You are on page 1of 8

Nama : Nurlita Anggraini

Kelas : 4EA21
NPM : 15216589

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari tahun ke tahun ini, daya
saing semakin tinggi. Hal ini dipicu oleh semakin berkembangnya kebutuhan akan
barang dan jasa. Setiap pengusaha bersaing untuk menghasilkan produk terbaru dan
terbaik yang dibutuhkan oleh konsumen. Sehingga sebagai pengusaha, haruslah mampu
untuk berpikir kreatif agar usahanya tetap berkembang.
Tingginya persaingan dan banyaknya muncul pengusaha-pengusaha baru,
membuat beberapa pengusaha yang tidak bisa bertahan memilih untuk berhenti. Hal ini
mengakibatkan banyak karyawan yang kehilangan pekerjaannya. Kurangnya lapangan
kerja yang tersedia dan banyaknya pesaing, membuat kita untuk berpikir keras dalam
mencari pekerjaan. Sehingga dari tahun ke tahun angka pengangguran terus bertambah.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan rasa percaya diri untuk
membuka sebuah usaha sendiri. Sebagian besar masyarakat cenderung memiliki pola
pikir untuk hidup nyaman dengan bekerja sebagai pegawai/karyawan. Mereka tidak
sadar mengenai potensi apa yang dapat dikembangkan dan menghasilkan pendapatan.
Mereka kurang memahami bagaimana melahirkan sebuah peluang usaha, karena mereka
cenderung berpikir akan mengalami kerugian. Sehingga mereka takut untuk memulai
usaha sendiri.
Oleh karena itu, kita dituntut untuk mengenali bagaimana itu dunia usaha, hal-hal
apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai usaha. Seorang pengusaha harus
mampu melihat dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada, serta harus berpikir
kreatif agar usaha yang dirintisnya dapat bersaing pada pasar.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Jasa
Menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2014:7) “Jasa adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun.
Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.”
(Zethaml dan Bitner : 1996) dalam Lupioyadi (2014:7) memberikan batasan
tentang jasa sebagai berikut “Service is all economic activities whose output is not
a physical product or construction is generally consumed at that time it is
produced, and provides added value in forms (such as convenience, amusement,
comfort or health). “Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya
bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan
dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya
kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) konsumen.

2.2 Karakteristik Jasa


Menurut Tjiptono (2000:15-18) menyebutkan karakteristik pokok pada jasa
sebagai berikut:
1. Intangibility
Jasa berbeda dengan barang. Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat
dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli. Konsep
intangible ini sendiri memiliki dua pengertian yaitu:
a. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.
b. Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami
secara rohaniah.
2. Inseparability
a. Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah
b. dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat
c. dipisahkan) mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi
d. secara bersamaan. Dalam hubungan penyedia jasa dan pelanggan ini,
e. effektivitas individu yang menyampaikan jasa merupakan unsur penting.
3. Variability
a. Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized out-put,
b. artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa,
c. kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
4. Perishability
a. Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
b. Dengan demikian apabila

2.3. Sektor Jasa


World Trade Organization (Segal-Horn, 2003) mengelompokan jasa
kedalam 12 kategori utama yaitu :
1. Jasa Finansial, seperti perbankan komersial, retail banking, kartu kredit,
brokerage, valutas asing, dan manajemen portofolio.
2. Jasa Komunikasi, meliputi jasa pos, telekomunikasi, kurir, transmisi data, news
agencies, dan distribusi film.
3. Jasa Transportasi, baik transportasi penumpang, transportasi barang, persewaan
mobil, maupun operator
4. Jasa Asuransi, terdiri atas asuransi jiwa, pension, asuransi properti, actuarial,
dan reasuransi.
5. Jasa Kontruksi, meliputi preparasi, pembangunan dan pemeliharaan gedung.
6. Jasa Pendidikan, seperti sekolah universitas, pelatihan dan pengembangan.
7. Jasa Bisnis, meliputi sektor properti, persewaaan peralatan, jasa profesional
(akuntansi, hokum, periklanan, desain, konsultasi, komputer, surveying,
rekayasa), katering, pengemasan, dan cleaning services.
8. Jasa Kesehatan, seperti rumah sakit, konseling, advisory, psikiatris, non-human
health (veterinary), pemeriksaan laboratorium, dan tes kesehatan.
9. Jasa Perdagangan, baik perdagangan grosir, perdagangan eceran, maupun agen.
10. Jasa Personal. meliputi kecantikan, plumbing, dan domestic cleaning.
11. Jasa Hotel dan Restoran, meliputi hotel, motel, resort, makanan dan minuman.
12. Jasa Rekreasi dan Kultural seperti hiburan (music, teater, bioskop), taman dan
kolam, monument, dan media.

2.4 Tahap – Tahap Perkembangan Jasa


Perkembangan sektor jasa erat kaitannya dengan tahap-tahap perkembangan
aktivitas perekonomian menurut Fitzsimmons & Sullivan (1982) :
1. Tahap Primer (Ekstraktif). Meliputi pertanian, pertambangan, perikanan dan
kehutanan.
2. Tahap Sekunder (Produksi Barang). Meliputi pemanufakturan dan pemrosesan.
3. Tahap Tersier (Jasa Domestik). Meliputi restoran dan hotel, salon kecantikan,
laundry dan dry cleaning, pemeliharaan dan reparasi.
4. Tahap Kuarter (Perdagangan). Meliputi transportasi, perdagangan ritel,
komunikasi, keuangan dan asuransi, real estate dan pemerintahan.
5. Tahap Kuiner (Perbaikan dan Peningkatan Kapasitas Manusia). Meliputi
kesehatan, pendidikan, riset, rekreasi dan kesenian.

2.5 Segmentasi, Targeting dan Positioning Jasa


a. Segmentasi Pasar, Merupakan proses mengelompokan pasa keseluruhan yang
heterogen ke dalam kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki
kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, preferensi, perilaku dan /atau
respon terhadap program pemasaran spesifik.
b. Marekting Targeting, Proses mengevaluasi, menyeleksi dan memilih satu atau
beberapa segmen pasar yang akan dijadikan pasar sasaran. Penetapan pasar
sasaran memudahkan organisasi pemasaran untuk menyelaraskan kompetensi,
kapasitas, dan sumber dayanya dengan tututan kualitas dan nilai yang
diharapkan pelanggan.
c. Positioning Pasar, Proses menciptakan persepsi unik dan unggul dalam benak
konsumen.

2.6 Kepuasan Pelanggan


Menurut Giese & Cote (2000) kepuasan pelanggan merupakan respon (emosional
atau kognitif), respon tersebut menyangkut fokus tertentu (ekspektasi, produk,
pengalaman konsumsi, dan seterusnya), respon terjadi pada waktu tertentu (setelah
konsumsi, setelah pemilihan produk/jasa, berdasarkan pengalaman akumulatif).

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian peluang usaha
Pengertian Peluang Usaha Dalam Kewirausahaan Menurut Para Ahli
Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu " peluang " dan " usaha ". Peluang yang
dalam bahasa Inggris di sebut dengan opportunity memiliki arti sesuai dengan
KBBI adalah kesempatan. Secara sederhana peluang di artikan sebagai
kesempatan muncul atau terjadi pada satu peristiwa. Sementara itu, usaha
memiliki pengertian berbagai daya untuk mendapatkan apa yang di inginkan.
Sehingga secara terminologis pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang
dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang di inginkannya
( keuntungan - kekayaan - uang ) dengan memanfaatkan berbagai faktor baik
faktor eksternal maupun internal.

Peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk kita dalam mengembangkan


usaha dengan melihat hal-hal positif yang ada untuk dapat dimanfaatkan dalam
pengmbangan usaha yang dimiliki. Dengan adanya peluang berarti adanya hal-hal
positif yang mengarah pada kemajuan atau perkembangan suatu usaha yang
sedang di bangun atau yang baru mulai di bangun dengan melihat prospek ke
depan usaha nantinya akan menjadi lebih baik dan meningkatnya pendapatan
usaha tersebut.
Ciri-ciri peluang usaha yang baik :
1. Peluang itu orisinil dan tidak meniru.
2. Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan
pasar dimasa yang akan datang.
3. Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama.
4. Tingkat visibilitas (kelayakkan usaha) benar-benar teruji untuk dilakukan
riset dan trial.
5. Bersifat ide kreatif dan inovatif bukan tiruan dari orang lain.
6. Ada keyakinan untuk mewujudkannya.
7. Ada rasa senang dalam menjalankannya.
3.2 Peluang Sektor Jasa di Masa Depan
Menghadapi tantangan perekonomian dimasa depan dengan kondisi seperti ini,
ada berbagai jenis peluang usaha di bidang jasa yang paling dibutuhkan. Baik itu karena
perkembangan zaman, hingga diakibatkan oleh perubahan pola berbelanja para kaum
milenial. Berikut adalah adalah usaha jasa yang memiliki peluang pada masa depan,
yaitu:
1. Cuci Sepatu, kini pengguna sneakers berharga jutaan rupiah telah banyak. Sneakers
mahal ini tentu saja membutuhkan perawatan yang tidak sembarangan.Diperlukan
bahan-bahan khusus, alat pembersih khusus, serta skill khusus supaya sneakers
mahal ini bisa kembali kinclong tanpa adanya kerusakan.
2. Rental Kamera, dll, kebutuhan akan perlengkapan ini cukup tinggi, baik untuk
keperluan bisnis atau pun acara-acara kampus.
3. Jasa Fotorgrafi dan Videografi, Saat ini sudah cukup banyak orang dan perusahaan
yang membutuhkan jasa seorang fotografer dan videografer. Baik itu untuk
kebutuhan dokumentasi atau pun branding.
4. Jasa EO dan WO, Untuk mengeksekusinya brand-brand ini membutuhkan jasa
event organizer yang terpercaya. Inilah yang membuat bisnis event organizer dapat
langgeng. Namun, untuk dapat mendirikan usaha event organizer atau pun wedding
organizer dibutuhkan beberapa persiapan yang harus Anda perhatikan.
5. Vendor untuk membuat Booth, Dekorasi dll, Milenial kini sudah banyak yang
memasuki usia siap nikah pada tahun 2020. Maka dari itu, tahun 2020 diprediksi
akan semakin banyak pasangan yang menikah. Artinya, permintaan akan vendor
penyedia booth, hiasan dekorasi, catering, dan perlengkapan pesta pernikahan
lainnya akan semakin banyak.
6. Barbershop, disadari atau tidak, potong rambut adalah salah satu bisnis yang paling
potensial untuk langgeng. Hal ini dilatarbelakangi oleh tendensi bahwa setiap orang
biasanya hanya percaya segelintir barbershop sepanjang hidupnya.
7. Laundry, laundry menjadi peluang usaha di bidang jasa yang paling dibutuhkan.
Seiring dengan pembangunan hunian-hunian ramah milenial, potensi bisnis laundry
pun semakin tinggi.
8. Rental Mobil, Rental mobil juga merupakan salah satu tren bisnis yang diprediksi
akan booming pada tahun 2020 mendatang. Selain didorong oleh peningkatan
industri pariwisata, bisnis rental mobil akan berkembang karena meningkatnya
jumlah pengemudi taksi online
9. Rental Proyektor Beserta Screen-nya, Saat ini segalanya sudah hadir dalam bentuk
digital, sehingga fungsi proyektor semakin krusial. Mulai dari mahasiswa hingga
organisasi kecil pun mulai membutuhkan proyektor untuk beragam keperluan.
10. Pembuatan Website, Sebab, banyak brand besar yang mulai memperbanyak iklan di
website-website dengan traffic tinggi. Ini juga yang membuat banyak orang
membuat website untuk mengejar keuntungan.
11. Desain Interior, Bisnis desain interior juga akan berkembang seiring dengan
banyaknya millennial yang mulai membeli properti, baik itu rumah tapak atau pun
apartemen.
12. Cuci Steam, tahukah Anda kalau bisnis cuci kendaraan mampu menghasilkan
omzet hingga puluhan juta rupiah? Dari luar, bisnis ini mungkin terlihat biasa-biasa
saja, tapi ternyata bila dilihat dari sisi pembukuan, cukup mencengangkan.
13. Mendesain dan Menjahit pakaian , media sosial telah membuat industri fashion
semakin mudah memasarkan produknya. Dengan demikian, kini telah banyak
pemain baru yang hadir dengan ide-ide kreatif yang diterima oleh masyarakat.
14. Modifikasi Motor, saat ini kian menjamur seiring minat masyarakat akan motor
custom semakin tinggi.
15. Desain Grafis, salah satu profesi yang bertumbuh pesat dalam iklim digital.
Menjadi desainer grafis juga semakin mudah berkat banyaknya situs-situs freelance
yang dapat mempertemukan Anda dengan klien.

REFRENSI
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra .Service, Quality, Satisfaction Edisi 4.
Yogyakart : Andi, 2016.
https://blog.mokapos.com/peluang-usaha-di-bidang-jasa

You might also like