengakibatkan katarak pada lensa mata sedangkan sinar
ultra violet menjadi sebab consuctivities photo eletrika.
Debu menyebabkan / penyakit paru-paru diantaranya silicosis, asbestosis dan lain-
lain.
Uap yang menyebabkan metal fume fever / uap logam yang terhirup mengakibatkan
suhu badan naik / panas.
Gas misalnya keracunan oleh CO.
Larutan yang menyebabkan dermatitis atau radang kulit diakibatkan kontak dengan
bahan kimia atau kuman.
4. Kesalahan - kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang baik, salah, cara melakukan
pekerjaan dan lain-lain. Kesemuanya menimbulkan kelelahan fisik bahkan lambat laun
mengakibatkan perubahan fisik tubuh pekerja.
5. Hubungan kerja yang tidak baik berpengaruh terhadap mental psikologis.
Sebaiknya apabila faktor-faktor tersebut dicari manfaatnya dapat diciptakan suasana kerja yang
serasi misalnya :
1. Penggunaan musik di tempat kerja.
2. Penerangan diatur intensitas dan penyebarannya.
3. Dekorasi warna di tempat kerja.
4. Bahan beracun dalam keadaan terkendali bahayanya.
5. Penggunaan suhu yang nyaman untuk bekerja.
6. Perencanaan atau tata letak mesin sebaik-baiknya.
PENGERTIAN
Sampah / limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan.
Yang dimaksud dengan limbah bahan berbahaya dan beracun (Limbah B3)
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun yang karena sifat, konsentrasinya dan jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup,
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya.
SIFAT
Limbah B3 mempunyai satu atau lebih sifat-sifat sbb:
1. Mudah meledak (explosive) yaitu Limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengan cepat, suhu dan tekanan yang tinggi yang
mampu merusak lingkungan sekitar. Contoh : Limbah dari pabrik yang
menghasilkan eksplosif, limbah kimia seperti asam pikrat (picric acid),
dll.
2. Mudah terbakar (flammable) yaitu Limbah yang apabila didekatkan
dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah
menyala/terbakar. Contoh : Limbah dari bahan pelarut spt benzena,
toluena atau aseton, serta limbah yang menggunakan bahan pelarut
tersebut spt pembersihan metal, laboratorium dll.
3. Menimbulkan korosi (korosif) yaitu Limbah yang dalam kondisi asam
atau basa (pH < dari 2 atau pH > dari 12.5) dapat menyebabkan nekrosis
(terbakar) pada kulit atau dapat mengkaratkan (mengkorosikan) logam.
Contoh : Sisa asam cuka, H2SO4, limbah pembersih yang bersifat
basa/alkalin (sodium hidroksida), limbah asam dari baterai dll.
4. Pengoksidasi (oxidizers) yang digunakan di lab yaitu Limbah yang
menyebabkan / menimbulkan kebakaran karena melepaskan oksigen.
Contoh : Magnesium, Perklorat, Metil Etil, Peroksida dll.
5. Menimbulkan penyakit (infection) yaitu Limbah yang berbahaya karena
mengandung atau terinfeksi kuman penyakit. Contoh : Bagian/organ
tubuh yang dibuang dari rumah sakit, cairan tubuh manusia/darah,
bangkai hewan yang terinfeksi dll.
6. Beracun (toxic) yaitu Senyawa kimia yang beracun bagi manusia atau
lingkungan hidup. Contoh : Pestisida (DDT, Aldrin dll), bahan-bahan
farmasi yang sudah tidak terpakai lagi, pelarut halogen (Methylene
Chlorida), sludge dari pengolahan air limbah yang menggunakan logam
berat misalnya Sianida dll.
Untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan lancar, aman dan dapat diselesaikan dengan baik,
diperlukan sikap dan tindakan yang benar dan tepat sesuai petunjuk yang ada.
Ketika mengemudi, kita dituntut untuk selalu mentaati semua peraturan yang ada, bila kita selalu
mengemudikan kendaraan dengan baik dan benar berarti kita akan terhindar dari suatu kecelakaan,
dimana pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja.
Pengemudi yang dimaksud dalam materi ini bukan hanya bagi mereka yang memiliki profesi sebagai sopir
tetapi siapa saja yang mengemudikan mobil. Seseorang yang mengemudikan kendaraan dengan cara yang
tidak benar dan tidak mentaati peraturan, berarti ia telah mengundang bahaya yang dapat merugikan
dirinya dan juga orang lain serta merugikan perusahaan dimanapun ia berada.
Dalam kenyataan yang ada , kadang-kadang atau bahkan seringkali kita temui seorang pengemudi
kendaraan tidak mentaati peraturan yang ada baik disengaja maupun tidak . Hal ini akan menciptakan
kondisi "rawan kecelakaan" yang akhirnya dapat berakibat fatal bagi keselamatan dan ketenangan kita
serta rekan kerja kita lainnya. Dibawah ini adalah beberapa tips untuk menjadi Pengemudi yang baik:
1. Lakukan pemeriksaan awal kondisi kendaraan sebelum mengemudi
2. Jangan mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk atau ngantuk
3. Hindari rasa emosi saat mengemudi
4. Jangan kebut-kebutan dijalan
5. Patuhi rambu lalu lintas yang terpasang
6. Hargai pengguna jalan lain dengan berlaku sopan di jalan raya
Menjadi pengemudi yang baik bukanlah hal yang sulit. Yang paling penting adalah bagaimana kita belajar
melakukan hal-hal yang baik dan benar sehingga kita menjadi terbiasa demi keselamatan kita bersama.
Berikut adalah tiga langkah utama untuk mengantisipasi dan mengetahui kemungkinan timbulanya
bahaya dilingkungan kerja yaitu :
1. Pengenalan lingkungan kerja.
Pengenalan linkungan kerja ini biasanya dilakukan dengan cara melihat dan mengenal ,
dan ini merupakan langkah dasar yang pertama-tama dilakukan dalam upaya kesehatan
kerja.
2. Evaluasi lingkungan kerja.
Merupakan tahap penilaian karakteristik dan besarnya potensi-potensi bahaya yang
mungkin timbul, sehingga bisa untuk menentukan prioritas dalam mengatasi
permasalahan.
3. Pengendalian lingkungan kerja.
Dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan pemaparan terhadap zat/bahan
yang berbahaya di lingkungan kerja. Kedua tahapan sebelumnya, pengenalan dan
evaluasi, tidak dapat menjamin sebuah lingkungan kerja yang sehat. Jadi hanya dapat
dicapai dengan teknologi pengendalian yang baik untuk mencegah efek kesehatan yang
merugikan di kalangan para pekerja.
Kenalilah Bahaya – Bahaya yang Mungkin Timbul dari Pekerjaan yang Anda
Lakukan, Agar Anda Terhindar dari Cidera
Rambu STOP
Maka dari itulah selain electrician tidak boleh menangani masalah listrik
termasuk memperbaiki alat-alat listrik, karena hanya electrician yang tahu
”riwayat” dari alat-alat tersebut, sehingga kita dapat menghindari adanya resiko
kecelakaan akibat tersengat listrik.
Pengertian dari safety vest atau rompi keselamatan adalah rompi yang di beberapa sisinya
dirancang khusus dengan dilengkapi dengan reflektor atau pemantul cahaya. Berdasarkan hasil dari
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko atau IBPR, safety vest ini diperuntukkan antara lain bagi pekerja
yang mana lokasi kerjanya berdekatan dengan aktifitas lalu lalang kendaraan dan alat berat serta sangat
dianjurkan bagi pekerja di area bongkar muat dengan peralatan crane .
B. Berikut adalah contoh kecelakaan, yang mana salah satu penyebabnya adalah dimana
keberadaan si korban saat kejadian kecelakaan tidak diketahui / terlihat oleh operator :
1. Kecelakaan berakibat mati yang menimpa supervisor bulldozer, di Perusahaan X. Saat itu korban yang
sedang ketiduran saat jam istirahat makan terlindas oleh bulldozer yang diawasinya karena operator
bulldozer tidak melihat supervisornya dan mengira supervisornya telah bangun dan pergi menjauh saat
si operator bulldozer membunyikan unit dan bergerak maju.
2. Kecelakaan yang berakibat mati yang menimpa supervisor perbaikan jalan di Perusahaan Y. Saat itu
korban sedang merapikan batu koral yang dihampar di jalan untuk bantalan badan jalan. Pada saat
korban membungkuk memungut batu yang berserakan, korban terkena pisau garpu unit Gradder yang
sedang meratakan hamparan batu koral . Hal ini terjadi karena si operator gradder tidak melihat
keberadaan korban dan mengira tidak ada pekerja lain saat gradder sedang bergerak maju mundur .
3. Kecelakaan yang berakibat mati yang menimpa pekerja pembantu bongkar muat container di pelabuhan
dengan menggunakan crane . Korban meninggal setelah terhimpit diantara 2 buah container . Karena
pada saat kejadian operator crane dan pembantunya tidak melihatnya ketika sedang menggeser
container
Sebenarnya hal ini telah dikaji sudah lama oleh para ahli ahli engineer diluar negeri sana
kepada beberapa perusahaan besar yang ada diluar negeri sana, selain menyangkut
kemanusiaan ternyata biaya yang dikeluarkan apabila suatu perusahaan tidak concern
tentang safety justru lebih besar karena harus menanggung biaya dari kesehatan pekerja,
insiden, dan yang sudah jelas kerugiannya adalah mengenai kerusakan alat/ bangunan dalam
hal ini biasa dikatakan property damage.
Mari kita bayangkan apabila diperusahaan kita terjadi insiden yang menimbulkan fatality,
dari sisi kemanusiaan pikirkanlah hal terburuknya apabila yang mengalami insiden tersebut
adalah keluarga kita, teman dekat kita, atau yang terparah kita sendiri yang mengalaminya,
mari kita pikirkan bagaimana keluarga2 yang ditinggalkan seperti apa sepeninggalnya yang
bersangkutan, yang kedua adalah berapa biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
membayar sana sini karena dianggap kelalaian membiarkan hal tersebut terjadi, dan juga
biaya menyantuni keluarga yang ditinggalkan, belum berhenti disitu perusahaan juga harus
menerima nama buruk dikarenakan predikat atau nama baik perusahaan jadi buruk
dikarenakan terjadi kecelakaan tersebut dan mungkin saja malah tidak ada lagi yang mau
menjadikan perusahaan kita sebagai rekanan, dan bisa dipikirkanlah akhirnya seperti apa.
Sementara ini kita masih beruntung apabila ditempat kerja kita tidak terjadi insiden padahal
kita ogah-ogahan dan menyepelekan safety, padahal safety bersifat preventif apakah harus
menunggu terjadi fatality baru kita mengambil pelajaran? sementara bahaya itu seperti bom
waktu yang menunggu hingga saatnya meledak dan merenggut korban.
Melaksanakan budaya safety di dalam pekerjaan, dirumah dan dimanapun kita berada
merupakan sesuatu yang mudah , sebuah contoh ini terjadi beberapa saat yang lalu di jawa
tengah dikarenakan mengindahkan peringatan keselamatan di SPBU mengenai mematikan
mesin kendaraan disaat mengisi bahan bakar mengakibatkan meledaknya angkot dan untung
saja tidak menimbulkan korban tetapi bisa dipikirkan rentetan penderitaan sipengendara
angkot harus mengganti rugi kendaraan tersebut apabila kendaraan tesebut bukan miliknya,
sudah tidak bisa mencari nafkah malah harus mengganti rugi kendaraan tersebut, belum lagi
bagaimana nasib keluarganya? padahal terkadang untuk sehari hari aja pas2an harus
ditambah membayar utang dan menghidupi diri sendiri, jadi sebenarnya kalau kita melihat
apa yang terjadi harus sampai tuntas bukan hanya melihat terjadinya kecelakaan padahal
masih panjang lagi rentetannya kebelakang.
Semoga para pengambil kebijakan dan pimpinan2 perusahaan semakin bijak melihat
seberapa pentingnya safety sehingga jumlah kecelakaan kerja di Indonesia semakin menurun
dan semakin meningkatnya kesejahteraan masayarakat Indonesia
Seperti kita ketahui bahwa didalam bekerja kita sangat membutuhkan berbagai peralatan
pelindung diri untuk menghindarkan diri kita dari kecelakaan yang lebih parah, PPE
(Personal Protective Equipment) atau kita biasa menyebutnya dengan APD (Alat Perlindung
Diri) adalah merupakan perlindungan terakhir sebelum melakukan pekerjaan, terkadang kita
suka menyalah artikan bahwa APD adalah perlindungan pertama didalam bekerja. Ada
banyak yang bisa kita lakukan sebelum bekerja untuk mengurangi resiko bahaya diantaranya
adalah melakukan Job Risk Assesment (JRA) dan Job Safety Analysis (JSA), nah kalau sudah
dilakukan berbagai hal tersebut barulah pencegahan terakhir menggunakan APD.
Nah untuk APD biasanya setiap perusahaan memiliki standard masing-masing, untuk
menentukan jenis APD harus berdasarkan riset dan penelitian agar dapat menentukan APD
sesuai kebutuhannya. Dalam memilih APD kita jangan terpengaruh oleh merk tetapi gunakan
APD berdasarkan standard yang sudah berlaku, kalau perusahaan besar biasanya
menggunakan standard ANSI, ASTM, ASSE, dll. Berikut merupakan standard untuk APD;
Sebelum kejadian,kontraktor sedang melakukan perbaikan kisi-kisi catwalk yang tepat berada diatas tanki. Ijin kerja
panas telah dikeluarkan meskipun diketahui ada lobang pada atap dekat tanki,didalam ijin kerja panas sudah disebutkan
agar melakukan kontrol ketat terhadap spark dari pengelasan karena dikhawatirkan sparknya akan mengenai tanki yang
berada dibawahnya. Namun si kontraktor mengambil inisiatip untuk mengganti pemotong oxy-acetylene dengan air
carbon arc gouging yang tidak menimbulkan spark. Namun sistem ini menimbulkan panas yang luar biasa sehingga
melelehkan besi yang dipotong dan lelehanya berjatuhan ke area-area sekitarnya. Akibatnya muncul percikan yang
membakar gas / uap yang mudah terbakar yang keluar dari lobang tanki dan menimbulkan ledakan yang menewaskan
satu orang dan melukai delapan lainnya.
Kejadian tersebut adalah akibat tidak adanya kontrol yang baik terhadap ijin kerja panas yang dilakukan,pemotongan
dan pengelasan didekat tanki yang terdapat gas atau uap mudah terbakar harus dilakukan pengukuran adanya gas atau
uap mudah terbakar dan pemantauan secara terus menerus selama pekerjaan berlangsung. Serta menggunakan selimut
atau cover untuk mencegah adanya percikan panas atau spark ke area yang mudah terbakar. Dari hasil investigasi juga
ditemukan tidak adanya tindakan yang diambil ketika ijin kerja panas ditolak pada dua kesempatan sebelumnya untuk
pekerjaan perbaikkan. Adanya lobang pada atap sudah diketahui dan diberitahukan kepada kontraktor agar menjadi
perhatian karena berbahaya dan dapat diantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan. Perusahaan dikenakan sanksi karena
telah gagal menyimpan Asam Sulfat yang mengakibatkan kematian dan kontaminasi terhadap lingkungan. Selain denda
kompensasi yang dibayar kepada korban sebesar US$ 37,000,- ditambah denda terhadap kerusakaan lingkungan
sebesar 10 juta USD.
Kejadian diatas adalah merupakan salah satu contoh kecelakaan yang diakibatkan oleh lemahnya kontrol terhadap
pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja atau kontraktor. Dari studi-studi yang dilakukan pada berbagai perusahan oil
&gas,ditemukan hanya 10% kecelakaan yang tidak ada korelasinya dengan sistem kontrol pekerjaan,sementara 90%
kecelakaan lainnya berkaitan dengan sistem kontrol pekerjaan.
Sebuah perusahan minyak dunia terkemuka mengembangkan standar kontrol kerja (Control of Work Standar),standar
ini memiliki 12 elemen yang harus diterapkan agar kecelakaan seperti diatas dapat dihindari,elemen-elemen tersebut
secara garis besar adalah sebagai berikut:
2. Penanggung jawab dan peran dalam setiap prosedur sistem kontrol kerja harus ditetapkan.
3. Semua personal yang terlibat didalam sistem kontrol kerja harus di training dan memiliki kompetensi yang
baik untuk menjalankan tugasnya.
4. Perencanaan dan jadual pekerjaan harus berkaitan dengan tugas-tugas individu dan interaksi diantara mereka.
6. Sebelum melakukan pekerjaan di area-area berbahaya seperti confined space,kerja panas dan lain-lain harus
mendapatkan surat ijin kerja terlebih dahulu.
8. Semua pekerjaan yang memerlukan ijin kerja harus dimonitor dan dikontrol oleh personal yang bertanggung
jawab secara berkala.
9. Pekerjaan lapangan yang ditinggalkan harus dalam kondisi aman baik setelah selesai pekerjaan ataupun pada
saat istirahat.
10. Proses standar kontrol kerja harus masuk kedalam proses tinjaun berkala (audit).
11. Pelajaran atau masukan dari internal dan eksternal yang mempengaruhi proses standar kontrol kerja harus
diambil,dimasukkan dan di informasikan.
12. Standar kontrol kerja harus jelas dan dipahami oleh semua pekerja sehingga mereka bisa menghentikan setiap
pekerjaan yang tidak aman.
Standar kontrol pekerjaan ini diterapkan pada proses kerja konstruksi,perbaikan atau perawatan,pembongkaran,dan
lain-lain. Standar ini tidak perlu diterapkan untuk proses kerja rutin produksi atau aktivitas normal sehari-hari. Dengan
menerapkan standar ini diharapkan risiko pekerjaan dapat diturunkan sehingga bisa mencegah kecelakaan yang tidak
diinginkan.
Petugas inspeksi sistem perlindungan kebakaran sedang melakukan pengecekan terhadap tabung
silinder Halon (gas cair yang digunakan untuk pemadam). Dua petugas memindahkan tabung
silider Halon tersebut untuk ditimbang,pada saat penanganan tabung tersebut jatuh dan top valve
nya terbentur kelantai,benturan tersebut menyebabkan top valve silinder Halon lepas dari tabung.
Tabung silinder Halon tersebut memiliki tekanan 600 psig (~41 bar),sehingga menyebabkan isi
silinder keluar dengan kecepatan tinggi dan silinder terbang seperti roket akibat tekanan dari isi
silinder yang keluar dari lobang valve yang terlepas. Silinder terbang sejauh ¼ mil (400 meter)
hingga menyebarangi dua jalan raya dan terhenti karena membentur pagar tembok. Untungnya
tidak ada korban jiwa dan kerusakan yang terjadi akibat kecelakaan ini.
Sebaiknya Anda Mengetahui bahwa:
Tabung silinder gas betekanan berpotensi menjadi misil penghancur.
Sistem proteksi kebakaran boleh menggunakan tabung silinder bertekanan,akan tetapi tidak
ada persyaratan untuk membuat pelindung (cover) sistem valve guna menghindari benturan
saat penanganan. Hal ini sangat tergantung dari peraturan negara masing-masing.
Tabung silinder bertekanan untuk pemadam memiliki lobang valve yang lebih besar dari
tabung gas bertekanan lainnya. Jika valve nya terlepas dari tabung maka isi tabung akan
keluar dengan cepat dan kuantitas besar sehingga dorongannya menjadi lebih besar.
Apa yang harus Anda lakukan untuk menghindari kecelakan serupa:
Jaga atau tangani dengan baik agar tabung silinder bertekanan agar tidak jatuh atau
membentur benda keras sehingga valve nya bisa terlepas.
Ikuti persyaratan prosedur penanganan tabung silinder bertekanan dengan memasang
pangaman atau pelindung pada bagian valve agar tidak terbentur jika terjatuh.
Hati-hati menangani tabung silinder yang tidak memiliki pelindung valve (cap).
Inspeksi tabung silinder bertekanan sebaiknya dilakukan oleh personal terlatih sehingga
dapat menangani secara aman
Diantara kita pasti sudah mengetahui bahwa Api terbentuk karena 3 Hal, atau biasa disebut dengan
segitiga api, 3 hal tersebut ialah :
Bahan bakar
Panas
Dan Oksigen
Kalau salah satu dari tiga parameter diatas dapat di matikan maka Api otomatis akan juga ikut mati.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dirumuskanlah beberapa cara untuk memadamkan api.
Ada beberapa cara memadamkan api, namun secara garis besar dapat dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Starvation : Adalah dengan cara mengambil , menyingkirkan, atau memotong suplai bahan
bakar, sehingga elemen bahan bakar untuk terbentuknya api terputus sehingga setelah bahan
bakar habis maka api akan ikut mati.
2. Smothering : Adalah dengan cara Mengurangi, mengambil, atau memisahkan udara
terhadap bahan yang terbakar. Cara ini digunakan untuk memisahkan elemen udara
(oksigen)sehingga api akan mati kehabisan oksigen.
3. Cooling : Adalah dengan cara mengurangi panas bahan sampai mencapai dibawah titik
nyala.
4. Breaking chain reaction : Adalah dengan cara memutuskan rantai reaksi pembakaran baik
secara kimiawi atau mekanis
Beberapa teknik diatas dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan mempelajari
bahan dasar pembentuk api kita dapat mengetahui teknik apa yang akan kita gunakan untuk
memadamkan api.
Pada saat kebakaran di rumah rumah penduduk biasanya yang digunakan adalah media air dan
foam, penggunaan air sendiri termasuk salah satu teknik pemadaman cooling dan foam untuk
menyelimuti permukaan api dengan busa (smothering).
Kalau untuk memadamkan tangki minyak yang terbakar biasanya kita menggunakan teknik
starvation (memutus/ mengurangi suplai bahan bakar), smothering (menggunakan foam) sehingga
memutuskan rantai oksigen pada api, dan cooling (menggunakan air) untuk menurunkan suhu
tangki.
Utamakan Keselamatan
Ketika anda mengemudi mobil, perhitungkan batas kecepatan maksimum anda supaya anda
selamat dan aman apabila berhenti mendadak atau mengerem mendadak. Bagian sebelah kanan
jalan adalah jalur yang aman apabila anda ingin mendahului mobil lain. Keselamatan mengemudi
sangat tergantung pada rasa hormat sesama pengemudi dalam mentaati peraturan lalu lintas.
Hal-hal yang perlu dilakukan ditempat kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan :
1. Periksalah tempat kerja anda untuk mengidentifikasikan bahaya-bahaya apa saja yang
mungkin timbul.
2. Mengidentifikasi kegiatan anda yang mungkin bisa membahayakan rekan kerja, orang lain,
dan peralatan.
3. Ambillah tindakan pencegahan yang cepat/penyelamatan yang diperlukan.
4. Periksalah perlengkapan / persyaratan mengenai keselamatan kerja untuk setiap pekerjaan
yang ditugaskan pada anda dan pengawas. Anda tidak akan diminta untuk mengerjakan
sesuatu pekerjaan yang mungkin dapat menimbulkan kecelakaan pada diri anda dan orang
lain.
5. Jangan menggunakan alat-alat atau kabel yang sudah tidak layak dipakai.
6. Jangan memegang peralatan listrik yang masih mengandung arus listrik bila tangan atau
kaki anda basah.
7. Berikanlah pengarahan kepada keluarga anda tentang pentingnya keselamatan.
Rata–rata kegiatan peledakan di tempat kita hampir dilaksanakan tiap hari secara bergantian di tiap-tiap
pit yang ada. Sebagai karyawan di perusahaan ini yang mungkin suatu saat akan ada kepentingan untuk
memasuki tambang, maka kita perlu tahu hal-hal yang harus kita lakukan apabila memasuki daerah
tambang dimana di lokasi tersebut akan dilakukan kegiatan peledakan.
Pada kesempatan ini akan kita uraikan mengenai mengenai hal-hal tersebut :
1. Sebelum memasuki suatu Pit ( area tambang ) sempatkan diri kita untuk membaca jadwal
peledakan di jalan masuk ke Pit tersebut . Biasannya dalam bentuk jam analog.
2. Pastikan chanel radio yang kita gunakan adalah channel yg ditentukan di area tersebut. Agar
segala komunikasi yang sedang terjadi dapat kita monitor. Rambu channel radio biasanya juga
terpampang besar dijalan masuk suatu Pit. ( Apabila radio kita belum tersetting hubungi
Departemen IT ).
3. Perhatikan lingkungan seputar pit kalau banyak alat yang standby atau travel evakuasi maka itu
salah satu tanda akan ada kegiatan peledakan. Apabila masih kurang yakin maka hubungi
penanggungjawab Pit ( Group Leader) untuk meminta informasi mengenai jadwal
peledakan di pit tersebut.
4. Ketika akan dilaksanakan kegiatan peledakan maka akan ada orang/mobil yang memblokir
akses jalan masuk ke pit tersebut, pastikan anda jangan menerobos / memaksakan diri untuk
masuk ke pit tersebut.
5. Bila ada sirine terdengar maka hal tersebut juga merupakn sinyal akan adanya kegiatan
peledakan, maka pastikan jarak kita aman. ( standar di tempat kita diatur radius jarak aman
untuk alat 300 m sedang untuk manusia 500 m ).
Demikian beberapa tips aman untuk mengantisipasi kegiatan peledakan. Mudah-mudahan bisa
menghindarkan kita dari kecelakaan akibat terkena imbas peledakan yang mungkin terjadi akibat
ketidaktahuan kita atau kurang pedulinya kita akan hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi
kegiatan peledakan tersebut.
Banyak perusahaan atau pengusaha yang merasa jika Audit adalah proses untuk mencari
kesalahan yang dilakukan oleh pengusaha tersebut atau karyawan yang bekerja di perusahaan
tersebut merasa bahwa ia sedang diperiksa dan dicari kesalahannya sehingga anggapan bahwa
Audit itu akan membuat mereka berada dalam masalah.
Anggapan atau pola pikir seperti itu salah, sesuai dengan pengertian dari Audit
keselamatan dan kesehatan kerja (audit K3) adalah sistem pengujian terhadap kegiatan operasi
yang dilakukan secara kritis dan sistimatis untuk menentukan kelemahan unsur sistem (manusia,
sarana, lingkungan kerja dan perangkat lunak) sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan
sebelum timbul kecelakaan atau kerugian.
Berikut ini adalah 4 manfaat Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3):
1. Manajemen mengetahui kelemahan unsur sistem operasi sebelum timbul gangguan operasi,
insiden atau kecelakaan yang merugikan sehingga kerugian dapat ditekan dan keandalan
serta efisiensi dapat ditingkatkan.
2. Diperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang status mutu pelaksanaan keselamatan
dan kesehatan kerja yang ada saat ini, sasaran apa yang ingin dicapai dimasa mendatang dan
tingkat pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan keselamatan dan kesehatan
kerja yang berlaku.
3. Diperoleh peningkatan pengetahuan, kematangan dan kesadaran tentang K3 bagi karyawan
yang terlibat dalam pelaksanaan audit keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Peningkatan citra perusahaan.
Sekarang sudah jelas bahwa Audit bukanlah mencari kesalahan yang dapat merugikan Anda
tetapi dengan melakukan audit atau di audit maka Anda sudah terbantu untuk mengidentifikasi
sistem apa yang timpang dan segera memperbaikinya sebelum terlambat.
Kita sering sekali mendengar bahkan menyebut kata-kata seperti “Awas Bahaya”, “Jangan
Lakukan itu, berbahaya”, dan masih banyak Tapi Apakah Anda Mengetahui Apa itu
Bahaya?
Pengertian Bahaya
Bahaya adalah suatu sumber baik itu perilaku atau kondisi/keadaan yang dapat merugikan kita baik
berupa cidera, kerusakan dan kerugian yang kita alami.
2. Tidak Terlihat
Bahaya tidak terlihat adalah bahaya yang tidak dapat langsung terlihat dan memerlukan
usaha lebih lanjut untuk dapat mengidentifikasi bahaya tersebut. Contoh bahaya tidak
terlihat yaitu rem blong, kita harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan untuk
memeriksanya dengan melakukan inspeksi mendetil sehingga bahaya tersebut dapat
diidentifikasi.
3. Berkembang
Bahaya berkembang adalah bahaya tidak terlihat yang tidak dilakukan tindakan dan seiring
waktu bahaya tersebut berkembang. Contohnya korosi (karat). Tetesan atau rembesan air
yang membahasahi suatu metal atau besi secara terus menerus tanpa ada pembersihan atau
pengeringan sehingga mengakibatkan metal atau besi tersebut menjadi korosi (karat).
Dengan mengetahui jenis-jenis bahaya ini anda sudah mampu membedakan jenis-jenis bahaya
keselamatan kerja dan jika anda mengidentifikasi jenis-jenis bahaya keselamatan ini, segera
lakukan tidakan untuk mengeliminasi (menghilangkan) bahaya tersebut sehingga Anda atau Rekan
kerja ada tidak mengalami kecelakaan akibat bahaya yang tidak ditindak lanjuti.
Bengkel atau biasa disebut workshop dalam bidang pertambangan adalah tempat dimana segala
macam aktifitas seperti perbaikan dan perawatan baik itu kendaraan atau pun peralatan dilakukan di
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
area ini. Hal ini membuat bengkel adalah
tempat yang memiliki potensi bahaya
yang cukup tinggi.
Tidak sedikit kecelakaan terjadi di
bengkel seperti tertabrak kendaraan,
terjatuh saat sedang memperbaiki di atas
unit, tertimpa material, terpeleset,
tersandung, terpukul dan masih banyak
lagi yang dapat mengakibatkan para
mekanik menderita cidera baik itu ringan
(pertolongan pertama) hingga dapat merengut nyawa sekalipun.
Dikarenakan potensi bahaya di bengkel begitu tinggi maka diperlukan pengelolaan keselamatan
dalam bengkel.
Berikut 6 kontrol keselamatan dalam bengkel yang dapat Anda lakukan untuk
mencegah cidera saat bekerja di dalam Bengkel.
Identifikasi semua bahaya yang ada di bengkel sebelum Anda mulai bekerja
Periksa semua perkakas atau peralatan yang Anda gunakan saat bekerja dalam keadaan baik
dan standar
Patuhi prosedur keselamatan kerja yang ada di bengkel. Pahami prosedur tersebut sebelum
Anda mulai bekerja
Selalu konsentrasi saat sedang bekerja dan tetap berkomunikasi dengan rekan kerja Anda
Selalu menjaga lingkungan bengkel Anda bersih, tidak terdapat ceceran oli, perkakas
tersimpan di tempatnya
Selalu mengenakan alat pelindung diri setiap saat.
Dengan mengimplementasikan ke 6 kontrol keselamatan dalam bengkel, diharapkan Anda dapat
bekerja dengan aman dan terhindar dari cidera.
Jangan pernah anda menumpuk atau menyimpan sesuatu diantara satu meter dari peralatan pemadam kebakaran.
Peralatan Pemadam Kebakaran dan jalan keluar darurat harus bebas jelas dan tidak terganggu setiap saat.
Jaga lantai tetap bersih dari setiap oli, grease, lumpur, cairan atau obyek terlepas untuk mencegah bahay terpelset dan
jatuh kecelakaan.
Anda harus menyimpan batang besi bulat, pipa dan kabel dalam rak dimana dibuat untuk mencegah terguling atau
bergerak.
Anda harus menyimpan benda kecil seperti mur, baut, pengencang dan suku cadang dalam laci dan dalam baki.
Anda juga harus menghindari menumpuk dan menyimpan material didepan jendela, karena hal ini akan berdampak
pada penerangan dan pandangan dalam area kerja anda. Pandangan yang buruk menyebabkan kecelakaan dan cidera.
Penyimpanan yang salah pada kontiner kecil bahan cair mudah terbakar, seperti degreaser, dapat denga mudah
menimbulkan tumpahan dan kebakaran.
Anda harus menyimpan kontiner kecil berisi bahan cair mudah terbakar dalam lemari yang tahan terhadap bahan yang
mudah terbakar. Hal ini termasuk:
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
Kaleng Cat.
Botol plastik berisi Oli dan Methylated Spirit, dan
Cat dan Degreaser dalam kemasan aerosol.
Anda agar tidak menyimpan kontiner berisi bahan cair mudah terbakar diatas meja kerja, dipinggir laci atau tiang
dinding dimana mereka bisa bocor atau meledak karena panas.
SAMPAH DAN LIMBAH
Sampah, limbah, dan bahan terbuang yang terkumpul adalah gejala nyata dari kebersihan yang
buruk.
Serpihan Metal yang ditinggal diatas mejak kerja dan permesinan dapat menimbulkan kesuban,
terpotong dan cidera mata.
Sisa Metal tajam ditinggal tergeletak diatas meja kerja dapat menimbulkan luka terpotong pada jari
dan tangan.
Sisa Material yang ditinggal tergeletak di lantai menimbulkan resiko terpeleset dan jatuh..
Kertas, karton dan serutan kayu sumber utama bahan bakar yang dapat menimbulkan kebakaran.
Kain lap bekas Oli dan limbah Oli adalah juga sumber utama bahan bakar yang dapat menimbulkan
kebakaran.
Sisa makanan dan pembungkus menarik rayap dan menyebarkan penyakit.
Kebersihan tidak hanya menyapu lantai dengan bersih di akhir hari kerja.
Kebersihan yang buruk membuat kacau tempat kerja dan mengembak biakan potensi kecelakan.
Kebersihan yang baik adalah mengatur tempat keja anda sehingga segalanya tersimpan pada tempat yang tepat.
Kebersihan adalah tanggun jawab setiap orang dan anda dapat menjaga standard kebersihan yang baik di tempat kerja
dengan:
Menjaga lantai dan jalan masuk tidak terganggu.;
Menyimpan perkakas dan peralatan dengan benar;
Menumpuk dan menyimpan material dengan benar; dan
Secara regular mebuang sampah dan limbah kedalam tempat pembuangan yang tepat..
Bila anda telah menjadikan kebiasaan membersihkan saat anda akan pergi, lebih baik daripada menunggu di akhir hari
kerja, anda akan dapat bekerja lebih efisien dan aman.
Simpan dalam pemikiran anda tentang apa yang kita bicarrakan hari ini dan bila anda kembali ke tempat kerja anda dan
bila anda dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah kebersihan di area kerja anda.
Dalam safety talk kali ini kita akan membahas antara hubungan manusia dengan kendaraan guna pencegahan
kecelakaan lalu-lintas . Definisi pengemudi ialah : Orang yang mengatur jalannya kendaraan atau yang menyuruh
orang lain mengaturnya langsung di bawah pengawasannya.
Perusahaan memberikan tanggung jawab atau melokasikan kendaraan kepada anda sehubungan dengan
pekerjaan yang dibebankan kepada anda. Oleh karena itu adalah menjadi tanggung jawab anda untuk merawat
kendaraan supaya dapat beroperasi dengan baik dan aman. Kendaraan bermotor bila tidak dirawat dengan baik, akan
lekas tua dan rusak. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus tanpa diambil tindakan pencegahan atau perbaikan maka akan
semakin parah lagi. Jika kerusakan sudah parah dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan disamping itu, maka
ongkos perbaikan akan semakin mahal /tinggi.
Untuk selalu menjaga agar kendaraan tetap baik dan safe, bukan berarti anda supaya menjadi ahli teknik,
tetapi mengetahui mengenai kendaraan akan dapat membantu mencegah terjadinya kecelakaan dan bertambah
parahnya kerusakkan kendaraan tersebut.
Menurut penyelidikan bahwa kerusakan kendaraan itu bukan karena hanya disebabkan oleh kecelakaan saja,
tetapi juga akibat kurangnya perawatan dari pengemudi atau pemakai .
Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi setiap pengemudi kendaraan antara lain :
1. Bahan Bakar.
Bahan bakar harus tetap terisi jangan sampai kosong terutama pada kendaraan yang memakai
solar, hal ini sangat menyulitkan untuk menghidupkan kembali, walaupun tangki telah diisi penuh.
2. Air Pendingin.
Untuk mencegah kendaraan karena temperatur yang tinggi maka diperlukan air pendingin. Hal yang
perlu selalu diingat untuk mengisi air radiator yaitu jangan masukkan air kotor dalam radiator guna
mencegah endapan lumpur sehingga mengurangi perpindahan panas. Gunakan air yang bersih .
3. Battery
Battery digunakan untuk menghidupkan kendaraan pertama kalinya. Jika battery tidak baik maka
anda akan mendapatkan kesulitan dalam menghidupkan mesin kendaraan anda. Jagalah agar air
battery selalu tetap berisi dan juga kepala battery jangan kotor karena hal ini dapat menghalangi
arus listrik yang mengalir.
4. Minyak Pelumas
Periksalah minyak pelumas setiap pagi sebelum menghidupkan mesin, jangan sampai kurang dan
jangan terlampau penuh (lihat pada tongkat penunjuk) karena minyak pelumas yang terlalu penuh
atau kurang akan mengakibatkan efek yang kurang baik bagi kendaraan .
5. Ban.
Periksalah tekanan ban menurut ukuran yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat kendaraan itu
sendiri, karena ban yang terlalu keras akan menimbulkan getaran yang kuat.
6. Rem .
Rem dibuat bertujuan agar kendaraan dapat berhenti kapan saja jika diinginkan .Bila ini macet anda
akan mengalami keadaan yang gawat. Mungkin saja pada saat anda mengemudikan ada anak-anak
yang sedang bermain di jalanan dan apabila kendaraan anda tidak mempunyai rem yang baik maka
dapat dibayangkan apa yang akan terjadi. Oleh karena itu periksalah dan cobalah rem setiap kali
anda akan mengemudikan kendaraan .
7. Lampu Penunjuk Arah.
Bila di jalan raya hanya kendaraan anda yang berjalan mungkin alat ini tidak berfungsi. Orang lain
tidak tahu kemana arah kendaraan yang anda kemudikan. Untuk itu setiap kendaraan harus
mempunyai lampu penunjuk arah untuk memberi tanda kemana anda akan membelokkan kendaraan
anda. Jangan memberi tanda tersebut secara tiba-tiba karena hal ini akan mudah mengundang
terjadinya kecelakaan .
8. Kebersihan .
Kebersihan kendaraan sangat penting, karena disamping menambah enak dipandang juga nyaman
digunakan. Perlu diingatkan dalam membersihkan kendaraan jangan lupa kaca belakang, depan,
kaca spion dan lain-lain .
K3 itu sendiri kepanjangan dari Kesehatan, Keselamatan Kerja. Nah disini ada 2 keilmuan
yaitu Kesehatan dan Keselamatan. Keduanya memiliki Peran dan Fungsi dalam kerangka K3.
a. Posisi Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu K3
Posisi kesehatan kerja berada pada lingkup pekerja dan lebih menekankan pada aspek promosi
terhadap kesehatan para pekerja sementara posisi keselamatan berada pada aspek interaksi yang
ada dalam system kerja atau proses kerja.
b. Peran Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu K3
Peran Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu Kesehatan kerja berkonstribusi dalam upaya
perlindungan kesehatan para pekerja dengan upaya promosi kesehatan, pemantauan dan
survailan kesehatan serta upaya peningkatan daya tubuh dan kebugaran pekerja. Sementara peran
keselamatan adalah menciptakan system kerja yang aman atau yang mempunyai potensi resiko
yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan loss.
c. Tujuan Kesahatan dan Keselamatan berdasarkan ilmu K3
Melakukan pengangkatan yang salah dapat menyebabkan cidera yang bervariasi. Cidera
pungung adalah cidera yang biasa terjadi. hal ini mengakibatkan otot tertentu di
punggung kita mengalami peregangan yang berlebih tapi ini bisa dihindari dengan
melakukan teknik pengangkatan yang aman. Hernia salah satu cidera yang berhubungan
dengan angkat mengangkat. Hernia tidaklah umum terjadi hanya dari melakukan
pengangkatan sekali. Biasanya terjadi akibat melakukannya terlalu sering dan ekstrim
khususnya saat melakukannya tidak sesuai dengan struktur tubuh kita.
Jangan menganggap remeh pentingnya memiliki kondisi fisik yang baik. Melakukan
postur tubuh yang salah, makan yang berlebihan, kurang olahraga, stress dan
pengangkatan yang salah yang dilakukan bertahun-tahun dapat merugikan Anda.
Tanyalah para ahli tentang rekomendasi peregangan, pemanasan dan latihan dan
lakukanlah secara teratur.
Pengangkatan yang aman memiliki peran penting dalam menjaga punggung Anda tetap
sehat. Walaupun tidak hanya satu metode mengangkat benda, ada banyak teknik
pengangkatan yang lain yang menghindari anda dari cidera punggung.
Berikut ini beberapa teknik yang umum dilakukan. merea merekomendasi Anda untuk
meningkatkan ukuran muatan. Terlihat berlebiha bukan. Putuskan jika Anda dapat
melakukannya sendiri atau jika butuh bantuan. Ketika ragu, mintalah bantuan.
Memindahkan kotak atau benda yang terlalu berat untuk satu orang dapat menyebabkan
cidera otot belakang Anda.
Anda harus membuat area Anda luas. Lihat area dimana anda akan membawa benda itu
dan pastikan bebas dari halangan sebelum membawa benda yang akan diangkat.
Ketika beban telah terangkat, buatkah beban tersebut menjadi bagian tubuh anda.
Sanggahlah benda tersebut ke tubuhmu dan pastikan benda tersebut kuat dan aman.
peganglah dengan baik.
Posisi kaki yang baik membuat Anda tetap menjaga keseimbangan dan gunakan kekuatan
otot kaki Anda. Otot kaki lebih kuat dan tahan lama dari pada otot punggung. Biarkan otot
kaki anda melakukan pekerjaan itu. Dan lagi pijakan kaki anda sangat penting ketika anda
menghindari putaran tubuh bagian antas. Gunakan kaki anda untuk mengubah arah.
Jangan memutar tubuh Anda.
Ketika Anda menyuruh untuk membantu melakukan pengangkatan beban, kerja sama
menjadi hal yang penting. Jika anda akan memindahkan benda dari satu tempat ke
tempat yang lain, anda berdua harus menentukan terlebih dahulu bagaiaman cara
menanganinya. Periksa jalur dan kebersihan jalan yang akan dilalui. Satu orang harus
menjadi pemberi aba-aba dan bertugas mengobservasi dan mengarahkan rekannya.
Mengangkat dan meletakkan harus dilakukan bersama-sama. Jangan biarkan benda yang
anda angkat anda letakkan tiba-tiba tanpa memberitahukan rekan Anda terlebih dahulu.
Setiap orang memiliki cara mengangkat yang berbeda-beda. Amati diri anda jika anda
menggunakan teknik pengangkatan yang dapat mengurangi ketegangan pada punggung
bawah Anda. Sebagai karaywan yang melakukan angkat mengangkat ini, anda
bertanggung jawab membuat pengangkatna ini aman dan nyaman bagi anda sesuai
dengan hal-hal yang telah kita bahas.
MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB-PENYEBAB
Setelah penyelidikan telah selesai, penyebab langsung kecelakaan atau insiden tersebut harus diketahui.
Penyebab-penyebab langsung tersebut dapat dikategorikan dalam dua cara. Yaitu keduanya tindakan tidak
aman, yang mana tidakan yang dilakukan oleh manusia dan kondisi yang tidak aman yang mengidentifikasi
masalah di lingkungan kerja. Satu atau keduanya dapat menyebabkan kecelakaan atau insiden.
Penyebab utama kecelakaan dan insiden yang menyebabkan kondisi tidak aman adalah:
kerapihan kurang
peralatan rusak
pengaman yang tidak cukup
Sirkulasi udara yang kurang dan
Pencahayaan kurang untuk melakukan pekerjaan tersebut
Penyebab utama kecelakaan dan insiden yang menyebabkan pelaksanaan di tempat kerja tidak aman
adalah:
Penggunaan peralatan yang salah
Penggunaan peralatan yang rusak
Tidak menggunakan alat pelindung diri yang diberikan
Tidak mengikuti prosedur atau peraturan dan
Tidak mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pengawas.
KEWAJIBAN SAH
Perundang-undangan dari kebanyakan negara Australia memwajibkan semua kecelakaan dan insiden
untuk dilaporkan. Contohnya di bagian timur Australia, Pasal inspeksi dan keselamatan tambang
mewajibkan semua kecelakaan dilaporkan tiap bulan ke departemen energi dan mineral. Juga semua cidera
serius harus dilaporkan ke inspektur area setempat.
ketika seseorang cidera dan tidak dapat lanjut bekerja selama dua minggu atau lebih
ketika cidera tersebut meliputi ketidaksadaran disebabkan oleh menghirup asap, gas beracun atau
sesak nafas karena darah kekurangan asam
jika cidera tersebut berasal dari kecelakaan termasuk menghirup asap saat menggunakan bahan
peledak
keretakan pada tiulang tengkorak, belakang, atau tungkai kaki
Amputasi dan
Kehilangan penglihatan.
KESIMPULAN
Merupakan kewajiban Anda, menurut hukum, untuk segera melaporkan semua kecelakaan dan insiden
kepada pengawas Anda.
Kecelakaan dan insiden akan terus terjadi jika mereka tidak dilaporkan. Dengan melaporkannya, Anda:
membuat setiap orang sadar akan suatu bahaya
mengajurkan suatu penyelidikan guna mendapatkan penyebabnya
mengurangi kemungkinan kecelakaan atau insiden tersebut terulang lagi
memenuhi kewajiban sah Anda dan
menciptakan lingkurngan kerja Anda lebih aman.
Atasan dan rekan kerja Anda tidak akan mengetahui tetang masalah tersebut jika ia tidak dilaporkan.
Dengan melaporkannhya, Anda dapat mencegah diri Anda dan rekan anda dari terluka atau terbunuh.
Keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting dalam proses kerja, jika ada yang
melanggar maka risikonya dapat ditanggung sendiri. Sebelum kita membahas prinsip-
prinsip K3, maka kita harus paham dengan seperti apa contoh dari pelanggaran K3.
Contoh sederhana pelanggaran K3 :
1. Makan sambil tidur, sehingga kita bisa ketiduran. Bila kejadiannya seperti ini maka
risikonya adalah piring akan jatuh kelantai, atau makanan akan tumpah ruah, atau
bisa salah masuk, bukan masuk kemulut melaikan ke mata. Begitulah contoh
sederhana tentang prinsip K3.
2. Berjalan sambil tidur, sehingga kita bisa menabrak sesuatu didepan kita. Jika
terlalu mengantuk jangan pernah memaksakan kerja. Istirahatlah sejenak.
Tujuan K3
1. Melindungi tenaga kerja, sehingga lebih mampu berproduksi secara maksimal
dalam bekerja.
2. Melindungi orang lain, sehingga jika berada ditempat kerja ,orang lain yang datang
akan selamat dan sehat dalam bekarja.
3. Mengamankan barang, bahan dan peralatan produksi, sehinga barang, bahan
serta alat produksi akan lebih awet dan tahan lama.
4. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja, sehingga berkurang risiko dalam
bekerja, seperti kebakaran, tersiram, tertindih, terhempas, tertabrak dan
sebagainya.
5. Keamanan lingkungan kerja, sehingga kita betah dan tidak was-was hati bila
berada di tempat kerja.
Prinsip - prinsip K3
Ternyata prinsip K3 berhubungan dengan prinsip ilmu pengetahuan, meliputi fisika, kimia,
matematika dan ilmu perilaku, moral atau ketaatan sehingga dalam prinsip K3 kita
membutuhkan kerjasama untuk mengaplikasikan prinsip-prisip K3. Jadi prinsip K3 ini
melingkupi bagaimana cara agar dalam bekerja, para pekerja, bahan kerja dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan dunia kerja harus bekerja secara efektif dan efisien,
menghindari segala resiko apapun yang bisa muncul di area kerja. K3 untuk menghindari
adanya ancaman bahaya di area kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Keselamatan kerja dalam gaya hidup sehat menjadi salah satu cara untuk mencapai kesehatan
melalui keselamatan saat bekerja. Dengan keselamatan kerja, setidaknya kita tidak mengalami luka atau
sakit karena pekerjaan kita. Oleh karena itu kita harus memperhatikan rambu-rambu keselamatan kerja
yang ada dilingkungan kerja kita.
Jika kita mengalami luka sekecil apapun luka tersebut saat bekerja, maka itulah yang dikatakan
sebagai kecelakaan kerja, agar kita tidak mengalami kecelakaan kerja, atau keselamatan kita terjaga, maka
rambu - rambu keselamatan kerja harus kita pasang pada tempat yang strategis. Bahwa sebenarnya rambu
- rambu keselematan kerja yang kita pasang pada tempat kerja strategis di lingkungan kerja merupakan
upaya kita untuk memberikan informasi kepada semua orang. Dengan adanya rambu - rambu keselamatan
kerja, kita berharap semua orang memahami pentingnya keselamatan kerja.
1. Lingkaran
Rambu yang dibentuk lingkaran menunjukan larangan dan kewajiban. Dengan memperhatikan
bentuknya maka setiap orang sudah memahami dan mengerti bahwa rambu ini berisi mengenai
larangan dan kewajiban yang harus di penuhi oleh semua orang. Rambu lingkaran ada dua macam yaitu
:
a. Bagian tepinya diberi warna merah dan garis melintang sebagai diameter lingkaran dengan dasar
berwarna putih itu artinya larangan yang harus dipatuhi oleh semua orang di lingkungan kerja.
b. Seluruh lingkaran berwarna biru itu berarti ada kewajiban yang harus dipenuhi oleh semua orang
yang ada dilingkungan kerja tersebut.
2. Segi Tiga
Rambu yang berbentuk segitiga ini merupakan kewaspadaan. Jika melihat tanda ini berarti di lingkungan
kerja tersebut harus bekerja dengan penuh kewaspadaan. Hal ini karena lingkungan kerja tersebut ada
kemungking mesin - mesin yang sangat memungkinkan menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
Umumnya segitiga diberi blok warna kuning sebagai betuk kewaspadaan.
3. Segi Empat
Rambu ini merupakan rambu yang menunjukan tempat kita dapat memperoleh informasi yang kita
inginkan. Jika melihat rambu ini, maka kita dapat memahami posisi tempat rambu tersebut sebagai
tempat kita mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Ada empat macam untuk rambu ini yaitu :
a. Segi empat dengan blok warna hijau, menunjukan informasi menganai zona atau area aman,
pertolongan pertama dan peralatan keselamatan
b. Segi empat dengan blok warna merah, menyediakan informasi mengenai alat pemadam api
c. Segi empat dengan blok biru menyediakan informasi kewajiban yang harus dilakukan
d. Segi empat tanpa blok atau warna putih menyediakan informasi umum.
Rambu-rambu keselamatan kerja seharusnya dipahami dan dimengerti oleh semua orang. Hal ini
terkait dengan gaya hidup sehat yang ingin kita terapkan di lingkungan kerja kita. Kita menyadari bahwa
dengan keselamatan kerja, maka segala hal dapat kita peroleh dengan sebaik-baiknya.
Sesuai konsep pada sistem K3 bahwa alat keselamatan kerja adalah upaya terakhir dalam hierarki
pengendalian bahaya. Dengan ulasan ini akan berguna bagi kita mengetahui beberapa hal tentang alat
keselamatan kerja yang lazim disebut APD atau PPE.
Bebrapa hal tersebut merupakan APD khusus yang dibutuhkan oleh masing-masing pekerja sesuai dengan
jenis pekerjaannya. Ada beberapa APD yang standar dan harus digunakan oleh semua orang pelaku
industri pertambangan yaitu seperti sepatu safety, dust masker, safety glasses, helmet, rompi reflektor dan
earplug. Bagi alat pelindung yang sudah habis masanya, hilang atau rusak harus dilaporkan kepada atasan
dan QHSE agar pekerja tetap terlindung dari bahaya yang ada dilingkungan kerjanya.
Pelaksanaan K3
K3 adalah upaya yang dilakukan dalam suatu lingkungan pekerjaan yang menitik beratkan pada
keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuannya adalah untuk menciptakan tempat kerja yang kondusif dan
sehat; aktivitas kerja dan industri yang ramah lingkungan dan masyarakat; Peduli pada kelestarian alam
sekitar’ serta meminimalisir pencemaran lingkungan akibat dari produk lim bah industri. Pemberlakuan dan
pengawasan K3 untuk melindungi manusia dari dampak proses kerja yang berisiko menimbulkan dampak
atau penyakit pada tubuh manusia, serta berupaya mencegah kecelakaan semaksimal mungkin. Semua ini
dilakukan demi meningkatkan efisiensi waktu dalam mengingkatkan hasil produksi.
Dampak Negatif
Perhatian yang longgar pada keselamatan dan kesehatan kerja akan berdampak pada perusahaan.
Berbagai kecelakaan kerja akan menurunkan citra perusahaan dimata karyawan dan masyarakat. Selain itu
produksi terhambat serta waktu bekerja tidak efektif dan efisien. Dampak lainnya adalah pada lingkungan,
pengawasan dan perhatian yang minimal pada limbah buangan sangat berpengaruh pada lingkungan dan
masyarakat sekitar. Semua pihak akan menjadi korban dari ketidakpedulian pada keselamatan dan
kesehatan kerja. Kerusakan lingkungan akan berdapak luas dan menghasilkan berbagai kerugian
dikemudian hari.
Tenaga kerja yang sehat dengan lingkungan keselamatan kerja yang kondusif menjadi cita-cita bersama.
Gaya hidup sehat salah satunya mengedepankan tentang keselamatan kerja, hal ini berasumsi
hanya dengan keselamatan kerja maka kesehatan dapat dicapai. Tanpa keselamatan kerja maka hidup kita
tidak sehat. Oleh karena itulah maka perlu kiranya kita membahas secara detail pengertian tentang
keselamatan kerja. Kita tidak mengungkiri bahwa keselamatan kerja adalah aspek penting dalam
kehidupan, khususnya pada saat kita berada dilingkungan kerja. Seperti kita ketahui, lingkungan kerja
adalah wilayah paling banyak memungkinkan terjadinya kecelakaan. Sering kita mendengar terjadinya
kecelakaan pada saat kita asyik bekerja dan parahnya kecelakaan tersebut merubah kehidupan masadepan
dengan drastis.
Kejadian atau kecelakaan kerja seringkali terjadi karena kurangnya pemahaman konsep tentang
K3. Banyak orang yang mengabaikan aspek keselamatan kerja pada saat bekerja. Mereka menganggap
tidak ada artinya segala konsep dan teori tentang K3. Pendapat mereka jika sudah waktunya celaka ya
celaka. Teori apapun tidak dapat mencegahnya. Menurut mereka ini adalah takdir.
Oleh karena itu, sejak sekarang terapkan konsep keselamatan kerja sebaik-baiknya agar terhindar dari
kecelakaan. bukankah kita tidak ingin celaka?
Untuk mengingkatkan keselamatan kerja dilokasi, anda perlu menyusun rencana kerja,
mengidentifikasi potensi bahaya, membangun komunikasi serta meningkatkan pengawasan. Pekerja wajib
memahami keselamatan kerja listrik untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja listrik di lokasi kerja. Ada
beberapa jenis energi yang bisa digunakan ditempat kerja, baik kantor maupun lokasi operasional antara
lain energi elektris, energi gravitasi, energi mekanis, energi fisika, energi thermal, energi bertekanan dan
energi kimia. Dari semua energi yang biasa ditemui pada lokasi kerja tersebut beberapa adalah energi
penghasil tenaga listrik. Sebagian lain memerlukan listrik. Sebagai tenaga penghasil listrik adalah energi
elektris dan yang memerlukan untuk penggerak adalah energi mekanis dan energi thermal.
Potensi bahaya yang mungkin ditemui adalah tersengat listrik, terkenan percikan bunga api dan
ledakan bunga api, serta api. Yang pertama adalah masuk kategori biasa, namun yang ketiga terakhir yakni
percikan bunga api, ledakan bunga api dan api merupakan kasus yang berdampak serius. Mengapa?
Percikan bunga api penyebabnya adalah arus pendek listrik diatas 10.000F (lebih panas dari permukaan
matahari) yang dapat menyebabkan luka bakar pada tubuh manusia. Sedangkan ledakan bunga api
disebabkan oleh arus pendek sama dengan level percikan bunga api juga disertai level kebisingan
mencapai 140 dBA. Tekanan yang terjadi pada pada ledakan tersebut mencapai 2160psi dalam jarak
ledakan hanya sekitar 60 cm.
Baik percikan bunga api ataupun ledakan bunga api sudah tentu memunculkan api yang dapat
menjadi lawan anda bila terlampau besar. Kini setelah ana memahami potensi bahaya pada keselamatan
kerja listrik, setidaknya anda memiliki bekal bertindak lebih waspada dan berhati-hati.
Pemaparan kebisingan pada manusia dalam waktu yang lama/berkepanjangan dapat menyebabkan bahaya
kepada manusia antara lain :
1. Kehilangan pendengaran (tuli).
2. Penyempitan arteri (pembuluh darah).
3. Meningkatkan rate detak jantung.
4. Meningkatkan arus adrenalin ke dalam darah.
5. Menganggu syaraf dan sebagainya.
• Jenis-jenis Kebisingan
Jenis atau type dari kebisingan dapat kita bedakan dengan alat pendengaran yaitu :
1. Kebisingan kontinyu, yaitu seperti suara/kebisingan yang kita dengar sepanjang hari dimana kita bekerja.
2. Kebisingan impact, yaitu jenis kebisingan kalau kita membanting pintu mobil atau ketika seseorang
memukul plat besi/metal dengan martil.
3. Kebisingan implisive, yaitu kebisingan seperti suara peledakan atau bedil.
PENGENDALIAN KEBISINGAN.
Pengendalian kebisingan perlu dilaksanakan agar tidak mengakibatkan kerugian pada manusia dengan
cara :
1. Rekayasa Teknik
Yaitu melaksanakan penelitian, perencanaan dan pembuatan konstruksi peralatan/mesin-mesin dengan
tingkat kebisingan rendah (tidak bising) dan intensitasnya tidak mengganggu daya kerja dan kenyamanan
kerja.
3. Administrasi
Yaitu mengatur waktu dan tempat kerja seseorang sehingga orang tersebut mendapat pemaparan
kebisingan dalam batas waktu, dan intensitas yang diperkenankan.
2. explosive Dust
Yaitu debu yang dapat menyebabkan terjadinya peledakan seperti :
- Debu bijih sulfida
- Debu pyrite
- Debu batubara.
Debu batubara yang dapat meledak adalah debu batubara yang mempunyai perbandingan :
VM
--------------- ≥ 0,12
VM + FC
Dimana :
VM = Volatile meter (Zat terbang)
FC = Fixed carbon
Ledakan debu batubara akan terjadi apabila bertemu 3 (tiga) factor yaitu :
a. Terbentuk awan “Explosive coal Dust” pada konsentrasi tertentu.
b. Ada loncatan bunga api ataupun energi panas yang kontak dengan awan debu batubara tersebut.
c. Tersedianya oksigen.
Konsentrasi debu batubara dalam udara yang dapat mengakibatkan peledakan bervariasi tergantung dari :
a. Kandungan Volatile Matter, bertambah tinggi kandungan volatile matter bertambah mudah meledak.
b. Ukuran partikel < 50 % bertambah kecil bertambah mudah meledak
c. Water Content < 30 % bertambah kecil bertambah mudah meledak
d. “Fresh Coal Dust” lebih berbahaya.
Bila di dalam tambang bercampur methane dan debu batubara maka akan bertambah mudah untuk
meledak (lihat Tabel 2).
Hampir semua kegiatan pertambangan mengakibatkan pencemaran udara oleh debu, sumber debu yaitu :
a. Sumber Utama (pembongkaran bahan galian)
Yaitu; pemboran, peledakan, penggalian pembongkaran.
b. Sumber Sekunder (penanganan/pengolahan bahan galian)
Yaitu; Crushing, Grinding, Mixing, Screening, Pengangkutan, Penimbunan dan Pemurnian.
Pengaruh debu terhadap kesehatan manusia tergantung dari beberapa factor, yaitu :
1. Komposisi yaitu baik komposisi kimiawi maupun mineraloginya, seperti debu silica dan silikat berbeda
derajat pengaruhnya.
2. Konsentrasi yaitu jumlah butir partikel debu dalam satuan volume.
3. Ukuran partikel yaitu semakin kecil ukuran debu maka akan semakin berbahaya karena luas
permukaannya dan aktivitas kimianya bertambah.
4. Waktu yaitu lamanya seseorang berhubung dengan lingkungan yang berdebu, biasanya memerlukan
waktu 5 – 20 tahun baru kelihatan gejalanya.
5. Daya tahan seseorang yaitu pengaruh terhadap kesehatan seseorang tergantung pada daya tahan
seseorang.
• PENGENDALIAN
Metode dasar yang mudah diterapkan untuk mengendalikan debu dalam udara tambang :
1. Mengurangi timbulnya debu
2. Mencegah timbulnya debu
3. Pelarutan dengan ventilasi udara bersih
4. Memakai alat pelindung diri yang sesuai (dust respirator).
BAB VIII
KEWAJIBAN & HAK TENAGA KERJA
Pasal 12
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk :
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau ahli
keselamatan kerja,
b. Memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan,
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang
diwajibkan,
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan,
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat kesehatan dan
keselamatan kerja serta alat-alat pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya
kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-
batas yang masih dapat dipertanggungjawabkan.
BAB IX
KEWAJIBAN BILA MEMASUKI TEMPAT KERJA
Pasal 13
Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua
petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan.
Yang menjadi pertanyaan kita saat ini adalah sudahkah hak dan kewajiban tersebut kita
laksanakan di tempat kerja kita….??? Sehingga keselamatan dan kesehatan kerja yang
kita harapkan akan benar – benar menjadi sebuah kenyataan tidak hanya sekedar slogan
namun tidak pernah terlaksana, angka kecelakaan masih tinggi dan kerugian yang dialami
karyawan dan perusahaan masih terjadi.
Kebijakan ini haruslah disampaikan dan disebarluaskan sehingga dapat dimengerti oleh
seluruh karyawan PT PMJ
Sebagaimana yang tertuang dalam kebijakan tersebut maka PT PMJ akan melakukan
beberapa langkah sebagai berikut :
1. Bekerja dengan cara yang aman dan ramah lingkungan serta sesuai dengan
peraturan perundangan dan persyaratan K3 lainnya dari pihak – pihak
terkait.
2. Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan perundangan K3 sebagai suatu
persyaratan minimum dalam kegiatan operasinya.
3. Memonitor dan meng – Audit kesesuaian pelaksanaan kegiatannya secara
berkala sesuai dengan system manajemen K3 dan peraturan perundangan
yang berlaku.
4. Hanya memilih sub kontraktor dan supplier yang dapat menunjukkan
komitmen secara kontiniu dalam usahanya mencegah kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja serta pencegahan pencemaran lingkungan.
5. Melakukan upaya yang signifikan untuk mengurangi resiko sehingga
tercapainya sasaran Zero – accident.
6. Meninjau ulang secara berkala Kebijakan K3 guna meningkatkan kinerja
perusahaan dalam pengelolaan K3
Manajemen sangat menyadari bahwa komitmen ini tidak akan berguna tanpa adanya
partisipasi dan dukungan dari seluluh karyawan PT PMJ
Dalam hal perlindungan tenaga kerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja
pemerintah telah mengeluarkan berbagai macam undang – undang
dan peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
1. Sebagi landasan utama adalah Undang- Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) yang
menyebutkan bahwa
“Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
Pengertiannya adalah bahwa yang dimaksud dengan pekerjaan adalah pekerjaan yang
bersifat manusiawi dan memungkinkan tenaga kerja tetap sehat dan selamat sehingga
dapat hidup layak sesuai dengan martabat manusia. Untuk itu diperlukan situasi kerja
yang aman, sehat dan selamat dengan mengetrapkan keselamatan dan kesehatan kerja .
3. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang memuat pokok-
pokok pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja sejak dari tahapan
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian di segenap tempat kerja.
Setelah kita memahami dampak dari kecelakaan maka sudah seharusnya kita bekerja dengan penuh
hati – hati, dengan mengikuti petunjuk – petunjuk keselamatan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. INGAT……….. Keluarga anda menanti anda .
Artinya : -Setiap kejadian near miss atau hampir celaka sejumlah 600 kejadian maka 1 kejadian adalah
kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan harta benda
-Setiap kecelakaan sejumlah 30 kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan harta benda maka 1 kejadian
berakibat luka atau cedera ringan.
-Setiap 10 kecelakaan yang berakibat Luka atau cedera ringan maka 1 kecelakaan akan berakibat
kecelakaan fatal.
Bahkan hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa setiap 20.000 Tindakan berbahaya dan Kondisi berbahaya akan
mengakibatkan 1 kejadian near miss / hampir celaka.
Teori tersebut menggambarkan bagai mana kecelakaan fatal diawali dari tindakan dan kondisi barbahaya atau kejadian
hampir celaka, maka perlu sekali diperhatikan ketika di tempat kerja kita sudah banyak kondisi yang barbahaya dan
tindakan berbahaya serta kejadian hampir celaka kita harus segera mengambil tindakan agar kecelakaan yang berkibat
kerusakan harta benda, luka ringan atau bahkan fatal dapat kita cegah……Ibarat bom waktu jangan biarkan meledak
……..!!!! mencegah akan lebih baik daripada mengobati
BAHAYA CONTOH
Setiap bahaya mempunyai nilai Resiko yang berbeda – beda, Resiko yaitu kemungkinan cidera / kerusakan yang
dapat terjadi dari suatu bahaya.
Setelah kita mengetahui bahaya dan resikonya yang ada di tempat kerja kita apa yang harus kita lakukan ???
maka yang harus kita lakukan adalah mengendaliakn bahaya tersebut sebelum mengakibatkan kecelakaan bagi
kita. Lakukan pengendalian bahaya mulai dari bahaya yang mempunyai nilai resiko yang lebih tanggi.
1. RINGKAS ( Pemilihan )
Prinsipnya adalah memilih dan memisahkan barang yang diperlukan dan tidak
diperlukan kemudian menyingkirkan barang – barang yang tidak diperlukan dari
tempat kerja. Hasil yang akan didapatkan dari penerapan prinsip ringkas ini adalah :
Mobilitas tinggi, Aliran Kerja lancar, Keamanan dan kenyaman sehingga Efisiensi dan
produktivitas tinggi.
2. RAPI (Penataan )
Prinsipnya adalah setiap barang yang ada di tempat kerja mempunyai
tempat yang pasti dan jelas, sehingga harus diletakkan pada tempatnya.
Sebab pada dasarnya kegiatan pencarian adalah suatu pemborosan.
Metode yang dapat dilakukan agar dapat merapikan adalah : Barang dikelompokkan dan dibuatkan
tanda pengenalnya, disiapkan tempatnya dengan tanda pembatas, dan dibuatkan denah atau peta barang.
3. RESIK ( Pembersihan )
Prinsipnya adalah membersihkan segala sesuatu yang ada di tempat kerja
yang berarti memeriksa dan menjaga. Jangan sampai berfikir bahwa
kebersihan hanyalah tanggung jawab Cleaning Service. Hasil yang akan
didapatkan adalah : Tidak ada gangguan proses dan mengurangi
kesalahan kerja.
4. RAWAT ( Pemantapan )
Prinsipnya adalah semua orang dapat mendapatkan informasi yang diperlukan yang
berkaitan dengan penempatan dan penyimpanan barang – barang dengan tepat
waktu. Sebab pada dasarnya kesalahan / penyimpangan di tempat kerja disebabkan
oleh lupa dan tidak tahu. Hasil yang didapatkan kerancuan kerja berkurang,
keselamatan dan kesehatan kerja serta peningkatan efisiensi.
5. RAJIN ( Disiplin )
Prinsipnya adalah kita hanya melakukan apa yang searusnya dilakukan dan tidak
melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Hasil yang didapatkan adalah kita
akan dapat bekerja dengan profesional.
Sudahkah Tempat kerja kita tertata dengan rapi …..??? Sudahkah kita merasa Aman dan
Nyaman dalam Bekerja…..????
4. Apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaikinya ….???, Langkah terakhir
adalah melakukan tindakan jika salah satu atau ketiga hal tersebut terjadi. kita harus
berusaha untuk memperbaikinya sesuai dengan kemampuan dan kewenangan
kita.misalnya adanya dump area yang retak maka yang dapat kita lakukan adalah
melaporkan kepada pengawas agar segera diketahui dan dilakukan tindakan
perbaikan.
Masih ada yang memahami bahwa tujuan penyelidikan keelakaan atau investigasi
adalah untuk mencari kesalahan karyawan sehingga karyawan akan diberikan
punishment atau hukuman, pemahaman itu sama sekali salah / tidak benar.
Karyawan tidak akan diberikan punishment jika terbukti tidak melakukan pelanggaran disiplin K3, pemberian
punishment juga lebih ditujukan untuk memberikan pembinaan agar tidak mengulangi pelanggaran disiplin K3
yang mungkin akan menyebabkan kecelakaan yang berdampak lebih fatal.
Ada juga yang mempunyai anggapan bahwa kecelakaan yang dialami hanya
kecelakaan kecil sehingga tidak perlu dilaporkan karena hanya akan menghambat
pekerjaan, ini juga pemahaman yang salah sebab kecelakaan kecil yang tidak
dilaporkan sehingga tidak dilakukan perbaikan akan berulang – ulang suatu saat akan
menimbulkan kecelakaan yang lebih berat bahkan sampai berakibat fatal seperti hasil
penyelidikan yang dilakukan oleh Frank E Bird yang menyimpulkan bahwa
kecelakaan fatal diawali dari kejadian near miss yang berulang.
Kecelakaan sekecil apapun harus dilaporkan dan dilakukan penyelidikan sehingga kita
akan mempunyai catatan / statistik kecelakaan yang sangat berguna untuk memberikan
peringatan agar kita selalu berhati – hati dalam bekerja, kecelakaan yang sama tidak
terulang.
Sehingga untuk mencegah agar hal tersebut tidak terjadi Sistem Management K3 PT
Manunggal Inti Artamas memiliki prosedur yang mengatur hal tersebut yaitu Prosdur No :
…………… tentang SISTEM DAN PENGGUNAAN LOCK OUT – TAG OUT. Dalam
prosedur tersebut diatur hal – hal sebagai berikut :
1. Setiap Alat dan Peralatan yang mengalami kerusakan dan atau dalam proses
perbaikan dan perawatan wajib dipasangi dengan Label Tanda Bahaya dan Lock Out.
2. Lock Out harus dilakukan terhadap sumber Energi yang apabila diberi energi bisa
membahayakan nyawa atau keselamatan seorang pekerja yang bekerja pada unit
tersebut.
3. Lock Out harus dipasangkan pada setiap alat isolasi utama dari benda, bangunan atau
peralatan yang ditandai.
4. Setiap karyawan / mekanik yang bekerja pada suatu alat / peralatan yang sedang
dalam proses perawatan atau perbaikan wajib memasang Personal Danger Tag.
5. Mekanik yang bekerja pada suatu alat dan berpindah tempat kerja harus mencopot
Personal Danger Tag yang ia miliki dan memindahkannya pada tempat kerja yang
baru.
6. Tidak seorang pun boleh melepaskan Personal Danger Tag ( Label Tanda Bahaya )
dan Lock Out milik orang lain kecuali karyawan yang memilikinya, pelanggaran
terhadap ketentuan ini akan dikenakan Tindakan disiplin Pemutusan Hubungan Kerja (
PHK ) secara langsung tanpa pesangon.
7. Dalam keadaan darurat dan Pemilik Lock Out / Personal Danger Tag tidak berada di
tempat maka Supervisor atau atasan langsung dapat melepaskan Lock Out dan
Personal Danger Tag Atas persetujuan Project Manager setelah memastikan bahwa
tidak ada lagi karyawan yang bekerja pada alat tersebut.
8. Tidak satu orangpun dijinkan mengoperasikan suatu alat atau peralatan yang
terpasang Label Tanda Bahaya, Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan diberikan
tindakan disiplin / sangsi berupa Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) secara
langsung tanpa pesangon.
Api dapat terbentuk jika terdapat keseimbangan tiga unsur atau lazim dikenal dengan
sebutan SEGITIGA API yaitu terdiri dari :
1. Oksigen,
Unsur ini terdapat didalam udara bebas dan sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk proses oksidasi
untuk membakar zat – zat makan demi keberlangsungan kehidupannya. Unsur ini terdapat di udara sebesar 21 %
2. Sumber Panas
Panas atau sumber api yang dimaksud di sisni adalah energi yang terbentuk dan
cukup untuk menimbulkan proses penyalaan dari campuran uap atau gas bahan bakar
dengan oksigen sesuai dengan karakteristik masing – masing media bahan bakarnya.
A. Api Terbuka yaitu nyala api yang tidak terlindungi seperti : api rokok,api las dll.
B. Panas dari proses gesekan, yaitu gesekan dari benda – benda yang dapat
menimbulkan panas dan bunga api seperti gesekan roda gigi mesin, gerinda dll.
C. Listrik yaitu bunga api listrik yang timbul akibat hubungan singkat, sambungan
yang tidak rapi, dan juga termasuk listrik statis.
D. Reaksi Kimia yaitu pencampuran dua zat yang berbeda dan bersifat reaktif.
E. Permuakaan Panas yaitu permukaan panas dari banda – benda akibat dari proses
pemanasan misalnya knalpot, permuakaan mesin alat berat dan lain – lain.
Kelas A:
Kebakaran yang terjadi pada bahan padat kecuali Logam : Kayu, arang, kertas, tekstil, plastik dan
sejenisnya.
Kelas B : Kebakaran yang terjadi pada bahan cair dan gas : Bensin, Solar, LPG, LNG
Sehingga kita harus benar benar mempersiapkan APAR di tempat – tempat tertentu yang
memang mempunyai resiko terjadi kebakaran sesuai dengan jenis api yang mungkin
timbul misalnya : Disetiap ruangan, disetiap kendaraan dan alat berat, setiap troly
Oksigen dan acetylene , ruangan genset dan lain lain.
Untuk menghindari APAR tidak dapat difungsikan / digunakan maka perlu dilakukan
pengecekan / pemeriksaan secara rutin. Kemudian apa saja yang kita periksa dalam
pengecekan tersebut……??? , pemeriksaan secra sederhana meliputi hal – hal sebagai
berikut :
4.
Periksalah Kondisi tabung dan Isinya dengan mengguncang –
guncangkan dan membolak – balikkannya agar tidak membeku
( Jika suara saat dibolak – balikkan seperti benda jatuh maka itu
pertanda isinya sudah membeku , bolak – bailkkan terus sampai suara jatuhannya
seperti pasir tumpah )
Lakukan pemeriksaan ini secara rutin untuk menjaga kondisi APAR anda jika terjadi
kebakaran pada Unit / alat atau ruangan anda, sehingga kebakaran yang lebih besar
dapat dihindarkan.
Untuk dapat bertindak dengan cepat dan tepat dalam mengatasi kebakaran tahap awal
tentunya tidak lepas dari penggunaan Alat Pemadam Api Ringan, langkah – langkah
penggunaan APAR berikut mungkin akan menambah pengetahuan anda dan membantu
anda mengatasi kebakaran tahap awal :
1. Jika kebakaran Terjadi sebelum anda menggunakan APAR maka perlu anda lihat
Jenis Apinya untuk menentukan Alat Pemadam yang tepat. ( Walaupun dalam
penempatan APAR sudah disesuaikan dengan jenis kebakaran yang mungkin timbul )
misalnya : APAR air bertekanan Cocok untuk api kelas A, APAR tepung Kimia / Dry
Chemical cocok untuk api kelas A, B, C., APAR CO2 cocok untuk api kelas B, C. dan
APAR Busa Kimia cocok untuk Api dari Bahan Cair yang terbakar misalnya minyak
solar dan sejenisnya.
2. Jangan panik dan jangan tergesa – gesa, ambilah APAR ditempat yang telah
disediakan dengan tetap berhati – hati, jaga keselamatan anda dari bahaya terjatuh,
terpeleset ataupun tersandung / terantuk.( Jangan sampai menambah korban ).
3. Lepaskan Segel dan Penguncinya ( Lock Pin )
Untuk APAR jenis air bertekanan, Dry Chemical, CO2 Coba di dekat pemasangannya
( dengan menyemprotkan sedikit )
Untuk APAR jenis Busa Kimia Dekati Api kemudian lepaskan segel dan penguncinya
tekan pengumpil, balikkan pegang selang dan arahkan lurus kedepan.
4. Dekati Api dengan tetap berhati – hati perhatikan arah angin lakukan penyemprotan
sesuai dengan arah angin. Jangan sampai anda melakukan penyemprotan
berlawanan dengan arah angin hal ini dapat membahayakan keselamatan anda.
Untuk APAR Tepung Kimia / Dry Chemical lakukan penyemprotan dengan
mengibaskan kekiri dan kekanan selebar dasar api beberapa kali, maju kedepan
dengan tetap menyemprot dengan mengibas.
Untuk yang lainnya semprotkan dengan rata keseluruh bagian yang terbakar.
1. Jika anda akan membuka penutup air radiator maka pastikan Engine / mesin telah
dimatikan
2. Pastikan suhu Engine / mesin telah menurun dan tunggu sampai dingin.
3. Gunakan Kain majun atau yang lain untuk melapisi agar jangan sampai tangan kita
bersentuhan langsung dengan penutup radiator hal ini untuk menjaga apa bila
penutup nya masih panas yang dapat menyebabkan luka bakar pada telapak tangan.
4. Bukalah perlahan – lahan untuk membebaskan tekanan yang ada di dalam sistem
pendingin.
5. Tunggu beberapa saat sampai uap yang ada dalam radiator habis.
Menjalankan, menghentikan, dan memarkir kendaraan adalah sesuatu yang mudah dan
hal itu merupakan pekerjaan kita setiap hari…..Tetapi pernahkah anda mendengar
kejadian Incident saat alat diparkirkan….???? Berikut ini adalah hal – hal yang perlu
diperhatikan untuk mencegah kecelakaan akibat kesalahan dalam Parkir :
1. Ketika memarkir Alat Berat atau kendaraan ringan para operator HARUS memastikan
bahwa alat / kendaraan diparkir di lokasi yang aman atau di area yang telah
ditentukan misalnya tempat pergantian shift.
2. Kendaraan Ringan atau Alat Berat tidak boleh diparkir di lereng kecuali ada
keharusan. Jika tidak ada pilihan lain, maka ganjal roda harus dipasang untuk alat
berat dan untuk kendaraan ringan harus memasang gigi yang sesuai ( gigi 1 –
tanjakan, gigi mundur – turunan ).
3. Pastikan alat berat atau kendaraan ringan menghadap kearah yang sama dengan
arus laulintas.
4. Pastikan bahwa posisi parkir tidak menimbulkan bahaya bagi alat / kendaraan itu
sendiri seperti samping kiri dari jalan haul road atau ramp
7. Dilarang memarkir dalam radius 30 meter di persimpangan lalu lintas atau dijalan
berlawanan dengan kendaraan lain yang sedang diparkir atau di blind zone seperti
tikungan tajam di jalan atau sekitar 10 meter dari toe atau puncak highwall.
8. Pastiakn anda menjaga jarak dengan kendaraan lain yang sedang diparkir.
9. Jangan meninggalkan panel kontrol alat bergerak atau kendaraan ringan kecuali alat
tersebut telah diparkir dan peralatannya telah diturunkan ke atas tanah.
11. Pastikan lampu peringatan bahaya menyala dan segitiga pengaman / safety cone
telah terpasang jika terpaksa parkir ( kecuali dalam area parkir yang telah diberi
tanda )
1. Lakukan kontak positif dengan operator atau pengemudi kendaran yang akan anda
dahului, kontak positif dapat dilakukan dengan lampu isyarat atau dengan melalui
radio komunikasi dua arah dan berikan lampu reting kanan sebagai isyarat anda
akan mendahului.
2. Tunggulah beberapa saat sampai operator atau pengemudi kendaraan yang akan
anda dahului membalas isyarat anda dan mempersilahkan anda untuk mendahului
dengan menyalakan lampu reting kiri. Jika balasan yang diberikan adalah lampu
reting kanan maka bersabarlah jangan sampai memaksakan diri untuk medahului.
3. Jika operator / pengemudi di depan anda sudah mempersilahkan maka pastikan dari arah
belakang jalan dalam kondisi aman.
Dalam kegiatan operasi Penambangan kita menggunakan alat – alat dengan ukuran yang
besar atau lazim disebut Heavy Equipment atau alat berat. Dimana operator alat – alat
tersebut mempunyai pandangan yang terbatas terhadap keadaan sekelilingnya sehingga
ketika terdapat sesuatu yang berada disekeliling atau berada dalam batas pandang
operator tidak akan dapat melihatnya. Hal ini merupakan suatu bahaya yang harus
dikendalikan agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan. Berikut ini adalah hal –
hal yang harus diperhatikan ketika kita akan mendekati alat berat yang sedang bergerak :
A. Mendekati Untuk Service atau Maintenance ( Service Crew )
1. Harus memastikan bahwa kendaraan yang akan mendekati berada di luar radius 30 m
2. Lakukan kontak Positif dengan operator A2B yang akan didekati ( Paling Bagus
dengan Radio komunikasi ).
3. Pastikan operator A2B mengetahui kedatangan anda, Tunggulah sampai operatornya
turun dan sampai di tanah, sebelum kendaraan ringan memasuki radius 30 m
4. Setelah pekerjaan Service dan Maintenance selesai, kendaraan harus dijalankan
keluar dari 30 m sebelum operator A2B kembali masuk kedalam kabin.
B. Operator yang Didekati Untuk Keperluan Service / Maintenance ( Operator Alat
Berat )
1. Bila ada kendaraan lain yang melakukan kontak positif dengan radio atau cara lain,
anda harus memberiakn umpan balik dan meminta konfirmasi tujuan kendaraan
tersebut mendekat.
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
2. Tempatkan Alat Berat anda ditempat yang aman dari arus laulintas atau tempat kerja.
3. Bila kendaraan service harus mendekat pada jarak kurang dari 30 m anda harus turun
dari alat berat dan berdiri diatas tanah sebelum kendaraan tersebut mendekat.
4. Dengan alasan apapun operator alat berat tidak boleh melakukan test drive ( maju -
mundur ) atau mengoperasikan kembali sebelum kendaraan service keluar dari radius
30 m
Banyak kejadian kecelakaan yang menimpa karyawan saat naik ataupun turun dari
tangga sehingga mengakibatkan cedera pada kaki ataupun bagian tubuh yang lain,
Mengapa hal ini bisa terjadi…………?????? hal ini disebabkan oleh karena kurangnya
keseimbangan tubuh saat naik ataupun turun dari tangga sehingga tubuh akan
terpelanting dan jatuh…………. Bagaimana agar anda mendapat keseimbangan tubuh
saat naik ataupun turun tangga ………????
Untuk mendapatkan keseimbangan tubuh saat naik dan turun tangga tentunya dibutuhkan
tiga titik kontak ( Tree Contact Point ) yang akan menjaga keseimbangan tubuh kita yaitu
pegangan dari kedua tangan kita pada hand rail dan pijakan satu kaki kita bergantian
kanan dan kiri dengan stabil pada anak tangga.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diikuti untuk mencegah kecelakaan serupa
menimpa diri anda :
1. Sebelum anda menggunakan tangga portable / menaiki dan menuruni suatu tangga
permanent maka pastikan kondisi tangga dalam keadaan layak pakai yaitu tidak ada
kerusakan pada tangga tersebut.
2. Berpeganglah pada hand rail dengan menggunakan kedua tangan anda, jangan
pernah mencoba menuruni / menaiki tangga dengan berpegangan satu tangan sedang
tangan yang lain memegang sesuatu benda, misalnya banyak para operator yang naik
dan turun tangga dengan satu tangan memegang tempat air minum, atau para
mekanik yang memegang hand tools. hal ini sangat bernahaya karena tubuh anda
tidak stabil, lebih baik pergunakan tas punggung untuk membawanya sehingga anda
tidak perlu memegang langsung.
4. Turunlah dengan menghadap tangga jangan pernah anda mencoba menuruni tangga
dengan membelakangi tangga.
5. Pastikan anda telah menuruni tangga sampai anak tangga yang terakhir / anak tangga
paling bawah dan turunlah dengan hati – hati lihatlah kondisi sekelilingnya.
Listrik yang kita gunakan dalam kehidupan kita sehari – hari baik di tempat kerja ataupun
dalam rumah tangga mempunyai banyak manfaat misalnya : Untuk penerangan, untuk
menghidupkan radio, komputer, mesin gerinda, mesin bor dan lain –lain akan tetapi listrik
juga dapat menimbulkan malapetaka misalnya kebakaran atau bahkan menyebabkan
kecelakaan yang berakibat fatal / meninggal.
Apa saja bahaya listrik itu …..????
Berhati – hatilah terhadap penggunaan arus listrik, rapikan sambungan kabel Berikan
kotak pengaman, lakukan pengecekan instalasi listrik secara rutin.
1. Perhitungkan keadaan beban / berat beban yang akan diangkat. Jika anda ragu – ragu
mintalah bantuan teman kerja anda, jangan angkat sendiri.
2. Jika memungkinkan, pergunakan peralatan mekanis yang ada.
3. Letak kaki harus mantap, pastikan pijakan kaki anda tidak dalam keadaan miring, licin,
atau rapuh. Jarak antara kaki ( 20 – 30 centimeter ) akan memberi posisi seimbang.
4. Kaki harus dekat pada beban yang akan diangkat. Posisi kakai yang dekat dengan
beban yang akan dingkat akan mengurangi beban otot punggung.
Hari / Tanggal Presenter Tanda Tangan
Jam Nama Jabatan
Department
Site
5. Tekuklah lutut anda lalu berjongkok, jangan sampai posisi anda membungkuk. Tulang
punggung harus tegak hal ini untuk mencegah cedera pada pungung.
6. Berdirilah dengan menekankan kaki agar beban diserap oleh otot
kaki. Jika anda mengangkat sendirian maka beban harus didekap
pada tubuh.
7. Pandangan harus bebas dari hambatan terutama pandangan kearah
depan.
8. Angkatlah beban pada posisi membawa yang dirasa enak. Jangan
sekali – kali membongkokkan tubuh. Gerakkan tubuh anda menurut
perubahan letak kaki.
9. Jika beban akan diletakkan diatas lantai maka turunkan beban
dengan cara jongkok perlahan – lahan dengan menekuk lutut.
10. Untuk menambah kenyamanan anda selama mengangkat beban
maka keadaan tempat kerja harus rapi agar tidak ada gangguan.
C. Pemakian .
1. Pada saat digunakan semua botol gas yang mudah
terbakar harus dilengkapi dengan Flashback arrester
untuk mencegah tekanan balik ke arah valve yang
bisa menimbulkan ledakan karena adanya akumulasi SAFE
gas. TY
2. Pastikan selalu menggunakan Presure gauge yang
sesuai pada setiap pemakian. VALVE
3. Sewaktu digunakan, semua botol gas harus
ditempatkan pada tempat yang aman, terikat dalam
rak untuk menghindari bahaya jatuh atau
menggelinding.
4. Pastikan area kerja diamankan dari lalu lalang orang,
gunakan screen amankan selang gasnya.
5. Jangan gunakan tabung yang regulator atau kepala
tabungnya telah rusak.
6. Jangan paksakan kap atau katup yang tidak sesuai degan ulir tabung. Buka hanya
dengan kunci pas.
7. Hanya boleh digunakan ditempat yang mempunyai Ventilasi yang cukup.
8. Lepaskan gas dan tutup katupnya sebelum memutuskan regulator.
9. Bersihkan sambungan pada tabung oksigen dari oli atau gemuk, karena campuran
hidrokarbon dan oksigen berpotensi besar menimbulkan nyala api.
10. Dialarang merokok disetiap tempat yang terdapat / digunakan gas oksigen – asetilen.
Untuk memudahkan dalam mengenali isi tabung telah dibuat sebuah standar warna
tabung, sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam penggunaan dan penyimpanannya.
Kodifikasi warna tersebut merujuk pada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No.
06/MEN/1990.
A. Tabung Warna Merah => Gas Mudah terbakar, contoh Acetylin, Hydrogen.
B. Tabung Warna Kuning tua => Gasberacun dan Menyengat contoh : Amonia, arsen, Cyanida, phosgen.
C. Tabung Warna Biru => Gas Oxidant contoh Oksigen ( Kecuali LPG )
D. Tabung Warna Kuning Muda => Gas Korosif contoh : Amoniak, HCL, H2SO4
E. Tabung Warna Abu – abu => Gas Asphixian ( menyesakkan nafas ) : Nitrogen
F. Tabung Warna Putih => Gas Untuk keperluan medis.
Prioritas pertama dalam penanganan luka bakar adalah pendinginan segera dan
memeriksa jalan nafas, pernafasan serta sirkulasi. Berikut ini adalah cara – cara
penanganan luka bakar secara umum :
1. Survey awal, yaitu melakukan DRABC yaitu memeriksa Danger ( Bahaya ) artinya
memeriksa bahaya dan keamanan bagi penolong dan korban serta bahaya yang akan
muncul selanjutnya, Response ( Reaksi ) artinya memeriksa korban dan melihat
reaksinya, Airway ( Jalan Nafas ) artinya membuka dan membersihkan jalan napas
korban, Breathing ( Pernafasan ) artinya memberikan bantuan nafas dan
mempertahankan nafas penderita, Circulation ( Sirkulasi darah ) artinya memeriksa
sirkulasi darah korban.
2. Segera singkirkan korban dari tempat yang bahaya.
3. Segera matikan api bila terkena pada baju korban, dan lepaskan baju yang terbakar
atau yang panas.
4. Jangan mencoba untuk melepaskan benda – benda yang masih menempel pada kulit.
5. Bila ada benda – benda yang terbakar mengakibatkan penyempitan pada tubuh maka
benda itu harus segera diputuskan sebab akan membahayakan korban.
6. Segera dinginkan korban dengan iar mengalit selama 10 menit.
7. Jika terjadi gelembung air dalam kulit jangan mencoba memecahkannya ini akan
mengakibatkan infeksi.
8. Jangan memberikan krem dan minyak pelembab.
9. Segera balut luka bakar dengan pembalut yang bersih dan tidak melekat.
10. Bila luka bakar terjadi pada daerah muka, leher atau dada maka kita harus
memperhatikan pernafasan secara teliti.
11. Bila korban tidak sadar, baringkan korban pada posisi yang nyaman, segera cari
bantuan medis.
Karakteristik B3
Suatu bahan bisa disebut B3 bila memenuhi salah satu karakter sebagai berikut :
1. Memancarkan Radiasi ( Mampu memancarkan gelombang elektro magnetik )
2. Mudah Meledak ( Mudah melepaskan energi panas dengan cepat dan tekanan )
3. Mudah Menyala atau terbakar
4. Raktif ( Mudah bereaksi dengan bahan lain )
5. Korosif ( bila menyebabkan rusaknya permuakaan kulit atau bahan )
6. Oksidator ( Bila dapat menyebabkan bahan lain mengalami oksidasi dan timbul
panas )
7. Toksik ( Bila dapat menimbulkan keracunan baik pada hewan ataupun manusia )
Cara Pengendalian B3
1. Usakan mengganti bahan kimia berbahaya dengan yang
kurang berbahaya.
2. Pahami dan komunikasikan Material Safety Data Sheet
( MSDS
3. Gunakan APD yang sesuai dan memadai.
4. Setiap Ceceran dan tumpahan harus segera dibersihkan.
5. Basuh Anggota badan bila kontak denagn bahan B3
6. Persiapkan dan kenali lokasi Eye Wash Terdekat.
7. Penyimpanan bahan B3 harus memenuhi standart teknis K3
8. Monitoring Bahan B3 terhadap karyawan dan tempat kerja.
9. Jangan pernah menggunakan botol Aqua, Galon, atau Iglo
untuk menyimpan bahan kimia
B. Refueling Untuk LV
1. Pengemudi yang akan menisi bahan bakar harus mengikuti Jalur / rambu yang telah
ditentukan dan mengurangi kecepatan sesuai batas kecepatan yang diijinkan.
2. Memarkirkan kendaraan dengan aman dan mesin harus dimatikan.
3. Jangan menggunakan Pesawat Hand phone sebab akan menimbulkan listrik statis
yang dapat menjadi pemicu kebakaran.
Sebelum anda melakukan pekerjaan di ketingian maka pastikan anda mengetahui tugas
tersebut dan mengetahiu JSA dari pekerjaan tersebut serta pilihan pengendalian /
pengontrolan resiko yang tepat seperti :
1. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko : yaitu mengidentifikasi bahaya ( misalnya
jatuh ) dan menilai kemungkinan serta konsekuensi bahaya ( misalnya cedera/
meningal
2. Eliminasi : yaitu menghilangkan kemungkinan untuk masuk ke area yang beresiko
jatuh, misalnya dengan memindahkan kegiatan yang memerlukan pemeriksaan /
perawatan ketempat yang tidak ada kemungkinan jatuh.
3. Subtitusi : yaitu menyiapkan perlengkapan alternatif untuk akses ke tempat yang
memeng harus dilakukan denagn menghindari resiko jatuhmisalnya tempat berjalan.
4. Isolasi : yaitu menutup / menghalangi tempat yang mempunyai resiko jatuh.
5. Perlindungan Jatuh : Yaitu menyiapkan Alat Pelindung Diri yang dapat mencegah
bahaya jatuh atau mengurangi resiko jatuh yang lebih parah.
1. SAFETY HELMET
Safety Helmet wajib dipakai di semua area proyek / semua area yang mempunyai
resiko kepala terbentur atau tertimpa benda., kecuali ketika berada di area tidak wajib
memakai safety helmet . Khusus untuk operator unit type canopy (bukan cabine),
selama bekerja wajib memakai safety helmet.
2. SAFETY GLASSES
A. TYPE CLEAR (JERNIH)
Digunakan untuk crew Plant, crew Tyre, dan mempunyai resiko cedera pada mata.
B. TYPE AMBER (KUNING)
Digunakan untuk crew checker, trafficman, survey, crew blasting, operator A2B dan
pekerja yang bekerja di lapangan (area terbuka) dan mempunyai resiko cedera pada
mata, misalnya terkena debu.
3. SAFETY GOGGLES
Safety goggles lain dengan safety galass. Safety goggles dapat melindungi mata dari
percikan benda asing yang datangnya dari depan, samping, bawah dan atas. Safety
Goggles wajib dikenakan ketika bekerja pada pekerjaan yang mempunyai resiko
terkena percikan benda / bahan dari semua arah, misalnya las / welding, gerinda, dll.
Safety goggles untuk las (welding) harus dengan double lens / dua lensa (clear &
dark), untuk pekerjaan lainnya safety goggles yang digunakan tyre single lens / satu
lensa (clear).
5. MASKER
Masker digunakan untuk melindungi saluran pernafasan dari kemasukkan benda
asing, seperti debu atau uap kimia yang beracun. Masker wajib dipakai ketika pekerja
berada di area yang mempunyai resiko terhirupnya benda asing ke saluran
pernafasan. Type masker yang digunakan tergantung dari jenis benda yang
berpotensi terhirup ke saluran pernafasan. Jika debu, digunakan masker debu,
misalnya untuk checker, trafficman, dll. Jika uap / zat kimia, digunakan masker kimia,
misalnya blaster, welder, dll.
9. SAFETY SHOES
Semua karyawan wajib dilengkapi dengan safety shoes. Safety shoes wajib dipakai di
semua area proyek,/ semua area yang mempunyai resiko kaki terluka atau tertimpa
oleh benda. Operator dan driver wajib memakai safety shoes selama mengoperasikan
unit. kecuali ketika berada di area tidak wajib memakai safety shoes
Jika anda mengalami luka jangan biarkan begitu saja tanpa ada penanganan yang serius
sebab hal itu akan dapat mengakibatkan terjadinya infeksi, lakukan penanganan luka
sebagai berikut :
1. Tutup luka dengan kasa seteril atau bantalan yang bersihkan kemudian balutlah.
2. Tinggikan dan sangga daerah yang mengalami luka untuk mengurangi
pembengkakan.
3. Bawalah ke dokter terdekat untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Luka terbuka juga dapat menyebabkan masuknya bakteri tetanus kedalam tubuh. Racun
yang dihasilkan bakteri tetanus akan mempengaruhi sistem saraf dalam tubuh.
Imunisasi tetanus yang pernah diberikan akan melindungi korban selama 10 tahun, akan
tetapi akan lebih aman jika terjadi luka langsung dibawa ke fasilitas klinik.
1. Anak tangga atau pijakan sudah longgar sehingga dapat digeser menggunakan
tangan.
2. Anak tangga tau pijakan licin ( mungkin terkena oli, lumpur basah, minyak dll ).
3. Pijakan atau anak tanga sudah retak atau terbelah.
4. Paku, sekrup baur atau bagian logam yang lain sudah longgar atau rusak.
5. Periksa kekuatan longitudinal ( menurut panjangnya )
6. Pada tanga – tanga yang terbuat dari kayu bagian rel sudah rusak, lapuk, atau
bengkok., pada tangga yang terbuat dari fiber glas bagian fiberglas sudah terekpose.
7. Label SWL sudah tidak ada.
8. Pada step ladder periksalah apakah : engsel sudah rusak, spreader sudah tidak aktif
atau rusak, tangga sudah reyot.
9. Pada Extension ladder Periksalah : Clutches, stops, guide iron atau katrol sudah
rusak, kerusakan pada tali akibat aus atau terkena zat asam atau bahan perusak
lainnya.
Jika pemeriksaan sudah dilakukan dan tanga layak digunakan maka pergunakan tangga
dengan hati – hati yaitu :
1. tempatkan tangga pada permuakaan yang stabil, sudut tanga harus menggunakan
sistem 4:1.
2. Ujung tangga bagian atas harus 90 mm sampai 1m dari permuakaan tempat
sandaran.
3. Ikat ujung tanga pada tempat sandaran atau mintalah bantuan orang lain untuk
menahan kaki tangga.
4. Pada saat menaiki tanga pastikan tiga poin kontak harus selalu dijaga jangan sampai
menggunakan peralatan atau melakukan pekerjaan yang akan menganggu
keseimbangan.
5. Jangan pernah membawa peralatan lain yang akan menganggu keseimbangan,
gunakanlah tas ransel untuk membawa peralatan kerja anda.
6. Jangan menggunakan sarung tangan saat memanjat tangga.
7. Letakkan kaki secara tepat pada setiap anak tangga.
8. Pakialah sepatu yang ada tumitnya pastikan sepetu tersebut bersih dari bahan –
bahan yang licin.
9. Jangan berdiri pada step paling atas ketika menggunakan step ladder.
1. Tidak dibenarkan menggunakan perkakas tangan yang rusak atau bukan fungsinya,
seperti chisels kepalanya sudah tidak rata atau berbentuk jamur, lengan hammer yang
sudah pecah, atau tanggem digunakan seperti kunci pass.
2. Perkakas yang bergerigi seperti gergaji, plier, wrench harus selalu dalam kondisi baik,
terjadinya ketumpulan beresiko meleset sehingga mengenai si pemakai.
3. Semua alat harus dalam kondisi keset bersih saat dipakai dan bebas dari oli atau
minyak yang beresiko meleset. Bila oli tidak bisa dihindari maka gunakan sarunga
tangan untuk memperkuat cengkeraman.
4. Perkakas tangan berenergi listrik harus dilengkapi dengan anti sengat ( GFCI ) atau
double issulated.
5. Kabel alat –alat tangan listrik harus dalam keadaan baik, tidak terkelupas, tidak rusak
insulatingnya, dan bebas kontak dengan air.
6. Setiap alat harus disediakan tempat dan setelah dipakai harus dikembalikan pada
tempatnya masing – masing.
7. Harus dilakukan inspeksi berkala.
8. Setiap temuan alat yang rusak atau tidak standar, alat tersebut harus diisolir /
dipisahkan agar tidak dipergunakan sebelum dilakukan perbaikan.
9. Tidak memindahkan atau mengangkat peralatan yang menggunakan tenaga listrik
dengan cara memegang kabel.
10. Untuk alat tangan angin, pastikan hose dan fitting dalam keadaan baik dan rapat
sebelum valve open.
11. Ketrampilan dan pengetahuan dalam menggunakan alat dan peralatan tangan juga
menentukan keselamatan, sehingga perlu dilakukan training atau pelatihan
penggunaan perkakas tangan agar tidak terjadi kesalahan.
Berapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan penyimpanan dan pengguanaan
peralatan listrik portable :
1. Harus disediakan tempat penyimpanan yang kering / tidak lembab dan bebas dari
kebocoran air.
2. Operator harus melakukan pemeriksaan sebelum mengggunakan dan setelah
menggunakan.
3. Harus dilengkapi dengan salah satu sistem Isolasi sebagai berikut :
Sebuah kabel bercabang tiga dengan masa yang ditancapkan kesebuah penahan
masa / dilengkapi dengan sistem grounded.
Double isolasi.
Listrik dari transformer isolasi bertegangan rendah.
4. Jangan menggunakan adaptor tambahan atau steker tambahan.
5. Kabel perpanjangan / extension cords maksimal adalah 25 m dan tidak boleh
mengunakan lebih dari satu kabel perpanjangan.
6. Kabel perpanjangan / Extension cords harus dilindungi dari kerusakan serta masuknya
kelembaban , harus dibentangkan diatas tanah dengan ditandai dengan jelas atau
diberi pelindung yang kuat.
7. Peralatan listrik tidak boleh dibawa, diangkat, atau diturunkan dengan cara memegang
kabelnya.
8. Peralatan listrik tidak boleh digunakan didaerah lembab atu basah.
9. Peralatan listrik tidak boleh digunakan dilingkungan dimana gas yang mudah terbakar,
cairan yang tidak stabil, bahan peledak kecuali telah ada ijin hot work permit dan
tindakan pengendalian telah dilakukan.
10. Lakukan tindakan pengendalian terhadap bahaya getaran antaralain : Penyesuaian
kecepatan untuk mengurangi getaran, pegangan penahan getaran ( misala
mengguanakan karet atu busa ), sarung tangan penahan getaran.
11. Gunakan alat pelindung diri minimal yaitu : Safety helmet, Safety shoes, Dan safet
Glass, pelindung telinga dan pelindung wajah harus digunakan ketika mengoperasikan
mesin gerinda.
12. Pakaian longgar, rambut panjang tergerai, dan perhiasan merupakan hal yang
dilarang ketika menggunakan peralatn listrik yang memiliki bagian – bagin berputar.
Seseorang yang menyentuh atau berada didekat sebuah obyek yang tersambar petir
dapat terkena dampak cahaya samping atau terkena guncangan ( shock ) yang
disebabkan oleh aliran arus melalui konduktor lain atau dari bumi itu sendiri. Guncangan –
guncangan itu mungkin disebabkan karena berdiri atau menyentuh sebuah konduktor
atau mungkin hanya karena berjalan didekat sambaran sebagai akibat perbedaan voltase
antara kedua kaki sehingga arus mengalir melalui tubuh.
Petir akan menyambar segala sesuatu yang menonjol di tanah yang menguntungkan
dideerah sekitar kilatan cahaya petir, sesuatu yang menonjol ini akan menjadi terminal –
terminal udara atau penyalur petir, oleh karena itu timbul bahaya pribadi untuk menjadi
terminal udara atau penyalur petir jika terperangkap di daerah terbuka selama terjadinya
badai listrik.
Tanda – tanda adanya badai listrik dapat diketahui melalui kondisi atmosferik secara
umum yaitu : langit yang gelap, timbul kilatan – kilatan cahaya, tiupan angin yang
meningkat, peningkatan listrik statis dan terdengar bunyi guntur yang dapat terdengar
sejauh 15 hingga 25 KM dari sebuah badai. Jika guntur dapat didengar di tempat kerja
dalam waktu 30 detik ( atau kira – kira 10 KM ) dari sebuah kilatan cahaya maka tempat
kerja tersebut cukup dekat untuk dapat disambar oleh petir secara acak.
Perlindungan :
1. Carilah perlindungan disebuah bangunan yang cukup kuat atau didalam sebuah
kendaraan yang berbadan logam yang seluruhnya tertutup / kabin tertutup rapat.
2. Jika terperangkap di tempat terbuka maka harus mencari tempat yang lebih rendah,
menjauh dari pohon – pohon, tiang atau obyek logam.
3. Berjongkoklah rendah ketanah, rapatkan kaki taruh tangan diatas lulut dengan kepala
diantaranya, tutuplah telinga untuk melindungi pendengaran. Alas kaki atau bahan non
konduktor dapat melindungi dari aliran listrik akibat sambaran petir.
4. Jangan berbaring mendatar hal ini akan memperluas sasaran sambaran petir, jangan
duduk berdekatan jagalah jarak minimal 3m antar satu dengan yang lain.
5. Jangan mengoperasikan kendaraan terbuka tanpa atap metalik yang tertutup rapat.
1. Safety Glass / Kacamata safety diberikan kepada semua karyawan yang mempunyai
resiko kemasukan benda asing kedalam mata misalnya ; mekanik, Carpenter,
tyreman, elektik, mereka diberikan kaca mata safety yang berwarna clear / jernih
sebab mereka bekerja didalam ruangan yang tidak terkena pancaran sinar matahari
secara langsung, untuk mereka yang bekerja terkena sinar matahari secara langsung
seperti operator, checker, spotter, service crew yang bekerja di area tambang selain
untuk melindungi mata dari debu dan benda lain yang masuk kedalam mata, mereka
mempunyai resiko terkena sinar mata hari yang mengandung sinar ultraviolet yang
dapat merusakkan mata sehingga mereka harus diberikan kaca mata safety yang
berwarna amber / atau gelap.
3. Face Shield ( pelindung muka ) yang dilengkapi dengan lensa untuk melindungi mata
dari sinar las yang mengandung sinar ultra violet yang dapat mengakibatkan flash
burn yang diawali dengan mata yang pedih / iritasi sampai akhirnya menimbulkan
kerusakan organ mata.
Lalu bagai mana dengan orang lain yang bekerja atau berada di dekat welding area, hal
itu dapat diatasi dengan melakukan isolasi welding area dengan membuat tabir atau
penutup sehingga orang lain tidak dapat melihat sinar las.
Pemeriksaan sebelum operasi / pre start check sangat penting tujuannya adalah untuk
mengetahui secara dini atau awal apabila ada bagian – bagian alat / kendaraan yang
mengalami kerusakan sehinga dapat dilakukan perbaikan secepatnya dan tidak
menimbulkan kerusakan yang lebih parah, dan yang lebih penting adalah keselamatan
anda yaitu adanya kerusakan atau kondisi yang tidak standar dari suatu peralatan yang
akan mengakibatkan kecelakaan misalnya : Rem yang tidak berfungsi akan
mengakibatkan mobil meluncur tanpa kendali. baut ban yang tidak kencang dapat
mengakibatkan ban terlepas dari mobil…………dapat dibayangkan apa yang akan terjadi
jika hal itu terjadi, ….kecelakaan tidak akan dapat dihindari dan nyawa anda adalah
taruhannya………
Dari random check yang pernah dilakukan masih ada beberapa karyawan yang
melakukan P2H / Pre Start Check tidak pada awal / sebelum mereka mengoperasikan
unit atau paralatan, mereka melakukannya pada saat akir shift , ini adalah pemahaman
yang salah dan harus dibenarkan ……pre start check harus dilakukan pada saat alat
belum di operasikan…………dan menuliskan hasil pemeriksaanya pada form yang telah
tersedia….. ada juga yang melakukan pemeriksaan pada awal akan tetapi mereka tidak
tidak menuliskan hasil pemeriksaan pada form yang telah tersedia atau menuliskan hasil
pemeriksaannya pada akir shift. hal ini pun tidak dapat dibenarkan sebab dokumentasi itu
mempunyai arti yang sangat penting, hal itu merupakan bukti tertulis bahwa suatu
prosedur telah dilaksanakan dengan benar. Selain itu juga berfungsi untuk menghindari
salah faham antara operator ( Operation Deparment ) dengan mekanik ( Maintenance
Depertment ), bukti tertulis ini juga berfungsi untuk keperluan inspeksi atau keperluan
audit baik audit atau inpeksi dari Internal atau inspeksi dari Pelaksana Inspektur
Tambang, atau Audit, jadi Lakukan Pemeriksaan sebelum anda Mengoperasikannya dan
tuliskan segera pada Lembar Form yang telah disediakan.
Dan masih banyak lagi rambu – rambu lalulintas yang lain yang harus kita patuhi,
…..semua tergantung kepada kita ..”Cepat dan selamat itu yang utama “.
Kondisi tersebut sebenarnya merupakan bahaya, sebab barang – barang tersebut tidak
berada dalam posisi yang stabil, sehingga mempunyai potensi bahaya mekanis yaitu
orang akan kejatuhan suatu benda. Tentunya hal seperti itu tidak boleh kita biarkan, kita
harus mengendalikannya sebelum terjadi kecelakaan yang mungkin dapat berakibat fatal.
Beberapa langkah pengendalian yang dapat kita lakukan agar tidak timbul incident akibat
tertimpa benda / kejatuhan benda adalah sebagai berikut :
1. Jangan menempatkan barang dengan cara disandarkan, bebas pada suatu objek.
2. Letakkan barang dengan cara ditidurkan / letakkan barang pada lantai dengan
meletakkan sisi yang lebar pada tanah.
3. Jika terpaksa harus disandarkan maka ikatlah pada tempat sandaran sehingga barang
tersebut akan menjadi stabil.
4. Hindarkan tempat kerja anda / tempat menyandarkan barang tersebut dari lalu lalang
karyawan yang lain dengan cara memasang safety line / barricade.
Bukan hanya orang lain yang beresiko tertimpa benda tersebut akan tetapi besar
kemungkinan kita sendiri yang akan terkena akibat kita lupa bahwa kita telah meletakkan
benda dengan posisi yang tidak stabil, beberapa kejadian kecelakaan telah menunjukkan
bahwa benda yang disandarkan akan mengakibatkan kecelakaan yaitu tertimpa benda
tersebut.
1. Mengantuk.
Mengantuk merupakan suatu hal yang wajar dialami manusia, tanda – tanda orang
mengantuk diantaranya adalah : Mata merah dan berair, sering menguap, muka pucat
dan tampak lelah. Sedang penyebab mengantuk adalah :
- Kurang istirahat ( Kurang Tidur / Begadang ) sehingga dibutuhkan waktu untuk
relaksasi otot – otot badan setelah satu hari bekerja termasuk otot dan saraf mata,
waktu istirahat normal untuk orang dewasa adalah 5 sampai dengan 8 jam sehari.
- Pengaruh Obat – obatan, ada beberapa obat yang reaksinya mempunyai efek
samping mengantuk, biasanya obat yang mempunyai efek samping mengantuk
adalah obat batuk.
- Pengaruh pencernaan makanan, yaitu apabila makanan yang kita makan
mengandung karbohidrat yang berlebihan maka hal itu akan berakibat timbulnya rasa
kantuk.
1. Informasi Tentang nama dan rumusan kimia yang terdiri dari : Nama Dagang, Nama
Kimia Bahan, Golongan Kimia Bahan, Rumus Kimia Bahan.
2. Informasi tentang bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan yang terdiri dari :
bahaya jika mengalami kontak dengan anggota tubuh dan cara pertolongan pertama
misalnya kontak terhadap mata, kontak terhadap kulit, terhirup,dan tertelan.
3. Informasi Alat Pelindung Diri yang dipersyaratkan sat bekerja dengan bahan tersebut.
4. Berisi tentang instruksi kusus untuk perlindungan lingkungan yang meliputi :
Pembuangan Bahan, pembuangan Bungkus, Pemusnahan bahan.
5. Berisi tentang penanganan bahan jika terjadi tumpahan / pelepasan bahan. Yang
terdiri dari pencegahan diri, pencegahan lingkungan, tumpahan.
6. Berisi tentang penanganan dan penyimpanan, yaitu informasi bagaicara penanganan
dan cara pemnyimpanan yang tidak menimbulkan bahaya baik bagi manusia atupun
bagi lingkungan.
7. Berisi tentang data fisik dan kimiawi yaitu menguraikan tentang sifat fisika dan sifat
kimia bahan tersebut misalnya titik didih, destilasi, flashpoint, dll.
8. Berisi stabilitas dan Reaktifitas yaitu menguraikan kondisi – kondisi yang harus
dihindari dan zat – zat lain yang harus dijauhkan agar tidak timbul reaksi yang dapat
membahyakkan atau merusak bahan tersebut.
9. Berisi tentang data toksikologi yaitu efek kimia / efek racun bahan tersebut terhadap
mahluk hidup.
10. Informasi Ekologi. Yaitu pengaruh terhadap kerusakan lingkungan.
MSDS ini harus terdapat atau ditempel pada tempat – temapt penyimpanan agar mudah
untuk dimengerti dan dipahami maka juga harus dikomunikasikan kepada setiap
karyawan yang berhubungan dengan penggunaan bahan tersebut.
Salah satu faktor yang menyebabkan kesehatan tenaga kerja menurun adalah gizi kerja
yang buruk. Gizi kerja adalah nutrisi / zat makanan yang dibutuhkan oleh tenaga kerja
untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan. Gizi kerja yang buruk selain
menyebabkan daya tahan tubuh turun sehingga sakit juga akan meyebabkan daya kerja
fisik turun sehingga prestasi kerjanya rendah.
Gizi kerja yang baik bukanlah jumlah makanan yang banyak dan mahal tetapi gizi kerja
yang baik adalah terpenuhinya unsur – unsur pemberi kalori, pengatur serta
pembangun secara seimbang atau terpenuhinya kalori intake
( kalori masukan ) secara seimbang yang terdiri dari :
- Zat pemberi kalori : karbohidrat, lemak, protein.
- Zat pembangun : Protein , lemak, mineral, air.
- Zat pengatur : Protein, mineral, air, vitamin
Cara Pemakaian.
- Hanya pergunakan Eye Wash untuk keadaan emergency.
- Segera lakukan pembilasan secepat mungkin, 10 detik pertama dari insiden adalah
saat kritis dan menentukan.
- Cabut pull Strap ( penyumbat air pancar ) ke atas.
- Segera posisikan mata tepat pada arah pancaran air, dengan membungkuk kan
badan.
- Gunakan Ibu jari dan Jari telunjuk untuk membuka kelopak mata, agar pembilasan
menjadi optimal.
- Pembilasan berlangsung terus sampai air pembilasan habis.
- Segera kirim korban ke bagian medis atau rumah sakit terdekat untuk mendapat
pertolongan lebih lanjut.
Pemeliharaan.
- Air pembilas yang diberi Eye Saline harus di isi ulang / diganti jika tanpa ada
pemakaian.
- Air pembilas tanpa Eye saline dapat diganti / isi ulang setiap seminggu sekali.
- Sebelum di isi ulang lakukan pembilasan pada galon dengan air bersih terlebih dahulu.
- Lakukan pemeriksaan / inspeksi pada jangka waktu tertentu yang telah di tetapkan.
Konversi Hilang hari kerja Karena Cacat / Amputasi Jari dan Tangan .
Cacat tetap / Amputasi Ibu jari Telunjuk Tengah Manis Kelingking
Ruas Ujung 300 100 75 60 50
Ruas tengah - 200 150 120 100
Ruas Pangkal 600 400 300 240 200
Telapak antara jari & 900 600 500 450 -
pergelangan
Tangan Sampai 300
pergelangan
angka diatas menunjukkan jumlah hari kerja yang hilang
Akan tetapi masih banyak kejadian kecelakaan yang mencederai tangan terutama karena
terjepit dan tertimpa suatu benda hingga mengakibatkan cedera, mengapa hal ini masih
terjadi ………??? Banyak hal yang menyebabkanya antara lain adalah kurang
pengetahuan, kurang komunikasi jika pekerjaan dilakukan secara kelompok, dan tidak
konsentrasi dalam bekerja, ini merupakan penyebab terbanyak ( misalnya karena
bercanda, melamun, tekakan mental dan lain – lain ).
Tulisan atau Gambaran pada papan, Logam Atau pada suatu pada suatu tempat lainnya Dengan
Kombinasi suatu gambar atau Bentuk Simbol yang di gunakan untuk menyampaikan suatu pesan.
Migrain adalah sakit kepala sebelah yang nyerinya berdenyut hebat dan terjadi berulang-ulang,Biasanya
mengenai salah satu satu sisi kepala, Tetapi kadang-kadang mengenai kedua sisi kepala.
Penyebabnya :
1. Faktor Internal antara lain adalah peningkatan Hormon dan perubahan metabolisme Otak
2. Faktor Exsternal Meliputi Keadaan stress,Kelelahan atau terlalu banyak tidur.Terlambat
makan,Perubahan cuaca,dan perbedaan tekanan udara serta Beberapa jenis makanan dan
obat-obatan.
2. VERTIGO
Pada umumnya Penderitanya merasa bergerak atau berputar,puyeng,dan merasa benda di sekitar kita
bergerak atau berputar.Vertigo terjadi akibat O2 yang masuk ke otak berkurang,Sehingga penurunan
Penyebabnya :
1. lapar atau asupan makanan yang tidak memadai.
2. Mengalami Tekanan batin yang hebat
3. Berdiri secara mendadak dari posisi berbaring atau duduk
4. Pusing / Vertigo juga dapat merupakan akibat dari penyakit Anemia / Kurang darah,karena
adanya penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak
5. Serangan biasanya di sebabkan oleh minum-minuman yang mengandung alcohol.
Jika anda mengalami luka jangan biarkan begitu saja tanpa ada penanganan yang serius
sebab hal itu akan dapat mengakibatkan terjadinya infeksi, lakukan penanganan luka
sebagai berikut :
4. Tutup luka dengan kasa seteril atau bantalan yang bersihkan kemudian balutlah.
5. Tinggikan dan sangga daerah yang mengalami luka untuk mengurangi
pembengkakan.
6. Bawalah ke dokter terdekat untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Luka terbuka juga dapat menyebabkan masuknya bakteri tetanus kedalam tubuh. Racun
yang dihasilkan bakteri tetanus akan mempengaruhi sistem saraf dalam tubuh.
Imunisasi tetanus yang pernah diberikan akan melindungi korban selama 10 tahun, akan
tetapi akan lebih aman jika terjadi luka langsung dibawa ke fasilitas klinik.
Setelah kita memahami dampak dari kecelakaan maka sudah seharusnya kita bekerja dengan penuh
hati – hati, dengan mengikuti petunjuk – petunjuk keselamatan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. INGAT……….. Keluarga anda menanti anda .