Professional Documents
Culture Documents
6502 18600 2 PB
6502 18600 2 PB
ABSTRAK
Korosi merupakan masalah besar bagi bangunan dan peralatan yang menggunakan material
dasar logam. Beberapa cara yang dapat memperlambat laju reaksi korosi antara lain dengan cara
penambahan zat (inhibitor). Bahan alam dapat digunakan sebagai inhibitor organik, seperti biji kopi
dan daun teh. Metode pengukuran korosi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kehilangan berat (gravimetri). Dengan penambahan inhibitor biji kopi dan daun teh, mampu
menghambat laju korosi pada logam seng dalam larutan HCl. Koefisien korelasi linear yang
didapatkan untuk masing-masing inhibitor alami adalah untuk inhibitor biji kopi adalah 0,661 dan
koefisien korelasi linear untuk inhibitor daun teh adalah 0,6392, berdasarkan teori adsorpsi isoterm
Langmuir. Dari persamaan linear pada logam seng diperoleh nilai regresi tanpa inhibitor yaitu
0,9579, regresi dengan penambahan inhibitor biji kopi yaitu 0,77 dan regresi dengan penambahan
inhibitor daun teh yaitu 0,7547.
ABSTRACT
Corrosion is a problem for buildings and equipment with metal-based materials. One of the
approaches to slow the rate of corrosion, is by adding substances (inhibitors). Natural ingredients
can be used as organic inhibitors, such as coffee beans and tea leaves. In this study, the corrosion
was measured using a gravimetric method. The results showed that addition of coffee bean and tea
leaves as inhibitors was able to slow the corrosion rate of zinc in hydrochloric acid. Calculated by
using the Langmuir isotherm adsorption approach, the linear correlation coefficient for coffee beans
and tea leaves as natural inhibitors are 0.661 and 0.6392, respectively. Using a linear equation of
on zinc, regression values for corrosion taking place without inhibitors is calculated to be 0.9579,
whereas the use of coffee beans and tea leaves as natural inhibitors gives regression values of 0.77
and 0.7547, respectively.
.
Keywords: corrosion, organic inhibitors, adsorption, kinetics.
perlindungan katodik logam besi. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu,
Penggunaan utama seng adalah dalam peralatan gelas kimia, neraca analitik, corong
proses galvanis (perlindungan oleh seng) besi pisah, oven, blender, termometer, kain hitam,
perpipaan, pagar, paku, dan lain-lain. Seng dan isolative.
juga dimanfaatkan dalam bentuk bar atau
Prosedur Kerja
lembaran sebagi anoda untuk melindungi
Menghitung densitas logam seng
lambung kapal, saluran pipa dan stuktur lainya
Dipotong kecil-kecil logam seng.
(Fontana, 1910).
Ditimbang logam seng yang telah dipotong
Maserasi merupakan proses ekstraksi
kecil-kecil sebanyak ± 10 gram dengan
dengan cara perendaman sampel
menggunakan alat neraca analitik.
menggunakan pelarut organik pada suhu
Dimasukkan air sebanyak 15 mL ke dalam
ruang. Proses ini sangat menguntungkan
gelas kimia 25 mL. Dimasukkan logam seng
dalam proses isolasi senyawa organik bahan
yang telah ditimbang ke dalam gelas kimia 25
alam karena dengan perendaman sampel
mL tersebut. Dihitung perubahan ketinggian
akan terjadi pemecahan dinding dan
air pada gelas kimia dalam satuan mL.
membran sel akibat perbedaan tekanan di
Pembuatan media korosif (larutan HCl)
dalam dan di luar sel, sehingga metabolit
Dibuat larutan HCl dengan kosentrasi 1
sekunder yang ada dalam sitoplasma akan
M, 2 M, dan 3 M. dalam 250 mL. Dihitung
terlarut dalam pelarut organik serta struktur
volume HCl murni untuk membuat konsentrasi
senyawa tidak akan mudah rusak (Harborne,
molaritas larutan HCl yang diinginkan
1984).
menggunakan rumus pengenceran.
Adapun dalam penilitian ini, telah
Diencerkan larutan HCl dan aquadest ke
dilakukan studi mengenai uji bagaimana
dalam gelas kimia 100 mL. Kemudian
penghambatan korosi logam seng dalam
dimasukkan ke dalam labu takar hingga batas
larutan HCl dengan menggunakan ekstrak
meniscus sehingga didapatkan larutan yang
daun teh dan ekstrak kopi sebagai inhibitor
diinginkan.
untuk mengetahui efektifitas bahan alam
tersebut dapat menghambat laju korosi logam Inhibitor dari Ekstrak Biji Kopi dan Daun
Teh
seng dalam media korosif
Dihancurkan biji kopi yang kering
METODOLOGI PENELITIAN dengan menggunakan blender. Ditimbang biji
Alat dan Bahan kopi yang telah dihancurkan sebanyak 20
Bahan yang digunakan pada penelitian gram dengan menggunakan neraca analitik.
ini yaitu biji kopi, daun teh, logam seng, larutan Dilarutkan biji kopi yang telah dihancurkan ke
HCl, etanol, aseton, aquadest, alumunium foil, dalam larutan etanol dengan perbandingan
kertas saring dan tissue. 1 : 5, direndam selama 5 hari. Disaring larutan
2000
y = 78,966x - 1885,2
1500 R² = 0,6392
1000
C/θ
y = -3,4881x + 310,32
500
R² = 0,661
0
0 10 20 30 40 50
-500
C (konsentrasi inhibitor ppm)
Gambar 1. Model adsorpsi isoterm Langmuir Inhibitor biji kopi dan inhibitor daun teh
Pengaruh pada laju korosi, semakin Teori adsorpsi Langmuir yakni asumsi
lama waktu perendaman maka terjadi dimana adsorben mempunyai permukaan
penurunann laju korosi. Hal ini kemungkinan yang homogen dan hanya dapat
disebabkan oleh adanya adsorpsi pada mengadsorpsi satu molekul adsorbat untuk
permukaan logam. Logam dengan jumlah setiap molekul adsorbannya pada suhu tetap,
inhibitor yang ditambahkan akan sedikit tidak ada interaksi antara molekul-molekul
teradsorpsi dalam jumlah sedikit pada yang terserap. Proses adsorpsi dipengaruhi
permukaan logam dalam rentan waktu yang oleh beberapa faktor antara lain, yaitu
relatif singkat. Hal ini menyebabkan laju korosi konsentrasi, luas permukaan, dan waktu
yang cukup tinggi. Dengan semakin lamanya kontak.
waktu perendaman adsorpsi inhibitor semakin Waktu perendaman menunjukkan
banyak, akan menyebabkan terjadinya semakin lama waktu kontak logam dengan
penurunan laju korosi hingga pada satu titik media korosif, maka semakin berat massa
tertentu dimana adsorpsi sudah mencapai titik logam yang hilang seperti yang ditunjukkan
jenuh, hingga laju korosi menjadi cenderung pada Tabel 5.
konstan. Tabel 5. Berat Logam Seng yang Hilang
dalam Media Korosif
Pada Gambar 1 diketahui besarnya
konsentrasi inhibitor terhadap konsentrasi per t Weigthloss (mg)
(jam) Tanpa Inhibitor Inhibitor
surface coverage (θ). Koefisien korelasi linier Inhibitor Biji Kopi Daun
yang didapatkan untuk inhibitor biji kopi Teh
1 148,35 170,71 145,47
adalah 0,661 dan koefisien korelasi linear 2 213,80 209,04 220,67
3 281,16 226,59 220,58
untuk inhibitor daun teh adalah 0,6392. 4 322,72 234,38 218,69
5 341,72 382,54 354,91
Penambahan inhibitor bahan alam biji yaitu 0,77 dan dengan penambahan inhibitor
kopi dan daun teh dapat menghambat proses daun teh yaitu 0,7547.
korosif pada logam seng. Namun semakin
lama waktu perendaman, berat logam yang KESIMPULAN
hilang juga semakin besar. Kemampuan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
inhibitor untuk melindungi logam dari korosi dilakukan, didapatkan hasil biji kopi dan daun
akan hilang atau habis pada waktu tertentu, teh, mampu menghambat laju korosi pada
sehingga semakin lama waktunya maka logam seng dalam larutan HCl. Koefisien
inhibitor akan semakin habis terserang oleh korelasi linear yang didapatkan untuk masing-
larutan. masing inhibitor alami adalah untuk inhibitor
Selain itu, model kinetika korosi logam biji kopi adalah 0,661 dan koefisien korelasi
seng tanpa penambahan inhibitor dan dengan linear untuk inhibitor daun teh adalah 0,6392,
penambahan inhibitor biji kopi dan daun teh berdasarkan teori Adsorpsi Isoterm Langmuir.
dapat dilihat pada Gambar 2. Pada Gambar 2 Dari persamaan linear pada logam seng (zink)
dapat dilihat bahwa waktu perendaman diperoleh nilai regresi tanpa inhibitor yaitu
terhadap berat logam seng yang hilang 0,9579, regresi dengan penambahan inhibitor
berbanding lurus dengan berat logam yang biji kopi yaitu 0,77 dan regresi dengan
hilang. Pengaruh waktu perendaman penambahan inhibitor daun teh yaitu 0,7547.
berbanding lurus dengan berat logam hilang. Hal ini menunjukkan hubungan kinetika korosi
Semakin lama waktu perendaman maka baik dengan penambahan maupun tanpa
semakin besar pula berat logam seng yang penambahan inhibitor mengikuti kinetika
hilang. Dengan menggunakan persamaan di reaksi orde 0 (nol) yang didapatkan dari
atas, diperoleh persamaan garis lurus atau pengukuran penurunan berat logam terhadap
linier pada logam seng tanpa inhibitor yaitu waktu perendaman.
0,9579, dengan penambahan inhibitor biji kopi
200
Tanpa Inhibitor
y = 15,955x + 36,327
100 R² = 0,9579
y = 13,42x + 34,442
50 R² = 0,7547
t (jam)
0
0 1 2 3 4 5 6
Gambar 2. Model Kinetika Orde 0 untuk korosi logam seng tanpa penambahan inhibitor dan
dengan penambahan
DAFTAR PUSTAKA
Djaprie, S. 1995. Ilmu dan Teknologi Bahan,
ed, Erlangga, Jakarta.
Fontana, Mars. 1910. Corrosion Engineerin,
McGraw Hill Book Co., Singapore.
Harborne, J.B. 1984. Phitochemical Method.
Chapman and Hall ltd., London.
Ravie, R. Winston. 2011. Uhlig’s Corrosion
Handbook. John Wiley & Sons Inc., New
York.
Rieger, H.P. 1992. Electrochemistry, Edisi 2.
Chapman and Hall Inc., New York.
Roberge, Pierre R. 2000. Handbook of
Corrosion Enginerring. McGraw Hill.,
New York.
Surdia,. 1979. Efek Inhibitor Terhadap Sifat
Korosi Paduan Logam Cu Oleh Air Laut.
Uhlig, H. H. 1958. Corrosion Handbook. John
Willey & Sons Inc., London.
Vogel. 1979. Textbook of Macro and
Semimicro Qualitative Inorganik
Analysis, Edisi 5. Longman Group
Limited., London.